PENGURUS TAKMIR MASJID AL MISHBAH BALONGCINO - BLARU – BADAS
DASAR PELAKSANAAN JAMA’AH DENGAN BARISAN RENGGANG
DAN TIDAK BERSALAMAN
Dasar Hukum Positif
1. Surat PCNU Kabupaten Kediri dan MWCNU Kabupaten Kediri 2. Fatwa MUI Nomor 14 Tahun 2020 3. Protokoler pencegahan pandemi dan Surat Edaran yang diterbitkan oleh Pemerintah 4. Status Zona Merah Wilayah Kabupaten Kediri
Ketentuan shaf: (selama upaya pencegahan pandemi)
1. Barisan harus diluruskan dan dipenuhi baris yang awal baru barisan berikutnya 2. Diberlakukan jaga jarak fisik (Physhical Distancing) 3. Bersalaman juga dihindari karena justru terjadi kontak fisik ● Bersalaman yang dikhususkan setelah sholat hukumnya diperselisihkan
Dasar Hukum Fikih
Syeikh Imam Muhammad Nawawi al-Bantani dalam Nihayatuz Zain (hal. 119) ِ ان تََأ ُّخ ُرهُ ْم َع ْن َس ِّد الفَ َر َج ِة لِع ُْذ ٍر َك َو ْق ت ال َح رِّ بِالـ َمس ِْج ِد ال َح َر ِام لَـ ْم َ ِإ ْن َك،نَ َع ْم ُض ْيلَة ِ يُ ْك َر ْه لِ َع َد ِم التَّ ْق ِ َصي ِْر فَاَل تَفُ ْوتُهُ ُم الف “Tetapi jika mereka tertinggal (terpisah) dari shaf karena uzur seperti cuaca panas di masjidil haram, maka tidak makruh karena tidak ada kelalaian. Dan mereka tidak kehilangan fadhilah shalat jama’ah”. Terpisah dari shaf maksudnya terdapat jarak di sebelah kanan atau kiri jamaah