Gabungan
Gabungan
Disusun Oleh :
(2020-01-14401-027)
TAHUN 2022
i
HALAMAN PENGESAHAN
NIM : 2020-01-14401-027
KATA PENGANTAR
ii
Dengan memanjatkan Puji Syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
atas berkat dan anugerah-Nya sehingga penyusun dapat menyelesaikan Laporan
Pendahuluan yang berjudul “Laporan pendahuluan dan asuhan keperawatan
medikal bedah pada Tn. D dengan diagnosa medis NSTEMI di ruang ICVCU
RSUD dr. Doris Sylvanus Palangka Raya”. Laporan pendahuluan ini disusun guna
melengkapi tugas PKK III.
Laporan Pendahuluan ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak. Oleh
karena itu, saya ingin mengucapkan terimakasih kepada :
1. Ibu Maria Adelheid Ensia, S.Pd., M.Kes selaku Ketua STIKes Eka Harap
Palangka Raya.
2. Ibu Vina Agustina, Ners., M.Kep selaku Ketua Program Studi DIII
Keperawatan STIKes Eka Harap Palangka Raya.
3. Ibu selaku Vina Agustina, Ners., M.Kep pembimbing akademik yang telah
banyak memberikan arahan, masukkan, dan bimbingan dalam penyelesaian
asuhan keperawatan ini
4. Ibu Leni Wulandari, SST selaku pembimbing lahan yang telah banyak
memberikan arahan, masukkan, dan bimbingan dalam penyelesaian asuhan
keperawatan ini
5. Semua pihak yang telah banyak membantu dalam pelaksaan kegiatan
pengabdian kepada masyarakat ini.
Saya menyadari bahwa laporan pendahuluan ini mungkin terdapat kesalahan
dan jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu penyusun mengharapkan saran dan
kritik yang membangun dari pembaca dan mudah-mudahan laporan pendahuluan
ini dapat mencapai sasaran yang diharapkan sehingga dapat bermanfaat bagi kita
semua.
iii
DAFTAR ISI
HALAMAN PENGESAHAN...........................................................................................
KATA PENGANTAR......................................................................................................
DAFTAR ISI ....................................................................................................................
BAB 1 PENDAHULUAN..................................................................................................
1.1 Latar Belakang.............................................................................................
1.2 Rumusan Masalah........................................................................................
1.3 Tujuan..........................................................................................................
1.4 Manfaat........................................................................................................
BAB 2 LAPORAN PENDAHULUAN.............................................................................
2.1 Konsep Dasar NSTEMI.........................................................................................
2.1.1 Definisi NSTEMI.........................................................................................
2.1.2 Patofisiologi NSTEMI.................................................................................
2.1.3 Pemeriksaan Penunjang NSTEMI...............................................................
2.1.4 Penatalaksanaan NSTEMI...........................................................................
2.1.5 Terapi Medikasi NSTEMI...........................................................................
2.1.6 Perawatan Untuk Pasien Resiko Rendah.....................................................
2.1.7 Tatalaksana Predischarge dan Pencegahan Sekunder .................................
2.1.8 Pathway........................................................................................................
2.2 Konsep Dasar Asuhan Keperawatan...................................................................
2.2.1 Pengkajian....................................................................................................
2.2.2 Diagnosa Keperawatan................................................................................
2.2.3 Intervensi......................................................................................................
2.2.4 Impelementasi..............................................................................................
2.2.5 Evaluasi Keperawatan................................................................................
BAB 3 ASUHAN KEPERAWATAN.............................................................................
3.1 Pengkajian.........................................................................................................
3.2 Analisis Data......................................................................................................
3.3 Proritas Masalah.................................................................................................
3.4 Intervensi Keperawatan......................................................................................
3.5 Implementasi dan Evaluasi Keperawatan...........................................................
BAB 4 PENUTUP............................................................................................................
4.1 Kesimpulan.........................................................................................................
4.2 Saran .................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN DOKUMENTASI
iv
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.3 Tujuan
1
a. Mampu melakukan pengkajian keperawatan pada Tn. D dengan
diagnosa medis NSTEMI di ruang ICVCU RSUD dr. Doris
Sylvanus Palangka Raya
b. Mampu merumuskan diagnosa keperawatan pada Tn. D dengan
diagnosa medis NSTEMI di ruang ICVCU RSUD dr. Doris
Sylvanus Palangka Raya
c. Mampu menyusun rencana keperawatan pada Tn. D dengan
diagnosa medis NSTEMI di ruang ICVCU RSUD dr. Doris
Sylvanus Palangka Raya
d. Mampu melaksanakan implementasi keperawatan pada Tn. D
dengan diagnosa medis NSTEMI di ruang ICVCU RSUD dr.
Doris Sylvanus Palangka Raya
e. Mampu melakukan evaluasi keperawatan pada Tn. D dengan
diagnosa medis NSTEMI di ruang ICVCU RSUD dr. Doris
Sylvanus Palangka Raya
1.4 Manfaat
BAB II
LAPORAN PENDAHULUAN
3
a. Khas nyeri dada dengan lokasi substernal atau kadang kala di epigastrium
dengan ciri Seperti diperas, perasaan seperti diikat, perasaan terbakar,
nyeri tumpul, rasa penuh, berat atau tertekan
b. Tidak khas seperti: Dispneu, mual, diaphoresis, sinkop, atau nyeri di
lengan, epigastrium, bahu atas atau leher Analisis berdasarkan gambaran
klinis menunjukkan bahwa mereka yang memiliki gejala dengan onsetbaru
angina/terakselerasi memiliki prognosis lebih baik dibandingkan dengan
yang memiliki nyeri padawaktu istirahat
2.1.3 Pemeriksaan Penunjang
a. Pada pemeriksaan Elektro Kardiogram (EKG)
Segmen ST merupakan hal penting yang menentukan risiko pada pasien.
Pada Trombolysis inMyocardial (TIMI) III Registry, adanya depresi
segmen ST baru sebanyak 0,05 mV merupkan prediktor outcome yang
buruk. Kaul et al. menunjukkan peningkatan resiko outcome yang buruk
meningkat secara progresif dengan memberatnya depresi segmen ST
maupun perubahan troponin T keduanya memberikan tambahan informasi
prognosis pasien-pasien dengan NSTEMI.
b. Pemeriksaan laboratorium
Troponin T atau Troponin I merupakan pertanda nekrosis miokard lebih
spesifik dari pada CK dan CKMB. Pada pasien IMA, peningkatan
Troponin pada darah perifer setelah 3-4 jam dan dapatmenetap sampai 2
minggu (Anderson Jeffry L, 2007)
2.1.4 Penatalaksanaan
Harus Istirahat di tempat tidur dengan pemantauan EKG guna pemantauan
segmen ST
dan irama jantung. Empat komponen utama terapi yang harus dipertimbangkan
pada setiap pasien NSTEMI yaitu :
a. Terapi antiiskemia
b. Terapi anti platelet/antikoagulan
c. Terapi invasive (kateterisasi dini/revaskularisasi)
d. Perawatan sebelum meninggalkan RS daDn sudah perawatan RS
2.1.5 Terapi Medikasi
4
a. Terapi Antiiskemia
Nitrat ( ISDN )
Penyekat Beta Obat Selektivitas Aktivitas Agonis Parsial
b. Terapi Antitrombotik
Antitrombotik (Streptokinase, Urokinase, rt-PA)
c. Terapi Antiplatelet
Antiplatelet (Aspirin, Klopidogrel, Antagonis Platelet GP IIb/IIIa)
d. Terapi Antikoagulan
LMWH (Low Molekuler Weight Heparin)
e. Strategi Invasif dini vs Konservasif dini
Berbagai penelitian telah dilakukan untuk membandingkan strategi
invasif dini (arteriografi koroner dini dilanjutkan dengan
revaskularisasi sebagaimana diindikasikan Oleh temuan arteriografi)
dengan strategi konservatif dini (kateterisasi dan jika
diindikasikanrevaskulaisasi, hanya pada yang mengalami kegagalan
terhadap terapi oral/obat- obatan).
2.1.6 Perawatan Untuk Pasien Resiko Rendah
a. Tes stres noninvasive
b. Hasil tes menunjukkan gambaran resiko tinggi sebaiknya menjalani
arteriografi koroner dan berdasarkan temuan anatomis, revaskularisasi
dapat dilakukan
c. Arteriografi koroner dapat dipilih pada pasien-pasien tes positif tapi tanpa
temuan risiko tinggi.
2.1.7 Tatalaksana Predischarge dan Pencegahan Sekunder
Tatalaksana terhadap faktor resiko antara lain :
a. Mencapai berat badan optimal
b. Nasehat diet
c. Penghentian merokok
d. Olahraga
e. Pengontrolan Hipertensi
f. Tatalaksana Diabetes Melitus dan deteksi Diabetes Melitus yang tidak
dikenali sebelumnya
5
2.1.8 Pathway
Kelainan metabolisme
(lemak,koagulasi
darah, dan keadaan
biofisika/biokimia di
dinding arteri
aterosklerosis
Penimbunan
ateroma/plak di intima
arteri
Rupture plaque
Pengeluaran tissue
faktor
Produksi trombin
iskemia
NSTEMI
Kebutuhan o2 meningkat
Metabolisme anaerob
Produksi as.laktat
Merangsang nosiseptor
Angina Pektoris
Nyeri Akut
7
2.2 Konsep Dasar Asuhan Keperawatan
2.2.1 Pengkajian
1) Subjektif
a . Mengeluh nyeri.
2) Objektif
8
a. Tampak meringis.
b. Gelisah.
1) Subjektif
2) Objektif
b. Waspada
d. Anoreksia.
e. Fokus menyempit.
2.3.3 Intervensi
9
manajemen nutrisi.
2.3.5 Evaluasi
10
BAB 3
ASUHAN KEPERAWATAN
Nama Mahasiswa : YETRI DEA PUSPITASARI
NIM : 2020-01-14401-027
Ruang Praktek : Ruang ICVCU
Tanggal Praktek : 07 November - 12 November
Tanggal & Jam Pengkajian : 07 November 2022, Pukul 13 : 10 WIB
3.1 PENGKAJIAN
A. IDENTITAS PASIEN
Nama : Tn. D
Umur : 64 tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Suku/Bangsa : Dayak/Indonesia
Agama : Kristen Protestan
Pekerjaan : Pensiunan
Pendidikan : S2
Status Perkawinan : Menikah
Alamat : Jl. Beliang 6
Tgl MRS : 05 November 2022
Diagnosa Medis : NSTEMI
= Laki-Laki = Hubungan
= Perempuan
= Meninggal
=Pasien
12
C. PEMERIKSAAN FISIK
1. Keadaan Umum :
Pasien tampak lemah kesadaran umum compos menthis klien
terbaring terlentang.
2. Status Mental :
a. Tingkat Kesadaran : Composmentis
b. Ekspresi wajah : Tampak meringis
c. Bentuk badan : Simetris
d. Cara berbaring/bergerak : Terlentang
e. Berbicara : Jelas
f. Suasana hati : Agak gelisah
g. Penampilan : Normal
h. Fungsi kognitif :
Orientasi waktu : Klien dapat mengetahui siang dan
malam
Orientasi Orang : Klien dapat mengetahui petugas
kesehatan
Orientasi Tempat : Klien dapat mengetahui bahwa
dirinya di rumah sakit
i. Halusinasi : Tidak ada
j. Proses berpikir : Normal
k. Insight : Baik
m. Mekanisme pertahanan diri : Adaptif
n. Keluhan lainnya : Tidak ada
3. Tanda-tanda Vital :
a. Suhu/T : 36 0C (√) Axilla Rektal Oral
b. Nadi/HR : 95x/mt
c. Pernapasan/RR : 22 x/tm
d. Tekanan Darah/BP : 114/90 mm Hg
4. PERNAPASAN (BREATHING)
Bentuk Dada : Simetris
Kebiasaan merokok : Tidak ada
13
Batuk, sejak : Ada, sejak hari kamis
14
Vena jugularis Tidak meningkat Meningkat
Suara jantung (√) Normal
Ada kelainan
Keluhan lainnya : Tidak Ada
Masalah Keperawatan : Tidak Ada
6. PERSYARAFAN (BRAIN)
Nilai GCS : E : 4 (membuka mata spontan)
V : 5 ( menurut sesuai perintah)
M : 6 (tepat menjawab/orientasi penuh)
Total Nilai GCS : 15
Kesadaran : () Compos Menthis Somnolent
Delirium
Apatis Soporus
Coma
Pupil : () Isokor Anisokor
Midriasis Meiosis
Refleks Cahaya : (√) Kanan () Positif Negatif
(√) Kiri () Positif Negatif
() Nyeri, lokasi : Bagian ulu hati
Vertigo Gelisah Aphasia
Kesemutan
Bingung Disarthria Kejang Trernor
Pelo
Uji Syaraf Kranial :
Nervus Kranial I : Pasien dapat mencium bau minyak kayu putih.
15
Nervus Kranial II : Pasien dapat melihat dengan baik.
Uji Koordinasi :
Ekstrimitas Atas : Jari ke jari () Positif Negatif
Jari ke hidung () Positif Negatif
Ekstrimitas Bawah : Tumit ke jempul kaki () Positif Negatif
Uji Kestabilan Tubuh : Positif Negatif
Refleks :
Bisep : Kanan +/- Kiri+/-
Skala………….
Trisep : Kanan +/- Kiri+/-
Skala………….
16
Brakioradialis : Kanan +/- Kiri+/-
Skala………….
Patella : Kanan +/- Kiri+/-
Skala………….
Akhiles : Kanan +/- Kiri+/-
Skala………….
Refleks Babinski Kanan +/- Kiri +/-
Refleks lainnya : Tidak dikaji
Uji sensasi : Tidak dikaji
Keluhan lainnya : Tidak Ada
Masalah Keperawatan : Tidak Ada
7. ELIMINASI URINE (BLADDER) :
Produksi Urine : 500 ml 5 x/hari
Warna : Kuning muda
Bau : Normal
(√ ) Tidak ada masalah/lancar Menetes Inkotinen
Oliguri Nyeri Retensi
Poliuri Panas Hematuri
Dysuri Nocturi
Kateter Cystostomi
Keluhan Lainnya : Tidak ada
Masalah Keperawatan : Tidak ada
8. ELIMINASI ALVI (BOWEL) :
Mulut dan Faring
Bibir : Lembab
Gigi : Bersih dan lengkap
Gusi : Merah muda
Lidah : Bersih
Mukosa : Lembab
Tonsil : Tidak ada peradangan
Rectum : Tidak ada
17
Haemoroid : Tidak ada
BAB : 1 x/hr Warna : Agak kecoklatan Konsistensi :
Lunak
()Tidak ada masalah Diare Konstipasi
Kembung
Feaces berdarah Melena Obat pencahar
Lavement
Bising usus : Tidak Dikaji
Nyeri tekan, lokasi : Tidak Ada
Benjolan, lokasi : Tidak Ada
Keluhan lainnya : Tidak Ada
Masalah Keperawatan : Tidak Ada
9. TULANG - OTOT – INTEGUMEN (BONE) :
Kemampuan pergerakan sendi (√ ) Bebas Terbatas
Parese, lokasi
Paralise, lokasi
Hemiparese, lokasi
Krepitasi, lokasi
Nyeri, lokasi lutut kiri
Bengkak, lokasi
Kekakuan, lokasi
Flasiditas, lokasi
Spastisitas, lokasi
Ukuran otot Simetris
Atropi
Hipertropi
Kontraktur
Malposisi
Uji kekuatan otot : Ekstrimitas atas Ekstrimitas bawah
Deformitas tulang, lokasi : Bagian lutut sebelah kiri
Peradangan, lokasi
18
Perlukaan, lokasi
Patah tulang, lokasi
Tulang belakang () Normal Skoliosis
Kifosis Lordosis
Keluhan lainnya : Tidak Ada
Masalah Keperawatan : Tidak Ada
10. KULIT-KULIT RAMBUT
Riwayat alergi Obat
Makanan
Kosmetik
Lainnya
Suhu kulit () Hangat Panas Dingin
Warna kulit (√) Normal Sianosis/ biru
Ikterik/kuning
Putih/ pucat Coklat
tua/hyperpigmentasi
Turgor () Baik Cukup
Kurang
Tekstur () Halus Kasar
Lesi : Macula, lokasi : Tidak ada
Pustula, lokasi : Tidak ada
Nodula, lokasi : Tidak ada
Vesikula, lokasi : Tidak ada
Papula, lokasi : Tidak ada
Ulcus, lokasi : Tidak ada
Jaringan parut lokasi : Tidak ada
Tekstur rambut : Halus
Distribusi rambut : Tidak dikaji
Bentuk kuku () Simetris Irreguler
Clubbing Finger Lainnya
19
Masalah Keperawatan : Tidak Ada
11. SISTEM PENGINDERAAN :
a. Mata/Penglihatan
Fungsi penglihatan : (√) Berkurang Kabur
Ganda Buta/gelap
Gerakan bola mata : () Bergerak normal Diam
Bergerak spontan/nistagmus
Visus : Mata Kanan (VOD) :
Mata kiri (VOS) :
Selera () Normal/putih Kuning/ikterus
Merah/hifema Konjunctiva () Merah muda
Pucat/anemic
Kornea () Bening Keruh
Alat bantu Kacamata Lensa kontak Lainnya
Nyeri : Tidak Ada
Keluhan lain : Tidak Ada
b. Telinga / Pendengaran :
Fungsi pendengaran : Berkurang Berdengung Tuli
c. Hidung / Penciuman:
Bentuk : () Simetris Asimetris
Lesi
Patensi
Obstruksi
Transluminasi
Cavum Nasal Warna Integritas
Septum nasal Deviasi Perforasi Peradarahan Sekresi, warna
Polip Kanan Kiri Kanan dan Kiri
Masalah Keperawatan : Tidak Ada
12. LEHER DAN KELENJAR LIMFE
Massa Ya () Tidak
20
Jaringan Parut Ya () Tidak
Kelenjar Limfe Teraba () Tidak
teraba
Kelenjar Tyroid Teraba () Tidak
teraba
Mobilitas leher () Bebas Terbatas
13. SISTEM REPRODUKSI
a. Reproduksi Pria
Tidak dikaji
b. Reproduksi Wanita
Tidak dikaji
21
hari
Frekuensi/hari 3x sehari 3x sehari
Porsi 1 porsi 1 porsi
Nafsu makan Ada Ada
Jenis Makanan Nasi, sayur, ikan Nasi, sayur, ikan
Jenis Minuman Air putih Teh,Air putih
Jumlah 7-8 gelas/hari 5-6 gelas/hari
minuman/cc/24 jam
Kebiasaan makan Teratur Teratur
Keluhan/masalah Tidak ada Tidak ada
Masalah Keperawatan: Tidak ada
23
G. PENATALAKSANAAN MEDIS
25
3.2 ANALISIS DATA
Data Subyektif &
Kemungkinan Penyebab Masalah
Data Obyektif
Ds: NSTEMI Nyeri Kronis
Klien mengatakan nyeri di bagian
ulu hati Kebutuhan O2 meningkat
P : Klien mengeluh nyeri pada
bagian ulu hati Metabolisme anaerob
Q : Nyilu seperti di tusuk-tusuk
R :Berfokus pada satu titik (ulu Produksi asam laktat
hati)
S : Skala nyeri 3 (ringan) Merangsang nosiseptor
T : Durasi hilang timbul 5-10
menit Angina Pektoris
DO : Nyeri Kronis
- Keadaan umum lemah
- Kesadaran komposmentis GCS
4-5-6
- Wajah pasien tampak meringis
- Pasien tampak gelisah
- TTV :
TD : 114/90 mmHg
N : 95 x/menit
S : 36 °C
RR : 22x/tm
26
3.3 PRIORITAS MASALAH
27
3.4 INTERVENSI KEPERAWATAN
Nama Pasien : Tn.D
Ruang Rawat : Ruangan ICVCU
Diagnosa Keperawatan Tujan (Kriteria hasil) Intervensi Rasional
Nyeri kronis berhubungan dengan Setelah dilakukan intervensi (SIKI I. 08238, hal. 201) 1. Untuk mengetahui skala nyeri
kondisi NSTEMI dibuktikan dengan keperawatan selama 1 x 7jam, Manajemen Nyeri : pasien
pasien mengatakan nyeri di bagian ulu diharapkan tingkat nyeri menurun 2. Mengetahui ttv pasien
O:
hati Pasien mengatakan nyeri di dengan kriteria hasil : 3. Untuk mengetahui darimana
bagian ulu hati P : Klien mengeluh 1. Identifikasi skala nyeri nyeri berasal
1. Keluhan nyeri menurun (5)
nyeri pada bagian ulu hati,Q : Nyilu 2. Monitor TTV 4. Agar mengetahui darimana
2. Meringis menurun (5)
seperti di tusuk-tusuk, R :Berfokus T: nyeri berasal
3. Gelisah menurun (5) 3. Pertimbangan jenis dan
pada satu titik (ulu hati), S : Skala sumber nyeri dalam 5. Untuk mengurangi rasa nyeri
(SLKI L.08066, hal.145)
nyeri 3 (ringan), pemilihan strategi
T : Durasi hilang timbul 5-10 menit meredakan nyeri.
E:
(SDKI D.0078; Hal. 173)
4. Jelaskan penyebab dan
periode pemicu nyeri.
K:
- Pemberian Keterolac 1
x 30 mg/iv
- Menganjurkan posisi
semi fowler
27
3.5 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI KEPERAWATAN
Nama Pasien : Tn. D
Ruang Rawat : Ruangan ICVCU
Tanda tangan
Hari/Tanggal
Implementasi Evaluasi (SOAP) dan
Jam
Nama Perawat
Senin,7 November 1. Menanyakan nyeri yang dirasakan klien Evaluasi dilakukan pukul 13.00 WIB
2022 termasuk lokasi, karakteristik, durasi frekuensi S:
dan kualitas nyeri. - Klien mengatakan nyeri pada bagian
2. Melihat reaksi nonverbal klien terhadap nyeri. ulu hati berkurang
O:
3. Mengidentifikasi hal - hal yang memperberat
dan memperngan nyeri. - Skala Nyeri 3
4. Mengkaji tingkat pengetahuan klien dan - Wajah terlihat meringis kesakitan saat
keluarga tentang nyeri. terbangun dari tidur
- Klien terlihat nyaman saat posisi
5. Memberikan terapi nonfarmakologis untuk
baring menjadi semi fowler
mengurangi rasa nyeri. A:
6. Memberi tahu tentang nyeri dan faktor
penudukungnya apa saja. - Masalah teratasi sebagian
P:
7. Mengobservasi nyeri yang dirasakan klien. P :
Nyeri karena NSTEMI Q : Nyilu seperti ditusuk- - Intervensi dilanjutkan
tusuk, R : Berfokus satu titik ( bagian ulu), S : 3,
T : Hilang timbul.
28
29
BAB 4
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
4.2 Saran
4.2.1 Pasien
Di harapkan kepada pasien untuk selalu menjaga kesehatan dan pola istirahat yang
cukup serta menjaga keseimbangan pola makan dengan asupan makanan yang
bernutrisi dan bergizi untuk memenuhi kesehatan tubuh. Dan juga minum obat secara
teratur selama masa pemulihan.
4.2.2 RSUD
Mari kita berikan pelayanan yang terbaik kepada masyarakat, agar seluruh kebutuhan
masyarakat tentang kesehatannya dapat terpenuhi dan ciptakanlah suasana pelayanan
yang terbaik agar masyarakat lebih mau lagi melakukan pemeriksaan kesehatan
kepada tenaga kesehatan.
DAFTAR PUSTAKA
Coven, D.,L. 2011. Acute Coronary Syndrome. Retrieved from
http://emedicine.medscape.com/article/1910735-overview
Hazinski M,. F. (2004).Handbook of Emergency Cardiovaskuler Care for Healthcare Providers.
AHA: USA
Joewono B,.P. (2003). Ilmu Penyakit Jantung . Airlangga University Press: Surabaya.
Kalim, H et al .(2004).Tatalaksana Sindrom Koroner Akut Tanpa ST Elevasi. PERKI
Pratanu,S .(2000).Kursus EKG. PT Karya Pembina Swajaya: Surabaya
Ruhyanudin, F. (2006). Asuhan Keperawatan Pada Klien dengan Gangguan Sistem
Kardiovaskuler . UMM Press: Malang.
Woods S,.L. (2005). Cardiac Nursing. 5th edition.Lippincott Williams and Walkins: USA
Sudoyo A.,W, (2006). Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Edisi ke Empat-Jilid III. Universitas
Indonesia: Jakarta
iii