1217
ANALISIS
SITUASI
PEMBANGUNAN
MANUSIA
KABUPATEN SAMOSIR
id
2021
o.
.g
ps
.b
ab
irk
os
am
//s
s:
tp
ht
o.
.g
ps
ab SITUASI
.b
PEMBANGUNAN
irk
os
MANUSIA
am
//s
KABUPATEN SAMOSIR
2021
s:
tp
ht
ANALISIS SITUASI PEMBANGUNAN MANUSIA
KABUPATEN SAMOSIR 2021
ISBN : 978-623-5804-03-3
Katalog : 4102002.1217
No. Publikasi : 12170.2121
Ukuran Buku : 14,8 cm x 21 cm
.id
Jumlah halaman : xii + 76 halaman
go
s.
Naskah:
p
Badan Pusat Statistik Kabupaten Samosir .b
ab
rk
Penyunting Naskah:
i
os
Penerbit:
ht
Pencetak :
CV. Rilis Grafika
Sumber Ilustrasi:
Foto oleh freepik.com
.id
go
Penanggung Jawab Umum
p s.
Freddy Situngkir, S.Si, M.Si
.b
ab
rk
Koordinator
i
os
Editor
ht
Penulis
Ulasan
Gambar Kulit
Tata Letak
Gambar Grafik
Salvini Iriani Barus, S.Tr.Stat
ht
tp
s:
//s
am
os
irk
ab
.b
ps.
go
.id
KATA PENGANTAR
.id
manusia ditinjau dari aspek pendidikan (Harapan Lama Sekolah dan Rata-rata
go
Lama Sekolah), kesehatan (Angka Harapan Hidup), daya beli masyarakat, dan
s.
hubungan antara IPM dengan tingkat perekonomian Kabupaten Samosir.
p
.b
Publikasi ini menggambarkan pembangunan manusia selama periode
ab
2017-2021. Diharapkan dengan terbitnya publikasi ini maka kebutuhan
i rk
os
dengan baik. Kepada semua pihak yang telah membantu untuk terwujudnya
//s
publikasi ini, baik langsung maupun tidak langsung diucapkan terima kasih.
s:
tp
v
ht
tp
s:
//s
am
os
irk
ab
.b
ps.
go
.id
DAFTAR ISI
Hal
KATA PENGANTAR................................................................................... v
DAFTAR ISI............................................................................................... vii
DAFTAR TABEL......................................................................................... ix
DAFTAR GAMBAR.................................................................................... x
.id
DAFTAR LAMPIRAN.................................................................................. xii
go
s.
BAB 1 PENDAHULUAN..................................................................... 1
p
1.1 Definisi Pembangunan Manusia...................................... 3
.b
ab
1.2 Mengukur Pembangunan Manusia................................. 4
rk
.id
5.1 Komponen Indeks Pembangunan Manusia..................... 51
go
5.1.1.Dimensi Umur Panjang dan Hidup Sehat
Kabupaten Samosir………………………………............... 51
p s.
5.1.2.Dimensi Pengetahuan Kabupaten Samosir........... 53
.b
5.1.2.1. Harapan Lama Sekolah (HLS) Penduduk
ab
7 tahun ke atas...................................... 54
rk
LAMPIRAN ......................................................................................... 65
ht
.id
go
Tabel 3.1 Komoditi Kebutuhan Pokok sebagai Dasar
s.
Penghitungan Daya Beli (PPP)................................... 25
p
Tabel 4.1 .b
Banyaknya Penduduk di Kabupaten Samosir Menurut
ab
Kelompok Umur, Jenis Kelamin dan Rasio Jenis
rk
id
Gambar 3.1 Klasifikasi Pencapaian IPM..................................... 28
o.
Gambar 4.1 Persentase Penduduk per Kecamatan Kabupaten
.g
ps
Samosir Tahun 2020.............................…............... 34
.b
ab
Gambar 4.2 Komposisi Penduduk Kabupaten Samosir
irk
id
Tahun 2017-2021………........................................... 55
o.
.g
ps
Gambar 5.3 Rata-rata Lama Sekolah Penduduk 25 Tahun ke
Atas Kabupaten Samosir dan Provinsi Sumatera
.b
ab
Utara Tahun 2017-2021………………………….............. 56
irk
2021....................................................................... 57
//s
s:
id
Persentase Penduduk Menurut Kelompok Umur
Lampiran 3 69
o.
dan Jenis Kelamin 2020...........................................
.g
Lampiran 4 Angka Partisipasi Murni (APM) Menurut Jenjang
ps
Pendidikan dan Jenis Kelamin 2021........................ 70
Lampiran 5 .b
Angka Harapan Hidup Sejak Lahir Menurut
ab
Kabupaten/Kota di Propinsi Sumatera Utara 2017-
irk
2021 (Tahun)………………………………………………………. 71
os
PENDAHULUAN
ht
tp
s:
//s
am
os
irk
ab
.b
ps.
go
.id
PENDAHULUAN
1
1.1 DEFINISI PEMBANGUNAN MANUSIA
id
pembangunan yang sangat luas. Lebih luas dari definisi pembangunan yang
o.
.g
hanya menitikberatkan pada pertumbuhan ekonomi. Menurut United
ps
Nation Development Program (UNDP), pembangunan manusia salah
.b
ab
satunya berupa proses untuk memperbesar pilihan-pilihan bagi manusia (“a
irk
ragam dan berubah setiap saat. Namun demikian, terdapat tiga pilihan yang
paling mendasar, yaitu berumur panjang dan hidup sehat, memperoleh
pendidikan dan memiliki akses terhadap sumber-sumber kebutuhan agar
hidup secara layak. Selain tiga pilihan dasar tersebut, juga terdapat pilihan
lainnya atau pilihan tambahan. Pilihan tambahan, mulai dari politik,
kebebasan ekonomi dan sosial sehingga memiliki peluang untuk menjadi
kreatif dan produktif, serta menikmati harga diri pribadi dan jaminan hak
asasi manusia.
id
penting dalam pengukuran pembangunan manusia.
o.
.g
ps
Pengukuran pembangunan manusia pertama kali diperkenalkan oleh
.b
UNDP pada tahun 1990 yang disebut sebagai Indeks Pembangunan Manusia
ab
(IPM) atau Human Development Index (HDI). Indeks Pembangunan Manusia
irk
os
id
o.
➢ IPM dapat menentukan peringkat atau level pembangunan suatu
.g
ps
wilayah/negara.
.b
ab
➢ Bagi Indonesia, IPM merupakan data strategis karena selain sebagai
irk
alokator penentuan Dana Alokasi Umum (DAU). Selain itu, IPM juga
am
//s
id
lain di Provinsi Sumatera Utara.
o.
.g
ps
Adapun maksud dan tujuan dari penyusunan publikasi ini, yaitu :
.b
ab
a. Menyajikan data dan informasi yang terkini mengenai pembangunan
irk
indikator relevan,
am
//s
go
s.
II
p
.b
ab
irk
os
am
//s
PERKEMBANGAN
s:
tp
ht
PENGUKURAN
PEMBANGUNAN MANUSIA
ht
tp
s:
//s
am
os
irk
ab
.b
ps.
go
.id
Perkembangan PENGUKURAN
PEMBANGUNAN MANUSIa 2
2.1 PERJALANAN PENGHITUNGAN IPM
id
kritikan terhadap indikator ini. Sebagian pihak berpendapat bahwa indikator
o.
.g
yang tercakup di dalam IPM kurang mewakili pembangunan. Para pakar
ps
.b
terus bekerja untuk mendalami lebih jauh tentang pembangunan manusia.
ab
Mereka terus melakukan kajian untuk menyempurnakan penghitungan IPM.
irk
penyempurnaan pada tahun 1991 dan 1995 dan perubahan di tahun 2010.
s:
tp
id
tahun 1994, keempat indikator yang digunakan dalam penghitungan IPM
o.
.g
masih cukup relevan. Namun akhirnya, pada tahun 1995 UNDP kembali
ps
melakukan penyempurnaan metode penghitungan IPM. Kali ini, UNDP
.b
ab
mengganti variabel rata-rata lama sekolah menjadi gabungan angka
irk
seperti sebelumnya.
am
//s
id
o.
.g
ps
.b
ab
irk
os
am
//s
s:
Catatan :
tp
AHH : Angka Harapan Hidup saat Lahir APK : Angka Partisipasi Kasar
ht
id
tepat, indeks yang dihasilkan akan cukup relevan. Alasan utama yang
o.
dijadikan dasar perubahan metodologi penghitungan IPM diperkuat oleh
.g
ps
dua hal mendasar.
.b
ab
Pertama, beberapa indikator sudah tidak tepat untuk digunakan
irk
dalam penghitungan IPM. Angka Melek Huruf (AMH) sudah tidak relevan
os
id
o.
memungkinkan adanya transfer capaian dari dimensi dengan capaian tinggi
.g
ke dimensi dengan capaian rendah. Perumpamaan sederhana untuk dapat
ps
.b
melihat kelemahan rata-rata aritmatik misalnya dengan menghitung secara
ab
sederhana nilai ketiga dimensi pembangunan manusia.
irk
os
Tabel 2.1
am
3 3 3 3,00 3,00
2 3 4 3,00 2,88
1 3 5 3,00 2,47
id
capaiannya. Kelemahan rata-rata aritmatik ini menjadi salah satu alasan
o.
.g
mendasar untuk memperbarui metode penghitungan IPM.
ps
.b
UNDP memperkenalkan penghitungan IPM metode baru dengan
ab
beberapa perbedaan mendasar dibanding metode lama. Setidaknya,
irk
os
terdapat dua hal mendasar dalam perubahan metode baru ini. Kedua hal
am
Tabel 2.2
Perbedaan Indikator Metode Lama dan Metode Baru UNDP
id
Dimensi Metode Lama Metode Baru
o.
.g
Umur Panjang dan Angka Harapan Hidup Angka Harapan Hidup saat
ps
Hidup Sehat saat Lahir (AHH) Lahir (AHH)
.b
• Angka Melek Huruf • Harapan Lama Sekolah
ab
Pengetahuan (AMH) (HLS) Penduduk 7 Tahun
irk
Partisipasi Kasar
(APK) (RLS) penduduk 25 tahun
am
ke atas
//s
id
o.
metode tidak dapat dibandingkan karena kedua metode tidak sama.
.g
ps
Pada tahun 2014, Indonesia secara resmi melakukan penghitungan
.b
IPM dengan metode baru. Untuk mengaplikasikan metode baru, sumber
ab
irk
➢ PNB per kapita tidak tersedia pada tingkat provinsi dan kabupaten/
kota, sehingga diproksi dengan pengeluaran per kapita disesuaikan
menggunakan data SUSENAS.
id
o.
.g
ps
.b
ab
irk
os
am
//s
s:
tp
ht
go
s.
III
p
.b
ab
irk
os
am
//s
METODOLOGI
s:
tp
ht
PENGHITUNGAN IPM
ht
tp
s:
//s
am
os
irk
ab
.b
ps.
go
.id
Metodologi
penghitungan IPM 3
3.1 KOMPONEN IPM
id
3.1.1. Dimensi Umur Panjang dan Hidup Sehat
o.
.g
Sebenarnya cukup banyak indikator yang dapat digunakan untuk
ps
.b
mengukur dimensi umur panjang dan hidup sehat, namun dengan
ab
mempertimbangkan ketersediaan data secara umum, maka UNDP memilih
irk
indikator Umur Harapan Hidup waktu lahir (life expectancy at birth) sebagai
os
am
salah satu komponen untuk penghitungan IPM. Umur harapan hidup saat
//s
Jenis data yang digunakan adalah Anak Lahir Hidup (ALH) dan Anak
Masih Hidup (AMH). Paket program Mortpack digunakan untuk menghitung
angka harapan hidup berdasarkan input data ALH dan AMH. Selanjutnya,
dipilih metode Trussel dengan model West, yang sesuai dengan histori
kependudukan dan kondisi Indonesia dan negara-negara Asia Tenggara
umumnya (Preston, 2004). Indeks harapan hidup dihitung dengan
menghitung nilai maksimum dan nilai minimum harapan hidup sesuai
standar UNDP, yaitu angka tertinggi sebagai batas atas untuk penghitungan
indeks dipakai 85 tahun dan terendah adalah 20 tahun.
id
ketersediaan data hingga tingkat kabupaten/kota cukup memadai.
o.
.g
3.1.2. Dimensi Pengetahuan
ps
.b
Salah satu komponen pembentuk IPM adalah dari dimensi
ab
pengetahuan yang diukur melalui tingkat pendidikan. Dalam hal ini,
irk
os
melek huruf sudah tidak relevan lagi dengan kondisi saat ini. Pada proses
pembentukan IPM, rata-rata lama sekolah dan harapan lama sekolah diberi
bobot yang sama, kemudian penggabungan kedua indikator ini digunakan
sebagai indeks pendidikan sebagai salah satu komponen pembentuk IPM.
id
b. Rata-rata Lama Sekolah (RLS) Penduduk 25 Tahun ke atas
o.
.g
ps
Indikator rata-rata lama sekolah tetap dipertahankan karena
.b
menggambarkan stok yang terjadi pada dunia pendidikan. Namun,
ab
cakupan penghitungan yang digunakan pada metode baru telah
irk
os
Dimensi lain dari ukuran kualitas hidup manusia adalah standar hidup
layak. Dalam cakupan lebih luas, standar hidup layak menggambarkan
tingkat kesejahteraan yang dinikmati oleh penduduk sebagai dampak
id
o.
semakin membaiknya ekonomi. UNDP mengukur standar hidup layak
.g
menggunakan Produk Nasional Bruto (PNB) per kapita yang disesuaikan.
ps
.b
Indikator PNB per kapita lebih menggambarkan kesejahteraan masyarakat
ab
dibanding pengeluaran per kapita, namun data ini tidak tersedia hingga
irk
os
pengeluaran per kapita riil yang disesuaikan dengan paritas daya beli
//s
𝑚 1
𝑝𝑖𝑗 𝑚
ht
𝑃𝑃𝑃𝑗 = ∏ ( )
𝑝𝑖𝑘
𝑖=1
Tabel 3.1
Komoditi Kebutuhan Pokok sebagai Dasar Penghitungan Daya Beli (PPP)
id
o.
Kentang Minyak goreng lainnya Rumah kontrak
.g
Tongkol/tuna/cakalang Kelapa Rumah sewa
ps
Kembung Gula pasir Rumah dinas
Bandeng Teh .b Listrik
ab
Mujair Kopi Air PAM
irk
kulit,muka,kuku,rambut
Telur ayam ras Kue basah Sabun cuci
Susu kental manis Makanan gorengan Biaya RS Pemerintah
Susu bubuk Gado-gado/ketoprak Biaya RS Swasta
Susu bubuk bayi Nasi campur/rames Puskesmas/pustu
Bayam Nasi goreng Praktek dokter/poliklinik
Kangkung Nasi putih SPP
Kacang panjang Lontong/ketupat sayur Bensin
Bawang merah Soto/gule/sop/rawon/cin Transportasi/pengangkutan
cang umum
Bawang putih Sate/tongseng Pos dan Telekomunikasi
Cabe merah Mie bakso/mie rebus/mie Pakaian jadi laki-laki dewasa
goreng
id
Pisang raja Rokok kretek filter Alat-alat Dapur/Makan
o.
.g
ps
3.2 PENYUSUNAN IPM .b
ab
irk
𝑈𝐻𝐻 − 𝑈𝐻𝐻𝑚𝑖𝑛
𝐼𝐴𝐻𝐻 =
tp
𝑈𝐻𝐻𝑚𝑎𝑥 − 𝑈𝐻𝐻𝑚𝑖𝑛
ht
𝑅𝐿𝑆 − 𝑅𝐿𝑆𝑚𝑖𝑛
𝐼𝑅𝐿𝑆 =
𝑅𝐿𝑆𝑚𝑎𝑥 − 𝑅𝐿𝑆𝑚𝑖𝑛
𝐻𝐿𝑆 − 𝐻𝐿𝑆𝑚𝑖𝑛
𝐼𝐻𝐿𝑆 =
𝐻𝐿𝑆𝑚𝑎𝑥 − 𝑅𝐿𝑆𝑚𝑖𝑛
𝐼𝐻𝐿𝑆 + 𝐼𝑅𝐿𝑆
𝐼𝑝𝑒𝑛𝑔𝑒𝑡𝑎ℎ𝑢𝑎𝑛 =
2
ln(𝑝𝑒𝑛𝑔𝑒𝑙𝑢𝑎𝑟𝑎𝑛) − ln(𝑝𝑒𝑛𝑔𝑒𝑙𝑢𝑎𝑟𝑎𝑛)
𝐼𝑝𝑒𝑛𝑔𝑒𝑙𝑢𝑎𝑟𝑎𝑛 =
ln(𝑝𝑒𝑛𝑔𝑒𝑙𝑢𝑎𝑟𝑎𝑛𝑚𝑎𝑥 ) − ln(𝑝𝑒𝑛𝑔𝑒𝑙𝑢𝑎𝑟𝑎𝑛𝑚𝑎𝑥𝑚𝑖𝑛 )
dimana :
id
o.
Kecepatan perubahan IPM juga menjadi salah satu fokus dalam
.g
ps
pembangunan manusia. Untuk mengukur kecepatan perkembangan IPM
.b
dalam suatu kurun waktu digunakan ukuran pertumbuhan per tahun.Pada
ab
metode lama, kecepatan perubahan IPM diukur dengan menggunakan
irk
os
𝐼𝑃𝑀𝑡 − 𝐼𝑃𝑀𝑡−1
𝑃𝑒𝑟𝑡𝑢𝑚𝑏𝑢ℎ𝑎𝑛 𝐼𝑃𝑀 = x 100%
𝐼𝑃𝑀𝑡−1
Keterangan:
𝐼𝑃𝑀𝑡 : IPM suatu wilayah pada tahun t
𝐼𝑃𝑀(𝑡−1) : IPM suatu wilayah pada tahun (t-1)
CAPAIAN IPM
id
KLASIFIKASI
o.
Kla
.g
ps
Sangat Tinggi IPM ≥ 80
.b
ab
irk
Tinggi 70 ≤ IPM 80
os
am
60 ≤ IPM 70
//s
Sedang
s:
tp
ht
Rendah IPM 60
go
s.
IV
p
.b
ab
irk
os
am
//s
KONDISI UMUM
s:
tp
ht
KABUPATEN
SAMOSIR
ht
tp
s:
//s
am
os
irk
ab
.b
ps.
go
.id
KONDISI UMUM
KABUPATEN SAMOSIR 4
4.1 LETAK GEOGRAFIS
Berdasarkan Undang Undang Pembentukan Kabupaten Samosir dan
id
Kabupaten Serdang Bedagai Nomor 36 Tahun 2003 yang disahkan oleh
o.
.g
Presiden Republik Indonesia pada tanggal 18 Desember 2003, menetapkan
ps
terbentuknya Kabupaten Samosir sebagai kabupaten pemekaran dari
.b
ab
Kabupaten Toba Samosir, yang terbagi atas 9 (sembilan) wilayah kecamatan
irk
yaitu :
os
2. Kecamatan Harian,
//s
s:
3. Kecamatan Sitiotio,
tp
5. Kecamatan Nainggolan,
6. Kecamatan Palipi,
7. Kecamatan Ronggur Nihuta,
8. Kecamatan Pangururan
9. Kecamatan Simanindo,
id
Sebagai kabupaten yang dikelilingi oleh beberapa kabupaten, maka
o.
.g
batas-batas dari Kabupaten Samosir adalah sebagai berikut :
ps
Sebelah Utara : berbatasan dengan Danau Toba
.b
ab
Sebelah Timur : berbatasan dengan Danau Toba,
irk
Pakpak Bharat
tp
ht
id
pembangunan.
o.
.g
ps
Pasal 3 ayat (1) Undang-undang No. 10 Tahun 1992 tentang
.b
Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan Keluarga Sejahtera
ab
menyebutkan bahwa perkembangan kependudukan diarahkan pada
irk
os
id
281,72 jiwa/km².
o.
.g
ps
Sedangkan wilayah kecamatan dengan jumlah penduduk paling sedikit
.b
terdapat di Kecamatan Sitiotio yaitu sebanyak 8.172 jiwa atau 5,99 persen dari
ab
jumlah seluruh penduduk Kabupaten Samosir dengan tingkat kepadatan
irk
os
160,99 jiwa/km².
am
Gambar 4.1
//s
Simanindo
Pangururan 16,69%
25,07% Sianjur Mulamula
7,33%
Harian 6,89%
id
4.2.2 Komposisi Umur
o.
.g
ps
Komposisi penduduk menurut umur dan jenis kelamin merupakan
.b
variabel penting dalam demografi. Hampir semua pembahasan mengenai
ab
masalah kependudukan melibatkan variabel umur dan jenis kelamin penduduk.
irk
os
Struktur umur penduduk antar daerah yang satu dengan daerah lain tidak sama.
am
kelahiran, kematian, dan migrasi. Faktor sosial ekonomi di suatu daerah akan
s:
tp
Tabel 4.1
Banyaknya Penduduk di Kabupaten Samosir
Menurut Kelompok Umur, Jenis Kelamin, dan Rasio Jenis Kelamin
Tahun 2020
Jenis Kelamin
Kelompok Umur Laki-laki + Rasio Jenis
(Tahun) Laki-laki Perempuan Perempuan Kelamin
(Orang) (Orang)
(1) (2) (3) (4) (5)
0 - 14 21 158 20 327 41 485 104,08
15 - 64 43 237 41 780 85 027 103,49
65 + 3 552 6 377 9 929 55,70
Jumlah 67 957 68 484 136 441 99,23
Sumber : BPS – SP 2020
id
o.
.g
ps
.b
ab
irk
id
atau sama dengan 5 persen. Sebaliknya suatu struktur umur penduduk
o.
dikatakan tua jika proporsi penduduk usia 0-14 tahun, kurang dari atau sama
.g
ps
dengan 30 persen dan kelompok penduduk berusia 15-64 tahun, lebih besar
.b
ab
atau sama dengan 60 persen, sementara proporsi kelompok usia 65 persen,
irk
lebih atau sama dengan 10 persen. Berdasarkan umur median suatu negara
os
mediannya 21-29 tahun dan penduduk tua apabila umur mediannya lebih
s:
tp
Salah satu amanat yang diemban pemerintah menurut UUD 1945 adalah
upaya untuk mencerdaskan kehidupan bangsa. Sejauh mana amanat ini
dilaksanakan tercermin dari profil pendidikan penduduk yang akan dibahas
dalam uraian berikut ini, yang akan menyajikan gambaran umum mengenai
angka partisipasi sekolah dan tingkat pendidikan (formal) yang dicapai.
id
o.
4.3.1 Angka Partisipasi Sekolah
.g
ps
Gambar 4.3 menyajikan perbandingan partisipasi sekolah penduduk
.b
ab
menurut kelompok umur antara Kabupaten Samosir dan Propinsi Sumatera
irk
Gambar 4.3
am
120
ht
78,66
80
60
40
27,05
20 10,95
0
7-12 13-15 16-18 19-24
id
2021 adalah sebesar 98,18 persen, berarti masih ditemukan penduduk usia
o.
13-15 tahun di Samosir yang belum menikmati fasilitas pendidikan SMP
.g
ps
sebanyak 1,82 persen. Sedangkan partisipasi sekolah kelompok usia 13-15
.b
ab
tahun Provinsi Sumatera Utara adalah sebesar 96,99 persen.
irk
tahun 2021 adalah sebesar 93,66 persen yang berarti bahwa sekitar 6,34
am
persen penduduk usia 16-18 tahun belum menikmati fasilitas pendidikan SMA.
//s
Utara adalah sebesar 78,66 persen. Hal ini menunjukkan bahwa angka
ht
Faktor ekonomi diduga menjadi salah satu faktor penyebab hal tersebut.
Secara umum, kemampuan ekonomi masyarakat Kabupaten Samosir masih
tergolong menengah ke bawah sehingga masyarakat kurang mampu dalam
memenuhi kebutuhan pendidikan sampai ke jenjang perguruan tinggi.
Analisis Situasi Pembangunan Manusia Kabupaten Samosir 2021 39
4.3.2 Tingkat Pendidikan Tertinggi Yang Ditamatkan
Sebagaimana halnya dengan Angka Partisipasi Sekolah, tingkat
pendidikan tertinggi yang ditamatkan penduduk 10 tahun ke atas juga
merupakan salah satu indikator untuk mengukur hasil pembangunan di bidang
pendidikan.
Gambar 4.4
Ijazah/STTB Tertinggi yang dimiliki
id
o.
Penduduk Kabupaten Samosir Usia 15 tahun ke atas (persen), 2021
.g
ps
Tidak
.b mempunyai
ab
ijazah
16,14%
irk
os
am
SMA Ke atas
47,36%
//s
SD/sederajat
s:
17,66%
tp
ht
SMP/sederajat
18,83%
id
4.4.1 Penyediaan Sarana Kesehatan
o.
Kesehatan dapat dipandang sebagai salah satu bentuk investasi di masa
.g
ps
mendatang dalam upaya pembangunan manusia yang berkualitas diukur dari
.b
derajat kesehatan. Pembangunan di bidang kesehatan bertujuan agar semua
ab
irk
kesehatan ada pada manusia sebagai subyek dan sekaligus obyek dari upaya
tersebut.
Pada tahun 2020, jenis sarana kesehatan yang telah dimiliki oleh
Kabupaten Samosir adalah rumah sakit sebanyak 2 unit, puskesmas sebanyak
12 unit, pustu sebanyak 35 unit, posyandu sebanyak 197 unit, poskesdes
sebanyak 62 unit dan polindes sebanyak 68 unit.
Bila diperhatikan persebaran sarana kesehatan di tiap kecamatan maka
terlihat bahwa sarana kesehatan telah tersebut di setiap kecamatan dengan
jumlah yang berbeda yang disesuaikan dengan kebutuhan di tiap kecamatan.
Kecamatan yang memiliki fasilitas lengkap termasuk rumah sakit adalah
id
Tabel 4.2
o.
Jumlah Sarana Kesehatan di Kabupaten Samosir
.g
Menurut Kecamatan (unit), 2020
ps
Rumah Puskes .b
Pos
Klinik
Pos Polin
ab
KECAMATAN Pustu Ber
Sakit mas yandu Kesdes des
salin
irk
1. Sianjur Mulamula - 1 3 11 - 14 1
am
2. Harian - 1 4 9 - 1 7
//s
3. Sitiotio - 1 2 8 - 4 4
s:
4. Onan Runggu - 1 7 20 - 5 3
tp
5. Nainggolan 1 1 4 17 - 5 11
ht
6. Palipi - 1 3 37 - 12 10
7. Ronggur Nihuta - 1 4 13 - 1 3
8. Pangururan 1 1 5 44 - 10 16
9. Simanindo - 4 3 38 - 10 13
SAMOSIR 2 12 35 197 - 62 68
Sumber : BPS Kabupaten Samosir, 2020
Perawat
id
1,31%
o.
.g
ps
.b
ab
Bidan
irk
40,95% Dokter
Kandungan
os
55,86%
am
//s
Dokter
s:
Umum
tp
1,88%
ht
Dilihat dari kesehatan ibu dan anak, persalinan yang ditolong oleh
tenaga medis seperti dokter dan bidan dapat dianggap lebih baik dibanding
dengan yang ditolong oleh dukun, famili atau lainnya. Penanganan kelahiran
bayi yang kurang baik dapat membahayakan kondisi ibu dan bayi yang
dilahirkan seperti pendarahan, kejang-kejang atau situasi yang lebih berbahaya
dapat mengakibatkan kematian pada bayi dan atau si ibu.
Hasil Susenas 2021 mencatat bahwa penolong kelahiran anak terakhir di
Kabupaten Samosir secara umum telah ditangani oleh tenaga kesehatan yaitu
Analisis Situasi Pembangunan Manusia Kabupaten Samosir 2021 43
dokter dan bidan. Dalam dua tahun, kelahiran di Kabupaten Samosir ditangani
paling banyak oleh Dokter Kandungan sebesar 55,87 persen, diikuti dengan
Bidan sebesar 40,95 persen, dan dokter umum sebesar 1,88 persen.
4.5 PEREKONOMIAN
id
kebijakan yang bertujuan untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat,
o.
memperluas lapangan kerja, memeratakan distribusi pendapatan masyarakat,
.g
ps
meningkatkan hubungan ekonomi regional dan melalui pergeseran kegiatan
.b
ekonomi dari sektor primer ke sektor sekunder dan tersier. Arah dari
ab
irk
seluruh barang dan jasa yang tercipta atau dihasilkan di wilayah domestik
s:
tp
suatu negara yang timbul akibat berbagai aktivitas ekonomi dalam suatu
ht
id
perekonomian di Kabupaten Samosir meskipun peranan tersebut tidak terlalu
o.
besar/mempengaruhi. Distribusi persentase PDRB Kabupaten Samosir
.g
ps
menurut sektor ekonomi dapat dilihat pada gambar berikut ini.
.b
ab
irk
Gambar 4.6
os
Jasa
Jasa Pendidikan; 0,95
s:
Pemerintahan,
Pertahanan dan Pertanian, Kehutanan,
ht
id
pertumbuhan tertinggi pada tahun 2019 yaitu sebesar 9,87 persen dibanding
o.
dengan lapangan usaha yang lainnya, pada tahun 2020 mengalami penurunan
.g
ps
sebesar -3,81. Sebanyak delapan lapangan usaha mengalami penurunan yaitu
.b
ab
lapangan usaha Transportasi dan Pergudangan sebesar -3,81 persen,
irk
sebesar -3,35 persen, Jasa Lainnya sebesar 0,27 persen, Perdagangan Besar
am
dan Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda Motor sebesar -0,42 persen, Jasa
//s
Kesehatan dan Kegiatan Sosial sebesar -0,13 persen, dan Pertanian, Kehutanan
s:
tp
id
o.
.g
ps
-0,59
2016 2017 2018 .b 2019 2020
-1,07
ab
-2,07
irk
os
am
Gambar 4.8
Perkembangan PDRB Perkapita Kabupaten Samosir
Tahun 2016-2020 (juta rupiah)
id
35,14 35,85
o.
32,47
.g
29,9
27,65
ps
23,3 24,56 24,31
21,17 22,2 .b
ab
irk
os
am
//s
s:
tp
ADHB ADHK
go
s.
V
p
.b
ab
irk
os
am
//s
POSISI
s:
tp
ht
PEMBANGUNAN
MANUSIA
ht
tp
s:
//s
am
os
irk
ab
.b
ps.
go
.id
posisi pembangunan
manusia 5
5.1 KOMPONEN INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA
.id
go
Umur Harapan Hidup merupakan salah satu indikator output
p s.
pembangunan di bidang kesehatan dalam upaya menciptakan sumber daya
.b
ab
manusia yang sehat dan berkualitas. Umur Harapan Hidup bahkan sering
rk
daerah yang sudah maju menunjukkan Umur Harapan Hidup yang tinggi, yang
tp
berarti pula secara rata-rata sumber daya manusia di suatu negara/ daerah
ht
.id
Meningkatnya daya beli masyarakat akan berbanding lurus dengan
go
peningkatan beberap faktor yaitu akses terhadap pelayanan kesehatan,
p s.
mampu memenuhi kebutuhan gizi dan kalori, mampu mempunyai pendidikan
.b
ab
yang lebih baik. Pendidikan yang lebih baik tentunya bertujuan untuk
rk
Gambar 5.1
Umur Harapan Hidup Sejak Lahir
Kabupaten Samosir dan Provinsi Sumatera Utara, 2017-2021 (Tahun)
72 71,27 71,41
71,16
70,68 70,87
71
.id
go
70 69,23
68,95 69,1
s.
68,61
69 68,37
p
68 .b
ab
rk
67
i
os
66
am
Samosir Sumut
s:
tp
.id
biaya pendidikan. Dengan demikian diharapkan tingkat pendidikan
go
penduduknya akan semakin baik dan jumlah penduduk yang buta huruf akan
p s.
berkurang terutama pada penduduk usia sekolah (7-24 tahun). Secara umum
.b
ab
keadaan pendidikan digambarkan oleh beberapa indikator antara lain:
rk
Gambar 5.2
Harapan Lama Sekolah Penduduk 7 Tahun ke Atas
Kabupaten Samosir dan Provinsi Sumatera Utara
2017-2021 (Tahun)
.id
13,46 13,47 13,48
go
13,43 13,44
ps.
.b 13,27
ab
13,23
irk
13,15
os
13,14
13,1
am
//s
Samosir Sumut
ht
9,58
9,54
9,45 9,43 9,44
9,34
.id
go
9,25
s.
9,14 9,15
p
.b
ab
8,95
i rk
os
am
Tidak
mempunyai
ijazah
16,14%
.id
SMA Ke atas
go
47,36%
SD/sederajat
s.
17,66%
p
.b
ab
i rk
os
SMP/sederajat
18,83%
am
//s
s:
.id
go
untuk hidup layak, hingga pada akhirnya peningkatan tersebut akan bermuara
s.
pada terentaskannya kemiskinan dalam masyarakat. Kesenjangan ekonomi
p
.b
yang terjadi antar golongan pendapatan juga perlu memperkaya analisis
ab
mengenai PPP ini. Bagaimanapun ekonomi tetaplah motor bagi
irk
os
pembangunan.
am
//s
pengeluaran per kapita yang telah disesuaikan dengan tingkat inflasi di daerah
tp
ht
.id
daya beli penduduk kabupaten Samosir tersebut lebih rendah. Yakni bila
go
dibandingkan dengan kabupaten Tapanuli Utara sebesar Rp. 11.710.000 dan
ps.
kabupaten Toba Samosir sebesar Rp. 12.224.000. Jika dibandingkan dengan
.b
ab
Provinsi Sumatera Utara secara umum, dapat dikatakan bahwa standar hidup
rk
Rp. 10.499.000.
am
//s
Gambar 5.5
s:
tp
Samosir Sumut
.id
2. Sedang dengan nilai Indeks Pembangunan Manusia (IPM) berada diantara
go
60 sampai 70.
s.
3. Tinggi dengan nilai Indeks Pembangunan Manusia (IPM) berada diantara
p
70 sampai 80. .b
ab
rk
80 keatas.
am
bahwa jika status pembangunan manusia berada pada kriteria rendah, hal ini
tp
ht
Rendah IPM 60
Sedang 60 IPM 70
Tinggi 70 IPM 80
.id
Sangat Tinggi IPM > 80
go
Sumber : BPS Provinsi Sumatera Utara, 2021
p s.
Gambar 5.6 .b
ab
IPM Kabupaten Samosir dan Provinsi Sumatera Utara
rk
Tahun 2017-2021
i
os
am
72
//s
71,74 71,77
s:
tp
71,18
ht
70,83
70,57 70,55 70,63
69,99
69,43
.id
go
Tabel. 5.2
s.
Komponen IPM dan Status Indeks Pembangunan Manusia
p
.b
Kabupaten Samosir dan Sumatera Utara
ab
Tahun 2021
irk
os
.id
pertumbuhan penduduk yang seimbang.
go
p s.
.b
ab
i rk
os
am
//s
s:
tp
ht
LAMPIRAN
.id
ht
tp
s:
//s
am
os
irk
ab
.b
ps.
go
.id
Lampiran 1
Luas Wilayah, Jumlah Penduduk dan Kepadatan Penduduk
Menurut Kecamatan
2020
id
1. Sianjur Mulamula 140,24 10 003 71,33
o.
.g
ps
2. Harian 560,45 9 397 16,77
.b
ab
3. Sitotio 50,76 8 172 160,99
irk
os
Sumber : SP 2020
id
1. Sianjur Mulamula 5 011 4 992 10 003 100,4
o.
.g
ps
2. Harian 4 647 4 750 9 397 97,8
.b
ab
3. Sitotio 4 117 4 055 8 172 101,5
irk
os
Sumber : SP 2020
id
5–9 7 118 6 847 13 965
o.
10 – 14 7 039 6 814 13 853
.g
ps
15 – 19 7 214 6 734 13 948
20 - 24 6 251 .b 5 625 11 876
ab
irk
Sumber : SP 2020
id
o.
.g
2. SMTP 89,58 90,68 90,08
ps
3. SMTA .b
75,78 87,95 82,24
ab
irk
os
id
3. Tapanuli Selatan 64,28 64,55 63 ,74 64,91 64,97
o.
4. Tapanuli Tengah 66,66 66,82 66 ,59 67,15 67,24
.g
5. Tapanuli Utara 67,86 68,11 67 ,55 68,63 68,76
Toba Samosir 69,36 69,59 69 ,14 70,29
ps
6. 70,08
7. LabuhanBatu 69,44 69,60 69 ,36 69,93 69,95
8. Asahan 67,57 .b
67,79 67 ,37 68,26 68,37
ab
9. Simalungun 70,53 70,75 70 ,34 71,22 71,37
irk
id
3. Tapanuli Selatan 13,08 13,10 13,12 13,24 13,35
o.
4. Tapanuli Tengah 12,65 12,66 12,79 13,06 13,07
.g
5. Tapanuli Utara 13,65 13,66 13,68 13,69 13,70
Toba Samosir 13,25 13,26 13,28 13,45 13,46
ps
6.
7. LabuhanBatu 12,59 12,60 12,67 12,73 12,74
8. Asah an 12,53 .b
12,56 12,59 12,60 12,61
ab
9. Simalungun 12,71 12,75 12,77 12,78 12,79
10. Dairi 13,06 13,07 13,09 13,10 13,11
irk
id
2. Mandailing Natal 8,00 8,11 8,36 8,62 8,63
,3. Tapanuli Selatan 8,67 8,70 8,97 9,28 9,29
o.
4. Tapanuli Tengah 8,28 8,29 8,48 8,62 8,84
.g
5. Tapanuli Utara 9,46 9,65 9,71 9,85 9,99
ps
6. Toba Samosir 10,10 10,34 10,36 10,52 10,57
LabuhanBatu 9,01 9,04 9,23 9,24 9,25
7.
8. Asah an 8,46 .b
8,47 8,49 8,79 8,80
ab
9. Simalungun 8,95 9,18 9,36 9,60 9,61
irk
id
3. Tapanuli Selatan 10 955 11 209 11 410 11 236 11,304
o.
4. Tapanuli Tengah 9 852 10 067 10 175 10 071 10,138
.g
5. Tapanuli Utara 11 407 11 607 11 791 11 648 11,710
ps
6. Toba Samosir 11 846 12 095 12 375 12 154 12,224
7. LabuhanBatu 10 760 11 053 11 193 11 150 11,212
8. Asah an 10 477 .b
10 735 10 983 10 890 11,030
ab
9. Simalungun 11 055 11 311 11 422 11 308 11,376
Dairi 10 395 10 492 10 602 10 350 10,504
irk
10.
11. Karo 12 059 12 367 12 474 12 349 12,412
os
15.
16. Pakpak Barat 7 913 8 099 8 402 8 170 8,254
s:
IPM
No. Kabupaten /Kota
2017 2018 2019 2020 2021
[1] [2] [3] [4] [5] [6] [7]
1. N i a s 60,21 60,82 61,65 61,93 62,74
2. Mandailing Natal 65,13 65,83 66,52 66,79 67,19
id
3. Tapanuli Selatan 68,69 69,10 69,75 70,12 70,33
o.
4. Tapanuli Tengah 67,96 68,27 68,86 69,23 69,61
.g
5. Tapanuli Utara 72,38 72,91 73,33 73,47 73,76
ps
6. Toba Samosir 73,87 74,48 74,92 75,16 75,39
7. LabuhanBatu 71,00 71,39 71,94 72,01 72,09
8. A s a h a n 69,10 .b
69,49 69,92 70,29 70,49
ab
9. Simalungun 71,83 72,49 72,98 73,25 73,40
10. D a i r i 70,36 70,89 71,42 71,57 71,84
irk
Peringkat
No. Kabupaten /Kota
2017 2018 2019 2020 2021
[1] [2] [3] [4] [5] [6] [7]
1. Nias 31 31 31 31 31
2. Mandailing Natal 29 29 29 29 29
id
3. Tapanuli Selatan 20 20 20 20 20
o.
4. Tapanuli Tengah 22 23 23 23 22
.g
5. Tapanuli Utara 9 9 10 10 10
6. Toba Samosir 6 6 7 7 7
ps
7. LabuhanBatu 12 12 12 12 12
8. Asah an 19
.b
19 19 18 19
ab
9. Simalungun 11 11 11 11 11
10. Dairi 15 15 14 14 14
irk
11. Karo 8 8 8 8 8
12. Deli Serdang 4 4 4 4 4
os
13. Langkat 16 16 16 16 16
am
DATA
ab
irk
os
am
//s
s:
tp
MENCERDASKAN BANGSA
ht