Kasus Puskesmas
Kasus Puskesmas
1. Konjungtivitis Bakteri
Tn. E; 34 Tahun; 167 Cm; BB: 54 Kg
Tatalaksana
Umum : Jangan mengucek mata, mencuci tangan sebelum dan
sesudah membersihkan atau meneteskan obat, jangan menggunakan
handuk atau lap Bersama-sama dengan penghuni rumah lainnya
Farmakoterapi: Kloramfenikol tetes sebanyak 1 tetes 6 kali sehari,
cetirizine tablet 10 mg 1 kali sehari
Ringkasan Penyakit
Pasien datang dengan keluhan mata merah, terasa mengganjal sejak 2 hari
yang lalu. Keluhan juga disertai adanya kotoran mata yang dirasakan banyak
pada pagi hari saat bangun tidur. Kotoran mata berwarna kuning. Gatal (+)
dan berair. Pasien mengatakan istri pasien juga mengalami keluhan yang
sama 3 hari yang lalu.
Pada pemeriksaan fisik status oftalmikus didapatkan visus normal, injeksi
konjungtiva (+), sekret (+) warna kuning.
2. Subkonjungtival Bleeding
Ny. D; 29 Tahun; 155 cm; 58 Kg
Tatalaksana
KIE
Menjelaskan kepada pasien kondisi ini akan membaik dengan
sendirinya dalam 1-2 minggu tanpa diobati
Menjaga kebersihan daerah bagian mata
Segera kembali ke poli apabila terjadi penurunan
visus/penglihatan
Ringkasan Penyakit
Pasien dating dengan keluhan mata kiri merah secara tiba-tiba, rasa
mengganjal pada mata kiri (+), nyeri (-), gatal (-), kotoran mata (-),
penglihatan menurun (-). Tidak ada riwayat trauma, mual, muntah,
hipertensi, kencing manis dan konsumsi obat tertentu.
Pada pemeriksaan fisik status oftalmikus oculi sinistra didapatkan visus
normal, tampak adanya perdarahan di sklera warna merah terang terlokalisir,
sekret (-).
3. Hordeolum (H00)
Nn. N; 24 Tahun; 156 Cm; 52 Kg
Tatalaksana
o KIE
Mata dikompres hangat 4-6 kali sehari selama 15 menit.
Tindakan dilakukan dengan mata tertutup
Kelopak mata dibersihkan dengan air bersih. Tindakan
dilakukan dengan mata tertutup
Jangan menekan atau menusuk hordeolum, hal ini dapat
menimbulkan infeksi yang lebih serius
Hindari pemakaian make up pada daerah bagian mata, untuk
mencegah infeksi yang lebih serius
Farmakoterapi : kloramfenikol salep mata setiap 8 jam, Eritromisin
500 mg 3 kali sehari
Ringkasan Penyakit
Pasien datang dengan benjolan pada kelopak mata sebelah kanan sejak 1
minggu yang lalu. Benjolan dirasakan semakin hari semakin membesar dan
terasa nyeri (+), rasa mengganjal (+).
Pada pemeriksaan status oftalmicus oculi dextra didapatkan kelopak mata
bengkak (+), merah (+), dan nyeri (+) pada perabaan.
6. Serumen Prop
Tn. A; 29 tahun; 164 Cm; 52 Kg
Tatalaksana
o KIE
Menganjurkan pasien untuk tidak membershikan telinga secara
berlebihan baik dengan cotton bud atau alat lainnya.
Menganjurkan pasien untuk menghindari memasukkan air atau
apapun kedalam telinga.
o Farmakoterapi
Tetes telinga Karbogliserin 10% selama 3 hari
Ringkasan Penyakit
Pasien datang dengan keluhan telinga kanan terasa penuh sejak 2 hari yang
lalu. Pendengaran dirasakan menurun (+). Keluhan dirasakan memberat bila
telinga kemasukan air (saat pasien mandi)
Pada pemeriksaan auricula dextra dengan otoskop ditemukan obstruksi liang
telinga luar oleh material berwarna kuning kecoklatan.
7. Migrain
Nn. M; 24 Tahun; 165 cm; 53,9 Kg
Tatalaksana
o KIE
Pada saat serangan pasien disarankan untuk beristirahat di tempat
gelap dan tenang
Mencari tau pemicu sakit kepala kemudian hindari
Berolahraga secara teratur
Menjelaskan terapi untuk migrain melibatkan pengobatan akut
(abortif) dan pencegahan (profilaksis).
o Farmakoterapi
Asam Mefenamat tablet 500 mg 3 kali sehari
Ringkasan Penyakit
Pasien datang dengan keluhan sakit kepala sebelah kanan sejak 1 minggu
yang lalu. Sakit kepala dirasakan seperti ditusuk-tusuk (+), rasa sakit kepala
semakin berat saat aktivitas fisik, berkurang saat istirahat. Mual dan muntah
(-), nyeri dirasakan semakin berat saat melihat cahaya (silau) tidak ada, nyeri
dirasakan semakin semakin berat pada lingkungan yang ramai tidak ada.
Pemeriksaan fisik
Tanda vital: TD 120/70 mmHg; Nadi 82 x/menit; Pernapasan: 18 x/menit;
Suhu: 36,8oC.
Pemeriksaan neurologis dalam batas normal
8. BPPV
Ny. D; 46 tahun; 157 Cm; 52 Kg
Tatalaksana
o KIE
Teratur melakukan latihan vestibuler dengan metode
Branddarroff
Karena penyebab vertigo beragam, maka pasien sebaiknya
mencari tau mencari tau pemicu pusing berputar kemudian
hindari
o Farmakoterapi
Betahistine Mesylate tablet 6 mg 3 kali sehari
Ringkasan Penyakit
Pasien datang dengan keluhan pusing berputar sejak 1 hari yang lalu. Pusing
berputas dirasakan mendadak saat bangun dari berbaring. Mual (+), muntah
(+), keringat dingin (+), telinga berdenging (-), keluhan tidak berkurang
dengan istirahat. Demam tidak ada, gangguan pendengaran dan penglihatan
seperti kabur tidak ada, kesemutan tidak ada, lemah anggota badan tidak
ada, bicara pelo tidak ada. Riwayat trauma kepala tidak ada. Pasien baru
pertama kali merasakan sakit seperti ini.
Pemeriksaan Fisik
Tanda vital: TD 130/80 mmHg; Nadi 82 x/menit; Pernapasan: 18 x/menit;
Suhu: 36,8oC.
Pemeriksaan neurologis: tes Romberg (-)
11. Tonsillitis
Tn. L; 20 tahun; 164 Cm; 52 Kg
Tatalaksana
o KIE
Selalu menjaga kebersihan mulut
Risiko kekambuhan cukup tinggi sehingga pasien harus
melakukan pengobatan yang adekuat
Menjaga daya tahan tubuh dengan mengkonsumsi makanan
bergizi dan rutin berolahraga serta istirahat yang cukup.
o Farmakoterapi
Amoksisilin tablet 500 mg 3 kali sehari selama 10 hari
Deksametason 0,5 mg 3 kali sehari selama 3 hari
Paracetamol tablet 500 mg 3 kali sehari
Ringkasan Penyakit
Pasien datang dengan keluhan rasa mengganjal ditenggorokan dan nyeri
menelan sejak 1 bulan yang lalu. Rasa mengganjal dirasakan semakin berat
sejak 1 minggu terakhir. Demam (+), badan terasa lemas (+), nafsu makan
berkurang (+). Hal ini baru pertama kali dirasakan pasien.
Pemeriksaan fisik
Tanda vital: TD 110/70 mmHg; Nadi 90 x/menit; Pernapasan: 20 x/menit;
Suhu: 38,2oC.
Status lokalis didapatkan tonsil hipertrofi dengan ukuran T2-T3, hiperemis (+)
dan terdapat bercak detritus.
12. Miliaria (L74) 11 desember 2019
Tatalaksana
o KIE
Mandi setiap kali berkeringat
Menghindari banyak berkeringat
Gunakan pakaian tipis dan menyerap keringat
Mandi pakai sabun
o Farmakoterapi
Bedak salisil 2%
Cetirizine 10 mg 1 kali sehari
Ringkasan Penyakit
Pasien datang dengan keluhan gatal pada daerah leher dan punggung. Gatal
dirasakan terutama saat berkeringat. bintil-bintil (+) sebesar jarum pentul.
Pasien sering menggaruk sehingga timbul bekas luka.
Pemeriksaan fisik status dermatologis ditemukan vesikel milier diatas dasar
eritematosa, tersebar diskret pada regio trunkus posterior dan coli.
14. LSK
Lansia / dewasa
Tatalaksana
o KIE
Menghindari stress psikis
Menjelaskan kepada pasien cara pemakian obat yang benar
Jangan digaruk
Kuku sebaiknya pendek
o Farmakoterapi
Cetirizine 10 mg 2 kali sehari
Salep klobetasol propionate 0,05% 1-2 kali sehari
Ringkasan Penyakit
Pasien datang dengan keluhan gatal pada bercak merah dan meluas dikedua
punggung kaki sejak 2 bulan yang lalu. Kesan higienitas baik.
Pemeriksaan Fisik
Status dermatologikus pada regio dorsum pedis dextra et sinistra: plak
eritema ireguler, plakat, likenifikasi (+), skuama (+) putih, kering , sedang,
selapis, erosi-eksoriasi (+) multiple, ukuran milier-lentikuler.
21. Hipertiroid
Medik
Dewasa
Tatalaksana
o KIE
Menjelaskan kepada pasien untuk kontrol dan minum obat
secara teratur
Melakukan gaya hidup sehat
o Farmakoterapi
Rujuk ke fasilitas pelayanan sekunder RS Bukit Asam Medika.
Bila kondisi stabil pengobatan dilanjutkan di Puskesmas
PTU 100 mg 3 kali sehari
Propranolol tablet 10 mg 2 kali sehari
Ringkasan Penyakit
Pasien datang dengan keluhan benjolan dileher sejak 1 bulan yang lalu.
pasien juga mengeluh sering berdebar-debar (+), sering gemetaran (+),
mudah berkeringat (+), mudah Lelah (+). Pasien mengeluh berat badannya
turun tapi nafsu makan bertambah.
Pemeriksaan Fisik
Tanda vital: TD 120/70 mmHg; Nadi 120 x/menit; Pernapasan: 20 x/menit;
Suhu: 36,2oC. Benjolan di leher (+), Exopthalmus (+), tremor (+).
26. Hernia
Bedah
Lansia Tn. B; 60 tahun; 65 Kg; 154 Cm
Tatalaksana
o KIE
Menjelaskan kepada pasien dan keluarga tentang penyakit
yang diderita
Menjelaskan kepada pasien bahwa pasien akan dirujuk untuk
dilakukan tindakan operasi
o Farmakoterapi
Asam Mefenamat 500 mg tablet 3 kali sehari per oral
Ringkasan Penyakit
Pasien datang dengan keluhan terdapat benjolan di lipat paha sebelah kiri
sejak 2 tahun yang lalu. awalnya benjolan dirasakan saat aktivitas fisik
kemudian masuk kembal jika istirahat atau berbaring. Nyeri (+), mual (-),
muntah (-). Benjolan tidak bias masuk lagi dan nyeri dirasakan semakin sering
sejak 2 hari ini.
Pemeriksaan fisik didapatkan pasien tampak lemas; kesadaran compos
mentis; GCS 15; TD; 140/80 mmHg; nadi 104 x/menit; pernapasan 20
x/menit; suhu 37oC
Status lokalis: pada daerah inguinal sinistra tampak benjolan berwarna sama
dengan kulit seukuran telur ayam, nyeri tekan (+), tidak bisa dimasukkan lagi.
29. PPOK
Medik
Lansia Tn. J; 70 tahun; 167 Cm; 55 Kg
Tatalaksana
o KIE
Menjelaskan kepada pasien dan keluarga tentang penyakit
yang diderita
Menjelaskan penggunaan obat secara tepat sehingga mampu
mencegah penyakit bertambah berat
Minta pasien untuk berhenti merokok
Makan dan istirahat yang cukup
Menjelaskan kepada pasien bila keluhan tidak berkurang,
pasien akan dirujuk ke fasilitas pelayanan kesehatan sekunder
RS. Bukit Asam Medika
o Farmakoterapi
O2 nasal kanul 2L/menit
Nebulizer: Combivent
Inj. Ceftriaxone 2 kali 1 gr
Ringkasan Penyakit
Pasien datang dengan keluhan sesak napas sejak 3 hari yang lalu, sesak
dirasakan semakin memberat, sesak tidak dipengaruhi oleh makanan dan
minuman serta cuaca. Sesak akan sedikit berkurang bila pasien beristirahat.
Sesak napas diikuti dengan keluhan batuk, dahak (+) sulit dikeluarkan, warna
putih kekuningan. Pasien juga mengeluhkan demam (+), mual (-), muntah (-),
BAK dan BAB normal. Pasien pernah mengalami keluhan yang sama
sebelumnya, dan belum pernah mendapatkan pengobatan. Pasien
mempunyai riwayat merokok (+) sejak 10 tahun yang lalu.
Pemeriksaan fisik didapatkan pasien tampak sakit sedang; kesadaran compos
mentis; GCS 15; TD 130/90 mmHg; nadi 99 x/menit; pernapasan 30x/menit;
suhu 38oC.
Pada status generalis didapatkan thorax; paru; barrel chest, retraksi dinding
dada (+), hipersonor pada kedua lapangan paru, ronki (+/+), wheezing (+/+)
ekspirasi memanjang (+).
32. Gastritis
Medik
Dewasa Nn. N; 23 tahun; 153 Cm; 51 Kg
Tatalaksana
o KIE
Menjelaskan kepada pasien dan tentang penyakit yang
diderita
Menjelaskan kepada pasien untuk menghindari pemicu
terjadinya keluhan, antara lain makan tepat waktu, makan
sering dengan porsi kecil dan hindari makanan yang
meningkatkan asam lambung seperti kopi, teh, makanan
pedas.
o Farmakoterapi
Omeprazol 20 mg tablet 2 kali sehari
Ringkasan Penyakit
Pasien datang dengan keluhan nyeri ulu hati sejak 1 hari yang lalu. nyeri
dirasakan hilang timbul, rasa panas pada perut bagian atas (+), mual (+),
muntah (-), demam tidak ada, pasien mengaku sering terlambat makan. BAK
dan BAB tidak ada keluhan.
Pemeriksaan fisik didapatkan pasien tampak lemas; kesadaran compos
mentis; GCS 15; TD; 110/70 mmHg; nadi 96 x/menit; pernapasan 22 x/menit;
suhu 37oC.
Status lokalis abdomen: datar, lemas, nyeri tekan epigastrium (+), timpani,
bising usus (+)
33. DBD
Medik
An. R; 9 tahun; 135 Cm; 30 Kg
Tatalaksana
o KIE
Menjelaskan kepada pasien dan keluarga tentang penyakit
yang diderita
Tirah baring
Minta anak untuk tetap banyak minum
o Farmakoterapi
IVFD RL gtt xxx/menit
Paracetamol 250 mg tablet 3 kali sehari
Ringakasan Penyakit
Pasien datang dengan keluhan demam tinggi mendadak sejak 6 hari yang
lalu. suhu tidak diukur, terus-menerus disertai menggigil, tidak berkeringat,
dan tidak kejang. Anak mengeluh nyeri kepala dan sendi-sendi. Anak juga
mengeluh timbul bitnik-bintik merah yang tidak gatal di seluruh tubuh. Orang
tua menyangkal adanya gusi berdarah, mimisan, dan kuning. Anak
menyangkal adanya batuk, pilek, cairan keluar dari telinga, nyeri perut, mual,
muntah, dan sesak. Anak mengaku tidak keluar kota dan jajan sembarangan
akhir-akhir ini. BAK dan BAB tidak ada keluhan. Sejak 4 hari yang lalu, anak
muntah, frekuensi 4 kali sehari, setiap kali muntah banyaknya ½ gelas
belimbing, isi apa yang dimakan. Anak masih demam tinggi.
Pemeriksaan fisik didapatkan pasien tampak pucat dan lemas; kesadaran
compos mentis; GCS 15; TD; 110/70 mmHg; nadi 96 x/menit; pernapasan 22
x/menit; suhu 39oC. Rumple leed (+)
40. PV
Medik
Tn. I; 40 tahun; 160 Cm; 50 Kg
Tatalaksana
o KIE
Menjelaskan pada pasien bahwa penyakit ini disebabkan oleh
jamur
Menjelaskan pada pasien tentang pengobatan, untuk
mengoleskan 2 kali sehari pada lesi dan menyarankan untuk
teratur memakai obat
Menyarankan pasien untuk menghindari suasana yang lembab
dan keringat berlebihan, misalnya memakai pakaian dari
bahan yang dapat menyerap keringat dan longgar
o Farmakoterapi
Ketoconazole 2% kirim 2 kali sehari pada lesi selama 7 hari
Ringkasan Penyakit
Pasien datang dengan keluhan utama bercak putih disertai rasa gatal di
lengan kiri, paha dan kaki kanan sejak 1 bulan yang lalu. Kisaran 1 bulan yang
lalu pasien mengeluh timbul bercak putih bersisik halus dengan rasa gatal
terutama bila berkeringat di lengan kiri dan paha kanan. Pasien tidak ada
keluhan mati rasa atau kurang rasa pada bercak putih tersebut. Riwayat luka
sebelumnya tidak ada, riwayat bercak merah sebelumnya tidak ada, riwayat
mengkonsumsi obat berwarna hijau, bulat, kecil dalam waktu yang lama tidak
ada, riwayat obat oles sebelum bercak timbul tidak ada. Pasien tidak berobat
untuk mengurangi keluhan bercak putih yang semakin meluas pada lengan
kiri dan paha kanan.
Kisaran 2 pekan yang lalu pasien mengeluh timbul bercak putih bersisik halus
dengan rasa gatal di kaki kanan. Pasien tidak ada keluhan mati rasa atau
kurang rasa pada bercak putih tersebut.
Pemeriksaan fisik didapatkan pasien tampak sakit ringan; kesadaran compos
mentis; GCS 15; TD; 110/70 mmHg; nadi 82 x/menit; pernapasan 20 x/menit;
suhu 36,7oC.
Kepala dan leher: dalam batas normal
Toraks: dalam batas normal
Abdomen: dalam batas normal
Ekstremitas: dalam batas normal
Regio brachii posterior sinistra dan cruris anterior dextra didapatkan
Patch: hipopigmentasi, multipel, bentuk bulat-tidak teratur, diameter 0,5-
0,8cm, permukaan skuama halus selapis warna putih, diskret.
Regio femoralisanterior dekstra. Makula: hipopigmentasi, multipel, bentuk
bulat-tidak teratur, diameter 0,2-0,4cm, permukaan skuama halus selapis
warna putih, diskret.
42. Malaria
43. Limfadenitis
44. Demam tifoid
45. Gastroenteritis
Medik
Tn. B: 44 tahun; 170 Cm; 80 Kg
Tatalaksana
o KIE
Menjelaskan kepada psien dan keluarga tentang penyakit
yang diderita
Istirahat dan minum air yang cukup
Menjaga hygiene pribadi
o Farmakoterapi
IVFD RL gtt xxx/menit
Attapulgite tablet 2-1-1 kali sehari
Paracetamol 500 mg tablet 3 kali sehari
Inj. Ondansentron 2 kali 1 ampul
Inj. Ceftriaxone 2 kali 1 gr
Omeprazole 20 mg 2 kali sehari
Ringkasan penyakit
Pasien datang dengan keluhan BAB cair sejak 3 hari yang lalu. frekuensi 3-5
kali sehari sebanyak ½-1 gelas belimbing, konsistensi lebih banyak air
daripada ampas, darah tidak ada, lendir ada, mual ada, muntah tidak ada,
nyeri ulu hati ada, demam ada. Pasien merasa bibirnya kering, sesak napas
tidak ada, batuk tidak ada. BAK tidak ada keluhan.
Pemeriksaan fisik didapatkan pasien tampak sakit sedang; kesadaran compos
mentis; GCS 15; TD; 120/90 mmHg; nadi 99 x/menit; pernapasan 22 x/menit;
suhu 36,3oC, saturasi O2 93%
Kepala dan leher: mata cekung (+), bibir kering (+)
Toraks: paru: dalam batas normal
Abdomen: datar, lemas, nyeri tekan (+) epigastrium, timpani, bising usus (+)
meningkat
Ekstremitas: dalam batas normal
47. Keratitis
48. Pterygium
49. Fraktur terbuka
50. Fraktur tertutup
51. Kejang demam
Kegawatdaruratan
An. G; 1 tahun;
Tatalaksana
o KIE
o Farmakoterapi
Ringkasan Penyakit
Pasien datang dengan keluhan kejang yang terjadi sejak 30 menit yang lalu.
kejang terjadi kurang lebih selama 2 menit. Saat kejang terjadi seluruh tubuh
kelonjotan, mata melotot, mulut keluar busa tidak ada
52. Myasthenia gravis
53. Skizofrenia
54. Bronkopneumonia
Medik
An. MR; 3 tahun; 90 Cm; 10 Kg
Tatalaksana
o KIE
Menjelaskan kepada keluarga pasien tentang penyakit yang
diderita
Bila memberikan susu, posisi anak harus setengah duduk
Bilan anak bertambah sesak, maka sementara anak
dipuasakan
Bila anak demam, beri minum yang cukup dan beri obat
penurun panas.
o Farmakoterapi
IVFD RL gtt x/menit
O2 nasal canul 1 L/menit
Inj. Ceftriaxone 200 mg/tiap 8 jam IV
Paracetamol 100 mg per oral
Ringkasan Penyakit
Pasien datang dengan keluhan sesak napas. Sejak 3 hari yang lalu pasien
demam, tidak terlalu tinggi, suhu tidak diukur, mengiggil dan kejang tidak
ada. Penderita masih mau minum susu, muntah tidak ada, BAB cair tidak ada,
BAK biasa. Ibu pasien belum membawa pasien berobat. Sejak 1hari yang lalu
pasien masih demam, muncul sesak napas yang terjadi terus menerus, sesak
tidak dipengaruhi oleh posisi, cuaca, dan tidak berkurang dengan istirahat.
Ibu pasien mengaku anaknya sering bernapas disertaisuara mengi. Sesak
disertai dengan batu. Batuk berdahak, dahak sulit dikeluarkan. Sesak tidak
membaik.
Pada pemeriksaan fisik didapatkan pasien tampak sakit sedang; kesadaran
compos mentis; GCS 15; nadi 124 x/menit; pernapasan 34x/menit; suhu
38,7oC.
Kepala dan leher: hidung: napas cuping hidung (-)
Toraks: retraksi subcostal (+), ronkhi basah halus nyaring (+) dan wheezing (+)
pada kedua lapang paru
Abdomen: dalam batas normal
Ekstremitas: dalam batas normal
55. Pyoderma
56. Dyslipidemia + HT
57. Infeksi saluran kemih
58. Abortus komplit
Kebidanan
Ny. N; 24 Tahun; 155 Cm; 51 Kg
Tatalaksana
o KIE
Menjelaskan kepada pasien dan keluarga tentang penyakit
yang diderita.
Menjelaskan kepada pasien bahwa pasien telah terjadi
keguguran dan sebagian besar hal seperti ini disebabkankan
faktor fetus.
Menjelaskan penatalaksanaan ini hanya bersifat observasi
tidak memerlukan obat-obatan maupun tindakan khusus,
keluhan perdarahan akan berkurang dan berhenti setelah 7
hari, bila perdarahan tetap berlanjut atau semakin banyak
atau pasien demam, pasien diminta untuk kontrol kembali
dan akan dirujuk ke fasilitas layanan sekunder yang memilik
spesialis obstetric dan ginekologi untuk penanganan lebih
lanjut.
o Farmakoterapi
Sulfas ferosus 300 mg tablet 2 kali sehari per oral
Asam mefenamat 500 mg tablet 3 kali sehari per oral
Ringkasan Penyakit
Pasien datang dengan keluhan perdarahan dari kemaluan dialami 2 hari
terakhir, semakin banyak 1 hari yang lalu disertai dengan rasa mulas diperut
bawah dan disertai dengan keluar jaringan seperti ati ayam. Sebelumnya
pasien pernah mengalami perdarahan 2 minggu yang lalu ada. Riwayat
trauma tidak ada, riwayat keluar jaringan seperti mata ikan tidak ada.
Pada pemeriksaan fisik didapatkan pasien tampak sakit ringan; kesadaran
compos mentis; GCS 15; TD 100/80 mmHg; nadi 88 x/menit; pernapasan
20x/menit; suhu 37oC.
Kepala dan leher: mata: konjungtiva anemis (+/+)
Toraks: dalam batas normal
Abdomen: dalam batas normal
Ekstremitas: dalam batas normal
Status lokalis genitalia:
Inspeksi: Vulva: dalam batas normal
Inspekulo: vagina licin, tampak darah di OUI tidak mengalir, OUI tertutup;
serviks dbn; fluor albus (+) keputihan, berbau.
60. KPD
Kebidanan
Ny. T; 28 tahun; 147 Cm, 52 Kg
Tindakan medik
o Pemasangan Infus
o Pemasangan Kateter
Tatalaksana
o KIE
Menjelaskan kepada pasien dan keluarga tentang penyakit
yang diderita
Menjelaskan bahwa keadaan pasien harus dirujuk ke dokter
spesialis obstetric dan ginekologi di fasilitas layanan kesehatan
sekunder.
o Farmakoterapi
IVFD RL gtt xx/menit
Ringkasan Penyakit
Pasien datang dengan keluhan keluar air-air dari kemaluan sejak 4 hari yang
lalu. warna cairan jernih, tidak bau, sebanyak 2-3 kali ganti pembalut. Riwayat
perut mulas menjalar kepinggang tidak ada, riwayat keluar darah lendir tidak
ada, riwayat keputihan ada sejak awal kehamilan, bau tidak ada. Riwayat
trauma tidak ada, riwayat minum jamu tidak ada, riwayat nyeri saat BAK tidak
ada. Pasien mengaku hamil kurang bulan dengan gerakan anak masih
dirasakan.
Pada pemeriksaan fisik didapatkan pasien tampak sakit ringan; kesadaran
compos mentis; GCS 15; TD 100/80 mmHg; nadi 88 x/menit; pernapasan
20x/menit; suhu 37oC. HPHT: 21/6/19
Kepala dan leher: dalam batas normal
Toraks: dalam batas normal
Abdomen: PL: FUT 3 jari atas pusat (22 cm) memanjang, punggung kanan,
kepala U 5/5, his (-), DJJ 136 x/menit.
Ekstremitas: dalam batas normal
Status lokalis genitalia:
Inspeksi: Vulva: dalam batas normal
Inspekulo: portio livid, OUE tertutup, fluor (+), fluxus (+) ketuban tidak aktif,
E/L/P (-), lakmus test (+) merah biru
VT: Portio lunak, posterior, kuncup, ketuban dan penunjuk belum dapat
dinilai.
75.