Anda di halaman 1dari 13

TUGAS II METODOLOGI PENELITIAN KUANTITATIF

“HUBUNGAN URBAN SPRAWL TERHADAP NILAI TANAH ”

Dosen Pengampu :
Dr. Eko Suharto, S.T.,M.Si.
NIP. 19711026 199803 1 004

Oleh:
Nama : I Komang Indra Gupta Yogiswara
Kelas/ Absen : E/19
NIT : 20293547

PRODI DIPLOMA IV PERTANAHAN


SEKOLAH TINGGI PERTANAHAN NASIONAL
TAHUN AJARAN 2022
BAB I PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Pesatnya pertumbuhan suatu kota yang membuat terjadinya urbanisasi
mengaikabtkan semakin padatnya suatu kota karena banyak penduduk yang berdatangan.
Selain kepadatan penduduk yang semakin padat akan terjadi juga tuntutan ruang untuk
tempat tinggal dan tempat melakukakn usaha untuk memenuhi kebutuhan hidup di kota.
Dampak yang ditimbulkan tersebut adalah semakin tingginya kebutuhan akan lahan yang
mengakibatkan terjadinya pertumbuhan kota yang melebihi batas administrasi dari kota.
Akibat pembangunan yang mulai merembet ke pinggiran kota dapat membuat
kecenderungan pergeseran fungsi-fungsi perkotaan ke daerah pinggiran (urban fringe).
Kebutuhan ruang yang semakin meningkat di daerah perkotaan tersebut mendorong
terjadinya perkembangan daerah pinggiran kota (urban fringe) dan perkembangan daerah
secara acak (urban sprawl). Selain pemekaran kota (urban sprawl) membuat lahan
produktif semakin berkurang, menyebabkan pula perubahan bentuk kota atau morfologi
kota yang tidak teratur. Morfologi kota ini dilihat dari pola jaringan jalan, penggunaan
lahan, serta tipe atau karakteristik bangunan. Dengan kata lain pendekatan ini lebih
menekankan pada kondisi fisik.
Perubahan fisik dirangsang oleh perkembangan beberapa hal seperti akibat
berkembangnya kawasan Pendidikan dan akibat berkembangnya kawasan perdagangan..
kondisi ini mengakibatkan adanya alih fungsi lahan terjadi dalam jumlah yang cukup
besar dari non terbangun menjadi terbangun yang diiringi dengan peningkatan aktivitas
kawasan. Konversi lahan yang terjadi secara langsung akan menambah massa bangunan
dan mengurangi luasan lahan productif serta lahan terbuka. Hal itu secara tidak langsung
akan merubah wajah bentuk kota uang akan berimplikasi pada perubahan fisik di
lingkungan kota tersebut. Selain itu, pertumbuhan ekonomi juga akan memberikan
cipratan ke daerah pinggiran atau daerah yang mengalami urban sprawl salah satunya
meningkatnya nilai tanah.
Meningkatnya nilai tanah secara tidak langsung terjadi karena pengruh perubahan
atau konversi lahan seperti perubahan dari lahan pertanian menjadi lahan hunian yang
didukung dan diiringi oleh pertumbuhan infrastruktur dan sarana prasaran yang
membantu kehidupan masyarakat di daerah tersebut.
Maka dari itulah disusun penelitian tentang hubungan antara urban sprawl
terhadap nilai tanah di Kecamatan Sukawati. Dengan adanya penelitian ini dapat
diketahuinnya perubahan harga tanah sebelum terjadinya urban sprawl di wilayah
tersebut dan setelah adanya urban sprawl di wilayah tersebut memiliki nilai tanah dengan
besaran berapa.

2. Identifikasi Masalah
1) Terjadinya fenomena perubahan penggunaan tanah di pinggiran kota yang
diakibatkan aktifitas urban sprawl
2) Perubahan nilai tanah setelah terjadinya aktifitas urban sprawl di pinggiran kota
3. Batasan Masalah
Berdasarkan beberapa identifikasi masalah diatas, maka dalam hal ini
permasalahan yang dikaji perlu dibatasi. Pembatasan masalah ini bertujuan untuk
memfokuskan perhatian pada perubahan nilai tanah yang terjadi di Kecamatan
Sukawati.
4. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah yang telah dipaparkan diatas
maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana pengaruh
perkembangan Urban Sprawl terhadap perubahan nilai tanah di Kecamatan Sukawati.
5. Manfaat Penelitian
1) Secara Teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan,pengalaman dan
wawasan, serta bahan dalam penerapan ilmu metode penilaian tanah, khususnya
mengenai pengaruh urban sprawl terhadap perubahan nilai tanah.
2) Secara Praktis
a) Untuk Penulis
Untuk mengetahui perubahan yang terjadi pada nilai tanah
b) Untuk Pembaca
Memberikan pemahaman kepada pembaca yang sedang atau akan meneliti
terkait nilai tanah atau urban sprawl terkait dampak dari urban sprawl
terhadap nilai tanah
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
1. Landasan Teori
a. Urban Sprawl
Urban sprawl merupakan pembangunan yang tidak terencana, menyebar,
kepadatan rendah dan tidak terstruktur di kawasan pinggiran. Salah satu bentuk
nyata dari proses urban sprawl di kawasan pinggiran adalah meningkatnya jumlah
pembangunan perumahan yang tersebar di kawasan pinggiran kota. Dengan
adanya pembengunan perumahan, otomatis membuat jaringan jalan menjadi
bertambah, dan muncul aktivitas ekonomi seperti komersial (Hanief, 2014).
Secara garis besar ada 3 macam proses perluasan areal kekotaan (urban sprawl)
yaitu (Tambani, Sangkertadi, & Sela, 2018):
a) Perembetan konsentris (concentric development) dicirikan dengan perembetan
yang merata ke semua bagian perkotaan yang sudah ada dan jenis perembetan
yang sifatnya lambat.
b) Perembetan memanjang (ribbon development) dicirikan dengan perembetan
kota yang berkembang mengikuti jaringan transportasi yang ada sehingga
peran jaringan transportasi memegang peranan yang sangat penting dalam
proses perembetan kota jenis ini.
c) Perembetan yang meloncat (leap frog development/checker-board
development) dicirikan perembetan kota yang tidak teratur atau meloncat dari
kota induk. Tipe perembetan jenis ini merupakan perembetan kota yang tidak
efektif dan efisien.
b. Kepadatan Penduduk
Penduduk adalah sejumlah manusia baik secara individu maupun kelompok yang
menempati wilayah atau negara tertentu minimal dalam jangka waktu satu tahun
pada saat dilaksanakan pendataan atau sensus penduduk. Kepadatan penduduk
adalah jumlah penduduk di suatu daerah persatuan luas.
c. Kepadatan Bangunan
Kepadatan Bangunan adalah jumlah bangunan di atas satu luasan lahan tertentu,di
nyatakan dengan bangunan/haMenurut Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat RepublikIndonesia No. 02/PRT/M/2016 komponen kepadatan
bangunan meliputi :
1) Koefisien Dasar Bangunan (KDB), yaitu angka persentase perbandingan
antara luasseluruh lantai dasar bangunan gedung yang dapat dibangun dengan
luas lahan yangdikuasai.
2) Koefisien Lahan Bangunan (KLB), yaitu angka persentase perbandingan
antara jumlah seluruh lantai bangunan gedung yang dapat dibangun dengan lu
as lahan yang dikuasai.
d. Nilai Tanah
 Nilai tanah adalah nilai pasar (market value) yaitu harga jual beli tanah yang
terjadi pada suatu waktu tertentu. Dalam Peraturan Menteri Keuangan nomor
111/PMK.06/2017 tentang Penilaian Barang Milik Negara disebutkan bahwa
Penilaian Barang Milik Negara dilakukan untuk penyusunan neraca Pemerintah
Pusat (LKPP), Pemanfaatan, Pemindahtanganan, dan pelaksanaan kegiatan lain
sesuai dengan ketentuan Peraturan Perundang-undangan, antara lain untuk Surat
Berharga Syariah Negara. Dalam melakukan penilaian objek berupa tanah, Penilai
harus melakukan analisis untuk menentukan faktor apa saja yang mempengaruhi nilai
dalam penilaian tanah.Peraturan Direktur Jenderal Kekayaan Negara Nomor
7/KN/2017 tentang Pedoman Pelaksanaan Penilaian Barang Milik Negara,
mengamanatkan bahwa dalam melakukan analisis data objek penilaian berupa tanah,
penilai harus memperhatikan faktor-faktor yang meliputi:
1) Jenis;
2) Bentuk;
3) Kontur;
4) Fasilitas Umum;
5) Perizinan;
6) Faktor lain yang terkait

2. Kerangka Teoritik
Dengan adanya aktivitas urban sprawl tentunya akan merubah bentuk fisik pada
pinggiran kota tersebut. Dengan berubahnya bentuk fisik selarang dengan adanya
perubahan penggunaan tanah menjadi lebih modern terutama perubahan dari tanah
pertanian menjadi pemukiman.. Secara teoritis dengan berubahnya fungsi lahan tentu
akan merubah nilai tanah baik tanah yang dirubah maupun disekitarnya.
3. Hipotesis
Adapun hipotesis dari penelitian ini adalah:
1) H0 : Ada pengaruh urban sprawl terhadap perubahan nilai tanah
2) H1 : Tidak ada pengaruh urban sprawl terhadap perubahan nilai tanah.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh perkembangan urban
sprawl terhadap nilai tanah.
B. Waktu Dan Tempat Penelitian
Kawasan yang dilakukan penelitian dilaksanakan 12 Desa di Kecamatan Sukawati,
Kabupaten Gianyar. Kecamatan Sukawati memiliki luas 55,02 Km2 terdiridari 12
Desa/Kelurahan. Kecamatan Sukawati berbatasan langsung dengan:
Utara : Kec. Tampak Siring
Timur : Kec. Gianyar
Barat : Kec. Blahbatuh
Penelitian dilaksanakan pada tanggal 25 Oktober 2022 sampai tanggal 25 November
2022, dalam hitungan hari penelitian ini dilaksanakan selama 1 bulan.
C. Metode Penelitian
a. Pendekatan
Metode penelitian ini bersifat kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah penelitian
ilmiah yang sistematis terhadap bagian-bagian dan fenomena serta hubungan-
hubungannya.
b. Populasi dan Sampel
Populasi dalam penelitian ini adalah 4 Desa di Kecamatan Sukawati yakni Desa
Sukawati, Desa Celuk, Desa, Guwang, dan Desa Ketewel. Sedangkan yang menjadi
sampel dalam penelitian ini adalah bidang tanah.
c. Teknik Sampling
Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan purposive
sampling atau sampling bertujuan.
D. Instrumen
a. Definisi Konseptual
1) Urban sprawl merupakan pembangunan yang tidak terencana, menyebar,
kepadatan rendah dan tidak terstruktur di kawasan pinggiran
2) Nilai tanah adalah nilai pasar (market value) yaitu harga jual beli tanah yang
terjadi pada suatu waktu tertentu.
b. Definisi Operasional
1) Urban sprawl dapat dibagi menjadi 5 dimenjsi kajian yaitu kepadatan penduduk,
kepadatan bangunan, pembangunan terkoneksi jalan, jarak menuju kota inti, dan
guna lahan campuran.
2) Nilai tanah terdapat 1 jenis dimensi kajian yaitu besaran nilai ekonomis pada
suatu tanah.

Variabel Indikator
Kepadatan Penduduk
Kepadatan Bangunan
Tingkat
Pembangunan terkoneksi jalan
Urban Sprawl
Jarak menuju kota inti
Guna Lahan Campuran
Besaran nilai ekonomis pada
Nilai Tanah tanah

c. Kisi-kisi Instrumen Penelitian

Nomor
Variabel Indikator Soal
Kepadatan Penduduk 1-5
Kepadatan Bangunan 6-10
Tingkat
Pembangunan terkoneksi jalan 11-20
Urban Sprawl
Jarak menuju kota inti 21-25
Guna Lahan Campuran 26-30
Besaran nilai ekonomis pada
Nilai Tanah tanah 31-40

d. Pengujian Validitas dan reliabilitas data


1) Uji Validitas
Validitas adalah suatu ukuran yang diterapkan guna menunjukkan tingkat
kevalidan atau keabsahan suatu data penelitian. Validitas digunakan untuk
mengetahui tingkat kehandalan atau kesahihan angket yang digunakan dalam
penelitian. Hasil penelitian yang valid bila terdapat kesamaan antara data yang
terkumpul dengan data yang sesungguhnya terjadi pada objek yang diteliti.

Keterangan :

rxy = Koefisien korelasi tiap item

X = Skor butir soal

Y = Skor total

N = Banyaknya Responden.

ΣX = Jumlah skor butir

ΣY = Jumlah skor total

ΣX2 = Jumlah kuadrat tiap butir

ΣY2 = Jumlah kuadrat total

ΣXY = Jumlah perkalian skor item

2) Uji Reliabilitas
Reliabilitas adalah instrumen yang bertujuan agar datanya dapat dipercaya dan
data yang diperoleh sesuai dengan yang didapat dengan kenyataan.

Keterangan :

r11 = Koefisien relibilitas internal seluruh item


rb = Korelasi Product Moment antara belahan (ganjil-genap)

E. Teknik Pengumpulan Data


Dalam pengumpulan data menggunakan Teknik observasi dan wawancara.
Penelitian ini menggunakan Teknik wawancara dan observasi dalam pengumpulan data
karena data yang diperlukan dapat diperoleh langsung dari lapangan.
F. Teknik Analisis Data
a. Uji Prasyarat
1) Normalitas data
Uji normalitas data adalah uji prasyarat tentang kelayakan data untuk di analisis
dengan menggunakan statistik parametrik atau nonparametrik. Melalui uji ini
sebuah data hasil penelitian dapat diketahui bentuk distribusi data tersebut, yaitu
berdistribusi normal atau tidak normal
2) Homogenitas
Uji homogenitas data adalah uji persyaratan analisis tentang kelayakan data untuk
dianalisis dengan menggunakan uji statistik tertentu. Uji ini berkaitan dengan
penggunaan uji statistik parametrik, seperti uji komparatif (penggunaan Anova)
dan uji independen sampel t test dan sebagainya
b. Uji Hipotesis
1) Rumus Uji Hipotesis

Keterangan :
rxy = Koefisien korelasi tiap item

X = Skor butir soal

Y = Skor total

N = Banyaknya Responden.

ΣX = Jumlah skor butir

ΣY = Jumlah skor total

ΣX2 = Jumlah kuadrat tiap butir

ΣY2 = Jumlah kuadrat total

ΣXY = Jumlah perkalian skor item


2) Hipotesis Statistik
a) H0 : py1 = 0
H1 : py1 > 0
b) H0 : py2 = 0
H1 : py2 > 0
c) H0 : py12 = 0
H1 : py12 > 0
P = rho

DAFTAR PUSTAKA
Hanief, F. (2014). Pengaruh Urban Sprawl Terhadap PErubahan Bentuk Kota Semarang Ditinjau
Dari Perubahan Kondisi Fisik Kelurahan Meteseh Kecamatan Tembalang.
Tambani, J., Sangkertadi, & Sela, L. (2018). Kajian Pengaruh Urban Sprawl Terhadap
Perkembangan Infrastruktur Di Kecamatan Mapanget.

Anda mungkin juga menyukai