Pergerakan nasional Indonesia ditandai dengan lahirnya kaum terpelajar.Hal ini
disebabkan oleh politik etis Belanda (politik balas budi) yaitu irigasi, edukasi dan transmigrasi.Salah satu pelopor organisasi pergerakan terpelajar adalah lahirnya Budi Utomo. Sudiyo (2002:21) berpendapat: Perkumpulan ini didirikan oleh para pelajar STOVIA (school tot opleiding van inlandsche Artsen) di bawah kepeminpinan R.Soetomo.Sebelum R.Soetomo dkk. Mendirikan perkumpulan Budi Utomo, terlebih dahulu terjadi pertemuan antara dr. Wahidin dangan R. Soetomo dan M.Soeradji pada akhir tahun 1907, di dalam gedung STOVIA. Dalam pertemuan tersebut antara dr.Waahidin banyak mengemukakan tentang ide-ide untuk mencerdaskan kehidupan bangsa melalaui studiefonds (dana pendidikan). Kalau bangsa sudah cerdas, maka memiliki wawasan luas yang timbul, sehingga tidak mudah untuk diadu domba, dan diatur oleh pihak penjajah.Sedangkan dari pihak R.Soetomo dan para pelajar STOVIA telah tertanam rasa nasionalisme, untuk berbangsa dan bernegara.Hal ini disebabkan bahwa para pelajar STOVIA telah banyak megetahui perjuagan di Negara lain, dengan banyak menbaca berbagai buku bacaan yang diperoleh. Berdasarkan uraian beberapa pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa Budi Utomo adalah perkumpulan para kaum terpelajar Indonesia yang berasal dari para pelajar STOVIA yang tujuannya untuk memperhatikan pendidikan para kaum pribumi. Dengan begitu Budi Utomo mempunyai gagasan mengenai bantuan dana bagi pelajar pribumi berprestasi yang tidak mampu sekolah.1 Mulanya Budi Utomo bertujuan memajukan pendidikan pribumi dengan bentuk dukungan beasiswa bagi pelajar Indonesia yang tengah menempuh studi di STOVIA dan di Belanda. Namun selanjutnya saat golongan muda banyak mengambil peran, arah gerak organisasi berubah dengan banyak memasukan agenda persatuan nasional. Para pemuda inilah yang selanjutnya menjadi unsur maju didalam Budi Utomo. Bosan dengan corak elit yang dibawa golongan tua di Budi Utomo, para pemuda memutuskan mendirikan Jong Java yang bertujuan menyatukan pelajar pribumi yang senasib ditindasnya oleh Belanda. Para pemuda di masa itu sadar bahwa pergerakan organisasi yang bersifat kedaerahan tidak pernah memberikan hasil berarti untuk kemerdekaan bangsa Indonesia. Selanjutnya Jong Java berperan aktif merangkul organisasi kepemudaan yang berasal dari daerah diluar Jawa lainnya untuk ikut berpartisipasi dalam Kongres Sumpah Pemuda yang besar artinya bagi kehidupan bangsa 1 Drs. Ayi Budi Santosa, M.Si. Buku Ajar Sejarah Pergerakan nasional Indonesia karena didalamnya berisikan pengakuan mengenai bahasa, bangsa dan tanah air Indonesia sebagai identitas bersama.2 Dari latar belakang yang sudah disamapaikan menurut kami gagasan pendidikan Budi Utomo masih relevan dengan pendidikan nasional di Indonesia karena Dari pembahasan di atas, tampak bahwa secara organisatoris, Budi Utomo sudah dianggap tidak relevan dengan cita-cita kaum muda sekarang. Namun, roh Budi utomo yaitu mengedepankan persatuan antarkomponen bangsa, masih sangat relevan dan perlu direvitalisasi lagi. Apa yang sudah dicanangkan pertama kali oleh para pendiri Republik ini, sudah banyak dilupakan orang, khususnya di kalangan kaum muda. Budaya instan dengan menghalalkan segala cara telah masuk ke seluruh lapisan kelompok masyarakat. Untuk merealisasikan semua yang menjadi cita-cita dan tujuan kelompok ini, mereka menggunakan pendekatan individualistik yang mengedepankan kepentingannya sendiri di atas kepentingan orang lain. Tidak segan-segan mereka mementingkan dan mendahulukan kepentingan pribadi atau kelompoknya, bahkan justru merasa bangga apabila dapat mengalahkan kelompok lain. Namun, untuk menuju ke arah kesejahteraan rakyat yang lebih baik, persatuan seluruh komponen bangsa tidak boleh dijadikan prioritas yang paling belakang, karena persatuan menjadi modal dasar pembangunan dan pemberdayaan seluruh komponen masyarakat dalam mewujudkan cita-cita bersama, yakni kesejahteraan yang lebih baik. Tidak hanya itu gagasan pendidikan yang dismapaikan oleh budi utomo juga dapat meratakan pendidikan disetiap golongan dengan adanya bantuan pendidikan. Memberikan kesempatan pada setiap golongan untuk dapat mengenyam pendidikan tinggi yang bertujuan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa.
2 Isnudi. Makna Organisasi Budi Utomo. (Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2013)