Pada materi Bahasa Indonesia kurikulum merdeka kelas VII SMP, kalimat
inversi juga akan diajarkan sebagai bagian dari teks prosedur.
Selain pada teks prosedur, jenis kalimat ini tentunya juga bisa teman-
teman gunakan pada jenis teks lain dan juga saat bercakap-cakap secara
langsung.
Untuk bisa menggunakan kalimat ini dengan benar, mari kita simak
berbagai penjelasan tentang kalimat inversi berikut ini.
Susunan kalimat yang umum adalah memiliki urutan subjek lalu predikat
dan kemudian objek baru ditambah dengan keterangan (SPOK).
Namun pada kalimat inversi susunan akan berubah menjadi predikat lalu
subjek, lalu objek dan bisa ditambah keterangan atau tidak (PSOK).
Selain itu, kalimat inversi juga bisa berguna untuk mempercantik tulisan.
Untuk mengenali jenis kalimat inversi, teman-teman bisa melihat dari ciri-
ciri yang dimiliki.
Berikut akan dijelaskan ciri-ciri dari kalimat inversi yang bisa teman-
teman hafalkan.
- Jenis kalimat ini akan lebih menekankan arti dari sebuah kalimat.
- Bagian objek dan keterangan bisa ada atau tidak ada dalam jenis kalimat
ini.
- Pada kalimat inversi akan ada makna kalimat yang lebih tegas
dibandingkan dengan kalimat versi.
Nah, untuk lebih memahami jenis kalimat ini amati contoh kalimat inversi
berikut.
Penjelasan
Predikat: dibelinya; objek: telur itu; dan keterangan: dengan harga yang
mahal.
- Dikumpulkan sampah-sampah itu oleh ayah setelah acara usai
Penjelasan
Penjelasan
Nah, itu tadi penjelasan tentang kalimat inversi yang bisa teman-teman
pelajari untuk dipraktikan dalam membuat teks prosedur atau teks
lainnya.
O iya, predikat pada kalimat inversi umumnya akan ditambahkan artikel "-lah"
atau "-kan".
Pola: Cucilah (P) anggur tersebut (S) dengan air mengalir (K)