SKRIPSI
Oleh
Tila Restiawati
1410024427146
40
41
SKRIPSI
Oleh
Tila Restiawati
1410024427146
NPM : 1410024427146
Menyetujui:
Pembimbing I Pembimbing II
NPM : 1410024427146
Dosen Pembimbing 1 : Jevie C Eka Putra, MT
Dosen Pembimbing 2 : Refky Adi Nata, MT
ABSTRAK
Air asam tambang (Acid Mine Drainage) merupakan masalah serius bagi
lingkungan. Selain karena pH yang rendah, air asam tambang juga mengandung
ion-ion logam berat seperti Fe dan Mn. Pada PT Allied Indo Coal Jaya
Sawahlunto Sumatera Barat terdapatnya genangan air pada front penambangan,
belum optimalnya pengeloaan kualitas air asam tambang serta belum diketahuinya
kandungan logam berat yang terdapat pada front penambangan. Tujuan penelitian
ini adalah mengetahui kadar logam berat dan pH dengan bantuan media filtrasi
dengan menggunakan lima bahan yaitu karbon aktif, sabut kelapa, daun cemara,
sekam padi dan pasir sungai. Parameter yang diperiksa adalah pH, Besi (Fe) dan
Mangan (Mn). Hasil yang diperoleh memperlihatkan bahwa semua kadar pH
maupun Fe dan Mn mengalami kenaikan dan hanya 1 sampel yang mengalami
penurunan yaitu sampel 4 pada pengujian Fe.
Dari hasil pengujianpH tertinggi terdapat pada sampel 2 sebesar 8,
sedangkan yang terendah berada pada sampel 1 sebesar 7,48. Untuk kandungan
Fe, nilai kandungan tertinggi terdapat pada sampel 2 sebesar 0,37 mg/l dan
terendah terdapat pada sampel 3 dan 4 dengan kandungan 0,02 mg/l. Sedangkan
untuk Mn yang tertinggi terdapat pada sampel 2 yaitu sebesar 0,91 mg/l dan untuk
Mn terendah terdapat pada sampe 4 yaitu sebesar 0,39 mg/l.
ABSTRACT
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, puji dan syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT. Atas
berkah dan rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir Penelitian ini
sesuai waktu yang ditentukan. Shalawat beriring salam penulis kirimkan kepada
45
Tugas Akhir ini berjudul “Analisa Kandungan logam berat (Fe, Mn) Serta pH Di
menyadari bahwa penulisan Tugas Akhir ini belum sempurna karena keterbatasan
telah berusaha semaksimal mungkin dalam penyelesaian Tugas Akhir ini dengan
baik.
Penulisan Tugas Akhir ini tidak terlepas dari bantuan dan dukungan dari
berbagai pihak, oleh karena itu dalam kesempatan ini, penulis menyampaikan
(STTIND) Padang.
(STTIND) Padang.
46
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL
HALAMAN PENGESAHAN .............................................................. ii
RINGKASAN ........................................................................................ iii
ABSTRACT .......................................................................................... vi
KATA PENGANTAR .......................................................................... v
DAFTAR ISI ......................................................................................... vii
DAFTAR TABEL ................................................................................. x
DAFTAR GAMBAR ............................................................................ xi
47
an Masalah ......................................................................................... 4
usan Masalah...................................................................................... 5
n Penelitian......................................................................................... 5
2.1.1........................................................................................ Peng
nput......................................................................................... 37
48
2.2.2 ........................................................................................ P
roses........................................................................................ 37
2.2.3 ........................................................................................ O
utput........................................................................................ 38
Penelitian............................................................................................ 40
3.2.1........................................................................................ Temp
at Penelitian ............................................................................ 40
3.2.2........................................................................................ Wakt
u Penelitian ............................................................................. 40
bel Penelitian...................................................................................... 41
3.6.1........................................................................................ Tekni
k Pengolahan Data.................................................................. 43
49
3.6.2........................................................................................ Anali
4.2................................................................................................ Peng
5.2................................................................................................ Anali
sa Niai pH .......................................................................................... 56
5.3................................................................................................ Anali
mpulan................................................................................................ 58
6.2................................................................................................ Saran
............................................................................................................ 58
DAFTAR KEPUSTAKAAN
50
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
BAB I
PENDAHULUAN
pengolahan bijih setelah target mineral utama dipisahkan. Secara mineralogi air
asam tambang terdiri atas mineral seperti silika, silikat besi, magnesium, natrium,
asam dengan pH 2,8-3,4 (Munawar, 2007; Herma dan Zulkifli, 2006; Wulan et al,
2008).
memiliki sifat-sifat fisika yang tidak jauh berbeda dengan batubara asalnya, antara
lain kandungan kalorinya. Endapan ini dapat dimanfaatkan sebagai sumber energi
alternatif melalui pembuatan briket batubara. Namun polutan yang terdapat dalam
53
air asam tambang, yakni logam kadmium (Cd) dapat meracuni perairan dan
berdampak buruk bagi kesehatan makhluk hidup di sekitarnya. Selain itu juga
adalah sistem tambang bawah tanah dan tambang terbuka dimana terjadi
pembukaan lahan dan penggalian tanah dan batuan penutup. Tanah dan batuan
yang terkandung di batuan penutup dan batubara akan terekspos sehingga terjadi
air yang terdapat diarea penambangan, yang kemudian menghasilkan air asam
tambang adalah pyrite, calcopyrite, spalerite, milerite, dan galena. Mineral sulfida
sebagai logam dengan densitas, berat atom, atau nomor atom tinggi. Beberapa
mineral yang termasuk logam berat adalah besi, kobalt, seng, perak, indium,
neurophylla, atau dikenal dengan tumbuhan pohon cemara (Jurna Enny widyati,
2009). Adapun sekam padi juga termasuk sah satu tanaman yang dapat
mengakibatkan menurunnya kualitas air, air permukaan dan air tanah, selain itu
disepanjang aliran sungai serta akan mengganggu biota yang hidup didarat juga
biota diperairan.
kelapa. Sabut kelapa adalah jenis tanaman yang dapat digunakan sebagai
biomassa penjerap logam pada alat filter penjernih air. Penelitian menggunakan
sabut kelapa ini dapat mengetahui kemampuan biomassa sabut kelapa dalam
menurunkan kadar Cd, Fe, Cu dan TSS serta penetralan pH pada air asam
Selain sabut kelapa bisa juga menggunakan karbon aktif, daun cemara, dan
pasir sungai. Karbon aktif merupakan senyawa amorf yang dihasilkan dari bahan-
bahan yang mengandung karbon atau arang yang diperlakuan secara khusus untuk
senyawa-senyawa kimia tertentu atau sifat adsorpsi selektif, tergantung pada besar
atau volume pori-pori dan luas permukaan. Karbon aktif disini berfungsi sebagai
pengolahan air, air limbah, air tanah, pemurni pelarut, dan penghilang bau busuk
(Darmawan, 2008).
Pada PT. Allied Indo Coal Jaya memiliki masalah pada daerah front
kandungan gam berat dan yang terdapat pada PT. Allied Indo Coal Jaya.
Sehingga penelitian ini sangat penting dilakukan untuk mengetahui kadar logam
berat dan pH pada front penambangan tersebut. Analisis logam berat dan pH
Pengambilan data yang dilakukan yaitu mengambil sampel air asam kemudian
kadar logam berat dan pH, apakah sesuai dengan standar baku mutu air.
Sumatera Barat”.
Jaya.
Coal Jaya.
3. Belum diketahui kandungan logam berat yang terdapat pada PT.Allied Indo
Coal Jaya.
rumuskan diantaranya:
1. Apakah nilai pH dari air asam tambang di di PT.Allied Indo Coal Jaya
2. Apakah kandungan logam berat (Fe) yang terdapat pada air asam tambang
3. Apakah kandungan logam berat (Mn) yang terdapat pada air asam
tambang di PT.Allied Indo Coal Jaya sesuai dengan baku mutu air?
2. Menganalisa kandungan logam berat Besi (Fe) yang terdapat pada air asam
tambang di di PT.Allied Indo Coal Jaya sesuai dengan baku mutu air.
3. Menganalisa kandungan logam berat Mangan (Mn) yang terdapat pada air
asam tambang di di PT.Allied Indo Coal Jaya sesuai dengan baku mutu air.
1. Bagi Perusahaan
2. Bagi Peneliti
Dapat dijadikan sebagai salah satu masukan untuk pembuatan jurnal dan
dapat dijadikan sebagai referensi dan pedoman bagi mahasiswa yang akan
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
bawah ini:
batuan sedimen yang dapat terbakar, terbentuk dari endapan organik, utamanya
Batubara adalah batuan sedimen (padatan) yang dapat terbakar, berasal dari
(Wolf, 1984).
kimia dan fisika adalah heterogen dengan kandungan unsur utamanya yaitu
lain adalah senyawa anorganik pembentuk abu yang tersebar sebagai partikel
proses perubahan sebagai akibat dari pengarruh kimia dan fisika.Proses ini
Cara terbentuknya batubara melalui proses yang sangat panjang dan lama,di
ditinjau dari segi fisika,kimia,maupun biologis. Dikenal sebagai faktor yang akan
a. Antrasit
(luster) metalik, mengandung antara 86% - 98% unsur karbon (C) dengan
b. Bituminus
Australia.
c. Sub-bituminus
60
d. Lignit
Lignit atau batubara coklat adalah batubara yang sangat lunak yang
e. Gambut
Gambut atau berpori dan memiliki kadar air diatas 75% serta memiliki
Air asam tambang (AAT) atau dalam bahasa asingnya Acid Mine Drainage
(AMD) adalah air yang terbentuk di lokasi penambangan dengan pH rendah (pH
pembentukannya dipengaruhi oleh tiga faktor utama yaitu air, oksigen, dan batuan
Kegiatan penambangan ini dapat berupa tambang terbuka maupun tambang dalam
(bawah tanah).
berwarna merah kecoklatan, kuning dan kadang - kadang putih. Air tersebut bisa
saja bersifat asam maupun basa tergantung dari tingkat konsentrasi sulfat SO4²-
61
sodium, potassium, dan magnesium. Air asam tambang timbul apabila mineral-
mineral sulfida yang terkandung dalam batuan terpapar sebagai akibat pembukaan
bereaksi dengan air dan oksigen. Bakteri yang ada secara alami dapat
mempercepat reaksi yang bisa menyebabkan terjadinya air asam. Tanpa kehadiran
mineral sulfida pada batuan seperti pyrite atau besi sulfida, udara dan air, air asam
Air Asam Tambang menjadi salah satu dampak penting dari kegiatan
yang ditimbulkannya. Bila terjadi kasus Air Asam Tambang pada pascatambang,
harus mengeluarkan biaya yang sangat besar untuk melakukan penggalian dan
Air asam tambang terbentuk karena adanya reaksi antara mineral sulfida,
oksigen dan air.proses penambangan yang membuka lapisan tanah penutup suatu
batuan yang mengandung mineral sulfida akan membuat mineral sulfida terpapar
ke udara dan dengan mudahnya bereaksi dengan oksigen selain itu dengan adanya
hujan atau air tanah yang mengalir pada lapisan batuan tersebut membuat okidasi
mineral sulfida berjalan dengan baik yang akhirnya akan menghasilkan air asam.
tempat adalah:
b. Keberadaan oksigen, termasuk dalam hal ini adalah asupan dari atmosfir
d. Temperatur.
e. mikrobiologi
Berikut ini akan dijelaskan secara rinci proses terbentuknya air asam
tambang dalam beberapa tahap yang saling berkaitan dan tahap ini didasari
Bahan galian atau bijih yang ingin diambil dalam penambangan tentunya
bahkan bijih itu terdapat pada salah satu dari lapisan batuan tersebut.maka untuk
batuan yang ada diatasnya sehingga bijih atau bahan galian tersebut dapat diambil
64
mengandung mineral sulfida terpapar keudara sehingga mineral sulfida ini akan
mengalami oksidasi karena adanya air dan oksigen. Mineral-mineral sulfida yang
disertai proses oksidasi. Sulfur dioksidasi menjadi sulfat dan besi fero dilepaskan.
Dari reaksi ini dihasilkan dua mol keasaman dari setiap mol pirit yang teroksidasi.
Tahap ini merupakan kelanjutan tahap pertama, hasil reaksi pada tahap
pertama berupa larutan besi ferro dan ionisasi asam sulfat akan bereaksi dengan
oksigen kembali sehingga besi ferro dan ion H+ akan membentuk besi ferri dan
air. laju reaksi berjalan lambat. Dan pada tahap ini mulai terdapat bakteri oksidasi
sulfur dan bakteri oksidasi besi yaitu bakteri thiobacilus yang akan mempercepat
proses oksidasi. Pada tahap ini pH air asam ini berkisar di bawah 5.Berikut ini
5. Hidrolisa besi
65
Reaksi ketiga adalah hidrolisa dari besi. Hidrolisa adalah reaksi yang
memisahkan molekul air. Tiga mol keasaman dihasilkan dari reaksi ini.
Pembentukan presipitat ferri hidroksida tergantung pH, yaitu lebih banyak pada
pH di atas 3,5.
Reaksi keempat adalah oksidasi lanjutan dari pirit oleh besi ferri. Ini adalah
reaksi propagasi yang berlangsung sangat cepat dan akan berhenti jika pirit atau
besi ferri habis. Agen pengoksidasi dalam reaksi ini adalah besi ferri.
Hasil akhir dari keempat tahapan tersebut adalah besi sulfat jika mineral
sulfide yang teroksidasi merupakan mineral pyrite. Reaksi ini akan terus berlanjut
Oleh karena itu perlu diketahui jenis sulfur yang terdapat di dalam batuan
yang mudah teroksidasi adalah sulfur yang terdapat dalam bentuk mineral sulfida:
AIR SULFATE
PYRITE MANGAN
OXYGEN BESI
Air asam tambang dapat terjadi pada kegiatan penambangan baik itu
tambang terbuka maupun tambang bawah tanah. Umumnya keadaan ini terjadi
karena unsur sulfur yang terdapat di dalam batuan teroksidasi secara alamiah
didukung juga dengan curah hujan yang tinggi semakin mempercepat perubahan
oksida sulfur menjadi asam. Sumber–sumber air asam tambang antara lain berasal
penutup, sehingga unsur sulfur yang terdapat dalam batuan sulfida akan mudah
teroksidasi dan bila bereaksi air dan oksigen akan membentuk air asam tambang.
67
batuan buangan ( waste rock ). Jumlah batuan buangan ini akan semakin
Timbunan batuan yang berasal dari batuan sulfida dapat menghasilkan air
asam tambang karena adanya kontak langsung dengan udara yang selanjutnya
dampak negatif terhadap lingkungan. Adapun dampak negatif dari air asam
secara langsung karena air yang dipompakan ke sungai atau ke laut telah
salinity), hasil pemantauan disesuaikan dengan Baku Mutu Air Sungai dan Air
Laut. Namun apabila terjadi pencemaran dan biota perairan terganggu maka
68
binatang seperti ikan akan mati akibatnya mata pencaharian penduduk menjadi
terganggu.
2. Biota Perairan
dalam suatu perairan dapat digunakan sebagai indikator kualitas perairan. Pada
perairan yang baik dan subur benthos akan mengalami kelimpahan, sebaliknya
pada perairan yang kurang subur benthos tidak akan mampu bertahan hidup
tanaman. Tanah yang asam banyak mengandung logam - logam berat seperti besi,
tembaga, seng yang semuanya ini merupakan unsur hara mikro yang dibutuhkan
tanaman, sedangkan unsur hara makro yang sangat dibutuhkan tanaman seperti
fosfor, magnesium, kalsium sangat kurang. Akibat kelebihan unsur hara mikronya
adalah kandungan sulfida alami, paling umum yaitu dalam bentuk pirit. Apabila
mineral-mineral ini terkena oksigen dan air selama penambangan, maka akan
muncul di permukaan pada kondisi oksidasi. Banyak tipe dari mineral sulfida,
sulfida besi yang sering terdapat pada batubara yang didominasi pirit dan
tambang:
Tabel 2.1
Jenis-jenis Sulfida
oksidasi, maka mineral-mineral sulfida akan teroksidasi, bereaksi dengan air dan
oksigen menjadi kondisi asam tinggi, kaya akan sulfat. Komposisi logam dan
banyak.
sangat kecil tercampur dengan organik dari batubara dan juga tersebar disekitar
lapisan-lapisan dari sandstone dan shale. Sumber sulfur yang luas terdapat pada
Sulfat sulfur biasanya hanya ditemukan dalam jumlah minor dalam fresh
hasil dari pengaruh iklim dan oksidasi dari sulfida sulfur. Sulfat merupakan hasil
reaksi dari oksidasi pirit dan relatif tidak menghasilkan asam. Pirit atau sulfida
sulfur adalah penyebab sulfur yang utama dalam batubara biasanya berasosiasi
dengan batuan. Semua mineral-mineral sulfida itu mungkin hadir, besi sulfida
merupakan hal utama dan penghasil asam yang terutama. Berdasarkan maksimal
potensial asam dari korelasi tertutup antara sample overburden dan pirit sulfur
reaktif dari pirit sulfat, konsentrasi oksigen, kelarutan pH, sumber-sumber katalis,
Karakteristik dari air asam tambang adalah : pH dan ion hydrogen rendah, sulfat
2. meminimalkan risiko.
72
Tambang dapat disusun perencanaan pencegahan yang baik. Hal ini perlu
batuan yang berpotensi membentuk asam (PAF) dan batuan yang tidak berpotensi
cara menutup dan menimbun kembali dengan segera lokasi bekas penambangan
yang telah selesai diambil batubaranya agar jangan sampai terjadi oksidasi
mineral sulfida dengan air dan udara pada batuan pirit yang terbuka akibat proses
penambangan.
b. Mencegah Masuknya O2
mineral sulfida pada dasar lapisan ( floor ) batubaranya ditutup dengan air dengan
masuknya O2 sehingga tidak terjadi oksidasi antara mineral sulfida, O 2, dan air.
73
c. Capsule
terdapat air asam tambang pada lahan bekas penambangan dengan menambahkan
kapur (hydrated lime) ke dalam air. Jumlah penambahan bahan – bahan tersebut
selalu didasarkan pada hasil percobaan dan perhitungan dengan metode titrasi.
Hydrated lime adalah suatu bahan kimia yang sangat umum digunakan untuk
pada suhu 6000 C–9000 C dengan tekanan 1 atm sehingga menghasilkan CaO
Setelah terbentuk CaO, selanjutnya dilakukan proses hidrasi, yaitu CaO dilarutkan
dalam air.
3. Proses Sedimentasi
74
suatu unit operasi yang berfungsi untuk memisahkan solid dan liquid dari suspensi
untuk menghasilkan air yang lebih jernih dan konsentrasi lumpur yang lebih
a. Zona inlet mendistribusikan aliran air secara merata pada bak sedimentasi dan
Zona pengendapan Dalam zona ini, air mengalir pelan secara horizontal ke
arah outlet, dalam zona ini terjadi proses pengendapan.lintasan partikal tergantung
pada kecepatan pengendapan. Zona lumpur Dalam zona ini, lumpur terakumulasi
sekali lumpur masuk area ini, ia akan tetap disina. Kadang Kadang dilengkapi
sedimentasi.
settler. Settler dipasang pada zona pengendapan (Gambar 4.3) dengan tujuan
4. Pengujian
geokimia batuan terkait dalam pembentukan Air Asam Tambang. Adapun konsep
b. Jika sulfur dalam batuan tersebut terdapat dalam bentuk pirit, kandungan
pembentukan asam
c. Jika terdapat juga sulfur organik atau sulfat dalam jumlah yang cukup
d. Di dalam batuan selain pirit bisa juga terdapat material basa (alkaline),
menetralkan asam
pelepasan asam yang terkandung dalam sampel dikenal NAG test dan paste
pH.
Uji-uji di atas relatif tidak mahal sehingga dapat dilakukan untuk jumlah
sampel yang banyak, hasilnya seringkali dipakai untuk kriteria penapisan dalam
karena tidak dapat mentukan laju reaksi pembentukan Air Asam Tambang.
pencegahan telah dilakukan dengan baik, tetap saja ada Air Asam Tambang yang
terbangkitkan dan perlu diolah. Adapun Air Asam Tambang yang tak dapat
c. Srockpile batubara
atau perawatan oleh manusia secara regular. Suatu sistem pengolahan air yang
memanfaatkan sumber energi yang tersedia secara alami seperti gradien topografi,
dalam suatu biosistem seperti alami tetapi buatan manusia yang mendukung reaksi
78
ekologi da geokimia. Proses tersebut tidak memerlukan tenaga atau bahan kimia
setelah kontruksi dan akan berumur puluhan tahun dengan bantuan manusia
Dengan adanya kolam pengendap lumpur diharapkan semua air yang ada
keluar dari daerah penambangan benar-benar air yang sudah memenuhi ambang
batas yang diizinkan sesuai dengan baku mutu lingkungan. Pemerintah telah
menetapkan baku mutu air dan baku mutu limbah cair sebagai rambu - rambu
dalam pengendalian kualitas air. baku mutu air sebagai batas atau kadar makhluk
hidup, zat, energy dan komponen lain yang ada atau harus ada unsur pencemar
yang dapat ditenggang dalam sumber air tertentu, sesuai dengan peruntukannya.
kimia. Parameter fisika yang biasa digunakan dalam penentuan kualitas air adalah
organic. Selain itu terdapat ion-ion didalam perairan yang dapat mempengaruhi
79
kualitas air. Ion utama diantaranya adalah kalsium, magnesium, natrium, klorida
Negara Lingkungan Hidup Nomor 113 Tahun 2003 tentang baku mutu air limbah
antaranya adalah angka pH, residu tersuspensi, kadar besi total dan kadar mangan
total.
Tabel 2.2
Baku Mutu Air Berdasarkan Kepmen lingkungan hidup No.113 ,thn. 2003
tohor. Kapur merupakan salah satu batuan yang dapat digunakan untuk
Ada beberapa macam kapur yang dapat digunakan, yaitu kapur pertanian (CaCo 3),
kapur tohor (CaO), kapur tembok (Ca(OH)2), dolomite (CaMg(Co3)2) dan kapur
Silika (CaSiO3).
tinggi nilai penetrasi suatu kapur, makin tinggi daya peningkatan pH dan berarti
makin sedikit jumlah kapur yang digunakan untuk meningkatkan pH dalam satu
satuan.
1. Karbon Aktif
Batu Bara adalah bahan bakar hidrokarbon padat yang terjadi dari tumbuhan-
tumbuhan akam kondisi bebas oksigen yang berlangsung pada tekanan serta
yang mengandung karbon atau arang yang diperlakukan secara khusus untuk
mendapatkan daya adsorpsi yang tinggi. Karbon aktif dapat mengadsorpsi gas dan
besar atau volume pori-pori dan luas permukaan. Daya serap karbon aktif sangat
besar, yaitu 25-100% terhadap berat karbon aktif (Darmawan, 2008). Karbon aktif
Biasanya berbentuk powder yang halus dengan diameter pori 1000 Aø,
pengganggu.
Biasanya berbentuk granular atau pelet yang sangat keras, diameter porinya
10-200 Aø, umumnya digunakan pada fase gas yang berfungsi untuk
Karbon aktif berbentuk serbuk dengan ukuran lebih kecil dari 0,18 mm.
Karbon aktif bentuk granular/tidak beraturan dengan ukuran 0,2 -5 mm. Jenis
ini umumnya digunakan dalam aplikasi fasa cair dan gas. Beberapa aplikasi dari
jenis ini digunakan untuk: pemurnian emas, pengolahan air, air limbah dan air
utamanya adalah untuk aplikasi fasa gas karena mempunyai tekanan rendah,
karet ban arang aktif yang mempunyai sifat radikal dan serbuk sangat halus,
pertambangan.
2. Sabut Kelapa
Sabut kelapa adalah jenis tanaman yang dapat di gunakan sebagai biomasa
penjerap logam pada saat filter penjernih air. Sabut kelapa (cocos nocifera) pernah
seperti natrium, kalium dan sulfida yang dapat mengalami oksidasi pirit sehingga
kelapa untuk menurunkan kadar Cd, Fe, Cu dan TSS serta peningkatan pH pada
persentase material dinding sel sebagai sumber pengikatan logam yang tinggi dan
juga biomassa. Mawar D. Silalahi (2007) telah meneliti pemanfaatan sabut kelapa
untuk menurunkan kadar Mn (II) dalam air sumur di wilayah Jakarta. Hasil
didapatkan bahwa penyisihan Mn (II) dari air sumur untuk sabut kelapa tanpa
perlakuan jauh lebih besar daripada sabut kelapa perlakuan yaitu 99.56% terhadap
85
diaktifkan dalam menurunkan Zn (II), Cu (II) dan Cr (VI) pada limbah industry
tekstil. Penelitian lain juga menyebutkan serbuk sabut kelapa (coco peat) dapat
menyerap air, oli, Fe (II) dan Mn (II) (Gopalakrishnan et al, 2009; Silalahi et al,
filter biomassa berhasil menurunkan kadar logam air gambut dengan debit rendah
logam (Cd, Fe, Cu), Total Padatan Tersuspensi (TSS) dan meningkatkan pH. Oleh
karena itu penelitian ini perlu dilakukan agar ditemukan alternatif pengolahan air
asam tambang yang efektif, murah dan mudah dilakukan (Priyanto, 2009).
d. Daun Cemara
Pohon cemara adalah pohon yang berbatang tinngi lurus seperti tiang
neurophylla, atau dikenal dengan tumbuhan pohon cemara (Jurnal: Enny widyati,
Tabel 2.3
Jenis Tanaman Yang Dapat Di ManfaatkanUntuk Mengakumulasi Logam
Logam Nama Tumbuhan Jenis Tumbuhan
(Metal) (Species )
Aluminium (Al) Hordeum vulgare Jali/barley
Arsen (As) Pteris vitata Paku-pakuan
H. annus Bunga matahari
Chromium (Cr) Brassica matula Kubis-kubisan
e. Sekam Padi
yang merupakan makan beras mencapai 3 miliar atau hampir mendekati setengah
Sekam padi merupakan kulit dari padi yang bisa menurukan logam berat
f. Pasir Sungai
Pasir sungai adalah nilai berat jenisnya yang relatif tinggi di bandingkan
2. Pengambilan sampel
Barat.
3. Mekanisme kerja
dialirkan dengan pompa menuju alat pengolah air filter biomassa agar
sehingga air mengalir dari saluran masuk menuju bagian atas tabung,
agar air limbah mengalir dari bak penampung awal masuk ke dalam
tabung filter. Air limbah yang keluar dari saluran keluar filter ditampung
pengolahan.
Tabel 2.4
Data Hasil Pengulangan Penelitian Pemanfaatan Filter Biomassa
Sebelum Sesudah penyaringan (mg/L) Rata-rata sesudah
Variabe Penyaringa
l n P1 P2 P3 P4 P5 penyaringan(mg/
L)
(mg/L)
E = So-S X 100 %
So
Ket : E = Efisiensi alat
S = Kadar sesudah
2.2.1 Input
1. Data Primer
Adapun data primer yang dibutuhkan dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut:
2. Data Sekunder
sebagai berikut:
Pada bagian proses ini dilakukan pengolahan dan analisa dari data-data yang
2.2.2 Output
4. Menganalisa nilai pH dari air asam tambang di di PT.Allied Indo Coal Jaya
sesuai dengan baku mutu air Kepmen Lingkungan Hidup No. 113 Tahun
2003.
5. Menganalisa kandungan logam berat Besi (Fe) yang terdapat pada air asam
tambang di di PT.Allied Indo Coal Jaya sesuai dengan baku mutu air
6. Menganalisa kandungan logam berat Mangan (Mn) yang terdapat pada air
asam tambang di di PT.Allied Indo Coal Jaya sesuai dengan baku mutu air
Output
Input Proses
92
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
sistematik dan terus menerus terhadap suatu masalah dengan tujuan digunakan
praktis dapat diaplikasikan. Walaupun ada kalanya penelitian terapan juga untuk
Wilayah izin usaha pertambangan PT. Allied Indo Coal Jaya secara
geografis daerah penambangan tersebut terletak pada koordinat 1000 46’ 48” BT -
1000 48’ 47” BT dan 00 35’ 34” LS – 00 36’ 59” LS dengan batas lokasi kegiatan
sebagai berikut:
1. Sebelah utara: Wilayah desa Batu Tanjung dan Desa Tumpuak Tangah,
2. Sebelah timur: Wilayah Jorong Bukit Bua dan Koto Panjang Nagari V
Sawahlunto.
94
4. Sebelah barat: Wilayah Desa Salak dan Desa Sijantang Koto, Kecamatan
dengan Waktu tempuh 3-4 jam dengan menggunakan roda dua dan roda empat.
3.4.1 Data
Data yang dibutuhkan dalam penelitian ini terdiri dari data primer dan data
sekunder.
3. Data Primer
Adapun data primer yang dibutuhkan dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut:
4. Data Sekunder
sebagai berikut:
47
48
1. Mengambil sampel air asam tambang sebanyak 3 liter pada 4 titik lokasi
pengambilan sampel
a. Karbon aktif
b. Sabut kelapa
c. Daun cemara
d. Padi
e. Pasir sungai
3. Melakukan pengujian pH air kandugan logam air (Mn dan Fe) di laborotorium
Balai Diklat Tambang Bawah Tanah sebelum dan sesudah proses penetralan.
1 2 3 4
yang sudah ditetapkan. Pada pengolahan data ini ada beberapa hal yang akan
dibahas yaitu:
1. Karbon Aktif
2. Sabut Kelapa
3. Daun Cemara
4 4. Padi
5. Pasir Sungai
Air Asam Tambang di tampung pada tangki berkapasitas 3-4 liter dan
dialirkan melewati rangkaian alat. Aliran air yang melalui rangkaian alat melalui
5 buah filter yaitu, daun Karbon aktif, Sabut kelapa, Daun cemara, padi, dan yang
terakhir Pasir sungai. Setelah melalui 5 buah filter maka air asam tambang
dialirkan ke tempat penampungan akhir atau ember. Permeat yang keluar dari
filter sabut kelapa di tampung pada ember penampungan untuk kemudian di ukur
maka dilakukan analisis data dari pengolahan data yang didapat. Pada analisis
data ini dapat menentukan hasil akhir dari penelitian yang dilakukan, yaitu
Identifikasi Masalah
1. Terdapatnya genangan air pada front penambangan PT.Allied
Indo Coal Jaya.
2. Belum optimalnya pengelolaan kualitas air asam tambang di
PT.Allied Indo Coal Jaya.
3. Belum dilakukannya penetralan air asam tambang di PT.Allied
Indo Coal Jaya.
Tujuan Penelitian
4. Menganalisa nilai pH dari air asam tambang di di
PT.Allied Indo Coal Jaya sesuai denagan baku mutu air.
5. Menganalisa kandungan logam berat Besi (Fe) yang
terdapat pada air asam tambang di di PT.Allied Indo Coal
Jaya sesuai dengan baku mutu air.
6. Menganalisa kandungan logam berat Mangan (Mn) yang
terdapat pada air asam tambang di di PT.Allied Indo Coal
Jaya sesuai dengan baku mutu air
A
52
Pengolahan Data
Analisa Data
Kandungan logam berat Fe dan Mn serta pH air
mengacuterhadap kepmen lingkungan hidup No.113 Tahun
2013
Hasil Penelitian
1. Nilai pH dari air asam tambang di di PT.Allied Indo Coal Jaya
sesuai denagan baku mutu air.
2. Kandungan logam berat Besi (Fe) yang terdapat pada air asam
tambang di di PT.Allied Indo Coal Jaya sesuai dengan baku
mutu air.
3. Kandungan logam berat Mangan (Mn) yang terdapat pada air
asam tambang di di PT.Allied Indo Coal Jaya sesuai dengan
baku mutu air.
Gambar 3.4 Diagram Alur Penelitian
BAB IV
PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA
Bab ini berisikan tentang pengumpulan data yang diperlukan dalam penelitian
analisa kandungan logam berat dan pH di tambang batubara PT. Allied indo coal
Sebelum melakukan analisa kandungan logam berat dan pH, terlebih dahulu
dilakukan pengumpulan data yang diperlukan dalam penelitian ini berupa data
primer dan data sekunder yang bersumber dari pengamatan langsung di lapangan
1. Data lapangan
dari pit penambangan batubara PT. Allied Indo Coal Jaya Parambahan,
dari plastik yang dilakukan sebanyak 4 titik. Pada setiap titik diambil air asam
tambang sebanyak 7,5 liter. Setelah sampel air asam diambil 1,5 liter untuk
pengujian kadar sebelum dan 6 liter untuk dimasukkan ke alat filtrasi. Setelah di
Pada gambar 4.1 dapat kita lihat bahwa sang penulis sedang
PT. Alliet Indo Coal Jaya. Air sampel tersebut nantinya akan digunakan untuk proses
pengujian pH logam berat dengan menggunakan alat filtrasi yang penulis buat.
yang terdiri atas karbon aktif, sabut kelapa, daun cemara, sekam padi, pasir sungai,
55
dan saringan dibagian paling atas. Nantinya penulis akan menuangkan air asam
dalam wadah media penetralan selama ±45 menit, kemudian barulah air tersebut di
3. Data laboratorium
Data yang didapatkan pada pengujian laboratorium adalah data kadar logam berat
dan pH.
Tabel 4.1
Kadar Sebelum dan Sesudah Logam Berat dan pH
No Parameter Sebelum Sesudah
1 2 3 4 1 2 3 4
2 Besi (Fe) 0,07 0,14 0,02 0,04 0,35 0,37 0,05 0,02
(Mn)
Pada Tabel 4.1 dapat dilihat kadar pH sampel sebelum penetralan lebih
tinggi dari pada pH sesudah penetralan, kecuali pada sampel sampel 2. Kadar besi
(Fe) sampel sebelum penetralan lebih rendah jika dibandingkan dengan kadar besi
(Fe) sesudah penetralan, kecuali pada sampel 4. Sedangkan, Kadar Mangan (Mn)
sebelum penetralan lebih rendah jika dibanding dengan kadar Mangan (Mn) sesudah
penetralan. Dari pernyataan diatas dapat disimpukan bahwa pH pada sampel kolom 2
56
2. Peta Topografi.
1. pH Air
Pengujian alat fitrasi untuk menurunkan kadar logam berat dan pH pada air asam
pada sampel air asam tambang sebelum dan sesudah perlakuan hal ini dapat dilihat
Tabel 4.2
Kadar Sebelum dan Sesudah pH
Parameter Sebelum Sesudah
1 2 3 4 1 2 3 4
pH 7,92 7,78 7,79 7,97 7,79 8 7,52 7,48
57
8
7,9
7,8
pH 7,7
7,6 Sebelum
7,5 Sesudah
7,4
7,3
7,2
Sampel 1 Sampel 2 Sampel 3 Sampel 4
sebelum dan sesudah filtrasi untuk parameter pH air. Dari histogram tersebut dimana
Tabel 4.3
Kadar Sebelum dan Sesudah Besi (Fe)
Parameter Sebelum Sesudah
1 2 3 4 1 2 3 4
Besi (Fe) 0,07 0,14 0,02 0,04 0,35 0,37 0,05 0,02
58
0,4
0,35
0,3
Besi
0,25
(Fe) Sebelum
0,2
0,15 Sesudah
0,1
0,05
0
Sampel 1 Sampel 2 Sampel 3 Sampel 4
sebelum dan sesudah filtrasi untuk parameter Besi (Fe). Dari histogram tersebut
3. Mangan (Mn)
Tabel 4.4
Kadar Sebelum dan Sesudah Mangan (Mn)
Parameter Sebelum Sesudah
1 2 3 4 1 2 3 4
(Mn)
59
1,8
1,6
1,4
Mangan 1,2
1
(Mn) Sebeum
0,8
Sesudah
0,6
0,4
0,2
0
Sampel 1 Sampel 2 Sampel 3 Sampel 4
sebelum dan sesudah filtrasi untuk parameter Mangan (Mn). Dari histogram tersebut
disebabkan oleh berbagai hal. Keterbatasan penyerapan pH, Fe dan Mn oleh biomassa
dapat dikarenakan proses biosorpsi merupakan proses yang terjadi sampai dicapai
kesetimbangan antara jumlah yang terserap dalam padatan dengan jumlah logam
menyerap logam berat dan pH adalah kepadatan dan kerapatan partikel. Karena
semakin halus ukuran adsorben, maka daya adsorpsi akan semakin besar. Selain itu,
60
waktu kontak ion logam dengan biomassa adalah paramereter penting dalam proses
absorpsi.
pada rangkaian alat filtrasi yang terdapat pada dinding sel berfungsi meningkatkan
Tabel 4.5
Perbandingan Kadar Sebelum Dan Sesudah
No Parameter Sebelum Sesudah Selisih Satuan
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 pH 7,92 7,78 7,79 7,97 7,79 8 7,52 7,48 0,13 0,22 0,27 0,49 -
2 Besi (Fe) 0,07 0,14 0,02 0,04 0,35 0,37 0,05 0,02 0,28 0,23 0,03 0,02 mg/L
3 Mangan 0,79 0,91 0,44 0,39 1,66 1,38 0,85 0,7 0,87 0,47 0 0,31 mg/L
(Mn)
Pada tabel 4.5 dapat kita amati perbandingan yang terjadi antara pH, Besi
(Fe), Mangan (Mn) sebelum dan setelah perlakuan serta selisih antara sebelum
BAB V
ANALISIS DATA
Kegiatan tambang terbuka dilakukan dengan menggunakan pengeboran dan
dilakukan analisa kandungan logam berat dan pH untuk menurunkan kadar logam
menggunakan alat filtrasi didapat kadar sebelum untuk sampel 1 Fe = 0,07 dan
Terjadinya peningkatan kadar logam berat pada sampel 1 sebanyak 0,3 dan sampel 2
sebanyak 0,23.
menggunakan alat filtrasi didapat kadar sebelum untuk sampel 3 Fe = 0,02 dan
sampel 4 Fe = 0,04. Kadar sesudah sampel 3 Fe = 0,05 dan sampel 4 Fe = 0,02. Pada
sampel 3 mengalami kenaikan kadar logam berat sebanyak 0,03. Dan pada sampel 4
menggunakan alat filtrasi didapat kadar sebelum untuk sampel 1 Mn = 0,79 dan
Terjadinya peningkatan kadar logam berat pada sampel 1 sebanyak 0,87 dan sampel
2 sebanyak 0,47.
62
menggunakan alat filtrasi didapat kadar sebelum untuk sampel 3 Mn = 0,44 dan
Terjadinya peningkatan kadar logam berat pada sampel 3 sebanyak 0,41 dan sampel 4
sebanyak 0,31.
sampel 4 pada Fe. Meskipun mengalami kenaikan, kadar dari logam berat masih
berada pada standar dari kadar logam berat atau sama dengan tidak melebihi dari
pada alat filtrasi didapatkan kadar sebelum pada sampel 1 pH = 7,92 dan sampe 2 pH
penurunan pada pH untuk sampel 1 sebanyak 0,13 dan untuk sampel 2 terjadi
pada alat filtrasi didapatkan kadar sebelum pada sampel 3 pH = 7,92 dan sampe 4 pH
penurunan pada pH untuk sampel 3 sebanyak 0,4 dan sampel 4 sebanyak 0,49.
penaikan namun masih tetap berada pada standar pH pada baku mutu air yaitu berada
pada 6-9.
laboratorium untuk logam berat Fe pada sampel 1, 2 dan 3 mengalami kenaikan dan
sampel 4 mengalami penurunan. Untuk sampel 1, 2 dan 3 sebanyak 80%, 62% dan
60% dan sampel 4 mengalami penurunan sebanyak 50%. Untuk logam berat Mn
mengalami kenaikan kadar pada semua sampel sampel 1 52%, sampel 2 34%, sampel
2,75% dan sampel 1, 3 dan 4 mengalami penurunan sebanyak 1,66%, 3,59% dan
6,55% . Ini disebabkan adanya pengaruh sabut kelapa yang mempengaruhi logam
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
6.1 Kesimpulan
untuk sampel 1 = 7,79, sampel 3 = 7,52 dan sampel 4 = 7,78. Dan sampel 2 = 8
terjadi kenaikan pH. Namun, kandungan pH masih sesuai dengan baku mutu
2. Penyaringan air asam tambang menggunakan media fitrasi terjadi kenaikan pada
logam berat Besi (Fe) untuk sampel 1 = 0,35, sampel 2 = 0,37 dan sampel 3 =
0,05. Dan sampel 4 = 0,02 terjadi penurunan. Namun, kandungan logam berat
3. Penyaringan air asam tambang menggunakan media filtrasi terjadi kenaikan pada
logam berat Mangan (Mn) untuk sampel 1 = 1,66, sampel 2 = 1,38, sampel 3 =
0,85 dan sampel 4 = 0,7. Namun, kandungan logam berat masih sesuai dengan
6.2 Saran
1. Proses pengelolaan air asam tambang agar dapat dilakukan lebih efektif untuk
3. Perlu dilakukan lagi dengan lebih kompresif dengan sampel yang lebih banyak,
DAFTAR KEPUSTAKAAN
Ervil Riko,dkk, Buku Panduaan Penulisan dan Ujian Skripsi STTIND Padang,
Sekolah Tinggi Teknologi Industri Padang, Padang, 2014.
Pinandri A.W, dkk, 2011. “Uji Efektifitas Dan Efisiensi Filter Biomassa
Menggunakan Sabut Kelapa (Cocos Nucifera) Sebagai Bioremoval Untuk
Menurunkan Kadar Logam (Cd, Fe, Cu), Total Padatan Tersuspensi (Tss) Dan
Meningkatkan Ph Pada Limbah Air Asam Tambang Batubara”. Program Studi
Kesehatan Masyarakat, UNLAM, 2011.
Octiana R.E, dkk, 2014. “Analisis Derajad Keasaman Da Oksigen Terlarut Pada
Air Asam Tambang: Studi Kasus Void M4e-West Di Pt Jorong Barutama
Greston”. Program Studi Teknik Lingkungan, Universitas Lambung Mengkurat,
2014.
Nabil Makarim, 2003. “Baku Mutu Air Limbah Bagi Usaha Atau Kegiatan
Pertambangan Batubara”.
https://www.google.co.id/search?q=gambar+sabut+kelapa&safe=strict&tbm=isch&so
urce=iu&ictx=1&fir=Bg008Sf9cYlliM%253A%252CyXicRaPMXoypfM%252C_&u
sg=AI4kRieFW6nef163r1wHnXCGv31OuGzw&sa=X&ved=2ahUKEwj32PPC3NL
dAhWQfCsKHWsBBy4Q9QEwAHoECAUQBA#imgrc=L44LEXn6gmzeCM:
http://dauncemarajarum.blogspot.com/
https://mediatani.co/mengenal-lebih-jauh-mengenai-manfaat-media-tanam-sekam-
padi/
68
LAMPIRAN
69
70
71
72
DOKUMENTASI LAPANGAN
Alat Filter
73
LEMBARAN KONSULTASI
Pembimbing I
LEMBARAN KONSULTASI
7
29-09-2018
1. Perbaiki standart baku mutu air.
2. Histogram diperiksa kembali input
datanya. Dan ceritakan untuk masing-
masing histogram.
3. Perbaiki anaisa data dan kesimpulan
menjawab.
a. Kandungan Fe
b. Kandungan Mn
c. pH air
8
10
11
Pembimbing II
BIODATA WISUDAWAN/TI
No. Urut :
Nama : Tila Restiawati
Jenis kelamin : Perempuan
Tempat/tanggal lahir : Padang Lawas, 05-01-1996
NPM : 1410024427146
Program Studi : Teknik Pertambangan
Tanggal lulus : 03 November 2018
IPK : 3,00
Predikat lulus : Sangat Memuaskan
Judul skripsi : Analisa Kandungan Logam
Berat (Fe, Mn) Serta Ph Di
PT. Allied Indo Coal
Parambahan, Sawahlunto-
Sumatera Barat
Dosen pembimbing : Jevie C Eka Putra, MT
Refky Adi Nata, ST, MT
Asal SMA/SMK : SMAN 1 LUHAK NAN
DUO
Nama Orang Tua : Jumadi, SE
Syamsimar, S. Pd. I
Alamat/Tlp/Hp : Padang Lawas, kec. Luhak
Nan Duo
Email/Gmail : tilarestiawati@ymail.com
Tlp/Hp : 085265785526