Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN PRAKTIKUM 1

Kodefikasi
( Penyakit Pada Sistem Saraf dan Menentukan Kode Tindakan Pada
ICD 9CM )

Devie Listianingtias ( 202107017 )

PROGRAM STUDI D3 PEREKAM DAN INFORMASI KESEHATAN

STIKES BHAKTI HUSADA MULIA MADIUN

2022/2023
1
KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan
hidayah-Nya, penulisdapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul
“Penyakit Pada Sistem Saraf dan Menentukan Kode Tindakan Pada ICD
9CM” dengan tepat waktu.
Makalah disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Kodefikasi.
Selain itu, makalah ini bertujuan menambah wawasan kodefikasi terkait
dengan penyakit pada sistem syaraf.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak Heru Widianto,
S.ST,M.Kom sebagai dosen mata kuliah Kodefikasi, ucapan terima kasih juga
disampaikan kepada semua pihak yang telah membantu diselesaikannya
makalah ini. Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna.
Oleh sebab itu, saran dan kritik yang membangun diharapkan demi
kesempurnaan makalah ini.

Madiun, 22 November 2022

Penulis

2
DAFTAR ISI
I. COVER…………………………………………………... 1
II. KATA PENGANTAR…………………………………… 2
III. DAFTAR ISI……………………………………………... 3
A. PENDAHULUAN…………………………………….. 4
1. Latar Belakang Ptaktikum…………………………… 4
2. Tujuan Praktikum……………….................................. 5
3. Manfaat Praktikum........................................................ 5
B. PEMBAHASAN............................................................. 6
1. Pengertian Sistem Saraf................................................. 6
2. Kode Tindakan Penyakit............................................... 7
C. PENUTUP...................................................................... 9
1. Kesimpulan..................................................................... 9
2. Saran............................................................................... 9
DAFTAR PUSTAKA

3
BAB I
Pendahuluan

A. Latar Belakang

Penyakit saraf pusat adalah sekelompok gangguan neurologis


yang memengaruhi struktur atau fungsi otak atau sumsum tulang
belakang, yang secara kolektif membentuk sistem saraf pusat.
Masyarakat pada umumnya masih banyak merupakan orang
awam yang kurang memahami kesehatan saraf, sehingga banyak
dari mereka mengabaikan gejala yang dialami dan mungkin
merupakan gejala penyakit saraf pusat. [1]

Sistem syaraf merupakan jaringan kompleks yang berperan


penting dalam mengatur setiap kegiatan dalam tubuh. Sistem saraf
yang kompleks dapat dibagi menjadi dua kelompok besar, yaitu
sistem saraf pusat dan sistem saraf tepi.

Sistem saraf pusat terdiri dari otak dan sumsum tulang


belakang, sementara sistem saraf tepi terdiri dari sistem saraf
somatik dan otonom. Kedua sistem ini bekerja sama
mengendalikan seluruh aktivitas di dalam tubuh, baik yang
disadari maupun tidak disadari.

Sistem saraf akan mengoordinasikan setiap tindakan bagian


tubuh dengan mengirimkan sinyal ke dan dari berbagai bagian
tubuhnya. Bersama-sama, setiap organ ini bertanggung jawab
untuk mengendalikan tubuh dan komunikasi di antara bagian-
bagiannya. Contoh, saraf memberi tahu jantung untuk berdetak
atau memberi tahu paru-paru untuk bernapas tanpa kita sadari. [2]

4
B. Tujuan Pratikum

Untuk memahami kode tindakan pada ICD 9CM dari penyakit yang
ada pada sistem saraf

C. Manfaat Praktikum

Untuk mengetahui bahasa terminologi dan menemukan kode tindakan


yang tepat terhadap penyakit yang ada pada system saraf.

5
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Sistem Saraf

Sistem saraf merupakan suatu struktur yang terdiri dari komponen-


komponen sel saraf (neuron). Sistem saraf bersama-sama dengan sistem
hormon memelihara fungsi tubuh. Pada umumnya sistem saraf berfungsi
mengatur, misalnya kontraksi otot, perubahan alat-alat tubuh bagian dalam
yang berlangsung dengan cepat, dengan kecepatan sekresi beberapa
kelenjar endokrin.

Sistem saraf pada manusia terdiri dari otak, sumsum tulang belakang,
organ-organ sensorik (mata, telinga, dan organ lainnya), dan semua saraf
yang menghubungkan organ-organ tersebut dengan seluruh tubuh. Sistem
ini bekerja dengan mengambil informasi melalui bagian tubuh atau indera
tertentu, memproses informasi tersebut, serta memicu reaksi, seperti
membuat otot Anda bergerak, merasakan sakit, atau bernapas.

Sistem saraf adalah sistem yang kompleks dan canggih yang mengatur
dan mengkoordinasikan aktivitas tubuh. Itu terdiri dari dua divisi utama,
termasuk yang berikut:
1. Sistem syaraf pusat. Ini terdiri dari otak dan sumsum tulang
belakang.
2. Sistem saraf perifer. Ini terdiri dari semua elemen saraf lainnya,
termasuk saraf tepi dan saraf otonom. [2]

6
B. Kode Tindakan Penyakit Pada Sistem Saraf

No Istilah Procedure ICD-9CM Arti

1 Cerebrospinal fluid analysis 90.0 Pengeluaran cairan cerebrospinal

2 Craniotomy 01.24 Operasi untuk membuka bagian


tengkorak

3 Enchoencephalography 88.71 Gambar USG otak

4 Electroencephalogram 89.14 Mengukur aktivitas kelistrikan


dari otak untuk mendeteksi
adanya kelainan dari otak

5 electroencephalography 89.19 Mengukur aktivitas kelistrikan


dari otak untuk mendeteksi
adanya kelainan dari otak

6 Evoked potential studies 89.13 Tes pembangkit potensi otak


adalah uji diagnostik yang
digunakan untuk mengukur
aktivitas elektrik otak dalam
menanggapi rangsangan sensorik

7 Lumabar puncuture/LP 03.31 Pengambilan cairan tulang


belakang dan otak

8 Myelography 87.21 Tes menggunakan sinar-X dan


pewarna khusus (bahan kontras)
untuk mendapat gambar kanal
tulang belakang

9 Myelogram 87.21 Tes menggunakan sinar-X dan


pewarna khusus (bahan kontras)
untuk mendapat gambar kanal
tulang belakang

10 Neurectomy 04.07 Bedah penghapusan sebagian


atau seluruh bagian sebuah saraf

11 Pneumoencephalography 87.01 Prosedur medis umum di mana


sebagian besar cairan
serebrospinal dikeringkan dari
7
seluruh otak melalui pungsi
lumbal dan diganti dengan
udara, oksigen, atau helium

12 Romberg test 94.02 Tes positioning, untuk


merasakan keberadaan tubuh
kita di alam

13 Transcutaneous electrical nerve 93.39 Teknik Fisioterapi untuk


stimulation/TENS mengurangi nyeri dengan
menggunakan energi listrik yang
sudah dimodifikasi untuk
merangsang sistem saraf

14 Removal and replacement of 01.39 Penghapusan dan penggantian


cerebraospinal fluid shunt system sistem shunt cairan serebrospinal

15 Total removal of implanted 03.39 Penghapusan total


spinal neurostimulalator neurostimulator tulang belakang
yang ditanamkan

16 Brain stem biopsy, mandibular 01.13 Biopsi sistem otak, pendekatan


approach mamdibular

17 Craniectomy for posterior fossa 01.25 Operasi untuk membuka bagian


tumor tengkorak belakang untuk
mengangkat tumor

18 Right frontoparietal craniotomy 01.24 Operasi tempurung kepala


with evacuation of subdural sebelah kanan dengan
hematoma mengangkat pendarahan pada
otak

19 Craniotomy for repair of 02.12 Operasi tempurung kepala untuk


encephalocele skull base perbaikan dasar tengkorak

8
BAB III
PENUTUP

1. Kesimpulan

Sistem saraf merupakan suatu struktur yang terdiri dari komponen-


komponen sel saraf (neuron). Sistem saraf bersama-sama dengan sistem
hormon memelihara fungsi tubuh. Pada umumnya sistem saraf berfungsi
mengatur, misalnya kontraksi otot, perubahan alat-alat tubuh bagian dalam
yang berlangsung dengan cepat, dengan kecepatan sekresi beberapa
kelenjar endokrin.

2. Saran

Untuk dapat memahami sistem saraf, selain membaca dan memahami materi-
materi dari sumber keilmuan yang ada (buku, internet, dan lain-lain) kita
harus dapat meningkatkan materi-materi tersebut dengan kehidupan kita
sehari-hari, agar lebih mudah untuk paham dan akan selalu ingat.

9
Daftar Pustaka

[1] N. Situmeang and S. Sulindawaty, “Sistem Pakar Mendiagnosa


Penyakit Saraf Pusat Manusia Dengan Metode Certainty
Factor,” REMIK (Riset dan E-Jurnal Manaj. Inform. Komputer),
vol. 4, no. 1, p. 28, 2019, doi: 10.33395/remik.v4i1.10224.
[2] Written by Atap, Sistem Saraf pada Manusia: Pengertian,
Bagian dan Gangguannya. [Online]. Available:
https://www.gramedia.com/literasi/sistem-saraf-pada-manusia/

10

Anda mungkin juga menyukai