Pancasila Sebagai Dasar Negara
Pancasila Sebagai Dasar Negara
MAKALAH
Disusun Oleh :
KELOMPOK 2 KELAS RA-C
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat serta karunia-Nya kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan
Makalah ini dengan baik, yang alhamdulillah tepat pada waktu yang telah
ditentukan, yang berjudul Pancasila Sebagai Dasar Negara.
Makalah ini berisikan tentang Pancasila Sebagai Dasar Negara.
Diharapkan Makalah ini dapat memberikan informasi dan menambah
pengetahuan kepada kita semua tentang Pancasila Sebagai Dasar Negara. Kami
menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik
dan saran dari teman – teman semua dan semua pihak yang bersifat membangun
selalu kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah
berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga
Allah SWT senantiasa meridhai segala usaha kita. Aamiin.
Kelompok 2
2
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang......................................................................................5
B. Rumusan Masalah..................................................................................6
C. Tujuan Penulis.......................................................................................6
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Pancasila.............................................................................7
a. Secara Etimologis.............................................................................7
b. Secara Tistoris..................................................................................7
c. Secara Terminologis.........................................................................8
C. Kedudukan Pancasila..........................................................................11
a. Konsep Negara...............................................................................14
b. Tujuan Negara................................................................................14
a. Sumber Yuridis...............................................................................16
b. Sumber Historis..............................................................................16
c. Sumber Sosiologis..........................................................................17
3
d.Sumber Politik.................................................................................18
A. Kesimpulan........................................................................................23
B. Saran....................................................................................................25
4
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pancasila dalam perjalanan bangsa Indonesia bukan sesuatu yang baru,
melainkan sudah lama dikenal sebagai bagian dalam nilai-nilai budaya kehidupan
bangsa Indonesia. Kemudian nilai-nilai tersebut dirumuskan sebagai dasar Negara
Indonesia. Artinya, Pancasila digali dan berasal dari nilai-nilai pandangan hidup
masyarakat Indonesia.
Pancasila sebagai dasar negara berfungsi sebagai pokok pangkal bagi
warga negara Indonesia dalam menjalankan kehidupan bermasyarakat, berbangsa,
dan bernegara. Terdapat lima sila dalam Pancasila, setiap silanya memiliki nilai-
nilai tersendiri. Nilai-nilai tersebut sekaligus sebagai jiwa dan kepribadian bangsa
Indonesia. Nilai Pancasila berkembang sebagai nilai dasar dan puncak budaya
bangsa yang dirumuskan dan ditetapkan melalui pemikiran para tokoh bangsa
sebagai dasar negara dan pandangan hidup.
Pancasila sebagai dasar negara menjadi perjanjian luhur bangsa yang perlu
dijunjung tinggi. Bangsa Indonesia bertekad untuk menjalankan dan mengatur
negara berdasarkan Pancasila. Sebagai dasar negara maka Pancasila sekaligus
sebagai sumber hukum, dalam arti semua hukum yang disusun harus berdasarkan
Pancasila, termasuk aturan hukum penyelenggaraan negara. Kedudukan Pancasila
sebagai dasar negara tertuang dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945
yaitu :
Maka disusunlah kemerdekaan kebangsaan Indonesia itu dalam suatu
Undang-Undang Dasar Negara Indonesia yang terbentuk dalam suatu susunan
negara Republik Indonesia yang berkedaulatan rakyat, dengan berdasarkan
kepada: Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan yang adil dan beradab,
Persatuan Indonesia, dan Keyakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan
dalam permusyawaratan/perwakilan, serta dengan mewujudkan suatu keadilan
sosial bagi seluruh rakyat Indonesia (Alinea IV).
Konsekuensi dari rumusan tersebut seluruh pelaksanaan perundang-
undangan merupakan cerminan dari nilai-nilai Pancasila. Dengan demikian, tidak
boleh ada peraturan yang bertentangan dengan Pancasila. Pancasila sebagai dasar
5
negara juga menjadi penompang yang kokoh bagi negara. Negara Indonesia dapat
berdiri karena adanya dasar negara yaitu Pancasila.
Sebagai warga negara bangsa Indonesia menjunjung tinggi pancasila
adalah hal yang sangat mutlak. Pancasila adalah dasar yang memiliki nilai tinggi
dari kedaulatan dan asas kebangsaan yang sangat mulia balasannya. Nilai-nilai
yang terkandung dalam pancasila juga patut di implementasikan ke dalam
kehidupan rakyat.
Selain sesuai dengan budaya dan teologi bangsa Indonesia pancasila di
rangkai dengan nilai-nilai normatif yang sangat luhur oleh sebab itu pancasila
adalah simbol kebangsaan Indonesia yang sangat tinggi tentunya.1
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana pancasila dirumuskan dan dijadikan dasar negara?
2. Mendefinisikan pancasila secera meyeluruh?
3. Menjelaskan konsep-konsep dasar negara?
4. Menelusuri sumber-sumber dasar negara?
5. Memaparkan tugas atau fungsi pancasila sebagai dasar ngara?
C. Tujuan Penulisan
1. Menyelesaikan tugas makalah pendidikan pancasila
2. Untuk mengetahui lebih jauh apa itu pancasila
3. Mencari tau apa sajakah konsep dan dasar negara
4. Untuk mengetahui latar belakang pancasila dijadikan dasar negara
5. Memahami pentingnya pancasila sebagai dasar negara
1
Sunarso dan Kusumawardani, Anis.. Pendidikan kewarganegaraan. Jakarta pusat, 2007
6
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Pancasila
1. Secara Etimologis
Secara etimologis istilah “pancasila” berasal dari sansekerta dari India
(bahasa kata brahmana) adapun bahasa rakyat biasa adalah bahasa Prakerta.
Menurut Muhammad Yamin, dalam bahasa sansekerta perkataan “pancasila”
memiliki dua macam arti secara leksikal yaitu :
“panca” artinya “lima”
“sila” vokal i pendek artinya “batu sendi”, “alas”, atau “dasar”
“sila” vokal i panjang artinya “peraturan tingkah laku yang baik, yang penting
atau senonoh”
2. Secara Historis
Proses perumusan Pancasila diawali ketika dalam sidang BPUPKI pertama
dr. Radjiman Widyodiningrat, mengajukan suatu masalah, khususnya akan
dibahas pada sidang tersebut. Masalah tersebut adalah tentang suatu calo rumusan
dasar negara Indonesia yang akan dibentuk. Kemudian tampilah pada sidang
tersebut tiga orang pembicara yaitu Mohammad Yamin, Soepomo, dan Soekarno.
Pada tanggal 1 Juni 1945 di dalam sidang tersebut Ir. Soekarno berpidato
secara lisan mengenai calon rumusan dasar negara Indonesia. Kemudian untuk
memberikan nama “Pancasila” yang artinya lima dasar, hal ini menurut Soekarno
atas saran dari salah seorang temannya yaitu seorang ahli bahasa yang tidak
disebutkan namanya.
7
Pada tanggal 17 Agustus 1945 Indonesia memproklamirkan
kemerdekaannya, kemudian keesokan harinya tanggal 18 Agustus 1945
disahkannya Undang-Undang Dasar 1945 termasuk pembukaa UUD 1945 dimana
didalamnya termuat isi rumusan lima prnsip sebagai satu dasar negara yang diberi
nama Pancasila. Sejak saat itulah perkataan Pancasila menjadi bahasa Indonesia
dan merupakan istilah umum. Walaupun dalam linea IV Pembukaan UUD 1945
tidak termuat istilah “Pancasila”, namun yang dimaksudkan Dasar Negara
Republik Indonesia adalah disebut dengan istilah “Pancasila”. Hal ini didasarkan
atas interpretasi historis terutama alam rangka pembentukancalon rumusan dasar
negara, yang secara spontan diterima oleh peserta sidang secara bulat.
3. Secara Terminologis
Proklamasi kemerdekaan tanggal 17 Agustus 1945 itu telah melahirkan
negara Republik Indonesia. Untuk melengkai alat-alat perlengkapan negara
sebagaimana lazimnya negara-negara yang merdeka, maka Panitia Persiapan
Kemerdekaan Indonesia (PPKI) segera megadakan sidang. Dalam sidangnya
tanggal 18 Agustus 1945 telah berhasil mengesahkan UUD negara Republik
Indonesia yang dikenal dengan UUD 1945. Adapun UUD 1945 yang berisi 37
pasal, 1 Aturan Peralihan yang terdiri atas 4 pasal dan 1 Aturan Tambahan erdiri
atas 2 ayat. Dalam bagian pembukaan UUD 1945 yang terdiri atas empat alinea
tersebut tercantum rumusan Pancasilla sebagai berikut :
1) Ketuhanan Yang Maha Esa
2) Kemanusiaan yang adil dan beradab
3) Persatuan Indonesia
4) Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/perwakilan
5) Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
Pancasila merupakan buah pikiran, musyawarah, dan mufakat yang
dilakukan para tokoh penting pada masa perjuangan kemerdekaan. Pancasila
adalah ideologi atau dasar negara yang di jadikan pedoman bangsa Indonesia.
Sebagai dasar negara, Pancasila perlu dihayati dan dijunjung tinggi oleh setiap
warga negara Indonesia.
8
Rumusan Pancasila sebagaimana tercantum dalam Pembukaan UUD 1945
inilah yang secara konstitusional sah dan benar sebagai dasar negara Republik
Indonesia, yang disahkan oleh PPKI yang mewakili seluruh rakyat Indonesia.
Dalam Pancasila, ada lima sila atau pedoman yang perlu diketahui. Kelima prinsip
yang ada dalam Pancasila tersebut kali pertama dicetuskan oleh Presiden RI,
Soekarno, pada 1 Juni 1945.2
c. Kausa Efisien
2
Chandrawinata, Andhyn. ______. Pengertian Pancasila Secara Etimologis, Historis, &
Terminologis. http://pancasila.weebly.com/pengertian-pancasila.html. Diakses pada tanggal 3
Maret 2017.
9
Kausa efisien disebut juga asal mula karya. Artinya bagaimana Pancasila
dijadikan dasar dasar negara. Dalam hal ini, PPKI menjadi asal mula karya
Pancasila. PPKI sebagai pembentuk negara serta atas kuasa pembentuk negara,
akhirnya mengesahkan Pancasila menjadi dasar negara yang sah. Pengesahan ini
dilakukan setelah adanya pembahasan dalam sidang BPUPKI dan Panitia
Sembilan.
d. Kausa Finalis
Disebut juga asal mula tujuan. Pancasila dirumuskan serta dibahas dalam
sidang pendiri negara. Tujuannya untuk menjadikan Pancasila sebagai dasar
negara. Maka kausa finalis dari terbentuknya Pancasila adalah sebagai dasar
negara. Ir. Soekarno, Moh. Hatta, anggota BPUPKI serta Panitia Sembilan
merumuskan Pancasila sebagai dasar negara sebelum disahkan. Bisa dikatakan
para pendiri negara tersebut merupakan kausa relasional karena merumuskan
dasar filsafat negara Indonesia.
Dalam setiap sila dalam Pancasila memiliki filosofi tersendiri yang perlu
untuk dipahami. Seluruh masyarakat Indonesia tentu sudah tahu bahwa lambang
Pancasila adalah seekor burung Garuda yang memliki makna kekuatan dengan
warna emas sebagai simbol kemuliaan. Di dalamnya terdapat perisai dengan
lambang 5 sila yang mewakili sila-sila dalam Pancasila. Berikut ini makna
lambang dari masing-masing sila adalah:
1. Sila Pertama
Sila pertama memiliki lambang bintang (tunggal) berwarna kuning. Sila
yang pertama ini mengandung maksud bahwa bangsa Indonesia adalah bangsa
yang beriman dan bertakwa pada Tuhan Yang Maha Esa, berdasarkan
kepercayaan yang dianut oleh masing-masing individu.
2. Sila Kedua
Simbol kedua ini diwakili lambang berupa rantai. Jumlah rantai ini
mencapai 17 dan tidak terputus. Rantai yang tidak terputus ini memiliki makna
generasi penerus yang turun-temurun dan selalu saling berkaitan serta
membutuhkan satu sama lain.
3. Sila Ketiga
10
Simbol dari sila ketiga ini adalah pohon beringin yang menandai tempat
berteduh ataupun berlindung. Artinya seluruh rakyat Indonesia bisa berlindung
dan berteduh di bawah naungan Negara Indonesia.
4. Sila Keempat
Simbol sila keempat adalah kepala banteng, yang dikutip dari BPIP RI
menandakan tenaga rakyat. Selain itu, kepala banteng juga mewakili hewan sosial
yang sering berkumpul. Dalam hal ini, sila keempat menjadi pedoman bagi rakyat
indonesia untuk bahu-membahu dan berdiskusi dalam menyelesaikan berbagai
persoalan.
5. Sila Kelima
Simbol terakhir yakni sila kelima Pancasila adalah padi dan kapas yang
bermakna kemakmuran dan kesejahteraan. Melalui simbol ini, Negara Indonesia
memiliki kewajiban untuk memakmurkan rakyatnya sebagai landasan.
Sementara lambang pada setiap tubuh garuda yang terdiri dari 17 jumlah
bulu, 8 bulu di ekor, 19 bulu di pangkal ekor, dan 45 bulu di leher
menggambarkan waktu kemerdekaan Indonesia diproklamasikan yakni 17-8-
1945. Burung Garuda Pancasila yang mencengkram sebuah gulungan dengan
tulisan Bhinneka Tunggal Ika memiliki arti kesatuan dalam keberagaman.
Meskipun berbeda-beda namun tetap satu.3
C. Kedudukan Pancasila
Ada beberapa Nilai-nilai di dalam Pancasila yang mengunakan pedoman
normatif pada setiap kegiatan penyelenggaraan negara.
Adapun kedudukan pancasila yaitu :
3
https://news.detik.com/berita/3223139/cerita-bung-karno-soal-asal-mula-nama-
pancasila
11
tahun 1945. Pancasila sebagai dasar negara memiliki arti bahwa Pancasila menjadi
pedoman dalam penyelenggaraan segala norma-norma hukum dan negara.
12
Pancasila sebagai perjanjian luhur, artinya Pancasila harus dibela untuk
selama-lamanya. Perjanjian hukum yang dimaksud telah dilakukan per 18
Agustus 1945, yaitu saat PPKI (Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia)
memantapkan dasar negara Pancasila secara konstitusional dan pembukaan UUD
1945.
4
BUKU AJAR PANCASILA, Drs.Purwito Adi. S.pd.
13
1. Menelusuri Konsep Negara
Menurut Diponolo (1975: 23-25) negara adalah suatu organisasi
kekuasaan yang berdaulat dengan tata pemerintahan atau tata tertib atas suatu
umat di suatu daerah tertentu. Sejalan dengan pengertian negara tersebut,
Diponolo menyimpulkan 3 (tiga) unsur yang lazim disebut sebagai unsur
konstitutif, yaitu:
a. Unsur tempat, atau daerah, wilayah atau territoir
b. Unsur manusia, atau umat (baca: masyarakat), rakyat atau bangsa
c. Unsur organisasi, atau tata kerjasama, atau tata pemerintahan.
Berbicara tentang negara dari perspektif tata negara paling tidak dapat
dilihat dari 2 (dua) pendekatan, yaitu:
a. Negara dalam keadaan diam, yang fokus pengkajiannya terutama kepada
bentuk dan struktur organisasi negara
b. Negara dalam keadaan bergerak, yang fokus pengkajiannya terutama kepada
mekanisme penyelenggaraan lembaga-lembaga negara, baik di pusat maupun di
daerah. Pendekatan ini juga meliputi bentuk pemerintahan seperti apa yang
dianggap paling tepat untuk sebuah Negara.
Dasar negara akan menentukan bentuk negara, bentuk dan sistem
pemerintahan, dan tujuan negara yang ingin dicapai, serta jalan apa yang
ditempuh untuk mewujudkan tujuan suatu negara.
14
Tujuan negara Republik Indonesia apabila disederhanakan dapat dibagi 2
(dua) yaitu mewujudkan kesejahteraan umum dan menjamin keamanan seluruh
bangsa dan seluruh wilayah negara.
Oleh karena itu, pendekatan dalam mewujudkan tujuan negara tersebut
dapat dilakukan dengan 2 (dua) pendekatan yaitu:
a. Pendekatan kesejahteraan (prosperity approach)
b. Pendekatan keamanan (security approach)
15
Peraturan kabupaten/kota.5
5
Mahfud, M D. 2009. “Pancasila Hasil Karya dan Milik Bersama”. Makalah pada Kongres
Pancasila di UGM tanggal 30 Mei 2009.
16
Pancasila dijadikan sebagai dasar mengatur politik negara dan perundang-
undangan negara, supaya tercapai indonesia merdeka seperti dicita-citakan, yaitu:
- Merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur.
- Pancasila dijadikan sebagai dasar negara, yaitu sewaktu ditetapkannya
Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Kesatuan Republik Indonesia tahun
1945 pada 8 Agustus 1945. Pada mulanya, pembukaan direncanakan pada tanggal
22 Juni 1945, yang terkenal dengan Jakarta-Charter (Piagam Jakarta), tetapi
Pancasila telah lebih dahulu diusulkan sebagai dasar filsafat negara Indonesia
merdeka yang akan didirikan pada 1 Juni 1945, dalam rapat Badan Penyelidik
Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia.
Berdasarkan penjelajahan historis diketahui bahwa Pancasila yang
berlaku sekarang merupakan hasil karya bersama dari berbagai aliran politik yang
ada di BPUPKI, yang kemudian disempurnakan dan disahkan oleh PPKI pada saat
negara didirikan.
17
yang lebih jauh.
- Keempat, nilai ketuhanan, nilai kemanusiaan, dan nilai serta cita- cita
kebangsaan itu dalam aktualisasinya harus menjunjung tinggi kedaulatan rakyat
yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan. Dalam prinsip musyawarahmufakat,
keputusan tidak didikte oleh kalangan mayoritas maupun kekuatan minoritas elit
politik serta pengusaha, namun dipimpin oleh hikmat/kebijaksanaan yang
memuliakan daya- daya rasionalitas deliberatif dan kearifan tiap masyarakat tanpa
pandang bulu.
- Kelima, nilai ketuhanan, nilai kemanusiaan, nilai dan cita kebangsaan serta
demokrasi permusyawaratan itu memperoleh artinya sejauh dalam mewujudkan
keadilan social. Keseimbangan antara peran manusia sebagai makhluk individu
dan peran manusia sebagai makhluk sosial, juga antara pemenuhan hak sipil,
politik dengan hak ekonomi, sosial dan budaya.
6
Kaelan, 2013, Negara Kebangsaan Pancasila, Yogyakarta: Penerbit Paradigma.
18
E. Pancasila sebagai Dasar Negara
Setiap negara tentu memiliki sebuah dasar negara, di mana dasar negara
tersebut dijadikan sebagai sikap hidup, pandangan hidup, serta sumber tata tertib
hukum dalam suatu negara. Tanpa dasar dan tujuan, maka sebuah negara tidak
akan mendapatkan kemajuan dan kesejahteraan. Dasar negara Indonesia adalah
Pancasila, yang terdiri dari lima sila yang menjelaskan tujuan negara Indonesia
berdiri.
Pancasila adalah dasar falsafah atau filosofi masyarakat Indonesia. Lebih
dari itu, Pancasila juga bisa disebut sebagai identitas bangsa Indonesia yang
memiliki lambang burung garuda. Pancasila sebagai dasar negara memiliki peran
penting bagi kehidupan berbangsa dan bernegara, bahkan, pada 1 Juni ditetapkan
sebagai Hari Kesaktian Pancasila sebagai keputusan Presiden Nomor 24 Tahun
2016. Tanggal tersebut dipilih karena Presiden Soekarno menyampaikan pidato
yang berjudul lahirnya Pancasila.
Pancasila juga digunakan sebagai dasar untuk mengatur penyelenggaraan
aparatur negara sesuai dengan pembukaan Undang-Undang Dasar 1945. Lebih
tepatnya, bentuk ringkasan yang ada di dalam ringkasan dari UUD 1945 alinea ke-
4. Di mana setiap sila berisi tentang tujuan negara Indonesia yang sesungguhnya.
Sebagai dasar negara, Pancasila mencakup lima pedoman yang sangat
penting untuk rakyat Indonesia dalam menjalani kehidupan berbangsa dan
bernegara. Sehingga, makna setiap sila di dalam Pancasila harus dipahami dan
juga diamalkan setiap warga Indonesia. Pada hakikatnya, dasar negara Indonesia
yaitu Pancasila yang dilengkapi dengan Undang-Undang Dasar 1945. Dasar
negara Indonesia ini berdiri dari keyakinan yang kuat untuk mensejahterakan serta
memajukan kehidupan bangsa.
19
tertulis atau yang tidak tertulis dan semua peraturan perundang-undangan yang
berlaku dalam negara Indonesia sudah seharusnya bersumber dan ada di bawah
pokok kaidah negara yang fundamental.
Dasar negara Indonesia adalah Pancasila, yang masing-masing sila
memiliki arti dan makna. Adapun beberapa makna dalam setiap sila pada
Pancasila adalah:
Persatuan Indonesia
1. Manusia/orang Indonesia cinta Tanah Airnya
2. Memiliki jiwa nasionalisme dan patriotism
3. Bersikap dan bertindak dengan tetap menjaga persatuan dan kesatuan bangsa
4. Anti rasis dan anti diskriminasi
5. Menjunjung tinggi rasa persaudaraan se-Tanah Air
6. Kemanapun kaki melangkah, dimanapun tubuh berada, jiwanya tetap merah-
putih.
20
Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam
Permusyawaratan dan Perwakilan
1. Bersikap pro-dialog, pro-musyawarah, pro-demokrasi.
2. Anti kekerasan dalam menyelesaikan masalah atau konflik.
3. Mengambil keputusan dengan musyawarah mufakat.
4. Selalu mengambil kebijaksanaan di atas persengketaan atau perbedaan
pendapat.
5. Musyawarah dilandasi dengan kejujuran bersama.
21
Ada beragam fungsi Pancasila yang harus dipahami oleh seluruh
masyarakat Indonesia. Adapun beberapa fungsi Pancasila adalah :
1. Sebagai Pandangan Hidup
Pandangan hidup bangsa juga dapat disebut sebagai ideologi. sebagai
intisari dari nilai budaya masyarakat Indonesia, maka Pancasila merupakan cita-
cita moral bangsa yang memberikan pedoman dan kekuatan rohaniah bagi bangsa.
Tentunya dalam berperilaku luhur dalam berkehidupan bermasyarakat, berbangsa,
dan bernegara.
2. Kepribadian Bangsa
Pancasila berperan untuk menjadi kepribadian bangsa, agar bisa dibedakan
dengan bangsa atau negara lain. Pancasila sebagai kepribadian bangsa ini dapat
diamati dari keadaan mental, sikap dan tingkah laku bangsa Indonesia.
3. Sumber Hukum
Pancasila berfungsi sebagai sumber dari segala sumber hukum berupa
Kumpulan nilai-nilai yang harus berada di belakang keseluruhan hukum
Indonesia. Asas-asas yang harus diikuti sebagai petunjuk dalam mengadakan
pilihan hukum di Indonesia.
Para pendiri negara telah sepakat, dasar negara adalah Pancasila. Karena
pandangan hidup bangsa harus sesuai ciri khas bangsa Indonesia dan diambil dari
kepribadian tertinggi bangsa. Arti penting pancasila sebagai dasar negara adalah
Pancasila menjadi pedoman bagi masyarakat Indonesia adapun nilai-nilai dalam
Pancasila adalah nilai yang mendasar untuk dijadikan pedoman peraturan dan
dasar dari norma-norma hukum yang berlaku di Indonesia.
Beberapa arti penting pancasila sebagai dasar negara yaitu :
- Menjadi asas berdirinya negara indonesia
- Menjadi dasar penyelenggaran kehidupan bernegara
- Menjadi dasar tertib hukum nasional
- Menjadikan indonesia merdeka dan berdiri kokoh sebagai negara yang berdaulat.
BAB III
22
PENUTUP
A. Kesimpulan
Jika dilihat dari sudut pandang sejarah, Ketua Badan Penyelidik Usaha
Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) Radjiman Wedyodiningrat pada
sidang pembukaan sempat menanyakan apa dasar dari Negara Indonesia merdeka
yang hendak didirikan. Namun anggota panita tidak mau menjawab pertanyaan
tersebut. Hingga akhirnya pada 1 Juni 1945, Soekarno menjawab lewat pidatonya
di hadapan para anggota panitia, di mana dasar Negara Indonesia adalah
Pancasila. Swasono menyatakan Pancasila merupakan perangai tentang apa itu
Indonesia. Menurutnya, sedemikian pentingnya Pancasila hingga dapat dikatakan,
bila tidak ada Pancasila, maka tidak ada Indonesia. Penegasan Pancasila sebagai
dasar negara dapat diketahui lebih jelas dari pandangan para pendiri bangsa.
Pancasila sebagai ideologi negara ditegaskan dalam rancangan Undang-Undang
Dasar yang akan menjadi sendi politik negara dan politik pemerintah, sehingga
Pancasila tidak bisa dipisahkan dari kehidupan kenegaraan.
Pernyataan diatas dapat disimpulkan bahwa Pancasila sebagai dasar negara
memiliki arti bahwa Pancasila menjadi sumber nilai, norma, dan kaidah bagi
segala peraturan hukum dan perundang-undangan yang dibuat dan berlaku di
Indonesia, baik yang tertulis maupun yang tidak tertulis. Pancasila dapat dijadikan
wadah untuk mempersatukan segala kebudayaan, suku, ras, Bahasa, dan agama
yang beraneka ragam yang ada di Indonesia. Hal ini yang menjadikan Pancasila
sebagai norma dasar dalam mencapai cita-cita bangsa. Pancasila sebagai dasar
negara memiliki peranan yang sangat penting dalam mengatur segala kegiatan
kehidupan bangsa dan negara yaitu untuk mewujudkan kehidupan yang
berdasarkan nilai-nilai agar tercipta negara yang bersatu, berdaulat, adil dan
makmur seperti yang tercantum dalam UUD 1945. Di dalam Pancasila terkandung
lima nilai yang menjadi pedoman kehidupan bagi rakyat Indonesia.
Sila Pertama berbunyi “Ketuhanan Yang Maha Esa” Sila ini mengandung arti
bahwa pengakuan atas keberadaannya Tuhan sebagai pencipta alam semesta
beserta isinya. Di negara Indonesia terdapat perbedaan kepercayaan, tetapi semua
23
kepercayaan tersebut mengakui bahwa Tuhan sebagai pencipta alam beserta
isinya. Sila pertama ini sangat diamalkan di Indonesia seperti toleransi beragama
yang sangat erat di Indonesia.
Sila Kedua berbunyi “Kemanusiaan yang Adil dan Beradab” Sila ini
mengandung arti bahwa setiap manusia adalah makhluk yang sama. Masyarakat
Indonesia memiliki hak dan kewajiban yang sama sebagai warga negara.
Sila Ketiga berbunyi “Persatuan Indonesia” Sila ini mengandung arti bahwa kita
sebagai warga negara Indonesia harus Bersatu dan mengutamakan kepentingan
bangsa diatas kepentingan perseorangan.
Sila Keempat berbunyi “Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan
dalam Permusyawaratan Perwakilan” Sila ini mengandung arti bahwa segala
perbedaan pendapat dapat diselesaikan dengan kepala dingin secara musyawarah.
Musyawarah merupakan suatu system pengambilan keputusan yang melibatkan
banyak orang dengan mengakomodasi semua kepentingan sehingga tercipta satu
keputusan yang disepakati Bersama.
Sila Kelima berbunyi “Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia” Sila ini
mengandung arti bahwa keadilan yang didapatkan oleh seluruh masyarakat
Indonesia seacara adil tidak dibeda-bedakan. Jika seseorang melanggar peraturan
akan diberikan sanksi yang adil sesuai dengan apa yang telah diperbuatnya.
Dengan adanya keadilan ini masyarakat akan merasakan kesetaraan dan tidak ada
yang merasa dirugikan.
B. Saran
24
Sebagai warga negara indonesia kita harus bisa menerapkan nilai-nilai
norma dalam diri kita, baik dalam perkataan ataupun perbuatan yang sesuai
dengan dasar negara , pancasila.
Demikian yang dapat kami sampaikan mengenai materi yang menjadi
bahasan dalam makalah ini, tentunya banyak kekurangan dan kelemahan kerena
terbatasnya pengetahuan, kurangnya rujukan atau referensi yang kami peroleh
hubungannya dengan makalah ini. Penulis banyak berharap kepada para pembaca
memberikan kritik dan saran yang membangun kepada kami demi sempurnanya
makalah ini. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis maupun
pembacanya, Terima kasih.
DAFTAR PUSTAKA
25
Heri Herdiawanto dan Jumanta Hamdayama, 2010. Cerdas, Kritis, Dan
Aktif Berwarganegara (Pendidikan Kewarganegaraan untuk Perguruan Tinggi).
ERLANGGA : Jakarta.
Pendidikan kewarganegaraan, Aa Nurdin ( detik.com)
I Wayan Windia, I Gede Sutrisna, Wayan Kesieg, Adi Wisnyana dan
Wirya Agung.2014.Modul Pendidikan Pancasila Dalam Membangun Karakter
Bangsa. UDAYANA PRESS : Kampus Sudirman Denpasar
Chandrawinata, Andhyn. ______. Pengertian Pancasila Secara Etimologis,
Historis, & Terminologis. http://pancasila.weebly.com/pengertian-pancasila.html.
Diakses pada tanggal 3 Maret 2017.
BUKU AJAR PANCASILA, Drs.Purwito Adi. S.pd
Http://sekolah.grid. Agustus 2019
Http://berita.bpip.go.id
Www.liputan.6.com
Http://wikipedia.com
Buku ajar pendidikan pancasila.Yulia Dzahir
Google sholer
Website kompas.com
Mahfud, M D. 2009. “Pancasila Hasil Karya dan Milik Bersama”.
Makalah pada Kongres Pancasila di UGM tanggal 30 Mei 2009.
Hatta, Mohammad. 1977. Pengertian Pancasila. Jakarta: Idayu Press.
Oetojo Oesman dan Alfian (Eds). 1991. Pancasila Sebagai Ideologi dalam
Berbagai Bidang.
Kaelan, 2013, Negara Kebangsaan Pancasila. Yogyakarta: Penerbit
Paradigma.
26