Anda di halaman 1dari 3

PT.

LAUTAN BAHARI NASIONAL


DOCUMENT NO. WI/PRJ-003
PROSEDUR STANDAR PENGOPERASIAN CRANE KAPAL REV. NO 00 PAGE
CLASSIFICATION ISSUED
JULY 22, 2020
WORK INSTRUCTION DATE

1. TUJUAN
Standart ini bertujuan agar bisa menjadi panduan bagi Operator Crane dalam menjalankan/mengoperasikan
Crane di atas Vessel.

2. RUANG LINGKUP
Prosedur ini berlaku untuk semua Operator Crane yang bekerja sebagai Karyawan di PT. Lautan Bahari Nasional

3. PERALATAN PENDUKUNG
 Safety APD (Helmet, Sepatu, Kaca Mata, Rompi, dll)
 Alat Bantu Komunikasi/Radio/Handy Talky

4. PROSEDUR
 Induksi Operator Crane
- Inspeksi Safety ; kelengkapan alat pengamanan diri (APD) dan alat bantu kerja lainnya (HT/Radio, dll)
- Kualifikasi Operator; Memiliki Sertifikasi sebagai operator crane (SIO) dan masih aktif.
- Familiar dengan Hand Signal untuk berkomunikasi dengan Signalmen
- Pengecekan Kesehatan ; Sehat Secara Jasmani dan Rohani.
- Tidak menggunakan obat-obatan, alkohol atau merokok
- Tidak menggunakan hanphone saat pengoperasian crane
 Pengecekan Kondisi Crane.
- Master harus memastikan bahwa semua lifting equipment yang di gunakan diatas kapal harus dalam
kondisi yang baik dan sesuai.
- Master harus memastikan dan memberikan informasi teknis terkait crane seperti ; safe working load ,
boom lifting angels, dan manufacture instruction untuk penggantian wire, topping up hydraulic, dan cra
maintanace dan penggunaan/pengoperasian tools crane lainnya.
 Cargo Information
- Memberikan informasi yang cukup terkait Barang/Cargo Ke Operator Ship Crane Perusahaan Bongkar
Muat (Stevedore), agar mereka bisa mengetahuai cara dan membuat perencanaan bongkar cargo
dengan baik.
 Prosedure / Instruksi Ship Crane Operator
- Operator harus memiliki lisensi/Certificate dan familiar dengan cara pengoperasioan Ship Crane,
Memiliki kemampuan membaca/mengerti “Ship Crane Technical Data and General Operation
Instruction”
- Periksalah overhead crane secara visual,pastikan hook, safety lock dan sling dalam keadaan baik.
- Hidupkan switch breaker, test crane tanpa beban.
- Pastikan keselamatan serta keamanan area kerja dan barang yang akan diangkat.
- Pastikan berat beban yang akan diangkat tidak melebihi kapasitas dari overhead crane. Saat
pengangkatan cargo, lifting cable/Wire sling harus dalam posisi tegak lurus (Vertical position).
Memastikan kondisi Wire sling dalam kondisi baik dana man, derajat kemiringan tidak melebihi 5’. Tidak
di perbolehkan/dilarang menyeret cargo dengan menggunakan crane vessel, terutama dari Lower hold
Space di dalam Palka.
- Pilihlah sling yang akan digunakan (diameter dan panjang harus sesuai dengan berat beban yang akan
diangkat).
- Ikat beban yang akan diangkat dengan baik dan benar.
- Angkat beban dengan perlahan dan bila bergerak usahakan jarak dgn lantai tidak terlalu tinggi.
- Selama pengangkatan perhatikan beban yang sedang diangkat, beban tidak boleh bergoyang dan tidak
ada yang menghalanginya.
- Jangan meninggalkan beban dalam keadaan tergantung.
- Menggunakan Forklift, atau equipment pendukung lainnya untuk membantu pembongkaran dari dalam
PalkaKapal (Vessel).
- Operator harus berhati-hati dalam pengoperasian crane dan memastikan stuktur kapal (Penutup Palka,
Railing kapal, Dinding Palka, dll) tidak rusak akibat berbenturan dengan cargo, hook, sling ataupun grab.
(lihat gambar 2).

(lihat gambar 2)

- Dalam hal pada saat pengoperasian Ship Crane, didapatkan kondisi Ship Crane yang tidak sesuai atau
bermasalah, atau ada Audio/visual alarm di dalam pengoperasian ship crane, maka operator harus
segera melapor ke Ship Officer yang mengawasi kegiatan.
- Operator harus memahami bahwa Batas daya (Limit Switches) adalah untuk pengamanan operasi crane,
dan tidak digunakan untuk pengoperasian bersamaan dengan crane. Oleh karena itu, operator harus
memperlamat kecepatan atau mengehntikanpergerakan crane ketika mencapat batas daya.
- Laporan Crane Laporan Crane harus dibuat setiap kali crane beroperasi. Ini sangat penting dan memiliki
banyak kegunaan; khususnya mereka akan menyoroti kesalahan dan masalah crane berulang yang dapat
dengan mudah diperbaiki. Mereka juga merinci jam berjalan, jumlah kargo yang ditangani oleh setiap
crane dan setiap kabel/wire crane, dan oleh karena itu berguna dalam meramalkan kegagalan dengan
membandingkan jumlah penggunaan aktual dengan perkiraan umur komponen tertentu, dan dengan
demikian mencegah waktu henti dengan mengambil tindakan pencegahan sebelum terjadi kegagalan.
- Setelah Pengoperasian Crane, Letakan overhead crane dan beban yang diangkat pada tempat yang
aman.
- Matikan switch breaker.

Cara Mengoperasikan Crane Kapal Handymac


Seperti crane-crane lain pada umumnya, crane kapal jenis handymac hanya memiliki dua batang tuas kemudi
(handle) yang terdapat di kiri dan kanan. Handle sebelah kiri berfungsi untuk menggerakkan boom (bahu) dan
swing (berputar), sedangkan handle sebelah kanan untuk menggerakkan wayroof (seling) naik turun.

Keahlian atau keterampilan seorang operator crane terletak di tangan kiri, dimana tangan kiri ini bertugas
menggerakkan boom dan swing secara berkombinasi. Dan ini lebih sulit daripada tugas tangan kanan yang hanya
menggerakkan wayroof turun dan naik.

Turun naiknya wayroof yang digerakkan oleh tangan kanan berfungsi untuk mengangkat beban/barang/cargo,
namun selain itu gerakan wayroof juga berfungsi untuk menjaga keseimbangan beban yang diangkat agar tidak
terpelanting atau berayun-ayun. Ketika swing dan boom sedang berjalan secara berkombinasi, seling juga
digerakkan naik secara perlahan atau turun secara perlahan agar muatan tidak berayun-ayun.

Prepared By : Revied By : Approved By :

( ) ( ) ( )
HRD Manager Operational Director

Anda mungkin juga menyukai