Anda di halaman 1dari 43

Bab 5

Metode Penelitian Biopsikologi


Memahami apa yang dilakukan biopsikologi
Metode-metode untuk mempelajari sistem
saraf
Metode-metode untuk visualisasi dan
stimulasi otak manusia hidup
Teknik-teknik berbasis Sinar X
▪ Sebelum awal 1970-an penelitian biopsikologis terhambat oleh
ketidakmampuan untuk mendapatkan gambar organ yang paling
diminati yaitu otak manusia yang masih hidup
▪ Fotografi sinar X konvensional belum dapat memenuhi tujuan yang
ingin dicapai yakni untuk mengetahui secara lengkap visualisasi
struktur-struktur dari otak manusia
Contrast X-Rays
• Contrast X-Rays Techniques melibatkan penyuntikan substansi ke salah satu
kompartemen tubuh yang lebih sedikit atau lebih banyak menyerap sinar X
dibanding jaringan di sekitarnya
• Substansi yang disuntikkan kemudian mempertinggi kontras antara
kompartemen itu dan jaringan sekitarnya selama fotografi sinar X
• Salah satu teknik sinar X kontras, Cerebral angiografi menggunakan infuse
pewarna radio-opaque ke dalam arteri serebral untuk memvisualisasikan sistem
sirkulatorik serebral selama fotografi sinar-X
• Angiogram serebral paling berguna untuk melokalisasi kerusakan vaskuler, tetapi
pembuluh darah yang berada di tempat tidak seharusnya juga dapat
mengindikasikan lokasi sebuah tumor
Figure 5.1 A cerebral angiogram of a healthy human subject.
Computed Tomography
• Pada awal 1970an studi tentang otak manusia hidup mengalami
perkembangan revolusioner dengan diintroduksikannya computed
tomography (CT)
• CT adalah prosedur sinar-X berbantuan komputer yang dapat
digunakan untuk memvisualisasikan otak dan struktur – struktur
internal tubuh manusia.
• Selama CT, pasien neurologis berbaring dengan kepala ditempatkan di
tengah-tengah sebuah silinder. Di sisi silinder terdapat tube sinar-X
yang memproyeksikan seberkas sinar-K melalui kepala ke detector
sinar-X yang ada di sisi lain
Computed Tomography
• Tube sinar X dan detektor secara otomatis berotasi di sekeliling otak
pasien di salah satu level otak mengambil banyak foto sinar-X individu
selama berotasi
• Informasi-informasi di setiap gambar sinar X digabungkan dengan
computer untuk mendapatkan CT-Scan dari salah satu bagian
horizontal otak
• Setelah itu tube sinar X dan detektor bergerak di sepanjang aksis
tubuh pasien ke level otak lainnya; dan proses yang sama diulangi
• Pemindaian delapan atau sembilan bagian horizontal otak biasanya
diperoleh dari seorang pasien, ketika digabungkan mereka
menampilkan representasi tiga-dimensional otak
Figure 5.2 Computed
tomography (CT) uses x-rays to
create a CT scan of the brain.
Teknik-teknik Berbasis Radioaktivitas
Positron Emission Tomography (PET)
▪ PET adalah teknik pencitraan otak pertama yang memberikan gambar-
gambar aktivitas otak (functional brain images) dan bukan gambar-gambar
struktur otak (structural brain images)
▪ Pemindaian dengan PET mendapatkan hasil berupa gambar yang berisikan
tingkat-tingkat radioaktivitas di berbagai level horizontal otak
▪ Aplikasi terkini teknologi PET yang paling signifikan adalah penggunaannya
dalam mengidentifikasi distribusi molekul-molekul tertentu di otak
▪ Selain itu teknologi PET dapat digunakan untuk mendokumentasikan
distribusi radioaktivitas dalam otak
Figure 5.3 A series of two PET scans. A scan was done when the volunteer’s eyes
were either open (left) or closed (right). Areas of high activity are indicated by reds
and yellows.For example, notice the high level of activity in the visual cortex of the
occipital lobe when the volunteer’s eyes were open.

Occipital lobe
Teknik-teknik Berbasis Medan Magnet
Magnetik Resonance Imaging (MRI)
▪ MRI adalah prosedur di mana gambar-gambar beresolusi tinggi
dikonstruksikan dari pengukuran gelombang-gelombang yang
dipancarkan oleh atom-atom hydrogen ketika mereka diaktifkan oleh
gelombang–gelombang frekuensi radio di medan magnet
▪ MRI memberikan gambar-gambar otak yang lebih jelas dibanding CT
▪ Selain memberikan spatial resolution yang tinggi, MRI dapat
menghasilkan gambar-gambar tiga dimensi
Figure 5.4 A color-enhanced mid-sagittal MRI scan.
Figur 5.5 Structural MRI can be used to provide three-
dimensional images of the entire brain.
Functional MRI (fMRI)
• Teknologi MRI telah digunakan untuk menghasilkan gambar-gambar
fungsional otak
• MRI Functional (fMRI) telah menjadi alat yang paling berpengaruh
dalam neurosains kognitif bahkan telah digunakan untuk pasien-
pasien dalam keadaan tidak memiliki kesadaran
• fMRI menghasilkan gambar-gambar yang mempresentasikan
meningkatnya aliran oksigen dalam darah ke daerah-daerah aktif otak
• Sinyal yang terekam oleh fMRI disebut BOLD Signal (blood-oxygen-
level-dependent signal
Functional MRI (fMRI)
• fMRI memiliki 4 keunggulan disbanding PET yaitu (1) tidak ada yang
harus disuntikkan ke dalam tubuh, (2) memberikan informasi
structural maupun fungsional dalam gambar yang sama (3) resolusi
spasialnya lebih baik, (4) dapat digunakan untuk menghasilkan
gambar-gambar tiga dimensional aktivitas seluruh otak
Figure 5.7 Functional magnetic resonance image (fMRI). This image illustrates the areas of cortex
that became more active when the volunteers observed strings of letters and were asked to specify
which strings were words; in the control condition, volunteers viewed strings of asterisks (Kiehl et al.,
1999). This fMRI illustrates surface activity; but images of sections through the brain can also be
displayed. (Courtesy of Kent Kiehl and Peter Liddle, Department of Psychiatry, University of British
Columbia.)
Diffusion Tensor Imaging
• Banyak variasi MRI telah dikembangkan
• Mungkin yang paling berpengaruh di antara teknik-teknik MRI baru ini
adalah diffusion tensor imaging
• Diffusion tensor imaging adalah sebuah metode untuk
mengidentifikasi jalur-jalur di mana molekul-molekul air terdifusi
secara cepat
Figure 5.8 Diffusion tensor image. This three-dimensional
image shows the major tracts of the brain.
Stimulasi Magnetik Transkranial
• PET dan fMRI telah memungkinkan para pakar neurosains kognitif
untuk menciptakan gambar-gambar aktivitas di otak manusia
• Keduanya dapat digunakan untuk menunjukkan korelasi antara
aktivitas otak dan aktivitas kognitif tetapi tidak dapat membuktikan
bahwa aktivitas otak menyebabkan aktivitas kognitif
• Transcranial magnetic stimulation (TMS) adalah teknik yang dapat
digunakan untuk menonaktifkan daerah korteks manusia dengan
menciptakan medan magnet di bawah sebuah coil yang diposisikan di
samping tengkorak.
• TMS sering digunakan dalam studi pencitraan otak untuk menemukan
hubungan sebab-akibat
Merekam Aktivitas Psikofisiografis Manusia
Ukuran-ukuran Psikofisiologis Aktivitas Otak
▪ Scalp Electroencephalography (EEG)
✓ adalah sebuah ukuran aktivitas elektrik kasar otak
✓EEG diukur melalui elektroda-elektroda besar oleh sebuah alat yang
disebut electroencephalograp (mesin EEG) dan tekniknya disebut
electroencephalography
✓Sinyal EEG di kulit kepala merefleksikan jumlah kejadian kepala di
sekujur kepala. Peristiwa itu termasuk potensial aksi dan potensial
pos-sinaptik maupun sinyal-sinyal elektrik dari kulit, otot, darah, dan
mata
Merekam Aktivitas Psikofisiografis Manusia
▪ Magnetoencephalography (MEG)
✓MEG mengukur perubahan-perubahan di medan-medan magnet
pada permukaan kulit kepala yang dihasilkan oleh adanya perubahan
pola yang mendasari aktivitas neural
Ukuran-ukuran Psikofisiologis Aktivitas Sistem Saraf Somatik

▪ Tegangan Otot
✓Elektromyography adalah prosedur lazim untuk mengukur
ketegangan otot
✓Hasil rekamannya disebut electromyogram (EMG)
✓EMG biasanya direkam diantara dua elektroda yang ditempelkan ke
permukaan kulit di atas otot yang dimaksud (Lihat gambar 5.12)
Ukuran-ukuran Psikofisiologis Aktivitas Sistem Saraf Somatik

▪ Gerakan Mata
✓Teknik elektrofiologis untuk merekam gerakan mata disebut
electrooculography dan hasil rekamannya disebut electrooculogram
(EOG)
✓EOG didasari fakta bahwa ada perbedaan potensial tetap antara
bagian depan (positif) dan bagian belakang (negative) bola mata
Ukuran-ukuran Psikofisiologis Aktivitas Sistem Saraf Otomatik

• Konduktansi Kulit
✓Pikiran dan pengalaman emosional dikaitkan dengan meningkatnya
kemampuan kulit untuk mengkonduksi (menghantarkan) listrik
✓Dua indeks yang paling lazim digunakan adalah aktivitas elektrodermal
adalah skin conductance level (SCL) dan skin conductance response (SCR)
✓SCL adalah ukuran background level konduktansi kulit yang berhubungan
dengan situasi tertentu.
✓SCR adalah ukuran perubahan-perubahan sementara di dalam konduktansi
kulit yang berhubungan dengan pengalaman-pengalaman diskrit
Ukuran-ukuran Psikofisiologis Aktivitas Sistem Saraf Otomatik

• Aktivitas Kardiovaskuler
✓Sistem kardiovaskuler memiliki dua bagian: pembuluh darah dan
jantung
✓Tiga macam ukuran aktivitas kardiovaskuler yang sering diterapkan
dalam penelitian adalah denyut jantunng, tekanan darah arteri, dan
volume darah lokal
Metode Penelitian Fisiologis Invasif
Stereotaxic Surgery
✓ adalah langkah pertama pada banyak eksperimen biopsikologi
✓ dua hal yang diisyaratkan dalam pembedahan stereotaksik adalah:
▪ Stereotaxic atlas
▪ Strereotaxic instrument
Metode Penelitian Fisiologis Invasif
• Metode-metode lesi
✓Aspiration Lesi
✓Radio-Frequency Lesion
✓Knife Cuts
✓Riversible Lesions
✓Lesi Bilateral dan Unilateral
(silahkan baca lebih lanjut penjelasan masing-masing di hal 113-114)
Stimulasi Elektrik

Metode-metode Perekaman Elektrofisiologis Invasif


• Intracellular Unit Recording
• Extracellular Unit Recording
• Multiple Unit Recording
• Invasive EEG Recording
(silahkan baca lebih lanjut penjelasan masing-masing di hal 114-115)
Metode-metode Penelitian Farmakologik
Rute-rute Pengadministrasian Obat
▪ Obat dapat diadministrasikan dengan cara: (a) dimakan oleh subjek,
(b) disuntik dengan cara intragastrikal, (c ) disuntik secara hypodermal
▪ Masalah pada rute-rute peripheral ini adalah banyak obat yang tidak
dapat dengan mudah melewati penghalang darah-otak
▪ Untuk mengatasinya obat dapat diadministrasikan dalam jumlah kecil
melalui Canula yang diimplementasikan secara stereotaksik ke otak
Lesi Kimiawi Selektif

• Efek dari lesi pembedahan, lesi frekuensi radio dan reversible lesion
sering kali sulit diinterpretasi karena memengaruhi seluruh neuron di
wilayah yang menjadi target
• Di beberapa kasus ada kemungkinan untuk membuat lesi selektif
dengan menyuntikkan neurotoxins yang memiliki afinitas untuk
komponen-komponen tertentu dalam sistem saraf
• Ada banyak jenis neurotoksin contohnya Kainic acid, Ibotenic acid, 6-
hydroxydopamine (6-OHDA)
Mengukur Aktivitas Kimiawi Otak
• Teknik 2-Deoxyglucose
Figur 5.17 The 2-deoxyglucose technique. The accumulation of radioactivity is shown in
three frontal sections taken from the brain of a Richardson’s ground squirrel. The subject
was injected with radioactive 2-deoxyglucose; then, for 45 minutes, it viewed brightly
illuminated black and white stripes through its left eye while its right eye was covered.
Because the ground squirrel visual system is largely crossed, most of the radioactivity
accumulated in the visual structures of the right hemisphere. (Courtesy of Rod Cooper,
Department of Psychology, University of Calgary.)
Mengukur Aktivitas Kimiawi Otak
• Dialisis Serebral (Cerebral Dyalisis)
✓ adalah metode pengukuran konsentrasi ekstraseluler dari
neurochemical tertentu pada hewan yang sedang berperilaku
tertentu
Menemukan Lokasi Neurotransmiter dan Resptor di otak
• Immunocytochemistry
Figure 5.18 immunocytochemistry. This section through a rat’s pons reveals
noradrenergic neurons that have attracted the antibody for dopamine-
betahydroxylase,the enzyme that converts dopamine to norepinephrine. (Courtesy
ofRichard Mooney, Dept. of Neurosciences, University of Toledo College of
Medicine.)
Menemukan Lokasi Neurotransmiter dan Resptor di otak

• In Situ Hybridazation
✓ ini merupakan teknik lain untuk menemukan peptida dan protein
lain di otak
✓ teknik ini memanfaatkan fakta bahwa semua peptida dan protein
ditranskripsikan dari sekuensi nucleotide bases di untaian messenger
RNA (mRNA)
Figure 5.19 In situ hybridization. This color-coded frontal
section through a rat brain reveals high concentrations of mRNA
expression for an endorphin in the striatum (in red and yellow).
(Courtesy of Ningning guo and Chris Fibiger, Department of
Psychiatry, University of British Columbia.)
Rekayasa Genetika
• Genetika adalah ilmu pengetahuan yang mengalami kemajuan
mengagumkan dalam dua decade terakhir
• Berbagai metode genetika modern kini digunakan secara luas dalam
penelitian biopsikologis
✓Gene Knockout
✓Gen Replacement
(silahkan baca lebih lanjut pada halaman 118)
Fluoresen dan Brainbow
• Gene fluorescent protein (GFP) adalah protein yang memperlihatkan
fluoresen hijau terang ketika dipapari sinar biru
• Chalfie adalah orang yang pertama menggunakan GFP untuk
memvisualisasikan neuron-neuron
Metode-metode untuk penelitian perilaku dalam psikologi

Testing Neuropsikologik
▪ test neuropsikologik dapat membantu pasien yang mengalami
kerusakan otak melaui tiga cara penting yaitu: (a) membantu
mendiagnosis gangguan neuralnya, (b) membantu memberikan dasar
untuk konseling dan perawatan pasien, ( c) memberikan dasar untuk
evaluasi efektivitas penanganan dan efek samping yang terjadi
Pendekatan Modern Testing Neurpsikologis
• Pendekatan Tes Tunggal
• Pendekatan Baterai-Tes Terstandar
• Customized-Test-Battery Approach
(silahkan baca keterangan lebih lanjut di halaman 121)
Tes-tes dalam Baterai Tes Neuropsikologi
Umum
▪ Inteligensi dapat memakai WAIS
▪ Ingatan dapat memakai sub test Digit Span dari WAIS
▪ Bahasa dapat memakai token test
▪ Lateralisasi Bahasa dapat memakai Sodium Amytal dan Dichotic
Listening Test
Tes-tes untuk Fungsi Neuropsikologis Khusus
▪ Ingatan
✓ Banyak pasien amnesia menujukkan defisit berat dalam ingatan
eksplisit tanpa deficit dalam ingatan implisitnya. Dapat di tes dengan
Repetition Priming Test
▪ Fungsi Lobus Frontal
✓Cedera pada lobus frontal dapat di cek dengan Wisconsin Card
Sorting Test
Figure 5.22 The Wisconsin Card Sorting Test. This woman is just starting the
test. If she places the first card in front of the stimulus card with the three
green circles, she is sorting on the basis of color. She must guess until she can
learn which principle—color, shape, or number—should guide her sorting. After
she has placed a card, she is toldwhether her placement is correct.
Metode-metode Behavioral dalam Neurosains Kognitif

• Paired-Image Subtraction Technique


• Default Mode Network
• Mean Difference Image
(silahkan baca keterangannya pada halaman 125-126)

Anda mungkin juga menyukai