Heni Yusnita
Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi
Universitas Krisnadwipayan
Email : heniyusnita@unkris.ac.id
ABSTRACT :The purpose of this research is to study whether the components of diamond fraud
can be used to approve fraudulent financial statements. This study uses a purposive sampling
method with 27 companies during the 2017-2019 period. The results of multiple linear regression
in SPSS 25 claims for the pressure component can be seen if the hypothesis is accepted relating to
financial targets determined by gross profit margins can be used fraud on the company, as well as
the opportunity component can also be used for fraud on the financial statements. For the next two
components, namely rationalization which is proxied by a change of auditors, the results of the
study cannot be used to replace fraud on the financial statements and abilities that are proxied by
a change of directors, can be approved for fraud in the financial statements. For further research
is expected to produce more significant results by increasing research data and with different
methods.
Populasi dalam penelitian ini adalah Dari uji SPSS pada tabel-1
seluruh perusahaan sektor perdagangan diatas dapat dijelaskan sebagai berikut:
besar sub sektor barang produksi dan 1. Hipotesis Alternatif 1 (Ha1) pada variabel
konsumsi yang terdaftar dalam Bursa Efek pressure diproksikan dengan financial
Indonesia selama periode 2017-2019. target dan pengukuran Gross Profit
Pertimbangan untuk memilih populasi Margin. Ha1 menyatakan bahwa
perusahaan perdagangan besar adalah pada pressure dapat digunakan untuk
usaha perdagangan besar terutama sub mendeteksi kecurangan pada laporan
sektor barang produksi dan konsumsi dapat keuangan dengan signifikan.
dengan mudah dijadikan ladang pelaku Berdasarkan parameter statistik
fraud dikarenakan banyaknya barang yang menunjukkan bahwa t hitung sebesar
tersedia dapat menjadi salah satu hal yang 2.919 lebih besar dari t tabel 1.66412
dapat memicu tindakan fraud . pada signifikansi 5%. Artinya bahwa
Gross Profit Margin mempunyai
Pengambilan sampel pengaruh yang signifikan dan dapat
penelitian dipilih dengan menggunakan digunakan untuk mendeteksi kecurangan
penarikan sampel nonprobabilitas, dengan pada laporan keuangan. Kesimpulannya
metode purvosive sampling dengan kriteria : menerima Ha1 dan menolak H0. GPM
mempunyai pengaruh yang signifikan dapat menjadi faktor untul penggelapan
terhadap fraud. Hal tersebut dapat barang atau pencurian barang persediaan
disebabkan dengan adanya target yang sulit diketahui karena internal
keuangan yang diberikan perusahaan dan control yang tidak berjalan dengan baik
mendapatkan imbalan atas target dan maksimal.
keutungan yang dicapai, maka setiap 3. Hipotesis Alternatif ketiga (Ha3) dengan
pegawai perusahaan berkeinginan variabel rationalization diproksikan
mencapai target tersebut untuk dengan pergantian auditor. Berdasarkan
mendapatkan keuntungan yang telah hasil uji parameter statistik menyatakan
dijanjikan. Seorang marketing akan bahwa t hitung sebesar 1.194 lebih kecil
mendapatkan bonus yang besar apabila dari t tabel sebesar 1.66412 pada tingkat
target penjualan yang diberikan dapat signifikansi %. Artinya bahwa CPA tidak
dilampaui. Untuk itu bagi karyawan dapat digunakan untuk mendeteksi
devisi marketing akan melakukan kecurangan pada laporan keuangan pada
berbagai cara untuk mendapatkan bonus tingkat signifikansi 5%. Kesimpulannya
tersebut dengan melakukan tindakan- menolak Ha3 dan menerima H0.
tindakan fraud yang bisa dilakukan, Pergantian auditor mempunyai tidak
seperti membuat pembukuan barang mempunyai pengaruh yang signifikan
yang telah terjual padahal barang untuk mendeteksi kecurangan pada
tersebut masih dalam proses dan baru laporan keuangan. Pergantian auditor
dilakukan pembayaran dengan down disebebkan karena adanya peraturan
payment. pemerintah yang mengharuskan setiap
2. Hipotesis Alternatif 2 (Ha2) pada variabel perusahaan mengganti auditor eksternal
opportuniy diproksikan dengan inventory dalam kurun waktu 5 tahun sekali.
atau rasio persediaan. Ha2 menyatakan 4. Hipotesis Alternatif keempat (Ha4)
bahwa inventory dapat digunakan untuk menyatakan bahwa variabel capability
mendeteksi fraud. Berdasarkan diproksikan dengan pergantian direksi.
parameter statistik menyatakan tingkat Berdasarkan hasil uji parameter statistik
signifikansi sebesar 0.026 lebih kecil dari menyatakan bahwa t hitung sebesar
tingkat signifikasi 0.05. Artinya bahwa 2.239 lebih besar dari t tabel sebesar
INV dapat digunakan untuk mendeteksi 1.66412 pada tingkat signifikansi 5%.
kecurangan pada laporan keuangan pada Artinya bahwa DCHANGE dapat
tingkat signifikansi 5%. Kesimpulannya digunakan untuk mendeteksi kecurangan
menerima Ha2 dan menolak H0. pada laporan keuangan. Kesimpulannya
Inventory mempunyai pengaruh dan menerima Ha4 dan menolak H0.
tidak signifikan terhadap fraud. Pergantian direksi mempunyai pengaruh
Persediaan yang banyak akan dapat dan signifikan untuk mendeteksi
kecurangan pada laporan keuangan.
Model Summaryb Kedudukan seseorang dapat
mempengaruhi sikap orang lain sehingga
Adjusted R Std. Error of
dengan tingkat jabatannya tersebut,
Model R R Square Square the Estimate seseorang dengan sangat mudah
1 .511a .261 .222 1.10870 kedudukan tersebut dimanfaatkan untuk
a. Predictors: (Constant), DCHANGE, INV, DELTA CPA, menguntungkan dirinya.
GPM
b. Dependent Variable: DA
Tabel-2 Hasil Uji Koefisien Determinasi
memicu tindakan fraud dikarenakan Sumber: Data Sekunder yang diolah peneliti
tingkat kesulitan dalam stok opname dengan SPSS 25, 2020
barang persediaan sehingga tidak
dimungkin utuk mengecek semuanya Pada tabel-2 hasil uji koefisien
secara langsung hanya saja mengecek determinasi menerangkan bahwa Adjusted R
pengeluaran dan pemasukan berdasarkan Square (R2) sebesar 0.222. Hal tersebut
kartu stok yang ada di Gudang dengan menunjukkan bahwa sebesar 22.2 % variasi
kartu stok yang ada di kantor pusat. variabel dependen adalah kecurangan pada
Selain itu, pengawasan yang kurang pun laporan keuangan dengan alat ukur
discretionary accrual yang dapat dijelaskan 3. Koefisien regresi sebesar -0.382,
oleh variabel financial target dengan artinya apabila inventory meningkat
pengukuran Gross Profit Margin, 100%, maka fraud akan menurun
opportunity dengan pengukuran nature of sebesar 38.2%.
industry, rationalization dengan pengukuran 4. Koefisien regresi sebesar 0.299, artinya
pergantian auditor dan capability dengan bahwa apabila pergantian auditor
pengukuran pergantian direksi. Dari 4 meningkat 100%, maka fraud akan
(empat) variabel independent hanya 22.2% meningkat sebesar 29.9% dengan
yang mampu menjelaskan variabel dependen asumsi variabel independent yang lain
dimana nilai tersebut masih sangat jauh adalah konstan.
dibawah 50%. Sisanya sebesar 77.8% dapat 5. Koefisien regresi sebesar 0.272, artinya
dijelaskan dengan variabel bebas lainnya bahwa apabila pergantian direksi
yang tidak dimasukkan dalam penelitian ini, meningkat 100%, maka fraud akan
seperti financial target (Sihombing dan meningkat sebesar 27.2% dengan
Rahardjo, 2014), opini audit (Amalia et al., asumsi variabel independent yang lain
2015), personal financial need (Aprilia, adalah konstan.
2017), ineffective monitoring (Fikri, 2017)
dan lain sebagainya yang bias dijadikan Pembahasan Hasil Penelitian
tambahan variabel pada peneliti selanjutnya. Tujuan dari penelitian ini adalah
untuk mengetahui komponen dari diamond
Pembahasan Model Regresi fraud theory (pressure, opportunity,
Penelitian ini menggunakan analisis model rationalization, dan capability) dapat
regresi berganda. Berikut adalah persamaan digunakan untuk mendeteksi kecurangan
regresi dari hasil uji regresi pada SPSS 25: pada laporan keuangan perusahaan
DA = 0.125 + 0.913GPM – 0.382INV + 0.299CPA + perdagangan eceran yang terdaftar di BEI
0.272DCHANGE + e periode tahun 2017-2019.
Keterangan: 1. Gross profit margin tidak berpengaruh
ß0 : Koefisien regresi konstanta dan tidak signifikan terhadap fraud
ß1,2,3,4 : Koefisien regresi masing- sehingga GPM tidak dapat digunakan
masing proksi untuk mendeteksi kecurangan pada
DA : Discretionary accruals laporan keuangan. Hasil penelitian ini
perusahaan i tahun t konsisten dengan penelitiaan yang
GPM : Financial Target / Gross Profit dilakukan oleh Skousen, el., 2009,
Margin bahwa rasio gross profit margin tidak
INVENTORY : Nature of Industry memiliki signifikansi terhadap fraud.
CPA : Pergantian KAP Hasil penelitian ini juga sesuai dengan
DCHANGE : Pergantian Direksi hasil dari penelitian Nasrin Lotfi
e : error, variabel gangguan yang tidak (2017). Dari hasil penelitian dapat
dimasukkan pada penelitian ini disimpulkan jika rasio gross profit
margin turun pada kemungkinan
Berikut adalah penjelasan dari terjadinya fraud akan naik seperti
persamaan regresi tersebut: dalam hal pembayaran pajak. Akan
1. Konstanta sebesar 0.125, artinya tetapi, dalam proksi variabel yang
apabila variabel independent (financial terdeteksi dipenelitian ini menjelaskan
target (X1), inventory (X2), ∆CPA bahwa tidak adanya inflasi pada
(X3), dan DCHANGE (X4)) konstan periode pengamatan yang membuat
atau bernilai 0, maka fraud yang harga pokok (COGS) tinggi, sehingga
dilakukan akan meningkat sebesar menurunkan laba bersih. Selain itu,
12.5%. hasil penelitian ini juga didukung
2. Koefisien regresi sebesar 0.913, artinya penelitian yang dilakukan Hantono
apabila gross profit margin meningkat (2018) yang menyatakan koefisien
100%, maka fraud akan meningkat variabel negatif dan tidak signifikan
sebesar 91.3% dengan asumsi seluruh terhadap fraud.
variabel independent yang lain adalah 2. Inventory pada hasil penelitian ini
konstan. berpengaruh dan signifikan sehingga
dapat digunakan untuk mendeteksi dengan taraf 5%. Penelitian ini bertolak
kecurangan pada laporan keuangan. belakang dengan penelitian yang
Persediaan adalah bagian dari asset dilakukan oleh Rahmawati dan
lancar yang rentan dengan pencuriaan Marsono (2014), Kusumaningrum dan
ataupun penggelapan. Proksi variabel Murtanti (2016) yang menyatakan
ini menggunakan rumus pertumbuhan, rationalization yang diproksikan
dimana angka persediaan masih dengan pergantian auditor berpengaruh
terdapat negatif dan bukan positif terhadap kecurangan pada laporan
secara keseluruhan. Artinya adalah keuangan sehingga dapat digunakan
belum dapat dikatakan berhasil untuk untuk mendeteksi kecurangan pada
diidentifikasi secara maksimal. laporan keuangan.
Penelitian ini bertolak belakang oleh 4. Pergantian direksi pada hasil penelitian
Skousen et al. (2009). Penelitian ini dapat digunakan untuk mendeteksi
tersebut menunjukkan bahwa kecurangan pada laporan keuangan.
persediaan tidak berpengaruh terhadap Hal ini bertentangan oleh penelitian
kecurangan pada laporan keuangan. yang dilakukan Sihombing (2014) yang
Namun, hasil penelitian ini sejalan menyatakan capability tidak
dengan penelitian yang dilakukan oleh berpengaruh signifikan untuk
Poppy, 2017 yang menyatakan bahwa mendeteksi financial statement fraud.
inventory berpengaruh signifikan Hasil dalam penelitian ini sesuai
terhadap kecurangan pada laporan dengan penelitian Kusumaningrum
keuangan. Penelitian yang dilakukan (2016) dan Pardosi (2015) yang
oleh Sihombing dan Raharjo (2014) menyatakan bahwa pergantian direksi
memiliki hasil yang bertolak belakang memiliki pengaruh positif dalam
dengan penelitian ini. mendeteksi kecurangan pada laporan
keuangan. Direksi memiliki wewenang
3. Pergantian Auditor pada hasil sehingga dapat menjadi faktor
penelitian ini tidak signifikan dan tidak terjadinya kecurangan yang
berpengaruh sehingga tidak dapat memanfaatkan jabatan untuk
digunakan untuk mendeteksi mempengaruhi sikap seseorang
kecurangan pada laporan keuangan. sehingga dapat digunakan untuk
Auditor memiliki nilai toleransi mendeteksi adanya kecurangan pada
materialitas sebesar 5% untuk setiap laporan keuangan.
akun pada laporan keuangan. Auditor
juga selalu menjaga nama baik profesi KESIMPULAN, KETERBATASAN,
akuntan dan independensi KAP DAN SARAN
sehingga pergantian auditor tidak Kesimpulan
berpengaruh pada kecurangan laporan Hasil penelitian menunjukkan bahwa
keuangan. Penelitian ini didukung oleh komponen diamond fraud yang diproksikan
penelitian yang dilakukan oleh dengan financial target yang merupakan
Sihombing dan Rahardjo (2014), Fikri bagian dari pressure dengan pengukuran
(2017), dan Poppy (2017) yang GPM dapat digunakan untuk mendeteksi
menyatakan bahwa pergantian auditor kecurangan pada laporan keuangan
tidak memiliki pengaruh dan tidak dikarenakan variabel tersebut memiliki
signifikan terhadap adanya fraud. pengaruh dan nilai yang cukup signifikan
Pergantian auditor yang dilakukan terhadap fraud. Target yang ditentukan oleh
perusahaan sudah diatur oleh perusahaan dapat menjadi pemicu untuk
pemerintah dimana setiap perusahaan memanipulasi laporan keuangan sehingga
diarahkan untuk mengganti auditor pihak tertentu mendapatkan keuntungannya
eksternalnya dalam kurun waktu 5 sendiri.
tahun. Venny (2019) juga mendapatkan Pada komponen opportunity yang
hasil yang sesuai dengan penelitian ini diproksikan dengan nature of industry yang
dimana venny menyatakan auditor diukur dengan INV juga dapat digunakan
eksternal tidak mempengaruhi untuk mendeteksi kecurangan pada laporan
kecurangan pada laporan keuangan keuangan. Menurut hasil penelitian, INV
mampu membuktikan adanya pengaruh dan Penelitian ini tak luput dari berbagai
signifikansi pada kecurangan dalam laporan keterbatasan diantaranya:
keuangan. Persediaan yang banyak dapat 1. Peneliti hanya mengambil sample dari
menjadi peluang yang menguntungkan perusahaan perdagangan besar barang
pihak-pihak tertentu guna mencapai produksi dan konsumsi yang sangat
keinginannya sendiri. Didukung dengan riskan dengan adanya tindakan fraud.
adanya internal control yang tidak berjalan 2. Sample perusahaan tersebut terbatas
baik, maka pelaku fraud dapat dengan pada periode yaitu hanya mulai dari
mudah melakukan tindakan fraud tersebut. periode tahun 2017-2019.
Untuk komponen rationalization 3. Peneliti hanya menggunakan 4 proksi
yang diproksikan dengan pergantian auditor variabel dari variabel yang ada dengan
dan tidak dapat digunakan untuk mendeteksi pengukuran menggunakan metode
kecurangan pada laporan keuangan kuantitatif dan analisa variabel yang
berdasarkan hasil penelitian dan uji diasumsikan bernilai sama.
parametrik. Perusahaan melakukan 4. Variabel terikat yaitu fraud dalam
pergantian auditor dikarenakan adanya penelitian ini hanya menggunakan
peraturan yang tetah memuat mengenai discretionary accrual dimana masih
kurun waktu untuk melakukan pergantian banyak variabel dan cara lain yang
auditor untuk mengantisipasi adanya dapat digunakan untuk mengukur nilai
kecurangan pada laporan keuangan yang fraud.
dilakukan oleh auditor sebelumnya. Saran
Selanjutnya adanya pergantian 1. Memperbanyak sample variabel
direksi yang menjadi proksi dari variabel dengan memperluas area populasi baik
capability juga memiliki pengaruh terhadap perusahaan manufaktur ataupun jasa.
fraud sehingga proksi ini dinyatakan dapat 2. Disarankan juga untuk menambah
mendeteksi kecurangan pada laporan metode penelitian dengan kombinasi
keuangan. Semakin tinggi jabatan maka antara metode kuantitatif dan metode
akan memudahkan pihak tertentu untuk kualitatif.
mempengaruhi seseorang yang dapat dengan 3. Peneliti selanjutnya juga disarankan
mudah menguntungkan dirinya sendiri. dapat memakai pengukuran lain selain
discretionary accrual untuk fraud
supaya terdapat perbandingan untuk
meningkatkan kualitas penelitian
Keterbatasan selanjutnya.
DAFTAR PUSTAKA
Alvin, A Arens., Randal, J., & Mark, S, Beasley., 2014. Auditing & Jasa Assurance. Jakarta:
Erlangga
Anshori, M., & Iswati, S., 2009. Buku Ajar Metode Penelitian Kuantitatif. Jakarta: Kencana
Anwar, M., 2019. Dasar-Dasar Manajemen Keuangan Perusahaan Edisi Pertama. Jakarta: Kencana
Cristian, N., 2019. Analysis of Fraud Triangle, Fraud Diamond and Fraud Pentagon Theory to Detecting
Corporate Fraud in Indonesia. Researchgate. The International Journal of Business Management and
Technology, Volume 3 Issue 4
Elder et al. 2011. Jasa Audit dan Assurance Pendekatan Terpadu (Adaptasi Indonesia). Buku 1. Jakarta:
Salemba Empat
Fimanaya & Syafruddin. 2014. Analisis Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Kecurangan laporan Keuangan
(Studi Empiris pada Perusahaan Non Keuangan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2008 –
2011). Diponegoro Journal of Accounting, Vol. 03, No. 03, Hal. 1 -11
Ghozali, Imam. 2011. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS 19. Cetakan
Kelima.Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro
Ikatan Akuntan Indonesia. (2009). Pernyataan Standar Auntansi Keuangan No. 1: Penyajian Laporan Kuangan.
Jakarta: Ikatan Akuntan Indonesia.
Ikatan Akuntan Publik Indonesia. (2010). Pernyataan Standar Auditing No, 70: Pertimbangan atas Kecurangan
dalam audit Laporan Kuangan. Jakarta: Ikatan Akuntan Publik Indonesia
Indarto, S, Lily., & Ghozali, Imam., 2016. Fraud Diamond: Detection Analysis On The Fraudulent Financial
Statement. Risk Governance & Control: Financial Markets & Institutions / Volume 6, Issue 4, Continued
-1
Indriani, P., & Titan, M., 2017. Fraud Diamond Dalam Mendeteksi Kecurangan Laporan Keuangan. Jurnal I-
Finance Vo. 3 No. 2 Hal. 161-172
Jusuf., Amir., 1999. Auditing Pendekatan Terpadu (Penyadur). Jakarta: Salemba Empat
Kenneth., S., & Anthony, J., 2017. Data Analysis With IBM Statistics Implementing Data Modeling,
Descriptive Statistics dan Anova. Brimingham: Packt Publishing Ltd
Lembaga Survei Fraud Indonesia, 2016. Jakarta: Association of Certified Fraud Examiners
Omar, B, Normah., & Din, M, Faizal., 2011. Fraud diamond risk indicator: An assessment of its importance
and usage. Researchgate. DOI: 10.1109/CSSR.2010.5773853
Prayoga, M, Adam., & Sudarmaji, E., 2019. Kecurangan Laporan Keuangan Dalam Prespektif Fraud Diamond
Theory: Studi Empiris Pada Perusahaan Sub Sektor Transportasi Di Bursa Efek Indonesia. Researchgate.
Jurnal Bisnis dan Akuntansi Vol. 21 No. 1 Hal. 89-102,
Prihadi., T. 2019. Analisis Laporan Keuangan Konsep dan Aplikasi. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama
Rahmatika., N. et. al., 2019. Detection of Fraudulent Financial Statement; Can Perspective of Fraud Diamond
Theory be applied to Property, Real Estate, and Building Construction Companies in Indonesia?.
EJBMR, European Journal of Business and Management Research Vol. 4, No. 6
Sari., N., Sofyan, A., & Fastaglaily., 2018. Analysis Of Fraud Diamond In Detecting Financial Statement
Fraud. Jurnal Akuntansi Trisakti ISSN : 2339-0832 (Online) Vol. 5 Nomor. 2 Hal: 171-182
Sari., Y., Hetika., & Aryanto., 2019. Metode Pendeteksian Fraud di Indonesia: Sebuah Analisis Review.
Journal of Applied Accounting and Taxation Vol. 4 No. 2 Hal. 241-248
Sarwono., S., 2013. Jurus Ampuh SPSS Untuk Riset Skripsi. Jakarta: Kompas Gramedia
Sihombing., & Kennedy., 2014. Analisis Fraud Diamond dalam Mendeteksi Financial Statement Fraud: Studi
Empiris Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Diponegoro
Journal of Accounting, Vol. 3 No. 2, PP 657-668
Skousen et al., 2009. Detecting and Predecting Financial Statement Fraud: The Effectiveness of the Fraud
Triangle and SAS No. 99. Corporate Governance and Firm Performance Advances in Financial
Economic, Vol. 13, h. 53-81
Soraya, E., 2018. Diktat Pengantar Akuntansi 1. Fakultas Ekonomi & Bisnis. Universitas Islam As-Syafi’iyah.
Jakarta: Pusat Penelitian dan Pengembangan Ekonomi Masyarakat
Tuanakotta, Theodorus M., 2013. Akuntansi Forensik & Audit Investigasi. Jakarta: Salemba Empat
Wahyudiono, B., 2014. Mudah Membaca Laporan Keuangan. Jakarta: Raih Asa Sukses
Wolfe, T., & Germanson, R. 2004. The Fraud Diamond: Considering the Four Elements of Fraud. The CPA
Journal
www.idx.co.id
www.kompas.com
www.sahamok.com
Yusuf., M., 2014. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan Penelitian Gabungan Edisi Pertama: Jakarta:
Kencana
Zimbelman et al. 2014. Akuntansi Forensik. Edisi keempat. Jakarta: Salemba Empat