Anda di halaman 1dari 5

.

CARA MENAJAMKAN MATA BATHIN.

Seluruh kekuatan yang ada didunia ini, bersumber dari kuasa Allah
SWT. Segala usaha pencapaian manusia dalam meningkatkan
konsentrasi batinnya kepada Allah, akan memberikan konsesi yang
besar berupa pengetahuan dan kemampuan melebihi rata-rata orang
lain.

CARA MENAJAMKAN MATA BATIN


 
4. Makanan Halal dan Bersih.

        Seseorang yang ingin memiliki kekuatan batin bersumber dari tenaga Ilahiyah
harus memperhatikan makanannya. Baginya pantang kemasukan makanan yang
haram karena keberadaannya akan mengotori hati. Makanan yang haram akan
membentuk jiwa yang kasar dan tidak religius. Makanan yang haram disini bukan hanya
dilihat dari jenisnya saja ( Misal ; Babi, bangkai, dll. ), tapi juga dari cara dan proses untuk
mendapatkan makanan tersebut.

       Efek dari makanan yang haram ini menyebabkan jiwa sulit untuk diajak menyatu
dengan hal-hal yang positif, seperti : dibuat zikir tidak khusuk, berdo'a tidak sungguh-
sungguh dan hati tidak tawakal kepada Allah.
       Daging yang tumbuh dari makanan yang haram selalu menuntut untuk diberi
makanan yang haram pula. Seseorang yang sudah terjebak dalam lingkaran ini sulit untuk
melepaskannya, sehingga secara tidak langsung menjadikan hijab atau penghalang
seseorang memperoleh getaran/ cahaya Illahiyah.
Disebutkan, setitik makanan yang haram memberikan efek terhadap kejernihan hati.
Ibarat setitik tinta yang jatuh diatas kertas putih, semakin banyak unsur makanan haram
yang masuk, ibarat kertas putih yang banyak ternoda tinta. Sedikit demi sedikit akan
hitamlah semuanya.
Hati yang gelap menutupi hati nurani, menyebabkan tidak peka terhadap nilai-nilai
kehidupan yang mulia. Seperti kaca yang kotor oleh debu-debu, sulitlah cahaya menembus
nya. Tapi dengan zikir dan menjaga makanan haram, hati menjadi bersih bercahaya.
Begitu halnya jika anda menghendaki dijaga para malaikat Allah, jangan kotori diri anda
dengan darah dan daging yang tumbuh dari makanan yang haram. Inilah mengapa para ahli
Ilmu batin sering menyarankan seorang calon siswa yang ingin suatu ilmu agar memulai
suatu pelajaran dengan laku batin seperti puasa.
Konon, puasa itu bertujuan menyucikan darah dan daging yang timbul dari makanan
yang haram. Dengan kondisi badan yang bersih, diharapkan ilmu batin lebih mampu
bersenyawa dengan jiwa dan raga. Bahkan ada suatu keyakinan bahwa puasa tidak terkait
dengan suatu ilmu. Fungsinya hanya untuk mempersiapkan wadah yang bersih terhadap
ilmu yang akan diwadahinya.
 
5. Berpantang Dosa Besar.
Berpantang melakukan dosa-dosa besar juga dalam upaya membersihkan rohani.
Di mana secara umum kemudian dikenal pantangan Ma-Lima yaitu : Main, Madon,
Minum, Maling dan Madat, yang artinya berjudi, zina, mabuk-mabukan, mencuri dan
penyalahgunaan narkotika.
Walau lima hal ini belum mencakup keseluruhan dosa besar tetapi kelimanya diyakini
sebagai biang dari segala dosa. Judi umpamanya, seseorang yang sudah terlilit judi
andaikan ia seorang pemimpin maka cendrung korup dan hanya kecil kejujuran yang masih
tersisa padanya.
Begitu halnya dengan perbuatan seperti zina, mabuk-mabukan, mencuri, dan
menyalahgunakan narkotika diyakini sebagai hal yang mampu menghancurkan kehidupan
manusia. Karena itu orang yang ingin memiliki kekuatan batin yang hakiki hendaknya
mampu menjaga diri dari lima perkara ini.
Seseorang yang sudah  "Kecanduan" satu diantara yang lima perkara ini bukan hanya
rendah dipandang Allah, dipandangan manusia biasa pun ikut rendah. Nurani yang kotor
menyebabkan do'a-do'a tidak terkabul.
Beberapa langkah apabila dilakukan secara konsekuen, Insya Allah menjadikan
manusia "Sakti" Dunia Akhirat. Getaran batinnya kuat, ibarat voltage pada lampu yang selalu
di tambah getarannya sementara kaca yang melingkari lampu itu pun selalu dibersihkan
melalui laku-laku yang positif.
Hikmah suatu amalan (bacaan) biasanya terkait dengan perilaku manusianya. Dalam
hadistnya Turmudzi meriwayatkan, "Seseorang yang mengucapkan Laa ilaha illallah dengan
memurnikan niat, pasti dibukakan untuknya pintu-pintu langit, sampai ucapannya itu dibawa
ke Arsy selagi dosa-dosa besar dijauhi".
Hadist ini bisa ditafsiri bahwa suatu amalan harus diimbangi dengan pengamalan.
Adanya keselarasan antara ucapan mulut dengan tindakan menyebabkan orang itu
mencapai hakikatnya "Kekuatan-Kesaktian".
 
6. Berhati Ikhlas Berpantang Tamak.

        Seseorang yang memiliki hati ikhlas, tidak rakus dengan dunia lebih memiliki
kepekaan dalam menyerap pelajaraan ilmu batin. Secara logika, orang yang berhati
ikhlas lebih mudah memusatkan konsentrasinya pada satu titik tujuan, yaitu persoalan
yang dihadapinya.

       Disebutkan bahwa orang yang berhati ikhlas diperkenankan Allah SWT untuk :
Berbicara, Melihat, Berpikir dan Mendengar bersama dengan Lidah, Mata, Hati dan Telinga
Allah ( baca hadist Thabrani ).
       Hati yang ikhlas identik dengan ketiadaan rasa tamak. Orang yang memiliki sifat
ikhlas dan tidak tamak amat disukai manusia. Rasullullah SAW pernah didatangi seorang
sahabat yang ingin meminta resep agar disukai Allah SWT dan disukai sesama manusia.
Rasullullah bersabda : "Jangan rakus dengan Harta Dunia, tentu Allah akan menyenangimu,
dan jangan tamak dengan hak orang lain, tentu banyak orang yang menyenangimu ".

       Hadist ini jika dikaitkan dengan kehidupan para spiritualis mereka memiliki power
pertama kali disebabkan karena kharismanya, jika seseorang itu banyak disukai sesamanya
maka apa yang diucapkan pun akan dipercaya. Sebaliknya walau orang itu berilmu tinggi
tetapi kalau tidak disukai sesamanya maka apa yang diucapkannya pun tidak akan ada yang
menggubris.

 7. Bersedekah ( Dermawan ).

      Bersedekah selain untuk tujuan ibadah sosial juga memiliki pengaruh terhadap
menyingkirnya bahaya. Banyak hadist membahas masalah sedekah berkaitan dengan
tolak-balak. Dengan banyak bersedekah, seseorang akan memperoleh limpahan rezeki
dan kemenangan.

Rasullullah SAW bersabda : "Wahai Manusia !! Bertobatlah Kamu kepada Allah sebelum
mati, segeralah Kamu beramal saleh sebelum Kamu sibuk, sambunglah hubungan dengan
Tuhanmu dengan memperbanyak zikir dan memperbanyak amal sedekah dengan rahasia
maupun terang-terangan. Tuhan akan memberi Kamu rezeki, pertolongan dan
kemenangan". (HR Jabir RA)
       Dalam kehidupan bermasyarakat kita bisa melilhat hikmah dari sedekah ini.
Seseorang yang memiliki jiwa dermawan amat disukai sesamanya. Logikannya jika orang itu
disukai banyak orang maka ia jauh dari bahaya.
       Kisah nyata terjadi pada suatu daerah. Dua orang yang sama-sama memiliki ilmu
batin memiliki kebun mangga. Ketika hampir musim panen, mangga dari seorang dermawan
itu tidak ada yang mencurinya, sebaliknya kebun mangga yang milik orang bakhil itu banyak
dicuri anak-anak muda.
       Disinyalir, pencurian itu terjadi karena unsur  "Tidak Suka" dengan pemilik kebun.
Sedangkan anak-anak muda itu mengapa tidak mau mencuri kebun milik sang dermawan,
rata-rata mereka mengutarakan keengganannya "Ah dia orang baik kok kita kerjain" katanya,
nah anda ingin menang dan sakti dunia akhirat ?? perbanyaklah sedekah.
 
8. Mengurangi Makan dan Tidur.

        Sebuah laku tirakat yang universal yang berlaku untuk seluruh makhluk hidup
adalah puasa. Ulat agar bisa terbang menjadi kupu-kupu harus berpuasa terlebih
dahulu, ular agar bisa ganti kulit harus puasa terlebih dahulu dan ayam agar bisa
beranak pun harus puasa terlebih dahulu.

       Secara budaya banyak hal yang dapat diraih melalui puasa. Orang-orang terdahulu
tanpa mempermasalahkan sisi ilmiahnya aktivitas puasa telah berhasil mendapatkan segala
daya linuwih atau keistimewaan melalui puasa yang lazim disebut tirakat.
       Para spiritualis mendapatkan Wahyu maupun Wisik ( Petunjuk ghoib melalui puasa
terlebih dahulu ). Dan tradisi itu masih terus dilestarikan orang-orang zaman sekarang.
Intinya sampai kapanpun orang tetap meyakini dengan mengurangi makan dalam hal ini
adalah puasa, seseorang akan memperoleh inspirasi baru, intuisi.
       Tradisi kita, ketika secara budaya sudah tiada lagi tempat untuk bertanya, melalui
puasa seseorang bisa mendapatkan telinga yang baru dan ketika ia tak lagi mampu berkata,
dengan puasa seseorang mampu memperoleh mulut yang baru.
Secara logika, puasa adalah bentuk kesungguhan yang diwujudkan melalui melaparkan
diri. Hanya orang-orang yang sungguh-sungguh saja yang sanggup melakukannya. Aktivitas
ini jika ditinjau dari sisi ilmu batin, menunjukan bahwa kesungguhan memprogram niat itu
yang akan menghasilkan kelebihan-kelebihan.
Hati yang diprogram dengan singguh-sungguh akan menghasilkan seseuatu yang luar
biasa. Karena itu dalam menempuh ilmu batin, aktivitas puasa mutlak dibutuhkan. Karena
didalam puasa itu tidak hanya bermakna melaparkan diri semata. Lebih dari itu, berpuasa
memiliki tujuan manonaktifkan nafsu syaithoni.
Non aktifnya nafsu secara tidak langsung meninggikan taraf spiritual manusia, sehingga
orang-orang yang berpuasa do'a nya makbul dan apa yang terusik dalam hatinya sering
menjadi kenyataan.
Menurut Imam Syafi'i dengan berpuasa seseorang terhindar dari lemah beribadah, berat
badanya, keras hatinya, tumpul pikirannya dan kebiasaan mengantuk. Dari penyelidikan
ilmiah puasa diyakini memiliki pengaruh terhadap kesehatan manusia.
Orang-orang terdahulu memiliki ketajaman mata batin dan manjur Ilmu kanuragannya
karena kuatnya dalam Laku Melek atau mengurangi tidur malam hari. Bahkan burung hantu
yang dilambangkan sebagai lambang ilmu pengetahuan pun disebabkan karena
kebiasannya "Tafakur " pada malam hari.
Dalam filosofi ilmu batin, memperbanyak tafakur malam hari menyebabkan seseorang
memiliki "Mata Lebar", yaitu ketajaman dalam melihat dan membaca apa-apa yang tersirat
dibalik kemisterian alam semesta ini.
Bahkan ketika agama Islam datang pun membenarkan informasi sebelumnya yang
dibawa oleh agama lain. Hanya Islam yang menginformasikan bahwa dengan ber-Tahajud
ketika orang lain terlelap dalam tidur, menyebabkan orang itu akan ditempatkan Allah SWT
pada tempat yang terpuji.
Pada keheningan malam terdapat berbagai hikmah. Melawan "Nafsu" tidur menuju
ibadah kepada Allah SWT dan dalam suasana hening itu konsentrasi mudah menyatu. Saat
inilah Allah SWT memberikan keleluasaan kepada hamba-hamba-Nya guna memohon apa
saja yang diinginkan.
Banyak para spiritualis yang memiliki keunikan dalam ilmu batin bukan karena
banyaknya ilmu dan panjangnya amalan yang dibacanya, melainkan karena laku prihatin
pada malam harinya. Insya Allah seseorang yang membiasakan diri tafakur dan beribadah
pada malam hari, maka Allah SWT akan memberikan keberkahan dalam ilmu-ilmunya.
 
9. Zikir Kalimah Toyyibah.

        Ada hal-hal yang tersembunyi dibalik zikir kalimah Toyyibah "La ilaha illallah"
pertama, zikir ini disebut sebagai sebaik-baiknya zikir, berdasarkan hadist riwayat
Nasa'i, Ibnu Majjah, Ibnu Hibban, dan Hakim "Afdhaluzd dzikri La ilaha Illallaahu" yang
artinya : sebaik-baik zikir adalah La ilaha illallah.

Kemudian pada hadist yang lain disebutkan bahwa dengan zikir kalimah Toyyibah ini
menyebabkan pintu langit terbuka, selagi yang membaca kalimah itu orang yang menjauhi
dosa-dosa besar. Sedangkan dengan mengamalkan zikir kalimah ini, sepanjang zikir ini
diamalkan secara tulus ikhlas mengharap ridho Allah SWT, justru Allah yang akan mengatur
potensi manusia.
Dalam hadist Qudsy tersurat : "Barang siapa disibukkan zikir kepada-Ku sehingga tidak
sempat memohon dari-Ku maka Aku akan memberikan yang terbaik dari apa saja yang Ku
berikan".

         Artinya : hikmah dari zikir kalimah Toyyibah itu, seseorang akan diberi karunia oleh
Allah SWT walau jenis karunia itu tidak dimintanya. Ini Yang disebut dengan rezeki yang tak
terduga-duga.
Hikmah lain, dari membiasakan diri berzikir kalimah "La ilaha illallah ", secara tidak
langsung berarti merekam kalimat itu pada alam bawah sadar manusia. Seseorang dalam
kondisi kritis, kalimat yang reflek muncul dari alam bawah sadarnya adalah kalimat yang
paling akrab dengan lidah dan hatinya.
Maka, seseorang yang istiqomah dalam zikir kalimah "La ilaha illallah ", bila saat
sakaratul maut hendak menjemput, Insya Allah kalimat itu yang akan muncul dari mulutnya.
Dengan demikian berlakulah janji Allah SWT bahwa seseorang yang diakhir hayatnya
mengucapkan kalimat "La ilaha illallah",  maka sorgalah balasannya.
Menyimak hal-hal dibalik kalimah Toyyibah ini, ada dua keuntungan yang bisa kita raih.
Pertama keuntungan dunia berupa ketenangan hati akibat bias dari aktivitas zikir, juga
keuntungan dunia berupa datangnya karunia yang dilimpahkan yang lebih baik dibanding
hamba lain yang meminta.
Sedangkan pahala akhiratnya adalah menemui kematian dengan Khusnul Khotimah.
Semoga kita termasuk hamba-hamba Allah yang memperoleh keuntungan dunia akhirat.
Amin.
 
10. Memakai Wewangian.

        Kalau kekuatan fisik seseorang ditentukan dari ototnya. Kekuatan ilmu batin
ditentukan dari roh. Memperkuat roh, salah satu caranya dengan wewangian. Karena
itu orang yang sedang mempelajari ilmu batin atau ingin melestarikan kekuatan ilmu
batin dalam jiwa raganya, ia dituntut selalu mengenakan wewangian.

Disebutkan, wewangian amat dibenci setan dan disukai para malaikat. Pengertian
"Wangi" disini bukan sekedar wangi karena bau minyak wangi. Wangi yang hakiki adalah
wanginya kepribadian, dan itu berarti Ahlakul Karimah. Tentu saja, melengkapi antara
syareat dan hakikat itu seseorang memang disunahkan memakai wewangian sekaligus
menghiasi diri dengan Ahlak yang baik.

Anda mungkin juga menyukai