Anda di halaman 1dari 14

KAJIAN HVCA DAN PEMETAAN SDI JATI

PALANG MERAH INDONESIA KABUPATEN MANGGARAI


TAHUN 2021

I. PENDAHULUAN
a. Latar Belakang SDI JATI

Jenjang Pendidikan : SD (Sekolah Dasar)

Status Sekolah : Negeri

Alamat : Salama, Rt.2 Rw.1, Desa Salama Kecamatan Reok

Posisi Geografis : -8,3134 120,382 Lintang Bujur

Jumlah Pendidik : 10 Orang (5 Laki – laki, 5 Perempuan)

Jumlah Peserta Didik : 92 Orang (51 Laki - laki, 41 perempuan)

b. Maksud dan Tujuan


1. Melakukan update data kerentanan dan kapasitas di SDI Jati
2. Memberikan Penyadaran kepada masyarakat tentang resiko bencana di wilayah
SDI Jati.
3. Identifikasi karakteristik, frekuensi dan potensi kejadian bencana yang sering kali
terjadi di SDI Jati
4. Identifikasi letak geografis SDI Jati dan area yang paling rawan terhadap bencana.
5. Menggali permasalahan berkaitan dengan resiko bencana di sekolah.
6. Merumuskan permasalahan yang ada.
7. Menganalisa permasalahan dan kejadian bencana yang terjadi di sekolah.
8. Merumuskan analisa tujuan .
9. Menilai dan mengkaji kemampuan warga sekolah serta elemen-elemen yang
tersedia untuk mengurangi resiko bencana dan mengatasi dampak bencana.

Kajian HVCA dan Pemetaan SDI Jati


10. Sebagai bahan referensi dalam RR Plan ( Rencana Aksi dalam Pengurangan
Resiko Bencana )

c. Waktu dan Pelaksanaan


Kegiatan kajian VCA/PRA di SDI JATI di laksanakan pada:
Hari/Tanggal : 07 – 09 Oktober 2021.
Tempat : Aula Kantor SDI Jati

Hari pertama : Pembukaan, Sejarah Gerakan, Pengantar BKRK, Kajian


BKRK

Hari kedua : Kajian BKRK dan Denah Sekolah

d. Petugas dan Peserta :


Pelaksana Kegiatan Kajian HVCA dan Pemetaaan di SDI Jati adalah:
1. Eduardus E. Osko : Fasilitator 1
2. Eduardus No’om : KSR
3. Aflan : SIBAT
4. Fatmawati Imansari : SIBAT
Adapun peserta dari kegiatan Kajian HVCA dan Pemetaan di SDI Jati adalah
bapak ibu guru, komite sekolah dan siswa yang secara keseluruhan berjumlah 20
orang ( L=12, P=8 ), dengan rincian sebagai berikut:

NO NAMA Jenis Kelamin


1 SYUKUR SULAIMAN L
2 HENDRIKUS ERVIN L
3 SAMAANI L
4 MAHDIN L
5 HINING L
6 Dra. SITI NURHADANAH P
7 RUSMINI P
8 FRANSISKA K.H SAGI P

Kajian HVCA dan Pemetaan SDI Jati


9 ANASTASIA SRIBUANA P
10 SYAMSUL ALAM L
11 ZULAIHAH ISMAIL P
12 HENDRIKUS ERVIN L
13 YULIANUS KANJA GAMUR L
14 M. TAQYUDDIN L
15 ALDIN DG. MARANGKA L
16 YUNITA NGLO BAI P
17 HIDAYATULLAH L
18 MAULANA M. IJAS L
19 WIWIN EKA RAMDANI P
20 CAHAYA AFIKA P

II. ALAT PRA YANG DIGUNAKAN, TUJUAN DAN ANALISISNYA


1. Sejarah Kejadian Bencana

TOOLS
SEJARAH KEJADIAN BENCANA

NO. WAKTU JENIS


DAMPAK BENCANA
KEJADIAN BENCANA
1. 2004 dan BANJIR 1. Air masuk kedalam kelas (1,2 dan 3)
2009 2. Lumpur tertimbun di dalam ruangan kelas
3. Adanya penyakit pada saat musim hujan
4. Kegiatan belajar untuk sementara di pindahkan
ke ruangan yang lebih aman
5. Banyak murid yang tidak datang sekolah
2. 2018 ANGIN 1. Dahan pohon patah
KENCANG 2. Atap sekolah rusak
3. Kabel listrik putus
4. Banyak sampah yang dikarenakan banyak daun
kering yang tertiup angin mengingat banyaknya
pohon yang berada di lingkungan sekolah
3. 2020 GEMPA 1. Tembok retak
BUMI 2. Lantai pecah
3. Kegiatan belajar mengajar terhambat
4. Kaca jendela pecah

Kajian HVCA dan Pemetaan SDI Jati


2. Kalender Bencana dan Penyakit

TOOLS
KALENDER ANCAMAN BENCANA DAN PENYAKIT

NO JENIS 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 PENYEBAB SUMBER


. ANCAMAN INFORMASI
1. ANGIN Musim pancaroba Alam dan
KENCANG lingkungan
sekitar
2. DIARE - Konsumsi air
yang tidak di
Orang tua
masak
murid, siswa-
- Mengkonsumsi
siswi
buah yang
belum matang
3. GEMPA Pergeseran
BMKG
BUMI lempeng bumi

Kajian HVCA dan Pemetaan SDI Jati


3. Tabel Penilaian
TOOLS
TABEL PENILAIAN

NO. JENIS PROBABILITAS DAMPAK JUMLAH


ANCAMAN
1. BANJIR 5 2 7

2. ANGIN 3 2 5

3. GEMPA BUMI 1 4 5

Kajian HVCA dan Pemetaan SDI Jati


4. Identifikasi Kerentanan

TOOLS
IDENTIFIKASI KERENTANAN

NO. ASPEK KONDISI TINGKAT KERENTANAN


KERENTANAN
1. Manusia - Ibu menyusui 1. Rendah: 6 orang guru,
- Keterampilan PP hanya 1 yang menyusui
2. Rendah: dari 11
guru,hanya 2 orang yang
pernah mengikuti
pelatihan PP
2. Infastruktur Ruang kelas rusak Tinggi: hampir sebagian
(lantai retak/pecah,kaca besar bangunan SDI Jati
pecah,pelafon mengalami kerusakan
rusak/bolong,seng
bocor, tembok retak)

3. Sosial Budaya - Pengunaan bahasa Sedang; tidak semua warga


(pendidikan) (Bahasa bima, Bahasa sekolah mengerti bahasa
Manggarai dan Bahasa yang digunakan
Indonesia)
4. Ekonomi - Petani (98 %) Tinggi; hampir semua mata
pencaharian orang tua murid

Kajian HVCA dan Pemetaan SDI Jati


- PNS/ ASN dll (2 %) adalah petani
5. Lingkungan - Letak sekolah yang Tinggi; rawan berdampak
dekat dengan jalan pada warga sekolah
raya
- Kondisi/lokasi sekolah
yang berada di tempat
yang miring
- Banyaknya pepohonan
di sekitar sekolah
6. Institusional - Belum adanya SOP Tinggi; tidak ada SOP
terkait penanggulagan kebencanaan
bencana

5. Identifikasi Kapasitas

Kajian HVCA dan Pemetaan SDI Jati


TOOLS
IDENTIFIKASI KAPASITAS

NO. ASPEK KONDISI KAPASITAS


KAPASITAS
1. Manusia Pengetahuan kebencanaan sudah Sedang; sudah pernah
dipahami warga sekolah, mengikuti sosialisasi dan
khususnya bapak/ibu guru dan pelatihan yang
perwakilan siswa kelas 4 dan 5 dilaksanakan oleh PMI
2. Infastruktur Ruangan 4,5,6 bisa digunakan Rendah; dari keseluruhan
untuk KBM pada saat banjir ruangan yang ada di SDI
Jati hanya 3 saja yang
dipakai apabila terjadi
banjir
3. Sosial Budaya Sudah biasa mulai menggunakan Sedang; sebagian besar
(pendidikan) bahasa Indonesia dalam warga sekolah
berkomunikasi berkomunikasi
menggunakan bahasa
Indonesia
5. Ekonomi Adanya siswa yang memperoleh Sedang; karena sebagian
PIP siswa mendapatkan PIP
6. Lingkungan Adanya pemangkasan pada Sedang; sebagian
dahan/ranting pohon yang pepohonan dilakukan
tinggi/rindang pemangkasan
7. Institusional Tidak adanya SOP kebencanaan Tinggi; belum ada SOP
Kebencanaan.

6. Identifikasi Kerentanan, Resiko dan Kapasitas

Kajian HVCA dan Pemetaan SDI Jati


TOOLS
IDENTIFIKASI BAHAYA KERENTANAN RESIKO DAN KAPASITAS

NO. BAHAYA KERENTANAN RESIKO KAPASITAS


1. Banjir - Lokasi ruangan -Ruang kelas 1-3 - Guru melaksanakan KBM
kelas (1-3) tergenang air diruangan kelas yang lebih
berada di -Ruang kelas 1-3 baik kelas (4 & 6)
tempat yang penuh lumpur - Ruangan UKS juga
rendah -KBM terganggu digunakan sebagai ruangan
- Kurangnya -Munculnya wabah kelas
saluran penyakit - Tersedianya ruangan UKS
pembuangan di sekolah.
air
2. Gempa Bumi - Ruangan sudah -Tembok retak - Adanya upaya memperbaiki
tua -Kaca Pecah bangunan yang rusak
- Kontruksi -Lantai retak - Menyiapkan jalur evakuasi
bangunan - Menentukan titik kumpul
kurang kuat - Mengadakan latihan
- Struktur tanah simulasi gempa
tidak rata
3. Angin Kencang - Kayu -Atap bangunan - Mengevakuasi ke tempat
bangunan rusak yang aman
banyak yang -Pelafon ruangan - Menebang/membersihkan
lapuk kelas banyak pohon yang tumbang
- Sing banyak yang rusak, - Menghubungi petugas PLN
yang bocor dan terutama di
rusak bagian luar
- Ada -Pohon dan dahang
pepohonan patah dan
yang besar di tumbang
samping kelas -Kabel listrik putus
1 dan 3
- Ada jaringan
listrik yang
melewati
wilayah
sekolah

Kajian HVCA dan Pemetaan SDI Jati


7. Peta Transek

TOOLS
TABEL TRANSEK

NO. LOKASI RAWAN KONDISI


1 Ruang kelas 1,2 dan 3 1. Tembok retak
2. Lantai semua kelas pecah
3. Got/saluran air tertimbun tanah
4. Jendela rusak, kaca tidak ada, bingkai jendela
rusak, kosen rusak dan ventilasi rusak
5. Pelafon tidak ada
2. Ruang kelas 4,5 dan 6 1. Tembok retak
2. Lantai pecah
3. Jendela rusak
4. Ventilasi rusak
5. Pelafon tidak ada
6. Got/saluran tidak ada
7. Teras kelas rusak
3. Ruang Kepala Sekolah dan 1. Tembok retak
Ruang Agama 2. Lantai pecah
3. Got/saluran air rusak
4. WC Guru dan Murid 1. Kosen pintu WC rusak
2. Teras WC rusak
3. Tangga ruangan guru rusak

Kajian HVCA dan Pemetaan SDI Jati


8. Denah Sekolah
Denah Sekolah secara umum

Kajian HVCA dan Pemetaan SDI Jati


Denah bahaya dan kerentanan

Denah bahaya dan kerentanan dibuat untuk mengetahui bahaya yang ada di
lingkungan SDI Jati serta mengidentifikasi semua tempat yang rentan apabila terjadi
bencana. Pada saat diskusi kelompok, peserta menyampaikan bahwa kelas 1 – 3 pada
musim hujan selalu digenangi air dan untuk bencana angin, tempat yang rentan adalah
ruangan – ruangan yang berdekatan dengan pohon besar ( Ruang kelas1-3, Ruang guru
serta ruangan kelas 4-6 sedangkan untuk bencana gempa bumi, hampir semua ruangan
yang ada merupakan tempat yang rentan ditambah dengan kondisi bangunan yang
sudah banyak yang rusak.

Kajian HVCA dan Pemetaan SDI Jati


Denah Kapasitas

Denah kapasitas dibuat untuk mengetahui kekuatan ataupun kemampuan yang


dimiliki warga sekolah baik itu dari segi pengetahuan ataupun ketererampilan yang
dimiliki. Begitu juga dari segi infrastruktur yang dimiliki SDI Jati. Dari diskusi
kelompok, diinformasikan bahwa dari 11 guru yang ada, 2 orang guru sudah pernah
mengikuti kegiatan Pelatihan PP sedangkan dari segi infrastruktur, SDI Jati sudah
memiliki ruang UKS dan pada saat terjadi bencana khususnya bencana banjir, ruang
kelas 4 – 6 dijadikan sebagai tempat KBM bagi ruang kelas 1 – 3 yang kodisi ruang
kelasnya terendam air.

III. PENUTUP
a. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisa Kajian Bencana, Risiko, Kerentanan dan Kapasitas SDI
Jati, dapat disimpulkan bahwa:
1. Wilayah SDI Jati memiliki ancaman yang tinggi terutama Banjir disusul angin
kencang dan gempa karena secara geografis berada di lokasi yang rendah. Kondisi

Kajian HVCA dan Pemetaan SDI Jati


drainase yang buruk,faktor iklim, kondisi lingkungan yang banyak pohon dan lain
sebagainya juga menjadi pemicu kerawanan di SDI Jati
2. Kapasitas SDI Jati relatif cukup baik, namun lebih banyak kekurangan terutama
pengetahuan tentang bencana dan cara mengurangi resikonya.
3. Belum adanya kesadaran sebagian warga SDI Jati tentang bencana,dikarenakan
sebagian masih belum memahami bahaya yang akan dihadapi.
4. Pengetahuan tentang penanggulangan dan masalah bencana masih butuh
pemahaman yang lebih dan dukungan dari pemerintah setempat terkait dengan
upaya pengurangan resiko bencana

b. Rekomendasi
Berdasarkan hasil analisa Kajian Bahaya Kerentanan Resiko dan Kapasitas ( BKRK )
di SDI Jati, kami rekomendasikan sebagai berikut :
1. SDI Jati memerlukan sosialisasi pengetahuan tentang bahaya bencana yang sering
terjadi.
2. SDI Jati memerlukan penanganan/pengurangan resiko bencana banjir, angin
kencang dan gempa bumi . Demikianpun potensi bencana yang lain.
3. Masyarakat SDI Jati sangat memerlukan pengurangan resiko banjir, angin kencang
dan gempa bumi
4. SDI Jati memerlukan pelatihan tentang Tanggap Darurat Bencana ( TDB ) baik
bagi guru maupun siswa.

SDI Jati, 09 Oktober 2021

TIM PENYUSUN MENGETAHUI


Pembina ASB SDI Jati, Kepala Sekolah Dasar Inpres Jati,

SYAMSUL ALAM SYUKUR SULAIMAN, A.Ma,Pd.OR


NIP.196412311985081009

Kajian HVCA dan Pemetaan SDI Jati

Anda mungkin juga menyukai