Resume Kuliah Kerja Lapangan Fakultas Filsafat – Bali
21 – 25 Oktober 2022 DAY – 1 A. Danau Beratan Bedugul • Historis – Etimologis – Geografis ✓ Asal nama Bedugul dari kata “bedug” dan “kul-kul”, dua kata tersebut merupakan dua buah alat yang menghasilkan bunyi-bunyian. Bedug merupakan alat musik khas umat muslim dan diletakkan juga di masjid-masjid, sedangkan Kul-kul adalah kentongan yang digunakan sebagai tanda untuk komunikasi masyarakat Bali. Ceritanya kekeringan terus digali, lalu airnya banyak jadi Danau. Luas danau 12km². Terdapat 6 Pura • Bu Sartini ✓ Desa adat (pesata) → 2-3 pemuda-pemudi dikirim untuk kebaktian. Namun, yang dic- eritakan tadi kan budaya fisik (artefak dst) kan yaa, tetapi filsafat bukan melihat yang abstrak/fisik. Hari Saraswati → Hari turunnya Ilmu pengetahuan → Tradisi/contoh konkret orang Bali bagaimana memaknai hari Saraswati • Pak Ridwan ✓ Sisi etikanya, Simbol: Kain putih – kuning di pura; Filosofi Udeng “Filsafat tidak mempelajari gejala empirik, tetapi mempelajari nilai dan makna empirik” B. Desa Adat Penglipuran • Narasumber: Pak Nengah ✓ (1) Pada tahun 1990-an: Fokus pada Konservasi Alam, (2) 1992/1993-an: Fokus pada Arsitektur, (3) 2011-2022: Mulai fokus pengelolaan Desa Wisata • Nomenklatur ✓ Bukan milik pemerintah, tetapi bagian dari kelurahan. Panglipuran merupakan desa adat dengan luas 112 Ha. Jumlah penduduk: 1038 orang. Jumlah Kepala Keluarga: 240 Kepala. Rata-rata mata pencaharian: Bertani 90%, 10% (PNS, TNI, Polisi) • Penglipuran menjadi desa wisata → Manfaat kesejahteraan dengan cara bikin Homestay, Kuliner, Souvenir, membantu mengembangkan lokasi sekitar → Menggerakan ekonomi wilayah lainnya • Historis ✓ Membangun desa konservasi → Budaya (Tata Ruang dan Arsitektur) → Filosofi Tri Mandale (Zona Tiga)/Kepala – Badan – Kaki dan Tangan (Palemahan). Hutan bambu tidak boleh diperjualbelikan karena untuk kepentingan Tourism ✓ Yang dikonservasi (Pintu masuk/engkul² →2 masalah penyebutan), (karang mematu: bagi yg ngelanggar aturan adat → Dilarang poligami • Konsep keharmonisan 3 relasi/Tri Hita Karana (mns-thn, mns-alam, mns-mns) sebagai landasan pengelolaan desa wisata ✓ Tourism; Budaya; Konservasi Lingkungan • Penglipuran → Desa Wisata berbasis Masyarakat → +4 Desa wisata berkelanjutan; Ber- basis IT ; Visi + Misi → 2013-an ditunjuk ikut lomba tingkat nasional; 2021 → dpt penghargaan ASEAN INTERNASIONAL, NASIONAL (Desa Wisata Mandiri Berke- lanjutan). Ada 4 Jenis Desa Wisata, yaitu Perintis; Berkembang; Maju; Mandiri. DAY – 2 C. Pantai Pandawa • Prolog ✓ Wayan Letra (Manager Pantai Pandawa): Ada unit edukasi sebenarnya → Ada papa- ran materi softcopy dll. Di Bali (desa adat): 1 Desa ada 2 pemerintahan → Pendesa Adat X Formal (Kepala Desa). Desa Kutuh → Dualitas Kepemimpinan bukan dual- isme → Bisa bersinergi walaupun ada 2 pemimpin. Jumlah penduduk: 700-an KK (Penduduk Asli Desa Kutuh) • Pengelolaan Potensi di Desa Kutuh ✓ Khusus di Bali oleh nasional harus ada usaha desa (Bumdes) → Lebih lengkap ikut Wisata Edukasi. Potensi Desa Adat via Pendesa → Tanah Wakaf (Ayahandese/Ber- sertifikat dikelola secara komunal) → Pantai Pandawa ini ✓ Dikelola oleh BUMDA: SDM, Luas Wilayah/SDA, Budaya (Tri Potensi) • SDM → Bukan soal intelektual nya, tapi soal jumlah penduduk (Kuantitatif Classified) ✓ Penduduk Asli: Wajib mengelola X Penduduk Musiman (Tamu): Pendatang/Kos. Luasan Wilayah: Tanah² yg dikelola oleh Desa Adat yg bersertifikat atas nama Desa. Budaya: Kekayaan yg harus dikelola; Pertanian, Perikanan, Pariwisata • Historis ✓ <1980 berada di garis kemiskinan → Dlu hanya ada satu sekolah. Pada tahun 1980- an belum ada akses → Masih jalan kaki → Basis pengembangan rumput laut. Mayori- tas sekitar 90% penduduk berprofesi sebagai petani rumput laut. Pas pemerintahan jepang jadi satu wilayah → Pasca itu terjadi pemekaran ✓ Gagasan membuka akses 1996 – 2012 membongkar tebing-tebing. Tetua-tetua mem- buka tidak pakai dana investor atau pemerintah → Menggandeng kontraktor, barter hasil batu² tebing → Yang penting bisa punya akses. Namun, rezim pada waktu itu (orba) tiba² di HGB pemodal →Bersyukur reformasi merubahnya • Alih fungsi rumput laut (pertanian) → pariwisata ✓ Harapannya tidak ditinggalkan, lalu pernah nunjuk orang yg sudah tua² gaada skill → tetep jadi petani aja → nnti kita siapkan gaji. Namun, pada punah → tp karena ada siklus yg membuat rumput laut tidak bisa hidup. Lalu pada tahun 2014 → Ada KKN dari UGM → mengembalikan rumput laut sbg aktivitas pantai Pandawa. Namun, alam tidak bersahabat juga tidak bisa. Sekarang tahun 2022 → Kerja sama dengan Fakultas Perikanan Universitas Udayana melakukan modifikasi metode budidaya. • Post alih fungsi ✓ Dulu pada akur saat pertanian rumput laut. Lalu muncul kompetisi usaha → merubah sifat dan kegotongroyongan masyarakat. Secara intelektual sebenarnya sama → se- hingga semua kelihatan sama. Berangkat dari perbedaan tersebut, potensi kearifan lo- kalnya jangan sampe hilang sedang diupayakan. Sekarang sedang diupayakan perali- han rumput laut → Terumbu karang. Di sebelah barat pantai ada lahan seluas 3ha untuk konservasi terumbu karang bersama BKSDA. Pandawa milik masyarakat adat, kalau bisa maju yokk sama²