disusun oleh
Navisha Armya Hazqil (NIM. 2215759)
Resti Lutfiani (NIM. 2215890)
Rosalia Dwi Putri (NIM. 2215704)
A. Kompetensi Inti
• KI-1 dan KI-2:Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya. Menghayati dan
mengamalkan perilaku jujur, disiplin, santun, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai),
bertanggung jawab, responsif, dan pro-aktif dalam berinteraksi secara efektif sesuai dengan
perkembangan anak di lingkungan, keluarga, sekolah, masyarakat dan lingkungan alam sekitar, bangsa,
negara, kawasan regional, dan kawasan internasional”.
• KI 3: Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan
metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan
humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab
fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik
sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah
• KI4: Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif,
serta mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan
C. Tujuan Pembelajaran
3.10.1.1 Setelah melakukan studi literatur mengenai neuron, siswa mampu menjelaskan struktur dan
fungsi bagian neuron pada sistem saraf manusia secara tepat.
3.10.2.2 Setelah melakukan studi literatur mengenai jenis neuron, siswa mampu membedakan jenis
neuron serta kaitannya terhadap gerak sadar dan refleks dengan benar.
3.10.3.3 Setelah melakukan studi literatur mengenai mekanisme penghantaran rangsangan, siswa
mampu menganalisis hubungan struktur dan fungsi neuron dengan mekanisme
penghantaran rangsangan pada sistem saraf manusia secara tepat.
4.9.1.1 Setelah siswa melakukan studi literatur, hasil analisis hubungan struktur dan fungsi neuron
terhadap mekanisme penghantaran rangsangan pada sistem saraf secara lisan.
D. Materi Pembelajaran
• Struktur dan fungsi neuron.
Neuron atau sel saraf merupakan satuan kerja utama atau bagian dari sistem koordinasi yang berfungsi
untuk mengatur aktivitas tubuh melalui rangsangan listrik secara cepat.
Komponen sistem saraf terdiri atas sel saraf, sistem saraf pusat, dan sistem saraf tepi. Untuk bereaksi
terhadap rangsangan, tubuh memerlukan 3 komponen yaitu:
1. Reseptor
2. Sistem saraf
3. Efektor
a. Neuron sensorik (neuron aferen): Dendritnya berhubungan dengan reseptor dan neuritnya
berhubungan dengan dendrit neuron lain. Fungsinya untuk menghantarkan impuls dari reseptor ke
pusat susunan saraf.
b. Neuron motorik (neuron efektor): Dendritnya berhubungan dengan neurit neuron lain dan neuritnya
berhubungan dengan efektor atau alat tubuh pemberi tanggapan terhadap suatu rangsangan.
Fungsinya untuk menghantarkan impuls motorik dari susunan saraf ke efektor.
c. Neuron asosiasi: Penghubung antara neuron motorik dan sensorik.
1) Neuron konektor: Merupakan penghubung antara neuron yang satu dan neuron yang lain
2) Neuron ajustor: Merupakan penghubung antara neuron sensorik dan neuron motorik yang terdapat di
dalam otak dan sumsum tulang belakang.
Impuls saraf adalah rangsangan/pesan yang diterima oleh reseptor dari lingkungan luar, kemudian dibawa oleh
neuron atau serangkaian pulsa elektrik yang menjalari serabut saraf. Impuls ini akan menyebabkan terjadinya
gerakan. Gerakan dibedakan menjadi dua yaitu gerak sadar dan gerak refleks. Gerak sadar merpakan gerakan
yang terjadi karena disengaja atau disadari, sedangkan gerak refleks adalah gerakan yang tidak disengaja atau
tidak disadari.
Neuron dalam keadaan istirahat memiliki energi potensial membran untuk bekerja mengirim impuls, dalam
keadaan istirahat disebut polarisasi membran. Adanya impuls menyebabkan membran sel sarafterdepolarisasi.
Akibatnya ada perbedaan muatan sel saraf. perbedaan muatan sel saraf menyebabkan impuls merambat ke
sepanjang akson menuju sinapsis.
2. Jenis Sistem Saraf
Sistem saraf bekerja berdasarkan impuls elektrokimia, untuk melayani tubuh dengan berbagai macam cara.
Sistem saraf berfungsi sebagai peninjau bagi tubuh dan pengumpul informasi tentang dunia diluar maupun
didalam tubuh kita. Selain itu juga berfungsi sebagai pusat komunikasi umu, pusat pemetaan strategi, dan
sebagai pembuat keputusan dalam segala sesuatu yang dilakukan tubuh. a. Sistem saraf pusat
Sistem saraf pusat merupakan bagian sistem saraf yang mengkoodinasikan semua fungsi saraf.
Sistem saraf pusat berfungsi menerima semua rangsangsaraf dari luar tubuh (eketroseptor) dan dari
dalam tubuh (interoseptor). Sistem saraf pusat juga bertindak sebagai pusat integrasi dan komunikasi.
1. Otak
Otak manusia terdiri atas dua belahan, yaitu otak kiri dan kanan. Otak kiri mengendalikan tubuh
bagian kanan. Sebaliknya, otak kanan mengendalikan tubuh bagian kiri. Otak dibagi menjadi
empat bagian, yaitu otak besar (cerebrum), otak tengah, otak kecil (cerebellum), dan sumsum
lanjutan.
- Otak Tengah
Terletak di depan otak kecil. Bagian otak tengah adalah lobus optikus yang berhubungan
dengan gerak refleks mata. Pada dasar otak tengah terdapat kumpulan badan sel saraf
(ganglion) yang berfungsi untuk mengontrol gerakan dan kedudukan tubuh.
- Otak Depan
Terdiri atas talamus dan hipotalamus. Talamus berfungsi menerima semua rangsang dari
reseptor, kecuali bau-bauan, dan meneruskannya ke area sensorik. Hipotalamus berperan
dalam pengaturan suhu tubuh, pengatur nutrisi, pengaturan agar tetap sadar, dan penumbuhan
sikap agresif. Hipotalamus juga merupakan tempat sekresi hormon yang mempengaruhi
pengeluaran hormon pada hipofisis.
Sumber: psychologymania.com
Sistem saraf tepi merupakan saraf-saraf yang membawa impuls dari dan ke sistem saraf pusat. sistem
saraf tepi terdiri dari sistem saraf sadar dan sistem saraf tidak sadar. a) Sistem Saraf Sadar (Saraf
Somatis)
Saraf sadar adalah saraf yang rangsangannya disampaikan ke pusat reseptor yaitu kepusat motoris
pada serebrum.
Berdasarkan asalnya, sistem saraf tepi terbagi atas saraf kranial dan saraf spinal yang masing-
masing berpasangan, serta ganglia (tunggal: ganglion). Saraf kranial merupakan semua saraf
yang keluar dari permukaan dorsal otak. Saraf spinal ialah semua saraf yang keluar dari kedua
sisi tulang belakang. Masing-masing saraf ini mempunyai karakteristik fungsi dan jumlah saraf
yang berbeda. Sementara itu, ganglia merupakan kumpul an badan sel saraf yang membentuk
simpul-simpul saraf dan di luar sistem saraf pusat.
Saraf otonom adalah saraf yang rangsangannya tidak disampaikan ke otak. Sistem saraf otonom
mengontrol kegiatan organ-organ dalam. Berdasarkan sifat kerjanya, saraf otoom dibedakan
menjadi dua, yakni:
Sistem saraf pada manusia dapat mengalami kelainan atau penyakit. Penyebabnya dapat berasal dari
lingkungan (luar) atau dari dalam tubuh, antara lain sebagai berikut.
a. Epilepsi, yaitu suatu keadaan, bukan suatu penyakit, serangan muncul jika otak, atau bagian dari
otak tiba-tiba berhenti bekerja sebagaimana mestinya selama beberapa saat.
b. Meningitis merupakan radang selaput otak karena infeksi bakteri atau virus.
c. Ensefalitis merupakan peradangan jaringan otak, biasanya disebabkan oleh virus.
d. Neuritis merupakan gangguan saraf tepi akibat peradangan, keracunan, atau tekanan.
e. Rasa baal (kebas) dan kesemutan, gangguan sistem saraf akibat gangguan metabolisme,
tertutupnya aliran darah, atau kekurangan vitamin neurotropik (B1, B6, dan B12).
f. Epilepsi (ayan) merupakan penyakit serangan mendadak karena trauma kepala, tumor otak,
kerusakan otak saat kelahiran, stroke, dan alkohol.
g. Alzheimer merupakan sindrom kematian sel otak secara bersamaan.
h. Gegar otak merupakan bergeraknya jaringan otak dalam tengkorak menyebabkan perubahan
fungsi mental atau kesadaran.
i. Stroke, merupakan penyakit yang timbul karena pembuluh darah di otak tersumbat atau pecah
sehingga otak menjadi rusak. Penyebab penyumbatan ini ialah adanya penyempitan pembuluh
darah (arteriosklerosis). Selain itu, bisa juga karena penyumbatan oleh suatu emboli. Ciri yang
tampak dari penderita stroke misalnya wajah yang tak simetris.
j. Amnesia, merupakan gangguan yang terjadi pada otak karena disebabkan goncangan batin atau
cidera. Ciri gangguan ini yakni hilangnya kemampuan seseorang mengenali dan mengingat
kejadian masa lampau dalam kurun waktu tertentu.
k. Parkinson, merupakan penyakit yang terjadi karena kekurangan neurotransmiter dopamine pada
dasar ganglion. Secara fi sik, penderita ini memiliki ciri tangan gemetaran saat istirahat, gerak
susah, mata sulit berkedip, dan otot kaku sehingga salah satu cirinya adalah langkah kaki
menjadi kaku.
l. Poliomielitis, ialah penyakit yang menyerang neuron-neuron motorik sistem saraf pusat terutama
otak dan medula spinalis oleh infeksi virus. Penderitanya mengalami berbagai gejala seperti panas,
sakit kepala, kaki duduk, sakit otot, dan kelumpuhan.
E. Metode Pembelajaran
Model Pembelajaran : Cooperatif learning tipe Jigsaw
Metode : Ceramah, tanya jawab, eksplorasi informasi dari berbagai sumber relevan,
F. Media Pembelajaran
Media :
• Lembar Kerja Siswa
• Gambar yang berhubungan dengan sistem saraf
• Video sistem saraf
Alat/Bahan :
• Laptop, LCD Proyektor, Slide powerpoint, papan tulis, spidol.
• Spidol warna dan alat tulis lainnya.
G. Sumber Belajar
• Irnaningtyas. (2016). Biologi untuk SMA/MA Kelas XI Berdasarkan Kurikulum 2013 Edisi Revisi
2016. Penerbit Erlangga: Jakarta.
• Campbell, Neil A. & Reece, Jane B. (2010). Biologi Edisi 8, Jilid 2. Penerbit Erlangga: Jakarta.
• Informasi yang relevan tentang sistem pernapasan pada manusia
• Power point yang dibuat guru
LANGKAH ALOKASI
DESKRIPSI KEGIATAN
PEMBELAJARAN WAKTU
● Guru mengawali kegiatan dengan mengucapkan salam
untuk memulai pembelajaran.
● Guru memeriksa kehadiran siswa sebagai bentuk
implementasi sikap disiplin pada Buku Agenda atau
bertanya langsung kepada siswa di kelas.
● Guru mengajak siswa untuk memulai kegiatan dengan
PENDAHULUAN 10 menit
berdoa sebagai bentuk implementasi nilai religius.
● Guru bertanya kepada siswa tentang perasaan mereka saat
ini dan memberikan jawabannya melalui laman
mentimeter sebagai bentuk implementasi Asesmen
Diagnostik Non-Kognitif.
● Guru mencoba mengaitkan materi pada pertemuan
LANGKAH ALOKASI
DESKRIPSI KEGIATAN
PEMBELAJARAN WAKTU
sebelumnya dengan mengajukan pertanyaan. “Masih
ingatkah istilah neuron itu apa?” “ingatkah istilah
pompa ion?”
● Guru mengajukan pertanyaan sebagai usaha membangun
apersepsi dengan menayangkan video tentang gerak
refleks pada manusia dan hewan pada link berikut:
https://www.youtube.com/watch?v=X_tdSxBlwoI
(refleks manusia)
https://www.youtube.com/watch?v=H3vUmQbc5MU
(refleks pupil mata).
Sintaks menurut ● Guru menyampaikan topik dan tujuan pembelajaran
Rusman, 2012. serta manfaat yang diharapkan setelah mempelajari
Fase 1 sistem saraf.
5 menit
Menyampaikan ● Guru memberikan acuan kegiatan pembelajaran yang
tujuan dan akan dilakukan yaitu pembelajaran akan dilakukan
memotivasi siswa menggunakan model kooperatif learning tipe Jigsaw
● Siswa diberikan stimulasi berupa video yang diberikan
Fase 2 pada saat apersepsi.
Menyajikan ● Siswa diberi rangsangan berupa pertanyaan terkait video 5 menit
Informasi mengenai gerak refleks yang ditampilkan pada saat
KEGIATAN INTI
apersepsi.
Fase 3 ● Siswa diorganisasikan menjadi 6 kelompok yang terdiri
Group atau dari 5 – 6 orang setiap kelompoknya.
5 menit
kelompok ● Siswa diarahkan untuk membagi anggota kelompoknya
asal/dasar untuk menjadi ahli dalam submateri dalam sistem saraf.
Fase 4
● Siswa yang sudah diberi tanggungjawab berkumpul dengan
Kelompok ahli
anggota kelompok lain sebagi kelompok ahli.
atau export group
● Siswa mengisi pertanyaan LKPD.
1. Sikap
Teknik penilaian: Observasi sikap bekerja sama
Instrumen penilaian: Lembar observasi sikap bekerja sama
Petunjuk
1. Mohon berikan skor 1, 2, 3, atau 4 pada kolom indikator sesuai dengan sikap yang ditunjukkan oleh
siswa
2. Pemberian skor disesuaikan dengan rubrik yang telah tersedia
Indikator
No. Nama
1 2
1 .....................................................................................
2 .....................................................................................
3 .....................................................................................
4 .....................................................................................
dst .....................................................................................
2. Pengetahuan
Teknik Penilaian: Kebenaran konten sistem koordinasi (sistem saraf) dari LKPD
Instrumen Penilaian: Panduan penilaian kebenaran konten sistem koordinasi (sistem saraf) dari LKPD .
2.1 Lembar Kerja untuk Menilai Aspek Pengetahuan
Lembar Kerja Peserta Didik
Tim Ahli: Sel Saraf
2. 6.
3. 7.
4. 8.
6. 6.
7. 7.
8. 8.
3. Berdasarkan strukturnya, bentuk dan fungsi neuron dibagi menjadi tiga seperti pada gambar berikut.
Tentukanlah ciri dari masing-masing neuron di bawah ini dan hubungkan dengan fungsinya
1 2 3
2. 6.
3. 7.
4. 8.
pesan saraf yang dialirkan sepanjang akson dalam bentuk gelombang listrik.
2. Jelaskan tahapan mekanisme penghantaran impuls (perhatikan gambar pada hal. 1).
a. Potensial aksi adalah aliran ionik positif dan negatif yang bergerak di membran sel.
b. Energi potensial dihasilkan dari perbedaan konsentrasi ion K+ dan ion Na+. Pada keadaan istirahat
ion K+ akan lebih banyak pada daerah dalam sel saraf. Sedangkan ion Na+ akan lebih melimpah
pada daerah luar sel saraf.
c. Jelaskan kondisi ion Na+ dan K+ pada bagian luar dan dalam neuron pada saat kondisi istirahat
(polarisasi). Mengapa hal ini bisa terjadi?
Dalam kondisi istirahat atau polarisasi, NA+ lebih banyak pada bagian luar sel saraf sehingga
menyebabkan muatan di luar sel positif; K+ lebih banyak pada bagian dalam sel saraf, namun
muatan listrik negatif hal ini karena di bagian dalam sel banyak sisa perombakan zat yang
menghasilkan muatan negatif.
d. Jelaskan kondisi ion Na+ dan K+ bagian luar dan dalam neuron pada saat kondisi depolarisasi.
Mengapa hal ini bisa terjadi?
Dalam kondisi terdapat rangsangan atau depolarisasi, Na+ ditransporkan ke dalam sel saraf
(akson) sehingga menyebabkan terjadinya perubahan muatan listrik. Terdapat perubahan
muatan listrik, sehingga Na+ di dalam akson lebih banyak sehingga di dalam akson muatan
menjadi positif, sedangkan di luar sel menjadi muatan negatif.
e. Jelaskan kondisi ion Na+ dan K+ bagian luar dan dalam neuron pada saat repolarisasi. Mengapa hal
ini bisa terjadi?
Saat rangsangan sudah melewati akson atau repolarisasi, sel saraf istirahat kembali. Hal yang
terjadi adalah K+ yang aktif ditranspor ke luar sel sehingga sesaat K+ akan lebih banyak di
luar sel sehingga muatan menjadi positif. Namun, ada bagian protein yang melewatkan Na+
dan K+ sehingga Na+ kembali pada bagian luar sel menjadi lebih banyak atau kembali
polarisasi (repolarisasi).
Lembar Kerja Peserta Didik
Tim Ahli: Mekanisme Penghantaran Rangsang melalui Sinapsis
2. 6.
3. 7.
4. 8.
1. Supaya kamu bisa menjawab bagian ini, coba cari terlebih dahulu apa itu akson dan sinapsis pada sel
saraf?
Akson adalah bagian sel saraf yang berperan meneruskan rangsangan. Sinapsis adalah bagian
antara sel saraf yang satu dengan sel saraf lainnya
2. Pada gambar terdapat istilah neurotransmitter, carilah peran dan apa contohnya dalam proses
penghantaran rangsangan?
Neurotrasmitter adalah senyawa kimia yang berperan dalam mempercepat atau menghambat
rangsangan. Misalnya asetilkolin.
3. Perhatikan gambar penghantaran melalui sinapsis. Kamu melihat ada Calsium terlibat dalam prosesnya,
maka jelaskan peran ion Ca dalam penghantaran rangsangan.
Ion Ca berperan sebagai sinyal untuk mengeluarkan neurotransmitter dari presinaps menuju ke
celah sinaps, supaya rangsangan bisa diteruskan.
4. Dari gambar yang kamu amati, penghantaran impuls melalui sinapsis terjadi pada bagian mana menuju
bagian mana dalam sistem saraf?
Impuls disampaikan dari akson terminal menuju dendrit pada sel saraf lainnya.
5. Jelaskan secara sederhana proses penghantaran rangsangan melalui sinapsis melalui diagram alir.
1. Rangsangan sampai pada akson terminal (pre-sinaps)
2. 6.
3. 7.
4. 8.
1. Berdasarkan pusat saraf yang mengendalikannya, ada dua jenis gerakan, yaitu gerak (a) sadar dan gerak
(b) reflek Gerak (a) dikendalikan oleh otak sedangkan gerak (b) dikendalikan oleh sumsum tulang
belakang.
2. Apa definisi dari gerak refleks dan gerak sadar? Berikan 3 contoh untuk masing-masing jenis gerakan!
No. Gerak Sadar Gerak Refleks pada tubuhmu
1 Menendang Berkedip
3 Mengangguk Bersin
3. Bagaimana alur penjalaran impuls dari gerak refleks dan gerak sadar?
a. Gerak Refleks
Sumsum
Neuron Neuron
Rangsangan Reseptor Tulang Efektor
sensorik motorik
Belakang
b. Gerak Sadar
Neuron Neuron
Rangsangan Reseptor Otak Efektor
Sensorik Motorik
RUBRIK PENILAIAN LKPD
Pertanyaan nomor 3 Siswa mampu menjelaskan peran ion Ca+ dengan benar 1
Pertanyaan nomor 4 Siswa mampu menjawab wilayah pengahantaran rangsangan 1
Siswa mampu menjawab penghantaran rangsangan melalui sinapsis dengan
Pertanyaan nomor 5 6
runut
Catatan: PENILAIAN = (Jumlah Skor: Jumlah maksimal) x 100
1. Perhatikan gambar sel neuron di atas. Sel neuron yang berfungsi menghantarkan C2 B
rangsangan dari alat indra ke otak adalah....
A. I
B. II
C. III
D. III dan IV
E. I dan IV
A
4. Penghantaran impuls dapat berlangsung melalui celah sinapsis. Berdasarkan C2
gambar di atas, mekanisme impuls melewati celah sinapsis berlangsung dengan
cara ...
A. X melepaskan neurotransmiter ke dalam celah sinapsis
B. Y melepaskan neurotransmiter ke dalam celah sinapsis
C. Y memerlukan energi untuk membentuk neurotransmiter
D. X menghasilkan energi yang dibutuhkan untuk penghantaran impuls menuju
celah sinapsis
E. ATP dilepaskan ke dalam celah sinapsis sehingga impuls dapat menuju
pascasinapsis
Tingkat
No Soal Kunci Jawaban
Kesulitan
Perhatikan gambar penghantaran rangsangan berikut.
Perubahan muatan yang terjadi pada gambar tersebut dapat terjadi jika ….
3. Keterampilan
Teknik Penilaian: Penilaian keterampilan mengomunikasikan hasil diskusi.
Instrumen Penilaian: Panduan Penilaian Penilaian keterampilan mengomunikasikan hasil diskusi.
Indikator:
a. Memiliki intonasi yang jelas saat mempresentasikan hasil
b. Suara lantang terdengar sampai posisi siswa bagian belakang
c. Memiliki gestur yang luwes saat mengomunikasikan hasil
Rubrik:
Score Deskriptor Score ini bisa
3 Jika peserta didik menunjukkan 3 indikator tersebut dikonversi menjadi
2 Jika peserta didik menunjukkan 2 indikator tersebut puluhan dengan cara:
1 Jika peserta didik menunjukkan salah satu dari 3 indikator (score/3) x 10 = Nilai
0 Jika peserta didik tidak menunjukkan keduanya