Anda di halaman 1dari 4

Tugas 3 EKMA4371

Manajemen Rantai Pasokan


Nama : Opi Cakra Buana
NIM : 044803862

1. Adanya gangguan (disruption) dalam rantai pasok menyebabkan munculnya berbagai risiko.
Risiko-risiko tersebut perlu diminimalkan agar tidak terjadi kerugian yang lebih besar bagi
perusahaan. Oleh karena itu, perusahaan perlu untuk merancang dan mengembangkan suatu
pendekatan yang dapat meminimalkan risiko terhadap disruption tanpa harus mengorbankan
efisiensi. Jelaskan beberapa pendekatan tersebut
Jawab:
Perusahaan perlu merancang dan mengembangkan pendekatan yang meminimalkan risiko
gangguan terhadap disruption tanpa mengorbankan efisiensi. Pendekatan yang mungkin adalah:
a. Memperbaiki tingkat akurasi pada peramalan permintaan. Prakiraan permintaan yang tidak
akurat mempengaruhi perbedaan penawaran dan permintaan. Untuk alasan ini, perusahaan
perlu mengambil pendekatan kuantitatif untuk meningkatkan akurasi dan keandalan hasil
ramalan mereka.
b. Mengintegrasi dan menyinkronkan antara perencanaan dengan eksekuasi. Dalam beberapa
kasus, kondisi yang terjadi pada saat itu mungkin perlu disesuaikan, sehingga pelaksanaannya
mungkin tidak selalu sesuai dengan rencana.
c. Mengurangi rata-rata dan variasi lead time. Pendekatan ini dapat mengurangi ketidakpastian
rantai pasokan
Pembahasan
Disruption digambarkan sebagai suatu proses di mana suatu produk atau jasa dimulai dengan
aplikasi sederhana, menyebar ke pasar kecil, kemudian berkembang ke pasar besar, dan akhirnya
menggantikan pasar tradisional. Contoh sederhana dari terganggunya kehadiran internet dalam
kehidupan masyarakat saat ini. Tidak dapat disangkal bahwa Internet dapat mengubah kehidupan
setiap orang secara dramatis, termasuk dari sisi bisnis. Kehadiran Internet memungkinkan setiap
perusahaan untuk beradaptasi dengan perkembangan teknologi yang berkembang saat ini, dan
mungkin menghadapi pilihan untuk berpartisipasi dalam perubahan atau tidak beradaptasi
dengan perubahan dan menderita kerugian yang lebih besar. Maka tidak heran jika banyak
perusahaan kini perlahan-lahan mengubah sistem bisnisnya menjadi bisnis online di Internet.

Jaringan retail pakaian H & M merupakan salah satu contoh terbaik perusahaan yang
menerapkan supply chain management. H & M rata-rata mengganti desain pakaiannya setiap tiga
minggu, sementara pesaing mengubah desainnya setiap dua atau tiga bulan. Hal ini dilakukan agar
toko H & M selalu mengikuti perkembangan tren busana yang terkini. Fokus bisnis ini menjadikan
rantai pasokan yang sangat responsif yang menjadi inti dari kesuksesan bisnisnya.
Dalam membuat produk baru, agen perusahaan selalu memantau berbagai media sosial
untuk mengamati arah mode pakaian yang dapat dilihat dari berbagai komunitas, para influencer dan
para artis. Berdasarkan arah mode yang mulai berkembang, para agen dengan cepat mengirim ide
busana-busana tersebut ke kantor pusat. Selanjutnya kantor pusat akan mengirim ide-ide tersebut ke
para desainer untuk membuat sketsa desain yang akan diproduksi di pusat-pusat produksi H & M.
Item-item baru kemudian diproduksi dan dikirim ke took-toko H & M dalam jangka waktu 4 - 6
minggu, dan item yang ada dapat diubah dalam 2 minggu. Proses produksi yang singkat menciptakan
kelangkaan desain, tidak ada stok yang menumpuk di toko yang mendorong konsumen untuk
langsung melakukan pembelian apabila tersedia item yang diinginkan. Persediaan setiap item produk
yang dijual tidak dibuat dalam jumlah yang banyak karena model pakaian akan berganti dengan cepat.
H & M memiliki 12 tingkat perputaran persediaan per tahun yang dua kali lebih cepat daripada tolo-
toko pesaingnya. Siklus pesanan terfokus jangka pendek semacam ini membuat perkiraan menjadi
sangat akurat, jauh lebih akurat daripada pesaing yang mungkin memesan setiap bulan.
Untuk kelancaran produksi, H & M membeli sejumlah besar hanya beberapa jenis kain atau
bahan (hanya empat atau lima jenis, tetapi dapat berubah dari tahun ke tahun). Dengan cara ini,
produsen kain dapat mengirimkan kain dalam jumlah besar dengan cepat langsung ke pusat produksi
H & M. Perusahaan membeli kain mentah dari berbagai pemasok dari berbagai negara yang mampu
menyediakan bahan dalam jumlah dan kualitas yang sesuai. Pemasok-pemasok akan mengirimkan
pesanan bahan dalam waktu 5 hari sejak pesanan dilakukan. Terdapat keterbukaan informasi dan
kerja sama yang baik antara pusat produksi dengan para pemasok yang juga menjadi kunci agar
pemasok dapat mengirimkan pesanan dalam waktu yang cepat.
Pasar inti perusahaan adalah wanita berusia 24 - 35 tahun. Mereka menjangkau pasar ini
dengan menempatkan toko mereka di pusat kota dan tempat-tempat dengan konsentrasi wanita
yang tinggi dalam rentang usia ini. Item pakaian diberi harga berdasarkan permintaan pasar, bukan
berdasarkan biaya pembuatan. Waktu tunggu yang singkat untuk pengiriman item fashion unik yang
dikombinasikan dengan produksi yang singkat memungkinkan H & M menawarkan lebih banyak gaya
dan pilihan kepada pelanggan, namun tetap menciptakan rasa urgensi untuk membeli karena item
sering terjual habis dengan cepat.
Perputaran persediaan yang cepat serta respon cepat terhadap perubahan mode fashion
menjadi kunci keberhasilanH & M. Perusahaan dapat mengirimkan pakaian ke toko-toko di seluruh
dunia hanya dalam beberapa hari dan ke toko-toko di berbagai kota besar di setiap negara dalam
hitungan kurang dari dua minggu. Pengiriman cepat ini tentunya memerlukan biaya ekstra, namun
masih rasional karena H & M dapat menanggung biaya pengiriman tersebut karena tidak perlu
melakukan banyak diskon pakaian dan juga tidak menghabiskan banyak uang untuk iklan.

Kasus tersebut digunakan untuk menjawab Pertanyaan no. 2 dan no. 3.

2. Pelajari materi dalam modul 8 Kegiatan Belajar 2 BMP Manajemen Rantai Pasokan.
Berdasarkan uraian kasus pada toko H & M tersebut, jelaskan bagaimana H & M mengatur
tingkat ketersediaan produk optimalnya sehingga mampu menjadi pemimpin retail fashion !

Jawab:

Tingkat persediaan yang tinggi berarti akan menambah biaya dalam rantai pasokan. Demikian pula
apabila tidak ada persediaan, maka kemungkinan besar perusahaan tidak memiliki respons yang cepat
terhadap permintaan konsumen. Oleh karena itulah, perlu ditentukan tingkat ketersediaan produk
yang optimal. Tingkat ketersediaan produk dapat diukur dengan menggunakan cycle service level atau
dengan fill rate, yang berupa matriks dari jumlah kepuasan permintaan pelanggan terhadap
ketersediaan produk. Suatu rantai pasokan dapat menggunakan ketersediaan produk pada tingkat
yang tinggi untuk meningkatkan responsiveness-nya serta untuk menarik konsumen. Namun
demikian, ketersediaan produk yang tinggi memerlukan persediaan yang cukup besar dan persediaan
yang besar cenderung meningkatkan biaya untuk rantai pasokan. Oleh karena itu, suatu rantai
pasokan perlu untuk mencapai keseimbangan antara tingkat ketersediaan produk dengan biaya
persediaan. Tingkat ketersediaan produk yang optimal ini merupakan salah satu cara untuk
memaksimalkan keuntungan.

(Sumber: BMP EKMA 4371 Edisi 2 / Modul 8)

3. Pelajari materi pada Modul 9 Kegiatan Belajar 1 dan 2 BMP Manajemen Rantai Pasokan.
Jelaskan praktik Customer Relationship Management dan Supplier Relationship Management
yang dilakukan di H & M!
Jawab:
a. Manajemen Hubungan dengan Konsumen (Customer Relationship Management)
Manajemen hubungan dengan konsumen memengaruhi struktur perusahaan untuk
mengembangkan dan mengelola hubungan tersebut. Kunci utama konsumen adalah kebutuhan
mereka ditentukan, kemudian produk dan jasa dikembangkan untuk memenuhi kebutuhannya.
Hubungan dengan konsumen tersebut disatukan dan diteruskan dengan pemberian informasi,
peningkatan produk, delivery (pengiriman), kualitas dan biaya, pengembangan tujuan, serta
meningkatkan kinerja dan profitabilitas untuk rekan kerja sesuai dengan persetujuan pembagian
keuntungan. Perusahaan harus mengawasi efek dari upaya pengelolaan hubungan tersebut dari
segi finansial dan kepuasan konsumen.
(Sumber: BMP EKMA 4371 Edisi 2 / halaman 9.7)
Hal ini dapat dilihat bahwa pasar inti perusahaan adalah wanita berusia 24 - 35 tahun. Mereka
menjangkau pasar ini dengan menempatkan toko mereka di pusat kota dan tempat-tempat
dengan konsentrasi wanita yang tinggi dalam rentang usia ini. Item pakaian diberi harga
berdasarkan permintaan pasar, bukan berdasarkan biaya pembuatan. Waktu tunggu yang singkat
untuk pengiriman item fesyen unik yang dikombinasikan dengan produksi yang singkat
memungkinkan H&M menawarkan lebih banyak gaya dan pilihan kepada pelanggan, namun tetap
menciptakan rasa urgensi untuk membeli karena item sering terjual habis dengan cepat. Dan
barang atau model tertentu itu mungkin tidak tersedia lagi setelah terjual habis. Perputaran
persediaan yang cepat serta respon cepat terhadap perubahan mode fashion menjadi kunci
keberhasilan H&M. H&M dapat mengirimkan pakaian ke toko-toko di seluruh dunia hanya dalam
beberapa hari: Cina - 48 jam; Eropa - 24 jam; Jepang - 72 jam; Amerika Serikat - 48 jam. Ia
menggunakan truk untuk dikirim ke toko-toko di Eropa dan menggunakan angkutan udara untuk
mengirimkan pakaian ke pasar lain. H&M dapat menanggung biaya pengiriman yang meningkat
ini karena tidak perlu melakukan banyak diskon pakaian dan juga tidak menghabiskan banyak
uang untuk iklan.

b. Manajemen Hubungan dengan Pemasok (Supplier Relationship Management)


Manajemen hubungan dengan pemasok menggambarkan bagaimana perusahaan mengelola
hubungannya dengan para pemasok. Perusahaan mengelola rantai pasokan dengan mencari
pemasok dengan kinerja yang baik dan saling menguntungkan. Perusahaan memfokuskan pada
hubungan yang baik dengan pemasok dalam hal memenuhi biaya, kualitas, dan layanan
konsumen untuk bahan baku, komponen dan produk. Untuk produk yang tidak pokok,
perusahaan biasanya melakukan pelelangan, serta susunan penawaran atau katalog untuk
memilih pemasok. Kegiatan dalam proses ini mencakup penyaringan dan pemilihan pemasok,
negosiasi produk dan jasa, pengelolaan pemasok, serta pengawasan dan peningkatan kinerja
pemasok. Manajemen hubungan dengan pemasok secara rutin berkomunikasi dengan bagian
produksi untuk menciptakan feedback pada pemasok dan kinerja pembelian, dan dengan bagian
pemasaran untuk feedback ke konsumen. Pemasok perlu mengetahui pengembangan produk
baru dan tujuan kinerja feedback.
(Sumber: BMP EKMA 4371 Edisi 2 / halaman 9.9)

Hal ini dapat dilihat bahwa untuk kelancaran produksi, H&M membeli sejumlah besar hanya
beberapa jenis kain (hanya empat atau lima jenis, tetapi dapat berubah dari tahun ke tahun).
Dengan cara ini, produsen kain dapat mengirimkan kain dalam jumlah besar dengan cepat
langsung ke The Cube. Perusahaan membeli kain mentah dari pemasok di Italia, Spanyol, Portugal
dan Yunani. Dan pemasok tersebut mengirimkan dalam waktu 5 hari sejak pesanan dilakukan.
Logistik masuk dari pemasok sebagian besar dengan truk. Terdapat keterbukaan informasi dan
kerja sama yang baik antara The Cube dengan para pemasok yang juga menjadi kunci pemasok
dapat mengirimkan pesanan dalam waktu yang cepat.

Anda mungkin juga menyukai