Anda di halaman 1dari 1

A.

Nilai Moderasi Beragama yang ditemukan pada jurnal “Toleransi Antar Umat
Beragama Perspektif KH. Ali Mustafa Yaqub” oleh Dewi Anggraini.

Nilai moderasi beragama yang ditemukan pada jurnal yaitu nilai toleransi yang harus
dipupuk lagi. Pengembangan agama dan kehidupan beragama tidak boleh menjurus
ke arah tumbuhnya pemikiran dan pemahaman agama yang sempit karena hal ini
akan menimbulkan konflik antar agama. Kemajemukan bangsa Indonesia harus
dipandang sebagai salah satu alat untuk memperkokoh persatuan dan kesatuan
bangsa dengan selalu mengembangkan sikap toleransi, saling menghargai satu
dengan lainnya. Atas dasar pemahaman tersebut, perbedaan-perbedaan yang ada
dalam kehidupan masyarakat Indonesia sebenarnya untuk memenuhi kepentingan
bersama agar dapat hidup rukun. Bersikap toleran merupakan solusi terciptanya
kerukunan di tengah perbedaan agar tidak terjadi perpecahan dalam mengamalkan
agama.

Menurut KH. Ali Mustafa Yaqub, toleransi merupakan sebuah kewajiban. Beliau
merujuk pada QS. al-Mumtahannah ayat 8-9, dimana berdasarkan ayat tersebut
dapat disimpulkan bahwa sikap toleransi, harmonis dan kerjasama antara umat
islam dan non- Muslim (umat beragama) hanyalah dalam masalah kedunian yang
tidak berhubungan dengan permasalahan akidah dan ibadah.

Hal-hal yang diharamkan dalam bertoleransi, bahkan beliau jelaskan dengan rinci
dengan berdasarkan Al-Qur’an, sunnah, kaidah fikih, dan rasional, bahwasannya
menurut beliau ada 8 hal yang diharamkan dalam bertoleransi yaitu tolong
menolong dalam dosa, merusak akidah, mencampuradukan hak dan batil ,
Menghadiri perayaan Agama non- Muslim dengan menyakini kebenaranya,
membantu kezaliman, berbuat bahaya, kaidah fiqh, dan mengakui kebenaran
agama non- Islam secara itiqadiyan

Anda mungkin juga menyukai