Angka Kematian Ibu (Maternal Mortality Rate) adalah banyaknya
kematian perempuan pada saat hamil atau selama 42 hari sejak terminasi kehamilan tanpa memandang lama dan tempat persalinan, yang disebabkan karena kehamilannya atau pengelolaannya, dan bukan karena sebab-sebab lain, per 100.000 kelahiran hidup. Kematian Ibu merupakan kematian perempuan saat sedang hamil atau kematian pada kurun waktu 42 hari tanpa memandang lamanya masa kehamilan atau tempat persalinan berlangsung, yakni kematian yang disebabkan karena kehamilannya atau pengelolaannya, bukan karena sebab lain seperti kecelakaan, terjatuh, atau hal lainnya.
Informasi tentang tingginya MMR sangat bermanfaat untuk
pengembangan sebuah program peningkatan kesehatan reproduksi pada masyarakat, terutama pelayanan kehamilan dan membuat kehamilan yang aman bebas dari risiko tinggi atau making pregnancy safer, program peningkatan jumlah kelahiran bisa dibantu oleh tenaga kesehatan, menyiapkan sistem rujukan saat penanganan komplikasi kehamilan, ada keluarga dan suami siaga pada saat penantian hari kelahiran. Ini bertujuan agar Indonesia bisa mengurangi Angka Kematian Ibu dan meningkatkan derajat kesehatan reproduksi pada perempuan.
Rumus dalam menghitung angka kematian ibu (maternal mortality rate)
adalah sebagai berikut:
AKI = Jumlah kematian ibu pada tahun tertentu
x 100.000 Jumlah kelahiran bayi pada tahun tertentu
AKI = Angka Kematian Ibu / Maternal Mortality Rate (MMR) .
Berdasarkan studi pendahuluan di Rumah Sakit Umum Dokter Soedarso tahun 2021 didapatkan hasil angka kejadian eklampsiapada tahun 2018 sebanyak 51 ibu dari 1382 persalinan, dari 51 ibu yang mengalami eklampsia terdapat 3 ibu yang mengalami kematian. Hitung MMR pada kasus ini ! Jawab : AKI = Jumlah kematian ibu pada tahun tertentu x K Jumlah kelahiran bayi pada tahun tertentu 3 = x 1000 1382 = 2,8 = 3 per 100.000 kelahiran hidup. DAFTAR PUSTAKA
(Vika Arianingsih 2021)Vika Arianingsih, Windiyati,. 2021. “Faktor Yang Berhubungan
Dengan Kematian Ibu Akibat Kejadian Eklampsia Pada Ibu Bersalin Di Rsud Dokter Soedarso Periode Tahun 2018-2020.” Jurnal_Kebidanan 11(1):547–59. doi: 10.33486/jurnal_kebidanan.v11i1.124.