Anda di halaman 1dari 17
21 211 BABII TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Irritable Bowel Syndrom (IBS) Berdasarkan Medis Barat Definisi Irritable Bowel Syndrom (IBS) Irritable bowel syndrome (IBS) bisa disebut kejang (spastic) usus besar atau colitis (radang usus besar) lendir/getah (mucus), adalah gangguan motilitas (yang dapat merubah sutu keadaan) yang melibatkan usus kecil dan usus besar yang terkait dengan berbagei derajat nyeri dibagian abdomen, konstipasi, atau diare, sebagian besar sebagai reaksi terhadap pada individu yang rentan stres, Sakit perut (abdominal) cenderung dipicu oleh makanan dan mungkin hilang setelah adanya pergeraken usus besar (@owel). Mungkin disertai dengan keluhan gastrointestinal. (gastrointestinal adalah berhubungan dengan masalah pencernaan), seperti, perut kembung, mual, keluarnya lendir, perasaan tidak tuntas ketika buang air besar, atau nyeri pada anus dan rektum. IBS juga memiliki berbagai gejala yang bersifat tidak tercema secara alami. Di antaranya adalah sakit kepala, kelelahan, kelesuan, depresi, kecemasan, dan konsentrasi yang buruk. Akan tetapi tidak semua orang penderita IBS mengalami dengan gejalaini. IBS umumnya terjadi pada orang bekerja pada usia 20-45 tahun. Setidaknya satu dari sepersepuluh pekerja pernah mengalaminya, Wanita lebih sering terkena dibandingkan Pria Akan tetapi kebanyakan orang mengalami cenderung hal yang sama. Penderita IBS mempengaruhi wanita 212 tiga kali lebih banyak daripada pria dan, seteleh flu biasa, adalah penyebab paling umum berikutnya dari bolos sekolah untuk Pelajar dan pekerjaan untuk karyawan perusahaan. (Flaws and Philippe, 2005) IBS adalah salah satu gangguan gastrointestinal fungsional muri. Meskipun gangguan ini selalu ada, itu tidak dialeui oleh medis Barat sampai sekitar 50 tahun yang lalu dan baru menjadi diagnosis umum dalam 20 tahun terakhir Menurut definisi dalam teori medis barat, gangguan fungsional adalah gangguan di mana tidak ada penyebab struktural secara anatomis, biokimia, atau infeksi yang diketahui. (Flaws and Philippe, 2005) Patofisiologi Irritable Bowel Syndrom (IBS) Patofisiologi yang tepat dari IBS masih belum diketahui Kemungkinan faktor yang telah diusulkan adalah: perubahan motilitas usus, peningkatan sensitivitas visceral, komunikasi otak-usus yang tidak teratur dan kadar serotonin yang abnormal dalam saluran Gl, aktivasi kekebalan, perubahan mikroflora usus, falttor genetik dan tekanan psikososial. (Chin, 2012). Tetapi para pencliti bekerja pada teori bahwa ada hubungan langsung antara saluran gastrointestinal dan sistem saraf pusat. IBS disebabkan oleh motilitas (atau gerakan) yang abnormal dan peningkatan sensitivitas nyeri pada usus. Fungsi motorik mungkin lebih rendah dari normal, menyebabkan diare. Peningkatan frekuensi dan kekuatan kontralesi di usus besar menyebabkan konstipasi. Nyeri disebabkan oleh peningkatan kkontraksi atau spasme dan peningkatan sensitivitas saraf di saluran usus Orang dengan IBS mungkin mengalami rasa sakit bahkan dari kontraksi normal dan jumlah gas usus yang normal Konekst otal-usus seperti itu akan menjelaskan mengapa gangguan emosional memengaruhi usus dan mengapa gejala usus memengaruhi suasana hati. Selain itu, dalam upaya untuk lebih memahami IBS, para peneliti sedang mengembangkan teknike yang lebih canggih dan sensitif untuk mengukur aktivitas fisiologis di saluran pencemaan. (Flaws and Philippe, 2005). Gejala IBS mirip dengan penyakit umum lainnya, beberapa di antaranya bisa sangat serius, Kondisi yang mungkin membingungkan dengan IBS termasuk intoleransi laktosa, infeksi bakteri atau parasit, dan kanker usus besar atau ovarium, untuk menyebutkan beberapa saja. Untuk alasan ini, tergantung pada tingkat keparahan/kerumitan gejala seseorang, kkarena factor usia, dan Kesehatan umum lainnya, pengujian mungkin diperiuken untuk mengabaiken kemungkinan kondisi lain sebelum diagnosis IBS tercapai. Gejala IBS disebabkan oleh motilitas (atau gerakan) yang abnormal dan peningkatan sensitivitas nyeri pada usus. Fungsi motorik mungkin lebih rendah dari normal, menyebabkan diare. Peningkatan frekuensi dan kekuatan kontraksi di usus besar menyebabkan konstipasi Nyeri disebabkan oleh peningkatan kontraksi atan spasme dan peningkatan sensitivitas saraf di saluran usus. Orang dengan IBS mungkin mengalami rasa sakit bahken dari kontraksi normal dan jumleh gas usus yang normal Tehap awel dan selanjutnya dari IBS dapat dipicu oleh faktor emosionel, makanan, beberapa obat-obatan, dan hormon. Banyak orang dengan IBS 213 214 memiliki siwayat infeksi parasit atau trauma dimasa lalu, termasuk pelecehan fisik atan seksual (Syam, 2022 Etiologi Irritable Bowel Syndrom (IBS) Irritable Bowel Syndrome adalah salah satu gangguan gastrointestinal fungsional mumi. Meskipun gangguan ini selalu ada Inritable bowel syndrome (IBS) adalah diagnosis bagi orang yang terus- menerus terganggu oleh sembelit, diare, kembung, mual, sakit perut atau perasaan tidak enak, enteh sendiri-sendiri atau gebungan, IBS merupakan kondisi kronis yang mungkin terjadi secara hilang-timbul dalam hidup (Syam. 2022 Kondisi Klinis Penyebab Irritable Bowel Syndrome (IBS) Dalam kondisi gejala klinik dari IBS biasanya bervariasi diantaranya nyeri perut, kembung dan rasa tidak nyaman di perut, Gejala lain yang menyertai biasanya perubahan defekasi dapat berupa diare, konstipasi atau diare yang diikuti dengan konstipasi. Diare terjadi dengan karakteristike feses yang lunak dengan volume yang bervariasi. Konstipasi dapat terjadi beberapa hari sampai bulan dengan diselingi diare atau defekasi yang normal (Syam, 2014) Selain itu Klien juga sering mengeluh perutnya terasa kembung dengan produksi gas yang berlebihan dan melar, feses disertai mucus, keinginan defekasi yang tidak bisa ditahan dan perasaan defekasi tidak sempuma Gejala hilang setelah beberapa bulan dan kemudian kambuh Kembali pada beberapa orang, sementara pada yang lain mengalami pemburukkan gejala Pada sekitar 3-35% penderita gejala IBS muncul dalam 6 sampai 12 bulan setelah infeksi sistem gastrointestinal. Secara khusus ditemukan sel inflamasi mukosa terutama sel mast di beberapa bagian duodenum dan colon (Syam, 2014) Gejala kondisi Klinis dari IBS berdasarkan atas kniteria gejala mempertimbangkan demografi Klien (umur, jenis kelamian dan ras) dan menyingkirkan penyakit organik. Melalui anamnesis riwayat secara spesifik menyingkirkan gejala alarm (red flag) seperti penurunan berat badan, perdarahan per rektal, gejela noktumal, riwayat keluarga dengan kanker, pemakaian antibiotik dan onset gejala setelah umur 50 tahun, (Syam,2014) Tidak ada tes diagnosis yang kiusus, diagnosis ditegakcan secara Mdinis. Pendekatan klinis ini kemudian dipakai guideline dengan berdasarkan kriteria diagnosis. Saat ini ada beberapa kriteria diagnosis untuk IBS diantaranya kritena Manning, Rome I, Rome II, dan Rome III (Syam, 2014) Menurut kriteria Rome Ill, nyeri perut atau rasa tidak nyaman setidaknya 3 hari per bulan dalam 3 bulan terakhir dihubungkan dengan 2 atau lebih hal berikut. a Membaik dengan defekasi, b. Onset dihubungkan dengan perubahan pada frekuensi kotoran, 10 c. Onset dihubungkan dengan perubahan pada bentuk (penampakan) dani kotoran Kriteria terpenuhi selama 3 bulan terakhir dengan onset gejala setidaknya 6 bulan sebelum diagnosis, Gejala penunjang yang tidak masuk dalam kriteria diagnosis meliputi kelaianan pada fekuensi kotoran (Gx/hari), kelainan bentuk kotoran (kotoran keras atau kotoran encer/berair), defekasi strining, urgency, juga perasaan tidak tuntas saat buang air besar, mengeluarkan mukus dan perut kembung (Syam,2014) Tahap 1. Kriteria Manning Gejala yang sering didapat a Feces cair pada saat nyeri b. Frekuensi BAB bertambah pada saat nyeri c ‘Nyeri kurang setelaeh BAB 4. Tampak abdomen distensi Gejala tambahan yang sering muncul a Lendir saat BAB b. _Perasaan tidak lampias pada saat BAB Tahap 2. Kntena Rome II a Sedikitnya 12 minggu atau lebih (tidak harus berurutan) selama 12 bulan teralchir dengan rasa nyeri atau tidak nyaman di abdomen, disertai dengan adanya 2 dari 3 hal berikut 7 - Nyeri hilang dengan defekasi - Awal kejadian dihubungkan dengan perubahan frekuensi defekasi — Awal kejadian dihubungkan dengan adanya perubahan fese b. Gejalalain: - Ketidaknormelan frekuensi defekasi - Kelainan bentuk feses - Ketidaknormelan proses defekasi (harus dengan mengejan, inkontinensia defekasi, atau rasa defekasi tidak tuntas) - Adanya mukus/lendir dan Kembung 2.15 Penanganan Irritable Bowel Syndrome (IBS) Penatalaksanaan IBS meliputi modifikasi diet, intervensi psikologi, dan terapi farmakologi Ketiga bentuk pengobatan ini harus berjalan bersamaan. Dalam memberikan obat-obatan mempunyai efek samping dan yang juga akan memperburuk kondisi psikis pasien. Target terapi IBS adalah mengurangi gejala schingga meningkatkan kualitas hidup pasien (Syam, 2014). Modifikasi diet terutama meningkatkan konsumsi serat pada IBS predominan konstipasi. Sebaliknya pada pasien IBS dengan predominan diare konsumsi serat dikurangi. Pada IBS tipe konstipasi peningkatan konsumsi serat juga disertai konsumsi air yang 12 meningkat disertai aktivitas olah raga rutin. Selanjutnya menghindari makanan dan minuman yang dicurigai sebagai pencetus, jika menghilang setelah menghindari makanan tersebut coba lagi setelah 3 bulan secara bertahap Oligosakarida yang difermentasi, disakarida, monosakarida dan poliol diduga menyebabkan efek osmotik yang memicu distensi lumen Psikoterapi Terapi psikologis bertujuan untuk mengurangi kecemasan dan gejala psikologis lainnya serta gejala gastrointestinal. Infervensi psikologis ini meliputi edukasi (penerangan tentang perjalanan penyakitnya), relaksasi, hypnotherapy, terapi psikodinamik atan interpersonal dan cognitive behavioural therapy serta obat-obat psikofarmaka, Terapi fisike seperti masa sedang akupuntur pada beberapa penclitian dapat mengurangi gejala dan tanda emosional Farmakoterapi Obat-obatan yang diberikan untuk IBS terutama untuk menghilangkan gejala yang timbul antara lain untuk mengatasi nyeri abdomen, mengetasi konstipasi, mengatasi diare dan antiansietas Obat-obatan ini biasanya diberikan secara kombinast Untuk mengetasi nyeri abdomen sering digunakan antispasmodik yang memiliki efek kolinergik dan lebih bermanfaat 13 pada nyeri perut setelah makan, Obat-obat yang sudah beredar di Indonesia antara lain mebeverine 32135 mg, hyocine butylbromide 3x10 mg, chlordiacepoksid 5 mg, klidintum 2,5 mg 3x1 tablet dan alverine 3x30 mg Untuk IBS konstipasi, tegaserod suatu 5-HT4 reseptor antagonis bekerja meningkatkan akselerasi usus halus dan meningkatkan sekresi cairan usus. Tegaserod biasanya diberikan dengan dosis 2 x 6 mg selama 10-12 minggu. Untuk IBS tipe diare beberapa obat juga dapat diberikan antara lain loperamid dengan dosis 2-16 mg per hari. (Syam dan Manan, 2014) Antibiotikjangka pendek direkomendasikan untuk mengatasi kembung pada IBS, Penggunaan antibiotic nonabsorbent seperti rifaksimin, mengetasisensasi tidak nyaman abdomen, namun penggunaannya dapat menyebabkan relaps yang tinggi (Syam dan ‘Manan, 2014) Beberapa obat yang pemah diteliti seperti naloxone (antagonis reseptor mu), fedotozine (kappa opioid antagonis), clonidine (alpha-2 agonist), neomycin, colpermin (peppermint oil), chinese herbal medicine, lactobacillus plantarum dan beidelliticmontmorillonite. (Syam dan Manan, 2014) Tinjauan sistematik dan metaanalisisefikasi TCA (tricyclic antidepressant) dan SSRI (selective serotonin reuptake inhibitor) pada terapi IBS hasilnya e/ektif mengetasi gejala IBS. (Syam dan ‘Manan, 2014) 14 22 221 222 Pemberian probiotik juga merupakan salah satu terapi pada IBS, namun mekanisme belum sepenubnya diketahui. Salah satu hipotesis menyatakcan kerapatan epitel intestinal mencegeh bakteri masuk kecelah intersel dan melakukan invasi, produksi substansi antimikroba dapat mencegah invasi, perubahan mikroflora intestinal dapat berdampak pada fungsi motorik dan sekretorik intestinal dan menjadi signal epitel intestinal yang berfungsi memodulasi imunitas Juminal dan respon inflamast. (Syam,2014) Irritable Bowel Syndrome (IBS) Dalam Perspektif Medis Timur Definisi Irritable Bowel Syndrom (IBS) Dalam bidang medis tradisional Cina (Chinese Medicine), Irritable Bowel Syndrome (IBS) dimanifestasiken sebagai Penyakit ini sebagian besar dikategorikan sebagai xie tong (HS), diare yang menyakitkan. Jika ada perut kembung dikategorikan ir shang (BEBE), sedangkan konstipasi bian bi @BbL). Gejala sakit kepala kelelahan, depresi, dan kecemasan semuanya juga merupakan kategori golongan penyakit tersendiri dalam pengobatan Chinese Medicine. (Flaws and Philippe, 2005). Patofisiologi Irritable Bowel Syndrom (IBS) Aker penyebab IBS selalu ketidakharmonisan antara hati dan limpa Karena stres emosional dan frustrasi, hati mungkin menjadi tertekan (depressed) dan Qi menjadi stagnan. Stagnasi-Qi kemudian menyebabkan 15 perut kembung (abdominal distention) dan nyeri. Karena khawatir, kurang olahraga, Kelelehan berlebihan (overfatigue), diet yang tidak tepat (improper diet), atau penggunaan antibiotik yang berlebihan atau berkepanjangan, limpa dapat menjadi kosong dan lemah. Kekurangan Qi- limpa menyebebkan kelelahan, kekurangan kekuatan, dan diare. Selain itu, kedua mekanisme penyekit ini saling menimbulken satu sama lain. Ketika hati menjadi tertekan, biasanya aliran balik secara horizontal menyerang limpa, schingga menyebabkan atau memperburuk kelemahan defesiensinya limpa Sebaliknya, jika limpa kosong dan lemah, ini dapat menyebabkan atau memperburuk depresi hati. Hal ini karena kekurangan Qi-limpa dapat menyebabkan kekurangan darah, dan hati hanya dapat berfungsi bila menerima suplai darah yang cukup untuk memeliharanya Oleh Karena itu depresi hati dan lemahnyalimpa biasanya berjalan beriringan dalam praktike ldinis. Selain itu, karena kehilangan dareh setiap bulannya limpa wanita harus bekerja lebih keras untuk memproduksi darah daripadalimpa pria, Hal ini juga mempengaruhi wanita khususnya pada lemahnya limpa dan menjelaskan mengapa wanita menderita IBS tiga kali lebih banyak daripada pra Jika hati menjadi tertekan dan Qi menjadi stagnan, stagnasi ini pada akhimya dapat berubah menjadi panas yang mencken, Seiring waktu, panas patologis ini akan merusak dan memakan darah (Xie), cairan tubuh (cin ye), dan akhimya yin-ginjal. Kekosongan limpa juga dapat menyebabkan darah (que) dan, oleh arena itu, kekurangan Yin kerena limpa adalah akar dari pembentukan darah dan darah serta esensi (cing) berbagi sumber yang sama 16 Karena Yin scharusnya mengendalikan Yang, jika Yin-Ginjal menjadi hampa dan lemah, yang hati bisa menjadi hiperaktif' Karena api membakar ice atas dan jantung serta paru-paru terletale di atas hati, panas patologis ini juga dapat menumpuk di jantung dan paru-paru, menggenggu salah satu atan kedua fungsi jantung dan paru-pa. Karena limpa juga bertugas menggerakan dan mengubah cairan, jika limpa menjadi lemeh, kelembapan air dapat menumpuk. Kelembaban dimana bersifat Yin, menjadi tebal, berat dan kerub, cenderung meresap ke bawah dan selanjutnya dapat menghalangi aliran bebas Qi yang merupakan Yang, sehingga memperparah depresi hati Kelembaban juga dapat menimbulkan panas depresif yang kemudian dapat menyebabkan kelembaban menjadi panas lembab. Itu juga mungkin Depresi (gangguan bipolar) hati yang mengubah (transformatif} panas juga kemungkinkan untuk kebimbangen tercampur yang menimbulkan panas lembab. Selain itu, jika Qi menjadi stagnan dan limpa menjadi lemah, stagnasi makenan mudah terjadi. Stagnasi makanan berarti makanan yang berada di lambung tidak tercema, Stagnasi makanan seperti itu juga dapat berubah menjadi panas yang menekan. Jka stagnasi Qi gagal menggerakikan darah, darah akan berhenti dan menjadi statis. Jadi, jika depresi hati cukup parah atau berlangsung cukup lama, dapat menimbulken stasis darah. Stasis darah terutama terkait dengan rasa sakit, seperti sakit perut, sakit kepala, atau rasa sakit dan nyeri yang 17 relatif pareh lainnya yang menetap di lokasi dan cenderung tajam atau menusuk, Jika lemahnya limpa berlangsung lama, akhimya dapat mencapai ginjal, sehingga mengakibatkan kekurangan Qi-Limpa dan Yang-Ginjal. Ini biasanya terjadi pada wanita perimenopause dan kemudian terjadi lagi di kemudian hai baik pada pria maupun wanita Karena Yang-Ginjal menghangetkan dan mengukus hati, kekurangan Yang-Ginjal cenderung memperburuk depresi hati, Karena Yang-Ginjal juga menghangatkan dan menguapkan cairn tubuh, kekurangan Yang-Ginjal juga memperburuk akumulasi lembeb jahat. Selanjutnya, Karena kekurangan Yang menyebabkan dingin dan sifat dingin berkontraksi dan menyempit, kkekurangan Yang-Ginjal cenderung menyebabkan atau memperburuk stasis darah (Flows dan Philippe ,2005) Hati bertanggung jawab atas kelancaran aliran Qi ke seluruh tubub, Ketika Qi-Hati menjadi memberontak (yaitu gerakan horizontal menuju Limpa ditekankan), sering mengganggu fungsi limpa transformasi dan transportasi dan mencegeh Qi-Limpa meningkat: dalam istilah Chinese Medicene, dikatalan bahwa 'Hati menyerang Limpa’, atau bahwa 'Hati dan Limpa tidak selaras' Dalam istilah Lima-Elemen, itu sesuai dengan Kayu yang bereakesi berlebihan di Bumi, Dalam istilah Delapan Prinsip, ini adalah pola campuran kekurangan dan kelebihan’ Kelebihan Hati (Qi-Hati pemberontak) dan Kekurangan Qi-Limpa 18 223 Ketika Qi-Hati yang memberontak mendominasi, ada sembelit dengan tinja yang kering, sulit dan bitty (potongan kecil) dan kadang-kadang longgar. Ketika limpa defisit mendominasi, ada tinja yang encer. Distensi dan nyeri perut disebabkan oleh stagnasi Qi-Hati di perut. Distensi adalah gejala paling khas dari Qi-Hati yang memberontak. Mungkin ada beberapa rasa sakit juga (biasanya ‘nyeri distensi’, tetapi tidak parah, Polaini dapat muncul dengan sendirinya dengan dua situasi berbeda yang dicirikan oleh penekanan yang berbeda terutama dalam satu situasi Hati diantara Kelebihan dan Memberontak dan secara aktif ‘menyerang! Limpa, mengganggu transformasi dan fungsi transportasi. Oleh karena itu, pola ini terutama merupaken pola Kelebihan: lebih sering terjadi konstipasi daripada diare dan distensi abdomen serta nyeri cukup nyata Dalam situasi lain Limpa terutama kekurangan dan ‘membiarkan! dirinya diserang oleh Heti. Pola ini terutama merupakan pola Defisiensi buang air besar lebih sering daripada konstipasi dan nyeri perut hanya sedikit (Macioca, 2015) Etiologi Irritable Bowel Syndrom (IBS) Kerusakan internal oleh pengarub, maken dan minum yang tidak diatur, istirahat yang tidak diatur dan aktivitas tekanan dalam Pekerjaan, iatrogenesis, dan kekosongan jasmani yang biasa disebabkan oleh bawaan dari lahir sebelumnya, penyakit abadi, dan penuaan (Flaws and Philippe, 2005). 19 Stres emosional - Pola ini biasanya disebabkan oleh masalah emosional yang mempengaruhi hati, seperti kemarhan, frustrasi dan dendam. Emosi ini, dalam jangka waktu yang lama menyebabkan Qi-Hati mandek dan ini mengganggu fimgsi Limpa mencegah Qi-Limpa meningkat (Macioca, 20015). Diet - Makan yang tidak teratur dan terutama makan dengan tergesa-gesa ketika khawatir, ketika marah atan saat bekerja dapat menyebabkan Qi-Hati memberontak terhadap Limpa dan fungsi transportasi dan transformasi Limpa menjadi terganggu (Macioca, 20015) 2.2.4 Penggolongan Sindrom Irritable Bowel Syndrom Jika berlangsung lama Qi-Hati yang memberontak dapat melemahkan Limpa, menyebabkan defisiensi Qi-Limpa dan, dalam beberapa kasus, bahkan defisiensi Yin-Limpa Kombinasi Qi-Hati yang memberontak dengan hilangnya aliran bebas Qi dan defisiensi Qi-Limpa dapat menyebabkan gangguan transportasi dan transformasi cairn dan pembentukan Kelembaban, Kombinasi dari ketiga faktor ini, Qi-Hati yang memberontak, defisiensi limpa dan Kelembaban sanget umum terjadi pada imitable bowel syndrome (IBS). (Macioca,2015) Gb 2.1, Mekanisme IBS (Maciocia, 2015) 22.5 Penatalaksanaan Terapi Pada Penderita Irritable Bowel Syndrom (IBS) 20 Ketikamemberontek Qi-Hati menyerang Limpa ada dua situasi yang berbeda Hati terlalu aktif dan menyerang Limpa Limpa lemeh dan ‘membiarkan’ dirinya diserang oleh Hati (behkan ketika Hati tidak terlalu actif) Ini menjelaskan mengapa lidah bisa menjadi Merah di samping atau berwama normal. Dalam kasus pertama, ketika Hati secara aktif menyerang Limpa, itu akan menjadi Merah di samping. Dalam kasus terakchir, ketika Limpa lemah dan membiarkan dirinya diserang oleh Hati, lidah akan berwama normal, defisiensi Qi-limpa dan Kelembeban sangat umum terjadi pada irritable bowel syndrome (Macioca, 2015) a Prinsip pengobatan Melancarkan memperbaiki Qi-hati dan membentengi limpa dan meningkatkan Qi (Flows and Philipe, 2005). Atau menundukkan Qi-hati yang berontak, serta menguatkan Qi-Limpa. (Macioca, 2015) b. —Penanganan dengan Titik Akupunktur Jarum Akupunktur Philiform steril sekali pakai (ukuran 0.25 x 0.25 mm) digunakan untuk merangsang Sishencong (EXHN 1), Taichong (LR3), Zusanli (S36), Sanyinjiao (SP6), Tianshu (ST25), dan Shangjuxu (ST37) dalam posisi terlentang Penjelasan Sishencong (EXHN-1) menenangkan jiwa, Taichong (LR3) menggiring kelancaran aliran Qi Hati dan menenangkan sakit di 2 Abdomen, Zusanli (ST36) menyuburkan, menguatkan, titik utama perut (abdomen), melengkapi dan meningkatkan Qi, Sanyinjiao (SP6) Untuk diare, Tianshu (ST25) Sebagai titik mu depan Usus Besar, secara lokal menyelaraskan usus, Shangjuxu (ST37) sebagai he-bawah pasangan dari Tianshu untuk gejala panas Setelah desinfeksi kulit, jarum secara perlahan dan vertikal dimasukken sedalam 25 mm pada SP6, ST36, dan ST37, 25 hingga sedalam 40 mm ST25, dan sedalam 15 mm pada titik LR3. Jarum dimasukkan secara horizontal sedalam 15 mm pada titik Sishencong (EXHN 1) empat penjuru kearah Baihui. Manipulasi kecil yang sama yang melibatkan memutar-mutar, mengengkat, dan menyodorkan diterapkan setiap 10 menit untuk menimbulkan degi, sensasi nyeri, mati rasa berat, dan distensi. Jarum ditahan selama 30 menit, Perawatan akupunktur dilakukan setiap dua hari sekali, 3 kali seminggu selama 6 minggu (total 12 sesi), ini dianggap sebagai rejimen pengobatan yang ideal. Studi percontohan kami menyarankan bahwa pengobatan akupunktur yang sama untuk pasien dengan baik IBS-C (Kontipasi-Preedominan) atau IBS-D (Diare-Preedominan) menunjukkan keberhasilan yang memuaskan dalam hal pengendalian gejala Hasil ini konsisten dengan efek regulasi dua arah dari akupunktur (Sun, 2020) 22

Anda mungkin juga menyukai