“Pendidikan Pancasila”
Disusun Oleh :
PENDIDIKAN GEOGRAFI
FAULTAS KEGURUAN DAN PENDIDIKAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
KATA PENGANTAR
BAB I PENDAHULUAN
1.1. LATAR BELAKANG
Pancasila dianggap sebagai sesuatu yang sakral yang setiap warganya harus hafal
dan mematuhi segala isi dalam pancasila tersebut. Namun sebagian besar warga negara
Indonesia hanya menganggap pancasila sebagai dasar negara/ideologi semata tanpa
memperdulikan makna dan manfaatnya dalam kehidupan. Tanpa manusia sadari nilai-
nilai makna yang terkandung dalam pancasila sangat berguna dan bermanfaat.
Membina dan mendidik karakter, dalam arti untuk membentuk “positive character”
generasi muda bangsa ini. Agar positive character terbentuk, maka perlu pembiasaan
“mandiri, sopan santun, kreatif dan tangkas, rajin bekerja, dan punya tanggung jawab.”
(Marjohan.2010:7)
Pendidikan pancasila dalam kehidupan sehari hari dapat membrikan dampak yang
baik untuk masyarakat agar masyarakat mematuhi dan menganut nilai nilai dalam
pancasila karena nilai yang terkandung dalam pancasila mempunyai banyak makna
untuk kehidupan sehari hari dalam beragama, memberikan pendapat dan lain-lain
1.2 TUJUAN
a. Nilai Dasar
Sekalipun nilai bersifat abstrak yang tidak dapat diamati melalui pancra indra
manusia, tetapi dalam kenyataannya nilai berhubungan dengan tingkah laku atau
berbagai aspek kehidupan manusia dalam prakteknya. Setiap nilai memiliki nilai dasar,
yaitu berupa hakikat, esensi, intisari atau makna yang dalam dari nilai-nilai tesebut.
Nilai dasar itu bersifat universal karena menyangkut kenyataan objektif dari segala
sesuatu. Contohnya, hakikat Tuhan, manusia, atau makhluk lainnya. Apabila nilai dasar
itu berdasarkan kepada hakikat kepada suatu benda, kiantitas, aksi, ruang dan waktu,
nilai itu dapat juga disebut sebagai norma yang direalisasikan dalam kehidupan yang
praktis. Namun, nilai yang bersumber dari kebendaan itu tidak boleh bertentangan
dengan nilai dasar yang merupakan sumber penjabaran norma tersebut. Nilai dasar yang
menjadi sumber etika bagi bangsa Indonesia adalah nilai-nilai yang terkandung dalam
Pancasila
b. Nilai Instrumental
Nilai instrumental ialah nilai yang menjadi pedoman pelaksanaan dari nilai
dasar. Nilai dasar belum dapat bermakna sepenuhnya apabila nilai dasar tersebut belum
memiliki formulasi serta parameter atau ukuran yang jelas dan konkret. Apabila nilai
instrumental itu berkaitan dengan tingkah laku manusia dalam kehidupan sehari-hari,
maka nilai tersebut akan menjadi norma moral. Akan tetapi, jika nilai instrumental itu
merupakan suatu arahan kebijakan atau strategi yang bersumber pada nilai dasar,
sehingga dapat juga dikatakan bahwa nilai-nilai instrumental itu merupakan suatu
eksplisitasi dari nilai dasar. Dalam kehidupan ketatanegaraan kitam nilai instrumental
itu dapat kita temuakan dalam pasal-pasal Undang-Undang Dasar 1945, yang
merupakan penjabaran dari nilai-nilai yang terkandung dalam sila-sila Pancasila. Tanpa
ketentuan dalam pasal-pasal UUD 1945, maka nilai- nilai dasar yang termuat dalam
Pancasila belum memberikan makna yang konkret dalam praktek ketatanegaraan kita.
c. Nilai Praksis
Nilai praksis merupakan penjabaran lebih lanjut dari nilai instrumental dalam
kehidupan yang lebih nyata. Dengan demikian, nilai praksis merupakan pelaksanaan
secra nyata dari nilai-nilai dasar dan nilai instrumental. Berhubung fungsinya sebagai
penjabaran dari nilai dasar dan nilai instrumental, maka nilai praksis dijiwai oleh nilai-
nilai dasar dan instrumental dan sekaligus tidak bertentangan dengan nilai-nilai dasar
dan instrumental tersebut. Nilai praksis dalam kehidupan ketatanegaraan dapat
ditemukan dalam undang-undang organic, yaitu semua perundang-udangan yang berada
dibawah UUD 1945 sampai kepada peraturan pelaksanaan yang dibuat oleh pemerintah.
Apabila dikaitkan dengan nilai-nilai yang dibahas diatas, maka nilai-nilai dasar terdapat
dalam UUD 1945, yaitu dalam pembukaannya, sedangkan nilai instrumental dapat
ditemukan dalam pasal-pasal UUD 1945 dan juga dalam ketetapan MPR.(Marsaji 2002)
1. Sila Pertama
Nilai Instrumental:
- Setiap orang bebas memeluk agama dan beribadat menurut agamanya.
- Setiap orang memiliki kebebasan untuk menyakini kepercayaan, menyatakan pikiran
dan sikap sesuai hati nuraninya.
- Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk agamanya masing-
masing.
Nilai Praksis:
- Mengembangkan sikap saling menghormati kebebasan menjalankan ibadah sesuai
dengan agama dan kepercayaan masing-masing.
- Percaya dan takwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, sesuai dengan agama dan
kepercayaan masing-masing.
- Tidak melakukan penistaan dari suatu agama.
2. Sila Kedua
Nilai Instrumental:
- Presiden memberikan grasi dan rehabilitasi dengan memperhatikan pertimbangan
Mahkamah Agung.
- Presiden memberikan amnesti dan abolisi dengan memperhatikan pertimbangan DPR.
- Setiap orang berhak hidup dan mempertahankan hidup dan kehidupannya.
Nilai Praksis
- Mengakui persamaan hak, kewajiban, dan derajat setiap manusia.
- Mengakui dan memperlakukan manusia sesuai harkat dan martabatnya.
- Tidak semena-mena terhadap orang lain.
3. Sila Ketiga
Advertisement by
Nilai Instrumentral:
- Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah sebuah negara kepulauan yang berciri
Nusantara dengan wilayah yang batas-batas dan haknya ditetapkan UU.
- Bendera negara Indonesia adalah Sang Merah Putih.
- Bahasa negara adalah bahasa Indoensia.
Nilai Praksis
- Mengembangkan sikap saling menghargai.
- Membina hubungan baik dengan semua unsur bangsa.
- Memajukan pergaulan demi peraturan bangsa.
4. Sila Keempat
Nilai Instrumental:
- MPR terdiri atas anggota-anggota DPR ditambah utusan dari daerah dan goilongan
sesuai aturan yang ditetapkan.
- Anggota DPR dipilih melalui pemilihan umum.
- Presiden dan Wakil Presiden dipilih dalam satu pasangan secara langsung oleh rakyat.
Nilai Praksis:
- Menghargai hasil musyawarah.
- Ikut serta dalam pemilihan umum.
- Tidak memaksakan kehendak kepada orang lain.
5. Sila Kelima
Nilai Instrumental:
- Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan asas kekeluargaan.
- Fakir miskin dan anak-anak terlantar dipelihara oleh negara.
- Negara mengembangkan sistem jaminan sosial bagi seluruh rakyat.
Nilai Praksis:
- Suka melakukan perbuatan dalam rangka mewujudkan keadilan sosial.
- Menjanga keseimbangan antara hak dan kewajiban.
- Menghormati hak-hak orang lain.
wujud nilai instrumental dan nilai praksis dalam Pancasila (Adjarian: 22/2006).
3.1. KESIMPULAN
Pancasila memiliki nilai-nilai luhur yang dapat dijadikan pedoman hidup dalam berbangsa dan
berbegara.
Penanaman dan penerapan nilai-nilai Pancasila sangat penting dan diperlukan dalam membentuk
kepribadian generasi bangsa yang berkarakter agar generasi dapar menghargai dan hidup dalam
damai dan bermoral serta mampu bersaing dalam segala bidang.