Laporan Terapi Komplementer: Jenis Tanaman Toga Yang Ditanam Dikebun Toga Dosen Pengampu
Laporan Terapi Komplementer: Jenis Tanaman Toga Yang Ditanam Dikebun Toga Dosen Pengampu
Dosen Pengampu :
Yesi Hasneli,SKP,MSN
Disusun Oleh :
Kelompok 3 Kelas A Semester 7
ii
KATA PENGANTAR
Kelompok 3
iii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..................................................................................ii
DAFTAR ISI................................................................................................iii
BAB I..............................................................................................................1
PENDAHULUAN.........................................................................................1
A. Latar Belakang....................................................................................1
B. Rumusan Masalah...............................................................................2
C. Tujuan.................................................................................................3
D. Manfaat...............................................................................................3
BAB II............................................................................................................4
PEMBAHASAN............................................................................................4
A. Jenis-jenis Tanaman Dikebun Toga....................................................4
1. Jahe (Zingiber Officinale)...............................................................
2. Temulawak (Curcuma Zanthorrhiza).............................................
3. Kunyit (Curcuma Longa Linn.syn. Curcuma Domestica Val).......
4. Serai (Cymbopogon Ciratus)..........................................................
5. Pepaya (Carica Papaya L.).............................................................
6. Tapak Dara (Catharanthus Roseus L.G. Don)................................
7. Pandan (Pandanus Amaryllifolius).................................................
8. Ubi Jalar (Lpomoea Batatas (L.) Lamb).........................................
9. Bawang Putih (Allium Sativum)......................................................
10. Ubi Kayu (Manihot Esculenta).......................................................
BAB III............................................................................................................
PENUTUP.......................................................................................................
A. Kesimpulan...........................................................................................
B. Saran.....................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................
iv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Tanaman obat keluarga (TOGA) menjadi salah satu pilihan
masyarakat untuk ditamam dilahan perkarangan dengan pertimbangan
karena dapat dimanfaatkan untuk kesehatan. Tanaman obat dapat dijadikan
obat yang aman, tidak mengandung bahan kimia, murah, dan mudah
didapat. (Mindarti S, 2015). Menurut Duaja et al., (2011) toga memiliki
fungsi ganda selain sebagai dekorasi halaman, tanaman obat berfungsi
sebagai ramuan alami untuk mengobati berbagai penyakit yang seringkali
timbul. Salah satu fungsi toga adalah sebagai sarana untuk mendekatkan
tanaman obat kepada upaya- upaya kesehatan masyarakat meliputi: 1)
upaya preventif (Pencegahan) 2). Upaya promotif (meningkatkan atau
menjaga kesehatan) dan yang ke 3). Upaya kuratif (penyembuhan
penyakit) (Mindarti S, 2015).
Obat tradisional merupakan obat yang digunakan sebagian besar
masyarakat sebagai bahan bakuobat secara turun menurun. Penggunaan
tumbuhtumbuhan dalam penyembuhan adalah pengobatan tertua didunia
(Murni, 2012). Pemanfaatan tanaman obat di Indonesia merupakam
program alternatifuntuk memenuhi kebutuhan dasar dalam pelayanan
kesehatan. Menurut Karyadi Bhakti, et al., (2016) sampai saat ini
pendayagunaan tanaman obat dapat mencakup masyarakat lebih luas dan
merata, baik masyarakat pedesaan maupun perkotaan.Penggunaan obat
tradisional dinilai relatif lebih aman dibandingkan dengan obat
konvensional, sehingga saat ini semakin banyak peminatnya. Kelebihan
lainnya adalah obat tradisional memiliki efek samping yang relative
rendah dan juga obat tradisional mudah diperoleh karena bahan bakunya
dapat ditemukan di lingkunagan sekitar. Masyarakat luas beranggapan
bahwa penggunaan obat tradisional lebih aman dibandingkan dengan obat
kimia sehingga mereka lebih menyukai penggunaan obat tradisional
sebagai penyembuhan penyakit. Menurut Inawati et al., (2006)
1
pengawasan lebih dari 70% tanaman obat yang ada di Asia tumbuh di
Indonesia, tetapi masih belum banyak dimanfaatkan secara maksimal.
Oleh karena itu perlu upaya yang sungguh-sungguh dengan melibatkan
berbagai pihak untuk mengangkat citra tanaman obat Indonesia yang telah
lama dikenal agar bias disejajarkan dengan obat modern, dan dapat
memberi nilai ekonomis dan nilai sosial bagi masyarakat Indonesia. Salah
satu tanaman atau obat tradisional yang dapat digunakan sebagai
penyembuhan luka adalah tanaman pacar kuku yang mempunyai nama
latin Lawsonia inermis l.
Banyak masyarakat yang masih belum paham akan pemanfaatan
tanaman obat keluarga. Masyarakat sering salah dalam menentukan bahan
baku dalam pembuatan obat tradisional dan tidak mengerti cara untuk
mengolah bahan tersebut. Ini dapat menyebabkan efek samping yang
berbeda bagi tiap orang jika dosis obat diberikan secara berlebihan.
Semakin banyak masyarakat yang menaruh perhatian terhadap
penggunaan obat yang rasional demi kepentingan keluarga.
Menurut (WHO, 1992), penggunaan obat rasional mensyaratkan
pasien menerima pengobatan yang sesuai dengan kebutuhan klinisnya,
dengan dosis yang tepat, jangka waktu pemberian obat yang benar, dan
mendapatkan harga obat yang paling murah. Untuk bayi terutama bayi
usia balita, dianjurkan untuk tidak memberikan obat bebas tanpa
berkonsultasi dengan dokter.
B. Rumusan Masalah
1. Jenis Tanaman Apa Saja Yang Ditanam Dikebun ?
2. Apa Kandungan Dari Jenis Tanaman Toga ?
3. Apa manfaat Dari Tanaman Toga ?
4. Bagaimana Proses Pembuatan ?
5. Berapa Dosis atau Takaran ?
2
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui Jenis Tanaman Toga Yang Ditanam?
2. Untuk Mengetahui Kandungan Dari Jenis Tanaman Toga
3. Untuk Mengetahui Manfaat Dari Tanaman Toga
4. Untuk Mengetahui Proses Pembuatan
5. Untuk Mengetahui Dosis atau Takaran
D. Manfaat
Untuk menambah wawasan dan pengetahuan bagi pembaca dan
masyarakat.
3
BAB II
PEMBAHASAN
A. Jenis-Jenis Tanaman Dikebun Toga
b. Manfaat
Rimpang jahe dapat digunakan sebagai bumbu masak, pemberi aroma dan
rasa pada makanan seperti roti, kue, biskuit, kembang gula dan berbagai
minuman. Jahe juga dapat digunakan pada industri obat, minyak wangi,
industri jamu tradisional, diolah menjadi asinan jahe, dibuat acar, lalap,
bandrek, sekoteng dan sirup.
Dewasa ini para petani cabe menggunakan jahe sebagai pestisida alami.
Dalam perdagangan jahe dijual dalam bentuk segar, kering, jahe bubuk dan
awetan jahe. Disamping itu terdapat hasil olahan jahe seperti: minyak astiri
dan koresin yang diperoleh dengan cara penyulingan yang berguna sebagai
bahan pencampur dalam minuman beralkohol, es krim, campuran sosis dan
lain-lain.
Adapun manfaat secara pharmakologi antara lain adalah sebagai karminatif
(peluruh kentut), anti muntah, pereda kejang, anti pengerasan pembuluh
darah, peluruh keringat, anti inflamasi, anti mikroba dan parasit, anti piretik,
anti rematik, serta merangsang pengeluaran getah lambung dan getah
empedu.
c. Proses Pembuatan
d. Takaran dan Dosis
e. Foto Tumbuhan
4
Temulawak merupakan tanaman obat berupa obat berupa tumbuhan
rumpun berbatang rumpun berbatang
semu. Di daerah Jawa Barat temulawak disebut sebagai koneng gede
sedangkandi Madura disebut sebagai temu lobak. Kawasan Indo-
Malaysia merupakantempat dari mana temulawak ini menyebar ke
seluruh dunia. Saat ini tanaman iniselain di Asia Tenggara dapat
ditemui pula di Cina, IndoCina, Bardabos, India,
5
meniran dosis 72 mg/kg bb memberikan efek penurunan tekanan darah
pada tikus Wistar hipertensi yang didinduksi prednisone 1,5 mg/kg bb
dan NACl 2 persen
e. Foto Tumbuhan
b. Manfaat
Manfaat Kunyit
6
5. Membantu menyembuhkan luka.
3. Menghaluskan kulit
1. Diabetes mellitus
7
2. Tifus
3. Usus buntu
4. Disentri
5. Sakit Keputihan
8
Bahan: 2 rimpang kunyit. I genggam daun beluntas, 1 gagang buah
asam, 1 potong gula kelapa/aren.
9
Cara Membuat: semua bahan tersebut ditumbuk sampai halus
10. Amandel
11. Morbili
Bahan: 50gr daun pegagan, 300cc madu, 3 ibu jari kunyit segar,
dan 50 ce air. Cara membuat: Cincang daun pegagan dan kunyit
kecil-kecil, kemudian rebus dalam 500 cc air hingga tersisa 150 cc.
Tunggu sedikit dingin, jika sudah barulah diminum.
10
Tadahkan larutan kunyit pada lap bersih, kemudian buat seperti
bungkusan Peras agar aimya keluar, jangan lupa tampung diatas
gelas atau wadah kecil. Minum air perasan kunyit ini sampai suhu
panas akibat demam turun.
14. Menghilangkan Bau Badan Dari Dalam Siapkan 2 ruas ibu jari
kunyit segar, parut sampai halus.
Tanaman gambir 3 potong dan ibu jari kunyit Iris kedua bahan dan
tumbuk halus
Rebus kedalam 2 gelas air pada panci hingga mendidih dan tersisa
1 gelas Tunggu dingin, diminum rutin 3-4 kali dalam sehari
*Fitofarmaka
11
- Nodiar (kapsul)
-Rheumaneer (kapsul)
*Herbal terstandard
-Tablet: Diapet
*Jamu
-Serbuk
-Jamu-jamu tradisional
*Kosmetika
- Sabun mandi
d. Foto Tumbuhan
d. Foto Tumbuhan
12
e. Foto Tumbuhan
5. Pepaya (Carica Papaya L.)
a. Kandungan
b. Manfaat
c. Proses Pembuatan
d. Takaran dan Dosis
e. Foto Tumbuhan
13
obat herbal radang sendi sudah tenar sejak zamandahulukala.
DalampengobatanAyurveda,daunpandan
5
)
yang dicampur dengan minyak kelapa dioleskan ke bagian sendi yang terasa
nyeri. Hal ini disebabkan daun pandan memiliki sifart antiinflamasi. Namun,
khasiat daun pandan untuk obat nyeri sendi baru dibuktikan dalam
penelitian terhadap tikus. Penelitian lanjutan masih diperlukan.
- mengontrol gula darah : Khasiat lainnya, pandan bermanfaat untuk
mengontrol kadar gula darah dalam tubuh. Hasil penelitian yang dilakukan
kepada 30 orang dewasa menunjukkan kadar gula darahnya normal dengan
meminum teh pandan hangat.
- Darah tinggi : Darah tinggi cukup banyak diderita oleh masyarakat tanah
air. Seseorang yang menderita tekanan darah tinggi harus segera ditangani
agar tidak memicu munculnya penyakit kronis. Anda minum ramuan herbal
tersebut dua kali sehari, pagi dan malam.
- Menghilangkan ketombe : daun pandan efektif menghilangkan ketombe.
Pandan bisa jadi solusi untuk Anda yang bermasalah dengan ketombe.
Untuk membuat obat herbal daun pandan ini cukup mudah Anda haluskan
daun pandan yang susah di cuci. Setelah itu, Anda usapkan daun pandan ke
kulit kepala yang berketombe.
- Mengobati diare : daun pandan memiliki sifat antibakteri dan antimikroba
yang membuatnya efektif menyembuhkan diare. Untuk merasakan
manfaatnya Anda cukup minum air rebusan daun pandan setiap pagi dan
sore hari sampai sembuh.
- Insomnia : Pandan mengandung alkaloid yang memberikan efek
menenangkan. Hal inilah yang membuat daun pandan
efektifuntukmengobatiinsomniaAnda. Andacukuprebusdaun pandan lalu
tambahkan satu sendok teh madu. Anda minum air rebusan daun pandan
selagi hangat.
14
- Meningkatkan kesehatan mulut : menguyah pandan bisa menyegarkan
nafas. Sebab, pandan memiliki aroma yang wangi.
6
- Menurunkan hipertensi
15
daun pandan juga dapat menurunkan tekanan darah tinggi atau hipertensi.
Cukup rebus 3 gram daun pandan bersama 2-3 gelas air. Rebus sampai air
tinggal setengahnya lalu minum sebanyak dua kali sehari.
Rutin minum air rebusan daun pandan ini diklaim mampu membuat tekanan
darah kembali normal.
- Meredakan cemas
Cobalah masukkan irisan 3-5 lembar daun pandan ke air mendidih. Minum
ramuan tersebut sebanyak tiga kali sehari untuk meredakan cemas yang
berlebihan.
- Menurunkan demam tinggi
Demam yang tinggi ternyata dapat diredakan dengan rebusan daun pandan.
Ambil 2-3 lembar daun pandan dan masukkan ke 2 gelas air mendidih, lalu
minum.
e. Foto Tumbuhan
16
d. Takaran dan Dosis
e. Foto Tumbuhan
17
kulitnya terlebih dahulu, kemudian merendam bagian batangnya
yang berwarna putih di dalam air bersih selama 48-60 jam.
Setelah proses perendaman selesai lanjutkan dengan memasak
singkong hingga benar-benar matang sempurna, anda bisa
menggoreng atau mengukus minimsl 25 menit hal ini untuk
mencegah keracunan sianida akibat mengkunsumsi singkong
mentah atau yang di masak kurang mateng
Setiap 100 gram singkong rebus memiliki kandungan nutrisi
sebagai berikut:
112 gram kalori
27 gram karbohidrat
1 gram serat
1.diabetes:
Kupas kulit singkong hingga tak ada lagi bagian yang menempel
pada dagingnya. Kulit singkong mengandung senyawa penghasil
hidrogen sianida yang berbahaya.
Rendam singkong di dalam air selama kurang lebih 2 hari sebelum
dimasak. Hal ini bertujuan untuk mengurangi jumlah bahan kimia
berbahaya yang ada di dalamnya.
Masak singkong dengan cara direbus atau dipanggang hingga
matang sempurna.
Konsumsi singkong bersama dengan makanan berprotein, seperti
dada ayam tanpa kulit atau telur. Protein dapat membantu
membersihkan tubuh dari racun hidrogen sianida.
2.Diare
Untuk mengobati diare atau sakit perut, Anda dapat menggunakan
daun singkong. Caranya dengan merebus tujuh lembar daun
singkong, dengan 800 cc air, biarkan hingga menyusut 400 cc,
saring dan minum.
3 Rematik
18
Anda dapat menggunakan singkong sebagai pengobatan, baik dari
dalam maupun luar. Pada pemakaian luar, gunakan daun singkong
lima lembar ditambah 15 gram jahe. Lalu aduk dan oleskan pada
tubuh.
Untuk pengobatan dari dalam, Anda dapat menggunakan 100 gram
batang singkong, serai, garam, jahe 15 gram. Semua bahan tersebut
direbus dengan 1000cc air hingga menjadi 400 cc, saring. Minum
sebanyak 200cc sekali dalam sehari. Lakukan selama dua hari.
4.Demam
Anda dapat menggunakan batang singkong untuk menurunkan
suhu tubuh. Rebus 60 gram batang singkong dan 300 gram daun
singkong dengan 800 cc air. Biarkan rebusan menyusut sampai 400
cc, saring dan minum. Untuk hasil maksimal, Anda harus
meminumnya dua kali sehari.
5.Luka
Singkong juga dapat digunakan untuk mengobati luka yang telah
memasuki tahap infeksi. Tumbuk batang singkong yang masih
segar, lalu boreh di daerah yang luka. Bisa juga Anda memarut
singkong, lalu boreh di daerah yang luka dan tutup dengan perban.
Untuk luka yang disebabkan oleh benda panas, singkong dapat
diparut dan diperas. Kemudian olesi di daerah luka. Lakukan
hingga luka mengering.
6.Meningkatkan Stamina
Untuk meningkatkan stamina, campurkan 100 gram singkong, 5
butir angco, dan air. Untuk menghindari rasa pahit, Anda dapat
menambahkan madu.
d. Foto Tumbuhan
19
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Tanaman obat keluarga (TOGA) menjadi salah satu pilihan
masyarakat untuk ditamam dilahan perkarangan dengan pertimbangan
karena dapat dimanfaatkan untuk kesehatan. Tanaman obat dapat dijadikan
obat yang aman, tidak mengandung bahan kimia, murah, dan mudah
didapat. (Mindarti S, 2015).
Pemanfaatan tanaman obat di Indonesia merupakam program
alternatifuntuk memenuhi kebutuhan dasar dalam pelayanan kesehatan.
Menurut Karyadi Bhakti, et al., (2016) sampai saat ini pendayagunaan
tanaman obat dapat mencakup masyarakat lebih luas dan merata, baik
masyarakat pedesaan maupun perkotaan.
Banyak masyarakat yang masih belum paham akan pemanfaatan
tanaman obat keluarga. Masyarakat sering salah dalam menentukan bahan
baku dalam pembuatan obat tradisional dan tidak mengerti cara untuk
mengolah bahan tersebut. Ini dapat menyebabkan efek samping yang
berbeda bagi tiap orang jika dosis obat diberikan secara berlebihan.
Semakin banyak masyarakat yang menaruh perhatian terhadap
penggunaan obat yang rasional demi kepentingan keluarga.
Menurut (WHO, 1992), penggunaan obat rasional mensyaratkan
pasien menerima pengobatan yang sesuai dengan kebutuhan klinisnya,
dengan dosis yang tepat, jangka waktu pemberian obat yang benar, dan
mendapatkan harga obat yang paling murah.
B. Saran
Tim penulis menyarankan agar dijadikan sebagai referensi untuk
digunakan oleh mahasiswa/i ketika mempelajari Jenis Tanaman Toga.
20
DAFTAR PUSTAKA
Anonim, 1983, Tanaman Obat Keluarga (TOGA), Direktorat Pengawasan Obat
Tradisional, Dirjen POM, DepKes RI, Jakarta, 2 – 4.
Anonim, 1985, Cara Pembuatan Simplisia, Departemen Kesehatan Republik
Indonesia, 1-2.
Anonim, 1986, Sediaan Galenik, Departemen Kesehatan RI, Jakarta, 5–17. Ansel,
H.C, 1989, Pengantar Bentuk Sediaan Farmasi, Edisi IV, Penerbit
Universitas Indonesia, 607 – 608.
Backer C.A, D.Sc. and Van Bakhuizen den Brink, R.C. Jr, PHD, 1965, Flora of
Java (Spermatophytes only) Vol.1.N.V.P.Noordhoff-Groningen, The
Netherlands.
Bougis, P., 1979, Marine Plankton Ecology, American Elseiver Publishing
Company, New York cit: Isnansetyo, A dan Kurniastuty,1995, Teknik
Kultur Phytoplankton dan Zooplankton, Penerbit Kanisius, Yogyakarta, 52
– 56.
Budi, S.H. 2008. Ragam & Kkhasiat Tanaman Obat. Cetakan 1. PT AgroMedia
Pustaka. Jakarta. 142 Hal
Hariana, A. 2004. Tumbuhan Obat Dan Khasiat. Penebar Swadaya. Jakarta. 158
hal
21