Anda di halaman 1dari 20

LAPORAN KEGIATAN PRAKTIKUM

MAKHLUK HIDUP

PERTUMBUHAN, PERKEMBANGAN, DAN PERKEMBANGBIAKAN


MAKHLUK HIDUP

MAHARJA PRASTYA
858747159

UPBJJ LAMONGAN

FAKULTAS KEGIRUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS TERBUKA

TAHUN 2022.2
LEMBAR DATA

DATA MAHASISWA

Nama : Maharja Prastya

NIM/ID Lainnya :
858747159
Program Studi : PGSD. BI

Nama Sekolah : SD NEGERI 3 JETIS

DATA TUTOR (PGSD)/INSTRUKTUR

Nama(Gelar) : Setyaningsih Yuanita Wulandari, M.Pd

Nip/Id Lainnya : 71001462

Instansi Asal : STAI YPBWI Surabaya

Nomor Hp : 085865088687

Alamat Email : neacutee01@gmail.com


PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama Mahasiswa : MAHARJA PRASTYA

NIM : 858747159

Program Studi : PGSD BI

Dengan ini menyatakan bahwa Laporan Kegiatan Praktikum ini merupakan hasil karya saya sendiri
dan saya tidak melakukan plagiarisme atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan
etika yang berlaku dalam keilmuan. Atas pernyataan ini saya siap menerima tindakan/sanksi yang
diberikan kepada saya apabila dikemudian hari ditemukan pelanggaran akademik dalam karya saya
ini atau ada klaim atas karya saya ini.

Lamongan, 1 November 2022

Yang membuat pernyataan

MAHARJA PRASTYA
DAFTAR ISI

JUDUL..............................................................................................................................................1
DATA MAHASISWA .....................................................................................................................2
DATA TUTOR (PGSD)/INSTRUKTUR (PGSM) ..........................................................................2
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ...........................................................................................3

LAPORAN KEGIATAN PRAKTIKUM ....................................... Error! Bookmark not defined.

A. JUDUL PERCOBAAN ....................................................... Error! Bookmark not defined.


B. TUJUAN PERCOBAAN .................................................... Error! Bookmark not defined.
C. ALAT DAN BAHAN .......................................................... Error! Bookmark not defined.
D. LANDASAN TEORI .......................................................... Error! Bookmark not defined.
E. PROSEDUR PERCOBAAN ............................................... Error! Bookmark not defined.
F. HASIL PENGAMATAN .................................................... Error! Bookmark not defined.
G. PERTANYAAN.................................................................. Error! Bookmark not defined.
H. PEMBAHASAN ................................................................. Error! Bookmark not defined.
I. KESIMPULAN ................................................................... Error! Bookmark not defined.
J. DAFTAR PUSTAKA .......................................................... Error! Bookmark not defined.
K. KESULITAN YANG DIALAMI: SARAN DAN MASUKAN ....... Error! Bookmark not
defined.
L. FOTO PRAKTIKUM .......................................................... Error! Bookmark not defined.
LEMBAR KERJA (LAPORAN) PRAKTIKUM
IPA DI SD PDGK 4107 MODUL 1
MAKHLUK HIDUP

A. KEGIATAN PRAKTIKUM 3
1. Pertumbuhan, Perkembangan, dan Perkembangbiakan Makhluk Hidup
1.1. Pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan
a. Dasar Teori
Pertumbuhan merupakan proses pertambahan volume dan jumlah sel yang
mengakibatkan bertambah besarnya organisme. Pertambahan jumlah sel terjadi
karena adanya pembelahan mitosis, dan bersifat irreversiabel artinya organisme
yang tumbuh tidak akan kembali ke bentuk semula. Pertambahan jumlah sel terjadi
karena adanya pembelahan mitosis. Pertumbuhan dan perkembangan merupakan
hasil interaksi antara faktor-faktor yang terdapat dalam tubuh organisme, seperti
sifat genetika yang ada dalam gen dan hormon yang merangsang pertumbuhan.
Perkembangan adalah suatu proses kemajuan yang terjadi secara berangsur-angsur
dari kompleksitas rendah ke kompleksitas tinggi dan terjadi diferensiasi.
Perkembangan dapat dinyatakan melalui berbagai cara, mulai dari bagian tertentu
suatu tanaman sampai jumlah total perkembangan tanaman. Pada tanaman,
aktifitas perkembangan yang vital ini banyak tumpang tindih. Pertumbuhan apikal
pada ujung akar dan ujung batang mendahului morfogenesis dan diferensiasi.
Tetapi pembesaran batang terjadi oleh karena pembesaran sel – sel setelah
morfogenesis dan diferensiasi berlangsung.

b. Tujuan
Mengamati pertumbuhan dan perkecambahan kacang merah

c. Alat dan Bahan


1. Biji Kacang merah 6 buah
2. Botol selai 2 buah
3. Kertas saring secukupnya
4. Kertas label secukupnya
5. Gunting 1 buah
d. Cara Kerja
1. Rendamlah biji kacang merah dalam air semalaman
2. Lipatlah keras saring sehingga lebarnya setinggi dasar sampai leher botol
selai. Bila perlu potonglah kelebihannya
3. Gulunglah kertas saring tersebut dan masukkan ke dalam botol selai
sehingga menempel pada dinding botol bagian dalam
4. Sisipkan 6 biji kacang merah pada botol selai. Tambahkan air secukupnya
sehingga kertas saring tetap basah (kira-kira 1/10 nya)
5. Simpanlah sediaan di tempat terang tetapi tidak terkena sinar matahari
langsung selama 2 minggu. Jika air tampak berkurang (kertas saring
mongering) tambahkan air secukupnya sehingga kertas saring tetap basah
tetapi permukaan air tidak merendam biji.
6. Amatilah perkecambahan dan pertumbuhan biji-biji tumbuhan dari sediaan
tersebut. Catatlah kapan biji kacang merah mulai berkecambah, amatilah
bagaimana akar, batang dan daun tumbuh. Masukkan hasilnya ke dalam
lembar kerja

e. Hasil Pengamatan
Tabel 1.10.
Hasil Pengamatan Dan Perkecambahan Biji Kacang Merah
Gambar pertumbuhan Panjang
Hari ke Keterangan
Kecambah Kacang Merah Akar Batang
0 Kondisi awal 0 2-3 mm Bakal batang terlihat
1 Tumbuh akar 1-1,5mm 8-10 mm Jelas terlihat
2 Terlihat batang 2-3 mm 20 mm Biji kacang terangkat
3 Terlihat batang, dan tunas daun 5-10 mm 40 mm Terangkat keatas
4 Tumbuh daun 10 mm 15 cm Tumbuh daun
5 Batang semakin panjang 10-15 mm 15 cm Daun bertambah
6 Batang semakin panjang 15-20 cm 23 cm Bertambah panjang
7 Batang semakin panjang 5 cm 26 cm Bertambah panjang
8 Batang semakin panjang 7 cm 29 cm Bertambah panjang
9 Batang semakin panjang 8 cm 30 cm Bertambah panjang
10 Batang semakin panjang 9 cm 33 cm Bertambah panjang
11 Batang semakin panjang 10 cm 36 cm Bertambah panjang
12 Batang semakin panjang 12 cm 40 cm Bertambah panjang
13 Batang semakin panjang 13 cm 43 cm Bertambah panjang
14 Batang semakin panjang 14 cm 45 cm Bertambah panjang

f. Pembahasan
Berdasarkan hasil praktikum dapat diketahui bahwa pada minggu pertama hingga
minggu kedua terdapat perubahan. Pada umur 1 hari panjang akar 1mm dan terus
bertambah panjangnya hingga minggu ke 2 panjangnya mencapai 14 cm, begitu juga
batang dan tumbuhnya daun. Hal itu dikarenakan sel terus membelah dan berdiferensiasi
dan merupakan akibat dari aktivitas meristem lateral. Ukuran akar yang semakin panjang
dikarenakan pada ujung akar sel – selnya selalu membelah karena adanya aktifitas
meristem apikal. Pertumbuhan dan perkembangan juga terjadi pada daun. Daun yang
semula hanya 1 helai kecil tumbuh menjadi 2 helai yang kemudian membesar begitu juga
dengan bertambah panjangnya batang kecambah.

g. Kesimpulan
Berdasarkan hasil praktikum pada pertumbuhan dan perkembangan dapat
disimpulkan bahwa pertumbuhan dan perkembangan organisme merupakan hasil dari
pembelahan sel, pembesaran sel serta diferensiasi sel. Proses pertumbuhan dan
perkembangan tanaman jagung dan kacang tanah khususnya dari waktu ke waktu
mengalami perubahan tumbuh tanaman apabila dilihat dari bertambahnya tinggi, jumlah
daun, diameter akar dan batang pada tanaman. Pertumbuhan dan perkembangan tanaman
tersebut dipengaruhi oleh faktor dari luar maupun dari dalam. Faktor dari dalam berupa
hormon sedang faktor dari luar yaitu gen, cahaya matahari, suhu udara, kelembaban udara,
tanah, nutrisi dan air.

h. Jawaban Pertanyaan
1. Pada hari pertama akar sudah mulai tumbuh (Nampak bakal akar)
2. Arah tumbuh kecambah ke atas karena mencari sinar matahari
1.2. Pertumbuhan dan Perkembangan Hewan
a. Dasar Teori
Drospilla sp atau lalat buah adalah lalat yang biasanya menghinggapi buah
yang sudah busuk. Lalat buah mempunyai kontruksi modular, yaitu suatu segmen
abdomen. Seperti hewan simestris bilateral lainnya, drospilla mempunyai poros
anterior dan posterior (kepala-ekor). Pada drospilla, determinan sitoplasmik yang
sudah ada didalam telur memberi informasi posisional unutk penempatan kedua
poros bahkan sebelum fertilisasi. Metamorfosis pada Drosophila termasuk
metamorfosis sempurna yaitu: telur-larva instarI-larva instarII-larva instarIII-
pupa-imago.

Faktor yang mempengaruhi siklus hidup drospilla adalah suhu lingkungan,


ketersediaan makanan, tingkat kepadatan botol pemeliharaan, intensitas cahaya.

b. Tujuan :
1. Untuk mengamati pertumbuhan dan perkembangan lalat buah (Drospilla sp)
dari telur sampai imago (dewasa).
2. Untuk mengetahui lama siklus hidup lalat buah.

c. Alat dan bahan


1. Plastik tranparan pembungkus ukuran besar
2. Botol selai
3. Pisang ambon secukupnya
4. Tape ketela pohon secukupnya
5. Sendok makan
6. Kertas saring (tissu)
7. Lalat buah

d. Langkah kerja
1. Membuat medium lalat buah
a) Menyediakan alat penumbuk
b) Menghaluskan pisang ambon yang sudah ranum , dan tape ketela pohon
dengan perbandingan 6pisang:1tape
c) Kemudian setelah keduanya tercampur dengan rata, memasukkan
kedalam botol selai, masing-masing botol 2 sendok makan
d) Memasukkan kertas tisu yang sudah dilipat kedalam botol kultur/selai.
2. Menangkap lalat buah
a) Mempersiapkan botol selai dan tutupnya serta kantong plastik besar
b) Mengunjungi tempat yang terdapat tumpukan sampah
c) Setelah sampai, kemudian mengembangkan kantong plastik besar
dengan mulut plastik terbuka lebar dan memegang pangkalnya
kemudian mengarahkan mulut plastik ke tempat sampah dan membuat
kejutan dengan menginjak keras serta memukul-mukul sampah.
d) Setelah terlihat ada beberapa yang terperangkap, kemudian langsung
menutup kantong plastik dengan cepat agar lalat buah yang
terperangkap tidak kabur.
3. Mengkultur lalat buah
a) Memsukkan lalat buah yang terperangkap dalam plastik kedalam botol
kultur dengan penuh hati-hati
b) Dengan bantuan teman, meminta teman untuk menutup botol kultur
dengan plastik, dan mengikatnya dengan karet.
c) Kemudian menusuk-nusuk plastik dengan jarum pentul agar ada
sirkulasi udara
d) Meletakkan dan menyimpan botol kultur diruangan yang teduh dan
terhindar dari sinar matahari langsung
e) Mengamati perkembangbiakan setiap pagi dan sore 06.00 dan 16.30
setiap hari secara teratur selama 11 hari. Dan menuangkan hasil
pengamatan pada lembar kerja.

e. Hasil Pengamatan
Tabel 1.11.
Hari Waktu
Kejadian / perubahan
Ke Pengamatan
0 14 Oktober Belum ada perubahan
1 15 Oktober Tubuh berwarna kuning kecoklatan
Mulai bertelur (bentuk telur seperti bercak-bercak
2 16 Oktober
berwarna putih)
Telur menetas menjadi larva instar I (berwanna
3 17 Oktober putih, bersegmen dan mirip belatung tetapi sangat
kecil)
Telur menetas menjadi larva instar I (berwanna
4 18 Oktober putih, bersegmen dan mirip belatung tetapi sangat
kecil)
Larva mulai bergerak aktiv (dengan menggeliat-
geliat) mulut larva berwarna hitam, dan bergerak
5 19 Oktober
aktiv (dengan merayap keatas botol) ukurannya
bertambah besar
Hampir menyerupai pupa tubuhnya memendek,
6 20 Oktober
berwarna putih dan tidak bergerak lagi/diam
Sudah menjadi pupa (warnanya putih kecoklatan,
7 21 Oktober
tetap diam, dan segmen tubuhnya mulai terlihat)
Sudah menjadi pupa (warnanya putih kecoklatan,
8 22 Oktober
tetap diam, dan segmen tubuhnya mulai terlihat)
Menyerupai bentuk drosopila / seperti induknya
9 23 Oktober dahulu. Tetapi ukurannya kecil dan sayapnya
belum terbentang.
Menyerupai bentuk drosopila / seperti induknya
10 24 Oktober dahulu. Tetapi ukurannya kecil dan sayapnya
belum terbentang.
Sudah menjadi drosopilla dewasa dan siap untuk
11 25 Oktober
terbang dan dilepaskan.

f. Pembahasan
Dari pengamatan yang telah dilakukan yaitu dimulai dari tanggal 14 Oktober
dengan mengamati pertumbuhan dan perkembangan siklus hidup lalat buah
drospila sp dari telur sampai dengan imago. Pengamatan dilakukan selama dua kali
sehari selama 11 hari setiap pagi dan sore. Dimana lalat buah disimpan didalam
botol selai yang sudah ada makanannya kemudian diletakkan di ruangan yang
teduh.

Pada hari ke-0 s/d 1 tubuh lalat tetap berwarna kuning kecoklatan. Dan dihari
kedua mulai ada bercak-bercak putih yang tidak lain itu adalah telur. Kemudian
dihari ke-3 bercak-bercak putih/ telur berubah menjadi larva yang berwarna puih,
bersegmen dan mirip dengan belatung tetapi bentuknya sangat kecil. Proses ini
terus terjadi sampai hari ke-4 dan dihari ke-5 larva mulai bergerak aktiv ditandai
dengan tubuhnya yang menggeliat. Tubuhnya bergerak semakin aktiv dengan
merayap ke atas botol da ukurannya bertambah besar. Pada hari ke-6 bentuknya
hampir menyerupai pupa dimana tubuhnya mulai memendek, berwarna putih dan
sudah tidak bergerak lagi bahkan diam. Di hari 7 s/d 8 sudah mencapai fase pupa
warnanya berubah menjadi putih kecoklatan, masih terlihat diam, dan segmen
tubuhnya mulai terlihat jelas. Pada hari ke 9s/d10 lalat buah mulai menyerupai
bentuk drospila / seperti induknya dahulu. Tetapi ukurannya kecil dan sayapnya
belum terbentang.dan dihari ke 11 lah sudah menjadi imago/lalat dewasa yang siap
unutk dilepas dari botol dan siap untuk terbang.

g. Kesimpulan
Tahapan fase daur hidup drosphilla sp adalah; telur → larva → pupa →
lalat → muda → lalat dewasa/ imago.

h. Jawaban Pertanyaan
1. Lalat buah meletakkan telurnya pada hari kedua
2. Pupa terbentuk pada hari ke-7s/d8, namun pada hari ke-6 sudah hampir
menyerupai pupa, Lalat dewasa terbentuk pada hari ke 11

1.3. Perkembangan aseksual (vegetative) buatan pada tumbuhan


a. Teori
Perkembangbiakan secara buatan adalah berkembang biaknya tumbuhan
dengan bantuan campur tangan manusia.
1. Metode Mencangkok / Cangkok Mencangkok adalah suatu cara
mengembangbiakkan tumbuhan dengan jalan menguliti batang yang ada lalu
bungkus dengan tanah agar akarnya tumbuh. Jika akar sudah muncul akar
yang kokoh, maka batang tersebut sudah bisa dipotong dan ditanam di
tempat lain.
2. Merunduk / Menunduk Merunduk adalah teknik berkembang biak tumbuh-
tumbuhan dengan cara menundukkan batang tanaman ke tanah dengan
harapan akan tumbuh akar. Setelah akar timbul, maka batang sudah bisa
dipotong dan dibawa ke tempat lain.
3. Menyetek / Nyetek Menyetek adalah perkembangbiak tumbuhan dengan
jalan menanam batang tanaman agar tumbuh menjadi tanaman baru.
Contohnya seperti singkong.
4. Menyambung / Mengenten Mengenten adalah perkembang biakan buatan
yang biasanya dilakukan pada tumbuhan sejenis buah-buahan atau ketela
pohon demi mendapatkan kualitas buat yang baik.

b. Tujuan
Terampil melakukan perkembangbiakan vegetative buatan dengan cara
menyambung, okulasi dan mencangkok.

c. Alat dan Bahan


1. Gunting stek
2. Pisau tajam
3. Tanah gembur dan humus
4. Plastic/sabut kelapa
5. Tanaman untuk keperluan stek, okulasi dan cangkok
6. Vaselin

d. Cara Kerja Menempel (Okulasi)


1. Tentukan jenis tanaman yang akan ditempel
2. Tentukan pula jenis tanaman yang masih muda dengan diametr batang
kurang lebih 1cm dan berasal dari biji serta empunyai sifat batang dan
perakaran yang kuat untuk dijadikan batang bawah
3. Buat torehan persegi panjang dengan ukuran 1,5x 2cm pada batang bawah
4. Ambil kulit yang berisi mata tunas dari ranting tanaman yang aan ditempel
dengan ukuran yang sama dengan torehan pada batang bawah
5. Tempelkan kulit bertunas pada batang bawah dan ikat dengan tali raffia dan
tutuplah celah-celah yang ada dengan vaselin
6. Setelah tunas baru tumbuh bukalah tali pengikatnya dan potonglah bagian
atas dari tanaman bawah.

Menyambung
1. Carilah tanaman bawah, kira-kira sebesar jari kelingking
2. Potonglah batang tersebut secara miring dengan jarak lebih kurang 5cm dari
permukaan tanah dan beri sedikit sayatan pada potongan tersebut
3. Ambilah ranting yang sejenis yang mempunyai sifat-sifat yang kita inginkan
dan ukurannya kira-kira sama dengan ukuran batang bawah dan dipotong
dengan kemiringan yang sama dengan kemiringan potongan batang bawah
dan diberi sedikit sayatan pada potongan batang bawah tersebut
4. Sambungkan ranting tersbeut dengan batang bawah, lalu ikatlah dengan
menggunakan selotip transparan atau tali rapia
5. Buang ranting pada tanaman dan jagalah tanaman tersebut agar tidak
terkena sinar matahari terlalu banyak.

Mencangkok
1. Tentukan jenis tanaman yang akan dicangkok
2. Pilihlah cabang yang akan dicangkok dengan diameter 2,5cm dan tidak
berpenyakit
3. Kuliti cabang tanaman tersebut sepanjang 10 cm dan berjarak 10-15 cm dari
pangkal cabang
4. Buanglah kambiumnya dengan cara mengeroknya sampai bersih
5. Biarkan mongering sampai 6-12 jam
6. Tutuplah bagian yang terbuka tersebut dengan tanah yang gembur dicampur
kompos secukupnya
7. Bungkuslah dengan sabut kelapa atau plastic dan ikatlah kedua ujungnya
e. Hasil Pengamatan
1. MENEMPEL
Tabel 1.13.
Menempel (okulasi)
No. Kondisi tempelan hari ke-
0 Keadaan awal
1 Masih dalam posisi awal belum ada perubahan
2 Mulai adanya perubahan pada posisi awal tempelan
3 Mata tunas mulai merekat
4 Mata tunas semakin merekat erat
5 Mata tunas mulai tumbuh mengencang
6 Mata tunas tumbuh semakin mengencang
7 Mata tunas tumbuh semakin mengencang
8 Mata tunas tumbuh semakin mengencang
9 Mata tunas tumbuh semakin mengencang
10 Tunas tumbuh, tanaman atas dipotong

2. MANYAMBUNG
Table 1.14.
Menyambung (enten)
No. Kondisi tempelan hari ke-
0 Keadaan awal
1 Masih dalam dalam penyesuaian
2 Agak sedikit merekat
3 Mulai menyatu dengan batang lama
4 Sambungan mulai menyatu dengan batang lama
5 Sambungan mulai semakin merekat
6 Sambungan mulai merekat semakin kuat
7 Sambungan mulai merekat makin kuat
8 Sambungan mulai merekat kuat
9 Sambungan mulai merekat kuat dan mulai tumbuh tunas kecil
10 Tunas tumbuh, platik pengikat bisa dilepaskan
3. Mencangkok
Table 1.15.
Mencangkok
No. Kondisi tempelan hari ke-
0 Keadaan awal, belum ada perubahan
1 Masih dalam penyesuaian
2 Masih dalam penyesuaian
3 Mulai terliaht ada perubahan
4 Mulai terlihat titik akar baru
5 Cambium menyatu dengan kedua batang
6 Terlihat akar kecil dalam jumlah sedikit
7 Akar mulai tampak jelas
8 Akar mulai agak kuat dan kokoh
9 Menuju akar kuat
10 Siap dipotong dan dipindahkan pada hari ke-21

f. Pembahasan
Perkembangbiakan secara buatan adalah berkembang biaknya tumbuhan
dengan bantuan campur tangan manusia.
1. Perbanyakan tanaman dengan cara okulasi paling banyak dilakukan dalam
perkebunan terutama pada perkebunan karet dan kakao. Beberapa kelebihan
dari perbanyakan tanaman dengan cara okulasi yaitu :
Dengan cara diokulasi dapat diperoleh tanaman yang dengan
produktifitas yang tinggi.
Pertumbuhan tanaman yang seragam.
Penyiapan benih relatif singkat.
Pada musim gugur daun pada tanaman karet daun yang gugur dari satu
klon agar serentak pada waktu tertentu, dengan demikian akan
memudahkan pengendalian penyakit Oidium hevea bila terjadi.
2. Menyambung / Mengenten Mengenten adalah perkembang biakan buatan
yang biasanya dilakukan pada tumbuhan sejenis buah-buahan atau ketela
pohon demi mendapatkan kualitas buat yang baik.
3. Metode Mencangkok / Cangkok Mencangkok adalah suatu cara
mengembangbiakkan tumbuhan dengan jalan menguliti batang yang ada lalu
bungkus dengan tanah agar akarnya tumbuh. Jika akar sudah muncul akar
yang kokoh, maka batang tersebut sudah bisa dipotong dan ditanam di tempat
lain.

Pada praktikum diatas, tumbuhan dapat dikembangbiakan melalui


perkembangbiakan vegetative secara buatan diantaranya dengan menempel,
menyambung ataupun mencangkok. Pada perkembangbiakan tersebut terdapat
syarat tertentu, misalnya menempel dilakukan pada batang yang kuat dan mata
tunas yang diinginkan memiliki sifat serupa dengan tumbuhan yang ditempelinya.
Dalam mencangkok dibutuhkan tumbuhan yang sudah memiliki kambium.

g. Kesimpulan
Untuk mendapatkan jenis yang lebih baik, perkembangbiakan tumbuhan
secara vegetative merupakan alternative cara yang digunakan manusia.
Mencangkok, menempel maupun menyambung dapat dilakukan agar
meningkatkan kualitas dari tumbuhan tersebut seperti yang diinginkan.

h. Jawaban pertanyaan
1. Agar tidak terkena tangan atau kotoran
2. Karena tanaman bawah merupakan kultur jaringan sangat rentan terhadap
serangan hama penyakit dan udara luar.
3. Pada hari ke 3 mata tunas mulai merekat pada batang bawah
4. Pada hari ke 10 mata tunas menyatu dengan batang bawah
5. Agar kambium tetap kering
6. Pada hari ke-6 cangkokan mulai tumbuh akar kecil-kecil dan akar akan
bertambah banyak pada hari ke 21 siap ditanam.
LAMPIRAN I
Link YouTube: https://youtu.be/6pKJnNk9c1g
LAMPIRAN II
LAMPIRAN III
Menempel

Menyambung

Mencangkok

Anda mungkin juga menyukai