Anda di halaman 1dari 40

LAPORAN MINI PROJECT

PUSKESMAS

UJI KELAYAKAN INOVASI CAMAR (CERITA BERSAMA DOKTER) UNTUK


MENINGKATKAN PENGETAHUAN MASYARAKAT TENTANG PTM TERUTAMA
HIPERTENSI DI WILAYAH
KERJA PUSKESMAS TANJUNG AGUNG

dr. Dita Triyasa


dr. Mei Syahara
dr. Nadya Ayu Saraswati
dr. Rani Gustini
dr. Vita Arya Utami

Pembimbing:
dr. Nurul Iswahyuni
PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
Promosi Kesehatan Rencana Strategis Restra Kemenkes
2020-2024
o Memberdayakan masyarakat dan
Langkah awal yang dapat dilakukan mengarusutamakan pembangunan
untuk memberdayakan masyarakat kesehatan
dalam mencapai derajat kesehatan yang o Meningkatnya pencegahan dan
optimal bagi setiap orang, fokus pengelolaan faktor risiko penyakit
perubahan perilaku serta kedaruratan kesmas

Upaya Promosi Kesehatan


Pencegahan penyakit tidak menular
(PTM) salah satunya hipertensi
LATAR BELAKANG
Kunjungan Pasien Mini project oleh Dokter Internsip
Periode 2018-2019
April-September 2019 adalah 1197, Hanya 5,9% responden memiliki
dihari senin rata-rata kunjungannya pengetahuan yang baik mengenai
sekitar 86 pasien penyakit hipertensi

Hal yang Mendasari


Peningkatan promosi kesehatan tentang
PTM terutama hipertensi kepada
masyarakat melalui program inovasi
“CAMAR” (cerita bersama dokter)
RUMUSAN MASALAH

Bagaimanakah gambaran pengetahuan pasien PTM (Penyakit


Tidak Menular) di Puskesmas Tanjung Agung tentang penyakit
tidak menular setelah dilakukan program inovasi “CAMAR”?
T U J UA N
Meningkatkan pengetahuan dan kesadaran masyarakat tentang penyakit
tidak menular terutama hipertensi

TUJUAN KHUSUS

Meningkatan pengetahuan masyarakat mengenai Penyakit Tidak Menular

Terselenggaranya kegiatan pemantauan dan penanganan faktor risiko penyakit tidak


menular oleh masyarakat sebaik mungkin

Terselenggaranya kegiatan pemantauan dan penanganan faktor risiko penyakit tidak


menular oleh masyarakat sebaik mungkin
Manfaat
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi sebagai bahan
informasi untuk mensosialisasikan kepada masyarakat tentang penyakit
tidak menular

Dapat digunakan sebagai bahan informasi bagi Puskesmas untuk


meningkatkan CDR (case detection rate) dan memenuhi survey
kebutuhan masyarakat pada pelayanan kesehatan di puskesmas Tanjung
Agung

Digunakan sebagai prasyarat yang harus dipenuhi dalam tugas internsip


di puskesmas
TINJAUAN PUSTAKA
INOVASI

Inovasi pada instansi pemerintahan misalnya puskesmas sangat


dibutuhkan dalam proses penyediaan pelayanan kesehatan
dengan mengembangkan cara-cara baru dan sumber daya baru.
(Muluk, Khairu. 2008)
INOVASI
(Damanpour & Schneider, 2006)

Proses implement
Adopsi
inisiasi asi

4 pendekatan

Perubahan teknologi, perubahan produk


dan pelayanan, perubahan struktur dan
strategi, serta perubahan budaya
(Daft, 2013)
PROMOSI KESEHATAN

Upaya untuk dapat meningkatkan kemampuan masyarakat melalui


pembelajaran dari, oleh, untuk, dan bersama masyarakat agar mereka
dapat menolong diri sendiri, serta mengembangkan kegiatan yang
bersumber daya masyarakat, sesuai sosial budaya setempat dan
didukung kebijakan publik yang berwawasan kesehatan.
Menteri Kesehatan No 585 Tahun 2007
PROMOSI KESEHATAN

Proses memampukan orang untuk dapat meningkatkan pengendalian


atas faktor- faktor penentu kesehatan sehingga dapat meningkatkan
kesehatan mereka.

WHO
PROMOSI KESEHATAN

Strategi Promosi Media Promosi


Kesehatan Kesehatan
• Pemberdayaan • Ceramah
• Bina suasana/ • Diskusi
dukungan
sosial
• Advokasi
• Kemitraan

Kemenkes RI, 2018


TINGKAT PENGETAHUAN

Tahu Memahami Aplikasi Analisis Sintesis Evaluasi


PENYAKIT TIDAK MENULAR (PTM)

Sekelompok penyakit yang bersifat kronis, tidak


menular, dimana diagnosis dan terapinya pada
umumnya lama dan mahal.

o Stroke
Prakondisi sejak dalam o Hipertensi
kandungan dan masa o Diabetes
pertumbuhan yang o Tumor ganas
diperberat oleh gaya o Penyakit hati
hidup yang tidak sehat o Penyakit jantung
iskemik
PLAN DO CHECK ACT (PDCA)

Suatu proses pemecahan masalah empat langkah iteratif yang umum


digunakan dalam pengendalian kualitas.
PLAN DO CHECK ACT (PDCA)

Siklus PDCA

Perencanaan Pelaksanaan Pemeriksaan Perbaikan


HIPERTENSI

Pengertian

Tatalaksana Hipertensi Epidemiologi

Faktor
Resiko
HIPERTENSI
METODE
PENELITIAN
Rencana Inovasi
Tabel PDCA
Plan Do Check Action
- Membuat kerangka acuan - Melakukan pengisian Evaluasi dilakukan Memberlakukan
kegiatan absensi kunjungan pada minggu sebagai kegiatan
- Mendata jumlah pasien dan pengantar keempat rutin
- kunjungan pasien - Melakukan penyuluhan pelaksanaan
- Membuat kuisioner - Melakukan konsultasi kegiatan
- Menyiapkan materi - Menyebarkan kuisioner
- Menyiapkan sarana dan
prasarana pelaksanaan
METODE PENELITIAN

Lokasi penelitian
bertempat di Populasi mini project
Subyek penelitian
Puskesmas Tanjung adalah masyarakat yang
adalah pasien yang
Agung. Waktu datang pada hari senin
datang untuk
pelaksanaan yaitu baik pasien atau keluarga
berkonsultasi setelah
selama bulan yang mengantarkan
dilakukan
Desember 2018- pasien.
penyululuhan.
Januari 2019 pukul  
08.00-09.00 WIB.
METODE PENELITIAN
Tabel Jadwal Kegiatan

Desember Januari
NO KEGIATAN
2 9 16 23 30 6 13 20
1 Penyuluhan  
2 Konsultasi                
3 Pengisian Kuesioner                
4 Evaluasi X X
HASIL DAN
PEMBAHASAN
HASIL PENELITIAN
• Karakteristik Kunjungan di Puskesmas Tanjung Agung
Tabel Distribusi Usia kunjungan di Puskesmas Tanjung Agung
Usia N %
< 60 tahun 110 41,7
> 60 tahun 154 58,3

Tabel Distribusi Jenis Kelamin kunjungan di Puskesmas Tanjung Agung


Jenis Kelamin N %
Laki-Laki 141 53,4
Perempuan 123 46,6

Tabel Distribusi Pengantar-Pasien di Puskesmas Tanjung Agung


Jenis Kelamin N %
Pasien 192 72,7
Pengantar 72 27,3
HASIL PENELITIAN
• Karakteristik Responden Inovasi CAMAR
Tabel Distribusi Usia Responden Inovasi CAMAR
Usia N %
< 60 tahun 15 31,9
> 60 tahun 32 68,1

Tabel Distribusi Jenis Kelamin Responden Inovasi CAMAR


Jenis Kelamin N %
Laki-Laki 31 66,0
Perempuan 16 34,0

Tabel Distribusi Pengunjung (Pengantar-Pasien) Responden Inovasi


CAMAR Jenis Kelamin N %
Pasien 44 93,6
Pengantar 3 6,4
HASIL PENELITIAN
• Masalah yang Dikonsultasikan oleh Pengunjung
Tabel Distribusi Masalah Kesehatan Inovasi CAMAR
Masalah Kesehatan N %
Hipertensi 20 36,4
Kencing Manis 5 9,0
Lingkungan 3 5,5
Nyeri Sendi 15 27,4
Sesak 2 3,6
Sakit Kepala 1 1,8
Nyeri ulu hati (Maag) 9 16,3
HASIL PENELITIAN
• Materi Penyuluhan yang Diminati Pengunjung
Tabel Materi Penyuluhan yang Diminati Pengunjung
Materi N %
Hipertensi 18 38,3
Nyeri Sendi 17 36,2
Maag 12 25,5
HASIL PENELITIAN
• Tingkat Kepuasan Pengunjung Berdasarkan Kuesioner
Tabel Tingkat Kepuasan Pengunjung
No. Pernyataan Sangat Puas Puas Tidak Puas  

n % N % N %
Apakah anda puas dengan 21 44,7 26 55,3 - -
1
penjelasan dokter mengenai
materi penyuluhan
Apakah anda puas dengan 23 48,9 24 51,1 - -
2
penjelasan dokter ketika anda
mengutarakan keluhan yang
anda alami
Apakah anda puas mengenai 18 38,3 29 61,7 - -
3
petugas dalam melaksanakan
pelayanan

  Jumlah   43,9   56,1    


PEMBAHASAN

• Karakteristik Responden Inovasi CAMAR

Distribusi Usia Responden Inovasi CAMAR

• Hal ini bisa disebabkan oleh usia produktif terutama pengunjung usia <60 tahun
kebanyakan bekerja sebagai petani, berkebun, atau pedagang sehingga tidak
memungkinkan mereka untuk melakukan pengobatan pada waktu pagi hari.
Sedangkan kelompok usia >60 tahun memiliki waktu lebih luang sehingga mereka
memilih untuk datang ke puskesmas lebih pagi, selain itu jika mereka datang lebih
pagi maka waktu mengantri akan lebih pendek dibandingkan jika mereka datang ke
puskesmas di waktu menjelang siang.
PEMBAHASAN

• Karakteristik Responden Inovasi CAMAR

Distribusi Jenis Kelamin Responden Inovasi CAMAR

• Tidak ada hubungan langsung jumlah pengunjung pria lebih banyak dibandingkan
pengunjung wanita, namun berdasarkan pengamatan selama waktu penelitian
pengunjung yang datang pada waktu pagi adalah pria. Salah satu faktor yang
mempengaruhi hal tersebut ialah pekerjaan, kebanyakan wanita masih mengerjakan
pekerjaan rumah di pagi hari sedangkan pria memiliki waktu lebih luang di pagi hari.
PEMBAHASAN

• Karakteristik Responden Inovasi CAMAR


Distribusi Pengunjung (Pengantar-Pasien) Responden CAMAR

• kunjungan lebih banyak pada kelompok pasien (93,6%) dibandingkan dengan


kelompok pengantar (6,4%). Hal ini menunjukkan kurangnya partisipasi keluarga
pasien untuk membantu pasien dalam menanggulangi penyakit yang dikeluhkan
pasien. Padahal kerjasama keluarga sangat dibutuhkan dalam upaya menunrunkan
angka kesakitan penyakit tidak menular.
PEMBAHASAN
• Masalah yang Dikonsultasikan oleh Pasien
Masalah yang ditanyakan kepada dokter
seputar bagaimana cara menangani
keluhan yang ada, mengapa keluhan yang
dialami tak kunjung mereda padahal
pasien sudah meminum obat secara
teratur, faktor risiko apa saja yang Secara tidak langsung pasien memang
memperberat dan mampu meringankan membutuhkan konsultasi lebih mengenai
keluhan yang dialami pasien, pasien juga penyakit atau keluhan yang sedang mereka
menanyakan apa saja gejala penyakit alami, namun pada sesi pelayanan di poli,
kencing manis dan hipertensi. Untuk pasien belum mendapatkan konsultasi dan
masalah sesak pasien banyak belum bisa edukasi yang cukup mengenai keluhan
membedakan antara sesak yang mereka. Sehingga edukasi yang seharusnya
diakibatkan oleh masalah saluran bisa membantu pasien dalam meringankan
pernapasan dengan rasa berat akibat keluhan atau memperbaiki kualitas
peningkatan asam lambung. Pasien juga hidupnya jadi terhambat.
cukup perhatian mengenai apa saja
makanan atau kebiasan yang harus
dihindari serta pola hidup yang baik untuk
pasien nyeri sendi, hipertensi, dan kencing
manis.
PEMBAHASAN
• Materi Penyuluhan yang Diminati Pengunjung

Hipertensi
• kebanyakan pengunjung memang mempunyai masalah tentang darah tinggi dan
datang ke puskesmas hanya untuk mengambil obat rutin.

Nyeri sendi
• pengunjung banyak yang tidak bisa membedakan apakah nyeri sendi yang dirasakan
karena asam urat, pengapuran atau hanya pegal saja.

Maag
• Kebanyakan pengunjung mengaku sudah tidak lagi minum kopi namun keluhan
maag seperti mual dan nyeri di ulu hati masih dirasakan pasien. Pengunjung masih
bingung apa saja makanan yang diperbolehkan dan tidak diperbolehkan.
PEMBAHASAN
• Permasalahan yang Ditemui

Waktu dan Kepedulian


Sarana dan Koordinasi
Tempat Pengunjung Lingkungan
Prasarana petugas
penyuluha
PEMBAHASAN
• Evaluasi Pelaksaaan Inovasi CAMAR

Agar kegiatan penyuluhan ini berjalan


Berdasarkan kuesioner kepuasan yang dengan rutin dan lebih baik, dibentuk
disebar kepada responden inovasi tim yang solid, berkomitmen dan
Camar layak dijadikan kegiatan rutin bertanggung jawab. Sarana dan
setiap hari senin untuk tim promosi prasarana lainnya dapat ditingkatkan
kesehatan di puskesmas Tanjung serta materi penyuluhan dibuat
Agung. sekreatif dan semenarik mungkin untuk
pengunjung Puskesmas Tanjung Agung.
KESIMPULAN DAN
SARAN
KESIMPULAN

Masih rendahnya tingkat partisipasi masyarakat tanjung agung terhadap


kesehatan. Hal ini bisa terlihat dari persentase responden yang hanya mencapai
17,8%.

Responden yang menyatakan puas pada penelitian ini sebesar 40,6%, sehingga
bisa dikatakan inovasi CAMAR baik untuk dijadikan kegiatan rutin hari senin.

Masalah terbanyak yang dikonsultasikan responden yaitu hipertensi sebesar 36,4%


dilanjutkan dengan nyeri sendi sebesar 27,4% dan maag sebesar 16,3%.
SARAN

Perlunya menyediakan sarana dan prasarana, misalnya ruang konsultasi


yang bersifat lebih privasi, alat-alat untuk penyuluhan seperti laptop,
projektor, pamflet agar lebih menarik.

Perlu dibentuk tim khusus yang berkomitmen agar inovasi ini berjalan
rutin setiap hari senin dan tercapainya target kegiatan promosi
kesehatan di puskesmas tanjung agung.

Perlu diadakannya penekanan, pelatihan, dan pemantauan kepada


pihak desa agar terdapat program konseling di Posbindu PTM, untuk
mencapai promosi kesehatan yang lebih baik dan lebih optimal.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai