SEA WALL
Tahun Jan Feb Mar Aprl Mei Jun Jul Agst Sept Okt Nov Des
1997 15 16 12 10 9 9 9 11 12 12 11 11
1998 11 10 10 10 10 10 10 10 10 12 12 16
1999 13 22 10 11 9 8 9 11 9 12 11 15
2000 14 13 17 12 10 10 10 11 13 13 13 16
2001 15 22 15 12 9 10 10 12 13 12 13 18
DATA ANGIN 2002 12 12 12 11 10 11 10 10 13 12 13 12
2003 15 17 12 11 10 9 10 11 12 12 11 18
2004 13 18 15 10 9 9 11 11 12 13 12 15
2005 16 14 13 13 10 9 10 11 11 11 10 16
9501150
9501100
9501050
9501000
9500950
9500900
9500850
9500800
9500750
9500650
9500700
2006 20 17 16 14 9 9 10 11 12 12 12 15
787500 787550 787600 787650 787700 787750 787800 787850 787900 787950 788000 788050 788100 788150
-1.0
-0.5
-1.5
SI RENCANA PPI POLEJIWA (BERDASARKAN DTS)
-2.0
-2.5
-3.5
KABUPATEN BARRU
PETA BATHIMETRI
DATA BATHYMETRI
-4.0
-4.5
-5.0
-5.5
-4.5
-3.5 -4.0
-3.0
-5.0 -4.5
-4.0
DATA PASANG SURUT
Hasil Analisis harmonik pasang surut
A S0 M2 S2 N2 K1 O1 M4 MS4 K2 P1
(cm) 223 70 22 12 53 52 8 8 6 17
Spring tide
Neep tide
MSL 223
LAT MSL-AK1-AO1-AS2-AM2 29
HAT
194. cm
MHHWS
92.00 cm
MHHWN
49.00 cm
MLLWS -93. cm
LAT -194. cm
DATA MEKANIKA TANAH
Peramalan Gelombang
Dikarenakan tidak tersedianya data gelombang pada lokasi perencanaan, maka
analisa data dilakukan berdasarkan data angin
Tahun Jan Feb Mar Aprl Mei Jun Jul Agst Sept Okt Nov Des
1997 15 16 12 10 9 9 9 11 12 12 11 11
1998 11 10 10 10 10 10 10 10 10 12 12 16
1999 13 22 10 11 9 8 9 11 9 12 11 15
2000 14 13 17 12 10 10 10 11 13 13 13 16
2001 15 22 15 12 9 10 10 12 13 12 13 18
2002 12 12 12 11 10 11 10 10 13 12 13 12
2003 15 17 12 11 10 9 10 11 12 12 11 18
2004 13 18 15 10 9 9 11 11 12 13 12 15
2005 16 14 13 13 10 9 10 11 11 11 10 16
2006 20 17 16 14 9 9 10 11 12 12 12 15
Berdasarkan data angin pada Tabel , kita dapat melakukan peramalan tinggi dan periode gelombang. Untuk
rnemudahkan perhitungan, satuan kecepatan angin (knot) diubah ke m/dtk (Ul) dirnana 1 knot = 0.5 m/dtk. Data
angin tersebut kemudian ditransformasikan ke data angin diatas perrnukaan laut dengan menggunakan grafik
Berdasarkan grafik diatas didapatkan nilai R1 = 1.70 terhadap UL, yang kemudian dipakai
untuk menghitung nilai kecepatan angin dilaut (Uw)
Uw = RL .UL= 7.5 x 1.2 = 9.0 m/dtk
Dari nilai Uw, tersebut kemudian digunakan untuk menghitung faktor tegangan angin (UA)
dengan menggunakan rumus pada persamaan
UA = 0,71 U1.23 = 0,71 (9.0)1.23 = 10.59 m/dtk
Panjang daerah pembangkitan gelombang di laut (fetch) dibatasi oleh bentuk daratan yang
mengelilingi laut, seperti terlihat pada Gambar. Pada daerah pembentukan gelombang, gelombang tidak
hanya dibangkitkan dalam arah yang sama dengan arah angin tetapi juga dalam berbagai sudut
terhadap arah angin. Gambar DI BAWAH menunjukkan cara untuk mendapatkan fetch efektif. Fetch
rerata efektif dihitung dengan menggunakan persamaan
Tabel Perhitungan Fetch efektif
a( o
) Cos a Xi (km) Xi Cos a
Xi cos a 4808.773
Feff =
cos a 13.51092
= 355.9176 km
= 355917.5648 m
Dari grafik diatas, dengan panjang fetch = 355.917 km dan UA = 10.59
m/dtk, didapatkan H = 2.95 m dan T = 9 detik. Selain berdasarkan UA dan
fetch, dihitung pula tinggi dan periode gelombang berdasar UA dan durasi
angin sebesar 6 jam dengan menggunakan grafik yang sama, dan
didapat H = 0.85 m dan T = 4.4 detik. Dari kedua nilai H dan T tersebut
diambil nilai yang lebih kecil, sehingga tinggi dan periode gelombang
adalah H = 0.85 m dan T = 4.4 detik
Perkiraan Gelombang dengan Periode Ulang.
Data tinggi gelombang signifikan tiap bulan yang didapatkan dari peramalan diurutkan dari nilai
terbesar sampai yang terkecil. Selanjutnya probabilitas ditetapkan untuk setiap tinggi gelombang
m 0.44
PH s H sm 1 dimana m = 1, NT = 120
NT 0.12
sehingga didapatkan
P = 0.99
ym = 4.566
Tabel Hitungan Gelombang dengan Periode Ulang.
No. urut
Hsm (m) P ym Hsm.ym ym 2 (Hsm - Hr ) 2 Hsm Hsm - Hsm
m
1 1.90 0.995 5.366 10.195 28.794 0.786 2.01 -0.11
2 1.90 0.987 4.337 8.241 18.812 0.786 1.80 0.10
3 1.80 0.979 3.838 6.908 14.728 0.618 1.69 0.11
4 1.75 0.970 3.504 6.132 12.276 0.542 1.62 0.13
5 1.60 0.962 3.252 5.203 10.575 0.344 1.57 0.03
6 1.60 0.954 3.049 4.879 9.298 0.344 1.53 0.07
7 1.60 0.945 2.880 4.607 8.292 0.344 1.49 0.11
8 1.45 0.937 2.733 3.963 7.471 0.190 1.46 -0.01
9 1.45 0.929 2.605 3.777 6.784 0.190 1.44 0.01
10 1.45 0.920 2.490 3.610 6.199 0.190 1.41 0.04
11 1.34 0.912 2.386 3.197 5.692 0.107 1.39 -0.05
12 1.34 0.904 2.291 3.070 5.248 0.107 1.37 -0.03
13 1.34 0.895 2.203 2.952 4.854 0.107 1.35 -0.01
14 1.34 0.887 2.122 2.844 4.503 0.107 1.34 0.00
15 1.34 0.879 2.046 2.742 4.187 0.107 1.32 0.02
16 1.34 0.870 1.975 2.647 3.902 0.107 1.31 0.03
17 1.28 0.862 1.908 2.443 3.641 0.071 1.29 -0.01
18 1.28 0.854 1.845 2.361 3.404 0.071 1.28 0.00
19 1.28 0.845 1.785 2.284 3.185 0.071 1.27 0.01
20 1.28 0.837 1.727 2.211 2.984 0.071 1.25 0.03
21 1.28 0.829 1.673 2.141 2.798 0.071 1.24 0.04
22 1.28 0.821 1.620 2.074 2.626 0.071 1.23 0.05
23 1.28 DAN SETERUSNYA……………………………..
0.812 1.570 2.010 2.465 0.071 1.22 0.06
24 1.28 0.804 1.522 1.948 2.316 0.071 1.21 0.07
25 1.20 0.796 1.475 1.770 2.176 0.035 1.20 0.00
Dengan menggunakan data Hsm dan ysm, selanjutnya dihitung parameter A dan B dengan
A = n Hsm ym - Hsm ym
n ym2 - ( ym )2
= 120 109.363 - 121.6 68.756
120 229.802 - 4727
= 0.208
1
yr ln ln 1
dimana L = 1, Tr = periode ulang = 2 tahun
LTr
= 3.157
Dari nilai-nilai parameter A dan B dan juga nilai yr, kemudian didapatkan tinggi gelombang
ˆy B
H sr A ˆ = 1.55 m
r
1
1 2
N 2
N 1
i 1
H sm H sm
= 0.268
untuk menetapkan interval keyakinan, terlebih dahulu kita menghitung nilai a yang diberikan
N
v =1 a = 0.625
NT
Setelah itu kita menghitung standar deviasi yang dinormalkan dari tinggi gelombang signifikan
nr
1
N
1 a yr c ln v
2 1/ 2
= 0.250
Besaran dari deviasi standard dari tinggi gelombang signifikan (r) dihitung dengan
r = nrHs = 0.067
Periode
Hs - 1,28sr Hs + 1,28sr
ulang yr (tahun) Hsr (m) snr sr
(m) (m)
(tahun)
Dari data peramalan gelombang berdasarkan data angin, dibuat analisis frekuensi untuk
mendapatkan gelombang rencana dengan periode ulang tertentu, yang hasilnya diberikan dalam tabel
4.7. Dalam perencanaan ini digunakan tinggi gelombang rencana dengan periode ulang 10 tahunan,
yaitu H0 = 1.89 m, periode gelombang rencana ditetapkan sebesar 10 detik.
Selama penjalarannya menuju pantai, tinggi gelombang berubah karena proses refraksi dan
pendangkalan serta gelombang pecah yang tergantung pada bathimetri dan karakteristik gelombang
laut dalam. Dengan kondisi kemiringan pantai yang landai, maka diperkirakan gelombang yang akan
mencapai pantai akan pecah pada kedalaman 1.28 tinggi gelombang. Maka tinggi gelombang pecah
dapat di tentukan dengan persamaan (2.4):
Hb = 0.78 . db
Dari hasil analisis gelombang rencana diatas diperoleh grafik hubungan antara tinggi gelombang,
tinggi gelombang pecah dan kedalaman sebagai berikut :
6.0
5.0
4.0
H (m)
H = H0 * Kr * Ks
3.0
Hb = 0,78db
2.0
1.0
0.0
0.35 0.85 1.35 1.85 2.35 2.85 3.35 3.85 4.35 4.85 5.35 5.85
d (m)
tg θ
Ir =
√(H/ Lo)
= 1.85+ 1.17
= 3.02 m
4.5. Pasangan Batu
Sea wall yang direncanakan berupa konstruksi pasangan batu. Adapun data yang didapat
dari hasil perhitungan diatas adalah sebagai berikut:
- Htanah = 1.80 m
0
- Dengan sudut gesek internal j = 28 ( Pasir longgar )
- Berat volume g = 16 kN/m3
- Kohesi (C) diabaikan
- Kuat dukung Ijin = 200 kN/m3
Bila pasangan batu mempunyai :
- Berat volume (g PASANGAN ) = 20 kN/m3
- Kuat desak ijin ( PASANGAN ) = 1500 kN/m2
- Kuat Tarik ijin ( Tarik ) = 300 kN/m2
- Kuat Geser ijin (t) = 150 kN/m
2