Anda di halaman 1dari 15

 

  SNI 8678-3:2021

“Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk Komite Teknis 65-07 Perikanan Budidaya, dan tidak untuk dikomersialkan”
 
 
 
 
Standar Nasional Indonesia

Udang vaname (Litopenaeus vannamei, Boone 1931)


- Bagian 3: Pemeliharaan calon induk model indoor

ICS 65.150
“Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk Komite Teknis 65-07 Perikanan Budidaya, dan tidak untuk dikomersialkan”
SNI 8678-3:2021

“Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk Komite Teknis 65-07 Perikanan Budidaya, dan tidak untuk dikomersialkan”
Daftar Isi

Daftar Isi ............................................................................................................................. i


Prakata .............................................................................................................................. ii
Pendahuluan..................................................................................................................... iii
1 Ruang lingkup .............................................................................................................. 1
2 Acuan normatif............................................................................................................. 1
3 Istilah dan definisi ........................................................................................................ 1
4 Praproduksi ................................................................................................................. 2
5 Proses produksi ........................................................................................................... 4
6 Penerapan biosekuriti ..................................................................................................5
7 Pengelolaan limbah .....................................................................................................5
8 Panen .......................................................................................................................... 5
9 Cara pengukuran dan pemeriksaan ............................................................................ 5
Bibliografi ........................................................................................................................... 8

Tabel 1 - Persyaratan kualitas air pasok dan air pemeliharaan......................................... 4


Tabel 2 – Lama pemeliharaan, padat tebar, dosis pakan dan kelangsungan hidup ......... 5

©BSN 2021 i
 
SNI 8678-3:2021

“Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk Komite Teknis 65-07 Perikanan Budidaya, dan tidak untuk dikomersialkan”
Prakata

SNI 8678-3:2021 Udang vaname (Litopenaeus vannamei, Boone 1931) - Bagian 3:


Pemeliharaan calon induk model indoor, yang dalam Bahasa Inggris berjudul Whiteleg
shrimp (Litopenaeus vannamei, Boone 1931) – Part 3: Grow out of broodstock by indoor
system merupakan standar revisi dari SNI 8037.1:2014 Udang vaname (Litopenaeus
vannamei, Boone 1931) Bagian 1: Produksi induk model indoor. Standar ini disusun dengan
metode pengembangan sendiri dan ditetapkan BSN Tahun 2021.

Revisi dalam Standar ini meliputi:


1. Perubahan ruang lingkup dengan perluasan mencakup persyaratan praproduksi, proses
produksi dan pemanenan pada pemeliharaan calon induk udang vaname.
2. Perubahan acuan normatif sebagai berikut:
- menghapus acuan normatif SNI 7311:2009 Produksi benih udang vaname
(Litopenaeus vannamei) kelas benih sebar dan SNI 7549: 2009 Pakan buatan untuk
udang vaname (Penaeus vannamei);
- menghapus acuan normatif SNI 01-7252-2006 Benih udang vaname (Litopenaeus
vannamei) kelas benih sebar, yang telah direvisi menjadi SNI 8678-2:2018 Udang
Vannamei (Litopenaeus vannamei) - Bagian 2: Benih, dan memasukkan sebagai
bibliografi;
- menghapus acuan normatif SNI 01-7253-2006 Induk udang vaname (Litopenaeus
vannamei) kelas induk pokok, yang telah direvisi menjadi SNI 8678-1:2018 Udang
Vannamei (Litopenaeus vannamei) - Bagian 1: Induk, dan memasukkan sebagai
bibliografi;
- menambah 7 (tujuh) acuan normatif terkait metode pengujian dan 1 (satu) acuan
normatif prosedur biosekuriti seperti tercantum pada pasal acuan normatif.
3. Perubahan istilah dan definisi, yaitu menghapus istilah dan definisi untuk produksi induk
dan bak filter, serta menambah istilah dan definisi untuk pemeliharaan calon induk.
4. Perubahan kriteria kualitatif dan kuantitatif produksi induk udang vaname, yaitu
penambahan parameter dan perubahan nilai pada persyaratan kualitas air pasok dan air
pemeliharaan;
5. Perubahan cara pengukuran, yaitu sesuai dengan SNI pada pasal acuan normatif.
6. Penambahan pasal penerapan biosekuriti dan pasal pengelolaan limbah.

Standar ini merupakan bagian dari seri SNI 8678 Udang Vannamei (Litopenaeus vannamei)
yang terdiri dari beberapa bagian yaitu:

- SNI 8678-1 Udang Vannamei (Litopenaeus vannamei) - Bagian 1: Induk


- SNI 8678-2 Udang Vannamei (Litopenaeus vannamei) - Bagian 2: Benih
- SNI 8678-3:2021 Udang vaname (Litopenaeus vannamei, Boone 1931) - Bagian 3:
Pemeliharaan calon induk model indoor
- SNI 8678-4 Udang vaname (Litopenaeus vannamei, Boone 1931) - Bagian 4: Produksi
benih
Standar ini disusun oleh Komite Teknis 65-07 Perikanan Budidaya. Standar ini telah dibahas
dan disepakati dalam rapat konsensus yang dilaksanakan secara virtual pada tanggal 6
Oktober 2020, dengan dihadiri oleh pemangku kepentingan (stakeholders) terkait, yaitu
perwakilan dari pemerintah, pelaku usaha, konsumen, dan pakar. Standar ini telah melalui
tahap jajak pendapat pada tanggal 4 November 2020 sampai dengan 3 Januari 2021
dengan hasil akhir disetujui menjadi SNI.

Perlu diperhatikan bahwa kemungkinan beberapa unsur dari dokumen standar ini dapat
berupa hak paten. Badan Standar Nasional tidak bertanggung jawab untuk
pengidentifikasian salah satu atau seluruh hak paten yang ada.
©BSN 2021 ii
 
SNI 8678-3:2021

“Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk Komite Teknis 65-07 Perikanan Budidaya, dan tidak untuk dikomersialkan”
Pendahuluan

Indonesia sebagai negara produsen ikan dan udang yang ditujukan untuk memenuhi
kebutuhan konsumsi dalam negeri maupun ekspor, dituntut untuk mengembangkan
pengendalian sistem mutu untuk menjamin keamanan hasil perikanan. Di bidang perikanan
budidaya, pengendalian sistem mutu dan keamanan hasil perikanan budidaya antara lain
melalui penerapan Cara Pembenihan Ikan yang Baik (CPIB).
Untuk menjamin mutu induk secara konsisten dan berkesinambungan, pengendalian mutu
perlu dilakukan mulai dari praproduksi, proses produksi sampai dengan pascaproduksi, agar
hasilnya dapat memenuhi persyaratan mutu yang telah ditentukan dan sesuai dengan
harapan pelanggan. Mengingat jaminan mutu telah menjadi tuntutan perdagangan global,
hal tersebut perlu mendapat perhatian para pelaku usaha pembenihan dalam memenangkan
persaingan produknya.
Untuk itu, perlu disusun revisi SNI produksi induk udang vaname sebagai suatu standar yang
berlaku nasional, yang mengacu pada standar-standar di atas.
Dalam perumusan standar ini memperhatikan peraturan berikut:
 
1. Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 2017 tentang Pembudidayaan Ikan
2. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan RI Nomor PER.19/MEN/2010 tentang
Pengendalian Sistem Jaminan Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan.
3. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 35 Tahun 2016 Tentang Cara
Pembenihan Ikan yang Baik.
4. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan RI Nomor 75 Tahun 2016 tentang Pedoman
Umum Pembesaran Udang Windu (Penaeus monodon) dan Udang Vaname
(Litopenaeus vannamei).
5. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan RI Nomor PER.57/ PERMEN-KP /2018
tentang Laboratorium Kesehatan Ikan dan Lingkungan.
6. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 55/PERMEN-KP/2018 tentang Pakan
Ikan.
7. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan RI Nomor 13/PERMEN-KP/2019 tentang
Pengendalian Hama dan Penyakit Ikan.
8. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 1/PERMEN-KP/2019 tentang Obat
Ikan.
9. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia Nomor 6/PERMEN-
KP/2020 tentang Penyelenggaraan Kesejahteraan Ikan Pada Ikan Budidaya.
10. Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan RI Nomor KEP.02/MEN/2007 tentang Cara
Budidaya Ikan yang Baik.
11. Keputusan Menteri Nomor 78/MEN/2009 tentang pelepasan Varietas Udang Vaname
Unggul Nusantara I.
12. Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 52A/MEN/2013 tentang Persyaratan
Jaminan Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan pada Proses Produksi, Pengolahan dan
Distribusi.
13. Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan RI Nomor 91/Men/2018 tentang Penetapan
jenis-jenis Ikan Karantina, Golongan dan Media Pembawa.
14. Keputusan Peraturan Direktur Jenderal Perikanan Budidaya Nomor 6/KEP-DJPB/2018
tentang Perubahan Atas Keputusan Peraturan Direktur Jenderal Perikanan Budidaya
Nomor 16/KEP-DJPB/2017 Tentang Daftar Penyakit Ikan Penting Di Indonesia.

©BSN 2021 iii


 
“Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk Komite Teknis 65-07 Perikanan Budidaya, dan tidak untuk dikomersialkan”
SNI 8678-3:2021

“Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk Komite Teknis 65-07 Perikanan Budidaya, dan tidak untuk dikomersialkan”
Udang vaname (Litopenaeus vannamei, Boone 1931) -
Bagian 3: Pemeliharaan calon induk model indoor

1 Ruang lingkup

Standar ini menetapkan persyaratan praproduksi, proses produksi dan pemanenan pada
pemeliharaan calon induk udang vaname (Litopenaeus vannamei, Boone 1931) model
indoor.
 

2 Acuan normatif

Dokumen acuan berikut sangat diperlukan untuk penerapan dokumen Standar ini. Untuk
acuan bertanggal, hanya edisi yang disebutkan yang berlaku. Untuk acuan tidak bertanggal,
berlaku edisi terakhir dari dokumen acuan tersebut (termasuk seluruh
perubahan/amendemennya).

SNI 2332.3, Cara uji mikrobiologi-Bagian 3: Penentuan angka lempeng total (ALT) pada
produk perikanan

SNI 6989.3, Cara uji padatan tersuspensi total

SNI 6989.9, Cara uji nitrit (NO2--N) secara spektrofotometri

SNI 6989.11, Air dan air limbah - Bagian 11: Cara uji derajat keasaman (pH) dengan
menggunakan alat pH meter

SNI 6989.22, Air dan air limbah – Bagian 22: Cara uji nilai permanganat secara titrimetri

SNI 6989.23, Air dan air limbah - Bagian 23: Cara uji suhu dengan termometer

SNI 6989.30, Air dan air limbah - Bagian 30: Cara uji kadar amonia dengan
spektrofotometer secara fenat

SNI 7911, Prosedur biosekuriti pada pembenihan udang

American Public Health Association (APHA) dan AWWA (American Water Works
Association) Standard Methods for The Examination of Water and Wastewater, Edisi 23,
2017

3 Istilah dan definisi

Untuk tujuan penggunaan dokumen ini, istilah dan definisi berikut ini berlaku.

3.1
air pasok
air yang bersumber dari tandon dialirkan ke bak pemeliharaan

3.2
bak induk
wadah yang digunakan untuk memelihara udang dari ukuran benih sampai induk
©BSN 2021 1 dari 8 
 
SNI 8678-3:2021

“Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk Komite Teknis 65-07 Perikanan Budidaya, dan tidak untuk dikomersialkan”
3.3
bak tandon
penampungan air siap pakai setelah melalui proses filtrasi dan sterilisasi

3.4
disinfeksi air
proses pembersihan hama dan penyakit ikan dengan bahan disinfektan

3.5
induk udang vaname
udang vaname yang bentuk morfologisnya sebagai udang dewasa yang mempunyai ukuran
untuk jantan bobot minimal 35 gram, panjang minimal 17 cm dan umur minimal 6 bulan dan
untuk betina bobot minimal 40 gram, panjang minimal 18 cm dan umur minimal 6 bulan serta
siap digunakan pada pembenihan

3.6
model indoor
cara budidaya di dalam suatu bangunan tertutup

3.7
pemeliharaan calon induk
rangkaian kegiatan pemeliharaan benur vaname sampai ukuran induk yang seluruh
sistemnya meliputi praproduksi, proses produksi dan panen dilaksanakan secara terkendali

3.8
pengelolaan air
mekanisme perlakuan air pasok dan air pemeliharaan agar memenuhi persyaratan baku
mutu

3.9
praproduksi
rangkaian kegiatan persiapan dalam memproduksi induk udang vaname dengan
persyaratan yang harus dipenuhi meliputi lokasi, sumber air, wadah, benih, peralatan, bahan
kimia dan pakan

3.10
proses produksi
rangkaian kegiatan produksi calon induk udang vaname untuk menghasilkan induk udang
vaname dengan persyaratan yang harus dipenuhi yang meliputi umur, kualitas air, padat
tebar, bobot, panjang, penggunaan obat-obatan, penggunaan pakan, pemeliharaan air
media waktu pemeliharaan dan tata cara pemeriksaan kesehatan

3.11
tingkat kelangsungan hidup
jumlah udang yang hidup pada saat panen dibandingkan dengan jumlah udang yang ditebar

4 Praproduksi

4.1 Lokasi

a) peruntukan lokasi sesuai dengan peraturan (tata ruang) yang berlaku;


b) lahan: bebas banjir, bebas pencemaran, mudah dijangkau dan terpisah dari kawasan
budidaya komoditas lain;

©BSN 2021 2 dari 8 


SNI 8678-3:2021

“Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk Komite Teknis 65-07 Perikanan Budidaya, dan tidak untuk dikomersialkan”
c) sumber air tawar dan laut: tersedia sepanjang tahun dan memenuhi persyaratan baku
mutu air budidaya;
d) infrastruktur memadai (antara lain: tersedia jaringan jalan,listrik, alat komunikasi dan alat
ukur kualitas air dan lingkungan).

4.2 Wadah

4.2.1 Tandon

a) bahan: beton, plastik polietilen (PE) atau fiberglass;


b) kapasitas: 20% - 30 % dari total volume wadah pemeliharaan.

4.2.2 Pemeliharaan

a) bahan: beton, plastik polietilen (PE) atau fiberglass;


c) luas: minimal 20 m2;
d) kedalaman: minimal 1,2 meter;
e) bentuk: persegi empat, bundar, oval.

4.3 Bahan

a) benih udang yang digunakan minimal PL10 bebas penyakit sesuai di dalam daftar
penyakit Hama Penyakit Ikan Karantina (HPIK) dan Hama Penyakit Ikan Penting yang
dihasilkan dari induk yang terseleksi dan hasil pemuliaan;
b) pakan buatan (pelet) udang dengan kadar protein minimal 36 %;
c) probiotik, bahan kimia, obat-obatan dan multivitamin yang terdaftar di Kementerian
Kelautan dan Perikanan;
d) disinfektan: iodin 10 %, kalium permanganat (KMnO4), klorin, UV dan atau ozon;
e) kapur;
f) panen dan pengemasan: es batu, oksigen, kantong plastik dan karet pengikat.

4.4 Peralatan

a) sumber listrik: generator atau PLN;


b) pompa air: air tawar dan air laut;
c) aerasi: aerator, blower, batu aerasi, selang aerasi dan pemberat aerasi;
d) sampling: seser, anco dan counter;
e) ganti air: kerangka saringan, kantong saringan, selang dan alat sipon;
f) pakan: timbangan dan ember;
g) alat pengukur kualitas air: DO meter, termometer, salino refraktometer, pH meter,
Secchi disk, Imhoff cone, ammonia kit, nitrit;
h) observasi kesehatan: mikroskop dan gelas piala
i) alat panen dan grading: timbangan digital, jaring, jaring kolektor, seser induk, aerator
akuarium, tabung oksigen, bak fibreglass, dan kotak styrofoam.

4.5 Baku mutu air pasok dan air pemeliharaan

Pengelolaan kualitas air pasok dan air pemeliharaan yang digunakan selama proses
produksi induk diupayakan untuk memenuhi persyaratan sesuai Tabel 1.

©BSN 2021 3 dari 8 


 
SNI 8678-3:2021

“Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk Komite Teknis 65-07 Perikanan Budidaya, dan tidak untuk dikomersialkan”
Tabel 1 - Persyaratan kualitas air pasok dan air pemeliharaan

No Parameter Satuan Nilai


1 Suhu °C 28 – 33
2 Salinitas g/L 30 –34
3 pH - 7,0 – 8,5
4 Oksigen terlarut mg/L minimal 4
5 Alkalinitas mg/L 100 – 150
6 Bahan organik total mg/L maksimal 90
7 Padatan terlarut Total mg/L 150 – 200
8 Total vibrio CFU/mL maksimal 103
9 Nitrit mg/L maksimal 1

4.6 Fasilitas biosekuriti

Sesuai SNI 7911.

4.7 Fasilitas pengelolaan limbah

Memiliki fasilitas pengelolaan limbah yang menjamin baku mutu air limbah budidaya.

5 Proses produksi

5.1 Persiapan bak pemeliharaan

a) perbaikan konstruksi;
b) bak didisinfeksi dengan klorin minimal 100 mg/L selama 24 jam dan selanjutnya dibilas
air tawar;
c) sterilisasi instalasi aerasi (perendaman, pembersihan, pencucian, pembilasan,
pengeringan).

5.2 Persiapan air media

a) sterilisasi air dengan larutan klorin 20 mg/L – 30 mg/L atau ozon;


b) penggunaan probiotik jika diperlukan;
c) diberikan aerasi.

5.3 Lama pemeliharaan, padat penebaran dan pakan

Pemberian pakan buatan pada produksi induk udang vaname diberikan dalam bentuk pelet
dengan kandungan protein minimal 36 % dan frekuensi 4 kali - 6 kali sehari. Lama
pemeliharaan, padat tebar dan dosis pakan induk udang vaname sesuai Tabel 2.

©BSN 2021 4 dari 8 


SNI 8678-3:2021

“Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk Komite Teknis 65-07 Perikanan Budidaya, dan tidak untuk dikomersialkan”
Tabel 2 – Lama pemeliharaan, padat tebar, dosis pakan dan kelangsungan hidup

Tingkat
Bobot
Umur Padat tebar Dosis pakan Ukuran kelangsungan
individu
(hari) (ekor/m2) (% biomassa/hari) panen (g) hidup kumulatif
(g)
(%)
10 - 30 1) < 3,0 200 - 300 7,0 - 5,0 ≥ 95
31 - 60 1) 5,0 - 2,4 minimal 8,0 ≥ 95
61 - 70 minimal 8,1 85 - 140 2,4 - 2,2 minimal 11 ≥ 90
70 - 80 minimal 11,1 75 - 110 2,2 - 2,0 minimal 13 ≥ 90
81 - 120 minimal 13,1 40 - 50 2,0 - 1,6 minimal 21 ≥ 80
120 - 180 minimal 21,0 30 1,6 - 1,4 minimal 33 ≥ 75
> 180 2) > 33 2) 20 <1,4 ≥ 75
1) selama waktu pemeliharaan 60 hari pertama tidak dilakukan penjarangan
2) induk bisa dipijahkan pertama kali setelah dipelihara 2 minggu – 4 minggu

5.4 Pengelolan air

a) pergantian air 5 % - 30 % per hari disesuaikan kualitas air pemeliharaan;


b) pemberian kapur diberikan sebanyak 10 mg/L untuk mempertahankan pH air 7,5 - 8,5;
c) penambahan probiotik tiap tiga hari sekali sesuai label kemasan dan terdaftar di
Kementerian Kelautan dan Perikanan.

6 Penerapan biosekuriti

Penerapan biosekuriti sesuai SNI 7911.


 
 
7 Pengelolaan limbah

Dilakukan untuk memastikan air yang dikeluarkan sesuai dengan baku mutu air limbah yang
diijinkan.

8 Panen

Setelah pemeliharaan 180 hari, udang siap di panen dengan cara:


a) kurangi volume air bak pemeliharaan;
b) turunkan suhu air di bak penampungan sampai 20 oC – 22 oC dengan es batu;
c) serok induk secara perlahan untuk menghindari stres dan masukkan ke dalam bak
penampungan.

9 Cara pengukuran dan pemeriksaan

9.1 Parameter fisika kualitas air

9.1.1 Suhu

Pengukuran suhu dilakukan sesuai SNI 6989.23.

©BSN 2021 5 dari 8 


 
SNI 8678-3:2021

“Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk Komite Teknis 65-07 Perikanan Budidaya, dan tidak untuk dikomersialkan”
9.1.2 pH air

Pengukuran pH air dilakukan sesuai SNI 6989.11.

9.1.3 Oksigen terlarut

Pengukuran oksigen terlarut dilakukan dengan menggunakan alat dissolved oxygen (DO)
meter dinyatakan dalam mg/L.

9.1.4 Alkalinitas

Pengukuran alkalinitas dilakukan sesuai SNI 2420.

9.1.5 Salinitas

Pengukuran salinitas dilakukan dengan menggunakan salinometer atau refraktometer


dinyatakan dalam gram/liter (g/L).

9.1.6 Kecerahan air

Pengukuran kecerahan dilakukan menggunakan Secchi disk. Kecerahan dinyatakan dengan


mengukur jarak antara permukaan air ke Secchi disk saat pertama kali piringan tidak terlihat
yang dinyatakan dalam sentimeter (cm).

9.1.7 Total Vibrio

Pengukuran Total Vibrio dilakukan sesuai SNI 2332.3.

9.2 Parameter kimia kualitas air

Pengukuran kualitas air seperti amonia, nitrit, nitrat, bahan organik, dan kepadatan terlarut
seminggu sekali sesuai American Public Health Association (APHA) dan AWWA (American
Water Works Association) Standard Methods for The Examination of Water and Wastewater,
Edisi 23, 2017.

9.2.1 Amonia

Pengukuran amonia dilakukan sesuai SNI 6989.30.

9.2.2 Nitrit

Pengukuran nitrit dilakukan sesuai SNI 6989.9.

9.2.3 Total bahan organik

Pengukuran total bahan organik sesuai SNI 6989.22.

9.2.4 Total padatan tersuspensi

Pengukuran total padatan tersuspensi dilakukan dengan sesuai dengan SNI 6989.3.

©BSN 2021 6 dari 8 


SNI 8678-3:2021

“Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk Komite Teknis 65-07 Perikanan Budidaya, dan tidak untuk dikomersialkan”
9.3 Penggunaan bahan

9.3.1 Kapur

Dilakukan dengan menghitung dosis kapur g/m2 dikalikan luas wadah pemeliharaan yang
dinyatakan dalam gram (g).

9.3.2 Disinfektan

Dilakukan dengan menghitung dosis disinfektan dikalikan volume air dalam bak
pemeliharaan yang dinyatakan dalam miligram (mg).
 
9.4 Pemeriksaan kesehatan

a) dilakukan setiap bulan sekali;


b) dilakukan dengan biomolekuler dan mikrobiologi;
c) pengambilan contoh untuk pemeriksaan kesehatan udang dilakukan secara acak
sebanyak 1 % dari populasi, atau dengan asumsi prevalensi 20 % diambil sampel
sebanyak 10 ekor baik untuk pengamatan visual maupun mikroskopik;
d) pengamatan visual dilakukan untuk pemeriksaan adanya gejala penyakit dan
kesempurnaan morfologi udang;
e) pengamatan mikroskopis dilakukan untuk pemeriksaan jasad patogen (parasit, jamur,
bakteri) menggunakan mikroskop.

©BSN 2021 7 dari 8 


 
SNI 8678-3:2021

“Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk Komite Teknis 65-07 Perikanan Budidaya, dan tidak untuk dikomersialkan”
Bibliografi

[1] SNI 7813, Pakan buatan untuk produksi benih udang vaname (Litopenaeus vannamei.

[2] SNI 8678-1, Udang vaname (Litopenaeus vannamei) - Bagian 1: Induk.

[3] SNI 8678-2, Udang vaname (Litopenaeus vannamei) - Bagian 2: Benih.

[4] SNI 8678-4, Udang vaname (Litopenaeus vannamei) - Bagian 4: Produksi benih.

[5] SNI 8680, Prasarana dan sarana pengelolaan limbah budidaya udang.

[6] Subaidah, S, Prabowo, W.T, 2007, Breeding Program Udang Vaname (Litopenaeus
vannamei). Laporan Hasil Perekayasaan.

[7] Subjakto, S, Prabowo, W.T. 2009. Penerapan Bioteknologi dalam Produksi Induk
Udang Vaname (Litopenaeus vannamei), Makalah Seminar.

[8] Prabowo, W.T, Mulyadi, 2012. Penggunaan Pelet untuk Maturasi Sebagai Subtitusi
Pakan Segar dalam Produksi Nauplius Udang Putih (Litopenaeus vannamei). Makalah
Hasil Perekayasaan.

©BSN 2021 8 dari 8 


“Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk Komite Teknis 65-07 Perikanan Budidaya, dan tidak untuk dikomersialkan”
Informasi perumus SNI 8678-3:2021

[1] Komite Teknis Perumusan SNI


Komite Teknis 65-07 Perikanan Budidaya

[2] Susunan keanggotaan Komite Teknis Perumusan SNI

Ketua : Tinggal Hermawan Pemerintah


Wakil Ketua : Maskur Pemerintah
Sekretaris : Nana S.S. Udi Putra Pemerintah
Anggota : Alfida Ahda Pemerintah
Anggota : Alimuddin Pakar
Anggota : Tatag Budiardi Pakar
Anggota : Irzal Effendi Pakar
Anggota : Azam B. Zaidy Produsen
Anggota : Denny D. Indradjaja Produsen
Anggota : Miftakhul Munir Produsen
Anggota : Heny Budi Utari Konsumen
Anggota : Deni Rusmawan Konsumen
Anggota : Iskandar Ismanadji Konsumen

[3] Konseptor Rancangan SNI


Mohammad Suyuti – BPIU2K Karangasem, KKP

[4] Sekretariat Pengelola Komite Teknis Perumusan SNI


Direktorat Kawasan dan Kesehatan Ikan, Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya,
Kementerian Kelautan dan Perikanan

Anda mungkin juga menyukai