21
211
BABII
TINJAUAN PUSTAKA
Pengertian Irritable Bowel Syndrom (IBS) Berdasarkan Medis Barat
Definisi Irritable Bowel Syndrom (IBS)
Irritable bowel syndrome (IBS) bisa disebut kejang (spastic) usus
besar atau colitis (radang usus besar) lendir/getah (mucus), adalah gangguan
motilitas (yang dapat merubah sutu keadaan) yang melibatkan usus kecil
dan usus besar yang terkait dengan berbagei derajat nyeri dibagian
abdomen, konstipasi, atau diare, sebagian besar sebagai reaksi terhadap
pada individu yang rentan stres, Sakit perut (abdominal) cenderung dipicu
oleh makanan dan mungkin hilang setelah adanya pergeraken usus besar
(@owel). Mungkin disertai dengan keluhan gastrointestinal.
(gastrointestinal adalah berhubungan dengan masalah pencernaan), seperti,
perut kembung, mual, keluarnya lendir, perasaan tidak tuntas ketika buang
air besar, atau nyeri pada anus dan rektum. IBS juga memiliki berbagai
gejala yang bersifat tidak tercema secara alami. Di antaranya adalah sakit
kepala, kelelahan, kelesuan, depresi, kecemasan, dan konsentrasi yang
buruk. Akan tetapi tidak semua orang penderita IBS mengalami dengan
gejalaini. IBS umumnya terjadi pada orang bekerja pada usia 20-45 tahun.
Setidaknya satu dari sepersepuluh pekerja pernah mengalaminya, Wanita
lebih sering terkena dibandingkan Pria Akan tetapi kebanyakan orang
mengalami cenderung hal yang sama. Penderita IBS mempengaruhi wanita212
tiga kali lebih banyak daripada pria dan, seteleh flu biasa, adalah penyebab
paling umum berikutnya dari bolos sekolah untuk Pelajar dan pekerjaan
untuk karyawan perusahaan. (Flaws and Philippe, 2005)
IBS adalah salah satu gangguan gastrointestinal fungsional muri.
Meskipun gangguan ini selalu ada, itu tidak dialeui oleh medis Barat sampai
sekitar 50 tahun yang lalu dan baru menjadi diagnosis umum dalam 20 tahun
terakhir Menurut definisi dalam teori medis barat, gangguan fungsional
adalah gangguan di mana tidak ada penyebab struktural secara anatomis,
biokimia, atau infeksi yang diketahui. (Flaws and Philippe, 2005)
Patofisiologi Irritable Bowel Syndrom (IBS)
Patofisiologi yang tepat dari IBS masih belum diketahui
Kemungkinan faktor yang telah diusulkan adalah: perubahan motilitas usus,
peningkatan sensitivitas visceral, komunikasi otak-usus yang tidak teratur
dan kadar serotonin yang abnormal dalam saluran Gl, aktivasi kekebalan,
perubahan mikroflora usus, falttor genetik dan tekanan psikososial. (Chin,
2012).
Tetapi para pencliti bekerja pada teori bahwa ada hubungan
langsung antara saluran gastrointestinal dan sistem saraf pusat. IBS
disebabkan oleh motilitas (atau gerakan) yang abnormal dan peningkatan
sensitivitas nyeri pada usus. Fungsi motorik mungkin lebih rendah dari
normal, menyebabkan diare. Peningkatan frekuensi dan kekuatan kontralesi
di usus besar menyebabkan konstipasi. Nyeri disebabkan oleh peningkatan
kkontraksi atau spasme dan peningkatan sensitivitas saraf di saluran ususOrang dengan IBS mungkin mengalami rasa sakit bahkan dari kontraksi
normal dan jumlah gas usus yang normal Konekst otal-usus seperti itu akan
menjelaskan mengapa gangguan emosional memengaruhi usus dan
mengapa gejala usus memengaruhi suasana hati. Selain itu, dalam upaya
untuk lebih memahami IBS, para peneliti sedang mengembangkan teknike
yang lebih canggih dan sensitif untuk mengukur aktivitas fisiologis di
saluran pencemaan. (Flaws and Philippe, 2005).
Gejala IBS mirip dengan penyakit umum lainnya, beberapa di
antaranya bisa sangat serius, Kondisi yang mungkin membingungkan
dengan IBS termasuk intoleransi laktosa, infeksi bakteri atau parasit, dan
kanker usus besar atau ovarium, untuk menyebutkan beberapa saja. Untuk
alasan ini, tergantung pada tingkat keparahan/kerumitan gejala seseorang,
kkarena factor usia, dan Kesehatan umum lainnya, pengujian mungkin
diperiuken untuk mengabaiken kemungkinan kondisi lain sebelum
diagnosis IBS tercapai. Gejala IBS disebabkan oleh motilitas (atau gerakan)
yang abnormal dan peningkatan sensitivitas nyeri pada usus. Fungsi motorik
mungkin lebih rendah dari normal, menyebabkan diare. Peningkatan
frekuensi dan kekuatan kontraksi di usus besar menyebabkan konstipasi
Nyeri disebabkan oleh peningkatan kontraksi atan spasme dan peningkatan
sensitivitas saraf di saluran usus. Orang dengan IBS mungkin mengalami
rasa sakit bahken dari kontraksi normal dan jumleh gas usus yang normal
Tehap awel dan selanjutnya dari IBS dapat dipicu oleh faktor emosionel,
makanan, beberapa obat-obatan, dan hormon. Banyak orang dengan IBS213
214
memiliki siwayat infeksi parasit atau trauma dimasa lalu, termasuk
pelecehan fisik atan seksual (Syam, 2022
Etiologi Irritable Bowel Syndrom (IBS)
Irritable Bowel Syndrome adalah salah satu gangguan
gastrointestinal fungsional mumi. Meskipun gangguan ini selalu ada
Inritable bowel syndrome (IBS) adalah diagnosis bagi orang yang terus-
menerus terganggu oleh sembelit, diare, kembung, mual, sakit perut atau
perasaan tidak enak, enteh sendiri-sendiri atau gebungan, IBS merupakan
kondisi kronis yang mungkin terjadi secara hilang-timbul dalam hidup
(Syam. 2022
Kondisi Klinis Penyebab Irritable Bowel Syndrome (IBS)
Dalam kondisi gejala klinik dari IBS biasanya bervariasi diantaranya
nyeri perut, kembung dan rasa tidak nyaman di perut, Gejala lain yang
menyertai biasanya perubahan defekasi dapat berupa diare, konstipasi atau
diare yang diikuti dengan konstipasi. Diare terjadi dengan karakteristike
feses yang lunak dengan volume yang bervariasi. Konstipasi dapat terjadi
beberapa hari sampai bulan dengan diselingi diare atau defekasi yang
normal (Syam, 2014)
Selain itu Klien juga sering mengeluh perutnya terasa kembung
dengan produksi gas yang berlebihan dan melar, feses disertai mucus,
keinginan defekasi yang tidak bisa ditahan dan perasaan defekasi tidak
sempuma Gejala hilang setelah beberapa bulan dan kemudian kambuhKembali pada beberapa orang, sementara pada yang lain mengalami
pemburukkan gejala
Pada sekitar 3-35% penderita gejala IBS muncul dalam 6 sampai 12
bulan setelah infeksi sistem gastrointestinal. Secara khusus ditemukan sel
inflamasi mukosa terutama sel mast di beberapa bagian duodenum dan colon
(Syam, 2014)
Gejala kondisi Klinis dari IBS berdasarkan atas kniteria gejala
mempertimbangkan demografi Klien (umur, jenis kelamian dan ras) dan
menyingkirkan penyakit organik. Melalui anamnesis riwayat secara spesifik
menyingkirkan gejala alarm (red flag) seperti penurunan berat badan,
perdarahan per rektal, gejela noktumal, riwayat keluarga dengan kanker,
pemakaian antibiotik dan onset gejala setelah umur 50 tahun, (Syam,2014)
Tidak ada tes diagnosis yang kiusus, diagnosis ditegakcan secara
Mdinis. Pendekatan klinis ini kemudian dipakai guideline dengan
berdasarkan kriteria diagnosis. Saat ini ada beberapa kriteria diagnosis
untuk IBS diantaranya kritena Manning, Rome I, Rome II, dan Rome III
(Syam, 2014)
Menurut kriteria Rome Ill, nyeri perut atau rasa tidak nyaman
setidaknya 3 hari per bulan dalam 3 bulan terakhir dihubungkan dengan 2
atau lebih hal berikut.
a Membaik dengan defekasi,
b. Onset dihubungkan dengan perubahan pada frekuensi kotoran,
10c. Onset dihubungkan dengan perubahan pada bentuk (penampakan)
dani kotoran
Kriteria terpenuhi selama 3 bulan terakhir dengan onset gejala
setidaknya 6 bulan sebelum diagnosis, Gejala penunjang yang tidak masuk
dalam kriteria diagnosis meliputi kelaianan pada fekuensi kotoran
(Gx/hari), kelainan bentuk kotoran (kotoran keras atau kotoran encer/berair),
defekasi strining, urgency, juga perasaan tidak tuntas saat buang air besar,
mengeluarkan mukus dan perut kembung (Syam,2014)
Tahap 1.
Kriteria Manning Gejala yang sering didapat
a Feces cair pada saat nyeri
b. Frekuensi BAB bertambah pada saat nyeri
c ‘Nyeri kurang setelaeh BAB
4. Tampak abdomen distensi
Gejala tambahan yang sering muncul
a Lendir saat BAB
b. _Perasaan tidak lampias pada saat BAB
Tahap 2.
Kntena Rome II
a Sedikitnya 12 minggu atau lebih (tidak harus berurutan) selama 12
bulan teralchir dengan rasa nyeri atau tidak nyaman di abdomen,
disertai dengan adanya 2 dari 3 hal berikut
7- Nyeri hilang dengan defekasi
- Awal kejadian dihubungkan dengan perubahan frekuensi
defekasi
— Awal kejadian dihubungkan dengan adanya perubahan fese
b. Gejalalain:
- Ketidaknormelan frekuensi defekasi
- Kelainan bentuk feses
- Ketidaknormelan proses defekasi (harus dengan mengejan,
inkontinensia defekasi, atau rasa defekasi tidak tuntas)
- Adanya mukus/lendir dan Kembung
2.15 Penanganan Irritable Bowel Syndrome (IBS)
Penatalaksanaan IBS meliputi modifikasi diet, intervensi psikologi,
dan terapi farmakologi Ketiga bentuk pengobatan ini harus berjalan
bersamaan. Dalam memberikan obat-obatan mempunyai efek samping dan
yang juga akan memperburuk kondisi psikis pasien. Target terapi IBS adalah
mengurangi gejala schingga meningkatkan kualitas hidup pasien (Syam,
2014).
Modifikasi diet terutama meningkatkan konsumsi serat pada
IBS predominan konstipasi. Sebaliknya pada pasien IBS dengan
predominan diare konsumsi serat dikurangi. Pada IBS tipe konstipasi
peningkatan konsumsi serat juga disertai konsumsi air yang
12meningkat disertai aktivitas olah raga rutin. Selanjutnya
menghindari makanan dan minuman yang dicurigai sebagai
pencetus, jika menghilang setelah menghindari makanan tersebut
coba lagi setelah 3 bulan secara bertahap
Oligosakarida yang difermentasi, disakarida, monosakarida
dan poliol diduga menyebabkan efek osmotik yang memicu distensi
lumen
Psikoterapi
Terapi psikologis bertujuan untuk mengurangi kecemasan
dan gejala psikologis lainnya serta gejala gastrointestinal. Infervensi
psikologis ini meliputi edukasi (penerangan tentang perjalanan
penyakitnya), relaksasi, hypnotherapy, terapi psikodinamik atan
interpersonal dan cognitive behavioural therapy serta obat-obat
psikofarmaka, Terapi fisike seperti masa sedang akupuntur pada
beberapa penclitian dapat mengurangi gejala dan tanda emosional
Farmakoterapi
Obat-obatan yang diberikan untuk IBS terutama untuk
menghilangkan gejala yang timbul antara lain untuk mengatasi nyeri
abdomen, mengetasi konstipasi, mengatasi diare dan antiansietas
Obat-obatan ini biasanya diberikan secara kombinast
Untuk mengetasi nyeri abdomen sering digunakan
antispasmodik yang memiliki efek kolinergik dan lebih bermanfaat
13pada nyeri perut setelah makan, Obat-obat yang sudah beredar di
Indonesia antara lain mebeverine 32135 mg, hyocine butylbromide
3x10 mg, chlordiacepoksid 5 mg, klidintum 2,5 mg 3x1 tablet dan
alverine 3x30 mg Untuk IBS konstipasi, tegaserod suatu 5-HT4
reseptor antagonis bekerja meningkatkan akselerasi usus halus dan
meningkatkan sekresi cairan usus. Tegaserod biasanya diberikan
dengan dosis 2 x 6 mg selama 10-12 minggu. Untuk IBS tipe diare
beberapa obat juga dapat diberikan antara lain loperamid dengan
dosis 2-16 mg per hari. (Syam dan Manan, 2014)
Antibiotikjangka pendek direkomendasikan untuk mengatasi
kembung pada IBS, Penggunaan antibiotic nonabsorbent seperti
rifaksimin, mengetasisensasi tidak nyaman abdomen, namun
penggunaannya dapat menyebabkan relaps yang tinggi (Syam dan
‘Manan, 2014)
Beberapa obat yang pemah diteliti seperti naloxone
(antagonis reseptor mu), fedotozine (kappa opioid antagonis),
clonidine (alpha-2 agonist), neomycin, colpermin (peppermint oil),
chinese herbal medicine, lactobacillus plantarum dan
beidelliticmontmorillonite. (Syam dan Manan, 2014)
Tinjauan sistematik dan metaanalisisefikasi TCA (tricyclic
antidepressant) dan SSRI (selective serotonin reuptake inhibitor)
pada terapi IBS hasilnya e/ektif mengetasi gejala IBS. (Syam dan
‘Manan, 2014)
1422
221
222
Pemberian probiotik juga merupakan salah satu terapi pada
IBS, namun mekanisme belum sepenubnya diketahui. Salah satu
hipotesis menyatakcan kerapatan epitel intestinal mencegeh bakteri
masuk kecelah intersel dan melakukan invasi, produksi substansi
antimikroba dapat mencegah invasi, perubahan mikroflora intestinal
dapat berdampak pada fungsi motorik dan sekretorik intestinal dan
menjadi signal epitel intestinal yang berfungsi memodulasi imunitas
Juminal dan respon inflamast. (Syam,2014)
Irritable Bowel Syndrome (IBS) Dalam Perspektif Medis Timur
Definisi Irritable Bowel Syndrom (IBS)
Dalam bidang medis tradisional Cina (Chinese Medicine), Irritable
Bowel Syndrome (IBS) dimanifestasiken sebagai Penyakit ini sebagian
besar dikategorikan sebagai xie tong (HS), diare yang menyakitkan. Jika
ada perut kembung dikategorikan ir shang (BEBE), sedangkan konstipasi
bian bi @BbL). Gejala sakit kepala kelelahan, depresi, dan kecemasan
semuanya juga merupakan kategori golongan penyakit tersendiri dalam
pengobatan Chinese Medicine. (Flaws and Philippe, 2005).
Patofisiologi Irritable Bowel Syndrom (IBS)
Aker penyebab IBS selalu ketidakharmonisan antara hati dan limpa
Karena stres emosional dan frustrasi, hati mungkin menjadi tertekan
(depressed) dan Qi menjadi stagnan. Stagnasi-Qi kemudian menyebabkan
15perut kembung (abdominal distention) dan nyeri. Karena khawatir, kurang
olahraga, Kelelehan berlebihan (overfatigue), diet yang tidak tepat
(improper diet), atau penggunaan antibiotik yang berlebihan atau
berkepanjangan, limpa dapat menjadi kosong dan lemah. Kekurangan Qi-
limpa menyebebkan kelelahan, kekurangan kekuatan, dan diare. Selain itu,
kedua mekanisme penyekit ini saling menimbulken satu sama lain. Ketika
hati menjadi tertekan, biasanya aliran balik secara horizontal menyerang
limpa, schingga menyebabkan atau memperburuk kelemahan defesiensinya
limpa Sebaliknya, jika limpa kosong dan lemah, ini dapat menyebabkan
atau memperburuk depresi hati. Hal ini karena kekurangan Qi-limpa dapat
menyebabkan kekurangan darah, dan hati hanya dapat berfungsi bila
menerima suplai darah yang cukup untuk memeliharanya Oleh Karena itu
depresi hati dan lemahnyalimpa biasanya berjalan beriringan dalam praktike
ldinis. Selain itu, karena kehilangan dareh setiap bulannya limpa wanita
harus bekerja lebih keras untuk memproduksi darah daripadalimpa pria, Hal
ini juga mempengaruhi wanita khususnya pada lemahnya limpa dan
menjelaskan mengapa wanita menderita IBS tiga kali lebih banyak daripada
pra
Jika hati menjadi tertekan dan Qi menjadi stagnan, stagnasi ini pada
akhimya dapat berubah menjadi panas yang mencken, Seiring waktu, panas
patologis ini akan merusak dan memakan darah (Xie), cairan tubuh (cin ye),
dan akhimya yin-ginjal. Kekosongan limpa juga dapat menyebabkan darah
(que) dan, oleh arena itu, kekurangan Yin kerena limpa adalah akar dari
pembentukan darah dan darah serta esensi (cing) berbagi sumber yang sama
16Karena Yin scharusnya mengendalikan Yang, jika Yin-Ginjal menjadi
hampa dan lemah, yang hati bisa menjadi hiperaktif' Karena api membakar
ice atas dan jantung serta paru-paru terletale di atas hati, panas patologis ini
juga dapat menumpuk di jantung dan paru-paru, menggenggu salah satu atan
kedua fungsi jantung dan paru-pa. Karena limpa juga bertugas
menggerakan dan mengubah cairan, jika limpa menjadi lemeh, kelembapan
air dapat menumpuk. Kelembaban dimana bersifat Yin, menjadi tebal, berat
dan kerub, cenderung meresap ke bawah dan selanjutnya dapat menghalangi
aliran bebas Qi yang merupakan Yang, sehingga memperparah depresi hati
Kelembaban juga dapat menimbulkan panas depresif yang kemudian dapat
menyebabkan kelembaban menjadi panas lembab. Itu juga mungkin
Depresi (gangguan bipolar) hati yang mengubah (transformatif} panas juga
kemungkinkan untuk kebimbangen tercampur yang menimbulkan panas
lembab.
Selain itu, jika Qi menjadi stagnan dan limpa menjadi lemah,
stagnasi makenan mudah terjadi. Stagnasi makanan berarti makanan yang
berada di lambung tidak tercema, Stagnasi makanan seperti itu juga dapat
berubah menjadi panas yang menekan.
Jka stagnasi Qi gagal menggerakikan darah, darah akan berhenti dan
menjadi statis. Jadi, jika depresi hati cukup parah atau berlangsung cukup
lama, dapat menimbulken stasis darah. Stasis darah terutama terkait dengan
rasa sakit, seperti sakit perut, sakit kepala, atau rasa sakit dan nyeri yang
17relatif pareh lainnya yang menetap di lokasi dan cenderung tajam atau
menusuk,
Jika lemahnya limpa berlangsung lama, akhimya dapat mencapai
ginjal, sehingga mengakibatkan kekurangan Qi-Limpa dan Yang-Ginjal. Ini
biasanya terjadi pada wanita perimenopause dan kemudian terjadi lagi di
kemudian hai baik pada pria maupun wanita Karena Yang-Ginjal
menghangetkan dan mengukus hati, kekurangan Yang-Ginjal cenderung
memperburuk depresi hati, Karena Yang-Ginjal juga menghangatkan dan
menguapkan cairn tubuh, kekurangan Yang-Ginjal juga memperburuk
akumulasi lembeb jahat. Selanjutnya, Karena kekurangan Yang
menyebabkan dingin dan sifat dingin berkontraksi dan menyempit,
kkekurangan Yang-Ginjal cenderung menyebabkan atau memperburuk stasis
darah (Flows dan Philippe ,2005)
Hati bertanggung jawab atas kelancaran aliran Qi ke seluruh tubub,
Ketika Qi-Hati menjadi memberontak (yaitu gerakan horizontal menuju
Limpa ditekankan), sering mengganggu fungsi limpa transformasi dan
transportasi dan mencegeh Qi-Limpa meningkat: dalam istilah Chinese
Medicene, dikatalan bahwa 'Hati menyerang Limpa’, atau bahwa 'Hati dan
Limpa tidak selaras'
Dalam istilah Lima-Elemen, itu sesuai dengan Kayu yang bereakesi
berlebihan di Bumi, Dalam istilah Delapan Prinsip, ini adalah pola
campuran kekurangan dan kelebihan’ Kelebihan Hati (Qi-Hati
pemberontak) dan Kekurangan Qi-Limpa
18223
Ketika Qi-Hati yang memberontak mendominasi, ada sembelit
dengan tinja yang kering, sulit dan bitty (potongan kecil) dan kadang-kadang
longgar. Ketika limpa defisit mendominasi, ada tinja yang encer. Distensi
dan nyeri perut disebabkan oleh stagnasi Qi-Hati di perut. Distensi adalah
gejala paling khas dari Qi-Hati yang memberontak. Mungkin ada beberapa
rasa sakit juga (biasanya ‘nyeri distensi’, tetapi tidak parah,
Polaini dapat muncul dengan sendirinya dengan dua situasi berbeda
yang dicirikan oleh penekanan yang berbeda terutama dalam satu situasi
Hati diantara Kelebihan dan Memberontak dan secara aktif ‘menyerang!
Limpa, mengganggu transformasi dan fungsi transportasi. Oleh karena itu,
pola ini terutama merupaken pola Kelebihan: lebih sering terjadi konstipasi
daripada diare dan distensi abdomen serta nyeri cukup nyata
Dalam situasi lain Limpa terutama kekurangan dan ‘membiarkan!
dirinya diserang oleh Heti. Pola ini terutama merupakan pola Defisiensi
buang air besar lebih sering daripada konstipasi dan nyeri perut hanya
sedikit (Macioca, 2015)
Etiologi Irritable Bowel Syndrom (IBS)
Kerusakan internal oleh pengarub, maken dan minum yang tidak
diatur, istirahat yang tidak diatur dan aktivitas tekanan dalam Pekerjaan,
iatrogenesis, dan kekosongan jasmani yang biasa disebabkan oleh bawaan
dari lahir sebelumnya, penyakit abadi, dan penuaan (Flaws and Philippe,
2005).
19Stres emosional - Pola ini biasanya disebabkan oleh masalah
emosional yang mempengaruhi hati, seperti kemarhan, frustrasi dan
dendam. Emosi ini, dalam jangka waktu yang lama menyebabkan Qi-Hati
mandek dan ini mengganggu fimgsi Limpa mencegah Qi-Limpa
meningkat (Macioca, 20015). Diet - Makan yang tidak teratur dan
terutama makan dengan tergesa-gesa ketika khawatir, ketika marah atan
saat bekerja dapat menyebabkan Qi-Hati memberontak terhadap Limpa
dan fungsi transportasi dan transformasi Limpa menjadi terganggu
(Macioca, 20015)
2.2.4 Penggolongan Sindrom Irritable Bowel Syndrom
Jika berlangsung lama Qi-Hati yang memberontak dapat
melemahkan Limpa, menyebabkan defisiensi Qi-Limpa dan, dalam
beberapa kasus, bahkan defisiensi Yin-Limpa Kombinasi Qi-Hati yang
memberontak dengan hilangnya aliran bebas Qi dan defisiensi Qi-Limpa
dapat menyebabkan gangguan transportasi dan transformasi cairn dan
pembentukan Kelembaban, Kombinasi dari ketiga faktor ini, Qi-Hati yang
memberontak, defisiensi limpa dan Kelembaban sanget umum terjadi pada
imitable bowel syndrome (IBS). (Macioca,2015)
Gb 2.1, Mekanisme IBS (Maciocia, 2015)
22.5 Penatalaksanaan Terapi Pada Penderita Irritable Bowel Syndrom (IBS)
20Ketikamemberontek Qi-Hati menyerang Limpa ada dua situasi yang
berbeda Hati terlalu aktif dan menyerang Limpa Limpa lemeh dan
‘membiarkan’ dirinya diserang oleh Hati (behkan ketika Hati tidak terlalu
actif) Ini menjelaskan mengapa lidah bisa menjadi Merah di samping atau
berwama normal. Dalam kasus pertama, ketika Hati secara aktif menyerang
Limpa, itu akan menjadi Merah di samping. Dalam kasus terakchir, ketika
Limpa lemah dan membiarkan dirinya diserang oleh Hati, lidah akan
berwama normal, defisiensi Qi-limpa dan Kelembeban sangat umum terjadi
pada irritable bowel syndrome (Macioca, 2015)
a Prinsip pengobatan
Melancarkan memperbaiki Qi-hati dan membentengi limpa
dan meningkatkan Qi (Flows and Philipe, 2005). Atau
menundukkan Qi-hati yang berontak, serta menguatkan Qi-Limpa.
(Macioca, 2015)
b. —Penanganan dengan Titik Akupunktur
Jarum Akupunktur Philiform steril sekali pakai (ukuran 0.25
x 0.25 mm) digunakan untuk merangsang Sishencong (EXHN 1),
Taichong (LR3), Zusanli (S36), Sanyinjiao (SP6), Tianshu (ST25),
dan Shangjuxu (ST37) dalam posisi terlentang
Penjelasan
Sishencong (EXHN-1) menenangkan jiwa, Taichong (LR3)
menggiring kelancaran aliran Qi Hati dan menenangkan sakit di
2Abdomen, Zusanli (ST36) menyuburkan, menguatkan, titik utama
perut (abdomen), melengkapi dan meningkatkan Qi, Sanyinjiao
(SP6) Untuk diare, Tianshu (ST25) Sebagai titik mu depan Usus
Besar, secara lokal menyelaraskan usus, Shangjuxu (ST37) sebagai
he-bawah pasangan dari Tianshu untuk gejala panas
Setelah desinfeksi kulit, jarum secara perlahan dan vertikal
dimasukken sedalam 25 mm pada SP6, ST36, dan ST37, 25 hingga
sedalam 40 mm ST25, dan sedalam 15 mm pada titik LR3. Jarum
dimasukkan secara horizontal sedalam 15 mm pada titik Sishencong
(EXHN 1) empat penjuru kearah Baihui. Manipulasi kecil yang
sama yang melibatkan memutar-mutar, mengengkat, dan
menyodorkan diterapkan setiap 10 menit untuk menimbulkan degi,
sensasi nyeri, mati rasa berat, dan distensi. Jarum ditahan selama 30
menit, Perawatan akupunktur dilakukan setiap dua hari sekali, 3 kali
seminggu selama 6 minggu (total 12 sesi), ini dianggap sebagai
rejimen pengobatan yang ideal. Studi percontohan kami
menyarankan bahwa pengobatan akupunktur yang sama untuk
pasien dengan baik IBS-C (Kontipasi-Preedominan) atau IBS-D
(Diare-Preedominan) menunjukkan keberhasilan yang memuaskan
dalam hal pengendalian gejala Hasil ini konsisten dengan efek
regulasi dua arah dari akupunktur (Sun, 2020)
22