DIABETIC NEPHROPATHY
Nunuk Mardiana
Penyakit Ginjal Kronis (PGK) masih merupakan masalah kesehatan di dunia karena
morbiditas dan mortalitasnya yang tinggi. Diabetes Mellitus merupakan penyebab terbanyak
PGK.
Pada Penyakit Ginjal Kronis fungsi ginjal mengalami penurunan secara pelan dan
progresif selama bertahun tahun. Dengan demikian tujuan terapi PGK adalah mencegah atau
memperlambat kerusakan ginjal lebih lanjut.
Diit rendah protein atau Low Protein Diet (LPD) direkomendasikan untuk pasien PGK
guna mengurangi akumulasi berbagai toksin (termasuk hasil metabolisme protein dan asam
amino), memperlambat laju progresi penyakit, dan memelihara atau meningkatkan status nutrisi.
Akan tetapi kwantitas dan karakteristik LPD yang direkomendasikan amat bervariasi.
Pembatasan protein pada diit pasien PGK memberi beberapa keuntungan. Berdasarkan
penelitian yang dilaporkan, kegunaan pembatasan protein pada pasien PGK antara lain adalah
untuk menurunkan akumulasi bahan sampah yang tidak dapat diekskresi ginjal sehingga juga
memperbaiki gejala uremik, menurunkan proteinuria, memperbaiki beberapa kondisi seperti
asidosis, resistensi insulin, hiperlipidemia, hiperparatiroid sekunder, serta stres oksidan, dan
menunda inisiasi dialysis. Supplemented very low protein diet yang diberikan pada
penatalaksanaan diit pasien PGK progresif mempunyai kegunaan untuk tetap memelihara status
nutrisi, mempertahankan balance nitrogen positif atau netral, menahan laju progresi PGK serta
koreksi terhadap berbagai komplikasi metabolik.
Studi mengenai suplementasi asam keto pada VLPD yang dikhususkan pada penyakit
ginjal diabetik tidak sebanyak pada PGK. Dilaporkan bahwa penelitian pada tikus diabetik dan
uremik yang mendapatkan LPD + asam keto menunjukkan adanya perbaikan pada proteinuria,
penurunan BUN dan kreatinin, memperlambat penurunan berat badan, mengurangi hilangnya
massa otot soleus dan menurunkan aktivasi autofagi. Penelitian di India melaporkan bahwa pada
pasien Nefropati Diabetik yang mendapat suplementasi asam keto menunjukkan penurunan gula
darah, kreatinin serum, ekskresi protein urin, serta peningkatan hemoglobin, produksi urin dalam
24 jam dan laju filtrasi glomerulus.