POLICING
KORBINMAS BAHARKAM POLRI
Perkembangan :
Sir Robert Peel ( Metropolitan Police London), dinyatakan bahwa ” Polisi adalah
masyarakat dan masyarakat adalah Polisi ” ; Polisi adlh pok masy yg dibayar
warga utk laks harktbmas yg mrpkn tgg jwb warga utk jamin kesejahteraan dan
eksistensi masy.
Warga ttp berkewajiban laks tugas tgg jwb harkamtbmas
Indonesia :
• Minangkabau, pepatah (tegak berkampung memagar kampung, tegak nagari
memagar nagari, tegak berbangsa memagar bangsa)
• Majapahit dlm kitab Negara Kertagama dan Pararaton menyebutkan adanya
mekanisme harkamtibmas dan peradilan utk kepentingan Raja2 olh pasukan
Bhayangkara.
Ps 14 ay 1
huruf c. tugas pokok Polri, bertugas; membina masy utk meningkatk partisipasi masy,
kesadaran hukum masy serta ketaatan warga masy thd hukum dan per UU
huruf k ; memberikan yan kpd masy sesuai dg kepentingannya dlm lingkup tugas kepol
Masyarakat madani dpt diartikan sbg suatu masy yg beradab dlm membangun, menjalani
dan memaknai kehidupannya.
Prinsipnya :
1. Demokratis
2. Menjunjung tinggi etika dan moralitas
3. Transparan
4. Toleransi
5. Berpotensi aspiratif
6. Bermotivasi
7. Berpartisipasi
8. Konsisten memiliki bandingan
9. Mampu berkoordinasi
10. Sederhana
11. Sinkron
12. Integral
13. Mengakui emansipasi dan hak asasi
Patroli acak bermobil untuk Patroli yang terlihat dan berinteraksi dengan
merespons kejahatan masyarakat
Terfokus pada sumber daya internal Kekuatan di sumber daya yang ada di
masyarakat
Informasi dari masyarakat terbatas Informasi dari masyarakat datang dari
berbagai sumber
Orientasi melakukan supervisi adalah Desentralisasi kewenangan dan otonomi ke
untuk mengawasi petugas lini depan
Penghargaan berdasarkan Penghargaan evaluasi kinerja yang juga
pemecahan kasus didasrkan pada kegiatan memberikan
pelayanan
Strategi memberantas kejahatan Gaya pelayanan, berorientasi
secara hukum pada masyarakat.
Dari: Ke:
Penekanan pada hierarki, pangkat dan Penekanan pada partisipasi, kreativitas dan
kewenangan kemampuan beradaptasi
Penekanan pada praktek dan prosedur Keseimbangan antara kebiasaan yang lama
yang berlaku dan prosedur yang baru.
Hal ini menuntut adanya kesediaan untuk
mempertanyakan aturan, prosedur dan
strategi yang berlaku, guna mencapai
efektivitas optimal dan menjamin pemberian
layanan sebaik mungkin.
Patuh secara berlebihan / kaku pada aturan Penekanan pada pengembangan inisiatif
dan prosedur dan diskresi yang berdasar
Bersifat menentukan secara tetap: Penyesuaian dan keluwesan
berpegang pada hal yang sudah ditetapkan
Sistem tertutup-kurangnya akuntabilitas ke Keterbukaan, komunikasi, pengakuan akan
masyarakat hasil yang dicapai
Solidaritas Internal Profesionalisme Eksternal
Dari: Ke:
Pemfokusan sempit dalam pengendalian Pemfokusan lebih luas yang meliputi pengendalian
kejahatan (penegakan hukum) yang dianggap kejahatan, pelayanan masyarakat, pencegahan
sebagai tanggung jawab utama Polisi kejahatan dan penyelesaian masalah-masalah dalam
masyarakat.
Penekanan hanya pada kejahatan yang serius Penekanan pada prioritas pemecahan masalah
masyarakat yang merupakan hasil konsultasi dengan
Masyarakat
Pendekatan reaktif terhadap masalah kejahatan Keseimbangan antara kegiatan reaktif dengan proaktif
dan kekerasan
Respons cepat terhadap semua panggilan pelayanan Respons bervariasi tergantung kebutuhan dan prioritas
Menangani kejadian dengan cara setengah-setengah Mengidentifikasi kecenderungan, pola dan tempat
rawan kejahatan dan mencoba untuk menangani
penyebabnya.
Perpolisian yang tidak akrab dengan masyarakat Konsultasi dan hubungan dekat dengan masyarakat
melalui:
• Forum-forum Masyarakat-Polisi;
• Patroli dengan frekuensi kontak yg tinggi dengan
masyarakat;
• Pos-pos di tempat terpencil;
• Pos-pos pelaporan/pengaduan bergerak.
Penekanan pada efisiensi Penekanan pada efektivitas
”melakukan sesuatu dengan Benar”. ”melakukan hal yang benar”.