Anda di halaman 1dari 2

Beda Serupa

Kedua mata, kini menemukan tempat pandangnya


Dan pada kesempatan ini kita sepakat untuk menjalani hati
Mozaik kehidupan tak ragu lagi menampakkan wujudnya
Andai’pun sepintas berbayang paripurna
Jadi apa kamu dalam hidupku?
Ingin jadi apa aku dalam hidupanmu?

Aku belum berani mengucap akan seperti darah


Karena aku benar belum tahu,
semua sudut gemar dan bencimu
Aku belum berani mengucap akan seperti udara
Karena aku masih ragu,
apakah aku aman untuk kau hirup di nyatamu

Namun, kalau kamu bertanya apakah aku sanggup bertahan?


Akan kuberanikan menjawab “Iya”
Aku akan belajar dengan sifatmu yang masih asing untukku
Dan kau menyaut akan melakukan hal yang sama

Memiliki kesamaan pada satu tali kasih


Itu angan yang dulu dibayangkan
Membaca buku fiksi bersama
Menulis dengan pena yang kau pilihkan
Menepi dari segerombolan mulut manusia

Lain halnya dengan kamu


Kau adalah antonimku
Kamu suka bersaut riyuh dengan karib akrabmu
Kamu suka menyeduh kopi yang membuat langit bertambah biru
Bahkan kamu suka komedi yang jadi sumber gelak tawamu

Karena juang kita akan belajar,


terhadap sifat masing-masing yang benar beda
Kita bisa membuat hal yang tidak nyaman sebelumnya
Menjadi hal biasa yang tak lengkap jika tak dirasa

Jujur aku belum paham benar duniamu


Aku juga belum paham arah sukaku terhadapmu
Yang pasti aku suka karena kamu mau belajar tenang
Menerima duniaku yang menyukai sepi
Aku akan belajar banyak bicara untukmu
Untuk duniamu yang sungguh ramai
Aku bisa kehilangan arah kalau tidak menulis
Tapi sekarang aku bisa lebih kehilangan arah
Kalau aku menulis tidak dengan meminum kopi

Aku juga bisa gila kalau tidak membaca buku


Tapi sekarang aku bisa lebih gila
Kalau membaca buku tidak ditemani komedimu

Penting untukku untuk tahu bahwa


Waktu telah mentautkan tali untuk kau dan aku
Dunia baru sungguh seru untuk dijelajah
Dunia yang menyatukan beda

Dan sehebat apapun berdebat


Aku sadar
Rasa sayang akan lebih erat

Anda mungkin juga menyukai