Anda di halaman 1dari 4

BAB I

PENDAHULUAN

A . latar belakang
Dunia penndidikan sangatlah penting bagi generasi penerus bangsa dalam hal ini
lembaga pendidikan , dari peningkatan kelulusan dari tingkat daerah maupun tingkat
nasional semua tidak terlepas dari lembaga pendidikan . pendidikan bukan hanya jalur
untuk seseorang memperoleh ijasa akan tetapi tempat dimana generasi bangsa
menghasilkan kecerdasan intelektual , spritual dan emosional. Maka tujuan dasar dari
pendidikan adalah untuk mencerdaskan kehidupan bangsa ,dengan fungsi dari pendidikan
itu sendiri seperti yang dituangkan dalam UU Republik Indonesia No 20 tahun tentang
Sistem Pendidikan Nasional Bab II Pasal 3 yaitu : Pendidikan nasional berfungsi
mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang
bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa,bertujuan untuk
mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa
kepada Tuhan Yang Maha Esa , berakhlak mulia , sehat , berilmu , cakap , kratif , mandiri
dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab
Pendidikan formal yaitu pendidikan yang pelaksanaannya disekolah pada dasarnya
adalah kegiatan belajar mengajar ,yang didalamnya terdapat guru dan peserta didik .
Dalam kegiatan belajar mengajar tentu guru menemukan masalah yang dialami peserta
didik seperti kemampuan , keterampilan , latar belakang dan sebagainya yang berbeda
anatara yang satu dan yang lainya .perbedaan tersebut menjadikan pembelajaran sebagai
proses pendidikan yang membutuhkan metode dan teknik yang variasi agar peserta didik
dapat menguasai materi dengan baik dan mendalam . penguasaan materi dapat dilihat dari
kemampuan peserta didik dalam memecahkan masalah sehari – hari. Pemahaman konsep
merupakan salah satu hal yang penting dalam proses pembelajaran .
Matematika merupakan salah satu mata pelajaran di sekolah yang memiliki peranan
penting dalam membentuk peserta didik menjadi berkualitas , karena matematika salah
satu sarana berpikir dan mengkaji sesuatu yang logis dan sistimatis maka perlu adanya
peningkatan sehingga mata pelajaran yang dianggap peserta didik itu sesuatu yang
membosankan dan menakutkan , bisa menjadi mata pelajaran yang menyenangkan. Hal
tersebut beracuh pada rendahnya hasil belajar pada mata pelajaran matematika .Cara
mengajar dan metode yang digunakan sangat berpengaruh seperti yang terjadi SMP Negeri
5 Nangapanda yang masih menggunakan metode ceramah membuat peserta didik malas
untuk mendengarkan , karena metode ini peserta didik hanyalah sebagai audiens pasif dan
guru satu – satunya sumber ilmu sehingga kurangnya interaksi dan membuat mereka malas
untuk mencari tahu . Dalam kegiatan belajar siswa malu untuk bertanya langsung kepada
gurunya karena dianggap pertanyaannya kurang berbobat sehingga peserta didik tersebut
cenderung untuk menanyakan keteman – temannya . dengan demikian guru sebagai
fasilitator dituntut untuk kreatif dan inofatif dalam mengembangkan model pembelajara
yang dapat mendorong siswa untuk belajar aktif dan mandiri sehingga dapat meningkatkan
hasil belajar siswa . Dan masalahnya akan berdampak pada pada guru yaitu pelajaran atau
materinya akan tertinggal .
Berdasarkan pengalaman masa praktek perkuliahan lapangan ( ppl ) , yang mengajar
di kelas VIII A SMP Negeri 5 Nangapanda , diketahui bahwa rendahnya hasil belajar siswa
yang dikibatkan minimnya dalam penguasaan konsep terhadap materi yang diajarkan,salah
satu materi yang di ajarkan adalah sistem persamaan linear dua variabel yaitu kesulitan
dalam menyelesaikan soal dan menentukan langkah penyelesaianya .siswa belum mampu
mengembangkan ide untuk menyelesaikan masalah serta hanya menungu konsep dan
jawaban dari guru.
Namun disisi lain masih memiliki sejumlah potensi yang dapat
dikembangkan,dimana potensi tersebut dapat menunjang dalam proses pembelajaran
seperti berkomunikasi dan berdiskusi dengan temannya . dan siswa lebih antusias dalam
pembelajaran ketika dibahas adalah hal – hal yang dekat dengan masalah sehari hari –
harinya , dan siswa mampu bekerjasama dalam kelompok – kelompok kecil .Dengan
potensi yang dimiliki ini , diharapkan pelaksanaan pembelajaran dapat berjalan sesuai
dengan yang direncanakan sehingga akhirnya akan berdampak pada peningkatan hasil
belajar siswa . Salah satu model pembelajaran dalam masalah ini solusinya adalah problem
based learning
Problem based learning adalah metode pengajaran yang bercirikan adanya
permasalahan nyata sebagai kontes untuk para peserta didik berpikir kritis dan
keterampilan memecahkan dan memperoleh pengetahuan (Duch 1995) . masalah Dalam
pembelajaran problem based learning peran guru adalah memberikan berbagai masalah
yang konkrit dengan kehidupan sehari – hari , sehingga jelas di tuntut keaktifan siswa
untuk dapat menyelesaikan masalah tersebut . masalah tersebut dipecah secara bersama –
sama melalui diskusi kelompok . Saat pemecahan masalah akan terjadi pertukaran
informasi antara peserta didik yang satu dengan yang lainya sehingga permasalahan yang
telah di rumuskan dapat terpecahkan . Menurut Arends (dalam Trianto, 2010 ) , ciri- ciri
utama Pembelajaran Berbasis Masalah yaitu : (1) belajar dimulai dengan suatu
permasalahan, (2) mengorganisasikan pelajaran diseputar pemasalahan, bukan diseputar
disiplin ilmu, (3) memastikan bahwa permasalahan yang diberikan berhubungan dengan
dunia nyata siswa, (4) menuntut siswa untuk mendemonstrasikan apa yang telah mereka
pelajari dalam bentuk produk (karya) atau kinerja (performance), (5) menggunakan
kelompok kecil. .
Berdasarkan uraian diatas peneliti peneliti tertarik untuk mengadakan penelitian
dengan judul : peningkatkan Hasil Belajar Dengan Menerapkan Model Problem Based
Learning Pada Siswa Kelas VIIIA SMP Negeri 5 Nangapanda Tahun Pelajaran 2019 / 2020

B . Batasan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang di atas maka penelitian ini berfokus pada materi
persamaan linear dua variabel dengan indikator : menyelesaikan sistem persamaan linier
dua variabel dengan menggunakan metode eliminasi , substitusi , gabungan (eliminasi dan
substitusi ) .penelitian ini dilaksanakan di kelas VIIIA , SMP Negeri 5 Nangapanda .
C . Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang di atas , peneliti merumuskan masalah sebagai berikut :
1 . Bagaimanakah aktifitas pembelajaran problem based learning dalam materi
persamaan linear dua variabel pada siswa kelas VIIIA SMP Negeri 5 Nangapanda ?
2 . apakah model pembelajaran problem based learning dapat meningkatkan hasil
belajar untuk materi pokok persamaan linear dua variabel ?
D . Tujuan Penelitian
Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1 . untuk menghasilkan perangkat pembelajaran problem based learning dalam
materi persamaan linier dua variabel siswa kelas VIIIA SMP Negeri 5 Nangapanda
tahun pelajaran 2019 / 2020 .
2 . untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa setelah menggunakan model
pembelajaran problem based learning siswa kelas VIIIA SMP Negeri 5
Nangapanda tahun pelajaran 2019 /2020 .

E . Menfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermenfaat bagi:
1 . bagi siswa
Menambah daya tarik siswa terhadap matematika sehingga timbulnya motifasi
untuk belajar matematika lebih giat dan mampu menyelsaikan persoalan –
persoalan matematika sehinga dapat meningkatkan hasil belajar siswa .
2 . bagi guru
Hasil penelitian ini diharapkan mampu memberikan pengetahuan tambahan pada
guru dalam meningkatkan hasil belajar peserta didik melalui teknik teknik
mengajar yang variatif .
3 . bagi peneliti lanjutan
Sebagai tambahan pengetahuan menjadi seorang pendidik kelak dengan
menerapkan model pembelajaran problem based learning untuk meningkatkan
proses dan hasil belajar siswa .

F . Defenisi Operasional Judul .


Agar tidak kesalahan pemahaman bagi pembaca , maka penulis memberikan defenisi
operasional judul penelitian ini adalah sebagai berikut :
a) Hasil Belajar
Hasil belajar dalam pnelitian ini berbentuk skor atau nilai yang
diperoleh ketika peserta didik selesai mengerjakan tes pada materi
persamaan linier dua variabel . kemampuan yang hendak dicapai dari
peserta didik dinilai melalui :
a.a . penguasaaan konsep dari materi persamaaan linier dua variabel .
a.b . pengembangan strategi berpikir siswa untuk menemukan jawaban
–jawaban tentang materi persamaan linier dua variabel .
a.c . kemampuan dalam menetukan dan menyelesaikan soal – soal dari
materi persamaan linier dua variabel .
a.d . keterampilan dan bisa menjawab semua soal dari sistem
persamaan linier dua variabel .
b) Pembelajaran Problem Based Learning
Metode problem based learning merupakan jenis metode yang
mengutamakan kemampuan untuk menggunakan pengetahuan , aturan , rumus ,
konsep , prisip dan teori . Pengajaran berbasis masalah digunakan untuk merangsang
berpikir tingkat tinggi dalam situasi masalah . Pembelajaran Problem Based Learning
akan melibatkan siswa dalam pola pemecahan kasus yang diberikan guru , dengan
melakukan percobaan, tanya jawab dan diskusi sehingga aktivitas belajar akan tinggi
dan proses pembelajaran akan bersifat student centered (pembelajaran berpusat
kepada siswa ) dan hasil belajar yang diharapkan dapat tercapai .
c) Perangkat Pembelajaran
Perangkat pembelajaran yang dimaksudkan disini adalah sejumlah sumber belajar yang
digunakan oleh guru dan siswa dalam kegiatan belajar mengajar . Perangkat
pembelajaran yang digunakan oleh peneliti berupa Rencana pelaksanaan pembelajaran
( RPP ) , Lembar Kerja Siswa ( LKS ) , dan Tes Hasil Beljar (THB )
d) Sistem Persamaan Linier dua variabel

Anda mungkin juga menyukai