ora kumat
Yeni Inka Fendik Adella
Dino minggu sing tak tunggu Aku wis kondho, ciu marakke Ojo Dipleroki
Kowe ngajak ning tawangmangu ciloko Nurhana
Nganti lingsir srengengene Aku wis matur, mensen ning
Ono kene aku nunggu kowe omongan nglantur Mas, Mas, Mas, ojo dipleroki
Wis tak kandani, yen vodka Mas, Mas, Mas, ojo dipoyoki
Tak sms ra mbalesi marakke lali Karepku njaluk diesemi
Yen tak telpon malah mbok pateni Bacut ngunjuk bir, kakean dadine
Mangkel aku mangkel Tingkah lakumu kudu ngerti coro
kenthir Ojo ditinggal kapribaden ketimuran
Yen kepethuk pipimu mesti tak
ciwel Ora tak gagas, penting sih iso tuku Mengko gek keri ing jaman
Ciwel ciwel ciwel ala ciwel beras Mbok yo sing eling, Dik
Ora tak anggep, penting anak bojo Eling bab opo? (Iku budoyo)
Lali janjine kandane alesane wareg
Mangkelake Pancene bener kandhamu
Ojo' muna-muni, nuturi koyo kiai
Sopo wong sing ora gelo Ditokke wae, yen klenger wis Mas, Mas, Mas, ojo dipleroki
Kadung dandan kowe ora teko ndlosor dewe Mas, Mas, Mas, ojo dipoyoki
Jan jane kowe neng ngendi Karepku njaluk diesemi
Ra keno tak kandani, yen ngono
Gelagatmu sajak nyubriyani aku ra sudi Tingkah lakumu kudu ngerti coro
Atiku sujono Lilakno aku bali, wong tuwaku kuat Ojo ditinggal kapribaden ketimuran
Kowe kencan karo wanito liyo ngingoni
Mengko gek keri ing jaman
Dino minggu sing tak tunggu Ojo cekak atimu, wis tak cukupke
Mbok yo sing eling, Dik
Kowe ngajak ning tawangmangu lelakonku
Eling bab opo? (Iku budoyo)
Nganti lingsir srengengene Pancene bener kandamu mergo
Pancene bener kandhamu
Ono kene aku nunggu kowe mendem ngrusak awakku
Yen wis mari, konco-konco Mas, Mas, Mas, ojo dipleroki
Tak sms ra mbalesi dipamiti Mas, Mas, Mas, ojo dipoyoki
Yen tak telpon malah mbok pateni Karepku njaluk diesemi
Mangkel aku mangkel Sukur bage, mendem do
Yen kepethuk pipimu mesti tak ditinggalake Tingkah lakumu kudu ngerti coro
ciwel Selamat tinggal, kancaku lereno Ojo ditinggal kapribaden ketimuran
Ciwel ciwel ciwel ala ciwel ndugal
Dongakno kuat, mendemku wis Mengko gek keri ing jaman
Lali janjine kandane alesane ora kumat Mbok yo sing eling, Dik
Mangkelake Eling bab opo? (Iku budoyo)
Sopo wong sing ora gelo Aku wis kondho, ciu marakke Pancene bener kandhamu
Kadung dandan kowe ora teko ciloko
Cintamu sudah gak beneran Kebangeten opo salahku iki Mongso rendeng wis ganti ketigo
Aku cuma buat mainan Opo dosaku iki Opo kowe ra kroso?
Duh, Kangmas, jane aku tresno Yen kowe iseh seneng lan tresno
Lilakno aku lungo Kudune kowe kroso
Banyuwangi Dia yang kucinta, kini t'lah berdua Pandainya engkau bersilat lidah
Nella Kharisma Tak mampu diriku menahan rindu Cinta bagimu hanyalah senjata
Kau yang kuanggap Sungguh aku salah Karena di dalam hatiku hanyalah
Sebagai teman biasa Membuat hatimu terluka dirimu satu
Tapi kebaikanmu Takkan sia-siakan Tiada yang lain lagi yang ku cintai
Melebihi orang yang kucinta Kembali cinta 'tuk selamanya
Tak seorang pun mampu
Haruskah aku terima Sungguh tak tertahan memisahkan cinta kita
Cinta kasih sayangmu Berlinang air mata Kecuali Engkau Yang Maha Kuasa
Yang selama ini Hasrat 'tuk kembali
Diriku rasakan Merangkai cinta 'tuk selamanya Hanya satu yang ku harap darimu
Di dalam hidupku Kejujuran serta kasih sayangmu
Simpan saja cintamu Cuma satu yang ku pinta darimu
Apakah kau tak menyesal Karna ku tak ingin mengulang Ketulusan juga kesetiaanmu
Bila mencintaiku kembali luka lama
Karena yang kau dapat Akan s'lalu ku buktikan satu kataku
Bukan yang pertama
Tapi sisa orang lain
Pantun Cinta Akan ku wujudkan pula bahagiamu
Syahdu kepadamu
Mohon untuk sekalipun tak
Daripada nanti kedua mataku
Melihat dirimu bersanding
Lagu Rhoma Irama dan Rita meninggalkan aku Bersama pria yang lain
Sugiarto Bimbinglah senantiasa aku di
jalanmu Tak sanggup
Bila kamu di dekatku Ku tak sanggup menyaksikan
Pasrah ku segalanya kepadamu
Hati rasa syahdu Air matamu menetes di pipimu
Satu hari tak bertemu Kubawa namamu Mungkin lebih baik aku buta
Hati rasa rindu Kudamba kasihmu selamanya
Kuyakin ini semua Sungguh aku meminta, memohon Cincin di jari manismu
Perasaan cinta kepadamu Sebagai tanda ikatan
Tetapi hatiku malu Mohon untuk sesaat pun tak Ayah serta bundamu
Untuk menyatakannya melupakan aku Yang memilih dia, penggantiku
Bila kamu di dekatku Sungguh aku meminta, memohon Jabatlah tanganku ini
Hati rasa syahdu kepadamu Sebelum kita berpisah
Satu hari tak bertemu Mohon untuk sekalipun tak Biarlah aku bawa
Hati rasa rindu meninggalkan aku Sisa cinta bersama lukaku
Bimbinglah senantiasa aku di
Bila cintaku terbalas Gagal harapanku
jalanmu
Oh bahagia sekali Untuk memiliki dirimu
Pasrah ku segalanya kepadamu
Tapi bila tak berbalas Yang selalu kuimpikan
'Ku tak sakit hati Kubawa namamu
Kudamba kasihmu Mungkin lebih baik aku buta
Karena aku menyadari selamanya
Ke mana aku melangkah (aku
Siapa aku ini Daripada nanti kedua mataku
melangkah)
Tak sepadan tak setinggi Melihat dirimu bersanding
Ingin besertamu
Tak patut kau cintai Bersama pria yang lain
Di mana aku berada (aku berada)
Cukup bahagia hatiku Ingin bersamamu Tak sanggup
Bila selalu bersamamu Ku tak sanggup menyaksikan
Kubawa namamu
Cukup bahagia hatiku Air matamu menetes di pipimu
Kudamba kasihmu
Dapat memandang wajahmu Mungkin lebih baik aku buta
Bila kamu di dekatku
Hati rasa syahdu
Air Mata selamanya
Kalau kupunya sayap Masih adakah rasa sayang Aku tak bisa aku tak kuasa
Kubawa kau terbang ke bulan dihatimu Lama tak bertemu lama ku
Aku cemburu bila Masih adakah sisa cinta dihatimu tanpamu
Orang lain memandang wajahmu
Latief Khan Yakinlah nanti badai kan berlalu Yang, di malam ini
Yang, terasa sepi
Aduhai sang bidadari Rintik hujan gelap dan kelam
Benarkah kau membenciku Membuat cinta kita Kasur berkain putih
Ataukah memang Redup redam Tak mampu melelapkan kedua
Kau tak sudi lagi mataku
Dua insan serasa kehilangan Selimut warna biru
Ha-aa-aa Sedihnya hati menikam diri Tak mampu menghangatkan
Masih adakah rasa sayang Kuingin menghadapi hatiku yang beku
dihatimu Dengan kelembutan
Masih adakah rasa cinta dihatimu Bantal dan guling ini tak mau
Setiap waktu tiada henti berbicara
Serta kerinduan didalam hatimu
Walau ku sadari semua ini Saat ku bertanya, apakah
Untuk diriku yang mencintaimu
hanyalah harapan kekasihku
Masih adakah rasa sayang Semoga Tuhan kan memberkati Merasakan rindu seperti diriku
dihatimu Jalan yang berliku Datanglah kekasih walau dalam
Masih adakah sisa cinta dihatimu Apabila bila kita satu mimpi
Yaa- ha-ha- ha Yakinlah nanti badai kan berlalu
Yang, tabahkan hati
Hu-hu-ha-ha-ha
Ada Rindu Yang, ku 'kan kembali
(Ada Mas Ngaclek) Sakura Record
Evie Tamala
Surabaya, New Arista
Kasur berkain putih Katanya tebu manis airnya selamanya padaku
Tak mampu melelapkan kedua Kucoba tanam di pinggir hati Hei sayangku dimanakah dirimu
mataku Tumbuh memang tumbuh Aku selalu menanti kedatanganmu
Selimut warna biru Sayang, sayang, sayang Maafkanlah aku, maafkanlah diriku
Tak mampu menghangatkan Tebu berduri menusuk hati, ho-ho-
hatiku yang beku ho Rasa cinta ini akan selalu melekat
di hatiku
Bantal dan guling ini tak mau Layar berlayar perahu kayu Ku mohon kembali, kembalilah
berbicara Biarlah, biar kini tanpa dirimu pada diriku
Saat ku bertanya, apakah
kekasihku Katanya tebu manis airnya Lima tahun telah berlalu ku sendiri,
Merasakan rindu seperti diriku Kucoba tanam di pinggir hati mengenang cintamu
Datanglah kekasih walau dalam Tumbuh memang tumbuh Tahukah kau di hatiku yang selalu
mimpi Sayang, sayang, sayang mendambakanmu
Tebu berduri menusuk hati Maafkan kesalahanku telah
Yang, di malam ini membuat hatimu terluka
Yang, terasa sepi Lama kutunggu (lama kutunggu) Ijinkanlah ku kembali menjaga
Yang, aku sendiri kejujuranmu cinta kita selamanya
Yang, dingin sekali Terkadang harus menanggung
kekecewaan Lima tahun telah berlalu ku sendiri,
Hari-hari yang berlalu mengenang cintamu
Aku terbelenggu rindu Terlalu mahal (terlalu mahal) harus Tahukah kau di hatiku yang selalu
Tanpa kehadiranmu di sampingku, kubayar mendambakanmu
kasih Kecuranganmu dengan, dengan Maafkan kesalahanku telah
Kasih air mata membuat hatimu terluka
Dengan air mata Ijinkanlah ku kembali menjaga
Kasur berkain putih tak mampu cinta kita selamanya
melelapkan kedua mataku Dengan air mata
Selimut warna biru tak mampu (Air mata, air mata) Ku sesali semua kesalahanku
menghangatkan Katanya tebu manis airnya karena sudah menyakiti dan
Kucoba tanam di pinggir hati kecewakanmu
Mahal Tumbuh memang tumbuh Maafkanlah maafkanlah diriku, kini
ku ingin kau kembali selamanya
Meggy Z Sayang, sayang, sayang
Tebu berduri menusuk hati padaku
Terlalu mahal harus kubayar Hei sayangku dimanakah dirimu,
Kecuranganmu dengan, dengan Kutunggu kejujuranmu aku selalu menanti kedatanganmu
air mata (Masih kutunggu) Maafkanlah aku, maafkanlah diriku
Ha-ha, dengan air mata Kutunggu kejujuranmu
(Masih kutunggu) Rasa cinta ini akan
(Mata, mata, mata, mata, mata,
Kutunggu, kutunggu kejujuranmu Selalu melekat di hatiku
mata, mata)
(Masih kutunggu) Ku mohon kembali
(Mata, mata, mata, mata, mata,
Kutunggu kejujuranmu Kembalilah pada diriku
mata, mata)
Lima tahun telah berlalu ku sendiri,
Katanya tebu manis airnya
Kucoba tanam di pinggir hati
Maafkanlah mengenang cintamu
Nella Kharisma Tahukah kau di hatiku yang selalu
Tumbuh memang tumbuh
mendambakanmu
Sayang, sayang, sayang Seandainya engkau tahu Maafkan kesalahanku telah
Tebu berduri menusuk hati, ho-ho- Rasa cinta ada di hatiku membuat hatimu terluka
ho Mungkin engkau takkan pergi Ijinkanlah ku kembali menjaga
Layar berlayar perahu kayu Pergi jauh meninggalkanku cinta kita selamanya
Biarlah, biar kini tanpa dirimu Rasa cinta ini akan Lima tahun telah berlalu ku sendiri,
Katanya tebu manis airnya Selalu melekat di hatiku mengenang cintamu
Kucoba tanam di pinggir hati Ku mohon kembali Tahukah kau di hatiku yang selalu
Tumbuh memang tumbuh Kembalilah pada diriku mendambakanmu
Sayang, sayang, sayang Maafkan kesalahanku telah
Lima tahun telah berlalu ku sendiri
Tebu berduri menusuk hati membuat hatimu terluka
Mengenang cintamu
Ijinkanlah ku kembali menjaga
Lama kutunggu (lama kutunggu) Tahukah kau di hatiku
cinta kita selamanya
kejujuranmu Yang selalu mendambakanmu
Ijinkanlah ku kembali menjaga
Terkadang harus menanggung Maafkan kesalahanku telah cinta kita selamanya
kekecewaan membuat
Terlalu mahal (terlalu mahal) harus Hatimu terluka
Ijinkanlah ku kembali
Primadona Desa
kubayar Lagu Rhoma Irama
Kecuranganmu dengan, dengan Menjaga cinta kita selamanya
air mata Hai, bunga
Ku sesali semua kesalahanku Primadona desa
Dengan air mata Karena sudah menyakiti dan Kau indah merekah
Dengan air mata kecewakanmu Izinkan 'ku memetikmu
(Air mata, air mata) Maafkanlah maafkanlah diriku Untuk kutanamkan
Kini ku ingin kau kembali Dalam jambangan hati
Di taman sanubari
Sebagai kumbang sari
Tuhan Dan kutukannya jadi
kenyataan Ridla Ilahi karena Benci
Semerbak mewangi ridlanya Murka Ilahi karena Tasya Rosmala
murkanya Bila kau sayang pada Kurasa tak perlu engkau kembali
Hai, bunga
Primadona desa kekasih Lebih sayanglah pada Untuk bercinta denganku lagi
Kau indah merekah ibumu Bila kau patuh pada rajamu Terlambat, itu sudah berlalu
Lebih patuhlah pada ibumu
Alam sekitar menjadi saksi Bukannya gunung tempat kau Bukankah dahulu engkau sendiri
Jadi saksi akan keindahanmu meminta Bukan lautan tempat kau Menyakiti dan meninggalkanku?
Kicau burung-burung Tanpa ku tahu apa sebabnya
memuja Bukan pula dukun tempat
Memuji penciptaanmu kau menghiba Bukan kuburan Seribu kali engkau mohon maaf
Aneka bunga merasa iri
tempat memohon doa Tiada padaku
Iri hati akan keindahanmu
keramat yang ampuh di dunia Tak mungkin luluh rasa hatiku
Karena kumbang-kumbang
Selain dari doa ibumu jua Dengan ratapmu itu
Bersaing mempersuntingmu
Jangan kau coba, mencoba lagi
Dona dona don Khana Mendekati diriku
Primadona desa Lagu Mansyur S. Sakit rasa hatiku tak mungkin
Dona dona don
Khana, Khana kasihku terlupakan
Primadona desa
Sekian lama berpisah Engkau sendiri jadi penyebab
Dona dona don
Kini datang kembali Luka dalam hatiku
Primadona desa
Padaku yang menantimu Kebencianku pada dirimu
Dona dona don
Karena perbuatanmu
Primadona desa
Aduh, duh, aduh
Aduhai, Khana Kurasa tak perlu engkau kembali
Hai, bunga
Seakan aku tak percaya Untuk bercinta denganku lagi
Primadona desa
Bagaikan mimpi kau datang lagi Terlambat, kini ku sudah benci
Kau indah merekah
Izinkan 'ku memetikmu Menepati janji setia Goyang lagi semuanya
Untuk kutanamkan
Walaupun engkau gadis India Seribu kali engkau mohon maaf
Dalam jambangan hati
Namun, hatimu sungguh mulia padaku
Di taman sanubari
Aduh, duh, aduh Tak mungkin luluh rasa hatiku
Sebagai kumbang sari
Duhai, Khana Dengan ratapmu itu
Semerbak mewangi
Hati gelisah di dalam menanti Jangan mencoba, mencoba lagi
Hai, bunga Mendekati diriku
Bayangan wajahmu
Primadona desa
Selalu menggoda Sakit rasa hatiku tak mungkin
Kau indah merekah
Percaya sayang diriku terlupakan
Dona dona don Engkau sendiri jadi penyebab
Engkaulah candra dalam hidupku
Primadona desa Luka dalam hatiku
Aduhai, Khana, jangan lagi engkau
Dona dona don Kebencianku pada dirimu
pergi
Primadona desa Karena perbuatanmu
Tinggalkan ku sendiri
Dona dona don
Primadona desa Aduh, duh, aduh Kurasa tak perlu engkau kembali
Dona dona don Aduhai, Khana Untuk bercinta denganku lagi
Primadona desa Seakan aku tak percaya Terlambat, kini ku sudah benci
Bagaikan mimpi kau datang lagi
Dona dona don
Primadona desa
Menepati janji setia Melodi Cinta
Dona dona don Aduh, duh, aduh
RHOMA IRAMA
Primadona desa Duhai Khana
Dona dona don Melodi, melodi, melodi cinta,
Primadona desa Hati gelisah di dalam menanti melodinya cinta
Dona dona don Bayangan wajahmu Melodi, melodi, melodi cinta,
Primadona desa Selalu menggoda selamanya indah
Bila si dia berpolah, ‘ku tak pernah
Percaya sayang pada diriku marah
Engkaulah candra dalam hidupku Bila si dia yang marah, itu hanya
Aduhai, Khana, jangan lagi engkau manja, sayang
pergi Supaya disayang-sayang, inginnya
Keramat Tinggalkan ku sendiri disayang
Rhoma irama Aduh, duh, aduh Melodi, melodi, melodi cinta,
Hai manusia, hormati ibumu Yang Aduhai, Khana melodinya cinta
melahirkan dan membesarkanmu Seakan aku tak percaya Melodi, melodi, melodi cinta,
Darah dagingmu dari air susunya Bagaikan mimpi kau datang lagi selamanya indah
Jiwa ragamu dari kasih-sayangnya Menepati janji setia ‘Pabila dalam liku bercinta
Dialah manusia satu-satunya Yang Terdapat tempat duka
Aduh, duh, aduh
menyayangimu tanpa ada Duhai Khana Itu bunga bahagia
batasnya Doa ibumu dikabulkan Derita dalam lembaran cinta
Walau sakit terasa Mengapa dalam perjalanan cintaku Malang, ho-oh, malang
Itu garamnya cinta Selalu ada yang merintangi
Biarkan kubawa luka hatiku ini Malang Cuma kamu cintaku di dunia ini
Tanpa kamu sunyi kurasa dunia ini
Dan tak akan aku sesali Rhoma Irama Tanpa kamu hampa kurasa dunia
Walaupun gerimis tak henti ini
Kini cukup sudah aku rasakan Malam, malam sunyi ini
perih hati Ku duduk termenung, seorang diri Cuma (cuma) kamu (kamu)
Dan ku tak mau terulang lagi Malang, malang aku ini sayangku di dunia ini
Walaupun cintaku bersemi Hidupku, oh, sesunyi malam ini Cuma (cuma) kamu (kamu)
cintaku di dunia ini
Pergilah kasih Tak pernah kurasakan
Kuharap kau bahagia Lembut belai wanita Tiada kalimat dapat melukiskan
Dan biarkanlah cinta kita Tak pernah kurasakan Betapa sayangku kepada dirimu
Hanyalah menjadi cerita Kecup bibir wanita Tiada ibarat sebagai umpama
Tak pernah aku dibuai cinta Betapa cintaku kepada dirimu
Arjun Tak pernah aku berkasih mesra
Itu dapat kurasa dari pandang
Lagu Yus Yunus Mungkin, mungkin aku ini matamu
Orang yang tak patut 'tuk dicintai
Itu dapat kurasa dari belai Cintaku padamu, Kasih Sampai saat ini, aku tak mengerti
tanganmu (wo-ho-ho-hoo-hoo) Tak akan pernah berubah Apakah salahku? Coba katakan
Biarlah aku tetap sendiri
Cuma kamu sayangku di dunia ini Cintamu kubawa mati Dalam hati ini, tak pernah ada
Cuma kamu cintaku di dunia ini Hasrat di hatiku untuk yang lain
Tanpa kamu sunyi kurasa dunia ini
Tanpa kamu hampa kurasa dunia Payung Hitam Kalaupun berpisah, aku tak kuasa
Keutuhan cinta, itu yang kudamba
ini Iis Dahlia
Mengapa pertengkaran antara kita
Cuma (cuma) kamu (kamu) Bagai bencana datang melanda s'lalu terjadi?
sayangku di dunia ini Setelah kudengar keputusanmu Setiap kali rasa cemburu datang
Cuma (cuma) kamu (kamu) kejam jadi pemicu
cintaku di dunia ini Mengapa tak pernah kau mengerti
Payung hitam yang menjadi saksi
diriku
Setiap hari diriku menanti
Luka Hati Luka Tak peduli hujan turun
Yang selama ini menyayangmu
setulus hati ini?
Diri Petir menghalangi ku tetap
bertahan Mengapa pertengkaran
Tasya Rosmala Walau air hujan membasahi badan S'lalu terjadi?
Kasih, aku tak mungkin Tapi kini setelah engkau kembali
melupakanmu Sikap sungguh menyakitkan hati Anggur Merah 2
Tapi aku tak berdaya Mengapa baru sekarang Loela Drakel
Ha-ha-ah Aku kau banding bandingkan
Ha-ah-ah-ah Dengan wanita yang baru kau Berulang kali kucoba memahami
cinta kejam Berulang kali aku bertanya
Cintaku padamu, Kasih Haruskah diriku selalu menderita
Tak akan pernah berubah Sungguh begitu mudahnya
Tapi engkau begitu mudah Engkau putuskan cinta Sakit di hatiku bukan karena
Mengkhianati diriku Hanya dengan satu kata cemburu
Kata maaf saja Sakit di hati karena janji
Cintaku juga pada dirimu Sia-sia sudah diriku menanti di sini
Tiada akan pernah berubah Walaupun cuma dua gram
Orang tuaku tak merelakan Cincin yang engkau ikatkan Anggur merah di genggamanku
Bila diriku menjadi milikmu Tapi nantinya diriku Pecah sudah dan membasahi
Akan jadi hinaan bajuku
Cintaku padamu, Kasih Inikah ibarat dirimu telah di ambil
Akan jadi cemoohan ocehan orang
Tak akan pernah berubah orang?
Apakah seorang wanita lahir ke
Tapi engkau begitu mudah
dunia Keping keping hancur cintaku
Mengkhianati diriku
Hanya untuk dijadikan bahan Pijakan kakiku terasa hampa
Bertahun-tahun dirimu perbandingan Kemana lagi harus melangkah?
Kuimpikan, oh, Kekasih Oh, sayang
Tapi kini setelah engkau kembali
Untuk hidup bersamaku
Sikap sungguh menyakitkan hati Bagaikan layang-layang putus
Di dalam mahligai indah
Mengapa baru sekarang benangnya, oh
Hancur sudah harapanku Aku kau banding bandingkan Tertiup angin yang kencang entah
Bagai debu yang beterbangan Dengan wanita yang baru kau jatuh di mana
Luka hati, luka diri cinta kejam
Ke mana akan kubawa? Sakit di hatiku bukan karena
Kejam cemburu
Maafkanlah, Kasih Kejam Sakit di hati karena janji
Aku tiada berdaya Kejam Sia-sia sudah diriku menanti disini
Ha, ha, ha Kejam
Anggur merah di genggamanku
Cintaku padamu, Kasih
Tak akan pernah berubah Pertengkaran Pecah sudah dan membasahi
bajuku
Biarlah aku tetap sendiri Yunita Ababiel
Inikah ibarat dirimu telah di ambil
Cintamu kubawa mati Mengapa pertengkaran antara kita orang?
Bertahun-tahun dirimu s'lalu terjadi?
Keping-keping hancur cintaku
Kuimpikan, oh, Kekasih Mengapa pertengkaran antara kita Pijakan kakiku terasa hampa
Untuk hidup bersamaku s'lalu terjadi? Kemana lagi harus melangkah?
Di dalam mahligai indah Setiap kali rasa cemburu datang Oh, sayang
Hancur sudah harapanku jadi pemicu
Bagaikan layang-layang putus
Bagai debu yang berterbangan Mengapa tak pernah kau mengerti
benangnya
Luka hati, luka diri diriku
Tertiup angin yang kencang
Ke mana akan kubawa? Yang selama ini menyayangmu
Entah jatuh dimana
setulus hati ini?
Maafkanlah, Kasih Tertiup angin yang kencang
Aku tiada berdaya Mengapa pertengkaran s'lalu
Entah jatuh dimana
Ha, ha, ha terjadi?
Gedung Tua
Elvy Sukaesih Selamat jalan dan sampai Sebaiknya kau nyatakan
Agar nanti tiada kecewa
Siapa yang mau menghuni gedung berjumpa lagi
tua Bertepuk sebelah tangan
Siapa yang sudi singgah di hati ini Esok kita akan berpisah Mengharapkan suatu balasan
Tentu hari-hari 'kan jadi sunyi Berdiam, berpangku tangan
Tempat keramaian kemewahan Itu hanya menyiksa badan
Esok kita akan berpisah
sunyi sepi
Semuanya hampa termakan Tentu hati akan rindu sekali 'Pabila nanti kau kecewa
lapuknya usia Kepada seorang kekasih, sabarlah
Semakin lama kita berpisah
Anggaplah saja itu hanya
Siapa yang mau menghuni gedung Pengalaman bagi dirimu sendiri
tua Semakin mesra kita berjumpa
Dari itu, bersabarlah selalu
Sudah berulang kali pernah aku Malam ini malam terakhir bagi kita Bertepuk sebelah tangan
mencoba Untuk mencurahkan rasa rindu di Mengharapkan suatu balasan
Membangun dan membina dada Berdiam, berpangku tangan
kehancuran di jiwa ini Itu hanya menyiksa badan
Kita akan berjumpa di saat
Kecewa dan kecewa yang selalu
kurasa bahagia Apalagi sakit hati
Merana dan tersiksa yang tiada Di saat malam pesta perkawinan Jangan pendam di dalam dada
akhirnya kita Sebaiknya kau nyatakan
Agar nanti tiada kecewa
Hanya padamu Tuhan aku
Mengapa, mengapa hatiku
berserah diri didalam segala Bertepuk sebelah tangan
cobaan berdebar-debar Mengharapkan suatu balasan
Seakan-akan ku ragu Berdiam, berpangku tangan
Siapa yang mau menghuni gedung Itu hanya menyiksa badan
Untuk merelakan kepergianmu,
tua
Siapa yang sudi singgah di hati ini kasih 'Pabila nanti kau kecewa
Mengapa, mengapa hatiku Kepada seorang kekasih, sabarlah
Tempat keramaian kemewahan berkata-kata Anggaplah saja itu hanya
sunyi sepi Pengalaman bagi dirimu sendiri
Semuanya hampa termakan Seakan-akan berbisik
Dari itu, bersabarlah selalu
lapuknya usia Bahwa kita tidak akan berjumpa
lagi Bertepuk sebelah tangan
Siapa yang mau menghuni gedung Mengharapkan suatu balasan
tua Kepergianku hanya untuk kembali Berdiam, berpangku tangan
Sudah berulang kali pernah aku Kita berpisah untuk berjumpa lagi Itu hanya menyiksa badan
mencoba Apalagi sakit hati
Membangun dan membina Bersabarlah Jangan pendam di dalam dada
kehancuran di jiwa ini Ayu Arsitha Sebaiknya kau nyatakan
Kecewa dan kecewa yang selalu Agar nanti tiada kecewa
kurasa Bertepuk sebelah tangan
Merana dan tersiksa yang tiada Mengharapkan suatu balasan Bertepuk sebelah tangan
akhirnya Berdiam, berpangku tangan Mengharapkan suatu balasan
Itu hanya menyiksa badan Berdiam, berpangku tangan
Hanya padamu Tuhan aku Itu hanya menyiksa badan
berserah diri didalam segala Apalagi sakit hati
Jangan pendam di dalam dada
cobaan
Siapa yang mau menghuni gedung Sebaiknya kau nyatakan Senandung
tua Agar nanti tiada kecewa
Rembulan
Bertepuk sebelah tangan
Malam Terakhir Mengharapkan suatu balasan
Evie Tamala
Jantung pun bergetar Sayang, gondelono atiku I know I have a fickle heart and a
Yen takdire gandeng, yo bakale bitterness
Saat engkau ada didekatku
gandeng And a wandering eye, and a
Mungkinkah diriku heaviness in my head
Oh, Tuhan, terima kasih, hadirkan
Telah jatuh cinta pada dirimu wo
penjaga hatiku But don't you remember?
Sebisa diriku Yang s'lalu setia menemaniku Don't you remember?
Mencoba untuk melupakanmu The reason you loved me before
Namun ku tak bisa She’s Gone Baby, please remember me once
more
Kau pun slalu ada dalam hatiku Steelheart
When was the last time you
Jantung pun bergetar She's gone thought of me?
Out of my life
Saat engkau ada didekatku Or have you completely erased me
I was wrong
Mungkinkah diriku from your memory?
I'm to blame I often think about where I went
Telah jatuh cinta pada dirimu wo I was so untrue wrong
I can't live without her love
Sebisa diriku The more I do, the less I know
Mencoba untuk melupakanmu In my life But I know I have a fickle heart and
There's just an empty space
Namun ku tak bisa a bitterness
All my dreams are lost
Kau pun slalu ada dalam hatiku And a wandering eye, and
I'm wasting away heaviness in my head
Forgive me, girl
Widodari Lady, won't you save me?
But don't you remember?
Lagu Denny Caknan dan Guyon Don't you remember?
My heart belongs to you
Waton The reason you loved me before
Lady, can you forgive me?
Tembangan sepeleku Baby, please remember me once
For all I've done to you
Tondo seneng marangmu more
Lady, oh, lady
Kar'na ku terpuruk sendiri dalam
Gave you the space so you could Tuhan Hingga
breathe Semoga tiada aral melintang Aku tak lagi dibutuhkan
I kept my distance so you would be Macam macam godaannya setan
free Restu cintaku untukmu Cantik memang aku akui
And hope that you find the missing Oh pujaan Usia muda pun ia miliki
piece Berangkatlah sayang hati hati di Baju baru kau sayang-sayang
To bring you back to me jalan Kain lapuk kau buang-buang
Why don't you remember? Ku Tidak minta oleh oleh Dulu 'ku kau bangga-banggakan
Don't you remember? Emas permata dan juga uang Setelah bosan engkau campakkan
The reason you loved me before Tapi yang kuharap engkau pulang Kutersisih tak terpakai lagi
Baby, please remember me once Tetap membawa kesetiaan Dari pelukanmu dan kasih
more sayangmu
Dirimu bagaikan layang layang
When will I see you again? Kulepas tali benang ku genggam Kutersisih tak dikenal lagi
Semakin melayang kau di awan Dari pandanganmu dan