Anda di halaman 1dari 2

Tugas 1 EKMA4370

Kewirausahaan
Nama : Opi Cakra Buana
NIM : 044803862

JAWABAN
1. Entrepreneur menggerakan roda perekonomian, terlebih dalam kondisi pandemik
seperti saat ini. Menurut Anda bagaimana karakteristik Entrepreneur di Era milenial?
berikan contoh kasusnya.
Menurut saya karakteristik yang menonjol dari entrepreneur di era milenial antara lain:
kreatif, optimis dan berani mengambil risiko. Hal ini dapat dilihat pada saat ini banyak sekali
bisnis-bisnis baru yang muncul dari berbagai sektor dan tidak sedikit yang berhasil dan sukses
dalam perjalanannya. Tentunya ini tidak lepas dari banyaknya anak-anak muda yang berani
dan kreatif dalam melihat peluang yang ada, sehingga ide-ide yang inovatif dan berpotensi
dari mereka ternyat berbuah hasil yang sesuai ekspektasi impian mereka, walaupun tentu ada
yang gagal juga. Namun dari sikap optimis entrepreneur pada saat ini membuat kegagalan
hanyalan kesuksesan yang tertunda bagi mereka. Contohnya adalah Putra Siregar seorang
pengusaha muda asal Medan yang terkenal dengan berjualan iPhone murah. Pernah
mengalami kegagalan hingga terlilit utang sebesar 1,5 miliar rupiah tidak menyurutkan
tekatnya untuk berusaha dan membutuhkan waktu 3 tahun untuk melunasi hutangnya dan kini
usahanya bisa dibilang sukses meskipun mengalami jatuh bangun yang tidak mudah. Dari
kisahnya dapat diambil contoh karaktersitik entrepreneur era milenial yaitu optimis, pekerja
keras, berani mengambil risiko dan mampi mengenali dan memanfaatkan peluang.
2. Dalam menghadapi suatu risiko, gaya seorang Entrepreneur bisa berlainan. Apa yang
Anda ketahui mengenai pengelompokan gaya Entrepreneur? Berikan contohnya dan
kaitkan dengan teori.

Menurut Thomas Monroy dan Robert Folger terdapat 4 gaya entrepreneur dalam
mengahadapi risiko yang dipengaruhi oleh besarnya tingkat risiko yang dihadapi dan kuatnya
keinginan untuk memperoleh keuntungan. Gaya-gaya tersebut antara lain:
 Menghindari risiko dan menginginkan corak kegiatan tertentu, contohnya adalah
usahawan yang menjalankan bisnis sesuai dengan keinginannya karena hal-hal tertentu
namun dengan risiko seminim mungkin. Misalnya bisnis yang sesuai dengan hobinya
sehingga usahawan lebih paham dan mengerti risiko yang dihadapi, namun memiliki
batasan besaran nilai investasi yang akan ditanamkan. Seperti bisnis jual-beli koleksi
jam atau koleksi barang antik.
 Menerima risiko dan menginginkan corak kegiatan tertentu, contohnya adalah
usahawan yang menjalankan bisnis sesuai dengan keinginannya namun berani
mengambil risiko lebih atas usaha yang dibangunnya. Misalnya dari bisnis yang
berawal dari hobi namun ingin mengembangkannya lebih luas lagi dengan tingkat
risiko yang lebih besar juga. Seperti bisnis jual beli ikan cupang hias kemudian
menjadi breeder atau peternak ikan cupang hias.
 Menghindari risiko dan menginginkan keuntungan, contohnya adalah usahawan yang
menginginkan keuntungan maksimal dengan risiko yang sangat rendah. Tentu saja
usahawan dengan gaya ini mengharapkan usaha yang dibangun dapat memberikan
imbal keuntungan yang tinggi dengan risiko rendah. Misalnya investasi logam
mulia/emas, dengan harapan nilai yang terus meningkat dan risiko yang minimal.
 Menerima risiko dan menginginkan keuntungan, contohnya adalah usahawan yang
bermodal besar. Misalnya kontraktor atau developer perumahan, karena memiliki
modal besar dan mengharapkan keuntungan yang besar, maka usahawan dengan gaya
ini sudah siap dengan risiko yang mereka hadapi.

3. Model motivasi antar Entrepreneur bisa berbeda-beda. Coba Anda gambarkan dan
jelaskan model dari motivasi Entrepreneur.

Menurut model di atas, harapan entrepreneur akan dibandingkan dengan hasil aktual yang
diperoleh perusahaan. Perilaku entrepreneur di masa depan bergantung pada hasil
pembandingan ini. Apabila hasil yang diperoleh mampu menyamai atau melebihi harapan,
maka perilaku entrepreneur akan terdorong untuk menjadi kuat, dan ia akan termotivasi untuk
tetap berperilaku sebagai entrepreneur, baik melalui usahanya yang sedang berjalan ataupun
melalui usaha baru, tergantung sasaran yang ia inginkan. Apabila hasil yang diperoleh gagal
memenuhi harapannya, motivasi entrepreneur akan berkurang, menurun, dan bisa
mempengaruhi terhadap minatnya untuk tetap berkelakuan sebagai entrepreneur. Persepsi
semacam ini juga akan berpengaruh terhadap corak strategi dan implementasinya dan juga
corak manajemen atau pengelolaan perusahaan.

Anda mungkin juga menyukai