Anda di halaman 1dari 5

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 . LATAR BELAKANG


Pendidikan merupakan jembatan penghubung seseorang atau sekelompk
orang dalam menata masa depan dan menjadikan sumber kemajuan suatu negara
dalam mengdapi era sekrang ini.Tuntutan jaman membuat orang peka terhadap
pekembanngan tehnologi maupun ilmu pengetahuan.Berbicara tentang ilmu
pengetahuan berarti tidak terlepas dari dunia pendidikan,yang didalamnya terdapat
pendidikan formal dan non formal. pendidikan formal adalah pendidkan yang secara
terstuktur dan tesinergi oleh instansi pemerintah mulai dari sekolah sampai tingkat
perguruan tinggi,sedangkan pendidikan non formal adalah pendidikan yang didapat
dari pola hidup dan aktifitas kita sehari- hari yang tidak terikat oleh pemerintah atau
lembaga lainya misalnya belajar sendiri dari buku maupun dari pengalaman hidup.
Pendidikan menurut UU NO 20 tahun2003,Pendidikan adaah usaha sadar dan
terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan posespembelajaran agar peserta
didik secara aktif mengembangkan potensi dirinnya untuk memiliki kekuatan spritual
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,kecerdasan, akhlak mulia serta
keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara. Pendikan
menurut Frederick J.Mc Donald, pendikan adalah suatu proses yang arah tujuannya
adalah merubah tabiat manusia atau peserta didik. Pendidikan menurut
Rousseau,pendikan adalah pembekalan diri kita dengan sesuatu yang belum ada
sewaktu kita masa kanak- kanak,akan tetapi kita membutuhkan saat kita dewasa. Dari
berbagai macam pendapat diatas dapat disimpulkan,bahwa pendikan adalah suatu
wahana untuk membangun karakter manusia yang eka terhadap pekembangan
teknologi dan ilmu pengetahuan (IPTEK).
Menurut kompasiana.com, matematika sebelum jaman modern dan
penyebaran ilmu pengetahuan keseluruh dunia,contoh contoh tulisan
perkembanganmatematika telah mengalami kemilau hanya di beberapa tempt seperti
tulisan matematika yang ditmukan oleh Plimpton tahun 322(matematika babilonia
sekitar tahun 1900 SM),lembaran matematika Rhind(matematika mesirsekitar tahun
2000-1800) dan lembaran matematika moskwa(matematika mesir sekitar
1890),semua tulisan itu membahas teorema yang umunya dikenal sebagai teorema
1
Pyhitagoras,yang tampaknya menjadi perkembangan matematika tertua dan pling
tersebar luas setelah aritmatika dasar dan geometri .sedangkan persamaan linear
sendiri digunakan sekitar tahun 2000 sebelum masahi pada masa Babilonia(Babel)hal
ini bisa kita liat dalam dalam tablet YBC 4652,yang dmana Bebel menyelesaikan
suatu masalah dengan persamaan linear.dalam tablet YBC 4652,dituliskan yang
artinya saya menemukan sebuah batu,(tetapi )tidak ditimbang,(setelah)saya
menimbang (dari)8 kali beratnya ditambah 3 gin,sepertigabelas dikalikan dengan 21
kemudian(itu) ditmbahkan,lalu sayamenimbang(nya)berapa (berat sesungguhnya)
dari batu? Berat asli dari batu itu 4 ginMasalah ini dapat diterjemahkan dalam
persamaan modern, misalnyaberat batu =x,maka :
8x+3+7/13(8x+3)=608x+3+56/13x+21/13 =60=104x+39+56x+21 =780=160x =720
X =4,5.jadi berat batu = 4,5 gin.
Meskipun tablet itu tidak berisi dari prosedur penulis(tablet)dalam memecahkan
masalah ternyata terdapat jawaban jawaban yang benar adalah 4(diambil dari
www.dokumen tips.com)
Dalam dunia pendidikan ,matematika adalah matapelajaran yang mempunyai
peranan yang sangat signifikan,karena tanpa disadari konsep matematika sering
berkenaan langsung dengan problema dalam kehidupan kita sehari-hari.dengan kata
lain matematika merupakan ilmu abstrak dan kita dapat mengembangkan
kemampuan untuk bernalar kritis,logis dan tersistimatis,sehingga dapat memecahkan
diagnosa- diagnosa dalam aktifitas kita sehari- hari,misalnya meghitung jumlah
barang,mengkalkulasi pendapatan dan pengeluaran,baik lingkungan rumah tangga
maupun lembaga atau instansi lainnya.Pelajaran matematika sudah diajarkan dari kita
taman kanak kanak,sekolah dasar,sekolah menengah pertama,dan sekolah menengah
atas,hingga perguruan tinggi,yang didalamnya kita tentu memiliki banyak kendala
baik dalam penguasaan konsep,penalaran maupun pemecahan masaalah,sebagai guru
yang berprofesianal harus dituntut untuk bisa sebagai pilar utama dan memotifasi
siswa untuk bisa belajar secara efktif dan inofatif sehinga dapat meningkatkn hasil
belajar maupun prestasi belajar.Untuk melihat lebih jelas ,pandangan mengenai
matematika menrut Kline (1973),matematika bukanlah pengetahuan yang dapat
menjadi sampurna untuk didiri sendiri, tetapi matematika terutama membantu orang
memahami dan mengatasi masalah- masalah sosial,ekonomi dan alam,ini tumbuh dan

2
berkembang karena proses berpikir,oleh karena itu,logika adalah dasar untuk
pembentukan matematika.
Dari pengalaman saya dalam masa ppl ,pada mata pelajaran matematika
dikelas VIII ,SMP Negeri 5 Nangapanda bawa aktifitas siswa dalam proses belajar
masih kurang aktif .Yang dimaksudkan kurang aktifnya aktifitas siswa yaitu
minimnya partisipasi dalam mengikuti kegitan belajar secara optimal.proses belajar
mengajar ,siswa malu untuk bertanya secara langsung kepada guru,yang disebabkan
takut kepada guru,kerena pertanyaannya anggap melenceng dari matri pelajaran
sehingga siswa memilih untuk menanyakan keteman –temanya,ataupun siswa kurang
memahami materi yang disampaikan oleh gurunya.dan lebih fatalnya lagi proses
belajar mengajar berpusat pada guru dengan kata lain guru memberikan pelajaran
kemudian memberikan contoh soal dan diakhiri pemberian pkerjaan rumah.hal
inihlah yang dapat mngacuh timbulnya siswa kurang mampu memahami dalam
mengopersikan diagnosa –diagnosa matematika dan kurangnya flesh back antara
guru dengan peserta didik yang pada akhirnya kurangnya aktifitas siswa.
Hal ini dilihat dari aktifitas yang dilakukan siswa pada saat guru
menyampaikan materi didepan kelas ,dimana peserta didik melakakukan kegiatan
lainya,seperti menggangu teman,berbicara dengan teman sehingga tidak
mendengarkan materi yang disampaikan oleh guru,permasalahan yang seperti itu
dapat mengakibatkan rendahnya hasil belajar siswa belajar siswa.dari permasalah
diatas saya membuat skrpsi dengan judul”Peningkatan aktifitas dan hasil belajar
siswa dengan menerapkankan model pembelajaran based learning pada materi
persamaan linier dua variabel pada siswa kelas VIIIA”.

1.2 . Identifikasi masalah


Dari uraian latar belakang diatas dapat diidentikasikan pokok pemasahannya
sebagai brikut:
a. kemampuan siswa dalam memecakan masalah matematika masih rendah ,dalam
hal menyelasaikan pesoalan persoalan yang berhubungan dengan persamaan linear
dua variabel pada siswa kelas VIIIA
b. siswa tidak dapat menerapkan konsep pembelajaran persamaaan linear dua
variabel dirasakan menjenuhkan

3
c. pola mengajar guru yang masih trdisional dan menempatkan peserta didik
sebagai audiens pasif

1.3 . Batasan masalah


Mengacuh pada identifikasi masalah diatas ,maka peneliti membatasi
masaalah .batasan masalah dalam hal ini adalah meningkatkan aktifitas dan hasil
belajar siswa denganmenerapkan model pembelajaran based learning pada materi
persamaan linear dua variabel ,siswa kelas VIIIA SMP Negeri 5 Nangapanda
1.4 . Rumusan masalah
Berdasarkan uraian batasan masalah dapat dirumuskan masalahnya adalah :
Apakah dengan menerapkan model pembelajaran based learning dapat
meningkatkan aktifitas dan hasil belajar siswa pada materi permaan linear dua
variabel pada siswa kelas VIIIA SMP Negeri 5 Nangapanda?
1.5 . Tujuan Penelitian
Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan aktifitas dan
hasil belajar siswa dengan menerapkan model pembelajaran based learning pada
materi peramaan linear dua variabel siswa kelas VIIIA
1.6 .Tujuan Penelitian
Sesuai dengan tujuan penelitian maka hasil dari peneltian diharapkan dapat
bermenfaat bagi:
a. Bagi guru bidang studi yaitu menjdikan penelitian ini sebagai batu pijakan
pertama mengenai model pembelajaran based learning dalam meningkatkan
aktifitas dan hasil belajar siswa dalam menyeleasikan persoalan –persoalan
matematika
b. Bagi siswa menjadikan model pembelajaran based learning sebagai senjata
yang ampu dalam menngapi terhadap materi matika yang diberikan guru
c. Bagi peneliti yaitu sebagai bahan penyatu bagi mahasiswa atu peneliti
lanjutan yang ingin meneliti topik ataupun mengangkat permasahan yang
sama tentang meningkatkan aktifitas dan hasil belajar siswa dengan
menerapkan model pembelajaran based learning pada materi persmaan
linear dua variabel

4
d. Bagi pihak sekolah yaitu sebagai bahan masukan dan refleksi pengelolah
sekolah dalam pembina demi menata dan membimbing peserta didik dalam
meningkatkan mutu pendidikan yang lebih baik.

Anda mungkin juga menyukai