Anda di halaman 1dari 25

LAPORAN TERAPI KOMPLEMENTER

JENIS TANAMAN TOGA YANG


DITANAM DIKEBUN TOGA

Dosen Pengampu :
Yesi Hasneli,SKP,MSN

Disusun Oleh :
Kelompok 3 Kelas A Semester 7

PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS PAHLAWAN
TUANKU TAMBUSAI
2022/2023
NAMA-NAMA ANGGOTA KELOMPOK
No Nama Nim Kelas Semester
1 Alfan Zikry 1914201002 A Tujuh
2 Angela Dwi Pratiwi 1914201003 A Tujuh
3 Bella Tania 1914201006 A Tujuh
4 Bafy Isza Aunillah 1914201004 A Tujuh
5 Cici Putri Ayu Lestari 1914201007 A Tujuh
6 Yuyun Febri Cahyani 1914201086 A Tujuh
7 Nelvhia Maisyah Fadila 1914201111 A Tujuh
8 Nurhana Tasya 1914201101 A Tujuh
9 MHD Zikril Hakim 1914201022 A Tujuh
10 Nanda Indriani 1914201025 A Tujuh
11 Rindiani Pramudhita 1914201032 A Tujuh
12 Elvi Yanti 1914201011 A Tujuh
13 Fransisco 1914201014 A Tujuh
14 Rahma Dinda Apriyus 1914201029 A Tujuh
15 Alpira 1914201097 A Tujuh
16 Maria Helena 1914201019 A Tujuh
17 Habsah Rizky Wibowo 1914201013 A Tujuh
18 Nila Sari 1914201083 A Tujuh

ii
KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim, Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan


Yang Maha Esa karna berkat rahmat dan karunia-Nya Laporan Terapi
Komplementer Jenis Tanaman Toga Yang Ditanam Dikebun Toga ini dapat
diselesaikan tepat waktu.

Adapun Laporan Terapi Komplementer Jenis Tanaman Toga Yang


Ditanam Dikebun Toga ini, telah kami buat semaksimal mungkin dan tentunya
dengan bantuan anggota kelompok, sehingga dapat memperlancar pembuatan
Laporan Terapi Komplementer Jenis Tanaman Toga Yang Ditanam Dikebun
Toga ini. Untuk itu kami tidak lupa menyampaikan banyak terima kasih kepada
semua pihak yang telah membantu kami dalam pembuatan Laporan Terapi
Komplementer Jenis Tanaman Toga Yang Ditanam Dikebun Toga ini sesuai
dengan rencana dan target yang telah ditentukan.

Kami menyadari di dalam Laporan Terapi Komplementer Jenis Tanaman


Toga Yang Ditanam Dikebun Toga ini masih banyak kekurangan. Oleh karena itu
kami mengharapkan kritik dan saran dari pembaca.

Akhirnya penyusun mengharapkan semoga dari Laporan Terapi


Komplementer Jenis Tanaman Toga Yang Ditanam Dikebun Toga ini dapat
diambil hikmah dan manfaatnya sehingga dapat memberikan inspirasi terhadap
pembaca
Bangkinang, 27 November 2022

Kelompok 3

iii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..................................................................................ii
DAFTAR ISI................................................................................................iii
BAB I..............................................................................................................1
PENDAHULUAN.........................................................................................1
A. Latar Belakang....................................................................................1
B. Rumusan Masalah...............................................................................2
C. Tujuan.................................................................................................3
D. Manfaat...............................................................................................3
BAB II............................................................................................................4
PEMBAHASAN............................................................................................4
A. Jenis-jenis Tanaman Dikebun Toga....................................................4
1. Jahe (Zingiber Officinale)...............................................................
2. Temulawak (Curcuma Zanthorrhiza).............................................
3. Kunyit (Curcuma Longa Linn.syn. Curcuma Domestica Val).......
4. Serai (Cymbopogon Ciratus)..........................................................
5. Pepaya (Carica Papaya L.).............................................................
6. Tapak Dara (Catharanthus Roseus L.G. Don)................................
7. Pandan (Pandanus Amaryllifolius).................................................
8. Ubi Jalar (Lpomoea Batatas (L.) Lamb).........................................
9. Bawang Putih (Allium Sativum)......................................................
10. Ubi Kayu (Manihot Esculenta).......................................................

BAB III............................................................................................................
PENUTUP.......................................................................................................
A. Kesimpulan...........................................................................................
B. Saran.....................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................

iv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Tanaman obat keluarga (TOGA) menjadi salah satu pilihan
masyarakat untuk ditamam dilahan perkarangan dengan pertimbangan
karena dapat dimanfaatkan untuk kesehatan. Tanaman obat dapat dijadikan
obat yang aman, tidak mengandung bahan kimia, murah, dan mudah
didapat. (Mindarti S, 2015). Menurut Duaja et al., (2011) toga memiliki
fungsi ganda selain sebagai dekorasi halaman, tanaman obat berfungsi
sebagai ramuan alami untuk mengobati berbagai penyakit yang seringkali
timbul. Salah satu fungsi toga adalah sebagai sarana untuk mendekatkan
tanaman obat kepada upaya- upaya kesehatan masyarakat meliputi: 1)
upaya preventif (Pencegahan) 2). Upaya promotif (meningkatkan atau
menjaga kesehatan) dan yang ke 3). Upaya kuratif (penyembuhan
penyakit) (Mindarti S, 2015).
Obat tradisional merupakan obat yang digunakan sebagian besar
masyarakat sebagai bahan bakuobat secara turun menurun. Penggunaan
tumbuhtumbuhan dalam penyembuhan adalah pengobatan tertua didunia
(Murni, 2012). Pemanfaatan tanaman obat di Indonesia merupakam
program alternatifuntuk memenuhi kebutuhan dasar dalam pelayanan
kesehatan. Menurut Karyadi Bhakti, et al., (2016) sampai saat ini
pendayagunaan tanaman obat dapat mencakup masyarakat lebih luas dan
merata, baik masyarakat pedesaan maupun perkotaan.Penggunaan obat
tradisional dinilai relatif lebih aman dibandingkan dengan obat
konvensional, sehingga saat ini semakin banyak peminatnya. Kelebihan
lainnya adalah obat tradisional memiliki efek samping yang relative
rendah dan juga obat tradisional mudah diperoleh karena bahan bakunya
dapat ditemukan di lingkunagan sekitar. Masyarakat luas beranggapan
bahwa penggunaan obat tradisional lebih aman dibandingkan dengan obat
kimia sehingga mereka lebih menyukai penggunaan obat tradisional
sebagai penyembuhan penyakit. Menurut Inawati et al., (2006)

1
pengawasan lebih dari 70% tanaman obat yang ada di Asia tumbuh di
Indonesia, tetapi masih belum banyak dimanfaatkan secara maksimal.
Oleh karena itu perlu upaya yang sungguh-sungguh dengan melibatkan
berbagai pihak untuk mengangkat citra tanaman obat Indonesia yang telah
lama dikenal agar bias disejajarkan dengan obat modern, dan dapat
memberi nilai ekonomis dan nilai sosial bagi masyarakat Indonesia. Salah
satu tanaman atau obat tradisional yang dapat digunakan sebagai
penyembuhan luka adalah tanaman pacar kuku yang mempunyai nama
latin Lawsonia inermis l.
Banyak masyarakat yang masih belum paham akan pemanfaatan
tanaman obat keluarga. Masyarakat sering salah dalam menentukan bahan
baku dalam pembuatan obat tradisional dan tidak mengerti cara untuk
mengolah bahan tersebut. Ini dapat menyebabkan efek samping yang
berbeda bagi tiap orang jika dosis obat diberikan secara berlebihan.
Semakin banyak masyarakat yang menaruh perhatian terhadap
penggunaan obat yang rasional demi kepentingan keluarga.
Menurut (WHO, 1992), penggunaan obat rasional mensyaratkan
pasien menerima pengobatan yang sesuai dengan kebutuhan klinisnya,
dengan dosis yang tepat, jangka waktu pemberian obat yang benar, dan
mendapatkan harga obat yang paling murah. Untuk bayi terutama bayi
usia balita, dianjurkan untuk tidak memberikan obat bebas tanpa
berkonsultasi dengan dokter.

B. Rumusan Masalah
1. Jenis Tanaman Apa Saja Yang Ditanam Dikebun ?
2. Apa Kandungan Dari Jenis Tanaman Toga ?
3. Apa manfaat Dari Tanaman Toga ?
4. Bagaimana Proses Pembuatan ?
5. Berapa Dosis atau Takaran ?

2
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui Jenis Tanaman Toga Yang Ditanam?
2. Untuk Mengetahui Kandungan Dari Jenis Tanaman Toga
3. Untuk Mengetahui Manfaat Dari Tanaman Toga
4. Untuk Mengetahui Proses Pembuatan
5. Untuk Mengetahui Dosis atau Takaran

D. Manfaat
Untuk menambah wawasan dan pengetahuan bagi pembaca dan
masyarakat.

3
BAB II
PEMBAHASAN
A. Jenis-Jenis Tanaman Dikebun Toga

1. Jahe (Zingiber Officinale)


a. Kandungan

b. Manfaat
Rimpang jahe dapat digunakan sebagai bumbu masak, pemberi aroma dan
rasa pada makanan seperti roti, kue, biskuit, kembang gula dan berbagai

minuman. Jahe juga dapat digunakan pada industri obat, minyak wangi,
industri jamu tradisional, diolah menjadi asinan jahe, dibuat acar, lalap,
bandrek, sekoteng dan sirup.
Dewasa ini para petani cabe menggunakan jahe sebagai pestisida alami.
Dalam perdagangan jahe dijual dalam bentuk segar, kering, jahe bubuk dan
awetan jahe. Disamping itu terdapat hasil olahan jahe seperti: minyak astiri
dan koresin yang diperoleh dengan cara penyulingan yang berguna sebagai
bahan pencampur dalam minuman beralkohol, es krim, campuran sosis dan
lain-lain.
Adapun manfaat secara pharmakologi antara lain adalah sebagai karminatif
(peluruh kentut), anti muntah, pereda kejang, anti pengerasan pembuluh
darah, peluruh keringat, anti inflamasi, anti mikroba dan parasit, anti piretik,
anti rematik, serta merangsang pengeluaran getah lambung dan getah
empedu.
c. Proses Pembuatan
d. Takaran dan Dosis
e. Foto Tumbuhan

2. Temulawak (Curcuma Zanthorrhiza)


a. Kandungan

4
Temulawak merupakan tanaman obat berupa obat berupa tumbuhan
rumpun berbatang rumpun berbatang
semu. Di daerah Jawa Barat temulawak disebut sebagai koneng gede
sedangkandi Madura disebut sebagai temu lobak. Kawasan Indo-
Malaysia merupakantempat dari mana temulawak ini menyebar ke
seluruh dunia. Saat ini tanaman iniselain di Asia Tenggara dapat
ditemui pula di Cina, IndoCina, Bardabos, India,

Jepang, Korea, di Amerika Serikat dan Beberapa Negara Eropa.


b. Manfaat
Penggunaan temulawak sebagai obat secara tradisional dapat
dipilah menjadi beberapa aktivitas menonjol, misalnya:Untuk
gangguan pencernaan.Untuk mengobati sakit ginjal.Untuk
mengobati sakit limpaMemperlancar produksi ASI.Menambah
nafsu makan.Untuk mengatasi gangguan keputihan.Untuk
meningkatkan daya tahan tubuh dan memelihara kesehatan.Untuk
mengobati sakit pinggang, asma, sakit kepala, masuk angin,
maag,sakit hipertensi
c. Proses Pembuatan
Bahan: 2 rimpang temulawak, 1 genggam daun kumis kucing, 1
genggam daunkacabeling.Cara membuat : temulawak diiris tipis-tipis,
kemudian direbus bersama denganbahan lainnya dengan 1 liter air, dan
disaring.
Cara menggunakan: diminum selama 3 hari.
d. Takaran dan Dosis
Ramuan jamu untuk mengatasi hipertensi ini dilansir dari Buku Jamu
Saintifik: Suatu Lompatan Ilmiah Pengembangan Jamu yang
diterbitkan Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Tanaman Obat
dan Obat Tradisional (B2P2TOOT) Balitbangkes, Kemenkes pada
2017.Hasil penelitian menunjukkan pemberian temulawak dalam
kombinasi dengan kumis kucing, selederi, pegagan, kunyit dan

5
meniran dosis 72 mg/kg bb memberikan efek penurunan tekanan darah
pada tikus Wistar hipertensi yang didinduksi prednisone 1,5 mg/kg bb
dan NACl 2 persen
e. Foto Tumbuhan

3. Kunyit (Curcuma Longa Linn.syn. Curcuma Domestica Val)


a.Kandungan

Kandungan Tumbuhan Kunyit

Kunyit mengandung senyawa yang berkhasiat obat, yang disebut


kurkuminoid yang terdiri dari kurkumin, desmetoksikumin
sebanyak 10% dan hisdestoksikurkumin sebanyak 1-5% dan zat-
zat bermanfaat lainya seperti minyak atsiri yang terdiri dari Keton
sesquiterper, turmeron, tumeon 60%, Zingiberen 25%, felandren,
sabinen, borneol, dan sineil. Kunyit juga mengandung lemak
sebnyak 1-3 %, Karbohidrat sebanyak 3%, Protein 30%, Pati 8%,
Vitamin C 45-55%, dan garam -garam mineral, yaitu zat besi,
fosfor, dan kalsium.

b. Manfaat

Manfaat Kunyit

Manfaat Kuniyit bagi kesehatan antara Lain

1. Kunyit mengandung antioksidan dan antiperadangan.

2. Kunyit dapat memperlambat penyebaran dan pertumbuhan


tumor.

3. Kunyit dapat memperlancar sistem pencernaan.

4. Meringankan gejala rematik.

6
5. Membantu menyembuhkan luka.

6. Membantu menyembuhkan penyakit kulit seperti koreng dan


gatal-gatal.

7. Diabetes melitus, Tifus, Usus buntu, Disentri, Sakit keputihan:


Haid

Selain itu, juga bermanfaat untuk kecantikan anda.

Manfaat Kunyit Bagi Kecantikan antara lain :

1. Dapat mencegah keputihan.

2. Memperlancar dan mengurangi rasa nyeri saat haid.

3. Menghaluskan kulit

4. Meringankan gejala reumatik

5. Mengurangi ketombe pada rambut

6. Mengurangi bekas jerawat

7. Membuat kulit menjadi lebih putih

c.Proses Pembuatan Dan Takaran dan Dosis

Penggunaan Untuk Obat:

1. Diabetes mellitus

Bahan: 3 rimpang kunyit. 1/2 sendok the garam

Cara membuat: kedua bahan tersebut direbus dengan 1 liter air


sampai mendidih, kemudian disaring.

Cara menggunakan: diminum 2 kali seminggu 1/2 gelas.

7
2. Tifus

Bahan: 2 rimpang kunyit, 1 bonggol sere, I lembar daun sambiloto

Cara membuat: Semua bahan tersebut ditumbuk halus dan dipipis,


kemudian ditambah 1 gelas air masak yang masih hangat, dan
disaring.

Cara mengunakan : diminum, dan dilakukan selama 1 minggu


berturut-turut.

3. Usus buntu

Bahan: I rimpang kunyit, I butir buah jeruk nipis, I potong gula


kelapa'aren. Garam secukupnya.

Cara membuat: Kunyit diparut dan jeruk nipis diperas, kemudian


dicampur dengan bahan lain dan disedu dengan 1 gelas air panas,
kemudian disaring.

Cara menggunakan diminum setiap pagi setelah makan, secara


teratur.

4. Disentri

Bahan: 1-2 rimpang kunyit, gambir dan kapur sirih secukupnya

Cara membuat semua bahan tersebut direbus sampai mendidih


dengan 2 gelas air hingga tinggal 1 gelas kemudian disaring.

Cara menggunakan diminum dan diulangi sampai sembuh.

5. Sakit Keputihan

8
Bahan: 2 rimpang kunyit. I genggam daun beluntas, 1 gagang buah
asam, 1 potong gula kelapa/aren.

Cara membuat semua bahan tersebut direbus mendidih dengan 1


liter air sampai kemudian di saring.

Cara menggunakan diminum 1 gelas sehari.

6. Haid tidak lancar

Bahan: 2 rimpang kunyit, 1/2 sendok Teh ketumbar, 1/2 sendok


Teh biji pala,1/2 genggam daun srigading

Cara membuat: semua bahan tersebut ditumbuk halus kemudian


liter air direbus sampai mendidih, kemudian disaring.

Cara menggunakan: diminum 1 gelas sehari.

7. Perut mulas pada saat haid

Bahan: 1 rimpang kunyit sebesar 4 cm, 1 rimpang jahe sebesar 4


cm, rimbang kencur sebesar 4 cm

Cara membuat: semua bahan tersebut dicuci bersih dan diparut


untuk diambil air nya, kemudian di tambah dengan perasan jeruk
nipis, diseduh dengan 1/2 gelas udara panas dan berkarat. Cara
menggunakan: ditambah garam dan gula secukupnya dan diminum
pada haripertama haid.

8. Memperlancar ASI Bahan: 1 rimpang kunyit

Cara membuat: kunyit ditumbuk sampai halus Cara menggunakan:


dioleskan sebagai kompres diseputar buah dada 1 kali setiap 2 hari.

9. Cangkrang (Waterproken) Bahan: 2 rimpang kunyit, 1 genggam


daun eceng,

9
Cara Membuat: semua bahan tersebut ditumbuk sampai halus

Cara menggunakan: dioleskan pada bagian yang kena cangkrang.

10. Amandel

Bahan: I rimpang kunyit, I butir jeruk nipis, 2 sendok madu Cara


membuat: Kunyit diparut, jeruk diperas untuk diambil
airnya,kemudian dicampur dengan madu dan 1/2 gelas air hangat,
diaduk sampai merata dan disaring

Cara menggunakan:diminum secara rutin 2 hari sekali.

11. Morbili

Bahan: 1 rimpang kunyit dan 1 rimpang dringo bengle

Cara membuat: kedua bahan tersebut ditumbuk bersama sampai


halus

Cara menggunakan dioleskan pada seluruh badan sebagai bedak

12. Menurunkan Tekanan Darah

Bahan: 50gr daun pegagan, 300cc madu, 3 ibu jari kunyit segar,
dan 50 ce air. Cara membuat: Cincang daun pegagan dan kunyit
kecil-kecil, kemudian rebus dalam 500 cc air hingga tersisa 150 cc.
Tunggu sedikit dingin, jika sudah barulah diminum.

Lakukan rutin pengobatan ini sehari minum 3 kali masing-masing


1 sendok makan.

13. Menurunkan Panas Demam

Parut 20 gram kunyit segar yang telah dibersihkan.

Masukkan ke dalam 100 ml air matang panas, aduk perlahan


sampai kunyit larut,

10
Tadahkan larutan kunyit pada lap bersih, kemudian buat seperti
bungkusan Peras agar aimya keluar, jangan lupa tampung diatas
gelas atau wadah kecil. Minum air perasan kunyit ini sampai suhu
panas akibat demam turun.

14. Menghilangkan Bau Badan Dari Dalam Siapkan 2 ruas ibu jari
kunyit segar, parut sampai halus.

Larutkan dalam 2/3 gelas air matang hangat yang telah


dicampurkan gula aren, Aduk beberapa menit, saring airnya dan
minum.

Dosis: 1 kali sehari diminum sebelum tidur.

15. Gatal karena Cacar Air

Petik segenggam daun asam dan sepotong kunyit, cuci bersih


kedua bahan. Bahan yang telah dibersihkan siblender halus •
Aplikasikan dengan cara mengoleskan pada bagian kulit yang gatal
setelah Cacar

Dosis: 3 kali sehari

16. Radang Gusi

Tanaman gambir 3 potong dan ibu jari kunyit Iris kedua bahan dan
tumbuk halus

Rebus kedalam 2 gelas air pada panci hingga mendidih dan tersisa
1 gelas Tunggu dingin, diminum rutin 3-4 kali dalam sehari

Bentuk Sediaan di pasaran

*Fitofarmaka

11
- Nodiar (kapsul)

-Rheumaneer (kapsul)

*Herbal terstandard

-Tablet: Diapet

-Liquid: Kiranti pegel linu, Minol, Kiranti schat datang bulan

*Jamu

-Serbuk

-Minuman sachet: Kunyit asam

-Jamu-jamu tradisional

*Kosmetika

- Sabun mandi

-Lulur krim pelangsing

d. Foto Tumbuhan

d. Foto Tumbuhan

4. Serai (Cymbopogon Ciratus)


a. Kandungan
b. Manfaat
c. Proses Pembuatan
d. Takaran dan Dosis

12
e. Foto Tumbuhan
5. Pepaya (Carica Papaya L.)
a. Kandungan
b. Manfaat
c. Proses Pembuatan
d. Takaran dan Dosis
e. Foto Tumbuhan

6. Tapak Dara (Catharanthus Roseus L.G. Don)


a. Kandungan
b. Manfaat
c. Proses Pembuatan
d. Takaran dan Dosis
e. Foto Tumbuhan

7. Pandan (Pandanus Amaryllifolius)


a. Kandungan
Daun pandan mengandung vitamin A, zat besi, rendah kalori, dan kaya serat.
daun pandan bersifat antibakteri dan antimikroba. Daun pandan
mengandung senyawa karotenoid yang cukup tinggi. Senyawa ini berperan
sebagai antioksidan yang mampu menurunkan risiko terjadinya
penyempitan pembuluh darah jantung akibat penumpukan plak
(aterosklerosis). Dengan begitu, Anda pun terhindar dari risiko penyakit
jantung koroner.
b. Manfaat
Selain dijadikan sebagai bumbu pelengkap masakan, pandan juga
dimanfaatkan sebagai obat herbal. Berikut manfaat dan efek samping
pandan untuk kesehatan.
- Radang sendi; Nyeri sendi umum diderita masyarakat tanah air.
Daunpandanefektifuntukmeredakannyerisendi. Khasiatdaun pandan sebagai

13
obat herbal radang sendi sudah tenar sejak zamandahulukala.
DalampengobatanAyurveda,daunpandan
5
)

yang dicampur dengan minyak kelapa dioleskan ke bagian sendi yang terasa
nyeri. Hal ini disebabkan daun pandan memiliki sifart antiinflamasi. Namun,
khasiat daun pandan untuk obat nyeri sendi baru dibuktikan dalam
penelitian terhadap tikus. Penelitian lanjutan masih diperlukan.
- mengontrol gula darah : Khasiat lainnya, pandan bermanfaat untuk
mengontrol kadar gula darah dalam tubuh. Hasil penelitian yang dilakukan
kepada 30 orang dewasa menunjukkan kadar gula darahnya normal dengan
meminum teh pandan hangat.
- Darah tinggi : Darah tinggi cukup banyak diderita oleh masyarakat tanah
air. Seseorang yang menderita tekanan darah tinggi harus segera ditangani
agar tidak memicu munculnya penyakit kronis. Anda minum ramuan herbal
tersebut dua kali sehari, pagi dan malam.
- Menghilangkan ketombe : daun pandan efektif menghilangkan ketombe.
Pandan bisa jadi solusi untuk Anda yang bermasalah dengan ketombe.
Untuk membuat obat herbal daun pandan ini cukup mudah Anda haluskan
daun pandan yang susah di cuci. Setelah itu, Anda usapkan daun pandan ke
kulit kepala yang berketombe.
- Mengobati diare : daun pandan memiliki sifat antibakteri dan antimikroba
yang membuatnya efektif menyembuhkan diare. Untuk merasakan
manfaatnya Anda cukup minum air rebusan daun pandan setiap pagi dan
sore hari sampai sembuh.
- Insomnia : Pandan mengandung alkaloid yang memberikan efek
menenangkan. Hal inilah yang membuat daun pandan
efektifuntukmengobatiinsomniaAnda. Andacukuprebusdaun pandan lalu
tambahkan satu sendok teh madu. Anda minum air rebusan daun pandan
selagi hangat.

14
- Meningkatkan kesehatan mulut : menguyah pandan bisa menyegarkan
nafas. Sebab, pandan memiliki aroma yang wangi.
6

Beberapa praktik pengobatan di wilayah Asia menggunakan pandan untuk


mengobati gusi berdarah.
c. Proses Pembuatan
Salahsatucarasederhanamengolahdaunpandan adalah dengan direbus.
Nantinya, air rebusannya dapat diminum langsung atau digunakan sebagai
campuran teh hingga bahan makanan seperti kue. Untuk merebusnya,
jangan lupa untuk mencuci bersih daun pandan terlebih dahulu dan buang
bagian bawah yang berwarna putih. Hal ini bertujuan agar air rebusannya
tidak terasa pahit.
Selanjutnya, rebus air hingga mendidih dan masukan daun pandannya.
Ingatlah untuk mengikat daun pandan berbentuk simpul sebelum direbus,
agar aroma dan sari-sarinya keluar. Rebus daun pandan sekitar lima hingga
10 menit, agar matang merata. Lalu saring dan dinginkan sekitar 10 menit.
d. Takaran dan Dosis
- Mengatasi insomnia
Untuk membuat ramuannya, cukup seduh beberapa lembar daun pandan
dengan air yang baru saja mendidih. Minum ramuan tersebut secara rutin.
Senyawa alkaloid dalam daun pandan terbukti ampuh mengatasi gangguan
kesulitan tidur atau insomnia.
- Mengatasi diare
Minum air rebusan daun pandan pada pagi dan sore sampai diare mereda.
Sifat antibakteri dan antimikroba dalam daun yang harum ini disebut dapat
menyembuhkan gangguan pencernaan, termasuk diare
7

- Menurunkan hipertensi

15
daun pandan juga dapat menurunkan tekanan darah tinggi atau hipertensi.
Cukup rebus 3 gram daun pandan bersama 2-3 gelas air. Rebus sampai air
tinggal setengahnya lalu minum sebanyak dua kali sehari.
Rutin minum air rebusan daun pandan ini diklaim mampu membuat tekanan
darah kembali normal.
- Meredakan cemas
Cobalah masukkan irisan 3-5 lembar daun pandan ke air mendidih. Minum
ramuan tersebut sebanyak tiga kali sehari untuk meredakan cemas yang
berlebihan.
- Menurunkan demam tinggi
Demam yang tinggi ternyata dapat diredakan dengan rebusan daun pandan.
Ambil 2-3 lembar daun pandan dan masukkan ke 2 gelas air mendidih, lalu
minum.

e. Foto Tumbuhan

8. Ubi Jalar (Lpomoea Batatas (L.) Lamb)


a. Kandungan
b. Manfaat
c. Proses Pembuatan
d. Proses Pembuatan
e. Takaran dan Dosis
f. Foto Tumbuhan

9. Bawang Putih (Allium Sativum)


a. Kandungan
b. Manfaat
c. Proses Pembuatan

16
d. Takaran dan Dosis
e. Foto Tumbuhan

10. Ubi Kayu (Manihot Esculenta)


a. Kandungan
Kandungan =ubi kayu mengandung energi, vitamin C, protein, zat
besi, lemak, kalsium, karbohidrat, dan serat.
b. Manfaat
1.Sebagai Penambah Energi.
Dalam 100 gram singkong, terkandung 38 gram karbohidrat
2. Membantu Mencegah Sembelit.
Ubi kayu mengandung tinggi pati resisten. Kandungan tersebut
termasuk ke dalam jenis serat tidak larut yang tinggi kandungan
selulosa.
3. Mengendalikan Kadar Gula Darah dalam Tubuh.
membantu menurunkan kadar gula darah dalam tubuh, karena serat
bekerja dengan memperlambat penyerapan gula darah ke aliran
darah.
4. Menunjang Fungsi Jaringan Tubuh.
Menunjang fungsi jaringan tubuh dapat dirasakan karena
kandungan zat besi, kalsium, fosfor, mangan, dan kalium dalam
ubi kayu
5. Meningkatkan Kesehatan Kulit.
Manfaat ini dapat dirasakan karena kandungan vitamin C dalam
ubi kayu. Vitamin C menunjang pembentukan kolagen yang dapat
mempertahankan elastisitas kulit.
c. Proses Pembuatan,Takaran dan Dosis
proses pengolahan yang tidak bener dapat mengurangi nustrisi
yang terkandung dalam singkong, hal ini perlu di lakukan untuk
menghilangkan zat sinida yang berbahaya pada singkong, agar
lebih aman dikonsumsi, perlu diolah dengan cara mengupas

17
kulitnya terlebih dahulu, kemudian merendam bagian batangnya
yang berwarna putih di dalam air bersih selama 48-60 jam.
Setelah proses perendaman selesai lanjutkan dengan memasak
singkong hingga benar-benar matang sempurna, anda bisa
menggoreng atau mengukus minimsl 25 menit hal ini untuk
mencegah keracunan sianida akibat mengkunsumsi singkong
mentah atau yang di masak kurang mateng
Setiap 100 gram singkong rebus memiliki kandungan nutrisi
sebagai berikut:
112 gram kalori
27 gram karbohidrat
1 gram serat

1.diabetes:
Kupas kulit singkong hingga tak ada lagi bagian yang menempel
pada dagingnya. Kulit singkong mengandung senyawa penghasil
hidrogen sianida yang berbahaya.
Rendam singkong di dalam air selama kurang lebih 2 hari sebelum
dimasak. Hal ini bertujuan untuk mengurangi jumlah bahan kimia
berbahaya yang ada di dalamnya.
Masak singkong dengan cara direbus atau dipanggang hingga
matang sempurna.
Konsumsi singkong bersama dengan makanan berprotein, seperti
dada ayam tanpa kulit atau telur. Protein dapat membantu
membersihkan tubuh dari racun hidrogen sianida.
2.Diare
Untuk mengobati diare atau sakit perut, Anda dapat menggunakan
daun singkong. Caranya dengan merebus tujuh lembar daun
singkong, dengan 800 cc air, biarkan hingga menyusut 400 cc,
saring dan minum.
3 Rematik

18
Anda dapat menggunakan singkong sebagai pengobatan, baik dari
dalam maupun luar. Pada pemakaian luar, gunakan daun singkong
lima lembar ditambah 15 gram jahe. Lalu aduk dan oleskan pada
tubuh.
Untuk pengobatan dari dalam, Anda dapat menggunakan 100 gram
batang singkong, serai, garam, jahe 15 gram. Semua bahan tersebut
direbus dengan 1000cc air hingga menjadi 400 cc, saring. Minum
sebanyak 200cc sekali dalam sehari. Lakukan selama dua hari.
4.Demam
Anda dapat menggunakan batang singkong untuk menurunkan
suhu tubuh. Rebus 60 gram batang singkong dan 300 gram daun
singkong dengan 800 cc air. Biarkan rebusan menyusut sampai 400
cc, saring dan minum. Untuk hasil maksimal, Anda harus
meminumnya dua kali sehari.
5.Luka
Singkong juga dapat digunakan untuk mengobati luka yang telah
memasuki tahap infeksi. Tumbuk batang singkong yang masih
segar, lalu boreh di daerah yang luka. Bisa juga Anda memarut
singkong, lalu boreh di daerah yang luka dan tutup dengan perban.
Untuk luka yang disebabkan oleh benda panas, singkong dapat
diparut dan diperas. Kemudian olesi di daerah luka. Lakukan
hingga luka mengering.
6.Meningkatkan Stamina
Untuk meningkatkan stamina, campurkan 100 gram singkong, 5
butir angco, dan air. Untuk menghindari rasa pahit, Anda dapat
menambahkan madu.
d. Foto Tumbuhan

19
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Tanaman obat keluarga (TOGA) menjadi salah satu pilihan
masyarakat untuk ditamam dilahan perkarangan dengan pertimbangan
karena dapat dimanfaatkan untuk kesehatan. Tanaman obat dapat dijadikan
obat yang aman, tidak mengandung bahan kimia, murah, dan mudah
didapat. (Mindarti S, 2015).
Pemanfaatan tanaman obat di Indonesia merupakam program
alternatifuntuk memenuhi kebutuhan dasar dalam pelayanan kesehatan.
Menurut Karyadi Bhakti, et al., (2016) sampai saat ini pendayagunaan
tanaman obat dapat mencakup masyarakat lebih luas dan merata, baik
masyarakat pedesaan maupun perkotaan.
Banyak masyarakat yang masih belum paham akan pemanfaatan
tanaman obat keluarga. Masyarakat sering salah dalam menentukan bahan
baku dalam pembuatan obat tradisional dan tidak mengerti cara untuk
mengolah bahan tersebut. Ini dapat menyebabkan efek samping yang
berbeda bagi tiap orang jika dosis obat diberikan secara berlebihan.
Semakin banyak masyarakat yang menaruh perhatian terhadap
penggunaan obat yang rasional demi kepentingan keluarga.
Menurut (WHO, 1992), penggunaan obat rasional mensyaratkan
pasien menerima pengobatan yang sesuai dengan kebutuhan klinisnya,
dengan dosis yang tepat, jangka waktu pemberian obat yang benar, dan
mendapatkan harga obat yang paling murah.

B. Saran
Tim penulis menyarankan agar dijadikan sebagai referensi untuk
digunakan oleh mahasiswa/i ketika mempelajari Jenis Tanaman Toga.

20
DAFTAR PUSTAKA
Anonim, 1983, Tanaman Obat Keluarga (TOGA), Direktorat Pengawasan Obat
Tradisional, Dirjen POM, DepKes RI, Jakarta, 2 – 4.
Anonim, 1985, Cara Pembuatan Simplisia, Departemen Kesehatan Republik
Indonesia, 1-2.
Anonim, 1986, Sediaan Galenik, Departemen Kesehatan RI, Jakarta, 5–17. Ansel,
H.C, 1989, Pengantar Bentuk Sediaan Farmasi, Edisi IV, Penerbit
Universitas Indonesia, 607 – 608.
Backer C.A, D.Sc. and Van Bakhuizen den Brink, R.C. Jr, PHD, 1965, Flora of
Java (Spermatophytes only) Vol.1.N.V.P.Noordhoff-Groningen, The
Netherlands.
Bougis, P., 1979, Marine Plankton Ecology, American Elseiver Publishing
Company, New York cit: Isnansetyo, A dan Kurniastuty,1995, Teknik
Kultur Phytoplankton dan Zooplankton, Penerbit Kanisius, Yogyakarta, 52
– 56.
Budi, S.H. 2008. Ragam & Kkhasiat Tanaman Obat. Cetakan 1. PT AgroMedia
Pustaka. Jakarta. 142 Hal
Hariana, A. 2004. Tumbuhan Obat Dan Khasiat. Penebar Swadaya. Jakarta. 158
hal

21

Anda mungkin juga menyukai