Anda di halaman 1dari 2

Aufa Salahuddin Zaidani

2213034103/ 22C

TUGAS MINGGU KE-14

1. Jelaskan berbagai teori demografi, seperti Malthusian, tumpah ruah,


pertumbuhan populasi nol, dan teori transisi demografi

a) Malthusian – Dalam teorinya, Malthus mengemukakan penduduk akan


mempengaruhi tingkat pertumbuhan ekonomi dimana pertambahan penduduk
meningkat secara deret ukur sedangkan pertambahan bahan makanan
meningkat secara deret hitung. Tiga faktor akan mengendalikan populasi manusia
yang melebihi daya dukung bumi, atau berapa banyak orang yang dapat hidup di
suatu wilayah dengan mempertimbangkan jumlah sumber daya yang tersedia.

b) Tumpah ruah – Mencemooh gagasan manusia memusnahkan diri mereka sendiri; itu
menegaskan bahwa kecerdikan manusia dapat menyelesaikan masalah lingkungan
atau sosial yang berkembang.

c) Pertumbuhan populasi nol – Adalah kondisi keseimbangan demografis di


mana jumlah orang dalam populasi tertentu tidak bertambah atau berkurang;
yaitu, jumlah kelahiran ditambah migrasi masuk sama dengan jumlah
kematian ditambah migrasi keluar. jumlah orang yang memasuki suatu
populasi melalui kelahiran atau imigrasi sama dengan jumlah orang yang
meninggalkannya melalui kematian atau emigrasi.

d) Teori transisi demografi – Perubahan kondisi penduduk dari pertumbuhan


penduduk yang rendah dengan tingkat fertilitas dan mortalitas yang tinggi
menuju pertumbuhan penduduk yang rendah dengan tingkat fertilitas dan
mortalitas yang rendah. Teori transisi demografi (Caldwell dan Caldwell
2006) menunjukkan bahwa pertumbuhan penduduk di masa depan akan
berkembang di sepanjang model empat tahap yang dapat diprediksi.
Aufa Salahuddin Zaidani
2213034103/ 22C

2. Jelaskan proses urbanisasi di Indonesia, sehingga menjadi jelas apakah urbanisasi hanya
terbatas pada perpindahan penduduk dari desa ke kota?
Urbanisasi adalah studi tentang hubungan sosial, politik, dan ekonomi di kota,
dan seseorang yang berspesialisasi dalam sosiologi perkotaan mempelajari hubungan
tersebut. Dalam beberapa hal, kota dapat menjadi mikrokosmos perilaku manusia
universal, sementara di sisi lain kota menyediakan lingkungan unik yang menghasilkan
merek perilaku manusianya sendiri. Tidak ada garis pemisah yang tegas antara
pedesaan dan perkotaan; alihalih, ada kontinum di mana yang satu bercampur dengan
yang lain. Urbanisasi yang terjadi di Indonesia dipicu karena berbagai faktor baik
berupa faktor pendorong yang meliputi kemiskinan, minimnya fadsilitas di pedesaan,
standar hidup yang rendah, dan terbatasnya lapangan pekerjaan, serta faktor penarik
yang meliputi fasilitas kota memadai dan standar hidup yang tinggi.

3. Jelaskan urbanisasi dari berbagai perspektif sosiologis.


Urbanisasi melalui perspektif sosiologis fungsionalisme dan teori konflik.
Perspektif fungsional pada urbanisasi umumnya berfokus pada ekologi kota, sedangkan
perspektif konflik cenderung berfokus pada ekonomi politik. Ekologi manusia adalah
bidang studi fungsionalis yang melihat hubungan antara manusia dan lingkungan fisik
alami dan buatan mereka (Park 1915). Berbeda dengan pendekatan fungsionalis, model
teoritis dalam perspektif konflik berfokus pada cara daerah perkotaan berubah sesuai
dengan keputusan spesifik yang dibuat oleh para pemimpin politik dan ekonomi.

4. Jelaskan tantangan yang ditimbulkan oleh polusi, sampah, limbah elektronik, dan bahaya
beracun.
Sampah yang secara potensial menularkan penyakit memerlukan penanganan dan
pembuangan, dan beberapa teknologi non-insinerator mampu mendisinfeksi sampah
medis ini. Banyak jenis sampah yang secara kimia berbahaya, termasuk obat-obatan,
yang dihasilkan oleh fasilitas-fasilitas kesehatan. Sampah-sampah tersebut tidak sesuai
diinsinerasi. Beberapa seperti merkuri harus dihilangkan, dengan cara merubah
pembelian bahan-bahan, bahan lainnya dapat didaurulang, selebihnya harus
dikumpulkan dengan hati-hati dan dikembalikan ke pabriknya. Studi kasus menunjukkan
bagaimana prinsip-prinsip ini dapat diterapkan secara luas di berbagai tempat, seperti di
sebuah klinik bersalin kecil di India dan rumah sakit umum besar di Amerika. Sampah
hasil proses industri biasanya tidak terlalu banyak variasinya seperti sampah domestik
atau medis, tetapi kebanyakan merupakan sampah yang berbahaya secara kimia.

Anda mungkin juga menyukai