B. Tujuan
Tujuan dan pengujian anova dua jalur ini adalah untuk mengetahui apakah ada pengaruh
dari berbagai kriteria yang diuji terhadap hasil yang diinginkan . Jika pada uji anova satu
jalan, peneliti dapat mengetahui ada tidaknya perbedaan. Pada uji anova dua jalur peneliti
ingin mengetahui ada tidaknya perbedaan antara variabel bebas dengan variabel terikat.
Selain itu, analisis variansi dua jalan juga bertujuan untuk menguji signifikansi interaksi
kedua variabel terikat. Pada dasarnya, pengujian pertama adalah pengujian rerata antar baris,
pengujian kedua adalah pengujian rerata anatar kolom, dan pengujian ketiga adalah
pengujian rerata antar sel pada baris atau kolom yang sama.
C. Persyaratan Analisis
Persyaratan yang harus dipenuhi oleh analisis variansi dua jalan yaitu:
a. Setiap sampel diambil secara random dari populasinya
b. Masing-masing populasi saling independen dan masing-masing data amatan saling
independen di dalam kelompoknya.
c. Setiap populasi berdistribusi normal (sifat normalitas populasi)
d. Populasi-populasi mempunyai variansi yang sama (sifat homogenitas variansi populasi)
D. Model
Model untuk data populasi pada analisis variansi dua jalan dengan sel sama ialah:
Xijk = µ + αi + βj + (αβ)ij + εijk
dengan :
Xijk = data (nilai) ke-k pada baris ke-i dan kolom ke-j
µ = rerata dari seluruh data (rerata besar, grand mean)
αi = µi. - µ = efek baris ke-i pada variabel terikat
βj = µ.j - µ = efek kolom ke-j pada variabel terikat
(αβ)ij = µij – (µ + αi + βj)
= interkasi baris ke-i dan kolom ke-j pada variabel terikat
εijk = deviasi data Xijk terhadap rerata populasinya (µij) yang berdistribusi normal
dengan rerata 0
i = 1,2,3, ...,p; p = banyaknya baris
j = 1,2,3, ...,q; q = banyaknya kolom
k = 1,2,3, ...,n; n = banyaknya data amatan pada setiap sel
Contoh :
Diketahui data populasi seperti pada tabel berikut.
Solusi :
Tabel Kerja untuk Mencari i, j dan ()ij
Tata Letak Data Sampel pada Anava Dua Jalan Sel Sama
Tabel Jumlah AB
F. Hipotesis
Ada tiga pasang hipotesis yang dapat diuji dengan analisis variansi dua jalan ini. Tiga
pasang tersebut ialah:
𝐻0𝐴: 𝛼𝑖 = 0 untuk setiap i = 1,2,3, …, p
𝐻1𝐴 : paling sedikit ada satu 𝛼𝑖 yang tidak nol
Ketiga pasang pertama hipotesis tersebut juga ekuivalen dengan tiga pasang hipotesis
berikut ini:
𝐻0𝐴: Tidak ada perbedaan efek antar baris terhadap veriabel terikat;
𝐻1𝐴: Ada perbedaan efek antar baris terhadap veriabel terikat.
𝐻0𝐵: Tidak ada perbedaan efek antar kolom terhadap veriabel terikat;
𝐻1𝐵: Ada perbedaan efek antar kolom terhadap veriabel terikat.
𝐻0𝐴𝐵: Tidak ada interaksi baris dan kolom terhadap variabel terikat;
𝐻1𝐴𝐵: Ada interaksi baris dan kolom terhadap variabel terikat.
G. Contoh Analisis
Seorang peneliti ingin melihat manakah strategi pembelajaran yang paling efektif
diantara strategi pembelajaran A, B, dan C, dengan pengertian strategi pembelajaran
yang satu lebih efektif dibanding dengan strategi pembelajaran lainnya apabila strategi
yang pertama menghasilkan rerata prestasi belajar yang lebih baik daripada rerata
prestasi belajar yang dihasilkan oleh strategi yang kedua. Peneliti tersebut juga ingin
melihat manakah yang lebih baik, prestasi belajar siswa-siswa pria ataukah prestasi
belajar siswa-siawa wanita dan sekaligus juga ingin melihat apakah terdapat perbedaan
prestasi antara siswa-siswa pria dan siswa-siswa wanita pada tiap-tiap strategi
pembelajaran. Setelah dilakukan eksperimen dan diambil sampel yang representatif
terhadap populasinya, datanya adalah sebagai berikut
Tabel 1.8
Dilakukan analisis variansi dulu untuk melihat apakah terdapat efek utama pada
baris dan kolom serta efek interaksi.
2. 𝛼 = 5%
3. Komputasi
Tabel 1.9
JumlahAB
A B C Total
Pria 16 7 15 38
Wanita 25 20 25 70
Total 41 (B1) 27 40 108 (G)
(B2) (B3)
Tabel 1.10
Sumber JK dk RK Fobs F𝛼 p
Jen. Kelamin (A) 56.889 1 56.889 39.40 4.75 < 0.05
Str. Mengajar (B) 20.333 2 10.167 7.04 3.89 < 0.05
Interaksi (AB) 1.445 2 0.723 0.50 3.89 > 0.05
Galat 17.333 12 1.444 - -
Total 96.000 17 - - -
2. Keputusan Uji:
H0A ditolak; H0B ditolak; H0AB diterima.
3. Kesimpulan: