Anda di halaman 1dari 13

J. Solum Vol. XVII No.

2, Juli 2020: 29-41 p-ISSN 1829-7994


e-ISSN 2356-0835

PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN KEDELAI (Glycine max L.)


TERHADAP PEMBERIAN VERMIKOMPOS DAN BIOCHAR DI
TANAH ULTISOL

Elisa Ester Sirait1, Nelvia1, Hafiz Fauzana1


1
Jurusan Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Riau
Jl. HR. Soebrantas KM 12,5 Pekanbaru, Indonesia 28293
Email: dewielisa500@gmail.com; Mobile : +6282282756136

Abstract
The use of organic matter in agricultural production is important in increasing crop
production, especially in Ultisols. This study aimed to study the interaction between
vermicompost and biochar on the growth and yield of soybean (Glycine max L.) in Ultisols.
The research was carried out in the experimental station of the Faculty of Agriculture, Riau
University, Bina Widya Tampan campus, Pekanbaru from July - September 2018. The
research used factorial design form in a completely randomized design. The first factor is
vermicompost which consists of 4 levels (doses of 0, 25, 50 and 75 g of polybag-1) while
the second factor is biochar consisting of 4 levels (doses of 0, 25, 50 and 75 g of polybag-1)
for each combination repeated 4 times. The parameters observed were the number of
effective roots, proportion of effective nodules, plant height, number of primary branches,
age of plants, age of harvest, proportion of well-fused pods, number of seeds, seed weight
and weight of 100 seeds. The results showed that the interaction of vermicompost at a dose
of 25 g.polybag-1 following a dose of 50 g.polybag-1 biochar increased the number of
effective root nodules, the proportion of effective root nodules, the number of primary
branches, the proportion of pithy pods, and accelerated plant age and soybean plant age
compared without treatment but not significantly compared to other combinations.
Key words : Soybean, vermicompost, biochar
© 2020 Sirait, Nelvia, Fauzana

PENDAHULUAN sehingga harus dipenuhi melalui impor dari


Tanaman Kedelai merupakan salah luar. Produksi kedelai harus ditingkatkan
satu tanaman pangan yang sangat penting guna memenuhi kebutuhan yang setiap
karena merupakan sumber protein nabati tahunnya terus meningkat. Indonesia
utama, terutama bagi masyarakat golongan tergolong lahan yang didominasi jenis
ekonomi lemah bahkan dikonsumsi oleh tanah Ultisol. Tanah Ultisol mencakup
semua golongan. Tanaman kedelai juga hampir 25% dari total luas daratan di
memiliki banyak manfaat seperti dapat Indonesia (Prasetyo dan Suriadikarta,
digunakan sebagai bahan penyegar, bahan 2006). Permasalahan yang dijumpai pada
baku industri, dan sisa tanaman dapat tanah Ultisol antara lain miskin kandungan
digunakan sebagai pakan ternak. unsur hara diantaranya N, P, K, rendahnya
Kondisi ini menunjukkan bahwa kandungan bahan organik dan memiliki
kebutuhan kedelai sangat tinggi, namun sifat kimia, fisika dan biologi tanah yang
produksi dalam negeri masih rendah kurang baik.

https://doi.org/10.25077/jsolum.17.2.29-41.2020 29
Pertumbuhan dan Hasil Kedelai Terhadap Pemberian Vermikompos (Sirait et al.): 29-41 p-ISSN 1829-7994
e-ISSN 2356-0835

Salah satu usaha adalah dengan Tujuan dari penelitian ini


memperbaiki kesuburan tanah sehingga mempelajari interaksi vermikompos dan
produktivitasnya meningkat. Usaha yang biochar terhadap pertumbuhan dan hasil
sering dilakukan untuk memperbaiki tanah tanaman kedelai di tanah ultisol.
ultisol yaitu dengan penambahan bahan
pembenah tanah seperti bahan organik BAHAN DAN METODA
(vermikompos dan biochar). Penelitian dilaksanakan di kebun
Vermikompos merupakan kompos percobaan Fakultas Pertanian Universitas
yang diperoleh dari hasil perombakan Riau di kampus Binawidya Km 12,5
bahan-bahan organik yang dilakukan oleh Kecamatan Tampan Pekanbaru dari Juli
cacing tanah. Vermikompos mengandung sampai September 2018.
unsur hara makro dan mikro seperti N, P, K, Bahan yang diperlukan adalah benih
Ca, Mg, Fe, Mn, Cu, Zn, Bo dan Mo, kedelai varietas Burangrang, vermikompos
vermikompos juga mengandung siap pakai dengan analisis kimia C 2,24%,
mengandung zat pengatur tumbuh seperti N 0,57%, P 0,18%, K 0,14%, Mg 0,36%,
hormon auksin, giberelin dan sitokinin Ca 0,48%, pH 6,42, C/N 9,10, diberikan
(Zahid, 1994). Di samping itu, dengan cara mencampurkan vermikompos
vermikompos juga memiliki keunggulan dengan tanah kemudian diaduk secara
tersendiri dibandingkan dengan kompos merata dan diinkubasi selama 1 minggu.
lain karena merupakan pupuk organik yang Perhitungan dosis vermikompos dapat
ramah lingkungan. Hasil penelitian Sari dilihat pada (Lampiran 1), biochar
(2011) melaporkan bahwa pemberian dosis tempurung kelapa diberikan dengan cara
2 ton.ha-1 dapat meningkatkan mencampurkan biochar dengan tanah
pertumbuhan dan produksi tanaman kacang kemudian diaduk secara merata dan
tanah sebesar 233,60 g per tanaman. diinkubasi selama 1 minggu. Perhitungan
Biochar adalah arang berserbuk halus, dosis vermikompos dapat dilihat pada
berpori yang terbuat dari berbagai (Lampiran 2), pemberian pupuk dasar
biomassa seperti tempurung kelapa, sekam dilakukan sebanyak 1 kali pada satu
padi, potongan kayu, tandan kelapa sawit minggu setelah tanam, pupuk yang
dan tongkol jagung. Rizieq et al. (2016) diberikan sesuai dengan dosis anjuran yaitu
biochar tempurung kelapa mengandung pH urea sebanyak 25 kg.ha-1, TSP sebanyak
9,9, C 80%, N 0,34%, P 0,10%, K 0,84% 150 kg.ha-1, dan KCl sebanyak 100 kg.ha-1,
dan KTK 11,7cmol/kg. Pemberian biochar 5 kg tanah ultisol dengan analisis kimia
dapat menjadi bahan pembenah tanah kadar air 4,09%, pH (H2O) 4,85, pH (KCL)
karena dapat memperbaiki sifat fisik, kimia 4,36, N-Total 0,1095% C-Organik 1,88%
dan biologi tanah serta kemampuannya KTK 13,03 dan P-tersedia 2,23ppm,
untuk mempertahankan keberadaan unsur polybag, air, Decis 2,5 EC dan Dithane M-
hara yang berguna bagi tanaman dan dapat 45. Alat yang digunakan meteran, cangkul,
meningkatkan C-organik tanah secara timbangan, gunting, jangka sorong, ayakan
berkelanjutan. (Gani, 2009). Dua faktor ukuran 25 mesh, oven, gembor, kertas label,
penting dalam pemanfaatan biochar alat tulis dan kamera digital.
sebagai bahan pembenah tanah adalah Penelitian dilaksanakan secara
kecenderungannya untuk berikatan dengan eksperimen dalam bentuk faktorial
unsur hara dan tingkat persistennya yang menggunakan Rancangan Acak. Faktor
tinggi (Bambang, 2012). pertama adalah vermikompos yang terdiri

30 https://doi.org/10.25077/jsolum.17.2.29-41.2020
J. Solum Vol. XVII No. 2, Juli 2020: 29-41 p-ISSN 1829-7994
e-ISSN 2356-0835

dari 4 taraf (dosis 0, 25, 50 dan 75 g per berbunga, umur panen, persentase polong
polybag) dan faktor kedua yaitu biochar bernas, jumlah biji, berat biji dan bobot 100
yang terdiri dari 4 taraf (dosis 0, 25, 50 dan biji.
75 g per polybag) setiap kombinasi diulang
4 kali. Hasil pengamatan setiap parameter HASIL DAN PEMBAHASAN
dianalisis secara statistik menggunakan Jumlah Bintil Akar Efektif
sidik ragam kemudian perbedaan perlakuan Tabel 1 menunjukkan bahwa
diketahui dengan Uji Jarak Berganda interaksi vermikompos dosis 25 g.polybag-1
Duncan’s pada taraf 5 %. Parameter yang diikuti pemberian 50 g.polybag-1 dapat
diamati yaitu jumlah bintil akar efektif, meningkatkan jumlah bintil akar efektif
persentase bintil akar efektif, tinggi dibandingkan tanpa perlakuan, tetapi
tanaman, jumlah cabang primer, umur berbeda tidak nyata dibandingkan
kombinasi lainnya.

Tabel 1. Pengaruh interaksi vermikompos dan biocar terhadap jumlah bintil akar efektif
tanaman kedelai di tanah Ultisol
Vermikompos Biochar (g.polybag-1)
(g.polybag-1) 0 25 50 75
0 89,46 b 90,16 ab 91,14 ab 91,70 a
25 90,29 ab 90,89 ab 92,28 a 92,46 a
50 90,88 ab 91,34 ab 92,56 a 93,72 a
75 91,06 ab 91,95 ab 92,98 a 94,25 a
Keterangan : Angka-angka pada kolom dan baris yang sama yang diikuti oleh huruf kecil yang sama berbeda
tidak nyata menurut uji jarak berganda Duncan pada taraf 5%

Hal ini diduga karena pada perlakuan sistem perakaran yang baik serta sintesis
tersebut kandungan hara dalam tanah ATP dan NADPH sebagai suplai energi
meningkat dan seimbang sehingga tanaman dalam pembentukan bintil akar dan
dapat menyerap hara untuk memenuhi bekerjanya proses penambatan N2 oleh
kebutuhan unsur hara yang diperlukan rhizobium. Gardner et al. (1991)
tanaman dalam membentuk bintil akar. menyatakan bahwa K berperan dalam
Sudirja et al. (2005) melaporkan bahwa meningkatkan translokasi fotosintant
vermikompos mengandung 0,5-2% N, termasuk ke bagian akar, selanjutnya bahan
0,06-0,08% P, 0,20-0,68% K dan 0,5-3,5% organik tersebut dimanfaatkan oleh
Ca. Lingga (2000) menyatakan bahwa rhizobium untuk pertumbuhan dan
penyerapan N saat pertumbuhan vegetatif perkembangannnya.
dapat mempertahankan awal pertumbuhan Pemberian biochar dapat
tanaman yang baik dan perkembangan memperbaiki pH tanah yang cocok untuk
bintil akar yang cepat, sehingga dapat pertumbuhan dan perkembangan bakteri
meningkatkan jumlah dan serta bintil akar. rhizobium sehingga bakteri rhizobium
Sutedjo (2002) menyatakan bahwa dapat bekerja dengan baik untuk
unsur P berperan dalam merangsang menghasilkan bintil akar. Bahar (2002)
perkembangan pada akar melalui menyatakan bahwa kelembaban tanah,
pemberian unsur P dapat membentuk kemasaman tanah, unsur hara tanaman

https://doi.org/10.25077/jsolum.17.2.29-41.2020 31
Pertumbuhan dan Hasil Kedelai Terhadap Pemberian Vermikompos (Sirait et al.): 29-41 p-ISSN 1829-7994
e-ISSN 2356-0835

seperti Ca, P, Mo, Co, serta senyawa nitrat Tabel 2 menunjukkan bahwa
dan ammonium mempengaruhi interaksi vermikompos dosis 25 g.polybag-1
pembentukan bintil akar dan fiksasi diikuti pemberian 50 g.polybag-1 dapat
nitrogen. meningkatkan persentase bintil akar efektif
dibandingkan tanpa perlakuan, tetapi
Persentase Bintil Akar Efektif berbeda tidak nyata dibandingkan
kombinasi lainnya.

Tabel 2. Pengaruh interaksi vermikompos dan biocar terhadap persentase bintil akar efektif
tanaman kedelai di tanah Ultisol
Vermikompos Biochar (g.polybag-1)
(g.polybag-1) 0 25 50 75
0 88,71 b 90,29 ab 91,04 ab 91,95 a
25 89,82 ab 90,99 ab 92,10 a 92,55 a
50 90,78 ab 91,64 ab 92,68 a 93,40 a
75 90,93 ab 91,82 ab 93,88 a 94,42 a
Keterangan : Angka-angka pada kolom dan baris yang sama yang diikuti oleh huruf kecil yang sama berbeda
tidak nyata menurut uji jarak berganda Duncan pada taraf 5%

Hal ini diduga karena perlakuan Fageria et al. (1997) menyatakan


tersebut telah mampu meningkatkan bahwa unsur N yang diserap saat
ketersediaan hara dalam tanah dan pertumbuhan vegetatif dapat
seimbang sehingga akar tanaman dapat mempertahankan awal pertumbuhan
berkembang dengan baik dalam tanaman yang baik dan perkembangan
membentuk bintil akar. bintil akar, selain unsur N yang berperan
Pemberian vermikompos dan biochar dalam perkembangan bintil akar, unsur lain
mampu meningkatkan ketersediaan unsur seperti P dan K juga sangat berpengaruh
hara di dalam tanah sehingga dapat terhadap perkembangan akar.
meningkatkan bintil akar tanaman kedelai. Pemberian biochar ke dalam tanah
Menurut Rauf dan Sihombing (2000) dapat memperbaiki sifat fisik, biologi dan
menyatakan bahwa semakin banyak bintil kimia tanah, dimana tanah akan memiliki
akar efektif maka nitrogen yang diikat di pori-pori dan agregat tanah yang baik,
udara semakin banyak, sehingga dapat meningkatkan aktivitas mikroorganisme,
merangsang pertumbuhan vegetatif (batang memperbaiki pH karena mampu
dan daun), serta meningkatkan jumlah meningkatkan daya jerap dan kapasitas
polong. tukar kation (Bambang, 2012). Bahan
Pemberian vermikompos ke dalam organik berpengaruh terhadap sifat fisik
tanah akan menambah bakteri Azotobacter tanah yaitu dapat memperbaiki struktur
akan terus mempersubur tanah karena tanah karena bahan organik dapat mengikat
bakteri tersebut akan semakin banyak partikel tanah menjadi agregat yang mantap,
jumlahnya di dalam tanah dan terus bekerja memperbaiki distribusi ukuran pori tanah
memfiksasi nitrogen, dan menaikkan sehingga daya pegang air tanah menjadi
biomassa tanaman pertanian (Hindersah lebih baik dan pergerakan udara (aerasi) di
dan Simarmata, 2004). dalam tanah juga menjadi lebih baik

32 https://doi.org/10.25077/jsolum.17.2.29-41.2020
J. Solum Vol. XVII No. 2, Juli 2020: 29-41 p-ISSN 1829-7994
e-ISSN 2356-0835

(Hartatik et al., 2002). Kondisi tanah yang vermikompos dosis 50 g.polybag-1 diikuti
cukup dengan bahan organik akan terdapat pemberian 50 g.polybag-1 biochar
bakteri rhizobium yang banyak pada bintil dibandingkan dengan tanpa perlakuan dan
akar tanaman kedelai. berbeda nyata dengan pemberian
vermikompos dosis 25, 50 dan 75
Tinggi Tanaman g.polybag-1 dan biochar dosis 25 dan 50
Tabel 3 menunjukkan bahwa tinggi g.polybag-1.
tanaman meningkat pada pemberian

Tabel 3. Pengaruh interaksi vermikompos dan biocar terhadap tinggi tanaman kedelai di
tanah Ultisol
Vermikompos Biochar (g.polybag-1)
(g.polybag-1) 0 25 50 75
0 49,85 c 51,80 b 51,35 b 54,05 ab
25 51,40 b 52,875 b 55,10 ab 59,40 ab
50 51,77 b 55,20 ab 60,05 a 61,95 a
75 52,90 b 56,92 ab 61,90 a 66,95 a
Keterangan : Angka-angka pada kolom dan baris yang sama yang diikuti oleh huruf kecil yang sama berbeda
tidak nyata menurut uji jarak berganda Duncan pada taraf 5%

Hal ini diduga karena perlakuan Jumlah Cabang Primer


tersebut bahwa ketersediaan hara dalam Tabel 4 menunjukkan bahwa
tanah telah cukup dan seimbang sehingga interaksi vermikompos dosis 50 g/polybag-
1
tanaman dapat berkembang dengan baik. diikuti biochar dosis 25 g/polybag-1
Pemberian vermikompos yang meningkatkan jumlah cabang primer
mengandung hara N, P, K, Ca, dan Mg dibandingkan tanpa perlakuan, tetapi
disertai dengan pemberian biochar sebagai berbeda tidak nyata dibandingkan
bahan organik yang dapat memperbaiki kombinasi lainnya.
kesuburan tanah sehingga kemampuan akar Hal ini diduga karena pada
menyerap hara di dalam tanah akan pemberian vermikompos dosis 50
semakin baik. Meningkatnya kesuburan g/polybag dan biochar dosis 25 g/polybag
tanah maka akan meningkatkan tanaman telah menunjukkan respon
ketersediaan dan serapan hara oleh penyerapan unsur hara yang seimbang
tanaman, sehingga aktifitas metabolisme ditunjukkan dengan peningkatan jumlah
terutama proses fotosintesis menjadi cabang primer dibandingkan dengan
meningkat dan fotosintant yang dihasilkan pemberian dosis vermikompos dan biochar
serta ditranslokasikan untuk pertumbuhan lebih rendah. Hal ini menunjukkan bahwa
tanaman salah satunya untuk pertumbuhan pemberian vermikompos dan biochar yang
tinggi tanaman. Nasution (2009) berperan sebagai bahan pembenah tanah
menyatakan struktur tanah berpengaruh bekerja dengan dengan baik dalam
terhadap daya simpan air yang baik meningkatkan kemampuan tanah untuk
sehingga dapat mendukung proses menahan air dan meningkatkan aktivitas
fotosintesis serta translokasi fotosintant ke mikroorganisme di dalam tanah dengan
semua organ tanaman yaitu pada bagian demikian ketersediaan hara baik makro
akar, batang, dan daun.

https://doi.org/10.25077/jsolum.17.2.29-41.2020 33
Pertumbuhan dan Hasil Kedelai Terhadap Pemberian Vermikompos (Sirait et al.): 29-41 p-ISSN 1829-7994
e-ISSN 2356-0835

maupun mikro di dalam tanah juga akan merupakan salah satu yang dapat
meningkat. mempengaruhi pertumbuhan tanaman
Pernyataan ini sesuai dengan termasuk pembentukan jumlah cabang
pendapat Puguh et al. (2011) bahwa primer.
ketersediaan unsur hara oleh tanaman

Tabel 4. Pengaruh interaksi vermikompos dan biocar terhadap jumlah cabang primer
tanaman kedelai di tanah Ultisol
Vermikompos Biochar (g.polybag-1)
(g.polybag-1) 0 25 50 75
0 1,00 b 1, 25 ab 1,50 a 1,50 a
25 1,25 ab 1,25 ab 1,50 a 1,75 a
50 1,25 ab 1,50 a 1,75 a 2,00 a
75 1,25 ab 1,50 a 2,00 a 2,25 a
Keterangan : Angka-angka pada kolom dan baris yang sama yang diikuti oleh huruf kecil yang sama berbeda
tidak nyata menurut uji jarak berganda Duncan pada taraf 5%

Pemberian vermikompos menambah memperbaiki pertumbuhan dan produksi


kandungan unsur N di dalam tanah. tanaman, salah satunya pembentukan
Nitrogen merupakan unsur pembentuk jumlah cabang primer.
klorofil, semakin meningkat jumlah N yang
dapat diserap oleh tanaman makan Umur berbunga
pembentukan klorofil akan meningkat pula, Tabel 5 menunjukkan bahwa
apabila klorofil meningkat maka laju interaksi vermikompos dosis 25 g/polybag-
1
fotosintesis akan semakin meningkat diikuti biochar dosis 25 g/polybag-1
sehingga fotosintant yang dihasilkan dan mempercepat umur berbunga tanaman
didistribusikan untuk pertumbuhan kedelai dibandingkan tanpa perlakuan,
termasuk pembentukan jumlah cabang tetapi berbeda tidak nyata dibandingkan
primer juga akan meningkat. Gardner et al. kombinasi lainnya.
(1991) menyatakan bahwa pembagian hasil Hal ini disebabkan karena pada
fotosintesis selama fase vegetatif tanaman pemberian vermikompos dosis 25
akan menentukan perkembangan tanaman. g/polybag dan biochar dosis 25 g/polybag
Pemberian biochar memperbaiki tanaman sudah mampu menyediakan unsur
kondisi fisik tanah, membuat tanah menjadi hara yang cukup pada fase vegetatif ke
lebih remah dan pertukaran kation dan generatif sehingga bunga bisa muncul lebih
anion menjadi lebih cepat sehingga unsur cepat.
hara dapat diserap tanaman dengan baik. Pemberian vermikompos dan biochar
Kartasapoetra (1993) menyatakan sifat sebagai bahan organik mempunyai
fisik tanah mempengaruhi pertumbuhan pengaruh terhadap ketersediaan P baik
tanaman, dimana kondisi fisik tanah secara langsung melalui proses mineralisasi
menentukan penetrasi akar di dalam tanah, secara tidak langsung dengan membantu
retensi air, draenase, aerase dan nutrisi pelepasan P yang terfiksasi, sehingga
tanaman. Bahan organik yang terkandung ketersediaan P meningkat. Fosfor dalam
di dalam biochar yang pada akhirnya akan

34 https://doi.org/10.25077/jsolum.17.2.29-41.2020
J. Solum Vol. XVII No. 2, Juli 2020: 29-41 p-ISSN 1829-7994
e-ISSN 2356-0835

tanaman berguna untuk memacu aktivitas mampu merangsang pembentukan bunga,


metabolisme. buah, dan biji serta mampu mempercepat
Hasil fotosintesis dirombak melalui pemasakan buah. Selain dipengaruhi oleh
respirasi akan menghasilkan asimilat yang unsur hara umur berbunga juga dipengaruhi
dibutuhkan untuk proses pembelahan sel. oleh panjang hari, kelembaban dan suhu.
Adanya peningkatan hasil fotosintesis dan Menurut Suprapto (2002) menyatakan
jumlah asimilat maka jumlah dan ukuran bahwa umur berbunga ditentukan oleh
sel akan mengalami peningkatan sehingga unsur hara yang diserap, panjang hari dan
menyebabkan proses pembungaan cepat suhu dimana semakin tinggi suhu semakin
terjadi (Lingga, 2000). Goodwin dan cepat umur berbunga tanaman.
Mercer (1983) menyatakan bahwa unsur P

Tabel 5. Pengaruh interaksi vermikompos dan biocar terhadap umur berbunga tanaman
kedelai di tanah Ultisol
Vermikompos Biochar (g.polybag-1)
(g.polybag-1) 0 25 50 75
0 36,00 b 35,25 ab 35,00 a 34,75 a
25 35,50 ab 35,00 a 35,00 a 34,75 a
50 35,25 ab 35,00 a 34,75 a 34,25 a
75 35,25 ab 35,00 a 34,50 a 33,75 a
Keterangan : Angka-angka pada kolom dan baris yang sama yang diikuti oleh huruf kecil yang sama berbeda
tidak nyata menurut uji jarak berganda Duncan pada taraf 5%

mempercepat umur panen tanaman kedelai


Umur Panen dibandingkan tanpa perlakuan, tetapi
Tabel 6 menunjukkan bahwa berbeda tidak nyata dibandingkan
interaksi vermikompos dosis 25 g.polybag-1 kombinasi lainnya.
diikuti biochar dosis 25 g.polybag-1

Tabel 6. Pengaruh interaksi vermikompos dan biocar terhadap umur panen tanaman
kedelai di tanah Ultisol
Vermikompos Biochar (g.polybag-1)
(g.polybag-1) 0 25 50 75
0 82,00 b 81,25 ab 81,00 a 80,75 a
25 81,50 ab 81,00 a 80,75 a 80,50 a
50 81,50 ab 81,00 a 80,75 a 80,25 a
75 81,25 ab 81,00 a 80,50 a 79,75 a
Keterangan : Angka-angka pada kolom dan baris yang sama yang diikuti oleh huruf kecil yang sama berbeda
tidak nyata menurut uji jarak berganda Duncan pada taraf 5%

Hal ini disebabkan karena pada hara, khususnya unsur N, P dan K sehingga
pemberian vermikompos dosis 25 dapat digunakan dalam proses metabolisme
g/polybag dan biochar dosis 25 g/polybag tanaman dan berperan dalam mempercepat
dapat menambah ketersediaan dan serapan umur panen tanaman kedelai.

https://doi.org/10.25077/jsolum.17.2.29-41.2020 35
Pertumbuhan dan Hasil Kedelai Terhadap Pemberian Vermikompos (Sirait et al.): 29-41 p-ISSN 1829-7994
e-ISSN 2356-0835

Kecepatan umur panen dipengaruhi tanaman (Mashur, 2001). Pemberian


oleh laju translokasi asimilat karena biochar pada tanah dapat memperbaiki
asimilat sangat dibutuhkan untuk proses kondisi fisik tanah seperti struktur tanah,
perkembangan tanaman. Laju translokasi porositas, permeabilitas, meningkatkan
asimilat dipengaruhi oleh kandungan unsur aerasi udara dan meningkatkan
K yang terdapat di dalam jaringan tanaman. ketersediaan air. Biochar juga dapat
Marsono dan Sigit (2005) menyatakan memperbaiki kimia tanah seperti
bahwa unsur hara K berperan dalam meningkatkan kemampuan untuk menyerap
pembentukan protein dan karbohidrat serta kation sebagai sumber hara makro dan
mempercepat pemasakan biji. Pemberian mikro, meningkatkan pH pada tanah
vermikompos dan biochar dapat masam dan sebagainya (Gani, 2009).
meningkatkan serapan hara K pada
tanaman kedelai sehingga pemberian Persentase Polong Bernas
vermikompos dan biochar dapat Tabel 7 menunjukkan bahwa
mempercepat umur panen. interaksi vermikompos dosis 25 g.polybag-1
Pemberian vermikompos pada media diikuti biochar dosis 50 g.polybag-1
tanam akan mempercepat pertumbuhan, meningkatkan persentase polong bernas
meningkatkan tinggi, dan berat tumbuhan. dibandingkan tanpa perlakuan, tetapi
Jumlah optimal vermikompos yang berbeda berbeda tidak nyata dibandingkan
dibutuhkan untuk mendapatkan hasil kombinasi lainnya.
positif hanya 10-20% dari volume media

Tabel 7. Pengaruh interaksi vermikompos dan biocar terhadap persentase polong bernas
tanaman kedelai di tanah Ultisol
Vermikompos Biochar (g.polybag-1)
(g.polybag-1) 0 25 50 75
0 89,95 b 91,17 ab 92,06 a 92,31 a
25 90,53 ab 91,41 ab 92,01 a 92,56 a
50 90,98 ab 92,34 a 92,99 a 94,25 a
75 91,06 ab 92,41 a 93,98 a 95,70 a
Keterangan : Angka-angka pada kolom dan baris yang sama yang diikuti oleh huruf kecil yang ama berbeda
tidak nyata menurut uji jarak berganda Duncan pada taraf 5%

Hal ini disebabkan karena pada diikuti dengan penambahan biochar yang
pemberian vermikompos dosis 25 dapat menahan air dan nutrisi menjadi
g/polybag dan biochar dosis 50 g/polybag tersedia sehingga menghasilkan polong
kandungan hara dalam tanah meningkat yang terbentuk banyak karena dosis pupuk
dan seimbang sehingga dapat diserap yang diberikan lebih banyak. Menurut
tanaman dengan baik. Lakitan (2007) menyatakan bahwa respon
Persentase polong bernas dipengaruhi tanaman terhadap pupuk tergantung dari
oleh jumlah unsur hara yang tersedia di kebutuhan tanaman sendiri, jika pupuk
dalam tanah saat proses pengisian polong. yang diberikan sesuai maka pertumbuhan
Kandungan hara yang terdapat pada dan produksi akan optimum. Hidayat (1994)
vermikompos seperti N, P, K,Ca, dan Mg menyatakan jumlah polong bernas yang

36 https://doi.org/10.25077/jsolum.17.2.29-41.2020
J. Solum Vol. XVII No. 2, Juli 2020: 29-41 p-ISSN 1829-7994
e-ISSN 2356-0835

dihasilkan tidak terlepas dari jumlah bunga (Nisa, 2010). Hal ini sejalan dengan
yang terbentuk, semakin banyak jumlah pendapat Murbandono (2005) yang
bunga maka kemungkinan terbentuknya menyatakan bahwa bahan organik dapat
polong semakin besar. menciptakan kondisi lingkungan untuk
Pemberian vermikompos pertumbuhan tanaman yang lebih baik
mengandung hara lengkap yaitu C, N, P, K, diantaranya berperan sebagai sumber hara
Ca, Mg, dan S sebagai unsur hara makro tanaman setelah mengalami proses
dan Fe, Mn, Al, Na, Cu, Zn dan Bo sebagai mineralisasi dan secara tidak langsung
unsur hara mikro (Mulat, 2003). Pemberian dapat meningkatkan jumlah polong
vermikompos ke dalam tanah pertanaman.
meningkatkan serapan P. Menurut Dartius
(1990) bahwa proses pengisian polong Jumlah Biji
akan berjalan sempurna jika unsur hara P Tabel 8 menunjukkan bahwa
berada dalam jumlah yang cukup dan interaksi vermikompos dosis 75 g.polybag-1
tersedia, sehingga dapat mengoptimalkan diikuti biochar dosis 75 g.polybag-1
pengisian biji karena P berasal dari bahan meningkatkan jumlah biji yang dihasilkan
organik maupun anorganik yang diserap lebih banyak, berbeda nyata dengan
oleh akar tanaman sehingga dapat pemberian vermikompos dosis 25
-1
dimanfaatkan oleh tanaman. g.polybag dengan tanpa biochar, perberian
Pemberian biochar dapat vermikompos dosis 25 g.polybag-1 dengan
memperbaiki sifat fisik, kimia dan biologi biochar dosis 25 g.polybag-1 dan pemberian
tanah menjadi lebih baik yang berpengaruh biochar dosis 50 g.polybag-1 tanpa
dalam meningkatkan pertumbuhan dan vermikompos serta dengan tanpa perlakuan,
perkembangan tanaman diantaranya namun berbeda tidak nyata dengan
pembentukan polong yang lebih banyak kombinasi lainnya.

Tabel 8. Pengaruh interaksi vermikompos dan biocar terhadap jumlah biji tanaman kedelai
di tanah Ultisol
Vermikompos Biochar (g.polybag-1)
(g.polybag-1) 0 25 50 75
0 58,25 c 58,75 bc 79,00 b 83,00 ab
25 59,25 c 75,25 b 83,00 ab 88,25 ab
50 61,25 bc 81,50 ab 86,50 ab 106,00 a
75 69,00 bc 85,00 ab 96,00 a 109,500 a
Keterangan : Angka-angka pada kolom dan baris yang sama yang diikuti oleh huruf kecil yang sama berbeda
tidak nyata menurut uji jarak berganda Duncan pada taraf 5%

Hal ini sebabkan pada pemberian mengandung hara lengkap yaitu N, P, K,


dengan 75 g/ polybag diikuti biochar dosis Ca, Mg, dan S sebagai unsur hara dan Fe,
75 g/ polybag dapat menambah Al, Na, Cu, Zn dan Bo. Pemberian
ketersediaan unsur hara dan air di dalam vermikompos ke dalam tanah
tanah lebih banyak sehingga lebih banyak meningkatkan kandungan unsur P di dalam
kandungan yang dapat diserap oleh tanah. Unsur hara P merupakan salah satu
tanaman untuk proses pertumbuhan dan unsur yang mempunyai peranan penting
produksi tanaman tersebut. Vermikompos fiksasi fosfor yang berfungsi dalam

https://doi.org/10.25077/jsolum.17.2.29-41.2020 37
Pertumbuhan dan Hasil Kedelai Terhadap Pemberian Vermikompos (Sirait et al.): 29-41 p-ISSN 1829-7994
e-ISSN 2356-0835

menghasilkan biji dan mempercepat untuk dimanfaatkan oleh tanaman dalam


matangnya polong (Samosir et al. 2015). proses aktifitas metabolisme terutama
Biochar sebagai bahan pembenah proses fotosintesis menjadi meningkat dan
tanah dapat menahan hara dan bisa menjadi fotosintat yang dihasilkan serta
habitat mikroba tanah menjadikan ditranslokasikan untuk pertumbuhan
metabolisme tanaman terutama di daerah tanaman salah satunya untuk pertumbuhan
perakaran menjadi lebih lancar sehingga tinggi tanaman proses fisiologi dan
hara yang diserap tanaman untuk metabolisme yang akan memacu
pertumbuhan dan pembentukan polong pertumbuhan dan pembentukan polong.
menjadi lebih baik. Menurut Purnomo dan Hadjowigeno (2007) menyatakan
Punamawati (2007) peran bahan organik pemberian bahan organik dapat
terhadap kesuburan tanah antara lain dapat meningkatkan pH tanah sehingga unsur
meningkatkan daya menahan air sehingga hara yang terjerap menjadi tersedia yang
kemampuan tanah untuk menyediakan air dapat dimanfaatkan tanaman dalam
menjadi lebih banyak dan memperbaiki pengisian polong.
kehidupan mikroorganisme tanah.
Pemberian vermikompos disertai Berat Biji
dengan pemberian biochar sebagai bahan Tabel 9 menunjukkan bahwa
organik yang dapat memperbaiki kondisi interaksi vermikompos dosis 75 g.polybag-1
fisik tanah sehingga kemampuan akar diikuti biochar dosis 75 g.polybag-1
menyerap hara dan air di dalam tanah akan menunjukkan berat biji yang dihasilkan
semakin baik. Sifat tanah yang baik cenderung lebuh tinggi yaitu 20,79 g,
menjadikan kesuburan tanah juga menjadi berbeda nyata dengan pemberian
baik sehingga kemampuan akar menyerap vermikompos dosis 0, 25, 50 dan 75
air dan unsur hara yang dibutuhkan g.polybag-1 tanpa biochar, pemberian
tanaman akan lebih baik. Apabila unsur biochar dosis 25 dan 50 g.polybag-1, namun
hara dan air cukup maka tanaman dapat berbeda tidak nyata dengan kombinasi
menyerap kandungan hara lebih banyak lainnya.

Tabel 9. Pengaruh interaksi vermikompos dan biocar terhadap berat biji tanaman kedelai di
tanah Ultisol
Vermikompos Biochar (g.polybag-1)
-1
(g.polybag ) 0 25 50 75
0 11,25 c 11,96 b 14,75 b 15,79 ab
25 11,54 bc 13,51 b 15,67 ab 16,75 ab
50 12,00 b 15,10 ab 16,49 ab 20,16 a
75 12,63 b 16,17 ab 18,24 a 20,79 a
Keterangan : Angka-angka pada kolom dan baris yang sama yang diikuti oleh huruf kecil yang sama berbeda
tidak nyata menurut uji jarak berganda Duncan pada taraf 5%

Hal ini disebabkan karena bahwa hara yang dibutuhkan dalam proses
semakin tinggi dosis vermikompos dan fotosintesis sehingga dapat meningkatkan
biochar yang diberikan maka semakin berat biji per tanaman.
banyak unsur hara yang akan diserap Pemberian vermikompos dan biochar
sehingga dapat meningkatkan ketersediaan dapat memperbaiki sifat fisik tanah

38 https://doi.org/10.25077/jsolum.17.2.29-41.2020
J. Solum Vol. XVII No. 2, Juli 2020: 29-41 p-ISSN 1829-7994
e-ISSN 2356-0835

menjadi lebih remah sehingga air dan unsur dan selama pertumbuhan berlangsung, hasil
hara cepat diserap oleh tanaman. Air dan fotosintesis ini akan digunakan untuk
Unsur hara yang diserap oleh tanaman pengisian polong dan biji.
digunakan untuk proses metabolisme di Sarief (1986) menyatakan bahwa
dalam tanaman. Suplai hara yang cukup besarnya jumlah unsur hara yang diserap
membantu terjadinya fotosintesis dalam oleh tanaman sangat tergantung dari pupuk
tanaman menghasilkan senyawa organik yang diberikan, dimana hara yang diserap
yang akan diubah dalam bentuk ATP saat oleh tanaman akan dimanfaatkan untuk
berlangsungnya respirasi, selanjutnya ATP proses fotosintesis yang pada akhirnya
ini digunakan untuk membantu akan berpengaruh tehadap pertumbuhan
pertumbuhan tanaman. Selama maupun hasil yang diperoleh.
pertumbuhan reproduktif akan terjadi
pemacuan pembentukan bunga, polong, Bobot 100 Biji
serta biji. Kamil (1996) menambahkan Tabel 10 menunjukkan bahwa
tinggi rendahnya berat biji tergantung dari semua interaksi vermikompos dan biochar
banyak atau sedikitnya bahan kering yang berbeda tidak nyata terhadap bobot 100 biji
terdapat dalam biji. Bahan kering yang tanaman kedelai.
diperoleh berasal dari proses fotosintesis

Tabel 10. Pengaruh interaksi vermikompos dan biocar terhadap bobot 100 biji tanaman
kedelai di tanah Ultisol
Vermikompos Biochar (g.polybag-1)
(g.polybag-1) 0 25 50 75
0 18,03 a 18,18 a 18,31 a 18,57 a
25 18,23 a 18,35 a 18,63 a 18,75 a
50 18,31 a 18,64 a 18,90 a 19,08 a
75 18,56 a 18,71 a 19,06 a 19,56 a
Keterangan : Angka-angka pada kolom dan baris yang sama yang diikuti oleh huruf kecil yang sama adalah
berbeda tidak nyata menurut uji jarak berganda Duncan pada taraf 5%

Hal ini diduga faktor genetik lebih


dominan mempengaruhi dibandingkan KESIMPULAN
pemberian perlakuan vermikompos dan Interaksi vermikompos dosis 25 g/
biochar sehingga saat dosis ditingkatkan polybag diikuti biochar dosis 50 g/ polybag
lebih lanjut tidak berpengaruh terhadap meningkatkan jumlah bintil akar efektif,
bobot 100 biji tanaman kedelai. persentase bintil akar efektif, jumlah
Selain itu, tidak bertambanhnya cabang primer, persentase polong bernas,
bobot 100 biji dapat juga disebabkan oleh dan mempercepat umur berbunga dan umur
penggunaan varietas yang seragam yaitu panen tanaman kedelai dibandingkan tanpa
varietas Burangrang sehingga bobot 100 perlakuan, tetapi tidak nyata dibandingkan
biji relatif sama. Soeprapto (2002) juga kombinasi lainnya.
menegaskan besar atau beratnya biji
bervariasi tergantung dari genetik suatu DAFTAR PUSTAKA
varietas. Badan Pusat Statistik Provinsi Riau. 2018.
Produksi padi, jagung, dan kedelai

https://doi.org/10.25077/jsolum.17.2.29-41.2020 39
Pertumbuhan dan Hasil Kedelai Terhadap Pemberian Vermikompos (Sirait et al.): 29-41 p-ISSN 1829-7994
e-ISSN 2356-0835

Provinsi Riau. Jurnal Berita Resmi Hardjowigeno, S. 2007. Klasifikasi Tanah


Statistik Provinsi Riau. 17(15): 1-6 dan Pedogenesis. Edisi Pertama.
Penerbit Akademika Pressindo.
Bambang, S. A. 2012. Si Hitam Biochar Jakarta.
yang Multiguna. PT. Perkebunan
Nusantara X (Persero), Surabaya. Kartasapoetra, A. G. 1993. Klimatologi:
Pengaruh Iklim Terhadap Tanah dan
Bahar, A. 2002. Pengaruh Takaran (Dosis) Tanaman. Bumi Aksara. Jakarta.
Inokulum Rhizo-Plus pada Lakitan, B. 2007. Dasar-Dasar Fisiologi
Inokulasi Benih terhadap Tumbuhan. Raja Grafindo
Perbintilan Akar dan Pertumbuhan Persada. Jakarta.
Tiga Varietas Kedelai. Skripsi
(Tidak dipublikasikan). Universitas Lingga, P. 2000. Pupuk dan Pemupukan
Trunojoyo. Bangkalan. Edisi Revisi. Penebar Swadaya.
Jakarta.
Dartius. 1990. Fisiologi Tumbuhan 2.
Fakultas Pertanian Universitas Mashur. 2001. Vermikompos (Kompos
Sumatera Utara, Medan. 125 hlm. Cacing Tanah). Instalasi Penelitian
dan Pengkajian Teknologi Pertanian
Fageria, N. K., V. C. Baligar. and C. A. (IPPTP), Mataram.
Jones. 1997. Growht and Mineral http://vermikompos.
Nutrition of Field Crop. Mareel com/article/masnur/vermikompos-
Dekker. Inc. Amerika Serikat kompos-cacing-tanah. Diakses pada
tanggal 12 Oktober 2017.
Gardner, F. P., R. B. Pearce dan R. L.
Mitchell. 1991. Fisiologi Tanaman Marsono dan P. Sigit. 2011. Pupuk, Akar,
Budidaya. Terjemahan Herawati Jenis dan Aplikasinya. Penebar
Susilo. Universitas Indonesia Press. Swadaya. Jakarta
Jakarta.
Mulat, T. 2003. Membuat dan
Gani, A. 2009. Potensi arang hayati biochar Memanfaatkan Kascing: Pupuk
sebagai komponen teknologi Organik Berkualitas. Agromedia
perbaikan produktivitas lahan Pustaka. Jakarta
pertanian. Jurnal Iptek Tanaman
Pangan. 4(1): 33-48 Murbandono, L. 2005. Pupuk Organik.
Agromedia Pustaka. Jakarta.
Goodwin, T. W. and E. I. Mercer. 1983.
Introduction to Plant Biochemistry. Nisa, K. 2010. Pengaruh pemupukan NPK
Pergamon Press. Oxford. dan Biochar terhadap sifar kimia
tanah, serapan hara dan hasil tanaman
Hartatik, W., Suriadikarta, D.A, Prihati, T. padi sawah. Thesis (Tidak
2002. Teknologi Pengelolaan dipublikasikan). Universitas Syiah
Bahan Organik Tanah. Kuala. Banda Aceh.
PusatPenelitian dan Pengembangan
Purnowo, L dan Purnamawati. 2007.
Tanah dan Agroklimat. Budidaya Tanaman Pangan.
Agromedia. Jakarta.

40 https://doi.org/10.25077/jsolum.17.2.29-41.2020
J. Solum Vol. XVII No. 2, Juli 2020: 29-41 p-ISSN 1829-7994
e-ISSN 2356-0835

Puguh Faluvi Kurnadi., Husni Yetti., dan Soeprapto, H. S. 2002. Bertanam Kedelai.
Edison Anom. 2011. Peningkatan Penebar Swadaya. Jakarta.
Produksi Kacang Hijau (Vigna
radiata L.) dengan Pemberian Sudirja, R., S. M. Amir dan S. Rosniawaty.
2005. Pengaruh kompos kulit buah
Pupuk Kandang Ayam dan NPK. kakao dan kascing terhadap
http://repository.unri.ac.id/bitstream perbaikan beberapa sifatkimia
/karya ilmiah/12345678/1789/1.pdf. fluventic eutrudepts. Skripsi (Tidak
Diakses tanggal 20 Juli 2018. dipublikasikan). Fakultas
PertanianUniversitas Padjajaran,
Prasetyo, B. H. dan D. A. Suriadikarta. Bandung.
2006. Karateristik, potensi dan
teknologi pengelolaan tanah ultisol Rauf, A. W dan S.T. Sihombing. 2000.
untuk pengembangan pertanian lahan Peranan Pupuk NPK pada Padi.
kering di Indonesia. Jurnal Litbang Badan Penelitian dan
Pertanian. 25(2): 39-44 Pengembangan Pertanian.
Dapertemen Pertanian.
Sari, F. 2011. Pengaruh pemberian
vermikompos terhadap pertumbuhan Rizieq, R., A. Masulili., A. Suyanto.,
dan produksi kacang tanah (Arachis Sutikarini., dan D. Youlla.,
hypogea L). Skripsi (Tidak Mustika. 2016. Pengelolaan dan
dipublikasikan). Universitas Riau. peningkatan kualitas lahan sub-
Pekanbaru
optimal untuk mendukung
Sarief, E. S. 1986. Kesuburan dan terwujudnya dan kedaulatan pangan
Pemupukan Tanah Pertanian. Pustaka nasional. Prosiding seminar
Buana. Bandung. nasional. ISBN: 978-602-72935-2-6
Samosir, R. K., R. S. Lahay, dan R. I. M. Soeprapto, H. S. 2002. Bertanam Kedelai.
Damanik. 2015. Respon Penebar Swadaya. Jakarta.
pertumbuhan dan produksi kedelai
(Glycine max (L.) Merril) terhadap Zahid, A. 1994. Manfaat Ekonomis dan
pemberian kompos sampah kota dan Ekologi Daur Ulang Limbah Kotoran
pupuk P. Jurnal Agroteknologi. 4 (1): Ternak Sapi Menjadi Kascing. Studi
1838-1845 Kasus di. PT. Pola Nusa Duta,
Sutedjo. 2002. Pemberian Pupuk Kandang. Ciamis. Fakultas Kedokteran Hewan,
diunduh pada balit tanah. Institut Pertanian Bogor. 6-14.
Litbang.deptan. go.id (Diakse tanggal
18 Maret 2019)

https://doi.org/10.25077/jsolum.17.2.29-41.2020 41

Anda mungkin juga menyukai