2020
2
PETUNJUK TEKNIS (JUKNIS) PELAKSANAAN KULIAH KERJA NYATA (KKN)
A. Pendahuluan
3
dengan pola yang disebut dengan Kuliah Kerja Nyata Dari Rumah (KKN-
DR). Namun, agar bentuk KKN dimaksud dapat terlaksana secara efektif dan
tepat sasaran serta memiliki bobot nilai yang bisa dikonversikan dengan
bobot SKS (Satuan Kredit Semester) pada semester yang berjalan, maka
perlu adanya panduan/petunjuk teknis dalam sebuah pedoman.
B. Dasar Hukum
4
15. Surat Keputusan Rektor UIN Raden Intan Lampung Nomor 129 Tahun
2020 tentang Pelaksanaan KKN-DR UIN Raden Intan Lampung Tahun
2020.
5
6
D. Nama dan Bentuk Kegiatan
Nama kegiatan yang diatur dalam juknis ini adalah Kuliah Kerja Nyata Dari Rumah (KKN-DR). Adapun format kegiatan
dimaksud dituangkan dalam beberapa tahapan, yakni peserta KKN-DR melaksanakan beberapa kegiatan secara keseluruhan
sebagai berikut:
7
pelaksanaan KKN berlangsung dengan akun pribadi peserta
- Peserta harus memperhatikan kaidah dan etika berbahasa,
tidak melanggar hukum dan norma, tidak boleh menyinggung
perorangan atau golongan/kelompok tertentu, tidak
mengandung unsur SARA dan pornografi
- DPL harus teliti mengoreksi video tersebut sebelum
dipublikasikan di media sosial.
- Peserta secara individu melaksanakan 1 (satu) bentuk kegiatan
penyuluhan, sosialisasi, pelatihan atau bimbingan
- Kegiatan harus sudah mendapatkan izin tertulis dari kepala
desa/lurah setempat
Melaksanakan 1 (satu) bentuk - Target sasaran peserta paling tidak 20 (dua puluh) orang secara
KKN-DR berbasis
kegiatan penyuluhan, sosialisasi, berkelanjutan selama pelaksanaan KKN-DR (dibuktikan dengan
Pengabdian
2. pelatihan, atau bimbingan di daftar hadir peserta kegiatan, materi, dan dokumentasi)
kepada
lingkungan sekitar tempat tinggal - Kegiatan harus berkaitan dengan kesadaran dan kepedulian
Masyarakat
peserta KKN-DR. terhadap wabah Covid-19, moderasi agama, pendidikan secara
umum (contoh: bimbingan belajar, pelatihan kewirausahaan,
dll), atau dakwah keagamaan Islam
- Peserta wajib memperhatikan protokol kesehatan dalam rangka
pencegahan penyebaran Covid-19 (Social Distancing) dengan
8
cara menggunakan masker, jaga jarak, serta menjaga
kebersihan diri dan lingkungan.
9
E. Waktu dan Tempat Pelaksanaan
1. Berikut jadwal kegiatan KKN-DR UIN Raden Intan Lampung Tahun 2020.
a. Minggu ke-1 :
Perancangan dan
penentuan program
kerja KKN-DR yang
dikonsultasikan dengan
DPL via daring
b. Minggu ke-2 :
Pelaksanaan program
kerja
c. Minggu ke-3 :
Pelaksanaan program
10
kerja
d. Minggu ke-4 :
Pelaksanaan program
kerja
e. Minggu ke-5 :
Pelaksanaan program
kerja
f. Minggu ke-6 :
Evaluasi program kerja
dan mulai menyusun
laporan
6 Pembuatan Laporan Kegiatan 16 – 26 Agustus 2020
F. Ketentuan Peserta
1. KKN-DR merupakan kegiatan pengganti KKN Reguler Tahun 2020
dalam rangka pencegahan penyebaran Covid-19 Tahun 2020.
2. Peserta KKN-DR adalah mahasiswa yang telah memenuhi persyaratan
administratif dan telah terdaftar sebagai peserta KKN Reguler yang telah
dihimpun LP2M UIN RIL susuai dengan Pengumuman Pendaftaran KKN
11
Tahun 2020 yang telah dipublikasikan di website radenintan.ac.id pada
tanggal 03 Februari 2020.
3. KKN Serumpun Melayu Tahun 2020 ditiadakan/dibatalkan. Oleh karena
itu, mahasiswa yang telah dinyatakan lulus pendaftaran dan sudah
melengkapi berkas KKN Serumpun Melayu yang rencananya akan
dilaksankan pada bulan Juli-Agustus 2020 di Sumatera Barat, secara
otomatis akan dimasukkan oleh LP2M UIN RIL sebagai peserta KKN-
DR.
4. Kelompok mahasiswa yang menjalankan KKN-DR akan didampingi
secara daring (online) oleh satu orang Dosen Pembimbing (DPL) yang
ditetapkan oleh LP2M UIN RIL dengan memanfaatkan media daring
(online) seperti whatsapp, google class, dll.
5. Pengelompokan hanya untuk memudahkan koordinasi bimbingan dan
monitoring antara Panitia, DPL dan mahasiswa peserta KKN-DR.
Artinya, program kegiatan selama KKN-DR berlangsung dilaksanakan
secara individu dan pelaporannya pun bersifat individu (tidak ada laporan
kelompok).
G. Bobot Akademik
12
Pelaksanaan KKN-DR UIN Raden Intan Lampung Tahun 2020 dan
Juknis Pelaksanaan KKN-DR secara daring (online) kepada peserta
dan DPL.
13
Penilaian peserta KKN-DR dilaksanakan oleh Dosen Pembimbing
Lapangan (DPL) secara daring dalam bentuk pendadaran. Adapun
komponen yang menjadi penilaian DPL ialah sebagai berikut:
14
minimal 20 (dua puluh)
orang dengan tetap
memperhatikan
protokol kesehatan
dalam rangka
pencegahan
penyebaran Covid-19
(Social Distancing).
3. KKN-DR Berbasis - Peserta secara - 1 (satu) buah
Produktivitas Keilmuan individu membuat 1 artikel jenis
(satu) buah Artikel file dengan
hasil pengabdian format word)
kepada masyarakat pengabdian
sebagaimana tersebut kepada
pada point KKN-DR masyarakat
Berbasis Pengabdian (format
kepada Masyarakat di terlampir)
atas.
3. LP2M UIN RIL membuat Surat Keputusan Peserta dan DPL untuk
melaksanakan KKN-DR.
15
4. LP2M UIN RIL menyerahkan Surat Keputusan dan Juknis
Pelaksanaan KKN-DR secara daring kepada peserta dan DPL.
16
4. Pembekalan dilaksanakan dengan durasi sekurang-kurangnya 60
menit (dibuktikan dengan soft file video rekaman pelaksanaan
pembekalan yang wajib dilaporkan kepada panitia).
5. DPL memberikan penjelasan kepada seluruh anggota kelompok
peserta KKN-DR yang dibimbingnya mengenai teknis
pelaksanaan KKN-DR sampai pada penyusunan laporan.
6. Aktifitas pembekalan dilaporkan oleh DPL kepada LP2M
(termasuk bukti screenshot saat pembekalan berlangsung, daftar
mahasiswa yang hadir pada saat pembekalan, materi pembekalan
dalam bentuk power point, dan soft file video).
7. Soft file Daftar hadir mahasiswa, materi pembekalan dalam bentuk
power point, screenshot pada saat pembekalan, dan file video
rekaman pelaksanaan pembekalan diburning (dimasukkan) ke
dalam CD (Compact Disk) dan diserahkan kepada panitia KKN-
DR.
M. Pelaporan
Jenis pelaporan kegiatan KKN terdiri dari pelaporan yang dibuat oleh DPL
dan Mahasiswa Peserta KKN-DR.
17
Pertama, Laporan DPL; ada 4 (empat) macam, yaitu:
a) Laporan pembekalan; berisi screenshot daftar hadir peserta pembekalan
yang dilakukan secara daring, materi pembekalan dalam bentuk
powerpoint, dan video pelaksanaan pembekalan berdurasi minimal 60
menit.
b) Laporan berkala; berisi laporan hasil bimbingan dan monitoring setiap kali
membimbing peserta KKN-DR sesuai format yang sudah ditentukan oleh
panitia pelaksana KKN (Lampiran 6 dan 7).
c) Laporan penilaian tentang Laporan Program Kerja Individu yang
dilaksanakan pada saat pendadaran oleh DPL kepada mahasiswa
peserta KKN-DR yang dibimbingnya sendiri (Lampiran 8).
d) Laporan akhir; merupakan laporan nilai akhir sesuai format yang sudah
ditentukan oleh panitia pelaksana KKN (Lampiran 9).
18
Masyarakat 1 (satu) buah tertulis (jenis
kegiatan di file dengan
lingkungan sekitar format
tempat tinggalnya word)
berupa lengkap
penyuluhan, dengan
sosialisasi, atau lampiran
bimbingan yang dokumentasi
berkaitan dengan kegiatan,
kesadaran dan daftar hadir
kepedulian peserta, dan
terhadap wabah materi
Covid-19, bentuk
moderasi agama, pengabdian
pendidikan, atau (format
dakwah terlampir)
keagamaan Islam
dengan target
sasaran peserta
minimal 20 (dua
puluh) orang
dengan tetap
memperhatikan
protokol
kesehatan dalam
rangka
pencegahan
penyebaran
Covid-19 (Social
Distancing).
3. KKN-DR Berbasis - Peserta secara - 1 (satu) buah
Produktivitas individu membuat artikel jenis
Keilmuan 1 (satu) buah file dengan
Artikel hasil format
pengabdian word)
kepada pengabdian
masyarakat kepada
sebagaimana masyarakat
tersebut pada (format
point KKN-DR terlampir)
Berbasis
Pengabdian
kepada
Masyarakat di
atas.
N. Penutup
19
Petunjuk Teknis sebagai pedoman pelaksanaan KKN LP2M UIN
Raden Intan Lampung dalam masa Tanggap Darurat Covid-19 tahun 2020 ini
hanya berlaku sementara dan akan diperbarui oleh Kepala Pusat Pengabdian
kepada Masyarakat LP2M UIN Raden Intan Lampung bila ada ketentuan-
ketentuan yang dipandang perlu dan belum tercantum dalam Petunjuk Teknis
ini.
dto
20
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Lampiran 1
Contoh Produk Digital KKN-DR Berbasis Media Sosial
21
(untuk Peserta KKN-DR)
22
Sumber: Facebook Pendidikan Anak Islam
Lampiran 2
23
Format Sampul Laporan Pelaksanaan Kegiatan Individu KKN-DR Berbasis
Pengabdian kepada Masyarakat
JUDUL
(Laporan Pelaksanaan Kegiatan
KKN-DR Berbasis Pengabdian kepada Masyarakat)
KELOMPOK : ...................................
NAMA DPL :...................................
Disusun Oleh:
Nama : ....................................
NPM : ....................................
Fakultas : ....................................
Program Studi : ....................................
Lampiran 3
24
Sistematika Penyusunan Laporan
(untuk peserta KKN-DR)
Halaman Judul
Lembar Pengesahan
Kata Pengantar
Daftar Isi
Daftar Tabel
Daftar Gambar
Daftar Lampiran
BAB I Pendahuluan; berisi uraian tentang latar belakang kegiatan, perumusan
masalah, nama dan bentuk kegiatan, tujuan dan manfaat, sasaran, kerangka
teori pemecahan masalah, dan metode yang digunakan;
BAB II Gambaran Umum Desa/Kelurahan Lokasi KKN; memuat informasi
mengenai letak geografis, profil desa/kelurahan, dan program kerja
desa/kelurahan lokasi KKN;
BAB III Pelaksanaan Program dan Hasil; berisi uraian realisasi program kerja,
faktor pendorong, faktor penghambat);
BAB IV Penutup; berisi simpulan dan saran.
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
- Surat Izin Pelaksanaan KKN-DR
- Materi Kegiatan
- Dokumentasi
- dll
Lampiran 4
25
FORMAT PENULISAN ARTIKEL ILMIAH
HASIL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
1. KETENTUAN UMUM
a. Artikel merupakan hasil kegiatan pengabdian kepada masyarakat
dalam kegiatan KKN-DR yang telah dilaksanakan oleh peserta
KKN-DR secara individu.
b. Artikel diketik 1.5 spasi dengan menggunakan ketas A4, margin kiri
4 kanan 3 atas 3 bawah 3, jenis huruf Time New Roman 12 untuk
judul, 10 untuk nama penulis, 11 untuk abstrak dan badan artikel.
c. Artikel ditulis dengan Bahasa Indonesia, dan Abstrak ditulis dalam
bahasa Indonesia dan Inggris.
d. Artikel terdiri atas 10-15 halaman, termasuk daftar pustaka dan
lampiran.
e. Artikel dilampiri dengan pernyataan dari penulis bahwa artikel yang
ditulis adalah benar hasil karya sendiri.
2. Artikel dikumpulkan kepada DPL dan LP2M UIN RIL via daring pada
saat masa pengumpulan laporan.
3. SISTEMATIKA PENULISAN
a. Judul terdiri dari 15-20 Kata
b. Nama Penulis disertai dengan alamat email dan nama program
studi dan fakultas.
c. Abstrak ditulis dalam bahasa Indonesia dan bahasa Inggris. Abstrak
terdiri dari 150-200 kata di dalamnya diuraikan tentang masalah/isu-
isu pokok, target/luaran, metode, dan simpulan.
d. Kata kunci/keyword ditulis dalam bahasa Inggris (3-5kata)
e. PENDAHULUAN
1) Fakta-fakta yang melatar belakangi atau menginspirasi
/Isu/permasalahan urgensi dan rasionalisasi pelaksanaan
kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat sekitar peserta KKN-
DR.
2) Upaya –upaya yang pernah dilakukan pihak lain dan
rencana inovasi atau pemecahan masalah.
3) Tujuan kegiatan kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat
sekitar peserta KKN-DR.
f. MASALAH DAN TARGET LUARAN
1) Masalah, persoalan, tantangan, kebutuhan masyarakat yang
faktual dan aktual
2) Uraikan tentang masalah, persoalan, atau kebutuhan pokok
dalam masyarakat dikaitkan dengan target dan luaran
kegiatan kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat sekitar
peserta KKN-DR.
26
g. METODE
1) Menggunakan cara yang digunakan untuk menyelesaikan
masalah, tantangan atau persoalan. Dalam hal ini, dapat
digunakan satu jenis metode ataupun kombinasi beberapa
jenis metode. Beberapa contoh metode sebagai berikut :
• Pendidikan: digunakan untuk kegiatan seperti
pelatihan, penyuluhan bertujuan meningkatkan
pemahaman, kesadaran dan sebagainya.
• Konsultasi: digunakan untuk kegiatan yang
didalamnya persoalan atau kebutuhan dalam
masyarakat.
• Difusi iptek: Digunakan untuk kegiatan yang
menghasilkan produk bagi konsumen.
• Pelatihan: digunakan untuk kegiatan yang
melibatkan penyuluhan tentang kegiatan diikuti
demontrasi, pembentukan kelompok wirausaha baru,
penyediaan jasa layanan kepada masyarakat.
• Tekhnologi Tepat Guna: Digunakan untuk kegiatan
yang menawarkan ipteks baru yang lebih
modern/unsur kebaruan daripada ipteks lama.
• Advokasi: Digunakan untuk kegiatan yang berupa
pendampingan kepada masyarakat.
2) Teknik pengumpulan Data
3) Teknik Analisa Data
4) Lokasi, Waktu dan durasi kegiatan
h. PEMBAHASAN
Menjelaskan dan menguraikan tentang
1) Luaran atau fokus utama kegiatan yang digunakan solusi
yang diberikan kepada masyarakat, baik langsung maupun
tidak langsung.
2) Dokumentasi yang relevan dengan jasa atau barang
sebagai luaran atau focus utama kegiatan kegiatan
Pengabdian kepada Masyarakat sekitar peserta KKN-DR (Foto,
tabel, grafik, bagan,gambar dsb )
3) Keunggulan dan kelemahan luaran atau fokus utama
kegiatan apabila dilihat kesesuaiannya dengan kondisi
masyarakat di lokasi kegiatan PkM dikaitkan dengan teori
yang relevan.
4) Tingkat kesulitan pelaksaan kegiatan (pelatihan,
konsultasi,pendidikan kesehatan dan advokasi ).
i. SIMPULAN
1) Mengemukakan tingkat ketercapaian target kegiatan di
lapangan
2) Mengemukakan ketepatan antara masalah dengan metode
yang diterapkan
3) Mengemukakan dampak dan manfaat kegiatan
27
4) Mengemukakan rekomendasi untuk kegiatan kegiatan
Pengabdian kepada Masyarakat sekitar peserta KKN-DR
berikutnya.
j. REFERENSI
1. Buku
Contoh:
2. Artikel jurnal
Contoh:
28
3. Halaman Web
Contoh:
29
Lampiran 5
Contoh Artikel Ilmiah Pengabdian kepada Masyarakat
Nama Penulis1)
1)
Prodi Perbankan Syariah FEBI UIN Raden Intan Lampung
Abstrak
Program Pengabdian kepada Masyarakat dalam bentuk
sosialisasi ini dilaksanakan atas dasar kerjasama
mahasiswa KKN-DR UIN Raden Intan Lampung dengan
Pejabat Desa Batu Tegi Kecamatan Air Naningan
Kabupaten Tanggamus Propinsi Lampung untuk
memberikan sosialisasi kepada masyarakat desa tersebut
mengenai Produk Lembaga Keuangan Syariah. Metode
yang digunakan ialah dengan mensosialisasikan kepada
kelompok masyarakat yang berjumlah 250 orang, dan
diselenggarakan di Balai Desa Batu Tegi. Tujuan
pengabdian ini ialah untuk mengedukasi masyarakat Desa
Batu Tegi tentang produk-produk Lembaga Keuangan
Syariah. Hasilnya, Masyarakat Desa Batu Tegi mulai
memahami produk yang dimaksud dan mulai mengambil
keputusan untuk melakukan transaksi keuangan dengan
akad yang sesuai syariat Islam di Lembaga Keuangan
Syariah.
Abstract
The Community Service Program in the form of this
socialization was carried out on the basis of collaboration
between student of UIN Raden Intan Lampung, and Batu
Tegi Village Officials Air Naningan District Tanggamus
Regency Lampung Province to provide socialization to
the village community regarding Sharia Financial
Institution Products. The method used is to socialize to a
community group of 250 people and is held at the Batu
Tegi Village Hall. The purpose of this service is to
educate the people of Batu Tegi Village about the
products of Islamic Financial Institutions. As a result, the
people of Batu Tegi Village began to understand the
intended product and began to make a decision to
conduct a financial transaction in accordance with the
Islamic Sharia agreement in the Islamic Financial
Institution.
30
PENDAHULUAN pemerintah. Bentuk umum dari lembaga
Lembaga keuangan syariah secara keuangan ini adalah termasuk
hakekat didirikan dengan tujuan untuk perbankan, building society (sejenis
mempromosikan dan mengembangkan koperasi di Inggris), pialang saham, aset
prinsip-prinsip Islam, syariah dan manajemen, modal ventura, koperasi,
tradisinya ke dalam transaksi keuangan asuransi, dana pensiun, dan bisnis serupa
dan perbankan serta bisnis yang terkait. lainnya. Di Indonesia lembaga keuangan
Prinsip utama yang diikuti oleh ini dibagi kedalam 2 kelompok yaitu
lembaga keuangan Syariah itu adalah lembaga keuangan bank dan lembaga
larangan riba dalam berbagai bentuk keuangan bukan bank (asuransi,
transaksi, melakukan kegiatan usaha pegadaian, dana pensiun, reksa dana,
dan perdagangan berdasarkan dan bursa efek). Lembaga keuangan
perolehan keuntungan yang sah dan (financial institution) dapat didefinisikan
memberikan zakat. Terkait dengan hal sebagai suatu badan usaha yang aset
tersebut di atas, produk memegang utamanya berbentuk aset keuangan
peranan penting sebagai salah satu (financial assets) maupun tagihan-
komponen di dalam Lembaga tagihan (claims) yang dapat berupa
Keuangan Syariah. Masyarakat Desa saham (stocks), obligasi (bonds) dan
Batu Tegi yang notabene 100% pinjaman (loans), daripada berupa aktiva
beragama Islam, ternyata belum riil misalnya bangunan, perlengkapan
mengetahui apa saja produk-produk (equipment) dan bahan baku Secara
Lembaga Keuangan Syariah berikut umum, Lembaga Keuangan sangat
dengan seluk-beluknya. Masyarakat diperlukan dalam perekonomian modern
desa setempat melakukan transaksi karena fungsinya sebagai mediator
keuangan dengan prinsip konvensional antara kelompok masyarakat yang
di lembaga-lembaga keuangan non kelebihan dana dan kelompok
syariah. Hal tersebut yang masyarakat yang memerlukan dana.
melatarbelakangi sosialisasi produk
lembaga keuangan syariah kepada Produk merupakan titik pusat dari
warga desa setempat. Berdasarkan latar kegiatan pemasaran karena produk
belakang tersebut di atas, maka merupakan hasil dari suatu perusahaan
rumusan masalah pada pengabdian ini yang dapat ditawarkan ke pasar untuk di
ialah Apakah masyarakat Desa Batu konsumsi dan merupakan alat dari suatu
Tegi mengetahui produk pembiayaan di perusahaan untuk mencapai tujuan dari
Lembaga Keuangan Syariah? Terkait perusahaannya.Suatu produk harus
dengan rumusan masalah tersebut, memiliki keunggulan dari produk-
maka tujuan pengabdian ini ialah produk yang lain baik dari segi kualitas,
untuk mengedukasi masyarakat desain, bentuk, ukuran, kemasan,
Desa Batu Tegi yang dijadikan pelayanan, garansi, dan rasa agar dapat
menarik minat konsumen untuk
sampel sejmlah 250 orang tentang mencoba dan membeli produk tersebut.
apa saja produk-produk Lembaga
Pengertian Produk adalah sesuatu yang
Keuangan Syariah berikut dengan
memberikan manfaat baik dalam hal
seluk-beluknya.
memenuhi kebutuhan sehari-hari atau
sesuatau yang ingin dimiliki oleh
TEORI YANG DIGUNAKAN
konsumen. Produk biasanya digunakan
Menurut Soemitra (2013) Lembaga untuk dikonsumsi baik untuk kebutuhan
keuangan Syariah dalam dunia keuangan
rohani maupun jasmani. Untuk
bertindak selaku lembaga yang
memenuhi keinginan dan kebutuhan
menyediakan jasa keuangan bagi
akan produk, maka konsumen harus
nasabahnya dengan menerapkan sistem
mengorbankan sesuatu sebagai balas
syariah, dimana pada umumnya lembaga
jasanya, misalnya dengan cara
ini diatur oleh regulasi keuangan dari
pembelian segala sesuatu yang dapat
31
ditawarkan kepasar untuk mendapatkan Mudaharah Dalam Teknis Perbankan
perhatian, dibeli, digunakan, atau Pengertian (dalam konteks pembiayaan)
dikonsumsi yang dapat memuaskan keuntungan usaha dibagai berdasarkan
keinginan atau kebutuhan. Secara perbandingan nisbah yang telah
konseptual produk adalah pemahaman disepakati dan pada akhir periode kerja
subyektif dari produsen atas sesuatu sama nasabah harus mengembalikan
yang bisa ditawarkan sebagai usaha semua modal usaha lembaga keuangan.
untuk mencapai tujuan organisasi dalam hal terjadi kerugian, akan menjadi
melalui pemenuhan kebutuhan dan tanggungan lembaga keuangan, kecuali
kegiatan konsumen, sesuai dengan bila dilibatkan oleh kelalaian nasabah.
kompetensi dan kapasitas organisasi Untuk menghindari kemungkinan
serta daya beli pasar. Selain itu produk terjadinya kerugian, lembaga keuangan
dapat pula didefinisikan sebagai persepsi harus memahami karakteristik resiko
konsumen yang dijabarkan oleh usaha tersebut dan kerjasama dengan
produsen melalui hasil nasabah untuk mengatasi berbagai
produksinya.Produk dipandang penting masalah (Rivai, 2010:131)
oleh konsumen dan dijadikan dasar
pengambilan keputusan pembelian Aplikasi (dalam konteks pembiayaan)
(Yana, 2011:36).
pembiayaan modal kerja; modal kerja
Pembiayaan Bagi Hasil modal bagi perusahaan yang bergerak
Merupakan konsep pembiayaan yang dalam bidang industri, perdagangan dan
adil dan memiliki nuansa kemitraan jasa
yang sangat kental, hasil yang diperoleh pembiayaan investasi khusus; untuk
dibagi berdasarkan perbandingan pengadaan barang-barang modal,aktiva
(nisbah) yang disepakati dan bukan tetap, dan sebagainya.
sebagaimana penempatan suku bunga pembiayaan investasi khusus; BMT
pada bank dan koperasi konvensional. bertindak dan memosisikan diri sebagai
Pada produk pembiayaan bagi hasil ini arranger yang mempertemukan
menggunakan akad mudharabah. kepentingan pemilik dana, seperti
yayasan lembaga keuangan non bank,
Mudharabah dengan pengusaha yang memerlukan.
Mudharabah sendiri yaitu akad kerja
sama usaha antara shahibul maal Cara Menentukan Nisbah
(pemilik dana) dan mudarib (pengelola
dana) dengan nisbah bagi hasil sesuai Nisbah merupakan faktor penting dalam
kesepakatan di muka. Jika usaha menentukan bagi hasil.Sebab, nisbah
mengalami kerugian, maka seluruh merupakan aspek yang disepakati
kerugian ditanggung oleh pemilik dana, bersama antara kedua belah pihak yang
kecuali bila ditemukan adanya kelalaian melakukan transaksi. Dan untuk
atau kesalahan oleh pengelola dana, mennetukan nisbah bagi hasil, perlu
seperti penyelewengan, kecurangan, dan diperhatikan aspek-aspek berikut:
penyalahgunaan dana.(Muhamad, Data usaha, Kemampuan angsuran,
2014:231) Hasil usaha yang dijalankan atau tingkat
return actual bisnis, Nisbah pembiayaan,
Skema Mudharabah Distribusi pembagian hasil. Penentuan
Mudara nisbah bagihasil dibuat sesuai dengan
jenis pembiayaan mudharabah yang
Bank Nasaba dipilih. Ada dua jenis pembiayaan
mudharabah, yaitu mudharabah
mutlaqoh dan mudharabah muqqayadah
Modal Skill
(Rivai, 2010:132)
Usaha
Keuntung
an
32
Musyarakah dibutuhkan dan menjualnya kepada
Musyarakah merupakan kerjasama anggota dengan harga setelah ditambah
dimana dua atau lebih pengusaha keuntungan yang disepakati. Dalam
bekerjasama sebagai mitra usaha dalam pembiyayan jual beli ini menggunakan
bisnis.Masing-masing pihak akad murabahah.
menyertakan modalnya dan ikut Murabahah sendiri yaitu penjualan
mengelola usaha tersebut. Keuntungan dengan harga pembelian barang
dan kerugian akan dibagi berdasarkan berikutuntung yang diketahui. Dalam
persentase penyertaan modalnya pengertian lain murabahah adalah akad
(Zahroh Z.A:2014). Syarat akad jualbeli barang dengan menyatakan
musyarakah: berlakunya akad, sahnya harga perolehan dan keuntungan
akad, terealisasinya akad , syarat lazim. (margin) yangdisepakati oleh penjual
Rukun akad: pelaku akad, objek akad, dan pembeli (Zahroh Z.A, 2014:3)
ijab dan qabul.
Syarat-syarat dan rukun murabahah
Teknis perbankan yang diterapkan pada
pembiayaan ini adalah sama halnya Rukun murabahah antara lain yaitu:
dengan pembiayaan mudharabah, Ba’iu (penjual), Musytari (pembeli),
menggunakan metode revenue sharing Mabi’ (barang yang diperjual belikan),
dikarenakan resiko yang ditanggung Tsaman (harga barang), Ijab qabul
kecil. Jika mengunakan metode ini, (pernyataan sudah terima), Syarat
pemilik dana tidak pernah rugi atau murabahah, Syarat yang berakad (ba’iu
minimal bagi hasil. dan musytari) cakap hukum dan tidak
dalam keadaan terpaksa; Barang yang
Pembiayaan Jual Beli diperjual belikan (mabi’) tidak termasuk
Pembiayaan pada intinya berarti I barang yang haram dan jenis maupun
Believe, I Trust.’saya percaya’ atau jumlahnya jelas; Harga barang (tsaman)
’saya menaruh kepercayaan’. Perkataan harus dinyatakan secara transparan
pembiayaan yang artinya kepercayaan (harga pokok dan komponen
(trust), berarti lembaga pembiayaan keuntungan) dan cara pembayarannya
selaku shohibul mal menaruh disebutkan dengan jelas; dan Pernyataan
kepercayaan kepada seseorang untuk serah terima (ijab qabul) harus jelas
melaksanakan amanah yang diberikan. dengan menyebutkan secara spesifik
Dana tersebut harus digunakan dengan pihak-pihak yang berakad.
benar dan adil, harus disertai dengan
ikatan dan syarat syarat yang jelas, dan Skema murabahah
saling menguntungkan bagi kedua belah
pihak (Zahroh Z.A, 2014:2). Negoisasi
Murabahah
Akad jual beli antar BMT dan anggota Lembaga keuangan syariah membeli
atas suatu jenis barang tertentu dengan dahulu barang yang akan dibeli oleh
harga yang disepakti bersama. BMT nasabah setelah ada perjanjian
akan menwakalahkan barang yang sebelumnya. Setelah barang dibeli atas
33
nama lembaga keuangan syariah 2017:1): Barang yang diperjualbelikan
kemudian dijual ke nasabah dengan tidak di haramkan oleh syariah Islam,
harga perolehan ditambah margin BMT membiayai sebagian atau
keuntungan sesuai kesepakatan. keselurhan harga pembelian barang yang
Pembelian dapat dilakukan secara tunai telah disepakati kualifikasinya, BMT
(cash), atau tangguh, baik berupa membelikan barang yang diperlukan
angsuran atau sekaligus pada waktu nasabah atas nama BMT sendiri dan
tertentu. pembelian ini harus sah dan bebas riba,
Pada umumnya nasabah membayar BMT harus menyampaikan semua hal
secara tangguh.tipe kedua mirip dengan yang berkaitan dengan pembelian,
tipe yang pertama, tapi perpindahan misalnya jika pembelian dilakukan
kepemilikan langsung dari supplier secara utang, BMT kemudian menjual
kepada nasabah, sedangkan pembayaran barang tersebut kepada nasabah
dilakukan lembaga keuangan syariah (pemesan) dengan harga jual senilai
langsung kepada penjual harga beli plus keuntungannya. Dalam
pertama/supplier. Nasabah selaku kaitan ini BMT harus memberitahukan
pembeli akhir menerima barang secara jujur harga pokok pembelian
penerapan prinsip pembiayaan Syariah barang berikut biaya yang diperlukan.
setelah sebelumnya melakukan Jika BMT hendak mewakilkan kepada
perjanjian murabahah dengan lembaga nasabah untuk membeli barang dari
keuangan syariah.Pembelian dapat pihak ketiga, akad jual beli murabahah
dilakukan secara tunai (cash), atau harus dilakukan setelah barang secara
tangguh baik berupa angsuran atau prinsip menjadi milik BMT.
sekaligus pada waktu tertentu.Pada
umumnya, nasabah membayar secara Ba’i Assalam
tangguh.Transaksi ini lebih dekat Sebagaimana dapat dipahami dari
dengan murabahahyang asli, tapi rawan namanya, yaitu as salam yang berarti
dari aspek legal. penyerahan, atau as salaf, yang artinya
Contoh lain dalam skema ini untuk mendahulukan, maka para ulama' telah
seorang pedagang yang hendak membeli menyepakati bahwa pembayaran pada
barang dagangan melalui pembiayaan akad as salam harus dilakukan di muka
murabahah. Pedagang tersebut atau kontan, tanpa ada sedikitpun yang
mengajukan permohonan kepada BMT, terhutang atau ditunda Telah diketahui
lalu BMT membelikan barang tersebut bahwa akad salam ialah akad penjualan
kepada supplier, kemudian BMT barang dengan kriteria tertentu dan
menyerahkan barang pesanan kepada pembayaran di muka. Maka menjadi
pedagang dengan tingkat margin yang suatu keharusan apabila barang yang
telah disepakati ketika akad, lalu dipesan yaitu barang yang dapat
pedagang membayar harga barang ditentukan melalui penyebutan kriteria.
kepada BMT secara tunai maupun Penyebutan kriteria ini bertujuan untuk
melalui cicilan beserta margin yang menentukan barang yang diinginkan
disepakati. oleh kedua belah pihak, seakan-akan
barang yang dimaksud ada dihadapan
Fatwa DSN MUI Terkait Pembiayaan mereka berdua. Dengan demikian,
Murabahah ketika jatuh tempo,diharapkantidak
terjadi percekcokan kedua belah pihak
Murabahah sebagai pembiayaan tentu seputar barang yang dimaksud. Dalam
memiliki sebuah aturan khusus agar jual beli ini nasabah sebagai pembeli
transaksinya tidak keluar dari syariah dan pemesan memberikan uangnya di
Islam. Aturan khusus tersebut dimuat tempat akad sesuai dengan harga barang
dalam sebuah Fatwa MUI (2000) yg dipesan dan sifat barang telah
tentang ketentuan murabahah yang dapat disebutkan sebelumnya. Uang yang tadi
disarikan sebagai berikut (Haryoso, diserahkan menjadi tanggungan bank
34
sebagai penerima pesanan dan bahwa akad salam ialah akad penjualan
pembayaran dilakukan dengan segera. barang dengan kriteria tertentu dan
pembayaran di muka. Maka menjadi
Syarat dan Rukun Akad Salam dalam suatu keharusan apabila barang yang
transaksi Bai’ as Salam harus memenuhi dipesan adalah barang yang dapat
5 (lima) rukun yang mensyaratkan harus ditentukan melalui penyebutan kriteria.
ada pembeli, penjual, modal (uang), Penyebutan kriteria ini bertujuan untuk
barang, dan ucapan (sighot). Bai’ as menentukan barang yang diinginkan
Salam berbeda dengan ijon, sebab pada oleh kedua belah pihak, seakan-akan
ijon, barang yang dibeli tidak diukur dan barang yang dimaksud ada dihadapan
ditimbang secara jelas dan spesifik, dan mereka berdua. Dengan demikian,
penetapan harga beli sangat tergantung ketika jatuh tempo,diharapkan tidak
kepada keputusan si tengkulak yang terjadi percekcokan kedua belah pihak
mempunyai posisi lebih kuat. Aplikasi seputar barang yang dimaksud. Adapun
Bai’ as Salam pada Lembaga BMT barang-barang yang tidak dapat
biasanya dipergunakan pada pembiayaan ditentukan kriterianya, misalnya: kulit
bagi petani dengan jangka waktu yang binatang, sayur mayur dan lain-lainl,
relatif pendek, yaitu 2-6 bulan. BMT maka tidak boleh diperjual-belikan
dapat menjual kembali barang yang dengan cara salam. Penyebutan kriteria
dibeli kepada pembeli kedua, misalnya barang pada saat akad dilangsungkan
kepada Bulog, Pedagang Pasar Induk, penjual dan pembeli berkewajiban untuk
atau Grosir. Penjualan kembali kepada menyepakati kriteria barang yang
pembeli kedua ini dikenaldengan istilah dipesan. Kriteria yang dimaksud di sini
“Salam Paralel”. ialah segala hal yang bersangkutan
dengan jenis, macam, warna, ukuran,
Syarat-syarat terjadinya bai' as-salam jumlah barang serta Analisis Kritis Akad
(Qusthoniah, 2016:92): muslam Salam di Perbankan Syari’ah. setiap
(pembeli), muslam ilaihi (penjual), kriteria yang diinginkan dan dapat
modal atau uang, muslam fih (barang), mempengaruhi harga barang. Sebagai
dan shighah (ucapan). Sementara syarat contoh: Bila A hendak memesan beras
akad salam adalah pembayaran kepada B, maka A berkewajiban untuk
dilakukan di muka (kontan). menyebutkan: jenis beras yang
Sebagaimana dapat dipahami dari dimaksud, tahun panen, mutu beras,
namanya, yaitu as salam yang berarti daerah asal serta jumlah barang.
penyerahan, atau as salaf, yang artinya Masing-masing kriteria ini
mendahulukan, maka para ulama' telah mempengaruhi harga beras, karena
menyepakati bahwa pembayaran pada sebagaimana diketahui bersama harga
akad as salam harus dilakukan di muka beras akan berbeda sesuai dengan
atau kontan, tanpa ada sedikitpun yang perbedaan jenisnya, misalnya: beras rojo
terhutang atau ditunda. Adapun bila lele lebih mahal dibanding dengan beras
pembayaran ditunda (dihutang) IR. Adapun jumlah barang, maka pasti
sebagaimana yang sering terjadi, yaitu mempengaruhi harga beras, sebab beras
dengan memesan barang dengan tempo 1 ton sudah barang tentu lebih mahal
satu tahun, kemudian ketika bila dibandingkan dengan beras 1
pembayaran, pemesan membayar kwintal dari jenis yang sama.
dengan menggunakan cek atau bank
garansi yang hanya dapat dicairkan Penentuan tempo penyerahan barang
setelah beberapa bulan yang akan pesanan tidak aneh bila pada akad
datang, maka akad seperti ini terlarang salam, kedua belah pihak diwajibkan
dan haram hukumnya. untuk mengadakan kesepakatan tentang
tempo pengadaan barang pesanan. Dan
Dilakukan pada barang-barang yang tempo yang disepakati menurut
memiliki kriteria jelas telah diketahui kebanyakan ulama haruslah tempo yang
35
benar-benar mempengaruhi harga Tegi atas dasar kerjasama dengan pihak
barang. Barang pesanan tersedia di pasar Pamong Desa setempat.
pada saat jatuh tempo pada saat
menjalankan akad salam, kedua belah HASIL DAN PEMBAHASAN
pihak diwajibkan untuk Sebelum dilaksankan program
memperhitungkan ketersedian barang Sosialisasi Produk Lembaga Keuangan
pada saat jatuh tempo. Persyaratan ini Syariah, masyarakat benar-benar buta
demi menghindarkan akad salam dari akan produk yang dimaksud di dalam
praktek tipu-menipu dan untung- sosialisasi ini. Masyarakat bahkan tidak
untungan, yang keduanya nyata-nyata mengetahui riba, hukum riba, dan akibat
diharamkan dalam syari'at Islam. dari riba itu sendiri. Bahkan tidak
Sebagai contoh: Bila seseorang satupun masyarakat Desa Batu Tegi
memesan buah musiman seperti durian yang merupakan nasabah lembaga
atau mangga dengan perjanjian: "Barang keuangan syariah, akibat nihilnya
harus diadakan pada selain waktu musim informasi yang masuk di masyarakat.
buah durian dan mangga", maka Kondisi saat pelaksanaan program ini,
pemesanan seperti ini tidak dibenarkan. masyarakat benar-benar heran dengan
Selain mengandung unsur ghoror produk-produk bank syariah yang asing
(untung-untungan), akad semacam ini di telinga mereka. Bahkan masyarakat
juga akan menyusahkan salah satu tidak tahu apa itu “pembiayaan”, “akad”,
pihak. Padahal diantara prinsip dasar dan kata-kata lembaga keuangan
perniagaan dalam islam ialah syariah.
"memudahkan", Barang pesanan adalah
barang yang pengadaannya dijamin Keadaan masyarakat setelah mengenal
pengusaha yang dimaksud dengan lembaga keuangan syariah dan produk-
barang yang terjamin adalah barang produk lembaga keuangan syariah
yang dipesan tidak ditentukan selain sangat senang dan antusias, dengan
kriterianya. Adapun pengadaannya, adanya produk tersebut menjadi jalan
maka diserahkan sepenuhnya kepada keluar dari permasalahan sebelumnya,
pengusaha, sehingga ia memiliki yakni pinjaman kredit di bank
kebebasan dalam hal tersebut. konvensional. Masyarakat kini mulai
Pengusaha berhak untuk mendatangkan paham bahwa dalam Syari’ah tidak ada
barang dari ladang atau persedian yang yang namanya “bunga” dan mulai
telah ada, atau dengan membelinya dari beralih dan benar-benar antusias dengan
orang lain. Persyaratan ini bertujuan kegiatan ekonomi islam. Masyarakat
untuk menghindarkan akad salam dari benar-benar tertarik dan langsung
unsur ghoror (untung-untungan), sebab mengambil langkah mengubah koperasi
bisa saja kelak ketika jatuh tempo, BUMDES (Badan Usaha Milik Desa)
pengusaha –dikarenakan suatu hal- tidak yang semula menggunakan bunga
bisa mendatangkan barang dari menjadi koperasi yang berlandaskan
ladangnya, atau dari perusahaannya. Syari’ah. Alhamdulillah.
36
dalam memahamkan suatu konsep atau Kawula Di Kecamatan Semarang
materi. Masyarakat perlu banyak Barat Kota Semarang”.
penyuluhan guna memberikan Indra, “Penerapan Jual Beli Istishna
keterbukaan informasi tentang lembaga Pada Penjualan Sampan di Desa
keuangan syariah dan produk- Pangkalan Terap Kecamatan
produknya. Teluk Meranti Kabupaten
Pelalawan”. Universitas Islam
SARAN Negeri Sultan Syarif Kasim Riau
Berdasarkan atas uraian tersebut di atas Pekanbaru, 2013.
maka untuk kemajuan dan
perkembangan Desa Batu Tegi, penulis Lukman Haryoso, Penerapan Prinsip
memiliki beberapa saran yang diajukan Pembiayaan Syariah (Murabahah)
sebagai rekomendasi yaitu: Masyarakat Pada BMT Bina Usaha Di
membutuhkan akses yang mudah ke Kabupaten Semarang, Jurnal Law
lembaga keuangan syariah, karena di and Justice (2017).
Desa Batu Tegi atau di sekitar
Kabupaten Tanggamus sulit ditemui Muhammad, Manajemen Keuangan
Lembaga Keuangan Syariah; Metode Syariah. Yogyakarta: UPP STIM
sosialisasi cukup baik dilaksanakan YKPN, 2014.
untuk memberikan informasi kepada
masyarakat; Koperasi BUMDES terus Muhammad Dwi Ari S, Drs. Handoyo
melaksanakan dan mengembangkan Djoko Waluyo, M.Si 2 Sari
kegiatan koperasi yang berlandaskan Listyoni, S.Sos, M.A.B 3,
syariah; Untuk pengembangan kebiasaan “Pengaruh Produk Tabungan dan
halal lifestyle harus saling mengingatkan Kualitas Pelayanan Terhadap
satu sama lain penduduk Desa Batu Keputusan Menabung Pada KJKS
Tegi, agar sebutan Desa Wisata Religi BMT Binna Umat Sejahtera Kec.
Batu Tegi benar-benar terealisasi. Lasem”, Universitas Diponegoro,
Semarang 2011.
DAFTAR PUSTAKA
Abdurrahman, Nana Herdiana, Veitzhal Rivai, M.B.A, Andria Permata
Manajemen Bisnis Syariah dan Veitzhal. B. Acct., M.B.A,
Kewirausahaan, Bandung: CV Islamic Financial Management.
Pustaka Setia, 2013. STAI Metro, 2010.
37
Lampiran 6
Format Laporan Berkala Bimbingan KKN
(Untuk DPL)
1. Laporan ke : I/II/III/IV/V/VI*
2. Tanggal Bimbingan : ..................................................
3. Media Bimbingan : (Contoh: Whatsapp Group)
4. Metode Bimbingan : Perorangan/Kelompok/Gabungan
keduanya.
5. Teknik Bimbingan : Wawancara/Diskusi*
6. Masalah yang dibimbingkan serta materi bimbingan :
a. ………………………………………………………….
b. ………………………………………………………….
c. ………………………………………………………….
d. dst
7. Lain-lain :
(Gambarkan tentang kehadiran mahasiswa ybs, program yang dikerjakan,
kerjasama mahasiswa, ketekunan, disiplin, kreativitas, hasil yang dicapai,
serta perilaku mahasiswa umumnya).
…………………………,.................................
Dosen Pembimbing Pembimbing,
..........................................................
NIP.
*) Coret yang tidak perlu
Perhatian!
1. Laporan Berkala Bimbingan KKN diketik dalam bentuk MSWord sesuai format
ini.
2. Laporan dibuat per kelompok.
3. Laporan dibuat dalam 3 (tiga) rangkap.
- 1 rangkap untuk mahasiswa;
- 1 rangkap sebagai arsip DPL ybs; dan
- 1 rangkap diserahkan kepada Tim Pelaksana (paling lambat 1 minggu
setelah pelaksanaan KKN-DR berakhir).
4. Lampirkan bukti Screenshot Media/Aplikasi yang digunakan saat bimbingan
38
Lampiran 7
Lembar Penilaian Dosen Pembimbing Lapangan
39
Lampiran 8
Format Lembar Penilaian Laporan Program Kerja Individu (dilaksanakan pada saat pendadaran oleh DPL)
40
Lampiran 9
Form Lembar Penilaian Akhir KKN-DR oleh DPL
PENILAIAN BIMBINGAN & MONITORING OLEH DPL LAPORAN DAN EVALUASI NILAI AKHIR (100 %)
NO NAMA MAHASISWA NPM
(60 %) (40 %) Skor Mutu/Huruf
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
Ketua Pelaksana,
...............................................................
NIP.
41
Lampiran 10
Form Catatan Harian Individu Peserta KKN
................................................ .................................................
tanda tangan
*) Uraikan tentang jenis dan tematik kegiatan (fokus masalah), masalah yang ditangani, lokasi, khalayak sasaran, waktu, metode pelaksanaan, proses, dan hasil pelaksanaan.
42
43