Anda di halaman 1dari 4

ANALISIS PERUBAHAN TARIF PPH FINAL TERHADAP

Judul
KEPATUHAN WAJIB PAJAK PENGHASILAN
Jurnal Jurnal Informasi, Perpajakan, Akuntansi, dan Keuangan Publik
Volume dan Halaman Vol 16 No.1 Januari 2021 : 119 – 132
Tahun Januari 2021
1. Yeti Apriliawati
Penulis 2. Rahma Nazila Muhammad
3. Politeknik Negeri Bandung, Bandung, Jawa Barat, Indonesia
Reviewer Neneng Feby Meliana
Tanggal 20 November 2022

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan


penerimaan pajak penghasilan sebelum dan sesudah perubahan tarif
Tujuan Penelitian
PPh Final dari 1% menjadi 0,5% dapat mempengaruhi kepatuhan
wajib pajak penghasilan.
Subjek penelitian ini adalah WP penghasilan yang telah terdaftar pada
Subjek Penelitian
Kantor Pelayanan Pajak Jabar 1.
H1 : Terdapat Perbedaan Penerimaan Pajak Penghasilan Sebelum dan
Sesudah Penerapan Tarif PPh 0,5%
Hipotesis
H2 : Terdapat Perbedaan Kepatuhan Wajib Pajak Penghasilan
Sebelum dan Sesudah Tarif PPh 0,5%
Pengumpulan data sekunder menggunakan teknik purposive sampling
dimana populasinya adalah seluruh KPP dalam lingkup Kantor
Assesment Data
Wilayah Direktorat
Jenderal Pajak (Kanwil DJP) Jabar 1
Metode penelitian Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif yang
berbentuk komparatif dengan data sekunder yang diperoleh berupa
dokumen terkait penerimaan pajak atas wajib pajak penghasilan
bertarif 1% dan 0,5% serta terkait kepatuhan wajib pajak penghasilan
dari masing-masing KPP
Hasil Penelitian Hasil Penelitian ini adalah :
1. Perbedaan Penerimaan Pajak pada KPP di Kantor Wilayah
Direktorat Jenderal Pajak (Kanwil DJP) Jabar 1 Sebelum
dan Sesudah Penerapan Perubahan Tarif PPh Menjadi 0,5%
Hasil penelitian ini terdapat perbedaan signifikan akan
menerimaan pajak sebelum dan setelah pengimplementasian tarif
pajak menjadi 0,5%. Terdapat kenaikan rata-rata penerimaan
pajak sesudah penerapan tarif 0,5% jika dibandingkan sebelum
penerapan perubahan tarif, yaitu meningkat
dariRp1.097.381.917,59 menjadi Rp1.206.722.140,78.
Peningkatan ini membuktikan bahwa penerapan perubahan tarif
0,5% memberikan pengaruh terhadap tingkat penerimaan pajak
untuk seluruh KPP dalam lingkup Kantor Wilayah Direktorat
Jenderal Pajak (Kanwil DJP) Jabar 1.
2. Perbedaan Kepatuhan Wajib Pajak pada KPP Di Kantor
Wilayah Direktorat enderal Pajak (Kanwil DJP) Jabar 1
Sebelum dan Sesudah Penerapan Tarif PPh Menjadi 0,5%
Hasil terdapat perbedaan signifikan akan kepatuhan wajib pajak
sebelum dan setelah impelemtasi tarif 0,5%. Kaitan antara
kepatuhan wajib pajak pada Kantor Wilayah Direktorat Jenderal
Pajak (Kanwil DJP) Jabar 1 untuk seluruh KPP-nya dengan
theory of planned behaviour (Ajzen, 1991) adalah wajib pajak
melakukan suatu kegiatan berdasarkan niat wajib pajak itu
sendiri, wajib pajak membayarkan pajak secara berkala atau
setiap bulannya, dan melaporkan SPT Masa juga melaporkan SPT
Tahunan setiap tahunnya untuk memastikan apakah selama ini
pembayaran pajaknya nihil, kurang bayar atau lebih bayar
dikarenakan Indonesia menganut self assesment system. Menurut
UU No. 28 Tahun 2009, wajib pajak dikatakan patuh jika
memenuhi kedua dimensi kepatuhan formal beserta
material..wajib pajak merasa bahwa pemungutan pajak saat
melakukan kewajiban perpajakannya, bersifat adil. Wajib pajak
merasa keberatan dengan tarif 1% maka pemerintah melakukan
penyesuaian dengan penurunan tarif. Berdasarkan teori kepatuhan
(Nurmantu, 2003), kewajiban pajak menurut ketentuan formal
terpenuhi dengan realisasi wajib pajak yang aktif di KPP Kantor
Wilayah Direktorat Jenderal Pajak (Kanwil DJP) Jabar 1
sebanyak 5.756 wajib pajak yang melaporkan kewajibannya.
Penelitian ini menguatkan penelitian-penelitian sebelumnya
(Kumaratih & Ispriyarso, 2020; Kusumawati, 2019), dimana
penerapan penurunan tarif menjadi 0,5% atau penerbitan PP No.
23 Tahun 2018 maka tujuan pemerintah untuk menstimulasi dan
meningkatkan kepatuhan wajib pajak terbukti. Dengan
bertambahnya 571 wajib pajak setelah penerapan perubahan tarif
menjadi 0,5% dan kenaikan penerimaan pajak sebesar
Rp122.140.769,00 dalam jangka waktu 18 bulan setelah
penerapan peraturan tersebut.
1. Penulis mampu memaparkan dengan baik pembahasan nya
2. Data dan informasi yang didapat sangat akurat karna
menggunakan data sekunder dari Kanwil DJP Jabar 1 sehingga
memudahkan peneliti, tanpa harus menyebarkan kuisioner.
Kelebihan Penelitian
3. Setiap data dan informasi dipaparkan secara sistematis sehingga
dapat dengan mudah membantu pembaca dalam memahami isi
dan tujuan penulisan jurnal

Kekurangan Penelitian

Kesimpulan Berdasarkan jurnal diatas maka dapat disimpulkan bahwa terdapat


perbedaan signifikan pada tingkat pendapatan pajak sebelum dan
setelah penerapan perubahan tarif PPh menjadi 0,5%, dan terdapat
perbedaan signifikan akan kepatuhan WP saat sebelum dan sesudah
implementasi perubahan tarif PPh 0,5% penerapan PP No. 23 Tahun
2018 dengan tujuan untuk menstimulasi dan meningkatkan kepatuhan
wajib pajak.

Anda mungkin juga menyukai