Rupa Menawan
Rupa Menawan
Rupawan
Tak selalu dielukan berparas indah duniawi
Tak selalu diandaikan berkulit putih
Tak selalu dibagaikan bertubuh elok menohok
Rupawan
Pagi buta sempat mengesankan iri
Kau makin gemar memuja jelita diluar sana
Hingga lupa perlunya pujaan untukmu sendiri
Perbandingan bagimu kian menawan
Lantas hilanglah syukur atas diri
Rupawan
Siang tadi sempat menitipkan sendu
Kau kian ragu bertatap kaca
Bahkan berteman kacapun malu
Deru tangismu kian deras saat bercerita
Mengisahkan peran utama yang kau perlu
Sang kaca heran akan peran yang kau mainkan
Kenapa peran pengelak rencana Tuhan kau tuju?
Rupawan
Malam tadi sempat membisikkan merdu
Kamu cantik
Kamu cerdik
Kamu menarik
Dan kamu adalah kamu
Rupawan
Setiap jangkah waktu mengirimkan rindu
Rindu akan disebutkan namanya untukmu
Karna rupawan adalah kamu
Sungguh, rupa menawan itu kamu
Kamu dengan versi unikmu