Anda di halaman 1dari 30

BAB 1 Analisa

VEKTOR

Oleh kelompok 1

Home Next
kelompok 1

1. Aswar basri ( d011201128 )


2. Zaenal abidin ( d011201110 )
3. Nesa lestari ( d011201138 )
4. Muh. Rezky awaliyah ( d011201122 )
5. Muhammad muflihul khair ( d011201016 )
6. Muhammad Farhan anhar ( d011201144 )
7. Melda batara ( d011201077 )
8. Muh. Fadly saputra ( d011201142 )
9. Besse syahrani ( d011201106 )
10. nur kholish kirman ( d011201028 )

Home
VEKTOR
y PENDAHULUAN

Vektor di R3
a
Perkalian Skalar Dua Vektor

Proyeksi Ortogonal suatu


45O Vektor pada Vektor Lain

o x

Home
PENDAHULUAN
Dalam ilmu pengetahuan kita sering menjumpai
besaran yang dapat dinyatakan suatu bilangan
disertai satuan yang dinamakan besaran skalar. Di
samping itu ada besaran yang selain dinyatakan
dengan suatu bilangan disertai satuan juga mempuai
arah yang dinamakan Vektor. Vektor digunakan
sebagai alat bantu untuk menunjukan besar dan arah
suatu gaya.

Back Home Next


PENDAHULUAN
NOTASI VEKTOR

Suatu vektor dapat ditulis dengan beberapa cara ;


1. Menggunakan huruf kecil yang dicetak tebal,
misalnya a, b ,c,….y, z
2. Menggunakan huruf kecil dengan tanda anak
panah diatasnya, misalnya a , b ,c,…
3. Menggunakan huruf kecil dengan tanda garis di
bawahnya, misalnya a, b, c,…

Home
Vektor di R3
1. Sistem Koordinat Ruang

z Vektor-vektor dalam ruang


dapat digambarkan dalam

O y
sistem koordinat ruang yang
terdiri dari sumbu X, sumbu Y
x dan sumbu Z yang saling
berpotongan di titik pangkal O

Home Next
Vektor di R3
2. Penulisan Vektor di R3
z Penulisan titik pada vektor di R3
dapat dituliskan sebagai (x,y,z).
O y
Perhatikan gambar disamping.
3
A
x Koordinat titik A dapat dituliskan
sebagai (3,0,0) dengan koordinat
x = 3, y = 0, dan z = 0.

Back Home Next


Vektor di R3
3. Vektor Basis Di R3
Vektor basis pada sumbu X dinyatakan dengan î,
vektor basis pada sumbu Y dinyatakan dengan ĵ, dan
vektor basis pada sumbu Z dinyatakan dengan k.
dengan demikian, setiap vektor pada ruang dapat
dinyatakan dalam bentuk v = v1î +v2ĵ +v3k dengan v1,

v2, v3 adalah komponen vektor dari vektor v.

Back Home Next


Vektor di R3
z
Pada gamba disamping, vektor
2

OD
4
y yang mewakili garis berarah OF
E C

3 dapat dinyatakan OE = (3, 4, 2)


A B
x Atau OE = 3î + 4ĵ + 2k

Back Home Next


Vektor di R3
4. Operasi Aljabar pada Vektor di R3
A. Kesamaan Vektor

Jika a = b maka a1 = b1, a2 = b2 dan a3 = b3


B. Penjumlahan Vektor
a + b = (a1 , a2 , a3) + (b1 , b2 ,b3) = (a1+b1 , a2+b2 ,
a3+b3)
Pada penjumlahan terdapat ;
1. Unsur identitas, yaitu vektor O = (0,0,0)
2. Lawan dari vektor a adalah –a = (-a1, -a2, -a3)

Back Home Next


Vektor di R3
C. Pengurangan Vektor
a – b = (a1, a2, a3) – (b1, b2, b3) = (a1-b1, a2-b2, a3-b3)

D. Perkalian Vektor dengan Skalar


Jika c = ka maka c = k (a1, a2, a3) = (ka1, ka2, ka3)

Back Home Next


Vektor di R3
5. Pembagian Ruas Garis
A. Pengertian Perbandingan Ruas Garis
Misalkan titik T terletak pada ruas garis AB
sehingga membagi ruas garis tersebut dengan
perbandingan AT : TB = m : n.
Tanda positif atau negatif m dan n menentukan letak titik T
pada ruas garis AB dengan pedoman ;
1. Jika m dan n bertanda sama (keduanya bertanda positif
atau negatif) maka titik T terletak di antara titik A dan B (titik
T membagi ruas garis AB).
2. Jika m dan n berlawanan tanda (m positif dan n negatif
atau sebaliknya) maka titik T terletak di luar garis AB.

Back Home Next


Vektor di R3
5 7
4
1 -2 -2
A T B A B T T A B
(a) (b) (c)

Pada gambar diatas, titik T membagi ruas garis AB


dengan perbandingan sebagai berikut ;
1. Pada gambar (a), titik T membagi ruas garis AB
didalam, dengan perbandingan AT : TB = 1 : 4
2. Pada gambar (b), titik T membagi ruas garis AB di
luar, dengan perbandingan AT : TB = 5 : -2

Back Home Next


Vektor di R3
3. Pada gambar (c), titik T membagi ruas garis AB di
luar, dengan perbandingan AT : TB = -2 : 7

B. Rumus Pembagian Ruas Garis dalam Bentuk


Vektor

Misalkan ruas garis AB terletak pada bidang


sehingga vektor posisi titik A dan B berturut-turut
adalah a dan b. Titik T terletak pada ruas garis AB
dengan perbandingan AT : TB = m : n.

Back Home Next


Vektor di R3
A m
Jika t adalah vektor posisi titik T
n
B
T, vektor t dapat ditentukan a t
b
dengan rumus berikut ;
O

t = na + mb , m + n ≠ 0
n+m

Rumus ini juga berlaku apabila titik T membagi ruas


garis AB di luar sehingga m dan n berlawanan tanda.

Back Home Next


Vektor di R3
C. Pembagian Ruas Garis dalam Bentuk
Koordinat
Misalkan titik A (xA, yA, zA) dan B (xB, yB, zB). Titik T

(xT, yT, zT) membagi ruas garis AB, dengan


perbandingan AT : TB = m : n. Koordinat titik T
dapat ditentukan dengan rumus berikut ;

Back Home Next


Vektor di R3
6. Panjang Vektor dalam Ruang
z
a3
Misalkan vektor a terletak
a
didalam ruang sehingga a
a2 y
= a1î + a2ĵ + a3k tampak
a1
pada gambar disamping. x
Panjang vektor a dapat ditentukan dengan rumus ;

|a| = √a12 + a22 + a32

Back Home Next


Vektor di R3
7. Jarak Antara Dua Titik di R3
Misalkan titik A (xA, yA, zA) dan B (xB, yB, zB).

AB = b – a = (xA, yA, zA)- (xB, yB, zB)

= (xA- xB, yA- yB, zA- zB)

Dengan demikian , panjang vektor AB adalah ;

|AB|=√(xA- xB)2 + (yA- yB)2 + (zA- zB)2

Back Home Next


Vektor di R3
8. Vektor Satuan di R3
Vektor satuan dari sembarang vektor a yang bukan
vektor nol di R3, yaitu vektor yang searah dengan
vektor dan a besarnya 1 satuan. Jika vektor
a=(x,y,z), vektor satuan dari a dapat ditentukan
dengan rumus ;

â= a = 1 (x,y,z)
|a| √x2 + y2 + z2

Back Home Next


Vektor di R3
CONTOH SOAL
Tentukan vektor Satuan a = (-2, 6, -3)
Penyelesaian ;
|a| =√(-2)2 + 62 + (-3)2 =7
â = 1/7 (-2,6,-3)
= (-2/7 , 6/7 , -3/7)

Back Home
Perkalian Skalar Dua Vektor
1. Pengertian Perkalian Skalar Dua Vektor
Misalkan diberikan sembarang vektor bukan nol
yaitu a dan b. hasil kali titik vektor a dan b, ditulis a .
b didefinisikan sebaai berikut ;

a . b = |a||b| cos θ

Jika a =(a1, a2, a3) dan b=(b1, b2, b3) maka hasil kali

titik vektor a dan b adalah a . b = a1b1 + a2b2 + a3b3

Home Next
Perkalian Skalar Dua Vektor
2. Sifat-sifat Perkalian Skalar Dua Vektor
Jika a, b dan c adalah sembarang vektor dalam ruang,
sedangkan k adalah sembarang bilangan real, berlaku sifat-
sifat ;
a. Komutatif, a . b = b . a
b. Distributif terhadap penjumlahan dan pengurangan,
a . (b + c) = a . b + a . c
a . (b – c) = a . b – a . c
c. k(a . b) = ka . b = a . kb
d. a . a = |a|2 ≥ 0

Back Home Next


Perkalian Skalar Dua Vektor
3. Sudut Antara Dua Vektor
Jika a =(a1, a2, a3) dan b = (b1, b2, b3) maka berlaku
rumus ;

a1b1 + a2b2 + a3b3


Cos θ =
√a12 + a22 + a32 x √b12 + b22 + b32

Back Home Next


Proyeksi Ortogonal Suatu Vektor pada
Vektor Lain
Dalam geometri bidang, proyeksi A

ortogonal suatu ruas garis pada


ruas garis lain tampak seperti B
O C
gambar disamping.
Proyeksi titik O dan titik A pada ruas garis OB
masing-masing adalah titik O sendiri dan tiitik C. oleh
karena itu, proyeksi ortogonal ruas garis OA pada
ruas garis OB adalah ruas garis OC.

Home Next
Proyeksi Ortogonal Suatu Vektor pada
Vektor Lain
1. Panjang Proyeksi Ortogonal
A

Pada gambar disamping, ruas a

θ
garis berarah OA mewakili vektor O c C b
B

a, ruas garis berarah OB mewakili vektor b , dan


ruas garis berarah OC mewakili vektor c. sudut yang
dibentuk oleh vektor a dan vektor b adalah θ.
Proyeksi ortogonal OA pada OB adalah OC.

Back Home Next


Proyeksi Ortogonal Suatu Vektor pada
Vektor Lain

Dari gambar diatas, tampak bahwa|c|=|a|cos θ,


sedangkan berdasarkan rumus antara dua vektor,
kita ketahui ; a.b
Cos θ =
|a||b|
Oleh karena itu, a.b a.b
|c|=|a| =
|a||b| |b|
Nilai |c| ini adalah panjang proyeksi dari vektor a
pada vektor b. karena a . b mungkin bernilai negatif,
sedangkan |c| tidak boleh bernilai negatif,

Back Home Next


Proyeksi Ortogonal Suatu Vektor pada
Vektor Lain

maka pada ruas kanan rumus panjang proyeksi


ortogonal vektor a pada vektor b di atas diberi tanda
mutlak . Oleh karena itu , kita dapat rumuskan
sebagai berikut.
Jika |c| adalah panjang proyeksi ortogonal dari vektor
a pada vektor b maka berlaku rumus ;
a.b
|c| =
|b|

Back Home Next


Proyeksi Ortogonal Suatu Vektor pada
Vektor Lain
2. Proyeksi Vektor Ortogonal A

a
Perhatikan gambar disamping,
θ B
ruas garis berarah OC mewakili O c C b

vektor c sehingga c merupakan proyeksi vektor a


pada b. vektor c dinamakan proyeksi ortogonal dari a
pada b. vektor c merupakan hasil kali |c| dengan
vektor satuannya, yaitu vektor yang panjangnya 1
satuan dan searah dengan c. Vektor satuan dari c

Back Home Next


Proyeksi Ortogonal Suatu Vektor pada
Vektor Lain

dinotasikan ĉ. Karena c searah dengan b,


vektorsatuan dari c sama dengan vektor satuan dari
b. karena ĉ = b maka diperoleh rumus ;

c = |c|b c = a . b b
|b| |b|
Jadi dapat kita simpulkan sebagai berikut,
Jika c adalah vektor proyeksi dari vektor a pada
vektor b maka berlaku rumus ; c=
a.b b
|b|2
Back Home Next
Proyeksi Ortogonal Suatu Vektor pada
Vektor Lain
CONTOH SOAL
Diketahui a = (2, 3, -1) dan b (3, -4, 5)
a. Panjang proyeksi ortogonal vektor a pada b !
b. Proyeksi a pada b !
Penyelesaian ;

a. |u|=

b.

Back Home

Anda mungkin juga menyukai