Anda di halaman 1dari 14

PENYIMPANAN BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN (B3)

DI RSAL dr. AZHAR ZAHIR MANOKWARI

RSAL Dr.AZHAR ZAHIR MANOKWARI

Jln. Serma suwandi no 1


KATA PENGANTAR

Puji syukur alhamdulillah penulis panjatkan kepada Allah SWT karena atas
limpahan rahmat, hidayah serta karunia-Nya penyusun dapat menyelesaikan
naskah panduan Penyimpanan Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) Rumah sakit
Angkatan Laut dr. Azhar Zahir Manokwari . Panduan Penyimpanan Bahan
Berbahaya dan Beracun (B3) di harapkan dapat di gunakan sebagai acuan dalam
melaksanakan tugas di Rumah Sakit Angkatan Laut dr.Azhar-zahir Manokwari
Tidak lupa penyusun menyampaikan terimakasih yang sedalam-dalam nya
atas bantuan semua pihak dalam menyelesaikan Buku Panduan Penyimpanan
Bahan Berbahaya Dan Beracun (B3).

Kami menyadari bahwa dalam Penyusunan Buku pedoman ini masih


banyak kekurangan. Oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan saran yang
membangun untuk kesempurnaan buku pedoman ini. Semoga Buku pedoman
dapat bermanfaat dalam meningkatkan pengembangan di Rumah sakit Angkatan
Laut dr.Azhar Zahir Manokwari .
PENYIMPANAN BAHAN BERACUN DAN BERBAHAYA (B3)

DI RSAL Dr.AZHAR ZAHIR MANOKWARI

I. PENDAHULUAN

Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) adalah zat, energi, dan/atau komponen
lain yang karena sifat, konsentrasi dan/atau jumlahnya, baik secara langsung
maupun tidak langsung, dapat mencemarkan, merusak lingkungan hidup, dan/atau
dapat membahayakan lingkungan hidup, kesehatan, kelangsungan hidup manusia
serta makhluk hidup lainnya. Limbah bahan berbahaya dan beracun adalah sisa
suatu usaha dan/atau kegiatan yang mengandung B3. (UU No. 32 Tahun 2009).
B3 dalam ilmu bahan dapat berupa bahan biologis (hidup/mati) atau zat kimia. Zat
kimia B3 dapat berupa senyawa logam (anorganik) atau senyawa organik,
sehingga dapat diklasifikasikan sebagai B3 biologis, B3 logam dan B3 organik.
Bahan Berbahaya dan Beracun yang selanjutnya disingkat dengan B3 adalah
bahan yang karena sifat dan atau konsentrasinya dan atau jumlahnya, baik secara
langsung maupun tidak langsung, dapat mencemarkan dan atau merusak
lingkungan hidup, dan atau dapat membahayakan lingkungan hidup,
kesehatan,kelangsungan hidup manusia serta makhluk hidup lainnya. Pengelolaan
B3 adalah kegiatan yang menghasilkan, mengangkut, mengedarkan, menyimpan,
menggunakan dan atau membuang B3.

I.I LATAR BELAKANG

Rumah sakit sebagai sarana kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan


kesehatan meliputi pelayanan rawat jalan, rawat inap, pelayanan gawat darurat,
pelayanan medik dan non medik yang dalam pelaksanaannya menimbulkan
dampak positif maupun negatif. Dalam lingkungan tersebut, banyak Bahan
Berbahaya dan Beracun (B3) yang digunakan. Bahan Berbahaya dan Beracun
(B3) merupakan suatu zat, bahan kimia dan biologi, baik dalam bentuk tunggal
maupun campuran, yang dapat membahayakan kesehatan dan lingkungan secara
langsung maupun tidak langsung. Penyimpanan B3 yang baik adalah dengan
menempatkan B3 pada wadah khusus yang tertutup rapat dan diletakkan dalam
lemari khusus. Selanjutnya, mekanik B3 harus dihindarkan dari benturan maupun
tekanan yang besar terutama B3 yang mudah meledak.  menyimpan B3 yang
mudah terbakar di tempat yang dingin, sehingga tidak mudah naik temperaturnya
dan tidak mudah berubah menjadi uap yang mencapai titik bakarnya.

I.2 TUJUAN

1. Mencegah terjadinya peledakan, kebakaran, keracunan


2. Mencegah terjadinya kecelakaan kerja
3. Meningkatkan kualitas pegawai dan produktifitas bidang K3

II. REGULASI

2.1. Penyimpanan

Penyimpanan B3 adalah teknik kegiatan penempatan B3 untuk menjaga


kualitas dan kuantitas B3 dan atau mencegah dampak negatif B3 terhadap
lingkungan. hidup, kesehatan manusia, dan makhluk hidup lainnya. Pengemasan
B3 adalah kegiatan mengemas, mengisi atau memasukkan B3 ke dalam suatu
wadah dan atau kemasan, menutup dan atau menyegelnya. Simbol B3 adalah
gambar yang menunjukkan klasifikasi B3. Label adalah uraian singkat yang
menunjukkan antara lain klasifikasi dan jenis B3. Setiap tempat penyimpanan B3
wajib diberikan simbol dan label.
Tempat penyimpanan B3 harus memenuhi persyaratan sebagai berikut :
a) Memiliki penutup yang kuat untuk mencegah terjadi nya tumpahan
saat dilakukan penyimpanan, pemindahan, atau pengangkutan, dan
b) Berada dalam kondisi baik, tidak bocor, tidak berkarat, atau tidak rusak
c) Wajib dilekati Label dan simbol B3
d) Dan tidak mudah terbakar

2.2 Klasifikasi

Bahan Berbahaya Dan Beracun (B3) menurut Permenkes RI No.74 Tahun


2001 dapat diklasifikasikan sebagai berikut :
a. mudah meledak (explosive);
b. pengoksidasi (oxidizing);
c. sangat mudah sekali menyala (extremely flammable);
d. sangat mudah menyala (highly flammable);
e. mudah menyala (flammable);
f. amat sangat beracun (extremely toxic);
g. sangat beracun (highly toxic);
h. beracun (moderately toxic);
i. berbahaya (harmful);
j. korosif (corrosive);
k. bersifat iritasi (irritant);
l. berbahaya bagi lingkungan (dangerous to the environment);
m. karsinogenik (carcinogenic);
n. teratogenik (teratogenic);
o. mutagenik (mutagenic)

III. Tata Laksana

Mengacu pada Permenkes RI Nomor 66 Tahun 2016 Tentang Keselamatan


dan Kesehatan Kerja Rumah Sakit :
1. Terpisah dengan bahan bukan B3 artinya harus disimpan pada lemari
tersendiri khusus B3
2. Memiliki daftar atau inventarisasi B3 yang disimpan
3. Tersedia Material Safety Data Sheet (MSDS) atau Lembar Data Pengaman
(LDP) yang merupakan lembar petunjuk yang berisi informasi B3 mengenai
sifat fisika B3, sifat kimia, cara penyimpanan, jenis bahaya, cara penanganan,
tindakan khusus dalam keadaan darurat, cara pengelolaan limbah B3 dan
sebagainya.
4. Terdapat safety shower, eye washer/alternatif eyewasher
5. APD sesuai resiko bahaya
6. Spill Kit untuk menangani tumpahan B3
7. Terdapat rambu dan simbol B3 untuk menunjukkan klasifikasi B3.

IV. EVALUASI
Rumah Sakit Angkatan Laut dr.Azhar Zahir Manokwari tiap-tiap ruangan
perawatan Mansinam, Raimuti, Lemon dan IGD, dan Instalasi Farmasi masing-
masing telah memiliki Kotak penyimpanan Bahan Berbahaya dan Beracun yang
sesuai dengan standar yang di tetapkan di Rumah sakit Angkatan Laut dr.Azhar
Zahir Manokwari. Kotak Penyimpanan Bahan Berbahaya dan Beracun (B3)
diletakkan d dinding bagian atas dan terbuat dari bahan yang tidak mudah terbakar
tidak dapat di pindah-pindah oleh petugas/staff rumah sakit. Dan Masing-masing
unit telah memberikan simbol dan lebel Bahan Berbahaya Dan Beracun pada
kotak penyimpanan di tiap-tiap Ruang perawatan. Apabila Kotak setelah
digunakan dapat di segel kembali.
V. Dokumentasi
Lampiran Foto dari Masing-Masing Unit dan Ruang Perawatan di Rsal
dr.Azhar Zahir Manokwari :

INSTALASI FARMASI
IGD
RUANG MANSINAM
RUANG RAIMUTI
RUANG LEMON
GUDANG FARMASI

VII.
PENUTUP

Kesimpulan
adala Semua
Kotak
Penyimpanan
Bahan
Berbahaya Dan
Beracun (B3)
yang berada di
Rungan
perawatan
Mansinam,
Lemon,
Raimuti, IGD ,
dan Instalasi
Farmasi di
Rumah sakit
dr.Azhar Zahir
Manokwari
sudah
memenuhi
persyaratan
sesuai dengan SOP penyimpanan B3 yang berlaku di RSAL dr Azhar Zahir
Manokwari. Semua yang tercantum sesuai dengan yang telah dilampirkan.

Manokwari, 2022
Kepala Instalasi Farmasi

Fladyan Grace Wulur, S.Si,. Apt.

PENYIMPANAN B3

No. Dokumen : No. Revisi : Halaman :


00 1/1
RUMKITAL
dr. AZHAR
ZAHIR
Tanggal Terbit : Ditetapkan oleh :
Karumkital Dr. Azhar Zahir

SPO

dr.Ag Purna Siwi Hastanto, Sp.B


Mayor laut (K) NRP. 18858 / P
Keputusan Kepala Rumkital dr. Azhar Zahir Nomor SK /
KEBIJAKAN KPS / 03.b / XI / 2016 tentang Kebijakan Instalasi Farmasi
Rumkital dr. Azhar Zahir Manokwari.

Kegiatan menyimpan Barang Berbahaya dan Beracun (B3)


PENGERTIAN untuk mencegah terjadinya peledakan, kebakaran dan
keracunan.
1. Mencegah terjadinya peledakan, kebakaran, keracunan
2. Mencegah terjadinya kecelakaan kerja
TUJUAN
3. Meningkatkan kualitas pegawai dan produktifitas bidang
K3
1. Petugas Farmasi menerima bahan-bahan B3 seperti
alkohol 70%, betadine,larutan H2O2, dan lainnya disertai
dengan Material Safety Data Sheet (MSDS)
2. Petugas farmasi menyimpan bahan-bahan B3 tersebut ke
PROSEDUR dalam gudang B3 yang telah disediakan di Instalasi
Farmasi beserta MSDS dari masing-masing bahan.
3. Petugas Farmasi memberikan symbol/ label B3 pada
masing-masing bahan disesuaikan dengan sifat kimia
bahan.

IGD
UNIT TERKAIT Rawat Inap
Instalasi Farmasi

Anda mungkin juga menyukai