Bab I
Bab I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
dan jelas membutuhkan waktu yang relativ lama bahkan berlangsung seumur
lembaga yang dibuat pemerintah dan pihak swasta sebagai tempat yang terbaik
sosial dalam membentk watak manusia. Oleh karena itu sekolah harus dikelola
dengan efektif dan efisien. Untuk mencapai tujuan yang di inginkan, sekolah
1
Kompetensi yang dimiliki akan mencerminkan proses Good Governace.
Pemenuhan standar kualifikasi dan standar kompetensi bagi tata usaha sekolah
di jenjang pendidikan dasar dan menengah dalam jabatan merupakan hak yang
menengah atau disebut tenaga tata usaha sekolah dalam proses pembelajaran
pendidikan dasar dan menengah tidak dapat dilakukan oleh pendidik.1 Hal ini
instruktur.
1
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 24 Tahun 2008 .
2
Hadari Nawawi, Administrasi Pendidika, Jakarta: PT. Gunung Agung, Jakarta, 1984.
Hal 9-11.
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 24
Tahun 2008 Tanggal 11 Juni 2008 tentang standar tenaga administrasi sekolah
komponen lain dijenjang pendidikan dasar dan menengah itu dalam melayani
governance), yang satu di antara prinsip yang harus dipenuhi adalah prinsip
mencapai hasil-hasil kerja yang telah ditetapkan, dan merupakan suatu cara
dimana salah satu cara untuk meningkatkan kualitas SDM adalah dengan
(tata usaha sekolah) dalam mencapai hasil kerja yang ditetapkan, perbaikan ini
3
T Hani Handoko, Manajemen Personalia Dan Sumber Daya Manusia, BPFE
Yogyakarta,1998. Hal 117.
dapat dilakukan dengan cara memperbaiki pengetahuan dan ketrampilan, serta
perlu dipertanyakan. Hal ini mucul dari suatu fenomena dimana beberapa
seperti perencanaan tata usaha sekolah yang belum efektif, dan belum
mendapat perhatian yang cukup. Padahal tata usaha sekolah yang telah
yang lebih berorientasi pada pengembangan mutu, karier dan kinerja para tata
4
Prof. Dr. Mujammil Qomar, Manajemen Pendidikan Islam, Erlangga, 2007. Hal 134.
(organizing),penggerakan/pelaksanaan (actuating), dan pengontrolan
(controlling).5
5
Prof. Dr. Husaini Usman, M.Pd., M.T., ManajemenTeori Praktik dan Riset
PendidikanPT. Bumi Aksara, 2008. Hal. 44.
6
T Hani Handoko, Op. Cit., Hal 104.
7
Sondang P. Siagian, Manajemen Sumber Daya Manusia, Bumi Aksara, Jakarta 2008.Hal
183.
8
Udin Staefudin Saud, Pengambangan Profesi Guru, CV. Alfabeta, Bandung, 2009.
Ha126.
Namun pada kenyataannya di SMA Negeri 1 Salo program
pengembangan.
berikut :
sekola.
computer.
pelatihan.
mereka berfikir bahwa mereka tidak perlu mengikuti kegiatan seperti itu.
tata usaha sekolah yang sesuai dengan bidangnya padahal di sana ada tenaga
namun tenaga kependidikan tersebut tidak diperhatikan oleh kepala sekolah itu
sendiri. Akibatnya SMA Negeri 1 Salo minim sekali kemampuan tata usaha
sekolahnya.
pengembangan tata usaha sekolah yang harus diperhatikan oleh kepala sekolah
untuk meningkatkan mutu tata usaha sekolah yang pada akhirnya juga dapat
dan untuk menghadapi tuntutan tugas sekarang maupun yang akan datang,
Berkaitan dengan latar belakang di atas maka penelitian ini diberi judul
B. Penegasan Istilah
Agar tidak ada kesalah pahaman dalam memahami penelitian ini maka
9
Sondang P. Siagian. Op. Cit.,Hal 182.
1. Implementasi adalah penerapan atau pelaksanaan.10Dalam penelitian ini
maksudkan dalam penelitian ini adalah tata usaha sekolah yang ada di
SMAN 1 Salo.
C. Permasalahan
1. Identifikasi Masalah
Negeri 1 Salo.
10
Daryanto, Kamus Bahasa Indonesia Modern, APOLLO, Surabaya, 1994. Hal. 93.
11
Anwar Prabu Mangkunegara, Manajemen Sumber Daya Manusia Untuk Perusahaan,
PT. Rosda Karya, Bandung, 2001. Hal. 43.
12
Drs. Ngalim Purwanto, M.P, Administrasi Dan Supervisi Pendidikan, PT. Remaja
Rosda Karya, Bandung, 2009. Hal.8
b. Konsep manajemen pengembangan tata usaha sekolah.
2. Batasan Masalah
usaha sekolah.
3. Rumusan Masalah
1. Tujuan Penelitian
Salo.
2. Kegunaan Penelitian
berguna untuk :
penelitian.