Rindu Peran Utama
Rindu Peran Utama
Tahukah kamu,
Bahwa lukaku belum terobati rindu?
Bahwa rasaku enggan beranjak berubah akan dirimu?
Bahwa pikirku kian pelik, purna keputusan lalu?
Mengertilah,
Aku tetap jadi telinga yang enggan mengahakimi, untuk cerita harimu
Aku tetap jadi kamus, pengerti kesukaan dan ketakutanmu
Aku tetap jadi pintu penunggu kepulanganmu
Dalam keadaan apapun
Aku benar menerimamu
Tapi sebentar,
Kini aku tergantikan dari peran utamaku
Peran penting bagiku, tapi tidak bagimu
Kau pilih tokoh lain untuk beradu akting di harimu
Konyolnya, aku belum juga tersadar bahwa tujumu tidak menujuku
Maaf,
Aku terlalu berisik
Kini tidur malammu selalu terusik akan doaku
Terucap akan doa kita yang rinci disusun bersama
Yang mana doa kita belum sempat dikabulkan,
Lantas kau memilih lelah untuk terus meminta
Tuhan,
Aku rindu namaku sibuk diucap setelah nama-Mu
Aku rindu bisikanku menjelma penenang bagi telinganya
Aku rindu hadir untuk menjadi hangatnya