Anda di halaman 1dari 23

COMMUNITY

POLICING
KORBINMAS BAHARKAM POLRI

LINGGO WIJANARKO, S.H., M.Si


KOMBES POL / 65020501
POLMAS ( Pemolisian Masyarakat)

Perkembangan :
Sir Robert Peel ( Metropolitan Police London), dinyatakan bahwa ” Polisi adalah
masyarakat dan masyarakat adalah Polisi ” ; Polisi adlh pok masy yg dibayar
warga utk laks harktbmas yg mrpkn tgg jwb warga utk jamin kesejahteraan dan
eksistensi masy.
Warga ttp berkewajiban laks tugas tgg jwb harkamtbmas
Indonesia :
• Minangkabau, pepatah (tegak berkampung memagar kampung, tegak nagari
memagar nagari, tegak berbangsa memagar bangsa)
• Majapahit dlm kitab Negara Kertagama dan Pararaton menyebutkan adanya
mekanisme harkamtibmas dan peradilan utk kepentingan Raja2 olh pasukan
Bhayangkara.

* Jogoboyo : mrpk budaya yg hidup dilingkungan masyarakat Jawa (bahwa


mekanisme pengamanan masyarakat sebagian besar dilekatkan dlm fungsi
kemasyarakatan itu sendiri dan sebagian kecil olh negara)

PRESISI ( PREDIKTIF, RESPONSIBILITAS, TRANSP BERKEADILAN )


Perspektif Undang-Undang
UUD RI 45 ps 30
1. Tiap2 WN berhak dan wajib iktu serta dlm usaha pertahanan dan keamanan negara
2. Usaha pertahanan dan keamanan negara dilaks melalui sistem pertahanan dan keamanan
rakyat semesta oleh TNI dan Polri, sebagai kekuatan utama dan rakyat, sebagai kekuatan
pendukung.

UU No. 2 th 2002 ttg Kepolisian Negara Republik Indonesia


Ps 2 : fungsi kepolisian adlh salah satu fungsi pemerintahan negara dibidangharkamtibmas,
gakkum, lind,yom dan yan kpd masy.

Ps 3 ay 1 : pengemban fungsi keposisian adlh Polri yg dibantu olh;


 Kepolisian khusus.
 Ppns; dan/atau
 Bentuk-bentuk pengamanan swakarsa

Ps 14 ay 1
 huruf c. tugas pokok Polri, bertugas; membina masy utk meningkatk partisipasi masy,
kesadaran hukum masy serta ketaatan warga masy thd hukum dan per UU
 huruf k ; memberikan yan kpd masy sesuai dg kepentingannya dlm lingkup tugas kepol

PRESISI ( PREDIKTIF, RESPONSIBILITAS, TRANSP BERKEADILAN )


MASYARAKAT MADANI ( Civil Society )

Masyarakat madani dpt diartikan sbg suatu masy yg beradab dlm membangun, menjalani
dan memaknai kehidupannya.

Prinsipnya :
1. Demokratis
2. Menjunjung tinggi etika dan moralitas
3. Transparan
4. Toleransi
5. Berpotensi aspiratif
6. Bermotivasi
7. Berpartisipasi
8. Konsisten memiliki bandingan
9. Mampu berkoordinasi
10. Sederhana
11. Sinkron
12. Integral
13. Mengakui emansipasi dan hak asasi

PRESISI ( PREDIKTIF, RESPONSIBILITAS, TRANSP BERKEADILAN )


CIRI2 MASYARAKAT MADANI

Merujuk Bahmuller ( 1997 ) :


1. Terintegrasinya individus dan kelompoks eksklusif ke dlm masy melalui kontrak sosial
dan aliansi sosial
2. Menyebarkan kekuasaan shg kepentingan2 yg mendominasi dlm masy dpt dikurangi
olh kekuatan2 alternatif.
3. Terjembataninya kepentingan2 individu dan negara krn keanggtaan organisasi2
volunter mampu memberikan masukan2 thd keputusan2 pemerintah.
4. Meluasnya kesetiaan ( loyality ) dan kepercayaan ( trust ) shg individu2 mengakui
keterkaitannya dg orang lain dan tdk mementingk diri sendiri ( individualstis )
5. Adanya pembebasan masyarakat melalui kegiatan lembaga2 sosial dg berbagai
perspektif

PRESISI ( PREDIKTIF, RESPONSIBILITAS, TRANSP BERKEADILAN )


Polmas ( Pemolisian Masyarakat )

Suatu kegiatan utk MENGAJAK MASYARAKAT


melalui KEMITRAAN POLISI DAN MASYARAKAT
( partnership ) sehingga mampu MENDETEKSI &
MENGIDENTIFIKASI PERMASALAHAN
( problem ) KAMTIBMAS di lingkungan serta
menemukan PEMECAHAN ( solving )

PRESISI ( PREDIKTIF, RESPONSIBILITAS, TRANSP BERKEADILAN )


Polmas ( Pemolisian Masyarakat )

1. Kemitraan : kegiatan utk mengajak serta hubungan


Polisi dan masyarakat yg sejajar dalam menyelesaikan
dan mengatasi setiap permasalahan sosial.
2. Pemecahan masalah : kemampuan mendeteksi dan
mengidentifikasi permasalahan Kamtibmas
dilingkungan serta menemukan pemecahan
masalahnya.

PRESISI ( PREDIKTIF, RESPONSIBILITAS, TRANSP BERKEADILAN )


Polmas ( Pemolisian Masyarakat )

Falsafah Polmas mengandung makna suatu model pemolisian yang menekankan


hubungan yang menjunjung nilai-nilai sosial/ kemanusiaan dalam kesetaraan,
menampilkan sikap perilaku yang santun serta saling menghargai antara polisi
dan warga sehingga menimbulkan rasa saling percaya dan kebersamaan dalam
rangka menciptakan kondisi yang menunjang kelancaran penyelenggaraan fungsi
Kepolisian dan peningkatan kualitas hidup masyarakat

masyarakat tidak lagi menjadi obyek dalam penyelenggaraan perpolisian,


melainkan sebagai subyek yang dapat mengelola sendiri upaya menciptakan
lingkungan yang aman dan tertib. Petugas Kepolisian sendiri berperan sebagai
fasilitator dalam suatu kemitraan

masyarakat berusaha untuk menemukan, mengidentifikasi, menganalisis, dan


mencari jalan keluar untuk memecahkan berbagai masalah keamanan dan
ketertiban masyarakat.

PRESISI ( PREDIKTIF, RESPONSIBILITAS, TRANSP BERKEADILAN )


PRINSIP – PRINSIP POLMAS
A. Komunikasi intensif: praktek pemolisian yang menekankan kesepakatan
dengan warga,
B. Kesetaraan: asas kesejajaran kedudukan antara wargamasyarakat dan
petugas yang saling menghormati martabat, hak dan kewajiban serta
menghargai perbedaan pendapat.
C. Kemitraan: Polri membangun interaksi dengan masyarakat berdasarkan
kesetaraan/ kesejajaran, sikap saling mempercayai dan menghormati
D. Transparansi: asas keterbukaan polisi terhadap warga masyarakat /
komunitas serta pihak-pihak lain yang terkait
E. Akuntabilitas: penerapan asas pertanggungjawaban Polri yang jelas, sehingga
dapat dipertanggungjawabkan
F. Partisipasi: kesadaran polisi dan masyarakat untuk secara aktif ikut dalam
upaya memelihara rasa aman dan tertib.

PRESISI ( PREDIKTIF, RESPONSIBILITAS, TRANSP BERKEADILAN )


PRINSIP – PRINSIP POLMAS
G. Personalisasi: pendekatan polri yang lebih mengutamakan hubungan pribadi
langsung daripada hubungan formal/ birokrasi
H. Desentralisasi: penerapan polmas mensyaratkan adanya desentralisasi
kewenangan kepada anggota polisi di tingkat lokal untuk menegakkan hukum
dan memecahkan masalah;
I. Otonomisasi: pemberian kewenangan atau keleluasaan kepada kesatuan
kewilayahan untuk mengelola Polmas di wilayahnya;
J. Proaktif; segala bentuk kegiatan pemberian layanan polisi kepada masyarakat
atas inisiatif polisi dengan atau tanpa ada laporan/ permintaan masyarakat
K. Orientasi pada pemecahan masalah: polisi bersama-sama dengan warga
masyarakat/ komunitas melakukan identifikasi dan menganalisa masalah,
menetapkan prioritas dan respon terhadap sumber/ akar masalah;
L. Orientasi pada pelayanan: bahwa pelaksanaan tugas Polmas lebih
mengutamakan pelayanan polisi kepada masyarakat

PRESISI ( PREDIKTIF, RESPONSIBILITAS, TRANSP BERKEADILAN )


MEMBANDINGKAN MODEL - MODEL
PERPOLISIAN

Perpolisian Tradisional Polmas


Bersifat reaktif terhadap kejadian Proaktif untuk menyelesaikan masalah
masyarakat
Terbatas pada respons atas kejadian Diperluas sehingga meliputi identifikasi dan
yang diterima saja penyelesaian masalah di masyarakat.

Patroli acak bermobil untuk Patroli yang terlihat dan berinteraksi dengan
merespons kejahatan masyarakat
Terfokus pada sumber daya internal Kekuatan di sumber daya yang ada di
masyarakat
Informasi dari masyarakat terbatas Informasi dari masyarakat datang dari
berbagai sumber
Orientasi melakukan supervisi adalah Desentralisasi kewenangan dan otonomi ke
untuk mengawasi petugas lini depan
Penghargaan berdasarkan Penghargaan evaluasi kinerja yang juga
pemecahan kasus didasrkan pada kegiatan memberikan
pelayanan
Strategi memberantas kejahatan Gaya pelayanan, berorientasi
secara hukum pada masyarakat.

PRESISI ( PREDIKTIF, RESPONSIBILITAS, PTRANSP BERKEADILAN )


Perubahan dalam Budaya Polisi

Dari: Ke:
Penekanan pada hierarki, pangkat dan Penekanan pada partisipasi, kreativitas dan
kewenangan kemampuan beradaptasi
Penekanan pada praktek dan prosedur Keseimbangan antara kebiasaan yang lama
yang berlaku dan prosedur yang baru.
Hal ini menuntut adanya kesediaan untuk
mempertanyakan aturan, prosedur dan
strategi yang berlaku, guna mencapai
efektivitas optimal dan menjamin pemberian
layanan sebaik mungkin.
Patuh secara berlebihan / kaku pada aturan Penekanan pada pengembangan inisiatif
dan prosedur dan diskresi yang berdasar
Bersifat menentukan secara tetap: Penyesuaian dan keluwesan
berpegang pada hal yang sudah ditetapkan
Sistem tertutup-kurangnya akuntabilitas ke Keterbukaan, komunikasi, pengakuan akan
masyarakat hasil yang dicapai
Solidaritas Internal Profesionalisme Eksternal

PRESISI ( PREDIKTIF, RESPONSIBILITAS, TRANSP BERKEADILAN )


Perubahan dalam Budaya Polisi

Dari: Ke:
Pemfokusan sempit dalam pengendalian Pemfokusan lebih luas yang meliputi pengendalian
kejahatan (penegakan hukum) yang dianggap kejahatan, pelayanan masyarakat, pencegahan
sebagai tanggung jawab utama Polisi kejahatan dan penyelesaian masalah-masalah dalam
masyarakat.
Penekanan hanya pada kejahatan yang serius Penekanan pada prioritas pemecahan masalah
masyarakat yang merupakan hasil konsultasi dengan
Masyarakat
Pendekatan reaktif terhadap masalah kejahatan Keseimbangan antara kegiatan reaktif dengan proaktif
dan kekerasan
Respons cepat terhadap semua panggilan pelayanan Respons bervariasi tergantung kebutuhan dan prioritas
Menangani kejadian dengan cara setengah-setengah Mengidentifikasi kecenderungan, pola dan tempat
rawan kejahatan dan mencoba untuk menangani
penyebabnya.
Perpolisian yang tidak akrab dengan masyarakat Konsultasi dan hubungan dekat dengan masyarakat
melalui:
• Forum-forum Masyarakat-Polisi;
• Patroli dengan frekuensi kontak yg tinggi dengan
masyarakat;
• Pos-pos di tempat terpencil;
• Pos-pos pelaporan/pengaduan bergerak.
Penekanan pada efisiensi Penekanan pada efektivitas
”melakukan sesuatu dengan Benar”. ”melakukan hal yang benar”.

PRESISI ( PREDIKTIF, RESPONSIBILITAS, TRANSP BERKEADILAN )


BENTUK-BENTUK KEGIATAN
DALAM PENERAPAN POLMAS
1. Kegiatan pelayanan dan perlindungan warga masyarakat;
2. Komunikasi intensif petugas Polri-warga masyarakat
3. Pemanfaatan FKPM untuk pemecahan masalah, eliminasi akar permasalahan dan
pengendalian masalah sosial
4. Pendekatan dan komunikasi intensif dengan tokoh-tokoh formal dan informal (adat,
agama, pemuda, tokoh perempuan/ibu, pengusaha, profesi,dsb) dalam rangka
mengeliminasi akar permasalahan dan pemecahan masalah keamanan/ ketertiban
5. Pemberdayaan pranata sosial untuk pengendalian sosial, eliminasi akar masalah dan
pemecahan masalah sosial
6. Penerapan konsep Alternative Dispute Resolution (pola penyelesaian masalah sosial
melalui jalur alternatif yang lebih efektif berupa upaya menetralisir masalah selain
melalui proses hukum atau non litigasi), misalnya melalui upaya perdamaian
7. Pendidikan/ pelatihan keterampilan penanggulangan gangguan Kamtibmas
8. Koordinasi dan kerjasama dengan kelompok formal ataupun informal dalam rangka
pemecahan masalah Kamtibmas

PRESISI ( PREDIKTIF, RESPONSIBILITAS, TRANSP BERKEADILAN )


PENGEMBAN POLMAS BERTUGAS

1. Melaksanakan pembinaan masyarakat, deteksi dini, negosiasi/mediasi,


identifikasi, dan mendokumentasi
2. Melaksanakan bimbingan dan penyuluhan terhadap masyarakat atau
komunitas
3. Melaksanakan komunikasi dan koordinasi dengan masyarakat atau komunitas
4. Melaksanakan konsultasi dan diskusi dengan masyarakat atau komunitas di
tempat penugasannya tentang pemecahaan masalah Kamtibmas.

PRESISI ( PREDIKTIF, RESPONSIBILITAS, TRANSP BERKEADILAN )


WEWENANG PENGEMBAN POLMAS

1. Menerima informasi tentang permasalahan Kamtibmas diteruskan kepada


pimpinan;
2. Mencegah dan menanggulangi tumbuhnya penyakit masyarakat;
3. Membantu menyelesaikan perselisihan warga masyarakat atau komunitas;
4. Melakukan tindakan kepolisian berupa penertiban, pengamanan,
penegakkan hukum terhadap orang yang menolak/melawan petugas di
lapangan secara proporsional dan merupakan pilihan terakhir
5. Bertindak menurut penilaian sendiri bila sangat perlu

PRESISI ( PREDIKTIF, RESPONSIBILITAS, TRANSP BERKEADILAN )


PERAN FORUM-FORUM DALAM
MENYUKSESKAN PELAKSANAAN POLMAS

1. Forum Kemitraan Polisi dan Masyarakat (FKPM) merupakan wahana


komunikasi antara Polri dan warga yang dilaksanakan atas dasar kesepakatan
bersama dalam rangka pembahasan masalah Kamtibmas dan masalah-masalah
sosial yang perlu dipecahkan bersama oleh masyarakat dan petugas Polri dalam
rangka menciptakan kondisi yang menunjang kelancaran penyelenggaraan fungsi
Kepolisian dan peningkatan kualitas hidup masyarakat :

2. Balai Kemitraan Polri dan Masyarakat (BKPM) merupakan tempat berupa


bangunan/ balai yang digunakan untuk kegiatan Polisi dan warga dalam
membangun kemitraan. Balai ini dapat dibangun baru atau mengoptimalkan
bangunan polisi yang sudah ada seperti Polsek dan Pospol atau fasilitas umum
lainnya.

PRESISI ( PREDIKTIF, RESPONSIBILITAS, TRANSP BERKEADILAN )


SASARAN DAN TUJUAN
FORUM KEMITRAAN POLISI DAN MASYARAKAT

A. Terwujudnya sikap dan perilaku segenap personel Polri baik dalam


pelaksanaan tugas sehari-hari maupun dalam kehidupan pribadi sebagai
anggota masyarakat yang menyadari bahwa warga masyarakat/komunitas
adalah pemangku kepentingan (stake holder) kepada siapa mereka dituntut
menyajikan layanan Kepolisian yang optimal. Sikap, perilaku dan kesadaran
ini akan meningkatkan kepercayaan masyarakat kepada Polri;
B. Terwujudnya komunikasi yang intensif antara warga masyarakat dengan Polri
yang didasari prinsip kesetaraan saling menghargai, saling menghormatri hak
dan kewajiban masing-masing;
C. Terwujudnya kesadaran masyarakat-walaupun berbeda latar belakang dan
kepentingan-bahwa penciptaan situasi keamanan dan ketertiban umum
adalah tanggung jawab bersama.

PRESISI ( PREDIKTIF, RESPONSIBILITAS, TRANSP BERKEADILAN )


PENGAWASAN
A. PENGAWASAN TERHADAP PELAKSANAAN POLMAS MELIPUTI:
1) PENGAWASAN FUNGSIONAL; DAN
2) PENGAWASAN MELEKAT ATAU PENGAWASAN LANGSUNG (atasan langsung &
tdk langsung)
B. PENGAWASAN FUNGSIONAL DILAKUKAN OLEH:
1) ITWASUM POLRI DAN DIVPROPAM POLRI UNTUK TINGKAT MABES POLRI;
2) ITWASDA DAN BIDPROPAM UNTUK TINGKAT POLDA;
3) SEKSI PENGAWASAN DAN SEKSI PROPAM UNTUK TINGKAT POLRES; DAN
4) KAPOLSEK DAN KANITBINMAS POLSEK UNTUK TINGKAT POLSEK.

PRESISI ( PREDIKTIF, RESPONSIBILITAS, TRANSP BERKEADILAN )


PENGENDALIAN
A. PENGENDALIAN TERHADAP PELAKSANAAN POLMAS DILAKUKAN DG CARA:
1) TAHAP PERTAMA:
A. PENGAMATAN;
B. MONITORING;
C. PEMERIKSAAN LAPORAN;
D. WAWANCARA; DAN
E. SUPERVISI;
2) TAHAP KEDUA:
A. ANALISIS DAN EVALUASI BERSAMA;
B. ASISTENSI; DAN
C. PEMBERIAN PETUNJUK/ARAHAN/BIMBINGAN.

B. PENGENDALIAN SEBAGAIMANA DIMAKSUD PADA AYAT (1) DILAKUKAN


SECARA BERJENJANG SESUAI DENGAN HIERARKI.

PRESISI ( PREDIKTIF, RESPONSIBILITAS, TRANSP BERKEADILAN )


POLMAS DILAKSANAKAN DG 3
MODEL YAITU :

PRESISI ( PREDIKTIF, RESPONSIBILITAS, TRANSP BERKEADILAN )


POLMAS DILAKSANAKAN DG 3
MODEL YAITU :

PRESISI ( PREDIKTIF, RESPONSIBILITAS, TRANSP BERKEADILAN )

Anda mungkin juga menyukai