RPL Bimbingan Klaksikal - Perencanaan Karier
RPL Bimbingan Klaksikal - Perencanaan Karier
KLASIKAL
MAN KOTA TEGAL
SEMESTER GANJIL TAHUN PELAJARAN 2021/2022
M Evaluasi
1. Evaluasi Proses Guru BK atau konselor melakukan evaluasi dengan
memperhatikan proses yang terjadi :
1. Melakukan Refleksi hasil, setiap peserta didik
menuliskan di kertas yang sudah disiapkan.
2. Sikap atau atusias peserta didik dalam mengikuti
Kegiatan
3. Cara peserta didik dalam menyampaikan pendapat atau
bertanya
4. Cara peserta didik memberikan penjelasan dari
pertanyaan guru BK
LAMPIRAN-LAMPIRAN
1. Uraian materi
2. Lembar kerja siswa
3. Instrumen penilaian
Guru BK
Kepala Sekolah
Pada umumnya manusia dalam kehidupan pekerjaannya melewati beberapa tahap karir
(Tampubolon, 2008:204). Tahap-tahap itu sebagai berikut:
a. Tahap Penegakan
Tahap ini disebut sebagai tahap penegakan, dimana dalam tahap ini pegawai
cenderung akan memenuhi kebutuhan akan rasa aman dalam tahun-tahun pertama
menjalankan pekerjaannya. Biasanya berlangsung selama lima tahun pertama dalam
masa kerja.
b. Tahap Kemajuan
Pada tahap kemajuan ini pegawai mulai memupuk harga diri, otonomi, dan
berusaha untuk dipromosikan. Tahap ini berlangsung kira-kira pada usia 30 sampai 45
tahun.
c. Tahap Pemeliharaan
Pada tahap pemeliharaan ini, kebutuhan adalah yang paling dominan dan
pegawai merasa tidak puas terhadap pekerjaannya.
d. Tahap Pensiun
Pada tahap pensiun ini, pegawai mulai diketahui perjalanan karirnya, apakah
macet atau memburuk karirnya selama tahap sebelumnya, dan bagi mereka yang
mengalami hal tersebut maka pada tahap ini karir mereka tidak bertahan lama. Mereka
mulai mengharapkan pensiun dan kesempatan untuk melakukan pekerjaan lain. Dari
perjalanan tahap-tahap tersebut, dapat disimpulkan bahwa kebutuhan dan harapan
berubah pada saat orang-orang bergerak melalui setiap tahap karir. Lama
berlangsungnya setiap adalah bervariasi untuk masing-masing orang.
3. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KARIER
Ada beberapa factor penting yang mempengaruhi perencanaan karier, dimana
seseorang akan mengakui dan mau mempertimbangkan factor-faktor tersebut saat
mereka merencanakan karier, yaitu sebagai berikut:
1. Tahap kehidupan karir
Seseorang akan berubah secara terus menerus dan kemudian memandang
perbedaan karier mereka pada berbagai tingkatan dalam hidupnya. Yang dilakukan
individu dalam upaya pengembangan karirnya meliputi tahapan sebagai berikut:
a. Entry Stage
Merupakan tahap mulai memasuki organisasi. Pada tahap ini individu akan
bertanya apakah keahliannya diterapkan disini, bagaimana pekerjaannya, dan apakah dia
dapat berkembang dan mencapai tujuan karir sesuai dengan minat, keterampilan dan
pengetahuan yang dimiliki.
b. Mastery Stage
Adalah tahap dimana seseorang menginginkan jabatan baru yang lebih tinggi
atau lebih menarik karena pengalaman dan juga keahlian yang dia miliki. Pada tahap ini
dapat terjadi 2 kemungkinan kecenderungan diantaranya:
Achievement stage: Ditandai dengan keinginan seseorang atau dipromosikan untuk
jabatan yang lebih tinggi.
Mid-career stage: ditandai dengan keinginan untuk penilaian kembali kariernya dan
motivasi kerja juga sudah menurun.
Passage Stage
Dahulu tahap ini dikatakan masa-masa pegawai untuk mempersiapkan pensiun,
namun masa sekarang akibat faktor-faktor terjadinya lebih banyak oleh pemutusan
hubungan kerja, baik sebagai akibat dari situasi ekonomi maupun karena pemecatan,
dan banyak factor yang mempengaruhi karier seperti tersedianya pekerjaan diluar
organisasi dan kesempatan pendidikan yang didapat.
2. Dasar karir
Setiap orang dapat memiliki aspirasi, latar belakang, dan pengalaman yang
berbeda satu dengan yang lain. Ada 5 perbedaan motif dasar karier yang menjelaskan
jalan bagi orang orang untuk memilih dan mempersiapkan kariernya,dimana mereka
menyebutnya sebagai jangkar karier (career anchors) yaitu antara lain:
a. Kemampuan manjaerial
Tujuan karier bagi manajer adalah untuk meningkatkan kualitas dari dirisendiri,
analitis, dan kemampuan emosional. Manajer menggunakan dasar ini untuk mengatur
orang atau karyawan.
b. Kemampuan fungsional
Teknis dasar ini digunakan untuk para teknisi yang akan melanjutkan
pengembangan dari bakat teknisnya. Orang-orang tersebut tidak mencari kedudukan
dalam manajerial.
c. Keamanan Dasar
Ini digunakan untuk kesadaran keamanan individu untuk memantapkan
kesadaran karier mereka. Mereka seringkali melihat ikatan mereka sendiri sebagai
organisasi yang istimewa atau lokasi geografi.
d. Kreativitas
Seorang yang kreatif memiliki sedikit sikap seperti pengusaha. Mereka ingin
menciptakan atau membangun sesuatu yang benar-benar milik mereka.
e. Otonomi dan Kebebasan
Dasar karier ini digunakan untuk orang yang memiliki hasrat kebebasan agar
bebas dari aturran organisasi. Mereka menilai otonomi dan ingin menjadi bos dari
mereka sendiri dan bekerja pada langkah mereka sendiri.
3. Jalur Karir
Jalur karier merupakan urutan jabatan jabatan yang dapat diduduki untuk mencapai
tujuan karier seseorang, misalnya di sebuah sekolah, jalur karier untuk menjadi kepala
sekolah yang dimulai dari guru adalah guru bidang studi-wakil kepala sekolah-kepala
sekolah, dengan waktu yang diharuskan menduduki jabatan ini, persyaratan umtuk kerja,
dan persyaratan lainnya. Hal ini disebabkan oleh berbagai macam factor seperti tingkat
pendidikan dan kebijakan organisasi, tenaga pendidikan dapat memulai kariernya dari
jabatan yang berbeda beda. Seseorang mungkin dapat langsung menjadi kepala sekolah
disebabkan kebijakan organisasi yang tidak semua orang bisa menjadi seperti itu.
Secara teori, beberapa system jalur karier sebagai berikut:
Vertical system, adalah jalur karier yang dapat dilalui dalam satu fungsi melalui
hirarki.
Trunk and Branch system adalah jalur dimana sesorang untuk menaiki posisi yang
lebih tinggi diharuskan melalui posisi pada fungsi lain.
Planned job rotation system, adalah jalur trunk and branch system yang dimana
organisasi melakukan perencanaan yang teliti mengenai pengalihan seseorang dari
satu jabatan sebelum menduduki jabatan tertentu.
Diamond system, adalah jalur karier yang lebih banyak posisi berubah menyamping
daripada naik ke atas.
PENILAIAN HASIL
(PENILAIAN SEGERA)
HASIL
NO PROSES YANG DINILAI PENGAMATA KET
N
Y TDK
A
A Keterlaksanaan program
1. Program layanan terlaksana sesuai dengan RPL
2. Waktu pelaksanaan sesuai dengan RPL
3. Metode yang digunakan variatif dan menarik
4. Menggunakan media layanan BK
5. RPL minimal terdiri dari Tujuan, Materi Layanan,
Kegiatan, Sumber, Bahan dan Alat, Penilaian
B Kesesuaiaan Program
1. Program disusun sesuai dengan kebutuhan peserta didik
2. Materi layanan sesuai kebutuhan peserta didik
3. Materi layanan sesuai tugas perkembangan peserta
didik
4. Materi layanan mengacu pada sumber yang jelas
5. Program dilaksanakan sesuai waktu yang telah
ditentukan
C Perolehan Siswa Pasca Layanan
1. Peserta didik memperoleh pemahaman baru
2. Peserta didik mempunyai perasaan positif
3. Peserta didik berkurang masalahnya
4. Peserta didik terentaskan masalahannya
5. Berkembangnya PTSDL
D Perhatian Peserta Didik
1. Peserta didik antusia mengikuti materi layanan BK
2. Peserta didik aktif bertanya
3. Peserta didik aktif menjawab
4. Peserta didik mengerjakan tugas yang diberikan
konselor
5. Peserta didik hadir semua
E Ketersediaan sarana prasarana
1. Liquid Cristal Display (LCD) tersedia lengkap
2. Mebeler dan ATK tersedia lengkap
3. Ruangan bersih dan nyaman
4. Instrumen dan Sumber Buku tersedia lengkap
5. Pencahayaan ruangan mencukupi
Tugas 2 :
Evaluasi Program :
1. Prosedur penilaian :
Self study review : menilai diri sendiri
Untuk program yang sudah dilaksanakan Guru Bk sudah berusaha
dengan sebaik – baiknya memberikan layanan Bk kepada peserta
didik.
Evaluasi Proses
Kegiatan layanan diberikan tepat waktu sesuai dengan yang tertera pada RPL, strategi
yang dipakai oleh guru BK dalam melaksanak layanan yaitu secara klasikal (Tatap
muka) dengan sarana dan prasarana yang tersedia secara memadai dan selama
menjalankan layanan secara klasikal hambatannya yaitu tidak adanya jam tatap muka
untuk guru Bk di kelas, sehingga saya menunggu jam kosong untuk memberikan
layanan.
Evaluasi Hasil
Dampak dari layanan yang saya berikan, bertambahnya wawasan mengenai perencanaan
karir, yang menambah tingkat ketenangan peserta didik dalam pemilihan study dalam
pemilihan kariernya.