Anda di halaman 1dari 23

Sistem informasi

kesehatan

DOSEN PENGAMPU: Septi widiyanti,S.Pd.,M.Kes


.
DISUSUN OLEH :

1. Riska Triyunita 2115371010


2. Ari Amelia Ivanka 2115371029
3. Berlian Anastasya Putri 2115371031
Pengertian Sistem informasi Kesehatan

Sistem informasi kesehatan adalah sistem informasi


yang dapat secara selektif menjaring data dari tingkat
paling bawah dan mengolahnya untuk mendukung
pengambilan keputusan ditingkat atas pada bidang
kesehatan.
Sistem Informasi kesehatan meliputi tiga rangkaian
kegiatan pokok, yaitu :
1. pengumpulan dan pengolahan informasi
Sumber informasi kesehatan lainnya dapat
diperoleh melalui sistem registrasi penduduk,
surveilens umum, laporan laboratorium, dan
penyelidikan
2. analisa, penyajian dan pelaporan informasi kesehatan
Setelah dianalisa dan disajikan, maka informasi kesehatan
harus dikomunikasikan kepada para pengeambil keputusan,
masyarakat umum, dan kepada organisasi local untuk
memperluas pemanfaatan informasi tersebut

3. pemanfaatan/penggunaan informasi kesehatan.


Informasi kesehatan tersebut dimanfaatkan dalam hal
perencanaan dan pemantauan kegiatan program di tingkat
kabupaten
Integrasi Data Kesehatan Otak

Pengertian Neurosains

Neurosains secara etimologi adalah ilmu neural (neural


science) yang mempelajari sistim syaraf, terutama
mempelajari neuron atau sel syaraf dengan pendekatan
multidisipliner (Jensen, 2008).

Neorosains juga disebut sebagai ilmu yang mempelajari otak


dan seluruh fungsi-fungsi syaraf belakang (Pasiak, 2012).
Tujuan Neurosains
Tujuan utama dari ilmu ini adalah mempelajari
dasar-dasar biologis dari setiap perilaku. Artinya,
tugas utama dari neurosains adalah menjelaskan
perilaku manusia dari sudut pandang aktivitas yang
terjadi di dalam otaknya. Penelitian mutakhir di
bidang neurosains menemukan sejumlah bukti
hubungan tidak terpisahkan antara otak dan
perilaku (karakter) manusia
Neurosains Kognitif
pendekatan dalam psikologi kognitif yang memusatkan
kajiannya pada otak. Istilah neurosains kognitif berasal
dari "kognisi" yaitu proses mengetahui dan "Neurosains"
yaitu ilmu yang mempelajari sistem saraf.

Neurosains Kognitif :
bidang studi yang menghubungkan otak dan aspek-aspek
lain sistem saraf, khususnya otak, dengan pemrosesan
kognitif dan perilaku.
Neurosains Dalam Pembelajaran

Neurosains adalah ilmu yang mempelajari otak dan sistem


saraf. Pembelajaran berbasis otak (neurosains) merupakan
cara yang sesuai dengan kerja bagian otak.

Tujuan pembelajaran neurosains berkaitan dengan dasar


perilaku manusia.Jadi Neurosains merupakan ilmu yang
menjelaskan hubungan otak dan perilaku (brain-body
connection).
MODEL PEMBELAJARAN ALAMIAH OTAK

1. Sistem pembelajaran emosi


2. Sistem pembelajaran sosial
3. Sistem pembelajaran kognitif
4. Sistem pembelajaran reflektif
5. Sistem pembelajaran motorik
Otak Sebagai Organ Pembelajaran
1. Menerima informasi panca indera, menyimpan dalam bentuK pola
spesifik.

2. Secara alamiyah mempunyai komponen kebiasaan/perilaku.


Kemampuan Atensi-konsentrasi- Imajinasi dapat memperkuat otak.
3. Otak tidak pernah istirahat neuron. Reseptor panca indera berhubungan
dengan otak dan dunia luar, sehingga latihan indera dan fisik dapat
4. memperkuat otak.

Otak yang di asah terus dan akan mempertajam pikiran dan mengubah
perilaku otak.
Maksud Mengajar Belajar Berbasis Otak

1. Mengambil apa yang diketahui oleh otak. Perkembangan


belajar serta faktor kecerdasan berhubungan dengan
kecenderungan dan keinginan belajar.

2. Emosi, kenyataan dan ketrampilan bergabung menjadi


pengetahuan dan mengubah ke fungsi kognitif.
Pelajaran dari Neurosains
Maksud dari riset neurosains adalah untuk eksplorasi bagaimana fungsi
otak membuat kreasi tentang pendidikan :

1. Perubahan otak secara fisiologis karena pengalaman


2. IQ tidak menetap
3. ketrampilan tertentu lebih mudah didapat selama masa
sensitif. Bicara pada masa sakolah memperoleh ketrampilan
berbicara
4. belajar sepenuhnya dipengaruhi emosi. Sinyal emosi ke otak,
informasi penting di ingat-informasi negatif melimpah dalam
otak dan menyebabkan otak tertutup.
Aplikasi untuk Pendidikan
1. Setiap anak secara biologis dilengkapi untuk belajar dari otak dari
lingkungan. memiliki kapasitas belajar alami.
2. Belajar alamiyah primer membuat rasa pengalaman.
3. Belajar alamiyah itu otentik dengan:
a. Manusia mempunyai bentuk perintah biologis untuk membuat
keputusan
b. Kita membuat ratusan perintah setiap hari
c. Kunci, tanya pertanyaan fokus tentang apa yang terjadi
4. Tujuan mengajar meng kreasi lingkungan, shg murid dapat
bertanya yang relevan.
Elektroensefalografi (EEG)

EEG adalah pengukuran dari permukaan kulit


kepala yang memungkinkan kita untuk melihat
sekilas aktivitas umum korteks .
Alat ini akan mencerminkan totalitas peristiwa
listrik yang terjadi di kepala, termasuk potensial
aksi dan potensi postsinaptik yang dihasilkan
oleh neuron, serta sinyal listrik dari kulit, otot,
darah, dan mata
CT scan

CT Scan (Computed Tomography Scanner) adalah suatu


prosedur yang digunakan untuk mendapatkan gambaran dari
berbagai sudut kecil dari tulang tengkorak dan otak.

pemanfaatan CT Scan
bidang neurologi untuk pemeriksaan intra kranial
bidang onkologi untuk diagnostik, staging dan treatment
planning di bidang radioterapi.

salah satu kekurangan teknik pemeriksaan ini adalah dosis


radiasi yang diterima pasien jauh lebih besar dibandingkan
dengan radiografi konvensional.
PET
PET adalah metode visualisasi metabolisme
tubuh menggunakan radioisotop pemancar
positron
Fungsi utama PET adalah mengetahui kejadian di
tingkat sel yang tidak didapatkan dengan alat
pencitraan konvensional lainnya.
Kelainan fungsi atau metabolisme di dalam
tubuh dapat diketahui dengan metode
pencitraan ini.
Magnetic Resonance Imaging atau MRI
Magnetic Resonance Imaging atau MRI adalah
pemeriksaan yang dilakukan menggunakan
gelombang radio dan teknologi magnet.MRI adalah
semacam scanner yang mampu melihat hingga ke
bagian organ dalam.
Pemeriksaan ini akan menghasilkan gambar berupa
organ, jaringan, dan sistem rangka dengan resolusi
tinggi.

Functional Magnetic Resonance Imaging (fMRI)


Functional Magnetic Resonance Imaging (fMRI)
untuk mengamati dan mengukur perubahan
aktivitas otak yang terkait dengan perencanaan dan
pelaksanaan tugas tertentu.
Magnetoencephalogram (MEG)
Metode ini memungkinkan pemantauan yang tepat
dari struktur temporal proses kognitif sebagai ukuran
langsung yang baik dari aktivitas saraf. Keuntungan
MEG dibandingkan ensefalografi adalah ketidakpekaan
potensi magnetik terhadap tulang tengkorak dan
jaringan lain
Transcranial magnetic stimulation
(TMS)

TMS adalah teknik lain yang digunakan untuk


mencoba menstimulasi otak tanpa membuat
pasien depresi mengalami efek yang tidak
diinginkan atau trauma akibat ECT.
Micro-CT
Micro-CT adalah teknik pencitraan 3D yang memanfaatkan sinar-X untuk melihat
ke dalam suatu objek, irisan demi irisan. Mikro-CT, juga disebut mikrotomografi
atau tomografi komputer mikro, mirip dengan pencitraan CT scan atau "CAT" di
rumah sakit, namun dalam skala kecil dengan resolusi yang jauh lebih tinggi.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai