Anda di halaman 1dari 9

TUGAS MAKALAH

NILAI DASAR, NILAI INSTRUMENTAL, DAN NILAI PRAKSIS PADA


PANCASILA

“Pendidikan Pancasila”

Guru Pembibing : Nurhayati S.Pd, M.Pd

Disusun Oleh :

Aufa Salahuddin Zaidani (2213034103)

Eka Primadona (2213034098)

PENDIDIKAN GEOGRAFI
FAULTAS KEGURUAN DAN PENDIDIKAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
KATA PENGANTAR

Puji syukur dipanjatkan ke hadirat Illahi Rabbi yang telah melimpahkan


rahmat dan hidayah-Nya. Atas berkat rahmat dan hidayah-Nya serta berbagai upaya,
tugas makalah mata kuliah Pendidikan Pancasila yang berjudul “PENERAPAN
NILAI-NILAI PANCASILA SEBAGAI PENDIDIKAN KARAKTER” dapat
diselesaikan dengan baik dan tepat waktu. Makalah ini ditulis berdasarkan buku
panduan yang berkaitan dengan Pancasila, serta infomasi dari media massa yang
berhubungan dengan Pancasila. Disadari bahwa makalah ini masih kurang sempurna.
Untuk itu diharapkan berbagai masukan yang bersifat membangun demi
kesempurnaannya. Semoga makalah ini bermanfaat.

BAB I PENDAHULUAN
1.1. LATAR BELAKANG
Pancasila dianggap sebagai sesuatu yang sakral yang setiap warganya harus hafal
dan mematuhi segala isi dalam pancasila tersebut. Namun sebagian besar warga negara
Indonesia hanya menganggap pancasila sebagai dasar negara/ideologi semata tanpa
memperdulikan makna dan manfaatnya dalam kehidupan. Tanpa manusia sadari nilai-
nilai makna yang terkandung dalam pancasila sangat berguna dan bermanfaat.

Banyaknya terjadi penyimpangan/kesalahan tertentu sebenarnya berakar dari tidak


mengamalkannya nilai-nilai yang terkandung dalam pancasila itu sendiri. Maka dari itu
pentingnya memahami pancasila tidak hanya mengerti namun juga mengamalkan dan
melaksanakan nilai-nilai yang terkandung dalam pancasila sebagai pendidikan karakter.

Pendidikan karakter yang merupakan upaya mewujudkan amanat pacasila dan


Pembukaan UUD 1945 dilatar belakangi oleh realita yang berkembang saat ini di
lembaga pendidikan. Dengan prilaku- prilaku yang tidak sesuai dengan karakter bangsa
Indonesia saat ini.

Membina dan mendidik karakter, dalam arti untuk membentuk “positive character”
generasi muda bangsa ini. Agar positive character terbentuk, maka perlu pembiasaan
“mandiri, sopan santun, kreatif dan tangkas, rajin bekerja, dan punya tanggung jawab.”
(Marjohan.2010:7)

Pendidikan pancasila dalam kehidupan sehari hari dapat membrikan dampak yang
baik untuk masyarakat agar masyarakat mematuhi dan menganut nilai nilai dalam
pancasila karena nilai yang terkandung dalam pancasila mempunyai banyak makna
untuk kehidupan sehari hari dalam beragama, memberikan pendapat dan lain-lain

1.2 TUJUAN

Mampu menguraikan contoh pengimplementasian nilai-nilai pada setiap sila


Pancasila. Juga mempraktekan nilai dasar, nilai instrumental, dam nilai praksis sila 1, 2,
3, 4, dan 5 pada Pancasila.
BAB II PEMBAHASAN

Pancasila sebagai ideologi negara adalah sarana pemersatu masyarakat dan


pengarah motivasi bangsa untuk mencapai cita-cita. Pancasila sebagai ideologi negara
secara lebih luas adalah visi atau arah kehidupan berbangsa dan bernegara di Indonesia.
Visi tersebut adalah terwujudnya kehidupan yang menjunjung tinggi ketuhanan, nilai
kemanusiaan, persatuan, kerakyatan, dan keadilan. Sebagai sumber segala sumber,
Pancasila merupakan sumber dari segala sumber hukum. Pancasila merupakan satu-
satunya sumber nilai yang berlaku di tanah air. Dari satu sumber tersebut diharapkan
mengalir dan memancar nilai-nilai ketuhanan, kemanusian, persatuan, kerakyatan
penguasa. Hakikat Pancasila pada dasarnya merupakan satu sila yaitu gotong royong
atau cinta kasih dimana sila tersebut melekat pada setiap insane, maka nilai-nilai
Pancasila identik dengan kodrat manusia. oleh sebab itu penyelenggaraan Negara yang
dilakukan oleh pemerintah tidak boleh bertentangan dengan harkat dan martabat
manusia, terutama manusia yang tinggal di wilayah nusantara.

A. Pengertian Nilai Dasar, Nilai Instrumental dan Nilai Praksis

a. Nilai Dasar
Sekalipun nilai bersifat abstrak yang tidak dapat diamati melalui pancra indra
manusia, tetapi dalam kenyataannya nilai berhubungan dengan tingkah laku atau
berbagai aspek kehidupan manusia dalam prakteknya. Setiap nilai memiliki nilai dasar,
yaitu berupa hakikat, esensi, intisari atau makna yang dalam dari nilai-nilai tesebut.
Nilai dasar itu bersifat universal karena menyangkut kenyataan objektif dari segala
sesuatu. Contohnya, hakikat Tuhan, manusia, atau makhluk lainnya. Apabila nilai dasar
itu berdasarkan kepada hakikat kepada suatu benda, kiantitas, aksi, ruang dan waktu,
nilai itu dapat juga disebut sebagai norma yang direalisasikan dalam kehidupan yang
praktis. Namun, nilai yang bersumber dari kebendaan itu tidak boleh bertentangan
dengan nilai dasar yang merupakan sumber penjabaran norma tersebut. Nilai dasar yang
menjadi sumber etika bagi bangsa Indonesia adalah nilai-nilai yang terkandung dalam
Pancasila

b. Nilai Instrumental
Nilai instrumental ialah nilai yang menjadi pedoman pelaksanaan dari nilai
dasar. Nilai dasar belum dapat bermakna sepenuhnya apabila nilai dasar tersebut belum
memiliki formulasi serta parameter atau ukuran yang jelas dan konkret. Apabila nilai
instrumental itu berkaitan dengan tingkah laku manusia dalam kehidupan sehari-hari,
maka nilai tersebut akan menjadi norma moral. Akan tetapi, jika nilai instrumental itu
merupakan suatu arahan kebijakan atau strategi yang bersumber pada nilai dasar,
sehingga dapat juga dikatakan bahwa nilai-nilai instrumental itu merupakan suatu
eksplisitasi dari nilai dasar. Dalam kehidupan ketatanegaraan kitam nilai instrumental
itu dapat kita temuakan dalam pasal-pasal Undang-Undang Dasar 1945, yang
merupakan penjabaran dari nilai-nilai yang terkandung dalam sila-sila Pancasila. Tanpa
ketentuan dalam pasal-pasal UUD 1945, maka nilai- nilai dasar yang termuat dalam
Pancasila belum memberikan makna yang konkret dalam praktek ketatanegaraan kita.

c. Nilai Praksis
Nilai praksis merupakan penjabaran lebih lanjut dari nilai instrumental dalam
kehidupan yang lebih nyata. Dengan demikian, nilai praksis merupakan pelaksanaan
secra nyata dari nilai-nilai dasar dan nilai instrumental. Berhubung fungsinya sebagai
penjabaran dari nilai dasar dan nilai instrumental, maka nilai praksis dijiwai oleh nilai-
nilai dasar dan instrumental dan sekaligus tidak bertentangan dengan nilai-nilai dasar
dan instrumental tersebut. Nilai praksis dalam kehidupan ketatanegaraan dapat
ditemukan dalam undang-undang organic, yaitu semua perundang-udangan yang berada
dibawah UUD 1945 sampai kepada peraturan pelaksanaan yang dibuat oleh pemerintah.
Apabila dikaitkan dengan nilai-nilai yang dibahas diatas, maka nilai-nilai dasar terdapat
dalam UUD 1945, yaitu dalam pembukaannya, sedangkan nilai instrumental dapat
ditemukan dalam pasal-pasal UUD 1945 dan juga dalam ketetapan MPR.(Marsaji 2002)

B. Nilai Instrumental dan Nilai Praksis dalam Pancasila


Berikut wujud nilai instrumental dan nilai praksis dalam setiap sila Pancasila, di
antaranya:

1. Sila Pertama
Nilai Instrumental:
- Setiap orang bebas memeluk agama dan beribadat menurut agamanya.
- Setiap orang memiliki kebebasan untuk menyakini kepercayaan, menyatakan pikiran
dan sikap sesuai hati nuraninya.
- Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk agamanya masing-
masing.
Nilai Praksis:
- Mengembangkan sikap saling menghormati kebebasan menjalankan ibadah sesuai
dengan agama dan kepercayaan masing-masing.
- Percaya dan takwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, sesuai dengan agama dan
kepercayaan masing-masing.
- Tidak melakukan penistaan dari suatu agama.
2. Sila Kedua
Nilai Instrumental:
- Presiden memberikan grasi dan rehabilitasi dengan memperhatikan pertimbangan
Mahkamah Agung.
- Presiden memberikan amnesti dan abolisi dengan memperhatikan pertimbangan DPR.
- Setiap orang berhak hidup dan mempertahankan hidup dan kehidupannya.
Nilai Praksis
- Mengakui persamaan hak, kewajiban, dan derajat setiap manusia.
- Mengakui dan memperlakukan manusia sesuai harkat dan martabatnya.
- Tidak semena-mena terhadap orang lain.

3. Sila Ketiga
Advertisement by
Nilai Instrumentral:
- Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah sebuah negara kepulauan yang berciri
Nusantara dengan wilayah yang batas-batas dan haknya ditetapkan UU.
- Bendera negara Indonesia adalah Sang Merah Putih.
- Bahasa negara adalah bahasa Indoensia.
Nilai Praksis
- Mengembangkan sikap saling menghargai.
- Membina hubungan baik dengan semua unsur bangsa.
- Memajukan pergaulan demi peraturan bangsa.

4. Sila Keempat
Nilai Instrumental:
- MPR terdiri atas anggota-anggota DPR ditambah utusan dari daerah dan goilongan
sesuai aturan yang ditetapkan.
- Anggota DPR dipilih melalui pemilihan umum.
- Presiden dan Wakil Presiden dipilih dalam satu pasangan secara langsung oleh rakyat.
Nilai Praksis:
- Menghargai hasil musyawarah.
- Ikut serta dalam pemilihan umum.
- Tidak memaksakan kehendak kepada orang lain.

5. Sila Kelima
Nilai Instrumental:
- Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan asas kekeluargaan.
- Fakir miskin dan anak-anak terlantar dipelihara oleh negara.
- Negara mengembangkan sistem jaminan sosial bagi seluruh rakyat.
Nilai Praksis:
- Suka melakukan perbuatan dalam rangka mewujudkan keadilan sosial.
- Menjanga keseimbangan antara hak dan kewajiban.
- Menghormati hak-hak orang lain.
wujud nilai instrumental dan nilai praksis dalam Pancasila (Adjarian: 22/2006).

BAB III PENUTUP

3.1. KESIMPULAN
Pancasila memiliki nilai-nilai luhur yang dapat dijadikan pedoman hidup dalam berbangsa dan
berbegara.

Penanaman dan penerapan nilai-nilai Pancasila sangat penting dan diperlukan dalam membentuk
kepribadian generasi bangsa yang berkarakter agar generasi dapar menghargai dan hidup dalam
damai dan bermoral serta mampu bersaing dalam segala bidang.

Anda mungkin juga menyukai