Anda di halaman 1dari 5

Etika Penelitian Dalam Jurnal

Gibberellin-Regulated Protein In Japanese Apricot Is An Allergen


Cross-Reactive To Pru P 7

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Etika Kedokteran

Dosen Pengampu: dr. Brian Wasita, Sp.PA., Ph.D

Program Studi Magister Ilmu Gizi

Peminatan Human Nutrition

Oleh

Tantri Febriana Putri

S531808046

PASCASARJANA

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2018
METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis dan Desain Penelitian


Jenis penelitian ini adalah eksperimental

B. Waktu dan tempat


1. Waktu
Januari 2002 – Desember 2012
2. Tempat
Rumah sakit Yokohama City University bagian Dermatology
Departmentof di Yokohama

C. Sampel
Sampel yang digunakan yaitu pasien yang didiagnosis menderita alergi
Aprikot Jepang sebanyak 7 orang. Pasien dikatakan alergi Aprikot Jepang
apabila setelah 2 jam mengkonsumsi Aprikot Jepang mengalami reaksi alergi
dan pada pemeriksaan Skin Prick Test (SPTs) hasilnya positif
Evaluasi riwayat klinis pasien dilakukan untuk menentukan keterlibatan
kofaktor lain seperti obat anti inflamasi (NSAID) dan olahraga yang
berhubungan dengan FDEIA (Food-Dependent Exercise-Induced
Anaphylaxis).

D. Bahan dan Alat penelitian


1. Bahan
a. Ekstrak protein Aprikot Jepang
b. Ekstrak protein peach
c. Beberapa bahan kimia untuk pemisahan protein
d. Kit komersil (Beckman Coulter, Brea, CA)
2. Alat
a. ELISA (Enzyme-Linked Immunosorbent Assay)
b. ImunoCAP
c. SPTs (Skin Prick Test)
PEMBAHASAN

A. Nilai Sosial dan Kesehatan

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasialergen yang


terdapat dala Aprikot Jepang dan memperjelas karakteristik klinis pasien yang
mengalami alergi akibat Aprikot Jepang. Penelitian ini mengandung nilai
sosial karena penelitian ini bertujuan untuk melihat ciri khusus yang dialami
pasien untuk dapat segera ditangani / diobati serta mencegah suatu penyakit
dalam hal ini alergi menyerang tubuh manusia.

B. Validitas Ilmiah

Penelitian ini menggunakan studi eksperimen yang dilakukan pada


januari 2002 hingga Desember 2012. Penelitian ini terhitung sangat lama
dengan total sampel 7 (2 laki-laki dan 4 perempuan). Setiap sampel diteliti
secara mendetail seperti riwayat makan terdahulu hingga mengidentifikasi
adakah faktor lain yang mempengaruhi alergi sehingga data tidak bias.
Penelitian ini dinilai valid karena dilakukan secara eksperimen dengan melihat
berbagai aspek yang dapat mengakibatkan bias sehingga didapatkan hasil yang
valid.

C. Potensi, Resiko, dan Manfaat

Resiko yang terdapat penelitian ini adalah bahwa pasien akan


mengalami reaksi alergi karena dengan sengaja diberikan Aprikot jepang dan
peach penyebab alergi. Namun demikian, penelitian ini memiliki manfaat
yang baik untuk kesehatan. Kita menjadi tahu bahwa giberellin penyebab
alergi tidak hanya terdapat diberas saja melainkan terdapat pula dibuah-
buahan lain sehingga kita bisa berhati-hati dalam memilih buah untuk
dikonsumsi.
D. Pemilihan Subjek

Pemilihan subjek dilakukan di Rumah sakit Yokohama City University


bagian Dermatology Department di Yokohama. Sampel yang diambil yaitu
pasien yang didiagnosis menderita alergi Aprikot Jepang. Pasien dikatakan
alergi Aprikot Jepang apabila setelah 2 jam mengkonsumsi Aprikot Jepang
mengalami reaksi alergi dan pada pemeriksaan Skin Prick Test (SPTs)
hasilnya positif.

E. Informed Consent

Pasien diberikan Inform Consent dan telah menyetujuinya dalam bentuk


tertulis. Penelitian ini telah lulus ethical clearance dari lembaga yang
berwenang.

F. Respect For Potential And Enrolled Subjects

Penelitian ini tidak mencantumkan data mentah terkait informasi


pribadi subjek yang diteliti sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa peneliti
menjamin kerahasiaan subjek. Pada penelitian ini juga dijelaskan bahwa
subjek telah bersedia menjadi sampel penelitian, sehingga dapat disimpulkan
tidak ada pemaksaan dalam penelitian ini.

G. Individual Review

Reviewer tidak ada kaitannya dengan para peneliti hal ini dinyatakan
pada jurnalnya bahwa peneliti tidak ada dukungan keuangan atau hubungan
yang memungkinkan akan menimbulakn konflik.
KESIMPULAN

1. Penelitian ini valid karena telah memenuhi kriteria yang berlaku dan
memiliki manfaat yang baik bagi kesehatan.

2. Sampel yang dipilih adalah yang mengalami alergi buah apricot jepang
yang berada di rumah sakit Yokohama City University bagian departemen
dermatologi.

3. Penelitian ini menggunakan Informed Consent dan telah disetujui oleh


subjek. Tidak terdapat pemaksaan dalam penelitian dan peneliti menjamin
kerahasiaan subjek.

4. Peneliti menyatakan bahwa tidak ada dukungan keuangan atau hubungan


yang memungkinkan akan menimbulakn konflik

Anda mungkin juga menyukai