Anda di halaman 1dari 2

Maka dilanjutkanlah permainan. Dengan segera saya menjadikan diri telanjang.

Celana dalam saya buka perlahan-lahan menunjukkan titit yang telah mengeras
semenjak tadi.Saat itu, Nova, dengan payudara montoknya pun bermukim celana dalam saja.Kedua gadis ini menyimak celana dalamku dengan cermat sambil
menyangga napas menantikan tititku seluruhnya terlihat.Nova : “Wah telah keras yah, Bud! Bagus lho bentuknya!”

Budi : “Gimana tidak keras… ngelihat dua pasang payudara yang bagus-bagus!”Rupa-rupanya Nova telah tidak tahan lagi. Aku langsung ditabraknya dan tititku
langsung dipegangnya.Dengan gemas Nova mulai mengocok tititku seraya sesekali dijilatnya. Tentu saja saya tidak bermukim diam.Tanganku mulai meremas-
remas payudara Nova yang lumayan besar.Tidak lumayan dengan remasan, kesudahannya aku meraup payudara kiri dan mulai menghisapnya.“Ahh.. Enak
banget, Bud! Terus hisap..”Sambil menghisap payudara Nova, tanganku mulai mencungkil celana dalamnya. Karena saya tidak mau mencungkil hisapan, pasti
saja mencungkil celana dalam jadi lebih sulit. Nova menolong dengan mencungkil celana dalamnya sendiri.Tititku yang menjadi lepas dari pegangan Nova,
langsung disambut Jenni dengan kulumannya.Mimpi apa semalam. Dua gadis telah mengulum tititku.Kami juga pindah ke ranjang. Saya berbaring di ranjang
dengan titit menjulang langit.Nova melanjutkan menyerahkan payudaranya guna saya hisap dan Jenni pulang mengulum tititku.Tangan saya mulai bergerilya ke
vagina Nova. Basah. Licin.Saya juga mulai menggesekkan jari ke clitorisnya. Licin sekali.Nova juga mendesah dengan kesenangan yang dialaminya di bawah.Jenni
yang menyaksikan Nova merasakan kenikmatan, mengolah posisi pantatnya ke sebelah mukaku.Badan jenjangnya memang menciptakan posisi nyaris 69 itu
sangat gampang terjadi.Tanganku juga menggosok vagina Jenni yang pun sudah paling basah. Tangan kiri di vagina Jenni, tangan kanan di vagina Nova.Kukocok
dua-duanya dengan kelembutan yang lama-lama meningkat cepat.Jenni dan Nova blingsatan dibuatnya. Jenni berguncang hebat sampai mencungkil hisapan di
tititku dan menerbitkan lenguhanpanjang yang paling seksi. Nova menyusul dengan teriakan yang tidak kalah seksinya.Keduanya terjatuh di kiri kananku dengan
lemasnya.Aku yang telah tegangan tinggi tidak mau bermukim diam. Aku mendekat Nova dan membuka lebar-lebar selangkangannya.Terlihat vagina bersih yang
paling indah. Bulu-bulu halusnya paling seksi.Aku mulai menggesekkan kepala tititku ke vagina Nova. Ah….. licin dan enak.Belum pernah aku merasakan
kesenangan seperti ini.Nova yang mulai menikmati kenikmatan, mulai bereaksi dengan menggerak-gerakkan pinggulnya mengekor irama gesekan.Nova semakin
meracau…”Oohhh… aahhh… ohh..my… God…..Enak banget Bud”“Terus Bud… Enak… ahhh…aahhHHH….AAAHHHHHH…Gila.. enak banget Titit lu Bud!! Gue dah
sampe nih”“Baru digesek aja dah enak gini yah, Bud… gimana kalo dimasukin yah? Masukin deh Bud..”“Serius lu, Nov? Lu inginkan gue perawanin? Gue sih dah
nafsu banget nih.”“Iya, Bud… Gue pengen ngerasain titit lu di dalam gue… di luar aja dah enak, lagipula di dalam.”

Aku tidak pikir panjang lagi.. langsung berjuang merangsek ke dalam vagina Nova.“Oww.. pelan-pelan Bud.. Sakit tahu!!”“Ok, Nov.. gue pelan-pelan nih”Pelan-
pelan kepala titit gue mulai tenggelam di vagina Nova.Terasa mentok. Aku yang tidak pengalaman beranggapan kok tidak dalam yah?

“Nov,udah masuk belom sih?”Nova yang mulai meringis menyangga sakit, “Kayaknya sih belom deh… namun terusin aja.”“Lu yakin, Nov? Kayaknya lu kesakitan
gitu.”“Terus aja, Bud. Gue pokoknya inginkan titit lu di dalam gue.“Ya udah kalo gitu.. Gue terusin nih..”Dengan tiga sodokan keras yang disertai rintihan Nova,
kesudahannya tititku masuk pun sepenuhnya.“Wah.. Nova… kayaknya titit gue dah masuk seluruh nih“Iya.. Bud…” sambil menyangga sakit “diam dulu, Bud..
tidak boleh digerakin dulu..gue masih rada sakit..Ahh.. nikmatnya vagina perawan.. tititku berasa banget diremas-remas oleh vagina sempit Nova.

Tanpa kusadari, aku mulai menggerakkan pelan-pelan pantatku.Keluar masuk secara perlahan.Nova juga mulai bernafas secara tertata dan mulai merasakan
kocokan lembut di vaginanya.“Pelan-pelan yah Bud… masih sakit namun dah mulai enak nih… vagina gue berasa sarat banget dipenuhi titit lu”Jenni yang dari
tadi menyaksikan menunjukkan ekspresi tidak percaya.“Gila lu berdua.. beneran ngentot yah?”Jenni juga mendekati TKP dan menyimak dengan seksama.“Gila..
gila.. titit lu beneran masuk ke vaginanya Nova, Bud!”“Iya Jen.. Enak banget vagina Nova.. gue dapat ketagihan ngentot nih.”Tiba-tiba ada kemauan yang
spektakuler untuk segera sampai.. kupercepat goyanganku.Nova juga semakin mendesah menggila. “Ahhh…Ohhh…Ahhh…Ohhh…Bud.. gue inginkan sampe lagi
nih”“Barengan Nov.. gue pun mau sampe..”Di kepalaku tidak terkenang lagi latihan Biologi, bila sperma ketemu sel telur bakal menghasilkan zygot yang bakal
berkembang menjadi bayi.“Ayo.. Bud… anda bbaaareeennggg….”Croootttt…croottt.. croottt…Tiga kali aku menyemprotkan mani ke rahim Nova.

Ahh… ini perasaan yang luar biasa… kenikmatan bersangkutan badan dengan seorang gadis muda yang cantik.Beda banget sama masturbasi. Hubungan langsung
lebih nikmat. Aku langsung terjatuh lemas di sebelah Nova.Jenni yang menyaksikan pertunjukkan langsung bagaimana berreproduksi mulai mendekati tititku lagi
dan menghisapnya dengan lembut.Nafasku yang tersengal-sengal perlahan-lahan menjadi tertata seraya merasakan hisapan-hisapan Jenni.Dikocoknya perlahan
namun pasti menciptakan tititku menjadi tegang kembali.“Bud, tidak boleh dimasukin yah. Ini pengen gue gesek-gesek ke vagina.”

“Iya, Jen.”Jenni pun memungut posisi WOT dan mulai menggesek-gesek vaginanya di atas tititku.“Enak banget, Jen”Goyangan lembut Jenni menciptakan
payudaranya bergoyang-goyang secara anggun. Pemandangan yang paling indah.Jenni adalahsalah satu perempuan impianku. Tinggi, berdada montok, atletis,
senang bercanda, dan baik hati.Sekarang dia sedang menggesekkan kelaminnya dengan kelaminku. Ah.. kepengen masukin.

Segera kubalikkan posisi sampai-sampai aku kini di atas.Kakinya kubuka lebar-lebar. Terlihat vagina yang paling indah. Bahkan lebih estetis daripada punya Nova.

Mulus, nyaris tanpa bulu. Warnanya pink dan sudah basah mengkilap.Tititku langsung berkedut-kedut melihatnya.Kuarahkan tititku ke vaginanya.“Bud, tidak
boleh dimasukkin yah!”“Kenapa Jen? Sudah tidak tahan nih”“Jangan Bud… tidak boleh sekarang.” suaranya lembut meluluhkan hati.Entah mengapa aku berhenti
memaksakan kepala tititku. Akhirnya aku melulu menggesek-gesekkan kepala tititku di muka vagina Jenni.“Ah… iya Bud.. Begitu saja… gesek saja terus… Ahh…
Ahhh”Jenni mulai lebih relaks dan lebih melebarkan posisi kakinya.Melihat itu, aku semakin cepat menggesekkan titit. Semakin cepat gesekan, semakin keras
desahan Jenni.“OOhhhh… AHhhhh..enak Bud… Teruss.. Terusss.. Lebih cepat lagi… Tee..teeeruussss…. AHHHHHH.”Jenni menemukan orgasmenya dan cukup
tidak sedikit cairan O-nya yang keluar. Kasur menjadi basah sekali.Aku menyaksikan Jenni merasakan orgasme yang paling seksi hingga aku terdiam
terkesima.Jenni cantik sekali…Aku benar-benar terpesona.. Sepertinya aku jatuh cinta dengan Jenni.

Nova yang telah lumayan beristirahat dan menyaksikan Jenni sudah lemas memungut alih situasi.

Dipegangnya tititku dan dikocoknya perlahan.Tititku yang masih belum puas dengan Jenni menciptakan otakku segera berpindah ke Nova dan menyuruhku guna
melampiaskannya ke Nova.Lagi pula tititku dapat coblos ke dalam Nova.Dengan segera kubalikkan Nova dan kucoba Doggy style di sebelah Jenni yang masih
tergeletak lemas.Ternyata Doggy style menyerahkan sensasi yang berbeda. Rasanya tidak dapat dituliskan dengan kata-kata.. Hanya nikmat..

Walaupun Nova yang sedang aku sodok, tatapanku tidak lepas dari Jenni. Jenni membuka matanya dan menatapku dengan sarat kemesraan.

Senyumnya yang manis menciptakan hatiku bingung.Di sini aku sedang jatuh cinta dengan Jenni, namun tititku sedang merasakan pelayanan Nova, dan Jenni
tersenyum kepadaku.Ah bingung…..Aku juga tersenyum balik ke Jenni seraya semakin keras menyodok Nova.Sodokan kerasku yang terus bertubi-tubi dari
belakang menciptakan Nova tidak dapat menyangga diri lagi dan dia menemukan orgasme lagi.Aku memperlambat sodokanku supaya Nova dapat menikmati
orgasmenya.Jenni bangun dan menyerahkan payudaranya ke mukaku.“Hisap Bud! Biar lu tambah seru!”Ah.. nikmatnya tetek Jenni.. Kenyal namun kencang.

Tentu saja dampak tetek Jenni yang nikmat, goyanganku ke Nova semakin meningkat cepat.“Gila lu Bud, enak banget sih dientot dari belakang sama lu… gue..
mauuuuu… Ahhhhh…” Nova juga orgasme lagi.Aku juga tidak tahan nikmatnya menghisap tetek Jenni seraya doggy ke Nova dan akhirnya.. croott…croott… dua
kali aku semburkan spermaku.“Bud enak banget dipancar elu… Rasanya nikmat.. kayak mandi air hangat.. namun ini rasanya di dalam.’
Posisi kami belum berubah.. aku masih menancapkan titit ke dalam vagina Nova seraya terus menyemprotkan sisa-sisa spermadan mulutku terus mengulum,
menghisap dan menggigit-gigit payudara Jenni.“Enak yah Bud, isap tetek gue dan ngentot-in Nova”“Iya Jen! Cuma impian dapat threesome kayak gini namun
gue dapat ngerasain kejadian benernya.”“Udah dong Bud, cabut titit lu. Pegel nih nungging melulu” timpal Nova.Kucabut tititku namun pandanganku terus
menatap mata Jenni. Kelihatannya aku benar-benar jatuh cinta.Malam tersebut kami istirahat bertiga dalam suasana bugil. Jenni di kananku, Nova di kiriku.

Tok tok tok.. Pintu kamar hotel diketuk.Nova yang sudah bangun lebih dulu membuka pintu dan Rika terlihat sudah sampai dihantar oleh orangtuanya.“Eh..
Rika” Nova panik “Bokap Nyokap lu mana?”“Tenang Nova, mereka hanya menghantarku kok.. tadi langsung jalan lagi ke kota C.”“Wah… lega.. gue pikir mereka
inginkan masuk ke dalam.”“Memangnya mengapa Nov? Eh… lu kok kaga pake BH?”“Itu dia Rik.. fobia ketahuan.. Gue kemaren sukses nih”“Berhasil apaan sih,
lu?”“Gue kasih perawan gue ke Budi!!”“Haahh?? Yang bener lu? Jenni juga? Kita seluruh kan memang kepengen banget dientot Budi!!”“Jenni belum.. masih
perawan dia.. kayaknya takut.. namun udah main pun sama si Budi, hanya belum dimasukin aja.”“Gue jadi horny nih, Nov. Budi di mana? Mau gak yah
dia?”“Masih istirahat tuh.. lu bangunin aja.. laki-laki kalo dikasih perawan mana terdapat yang nolak.”“Hahahaha…bener pun lu!”“Tuh lihat, Rika. Ada yang
menonjol di selimut. Dia masih telanjang lho. Kita kemaren istirahat begitu gayanya.”“Jenni mana, Nov? Kok kaga ada?”“Lagi di kamar mandi. Tuh lu urus si Budi
aja. Pagi-pagi dah tegak gitu. Lu hisap aja dulu tititnya.”Rika pun mendekat ranjang dan segera unik selimut sampai-sampai tititku tersingkap dengan leluasa.

Aku yang masih istirahat tidak sadar apa yang sedang terjadi melulu mengetahui bila tititku merasakan kenikmatan.Perlahan-lahan kubuka mataku beranggapan
Nova atau Jenni sedang mengulum si junior.“Hah? Rika? Ngapain lu?” tanyaku tanpa berjuang melepaskan diri. Lagi enak kok masa melarikan diri. Betul
gak?“mmlammggii hissmmmaaapp mttiimmtiitttmm mmlu” Jawab Rika dengan tidak mencungkil muatan di mulutnya

“Hahahaha” Nova tertawa geli. “Lanjutin aja Rik, si Budi kaga nolak tuh.. hanya ngeliatin lu seraya merem melek gitu.”Jenni yang mendengar tertawanya Nova,
segera melongok terbit dan lumayan kaget menyaksikan Rika sedang mengulum tongkat kenikmatanku.“Eh.. Rika… baru sampe langsung sarapan aja nih” tukas
Jenni dengan nada yang mengindikasikan kekagetan.Jenni terbit dari kamar mandi seraya masih mengeringkan rambutnya.Body Jenni memang luar biasa. Aku
tidak dapat melepaskan pandangan dari tubuh langsing dengan payudara yang sempurna itu.“Budi.. tidak boleh ngeliatin gue aja dong.. Rika dah nafsu tuh…
puasin gih… kayak lu puasin anda berdua kemarin. Iya gak Nov?”“Iya Jen.. Ayo Bud.. Puasin Rika.. Perkosa dia.. hahahaha..”“Kaga usah diperkosa.. orang gue
inginkan secara sukarela kok” timpal Rika.Mendengar jawaban Rika, aku segera beraksi.RMQQ365.com – Kucium bibirnya dan kami melewatkan sejumlah menit
melampiaskannya seraya bertukar air liur.Rika badannya kecil sampai-sampai dengan gampang kuangkat dari tepi ranjang dan meletakkannya di ranjang.

Kudekati Rika dan menciumnya lagi. Kali ini tanganku tidak bermukim diam. Payudara Rika aku pijat dan remas-remas halus.Kaos ketatnya segera kubuka
menunjukkan tetek mungil yang kencang. Pentilnya sudah keras menjulang ke atas.Pentil yang bagus dan segera kulumat.“Ohh.. enak banget Bud.. terus
Bud….aahhh.. ahhh..” Rika meracau kenikmatan.Hisapan dan kulumanku pun meningkat keras. Tititku sudah paling kencang sekali.

Dengan tidak banyak agak kasar kulepaskan seluruh pakaian yang masih melekat di Rika.Wow.. ternyata Rika memiliki bulu jembut yang paling lebat.Lebat
namun terlihat sangat apik dan terawat.Kudekati vaginanya dan terhirup wangi vagina yang merangsang.Tapi Jenni punya lebih wangi.Ah.. Jenni lagi.. ini
terdapat gadis yang sukarela menyerahkan perawannya, kok masih mikirin wanita lain.Kulirik Jenni dan kulihat dia tersenyum sarat pengertian.Kujilat vagina
Rika seraya terus menyaksikan Jenni. Jenni juga tersenyum terus dan menyerahkan anggukkannya seolah-olah mengertikalau aku sedang bertanya bolehkan aku
menjilat memek wanita lain.Ohh…oohhh… enak banget Bud.. baru dijilat aja gue dah kayak gini..”“Suruh Budi ngentotin elu, Rik… Pelan-pelan yah Bud.. Kemaren
gue lumayan sakit lho” Nova menghangatkan suasana.“Iya Bud.. masukin dong buruan.”“Yakin lu, Rik?” Aku bertanya untuk Rika namun tatapanku pulang ke
Jenni. Jenni juga mengangguk kembali.Aku juga segera membuka lebar selangkangan Rika. Vagina Rika terlihat paling imut, sebab memang Rika orangnya
lumayan kecil.Tinggi badannya melulu di bawah bahuku sedikit.Perlahan-lahan aku dorong tititku ke dalam vagina Rika. Rika yang sudah paling basah hanya
dapat mendesah.

Kepala tititku telah masuk sepenuhnya tetapi laksana ketemu tembok.“Siap Rika? Ini dah di depan selaput dara nih. Tinggal gue sodok masuk”

Entah mengapa sekali lagi aku melirik ke Jenni dan Jenni juga tersenyum kembali. Senyum yang paling manis.

“Iya Bud.. sodok aja.. perkosa gue.. buat gue hamil.. gue inginkan anak dari lu.” Rika telah lupa daratan.

Kupegang pinggul Rika dengan erat dan kudorong dengan sarat kekuatan. Blesss.. masuk sudah.

Rika menitikkan air mata menyangga sakit.“Lanjut Rik?”“Iya Bud. Dah mulai terbiasa nih. Rasanya sarat banget vagina gue”Redmiqq Agen Sakong, Bandar Q,
Domino Q, Adu Q, Poker OnlineProses menyetubuhi Rika juga segera berlangsung. Keluar.. masuk…keluar…masuk..pelan-pelan tetapi tentu vagina Rika semakin
basah.

“Gila….Enak..banget….Tahu gini… dari kemaren… gue…ikutan…nginep….”Rika semakin larut dalam kenikmatan.“Ohh…ooohh…enak… aahh.. terus.. Bud.. yang
cepat.. Bud!”Kuturuti kemauannya. Semakin cepat aku menggoyang Rika, payudaranya juga semakin binal tergoncang-goncang.“Bareng yah Rika.. gue pun dah
inginkan nyemprot..”“Ayo Bud.. buat gue hamil.. semprot yang banyak…AAARRRHHHH”Kami berdua juga orgasme luar biasa. Vagina Rika memeras seluruh
sperma yang terdapat di tititku.Kucabut tititku dan terlihat cucuran darah perawan merembesi sprei.Noda darah perawan Rika dan Nova tampak bersebelahan.
Wah aku mesti melakukan pembelian sprei ini dari hotel. Kenang-kenangan pikirku.Jenni menghampiriku dan menciumku di bibir dengan ciuman yang paling
lembut.

Tiba-tiba terdapat perasaan bersalah di hatiku. Sepertinya Jenni tahu sebab dia bilang,“Tidak apa-apa Bud. Kita seluruh memang hendak menikmati titit lu.”

dan lantas dia menciumku lagi. Ciuman yang sarat mesra.Nova mengganggu ciuman kami dengan memungut tititku dan menghisapnya. Jenni mengganguk
pulang dan merebahkan tubuhku.Nova terus merasakan permainannya di bawah. Jenni menempati kepalaku dan menyerahkan vaginanya guna kuhisap. Ah..
nikmatnya memek Jenni.Kujilat dan kujilat terus seraya kami terus bertatapan mata. Aku benar-benar jatuh cinta.Pagi tersebut aku digilir tiga wanita cantik.
Jenni tetap melulu meminta digesek-gesek saja. Nova dan Rika sukses membuatku menyemprotkansperma di dalam mereka sejumlah dua kali. Kami baru selesai
saat kami sudah keletihan dan kelaparan. Sudah waktunya santap siang.Kami berempat sukses masuk universitas di kota B dan sepakat guna mengontrak lokasi
tinggal untuk bermukim bersama Orang tua kami tidak terdapat yang curiga. Mereka juga setuju mengontrak lokasi tinggal lebih enak daripada kos-kosan.Bisa
masak dan cuci baju sendiri. Tidak fobia ada barang yang hilangEmpat tahun kuliah, sehari pasti paling tidak sekali aku menyetubuhi di antara dari tiga
perempuan cantik tersebut.Dengan Jenni, selalu melulu gesek-gesek. Dengan Rika dan Nova, pastinya celup-celup dong.

Tidak terdapat yang hamil sebab kami menghitung kalendar dengan paling disiplin.Sesudah lulus juga kami masih tidak jarang berkumpul guna “bermain”.Nova
bertemu dengan suaminya di lokasi kerja.Rika bertemu dengan suaminya di kuliah S2.

Anda mungkin juga menyukai