Anda di halaman 1dari 4

ISSN 1410-1939

PENGARUH BEBERAPA MACAM BOKASHI TERHADAP PERTUMBUHAN


DAN HASIL TANAMAN TOMAT (Lycopersicon esculentum Mill.) DI POLYBAG

[THE EFFECT OF SEVERAL TYPES OF BOKASHI ON THE GROWTH AND


YIELD OF TOMATO (Lycopersicon esculentum Mill.) IN POLYBAG]

Nerty Soverda, Rinaldy, Irmia Susanti


Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Jambi
Kampus Pinang Masak Mendalo Darat, Jambi 36361
E-mail: nsoverda@yahoo.com

Abstract
This study was aimed at obtaining bokashi types giving the best effect on the growth and production of tomato
grown in polybag. Trial was conducted at Experimental Farm Agricultural Faculty, University of Jambi at
approximately 35 m above sea level. A completely Randomized Design was employed to investigate the effect
of bokashi application (without bokashi, reed bokashi, sawdust bokashi, eceng gondok bokashi, and manure
bokashi). Each treatment was repeated 4 times. Variables observed were time to first flower initiation, fruit
number per plant, fruit weight per plant, and dry weight. Results showed that the application of bokashi
significantly affected fruit number per plant, fruit weight per plant and dry weight. Time to first flower
initiation, however, did not affected significantly by bokashi application. The best result was obtained on the
application of manure bokashi.

Keywords: horticulture, vegetable crop, Solanaceae, organic fertilizer.

PENDAHULUAN memper-baiki sifat fisik, kimia dan biologi tanah,


dengan memperbaiki struktur tanah, meningkatkan
Meningkatnya jumlah penduduk dan kesadaran kapasi-tas tukar kation (KTK), menambah
masyarakat akan gizi, diperkirakan kebutuhan ma- kemampuan ta-nah menahan air serta
syarakat akan tomat juga meningkat. Kemajuan di meningkatkan aktivitas mi-kroorganisme tanah.
bidang pengolahan hasil yang semakin berkem- Pada beberapa tanah masam pupuk organik dapat
bang akan memperluas pemasaran tomat di Indo- meningkatkan pH tanah (me-netralkan Al dengan
nesia. Salah satu strategi untuk memenuhi permin- membentuk kompleks Al-organik). Selain itu,
taan pasar, baik dalam negeri maupun luar negeri, pupuk organik tidak menim-bulkan polusi bagi
adalah dengan jalan peningkatan hasil buah tomat, tanah khususnya dan lingkung-an umumnya.
baik secara kualitatif maupun kuantitatif. Untuk Salah satu jenis pupuk organik yang dapat di-
mencapai peningkatan tersebut upaya yang dapat berikan adalah dengan memanfaatkan sisa-sisa ta-
ditempuh di antaranya adalah pemilihan bibit ung- naman atau limbah pertanian, di antaranya adalah
gul, pengaturan pola tanam, pengendalian hama eceng gondok, alang-alang, serbuk gergaji dan ko-
dan penyakit dan pemupukan. Pemupukan toran sapi. Sutedjo et al. (1991) menyatakan bah-
merupa-kan salah satu faktor yang penting untuk wa kecepatan dekomposisi bahan organik tergan-
dianjur-kan, karena pemupukan berarti dapat tung pada aktivitas mikroorganisme yang terkan-
meningkat-kan produktivitas serta kesuburan lahan dung di dalamnya. Oleh karena itu untuk memper-
(Hakim et al., 1986). cepat dekomposisi bahan organik digunakan EM4
Pupuk (organik dan anorganik) adalah bahan (Effective Microorganism 4). Teknologi EM4 me-
yang ditambahkan ke dalam tanah untuk mening- rupakan salah satu konsep pemanfaatan mikro-
katkan pertumbuhan dan hasil tanaman. Beberapa organisme tanah bersifat menguntungkan untuk
jenis pupuk organik yang sering digunakan dalam meningkatkan kesuburan tanah. Penerapan tekno-
pertanian antara lain adalah pupuk kandang, pupuk logi EM4 dapat dilakukan dengan memfermentasi-
hijau dan kompos. Pupuk organik memiliki banyak kan berbagai bahan organik, seperti jerami padi/
kelebihan dibandingkan dengan penggunaan alang-alang, pupuk kandang, sampah organik dan
pupuk anorganik. Pupuk organik selain menambah bahan-bahan organik lainnya dengan larutan EM4
hara yang lengkap pada tanaman dapat pula (Wididana, 1994).

17
Jurnal Agronomi Vol. 12 No. 1, Januari Juni 2008

Hasil fermentasi bahan organik menggunakan tanaman, bobot buah per tanaman dan bobot
teknologi EM4 disebut bokashi. Bokashi merupa- brangkasan kering.
kan hasil fermentasi bahan organik dengan bakteri
EM4 yang menguntungkan seperti bakteri asam
laktat, actinomycetes dan ragi yang digunakan se- HASIL DAN PEMBAHASAN
bagai inokulum untuk meningkatkan mikroba ta-
nah. Bokashi juga dapat digunakan sebagai pupuk Waktu muncul bunga pertama
organik untuk menyuburkan tanah dan meningkat- Hasil analisis ragam menunjukkan bahwa pem-
kan pertumbuhan dan produksi tanaman (Hesthiati berian beberapa macam bokashi tidak memberikan
et al., 1998). Hasil penelitian Wididana (1994) pengaruh nyata terhadap waktu munculnya bunga
memperlihatkan bahwa penggunaan bokashi se- pertama tanaman tomat. Rata-rata waktu muncul-
kam padi pada tanaman cabai keriting mampu me- nya bunga pertama tanaman tomat akibat pengaruh
mperbaiki sifat fisik tanah dengan meningkatnya pemberian beberapa macam bokashi dapat dilihat
pori drainase mikro, air tersedia dan peningkatan pada Tabel 1.
hasil buah sebesar 71%.
Pemberian bokashi untuk tanaman tahunan se- Tabel 1. Rata-rata waktu munculnya bunga perta-
bagai pupuk dasar saat pembibitan berkisar 50 - ma tanaman tomat akibat pemberian be-
150 g per polybag (Loekito, 1998). Sebagaimana berapa macam bokashi.
dikemukakan oleh Rahmad (2000), pemberian bo-
kashi kotoran ayam pada dosis 150 g per polybag Perlakuan Waktu muncul bunga (hst)
memberikan pengaruh positif terhadap pertumbuh-
an bibit kelapa sawit yang ditandai dengan pening- Tanpa bokashi 25,17 a
katan berat kering pupus dan berat kering tanaman. Eceng gondok 25,00 a
Di alam ini terdapat begitu banyak bahan orga- Serbuk gergaji 25,00 a
nik yang tidak teroptimalkan potensinya. Oleh ka-
rena itu penulis tertarik mengambil bahan organik Alang-alang 23,83 a
yang ada di alam dan difermentasikan bersama Kotoran sapi 22,83 a
EM4 menjadi bokashi. Dengan demikian, bahan- Angka-angka yang diikuti huruf yang sama me-
bahan organik yang tersedia dapat dioptimalkan nunjukkan tidak berbeda nyata pada taraf = 5%
pemanfaatannya. Adapun bahan organik tersebut menurut uji DNMRT.
adalah alang-alang, serbuk gergaji, eceng gondok
dan kotoran sapi. Tabel 1 menunjukkan bahwa pemberian berba-
gai macam bokashi tidak memberikan pengaruh
nyata terhadap waktu munculnya bunga pertama.
BAHAN DAN METODA Faktor yang mempengaruhi pertumbuhan secara
luas dikategorikan dalam dua faktor yaitu eksternal
Penelitian ini dilaksanakan di Kebun Percoba- (lingkungan) dan internal (genetik). Dalam hal ini
an Fakultas Pertanian Universitas Jambi di Desa pemberian beberapa macam bokashi tidak berpe-
Mendalo Darat Kecamatan Jambi Luar Kota pada ngaruh nyata terhadap waktu munculnya bunga
ketinggian tempat lebih-kurang 35 m di atas per- adalah karena faktor genetik. Tanaman yang digu-
mukaan laut dengan jenis tanah Ultisol. Penelitian nakan pada percobaan ini hanya terdiri dari satu
ini dilaksananakan menggunakan rancangan acak kultivar yang sama yaitu kultivar Ratna yang me-
lengkap satu faktor (perlakuan). Perlakuan yang rupakan hasil persilangan dan telah terdeskripsi
dicobakan adalah pemberian beberapa jenis boka- waktu munculnya bunga. Sehingga waktu muncul-
shi yang terdiri dari tanpa pemberian bokashi (S0), nya bunga pada penelitian ini tidak berbeda nyata.
bokashi alang-alang (S1), bokashi serbuk gergaji
(S2), bokashi eceng gondok (S3) bokashi kotoran Jumlah buah per tanaman
sapi (S4). Hasil analisis ragam menunjukkan bahwa pem-
Dosis bokashi yang diberikan sama yaitu 20 berian beberapa macam bokashi berpengaruh
ton ha-1 atau 500 g per polybag. Masing-masing nyata terhadap jumlah buah per tanaman. Rata-rata
perlakuan di ulang 4 kali sehingga diperoleh 20 jum-lah buah per tanaman pada perlakuan berbagai
unit percobaan. Jumlah tanaman tiap unit adalah 5 ma-cam bokashi dapat dilihat pada Tabel 2.
tanaman sehingga jumlah tanaman seluruhnya ada- Tabel 2 menunjukkan bahwa pemberian boka-
ah 100 Tanaman. Parameter yang diamati adalah shi kotoran sapi memberikan jumlah buah per ta-
waktu munculnya bunga pertama, jumlah buah per naman paling banyak dibandingkan dengan

18
Nerty Soverda, Rinaldy, dan Irmia Susanti: Pengaruh Bokashi terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tomat.

kontrol dan bokashi alang-alang tapi tidak berbeda ter-baik ditunjukkan oleh pemberian bokashi
dengan pemberian bokashi serbuk gergaji dan kotoran sapi. Hal ini diduga karena bokashi
bokashi eceng gondok. Di antara pemberian kotoran sapi dapat memperbaiki sifat biologis
bokashi eceng gondok, serbuk gergaji, alang- tanah yaitu de-ngan merangsang kegiatan
alang, dan tanpa pemberian bokashi tidak berbeda mikroorganisme tanah, sehingga bahan organik
dengan jumlah buah per tanaman yang dihasilkan. terfermentasi yang diberi-kan ke tanah dapat
diuraikan dengan cepat yang akhirnya tersedia
Tabel 2. Rata-rata jumlah buah per tanaman tomat unsur hara lebih banyak dan da-pat diserap oleh
akibat pemberian beberapa macam boka- akar tanaman.
shi. Secara umum bokashi kotoran sapi mengan-
dung unsur hara N, P dan K dalam jumlah yang
dominan. Lakitan (1995) menyatakan bahwa nitro-
Perlakuan Jumlah buah per tanaman
gen merupakan penyusun dari banyak senyawa ba-
Kotoran sapi 21,25 a gi tanaman seperti asam amino yang diperlukan
Eceng gondok 18,25 ab untuk pembentukan protein dan enzim. Pertum-
buhan dan hasil akan semakin meningkat apabila
Serbuk gergaji 17,50 ab protein dan enzim yang dihasilkan semakin ba-
Alalang-alang 13,50 b nyak, karena protein dan enzim adalah bahan baku
Tanpa bokashi 11,75 b untuk pembentukan sel-sel baru yang memperce-
Angka-angka yang diikuti huruf yang sama me-
pat pertumbuhan. Sedangkan kalium yang diserap
nunjukkan tidak berbeda nyata pada taraf = 5% tanaman merupakan aktivator dari berbagai enzim
menurut uji DNMRT. yang esensial dalam reaksi fotosintesis dan respi-
rasi serta enzim yang terlibat dalam proses sintesis
protein dan pati.
Bobot buah per tanaman
Hasil analisis ragam menunjukkan bahwa pem-
berian beberapa macam bokashi berpengaruh Bobot brangkasan kering
nyata terhadap bobot buah per tanaman. Pengaruh Hasil analisis ragam menunjukkan bahwa pem-
pem-berian beberapa macam bokashi terhadap berian beberapa macam bokashi berpengaruh
bobot buah per tanaman tanaman dapat dilihat nyata terhadap bobot brangkasan kering tanaman
pada Ta-bel 3. tomat. Pengaruh pemberian beberapa macam
bokashi ter-hadap bobot brangkasan kering
Tabel 3. Rata-rata bobot buah per tanaman akibat tanaman dapat di-lihat pada Tabel 4.
pemberian beberapa macam bokashi.
Tabel 4. Rata-rata bobot brangkasan kering akibat
Perlakuan Bobot buah per tanaman (g) pemberian beberapa macam bokashi.

Kotoran sapi 627,93 a


Perlakuan Bobot brangkasan kering (g)
Eceng gondok 589,24 a
Kotoran sapi 1,857 a
Serbuk gergaji 583,87 a
Eceng gondok 1,775 a
Alang-alang 408,46 b
Serbuk gergaji 1,670 ab
Tanpa bokashi 346,85 c
Angka-angka yang diikuti huruf yang sama me-
Alang-alang 1,392 ab
nunjukkan tidak berbeda nyata pada taraf = 5% Tanpa bokashi 1,059 b
menurut uji DNMRT. Angka-angka yang diikuti huruf yang sama me-
nunjukkan tidak berbeda nyata pada taraf = 5%
Tabel 3 memperlihatkan bahwa perlakuan tan- menurut uji DNMRT.
pa bokashi dan dengan bokashi alang-alang berbe-
da nyata dengan pemberian bokashi yang lain. Se- Tabel 4 menunjukkan bahwa pemberian boka-
mentara pemberian bokashi kotoran sapi, eceng shi kotoran sapi tidak berbeda nyata dengan pem-
gondok dan serbuk gergaji menghasilkan bobot berian bokashi alang-alang, eceng gondok dan ser-
buah per tanaman yang lebih tinggi. buk gergaji. Sedangkan tanpa pemberian bokashi
Hasil analisis ragam pada parameter jumlah berbeda nyata dengan bokashi eceng gondok dan
bu-ah per tanaman dan bobot buah per tanaman bokashi kotoran sapi.
me-nunjukkan perbedaan yang nyata. Hasil yang

19
Jurnal Agronomi Vol. 12 No. 1, Januari Juni 2008

Pemberian bokashi kotoran sapi dapat mening- DAFTAR PUSTAKA


katkan bobot brangkasan tanaman, diikuti oleh bo-
kashi eceng gondok, walau menurut uji DNMRT
Hakim, N., M. Y. Nyakpa, A. M. Lubis, S. G. Nugroho,
pemberian bokashi kotoran sapi tidak berbeda nya- M. A. Diha, G. B. Hong dan H. H. Bailey. 1986.
ta dengan pemberian bokashi lainnya. Bokashi ko- Dasar-Dasar Ilmu Tanah. Fakultas Pertanian
toran sapi lebih banyak menghasilkan unsur hara Universitas Lampung, Bandar Lampung.
dan mikroorganisme yang dibutuhkan tanaman di-
Hesthiati, E., T. Buwonowati dan I. G. S. Sukartono.
bandingkan dengan bokashi lainnya. Ini dapat dili-
1998. Pengaruh pemberian zat pengatur tumbuh
hat dari dominasi penggaruh bokashi kotoran sapi natrium nitrofenol dan pupuk bokashi terhadap
terhadap semua parameter yang diamati. pertumbuhan dan hasil tomat. Buletin Ilmiah Kyusei
Nature Farming 1: 1-13.
Lakitan, B. 1995. Dasar Fisiologi Tumbuhan. Raja
KESIMPULAN
Grafindo, Jakarta.
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan Loekito, A. M. 1998. Bokashi: alternatif lain pupuk
tentang pengaruh pemberian beberapa macam bo- organik. Majalah Semai 2: -.
kashi terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman to- Rahmad. 2000. Pengaruh Pemberian Pupuk Bokashi
mat, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai ber- Kotoran Ayam terhadap Pertumbuhan Bibit Kelapa
ikut: Sawit (Elaeis quineensis Jacq.) di Pembibitan
1. Pemberian beberapa macam bokashi Utama. Skripsi Sarjana. Fakultas Pertanian
berpenga-ruh terhadap pertumbuhan dan hasil Universitas Jambi, Jambi.
tanaman tomat. Wididana. 1994. Organic farming: sistem Pertanian
2. Bokashi pupuk kandang sapi memberikan tanpa pestisida dan pupuk kimia. Majalah Tumbuh
hasil terbaik 4: -.

20

Anda mungkin juga menyukai