Anda di halaman 1dari 26

PANCASILA SEBAGAI DASAR NEGARA

MAKALAH

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Penilaian Tugas


Pada Mata Kuliah Pendidikan Pancasila

Disusun Oleh :
KELOMPOK 2 KELAS RA-C

PROGRAM STUDI ILMU HUKUM


FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS PRIMAGRAHA
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat serta karunia-Nya kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan
Makalah ini dengan baik, yang alhamdulillah tepat pada waktu yang telah
ditentukan, yang berjudul Pancasila Sebagai Dasar Negara.
Makalah ini berisikan tentang Pancasila Sebagai Dasar Negara.
Diharapkan Makalah ini dapat memberikan informasi dan menambah
pengetahuan kepada kita semua tentang Pancasila Sebagai Dasar Negara. Kami
menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik
dan saran dari teman – teman semua dan semua pihak yang bersifat membangun
selalu kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah
berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga
Allah SWT senantiasa meridhai segala usaha kita. Aamiin.

Serang, 25 Oktober 2021

Kelompok 2

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ..........................................................................................2

DAFTAR ISI .........................................................................................................3

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang......................................................................................5
B. Rumusan Masalah..................................................................................6
C. Tujuan Penulis.......................................................................................6

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Pancasila.............................................................................7

a. Secara Etimologis.............................................................................7

b. Secara Tistoris..................................................................................7

c. Secara Terminologis.........................................................................8

B. Asal Usul Pancasila.............................................................................. 9

C. Kedudukan Pancasila..........................................................................11

D. Menelusuri Konsep Negara, Tujuan Negara, dan Urgensi Negara

a. Konsep Negara...............................................................................14

b. Tujuan Negara................................................................................14

c. Konsep Urgensi Dasar Negara.......................................................15

E. Mengenali Sumber Yuridis, Historis, Sosiologis, dan Politik Tentang

Pancasila Sebagai Dasar Negara..........................................................16

a. Sumber Yuridis...............................................................................16

b. Sumber Historis..............................................................................16

c. Sumber Sosiologis..........................................................................17

3
d.Sumber Politik.................................................................................18

F. Pancasila Sebagai Dasar Negara..........................................................19

a. Makna Pancasila Sebagai Dasar Negara.......................................19

b. Fungsi Pancasila Sebagai Dasar Negara.......................................22

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan........................................................................................23

B. Saran....................................................................................................25

DAFTAR PUSTAKA ..........................................................................................26

4
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pancasila dalam perjalanan bangsa Indonesia bukan sesuatu yang baru,
melainkan sudah lama dikenal sebagai bagian dalam nilai-nilai budaya kehidupan
bangsa Indonesia. Kemudian nilai-nilai tersebut dirumuskan sebagai dasar Negara
Indonesia. Artinya, Pancasila digali dan berasal dari nilai-nilai pandangan hidup
masyarakat Indonesia.
Pancasila sebagai dasar negara berfungsi sebagai pokok pangkal bagi
warga negara Indonesia dalam menjalankan kehidupan bermasyarakat, berbangsa,
dan bernegara. Terdapat lima sila dalam Pancasila, setiap silanya memiliki nilai-
nilai tersendiri. Nilai-nilai tersebut sekaligus sebagai jiwa dan kepribadian bangsa
Indonesia. Nilai Pancasila berkembang sebagai nilai dasar dan puncak budaya
bangsa yang dirumuskan dan ditetapkan melalui pemikiran para tokoh bangsa
sebagai dasar negara dan pandangan hidup.
Pancasila sebagai dasar negara menjadi perjanjian luhur bangsa yang perlu
dijunjung tinggi. Bangsa Indonesia bertekad untuk menjalankan dan mengatur
negara berdasarkan Pancasila. Sebagai dasar negara maka Pancasila sekaligus
sebagai sumber hukum, dalam arti semua hukum yang disusun harus berdasarkan
Pancasila, termasuk aturan hukum penyelenggaraan negara. Kedudukan Pancasila
sebagai dasar negara tertuang dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945
yaitu :
Maka disusunlah kemerdekaan kebangsaan Indonesia itu dalam suatu
Undang-Undang Dasar Negara Indonesia yang terbentuk dalam suatu susunan
negara Republik Indonesia yang berkedaulatan rakyat, dengan berdasarkan
kepada: Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan yang adil dan beradab,
Persatuan Indonesia, dan Keyakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan
dalam permusyawaratan/perwakilan, serta dengan mewujudkan suatu keadilan
sosial bagi seluruh rakyat Indonesia (Alinea IV).
Konsekuensi dari rumusan tersebut seluruh pelaksanaan perundang-
undangan merupakan cerminan dari nilai-nilai Pancasila. Dengan demikian, tidak
boleh ada peraturan yang bertentangan dengan Pancasila. Pancasila sebagai dasar

5
negara juga menjadi penompang yang kokoh bagi negara. Negara Indonesia dapat
berdiri karena adanya dasar negara yaitu Pancasila.
Sebagai warga negara bangsa Indonesia menjunjung tinggi pancasila
adalah hal yang sangat mutlak. Pancasila adalah dasar yang memiliki nilai tinggi
dari kedaulatan dan asas kebangsaan yang sangat mulia balasannya. Nilai-nilai
yang terkandung dalam pancasila juga patut di implementasikan ke dalam
kehidupan rakyat.
Selain sesuai dengan budaya dan teologi bangsa Indonesia pancasila di
rangkai dengan nilai-nilai normatif yang sangat luhur oleh sebab itu pancasila
adalah simbol kebangsaan Indonesia yang sangat tinggi tentunya.1

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana pancasila dirumuskan dan dijadikan dasar negara?
2. Mendefinisikan pancasila secera meyeluruh?
3. Menjelaskan konsep-konsep dasar negara?
4. Menelusuri sumber-sumber dasar negara?
5. Memaparkan tugas atau fungsi pancasila sebagai dasar ngara?

C. Tujuan Penulisan
1. Menyelesaikan tugas makalah pendidikan pancasila
2. Untuk mengetahui lebih jauh apa itu pancasila
3. Mencari tau apa sajakah konsep dan dasar negara
4. Untuk mengetahui latar belakang pancasila dijadikan dasar negara
5. Memahami pentingnya pancasila sebagai dasar negara

1
Sunarso dan Kusumawardani, Anis.. Pendidikan kewarganegaraan. Jakarta pusat, 2007

6
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Pancasila
1. Secara Etimologis
Secara etimologis istilah “pancasila” berasal dari sansekerta dari India
(bahasa kata brahmana) adapun bahasa rakyat biasa adalah bahasa Prakerta.
Menurut Muhammad Yamin, dalam bahasa sansekerta perkataan “pancasila”
memiliki dua macam arti secara leksikal yaitu :
 “panca” artinya “lima”
 “sila” vokal i pendek artinya “batu sendi”, “alas”, atau “dasar”
 “sila” vokal i panjang artinya “peraturan tingkah laku yang baik, yang penting
atau senonoh”

Kata-kata tersebut kemudian dalam bahasa Indonesia terutama bahasa


Jawa diartikan “susila” yang memiliki hubungan dengan moralitas. Oleh karena
itu secara etimologis kata “pancasila” yang dimaksudkan adalah istilah “Panca
Syiila” dengan vokal i pendek yang memiliki makna leksikal “berbatu sendi lima”
atau secara harfiah “dasar yang memiliki lima unsur”. Adapun istilah “Panca
Syiila” dengan huruf Dewanagari i bermakna 5 aturan tingkah laku yang penting.

2. Secara Historis
Proses perumusan Pancasila diawali ketika dalam sidang BPUPKI pertama
dr. Radjiman Widyodiningrat, mengajukan suatu masalah, khususnya akan
dibahas pada sidang tersebut. Masalah tersebut adalah tentang suatu calo rumusan
dasar negara Indonesia yang akan dibentuk. Kemudian tampilah pada sidang
tersebut tiga orang pembicara yaitu Mohammad Yamin, Soepomo, dan Soekarno.
Pada tanggal 1 Juni 1945 di dalam sidang tersebut Ir. Soekarno berpidato
secara lisan mengenai calon rumusan dasar negara Indonesia. Kemudian untuk
memberikan nama “Pancasila” yang artinya lima dasar, hal ini menurut Soekarno
atas saran dari salah seorang temannya yaitu seorang ahli bahasa yang tidak
disebutkan namanya.

7
Pada tanggal 17 Agustus 1945 Indonesia memproklamirkan
kemerdekaannya, kemudian keesokan harinya tanggal 18 Agustus 1945
disahkannya Undang-Undang Dasar 1945 termasuk pembukaa UUD 1945 dimana
didalamnya termuat isi rumusan lima prnsip sebagai satu dasar negara yang diberi
nama Pancasila. Sejak saat itulah perkataan Pancasila menjadi bahasa Indonesia
dan merupakan istilah umum. Walaupun dalam linea IV Pembukaan UUD 1945
tidak termuat istilah “Pancasila”, namun yang dimaksudkan Dasar Negara
Republik Indonesia adalah disebut dengan istilah “Pancasila”. Hal ini didasarkan
atas interpretasi historis terutama alam rangka pembentukancalon rumusan dasar
negara, yang secara spontan diterima oleh peserta sidang secara bulat.

3. Secara Terminologis
Proklamasi kemerdekaan tanggal 17 Agustus 1945 itu telah melahirkan
negara Republik Indonesia. Untuk melengkai alat-alat perlengkapan negara
sebagaimana lazimnya negara-negara yang merdeka, maka Panitia Persiapan
Kemerdekaan Indonesia (PPKI) segera megadakan sidang. Dalam sidangnya
tanggal 18 Agustus 1945 telah berhasil mengesahkan UUD negara Republik
Indonesia yang dikenal dengan UUD 1945. Adapun UUD 1945 yang berisi 37
pasal, 1 Aturan Peralihan yang terdiri atas 4 pasal dan 1 Aturan Tambahan erdiri
atas 2 ayat. Dalam bagian pembukaan UUD 1945 yang terdiri atas empat alinea
tersebut tercantum rumusan Pancasilla sebagai berikut :
1) Ketuhanan Yang Maha Esa
2) Kemanusiaan yang adil dan beradab
3) Persatuan Indonesia
4) Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/perwakilan
5) Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
Pancasila merupakan buah pikiran, musyawarah, dan mufakat yang
dilakukan para tokoh penting pada masa perjuangan kemerdekaan. Pancasila
adalah ideologi atau dasar negara yang di jadikan pedoman bangsa Indonesia.
Sebagai dasar negara, Pancasila perlu dihayati dan dijunjung tinggi oleh setiap
warga negara Indonesia.

8
Rumusan Pancasila sebagaimana tercantum dalam Pembukaan UUD 1945
inilah yang secara konstitusional sah dan benar sebagai dasar negara Republik
Indonesia, yang disahkan oleh PPKI yang mewakili seluruh rakyat Indonesia.
Dalam Pancasila, ada lima sila atau pedoman yang perlu diketahui. Kelima prinsip
yang ada dalam Pancasila tersebut kali pertama dicetuskan oleh Presiden RI,
Soekarno, pada 1 Juni 1945.2

B. Asal Usul Pancasila


Asal mula terbentuknya Pancasila bisa dipahami lewat empat teori, yakni
kausa materialis atau asal mula bahan, kausa formalis atau asal mula bentuk,
kausa efisien atau asal mula karya, serta kausa finalis atau asal mula tujuan.
Berikut empat teori asal mula pancasila beserta penjelasannya:
a. Kausa Materialis
Menurut Arianus Harefa dan Sodialman Daliwu, kausa materialis atau
asal mula bahan, berarti bangsa Indonesia merupakan asal muasal bahan
pembentukan Pancasila. Lebih spesifiknya, nilai kebiasaan, kebudayaan, adat
istiadat, serta agama dalam bangsa Indonesia dijadikan bahan dasar untuk
penyusunan Pancasila. Bisa dikatakan Pancasila berasal dari kepribadian serta
pandangan hidup bangsa Indonesia.
b. Kausa Formalis
Disebut juga asal mula bentuk atau bangun. Artinya bagaimana Pancasila
dirumuskan atau disusun, sebagaimana tercantum dalam Pembukaan UUD 1945.
Kausa formalis menjelaskan bagaimana awal mula Pancasila terbentuk atau
terbangun. Dalam hal ini, Ir. Soekarno dan Moh. Hatta, serta BPUPKI sangatlah
berperan besar. Ketiga pihak ini menjadi tokoh utama dalam perumusan serta
pembahasan susunan Pancasila, yang hingga saat ini terus digunakan bangsa
Indonesia.

c. Kausa Efisien
2
Chandrawinata, Andhyn. ______. Pengertian Pancasila Secara Etimologis, Historis, &
Terminologis. http://pancasila.weebly.com/pengertian-pancasila.html. Diakses pada tanggal 3
Maret 2017.

9
Kausa efisien disebut juga asal mula karya. Artinya bagaimana Pancasila
dijadikan dasar dasar negara. Dalam hal ini, PPKI menjadi asal mula karya
Pancasila. PPKI sebagai pembentuk negara serta atas kuasa pembentuk negara,
akhirnya mengesahkan Pancasila menjadi dasar negara yang sah. Pengesahan ini
dilakukan setelah adanya pembahasan dalam sidang BPUPKI dan Panitia
Sembilan.
d. Kausa Finalis
Disebut juga asal mula tujuan. Pancasila dirumuskan serta dibahas dalam
sidang pendiri negara. Tujuannya untuk menjadikan Pancasila sebagai dasar
negara. Maka kausa finalis dari terbentuknya Pancasila adalah sebagai dasar
negara. Ir. Soekarno, Moh. Hatta, anggota BPUPKI serta Panitia Sembilan
merumuskan Pancasila sebagai dasar negara sebelum disahkan. Bisa dikatakan
para pendiri negara tersebut merupakan kausa relasional karena merumuskan
dasar filsafat negara Indonesia.
Dalam setiap sila dalam Pancasila memiliki filosofi tersendiri yang perlu
untuk dipahami. Seluruh masyarakat Indonesia tentu sudah tahu bahwa lambang
Pancasila adalah seekor burung Garuda yang memliki makna kekuatan dengan
warna emas sebagai simbol kemuliaan. Di dalamnya terdapat perisai dengan
lambang 5 sila yang mewakili sila-sila dalam Pancasila. Berikut ini makna
lambang dari masing-masing sila adalah:
1. Sila Pertama
Sila pertama memiliki lambang bintang (tunggal) berwarna kuning. Sila
yang pertama ini mengandung maksud bahwa bangsa Indonesia adalah bangsa
yang beriman dan bertakwa pada Tuhan Yang Maha Esa, berdasarkan
kepercayaan yang dianut oleh masing-masing individu.
2. Sila Kedua
Simbol kedua ini diwakili lambang berupa rantai. Jumlah rantai ini
mencapai 17 dan tidak terputus. Rantai yang tidak terputus ini memiliki makna
generasi penerus yang turun-temurun dan selalu saling berkaitan serta
membutuhkan satu sama lain.

3. Sila Ketiga

10
Simbol dari sila ketiga ini adalah pohon beringin yang menandai tempat
berteduh ataupun berlindung. Artinya seluruh rakyat Indonesia bisa berlindung
dan berteduh di bawah naungan Negara Indonesia.
4. Sila Keempat
Simbol sila keempat adalah kepala banteng, yang dikutip dari BPIP RI
menandakan tenaga rakyat. Selain itu, kepala banteng juga mewakili hewan sosial
yang sering berkumpul. Dalam hal ini, sila keempat menjadi pedoman bagi rakyat
indonesia untuk bahu-membahu dan berdiskusi dalam menyelesaikan berbagai
persoalan.
5. Sila Kelima
Simbol terakhir yakni sila kelima Pancasila adalah padi dan kapas yang
bermakna kemakmuran dan kesejahteraan. Melalui simbol ini, Negara Indonesia
memiliki kewajiban untuk memakmurkan rakyatnya sebagai landasan.
Sementara lambang pada setiap tubuh garuda yang terdiri dari 17 jumlah
bulu, 8 bulu di ekor, 19 bulu di pangkal ekor, dan 45 bulu di leher
menggambarkan waktu kemerdekaan Indonesia diproklamasikan yakni 17-8-
1945. Burung Garuda Pancasila yang mencengkram sebuah gulungan dengan
tulisan Bhinneka Tunggal Ika memiliki arti kesatuan dalam keberagaman.
Meskipun berbeda-beda namun tetap satu.3

C. Kedudukan Pancasila
Ada beberapa Nilai-nilai di dalam Pancasila yang mengunakan pedoman
normatif pada setiap kegiatan penyelenggaraan negara.
Adapun kedudukan pancasila yaitu :

1. Pancasila sebagai Dasar Negara


Kedudukan Pancasila sebagai dasar Negara Indonesia dilegalkan oleh
Instruksi Presiden No.12/1968. Pancasila dijadikan sebagai norma dasar/kaidah
negara yang fundamental. Hal tersebut tercantum dalam alinea keempat UUD RI

3
https://news.detik.com/berita/3223139/cerita-bung-karno-soal-asal-mula-nama-
pancasila

11
tahun 1945. Pancasila sebagai dasar negara memiliki arti bahwa Pancasila menjadi
pedoman dalam penyelenggaraan segala norma-norma hukum dan negara.

2. Pancasila sebagai Pandangan Hidup Negara Indonesia


Pancasila sebagai dasar dari penyelenggaraan kehidupan bernegara
merupakan kedudukan Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa. Peran
Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa adalah untuk mempersatukan dan
memberi petunjuk masyarakat Indonesia yang majemuk (beraneka ragam) dalam
mencapai kesejahteraan serta kebahagiaan.

3. Pancasila sebagai Sumber dari Segala Sumber Hukum


Pancasila merupakan sumber dari segala sumber hukum yang berlaku di
negara Indonesia. Semua hukum harus tunduk dan bersumber dari Pancasila.
Kedudukan pancasila sebagai sumber dari segala sumber hukum, terdapat pada
landasan yuridis yang termasuk Ketetapan MPR No. V/MPR/1973 dan Ketetapan
MPR N.o IX/MPR/1978. Landasan yuridis tersebut menegaskan bahwa
kedudukan Pancasila sebagai dasar negara ini berfungsi sebagai sumber dari
segala sumber hukum atau sumber dari tata tertib hukum yang berlaku di
Indonesia. Sementara menurut Ketetapan MPR No. III/MPR/2000, menyebutkan
bahwa Pancasila merupakan sumber hukum dasar nasional.

4. Pancasila sebagai Sumber Cita-Cita dan Tujuan Nasional


Pancasila sebagai dasar negara menjadi cita-cita dan tujuan bangsa
Indonesia. Sebagai masyarakat Indonesia harus memiliki kepercayaan terhadap
Tuhan Yang Maha Esa, rasa kemanusiaan yang tinggi, kesatuan, bermusyawarah,
serta berkeadilan sosial. Diantara ciri bangsa Indonesia adalah memiliki satu ide,
cita-cita, tujuan, dan tekad untuk hidup bersama dalam Negara Kesatuan Republik
Indonesia. Prinsip kebangsaan tersebut berumber dari Pancasila sebagai asas
persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia.

5. Pancasila sebagai Perjanjian Luhur

12
Pancasila sebagai perjanjian luhur, artinya Pancasila harus dibela untuk
selama-lamanya. Perjanjian hukum yang dimaksud telah dilakukan per 18
Agustus 1945, yaitu saat PPKI (Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia)
memantapkan dasar negara Pancasila secara konstitusional dan pembukaan UUD
1945.

6. Pancasila sebagai Jiwa Bangsa Indonesia


Pancasila merupakan jiwa bangsa yang harus diwujudkan dalam setiap
lembaga atau organisasi dan insan yang ada di Indonesia. Pancasila sebagai jiwa
bangsa, berarti Pancasila memberikan ciri khas tersendiri bagi bangsa Indonesia
dan membedakannya dengan bangsa lain. Lahirnya Pancasila sebagai jiwa bangsa
Indonesia bersamaan dengan berdirinya bangsa Indonesia.

7. Pancasila sebagai Kepribadian Bangsa Indoneisa


Kepribadian bangsa Indonesia sangat penting dan juga harus menjadi
identitas bangsa Indonesia. Oleh sebab itu, Pancasila harus ditanamkan dan berada
di dalam diri setiap individu bangsa Indonesia. Nilai-nilai Pancasila memiliki
peran penting untuk membentuk kepribadian bangsa Indonesia. Membuat
karakteristik bangsa Indonesia menjadi terbuka terhadap segala perubahan yang
terjadi di dalam maupun di luar negeri tanpa meninggalkan kebudayaan asli milik
bangsa Indonesia sendiri.

8. Pancasila Sebagai Idiologi Bangsa Indonesia


Pancasila sebagai ideologi bangsa Indonesia merupakan kumpulan ide atau
gagasan yang memiliki nilai dan diyakini kebenarannya oleh bangsa Indonesia
dan digunakan sebagai pedoman masyarakat. Pancasila juga dijadikan dasar
dalam penyelenggaran negara. Kedudukan pancasila sebagai dasar negara menjadi
salah satu semangat yang konstitusi.4

D. Menelusuri Konsep Negara, Tujuan Negara dan Urgensi Dasar Negara

4
BUKU AJAR PANCASILA, Drs.Purwito Adi. S.pd.

13
1. Menelusuri Konsep Negara
Menurut Diponolo (1975: 23-25) negara adalah suatu organisasi
kekuasaan yang berdaulat dengan tata pemerintahan atau tata tertib atas suatu
umat di suatu daerah tertentu. Sejalan dengan pengertian negara tersebut,
Diponolo menyimpulkan 3 (tiga) unsur yang lazim disebut sebagai unsur
konstitutif, yaitu:
a. Unsur tempat, atau daerah, wilayah atau territoir
b. Unsur manusia, atau umat (baca: masyarakat), rakyat atau bangsa
c. Unsur organisasi, atau tata kerjasama, atau tata pemerintahan.
Berbicara tentang negara dari perspektif tata negara paling tidak dapat
dilihat dari 2 (dua) pendekatan, yaitu:
a. Negara dalam keadaan diam, yang fokus pengkajiannya terutama kepada
bentuk dan struktur organisasi negara
b. Negara dalam keadaan bergerak, yang fokus pengkajiannya terutama kepada
mekanisme penyelenggaraan lembaga-lembaga negara, baik di pusat maupun di
daerah. Pendekatan ini juga meliputi bentuk pemerintahan seperti apa yang
dianggap paling tepat untuk sebuah Negara.
Dasar negara akan menentukan bentuk negara, bentuk dan sistem
pemerintahan, dan tujuan negara yang ingin dicapai, serta jalan apa yang
ditempuh untuk mewujudkan tujuan suatu negara.

2. Menelusuri Konsep Tujuan Negara


Para ahli berpendapat bahwa Secara teoretik, ada beberapa tujuan negara
diantaranya :
a. Kekuatan, kekuasaan dan kebesaran/keagungan
b. Kepastian hidup, keamanan, dan ketertiban
c. Kemerdekaan
d. Keadilan
e. Kesejahteraan dan kebahagiaan hidup

14
Tujuan negara Republik Indonesia apabila disederhanakan dapat dibagi 2
(dua) yaitu mewujudkan kesejahteraan umum dan menjamin keamanan seluruh
bangsa dan seluruh wilayah negara.
Oleh karena itu, pendekatan dalam mewujudkan tujuan negara tersebut
dapat dilakukan dengan 2 (dua) pendekatan yaitu:
a. Pendekatan kesejahteraan (prosperity approach)
b. Pendekatan keamanan (security approach)

3. Menelusuri Konsep dan Urgensi Dasar Negara


a. Secara etimologis, istilah dasar negara maknanya identik dengan istilah
Grundnorm (norma dasar), rechtsidee (cita hukum), staatsidee (cita
negara), philosophische grondslag (dasar filsafat negara).
b. Secara terminologis atau secara istilah, dasar negara dapat diartikan
sebagai Landasan dan sumber dalam membentuk dan menyelenggarakan
negara. Dasar negara juga dapat diartikan sebagai sumber dari segala
sumber hukum negara.
Dasar negara merupakan suatu norma dasar dalam penyelenggaraan
bernegara yang menjadi sumber dari segala sumber hukum sekaligus sebagai cita
hukum (rechtsidee), baik tertulis maupun tidak tertulis dalam suatu negara. Cita
hukum ini akan mengarahkan hukum pada cita-cita bersama dari masyarakatnya.
Cita-cita ini mencerminkan kesamaan-jesamaan kepentingan di antara sesama
warga masyarakat. Prinsip bahwa norma hukum itu bertingkat dan berjenjang,
termanifestasikan dalam Undang-undang Nomor 12 tahun 2011 tentang
Pembentukan Peraturan Perundang-undangan yang tercermin pada pasal 7 yang
menyebutkan jenis dan hierarki Peraturan Perundang-undangan, yaitu sebagai
berikut:
 Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945;
 Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat;
 Undang-Undang/Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang;
 Peraturan pemerintah
 Peraturan presiden
 Peraturan daerah provinsi

15
 Peraturan kabupaten/kota.5

E. Menggali Sumber Yuridis, Historis, Sosiologis, dan Politis tentang


Pancasila sebagai Dasar Negara

1. Sumber Yuridis Pancasila sebagai Dasar Negara


Secara yuridis ketatanegaraan, Pancasila merupakan dasar negara Republik
Indonesia sebagaimana terdapat pada Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia tahun 1945, yang kelahirannya ditempa dalam proses
kebangsaan Indonesia. Melalui Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia tahun 1945 sebagai payung hukum, Pancasila perlu diaktualisasikan
agar dalam praktik berdemokrasinya tidak kehilangan arah dan dapat meredam
konflik yang tidak produktif. Tidak hanya itu, serta ditegaskan dalam Undang-
Undang No 12 tahun 2011 tentang Pembentukan Perundang- undangan bahwa
Pancasila ialah sumber dari segala sumber hukum negeri. Penempatan Pancasila
sebagai sumber dari segala sumber hukum negeri, ialah sesuai dengan Pembukaan
Undang- Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945, bahwa Pancasila
ditempatkan sebagai dasar serta pandangan hidup negara dan sekaligus dasar
filosofis bangsa serta negara sehingga tiap modul muatan peraturan perundang-
undangan tidak boleh berlawanan dengan nilai- nilai yang tercantum dalam
Pancasila .

2. Sumber Historis Pancasila sebagai Dasar Negara


Dalam persidangan yang diselenggarakan guna mempersiapkan Indonesia
merdeka, Radjiman meminta kepada anggotanya untuk memastikan dasar negara.
Sebelumnya, Muhammad Yamin serta Soepomo mengungkapkan pemikirannya
mengenai dasar negara. Setelah itu dalam pidato 1 Juni 1945, Soekarno menyebut
dasar negara adalah pancasila.
Selain pengertian yang diungkapkan oleh Soekarno, “dasar negara” dapat disebut
pula “ideologi negara”.

5
Mahfud, M D. 2009. “Pancasila Hasil Karya dan Milik Bersama”. Makalah pada Kongres
Pancasila di UGM tanggal 30 Mei 2009.

16
Pancasila dijadikan sebagai dasar mengatur politik negara dan perundang-
undangan negara, supaya tercapai indonesia merdeka seperti dicita-citakan, yaitu:
- Merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur.
- Pancasila dijadikan sebagai dasar negara, yaitu sewaktu ditetapkannya
Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Kesatuan Republik Indonesia tahun
1945 pada 8 Agustus 1945. Pada mulanya, pembukaan direncanakan pada tanggal
22 Juni 1945, yang terkenal dengan Jakarta-Charter (Piagam Jakarta), tetapi
Pancasila telah lebih dahulu diusulkan sebagai dasar filsafat negara Indonesia
merdeka yang akan didirikan pada 1 Juni 1945, dalam rapat Badan Penyelidik
Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia.
Berdasarkan penjelajahan historis diketahui bahwa Pancasila yang
berlaku sekarang merupakan hasil karya bersama dari berbagai aliran politik yang
ada di BPUPKI, yang kemudian disempurnakan dan disahkan oleh PPKI pada saat
negara didirikan.

3. Sumber Sosiologis Pancasila sebagai Dasar Negara


Secara ringkas sumber sosiologis menguraikan pokok-pokok moralitas
dan haluan kebangsaan/kenegaraan menurut alam Pancasila sebagai berikut :
- Pertama, nilai-nilai ketuhanan (religiusitas) sebagai sumber etika dan
spiritualitas (yang bersifat vertical transcendental) dianggap penting sebagai
fundamental etika kehidupan bernegara. Sebagai negara yang dihuni oleh
penduduk dengan multiagama dan multikeyakinan, negara Indonesia diharapkan
dapat mengambil jarak yang sama, melindungi terhadap semua agama dan
keyakinan serta dapat mengembangkan politiknya yang dipandu oleh nilai – nilai
agama.
- Kedua, nilai- nilai kemanusiaan universal yang bersumber dari hukum Tuhan,
hukum alam, serta sifat- sifat sosial( bersifat horizontal) dianggap penting sebagai
fundamental etika politik kehidupan bernegara dalam pergaulan dunia. Prinsip
kebangsaan yang luas menuju pada persaudaraan dunia yang dikembangkan lewat
jalur eksternalisasi serta internalisasi
- Ketiga, nilai-nilai etis kemanusiaan harus mengakar kuat dalam lingkungan
pergaulan kebangsaan yang lebih dekat sebelum menjangkau pergaulan dunia

17
yang lebih jauh.
- Keempat, nilai ketuhanan, nilai kemanusiaan, dan nilai serta cita- cita
kebangsaan itu dalam aktualisasinya harus menjunjung tinggi kedaulatan rakyat
yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan. Dalam prinsip musyawarahmufakat,
keputusan tidak didikte oleh kalangan mayoritas maupun kekuatan minoritas elit
politik serta pengusaha, namun dipimpin oleh hikmat/kebijaksanaan yang
memuliakan daya- daya rasionalitas deliberatif dan kearifan tiap masyarakat tanpa
pandang bulu.
- Kelima, nilai ketuhanan, nilai kemanusiaan, nilai dan cita kebangsaan serta
demokrasi permusyawaratan itu memperoleh artinya sejauh dalam mewujudkan
keadilan social. Keseimbangan antara peran manusia sebagai makhluk individu
dan peran manusia sebagai makhluk sosial, juga antara pemenuhan hak sipil,
politik dengan hak ekonomi, sosial dan budaya.

4. Sumber Politis Pancasila sebagai Dasar Negara


Dalam Pasal 1 ayat (2) UUD 1945, terkandung makna bahwa Pancasila
menjelma menjadi asas dalam sistem demokrasi, konstitusional, dimana Pancasila
menjadi landasan etik dalam kehidupan politik bangsa Indonesia. Selain itu, bagi
warga negara yang berkiprah dalam suprastruktur politik (sektor pemerintah)
seprti lembaga-lembaga negara dan lembaga-lembaga pemerintahan, baik di
pusat maupun di daerah, Pancasila merupakan norma hukum dalam
memformulasikan dan mengimplementasikan kebijakan publik yang menyangkut
hajat hidup orang banyak. Pancasila menjadi kaidah penuntun dalam setiap
aktivitas sosial politiknya. Dengan demikian, sektor masyarakat akan berfungsi
memberikan masukan yang baik kepada sektor pemerintah dalam sistem politik,
diharapkan akan terwujud masyarakat yang adil dalam kemakmuran keadilan.6

6
Kaelan, 2013, Negara Kebangsaan Pancasila, Yogyakarta: Penerbit Paradigma.

18
E. Pancasila sebagai Dasar Negara
Setiap negara tentu memiliki sebuah dasar negara, di mana dasar negara
tersebut dijadikan sebagai sikap hidup, pandangan hidup, serta sumber tata tertib
hukum dalam suatu negara. Tanpa dasar dan tujuan, maka sebuah negara tidak
akan mendapatkan kemajuan dan kesejahteraan. Dasar negara Indonesia adalah
Pancasila, yang terdiri dari lima sila yang menjelaskan tujuan negara Indonesia
berdiri.
Pancasila adalah dasar falsafah atau filosofi masyarakat Indonesia. Lebih
dari itu, Pancasila juga bisa disebut sebagai identitas bangsa Indonesia yang
memiliki lambang burung garuda. Pancasila sebagai dasar negara memiliki peran
penting bagi kehidupan berbangsa dan bernegara, bahkan, pada 1 Juni ditetapkan
sebagai Hari Kesaktian Pancasila sebagai keputusan Presiden Nomor 24 Tahun
2016. Tanggal tersebut dipilih karena Presiden Soekarno menyampaikan pidato
yang berjudul lahirnya Pancasila.
Pancasila juga digunakan sebagai dasar untuk mengatur penyelenggaraan
aparatur negara sesuai dengan pembukaan Undang-Undang Dasar 1945. Lebih
tepatnya, bentuk ringkasan yang ada di dalam ringkasan dari UUD 1945 alinea ke-
4. Di mana setiap sila berisi tentang tujuan negara Indonesia yang sesungguhnya.
Sebagai dasar negara, Pancasila mencakup lima pedoman yang sangat
penting untuk rakyat Indonesia dalam menjalani kehidupan berbangsa dan
bernegara. Sehingga, makna setiap sila di dalam Pancasila harus dipahami dan
juga diamalkan setiap warga Indonesia. Pada hakikatnya, dasar negara Indonesia
yaitu Pancasila yang dilengkapi dengan Undang-Undang Dasar 1945. Dasar
negara Indonesia ini berdiri dari keyakinan yang kuat untuk mensejahterakan serta
memajukan kehidupan bangsa.

a. Makna Pancasila sebagai Dasar Negara


Makna Pancasila sebagai dasar negara yaitu Pancasila digunakan sebagai
dasar atau fundamen untuk mengatur pemerintah negara, atau pun sebagai dasar
untuk mengatur seluruh penyelenggaraan negara.
Maka, makna Pancasila sebagai dasar negara bisa didefinisikan sebagai
kaidah negara yang fundamental, yang artinya sebagai hukum dasar, baik itu yang

19
tertulis atau yang tidak tertulis dan semua peraturan perundang-undangan yang
berlaku dalam negara Indonesia sudah seharusnya bersumber dan ada di bawah
pokok kaidah negara yang fundamental.
Dasar negara Indonesia adalah Pancasila, yang masing-masing sila
memiliki arti dan makna. Adapun beberapa makna dalam setiap sila pada
Pancasila adalah:

 Ketuhanan Yang Maha Esa


1. Pengakuan eksistensi Tuhan Yang Maha Esa.
2. Negara mengakui keberadaan agama yang berketuhanan dan membebaskan
penduduk untuk memilih agamanya.
3. Negara menjamin penduduk untuk beribadah sesuai agamanya masing-masing.
4. Kehidupan sosial berlangsung dengan terjaganya kehidupan beragama.
5. Toleransi antara pemeluk agama terjaga.
6. Negara hadir ketika timbul konflik antaragama.

 Kemanusiaan yang Adil dan Beradab


1. Setiap manusia Indonesia mengakui dan menghormati adanya martabat
manusia lain.
2. Memanusiakan manusia dan melihat manusia lain sebagai makhluk Tuhan.
3. Menjunjung tinggi prinsip keadilan dalam berhubungan dengan manusia lain.
4. Menerapkan perilaku yang beradab dan sopan santun dalam berhubungan
sosial.

 Persatuan Indonesia
1. Manusia/orang Indonesia cinta Tanah Airnya
2. Memiliki jiwa nasionalisme dan patriotism
3. Bersikap dan bertindak dengan tetap menjaga persatuan dan kesatuan bangsa
4. Anti rasis dan anti diskriminasi
5. Menjunjung tinggi rasa persaudaraan se-Tanah Air
6. Kemanapun kaki melangkah, dimanapun tubuh berada, jiwanya tetap merah-
putih.

20
 Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam
Permusyawaratan dan Perwakilan
1. Bersikap pro-dialog, pro-musyawarah, pro-demokrasi.
2. Anti kekerasan dalam menyelesaikan masalah atau konflik.
3. Mengambil keputusan dengan musyawarah mufakat.
4. Selalu mengambil kebijaksanaan di atas persengketaan atau perbedaan
pendapat.
5. Musyawarah dilandasi dengan kejujuran bersama.

 Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia


1. Pemerataan kemakmuran bagi seluruh rakyat Indonesia.
2. Berorientasi pada pengurangan kesenjangan masyarakat.
3. Redistribusi kekayaan secara adil kepada masyarakat banyak.
4. Negara berpihak pada mayoritas rakyat jelata yang lemah dan melindungi setiap
warga negara untuk mendapat penghidupan yang layak.

Sebagai mana yang telah dijabarkan bahwa pancasila adalah dasar


berdirinya bangsa Indonesia ini. Oleh sebab itu bangsa Indonesia diatur melalui 5
sila yang terdapat dari pancasila tersebut. Pancasila dirumuskan dan dijadikan
lambang kebesaran bangsa Indonesia. Hukum, sosial bahkan kemasyarakatan
bangsa indonesia diatur sebaik-baiknya dalam pancasila. Sehingga yang ada
adalah bangsa indonesia secara utuh dan kesatuan. Kemerdekaan bangsa
indonesia di jadikan sebuah simbol kebesaran yaitu pancasila dengan lambang
garuda yang kuat dan gagah serta pemberani.
Pancasila menjadi satu-satunya landasan paling utama bagi bangsa
Indonesia untuk menjalankan kehidupan berbangsa dan bernegara.

b. Fungsi Pancasila sebagai Dasar Negara

21
Ada beragam fungsi Pancasila yang harus dipahami oleh seluruh
masyarakat Indonesia. Adapun beberapa fungsi Pancasila adalah :
1. Sebagai Pandangan Hidup
Pandangan hidup bangsa juga dapat disebut sebagai ideologi. sebagai
intisari dari nilai budaya masyarakat Indonesia, maka Pancasila merupakan cita-
cita moral bangsa yang memberikan pedoman dan kekuatan rohaniah bagi bangsa.
Tentunya dalam berperilaku luhur dalam berkehidupan bermasyarakat, berbangsa,
dan bernegara.

2. Kepribadian Bangsa
Pancasila berperan untuk menjadi kepribadian bangsa, agar bisa dibedakan
dengan bangsa atau negara lain. Pancasila sebagai kepribadian bangsa ini dapat
diamati dari keadaan mental, sikap dan tingkah laku bangsa Indonesia.

3. Sumber Hukum
Pancasila berfungsi sebagai sumber dari segala sumber hukum berupa
Kumpulan nilai-nilai yang harus berada di belakang keseluruhan hukum
Indonesia. Asas-asas yang harus diikuti sebagai petunjuk dalam mengadakan
pilihan hukum di Indonesia.

Para pendiri negara telah sepakat, dasar negara adalah Pancasila. Karena
pandangan hidup bangsa harus sesuai ciri khas bangsa Indonesia dan diambil dari
kepribadian tertinggi bangsa. Arti penting pancasila sebagai dasar negara adalah
Pancasila menjadi pedoman bagi masyarakat Indonesia adapun nilai-nilai dalam
Pancasila adalah nilai yang mendasar untuk dijadikan pedoman peraturan dan
dasar dari norma-norma hukum yang berlaku di Indonesia.
Beberapa arti penting pancasila sebagai dasar negara yaitu :
- Menjadi asas berdirinya negara indonesia
- Menjadi dasar penyelenggaran kehidupan bernegara
- Menjadi dasar tertib hukum nasional
- Menjadikan indonesia merdeka dan berdiri kokoh sebagai negara yang berdaulat.
BAB III

22
PENUTUP

A. Kesimpulan
Jika dilihat dari sudut pandang sejarah, Ketua Badan Penyelidik Usaha
Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) Radjiman Wedyodiningrat pada
sidang pembukaan sempat menanyakan apa dasar dari Negara Indonesia merdeka
yang hendak didirikan. Namun anggota panita tidak mau menjawab pertanyaan
tersebut. Hingga akhirnya pada 1 Juni 1945, Soekarno menjawab lewat pidatonya
di hadapan para anggota panitia, di mana dasar Negara Indonesia adalah
Pancasila. Swasono menyatakan Pancasila merupakan perangai tentang apa itu
Indonesia. Menurutnya, sedemikian pentingnya Pancasila hingga dapat dikatakan,
bila tidak ada Pancasila, maka tidak ada Indonesia. Penegasan Pancasila sebagai
dasar negara dapat diketahui lebih jelas dari pandangan para pendiri bangsa.
Pancasila sebagai ideologi negara ditegaskan dalam rancangan Undang-Undang
Dasar yang akan menjadi sendi politik negara dan politik pemerintah, sehingga
Pancasila tidak bisa dipisahkan dari kehidupan kenegaraan.
Pernyataan diatas dapat disimpulkan bahwa Pancasila sebagai dasar negara
memiliki arti bahwa Pancasila menjadi sumber nilai, norma, dan kaidah bagi
segala peraturan hukum dan perundang-undangan yang dibuat dan berlaku di
Indonesia, baik yang tertulis maupun yang tidak tertulis. Pancasila dapat dijadikan
wadah untuk mempersatukan segala kebudayaan, suku, ras, Bahasa, dan agama
yang beraneka ragam yang ada di Indonesia. Hal ini yang menjadikan Pancasila
sebagai norma dasar dalam mencapai cita-cita bangsa. Pancasila sebagai dasar
negara memiliki peranan yang sangat penting dalam mengatur segala kegiatan
kehidupan bangsa dan negara yaitu untuk mewujudkan kehidupan yang
berdasarkan nilai-nilai agar tercipta negara yang bersatu, berdaulat, adil dan
makmur seperti yang tercantum dalam UUD 1945. Di dalam Pancasila terkandung
lima nilai yang menjadi pedoman kehidupan bagi rakyat Indonesia.

Sila Pertama berbunyi “Ketuhanan Yang Maha Esa” Sila ini mengandung arti
bahwa pengakuan atas keberadaannya Tuhan sebagai pencipta alam semesta
beserta isinya. Di negara Indonesia terdapat perbedaan kepercayaan, tetapi semua

23
kepercayaan tersebut mengakui bahwa Tuhan sebagai pencipta alam beserta
isinya. Sila pertama ini sangat diamalkan di Indonesia seperti toleransi beragama
yang sangat erat di Indonesia.
Sila Kedua berbunyi “Kemanusiaan yang Adil dan Beradab” Sila ini
mengandung arti bahwa setiap manusia adalah makhluk yang sama. Masyarakat
Indonesia memiliki hak dan kewajiban yang sama sebagai warga negara.
Sila Ketiga berbunyi “Persatuan Indonesia” Sila ini mengandung arti bahwa kita
sebagai warga negara Indonesia harus Bersatu dan mengutamakan kepentingan
bangsa diatas kepentingan perseorangan.
Sila Keempat berbunyi “Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan
dalam Permusyawaratan Perwakilan” Sila ini mengandung arti bahwa segala
perbedaan pendapat dapat diselesaikan dengan kepala dingin secara musyawarah.
Musyawarah merupakan suatu system pengambilan keputusan yang melibatkan
banyak orang dengan mengakomodasi semua kepentingan sehingga tercipta satu
keputusan yang disepakati Bersama.
Sila Kelima berbunyi “Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia” Sila ini
mengandung arti bahwa keadilan yang didapatkan oleh seluruh masyarakat
Indonesia seacara adil tidak dibeda-bedakan. Jika seseorang melanggar peraturan
akan diberikan sanksi yang adil sesuai dengan apa yang telah diperbuatnya.
Dengan adanya keadilan ini masyarakat akan merasakan kesetaraan dan tidak ada
yang merasa dirugikan.

Demikian Pancasila merupakan dasar negara Indonesia yang memegang


peranan penting dalam negara kita. Kita sebagai warga negara harus
mengamalkan sila-sila Pancasila dan mewujudkannya dalam kehidupan sehari-
hari agar terciptanya masyarakat yang adil, makmur dan berdaulat.

B. Saran

24
Sebagai warga negara indonesia kita harus bisa menerapkan nilai-nilai
norma dalam diri kita, baik dalam perkataan ataupun perbuatan yang sesuai
dengan dasar negara , pancasila.
Demikian yang dapat kami sampaikan mengenai materi yang menjadi
bahasan dalam makalah ini, tentunya banyak kekurangan dan kelemahan kerena
terbatasnya pengetahuan, kurangnya rujukan atau referensi yang kami peroleh
hubungannya dengan makalah ini. Penulis banyak berharap kepada para pembaca
memberikan kritik dan saran yang membangun kepada kami demi sempurnanya
makalah ini. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis maupun
pembacanya, Terima kasih.

DAFTAR PUSTAKA

25
 Heri Herdiawanto dan Jumanta Hamdayama, 2010. Cerdas, Kritis, Dan
Aktif Berwarganegara (Pendidikan Kewarganegaraan untuk Perguruan Tinggi).
ERLANGGA : Jakarta.
 Pendidikan kewarganegaraan, Aa Nurdin ( detik.com)
 I Wayan Windia, I Gede Sutrisna, Wayan Kesieg, Adi Wisnyana dan
Wirya Agung.2014.Modul Pendidikan Pancasila Dalam Membangun Karakter
Bangsa. UDAYANA PRESS : Kampus Sudirman Denpasar
 Chandrawinata, Andhyn. ______. Pengertian Pancasila Secara Etimologis,
Historis, & Terminologis. http://pancasila.weebly.com/pengertian-pancasila.html.
Diakses pada tanggal 3 Maret 2017.
 BUKU AJAR PANCASILA, Drs.Purwito Adi. S.pd
 Http://sekolah.grid. Agustus 2019
 Http://berita.bpip.go.id
 Www.liputan.6.com
 Http://wikipedia.com
 Buku ajar pendidikan pancasila.Yulia Dzahir
 Google sholer
 Website kompas.com
 Mahfud, M D. 2009. “Pancasila Hasil Karya dan Milik Bersama”.
Makalah pada Kongres Pancasila di UGM tanggal 30 Mei 2009.
 Hatta, Mohammad. 1977. Pengertian Pancasila. Jakarta: Idayu Press.
 Oetojo Oesman dan Alfian (Eds). 1991. Pancasila Sebagai Ideologi dalam
Berbagai Bidang.
 Kaelan, 2013, Negara Kebangsaan Pancasila. Yogyakarta: Penerbit
Paradigma.

26

Anda mungkin juga menyukai