TENTANG
MEMUTUSKAN :
Pasal 1
Dalam Peraturan Bupati ini yang dimaksud dengan :
1. Daerah adalah Kabupaten Lima Puluh Kota.
2. Pemerintah Daerah adalah Pemerintah Kabupaten Lima
Puluh Kota.
3. Bupati adalah Bupati Lima Puluh Kota.
4. Dinas adalah Perangkat Daerah yang melaksanakan urusan
pemerintahan Daerah.
5. Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah yang
selanjutnya disingkat APBD adalah rencana keuangan
tahunan Daerah yang ditetapkan dengan peraturan Daerah.
6. Aparatur Sipil Negara adalah profesi bagi pegawai negeri sipil
dan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja yang
bekerja pada instansi pemerintah.
7. Unit Pelaksana Teknis Daerah yang selanjutnya disingkat
UPTD adalah organisasi pada Dinas yang melaksanakan
kegiatan teknis operasional dan/atau kegiatan teknis
penunjang tertentu yang dibentuk sesuai dengan
kebutuhan.
8. Tugas Teknis Operasional adalah tugas untuk melaksanakan
kegiatan teknis tertentu yang secara langsung berhubungan
dengan pelayanan masyarakat.
9. Tugas Teknis Penunjang adalah tugas untuk melaksanakan
kegiatan teknis tertentu dalam rangka mendukung
pelaksanaan tugas organisasi induknya.
10. Jabatan fungsional adalah kedudukan yang menunjukkan
tugas, tanggungjawab, wewenang dan hak seorang Pegawai
Negeri Sipil dalam suatu satuan organisasi yang dalam
pelaksanaan tugasnya didasarkan pada keahlian/dan atau
keterampilan tertentu serta bersifat mandiri.
11. Wilayah kerja adalah daerah yang menjadi kekuasaan dalam
menjalankan tugas dan fungsi.
BAB II
MAKSUD DAN TUJUAN
Pasal 2
Maksud ditetapkannya Peraturan Bupati ini adalah sebagai
pedoman pelaksanaan dalam penyelenggaraan kegiatan teknis
operasional dan/atau kegiatan teknis penunjang tertentu pada
dinas daerah.
Pasal 3
Tujuan ditetapkannya Peraturan Bupati ini adalah terwujudnya
penyelenggaraan pelayanan publik dan kegiatan teknis
operasional dan/atau kegiatan teknis penunjang tertentu pada
dinas daerah yang lebih efektif dan efisien.
BAB III
RUANG LINGKUP
Pasal 4
Ruang Lingkup Peraturan Bupati tentang Pembentukan
Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Daerah pada
Dinas di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Lima Puluh Kota
yaitu :
a. Pembentukan;
b. Kedudukan;
c. Tugas dan Fungsi;
d. Susunan Organisasi; dan
e. Tata Kerja.
BAB IV
PEMBENTUKAN
Pasal 5
Dengan Peraturan Bupati ini dibentuk UPTD pada Dinas
di lingkungan Pemerintah Daerah.
Pasal 6
(1) UPTD pada Dinas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5
terdiri dari :
a. UPTD Instalasi Farmasi Kabupaten pada Dinas Kesehatan;
b. UPTD Alat Berat dan Labor pada Dinas Pekerjaan Umum
dan Penataan Ruang;
c. UPTD Balai Pelaksana Penyuluhan Pertanian pada Dinas
Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan;
d. UPTD Pusat Kesehatan Hewan pada Dinas Peternakan dan
Kesehatan Hewan;
e. UPTD Pembibitan dan Pakan Ternak pada Dinas
Peternakan dan Kesehatan Hewan; dan
f. UPTD Balai Benih Ikan pada Dinas Perikanan.
(2) Selain UPTD sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dibentuk
UPTD di bidang pendidikan dan kesehatan yang terdiri dari :
a. UPTD Satuan Pendidikan pada Dinas Pendidikan dan
Kebudayaan; dan
b. UPTD Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) pada
Dinas Kesehatan.
Pasal 7
(1) UPTD Satuan Pendidikan sebagaimana dimaksud pada
Pasal 6 ayat (2) berbentuk Satuan Pendidikan Formal dan
Non Formal.
(2) UPTD Satuan Pendidikan sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) terdiri dari :
a. UPTD Satuan Pendidikan Taman Kanak-Kanak;
b. UPTD Satuan Pendidikan Sekolah Dasar;
c. UPTD Satuan Pendidikan Sekolah Menengah Pertama; dan
d. UPTD Satuan Pendidikan Nonformal Sanggar Kegiatan
Belajar.
(3) UPTD Satuan Pendidikan Sekolah Dasar sebagaimana
dimaksud pada ayat (2) adalah setiap satuan pendidikan
sekolah dasar yang ada di daerah.
(4) UPTD Satuan Pendidikan Sekolah Menengah Pertama
sebagaimana dimaksud pada ayat (2) adalah setiap satuan
pendidikan sekolah menengah pertama yang ada di daerah.
(5) Dalam hal Dinas dengan pertimbangan tertentu,
membutuhkan unit kerja yang bertugas melakukan
koordinasi layanan administrasi pada Satuan Pendidikan di
wilayah kerjanya, dapat dibentuk Koordinator Wilayah
Kecamatan sebagai unit kerja non struktural yang dipimpin
oleh seorang Koordinator.
(6) Nomenklatur masing-masing UPTD Satuan Pendidikan
sebagaimana dimaksud pada ayat (2) tercantum dalam
Lampiran I yang merupakan satu kesatuan yang utuh dan
tidak dapat dipisahkan dengan Peraturan Bupati ini.
Pasal 8
UPTD Puskesmas sebagaimana dimaksud pada Pasal 6 ayat (2)
terdiri dari :
a. UPTD Puskesmas Piladang;
b. UPTD Puskesmas Batu Hampar;
c. UPTD Puskesmas Mungo;
d. UPTD Puskesmas Pakan Rabaa;
e. UPTD Puskesmas Halaban;
f. UPTD Puskesmas Situjuh;
g. UPTD Puskesmas Koto Baru;
h. UPTD Puskesmas Dangung-Dangung;
i. UPTD Puskesmas Mungka;
j. UPTD Puskesmas Padang Kandis;
k. UPTD Puskesmas Suliki;
l. UPTD Puskesmas Banja Laweh;
m. UPTD Puskesmas Baruah Gunung;
n. UPTD Puskesmas Koto Tinggi;
o. UPTD Puskesmas Maek;
p. UPTD Puskesmas Tanjung Pati;
q. UPTD Puskesmas Taram;
r. UPTD Puskesmas Pangkalan;
s. UPTD Puskesmas Rimbo Data;
t. UPTD Puskesmas Gunung Malintang;
u. UPTD Puskesmas Muaro Paiti; dan
v. UPTD Puskesmas Sialang.
BAB V
KEDUDUKAN, TUGAS, FUNGSI
DAN SUSUNAN ORGANISASI
Bagian Kesatu
Kedudukan
Pasal 9
(1) UPTD merupakan unsur pelaksana teknis Dinas yang
melaksanakan kegiatan teknis operasional dan/atau kegiatan
teknis penunjang tertentu.
(2) UPTD dipimpin oleh seorang Kepala UPTD yang berada
dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas melalui
Sekretaris Dinas.
Bagian Kedua
Tugas dan Fungsi
Paragraf 1
UPTD Instalasi Farmasi Kabupaten
Pasal 10
(1) UPTD Instalasi Farmasi Kabupaten mempunyai tugas
melaksanakan sebagian tugas Dinas Kesehatan lingkup
semua aspek penerimaan, penyimpanan, pendistribusian
obat, alat kesehatan dan perbekalan kesehatan.
(2) Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud
pada ayat (1), UPTD Instalasi Farmasi Kabupaten mempunyai
fungsi :
a. Pelaksanaan koordinasi penyusunan rencana dan
pengadaan kebutuhan obat publik dan perbekalan
kesehatan di kabupaten;
b. Penerimaan dan penyimpanan obat publik dan
perbekalan kesehatan yang berasal dari berbagai sumber
anggaran;
c. pelaksanaan distribusi obat publik dan perbekalan
kesehatan yang sesuai dengan permintaan dari pelaksana
program atau permintaan unit pelayanan kesehatan;
d. Pengamatan terhadap mutu dan khasiat obat secara
umum baik yang ada dalam pesediaan maupun yang
akan didistribusikan;
e. Pelaksanaan kegiatan pelatihan penggunaan obat
rasional bagi tenaga kesehatan di unit pelayanan
kesehatan;
f. Pelaksanaan evaluasi dan pencatatan pelaporan LPLPO
dan obat program kesehatan;
g. Pelaksanaan bimbingan teknis pengelolaan obat publik
dan perbekalan kesehatan serta pengendalian
penggunaan obat di unit pelayanan kesehatan dasar;
h. pelaksanaan administrasi unit pengelola obat publik dan
perbekalan kesehatan;
i. Pelaksanaan ketatausahaan UPTD Instalasi Farmasi
Kabupaten; dan
j. Pelaksanaan pengawasan, pengendalian, evaluasi dan
pelaporan kegiatan instalasi farmasi kabupaten.
Paragraf 2
UPTD Alat Berat dan Labor
Pasal 11
(1) UPTD Alat Berat dan Labor mempunyai tugas melaksanakan
sebagian tugas Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang
lingkup pengelolaan alat berat dan laboratorium pengujian
mutu bahan konstruksi dan lokasi.
(2) Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada
ayat (1), UPTD Alat Berat dan Labor mempunyai fungsi:
a. Penyusunan rencana dan teknis operasional pengelolaan,
pemeliharaan, pelayanan alat berat serta laboratorium
pengujian mutu bahan konstruksi dan lokasi;
b. Pelaksanaan operasional pengelolaan alat berat yang
meliputi pengelolaan, pemeliharaan dan pelayanan alat
berat sebagai sarana pemeliharaan dan pembangunan
jalan dan jembatan serta operasinal laboratorium
pengujian mutu bahan konstruksi dan lokasi;
c. Pelaksanaan ketatausahaan UPTD alat berat dan labor;
dan
d. Pelaksanaan pengawasan, pengendalian, evaluasi dan
pelaporan kegiatan pengelolaan alat berat dan
laboratorium pengujian mutu bahan kostruksi dan lokasi.
Paragraf 3
UPTD Balai Pelaksana Penyuluhan Pertanian
Pasal 12
(1) UPTD Balai Pelaksana Penyuluhan Pertanian mempunyai
tugas melaksanakan sebagian tugas Dinas Tanaman Pangan,
Hortikultura dan Perkebunan lingkup penyuluhan pertanian
(cakupan tanaman pangan, hortikutura dan perkebunan).
(2) Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada
ayat (1), UPTD Balai Pelaksana Penyuluhan Pertanian
mempunyai fungsi:
a. Penyusunan rencana dan sinkronisasi kegiatan
penyuluhan dalam mendukung pembangunan pertanian
(cakupan tanaman pangan, hortikutura dan perkebunan);
b. Pelaksanaan pengembangan dan peningkatan kapasitas
kelembagaan penyuluh pertanian di BPP dan Pos
Penyuluhan Nagari, kelembagaan petani, penyuluh
pertanian, pelaku utama serta pelaku usaha melalui
pelaksanaan kegiatan penyuluhan pertanian dan
peningkatan SDM pertanian;
c. Fasilitasi peningkatan kapasitas penyuluh PNS, THL TB-
PP, Swadaya dan Swasta melalui proses pembelajaran
secara berkelanjutan;
d. Pengelolaan satuan administrasi pangkal penyuluh
pertanian (cakupan tanaman pangan, hortikutura dan
perkebunan);
e. Pelaksanaan penyuluhan dan pengembangan mekanisme,
tata kerja dan metoda penyuluhan;
f. Penyediaan dan penyebarluasan informasi teknologi,
sarana produksi, pembiayaan dan pasar;
g. Pelaksanaan pembinaan pengembangan kerjasama,
kemitraan, pengelolaan kelembagaan, ketenagaan, sarana
dan prasarana, serta pembiayaan penyuluhan pertanian;
h. Pelaksanaan dukungan atas penyelenggaraan
Pemerintahan Daerah di bidang pelaksanaan penyuluhan
pertanian (cakupan tanaman pangan, hortikutura dan
perkebunan);
i. Pelaksanaan ketatausahaan UPTD Balai Pelaksana
Penyuluhan Pertanian; dan
j. Pelaksanaan pengawasan, pengendalian, evaluasi dan
pelaporan kegiatan penyuluhan.
Paragraf 4
UPTD Pusat Kesehatan Hewan
Pasal 13
(1) UPTD Pusat Kesehatan Hewan mempunyai tugas
melaksanakan sebagian tugas Dinas Peternakan dan
Kesehatan Hewan lingkup pelayanan kesehatan hewan.
(2) Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada
ayat (1), UPTD Pusat Kesehatan Hewan mempunyai fungsi:
a. penyusunan rencana dan teknis operasional pelaksanaan
kegiatan pelayanan kesehatan hewan;
b. pelaksanaan operasional pelayanan kesehatan hewan
yang meliputi pelayanan pemeriksaan kesehatan hewan,
pengobatan hewan, penanggulangan gangguan
reproduksi, pelayanan stasioner/opname hewan yang
sakit/hewan diobservasi, pengelolaan laboratorium
kesehatan hewan yang ada di klinik hewan, pengawasan
lalu lintas ternak dan bahan pangan asal hewan,
pemantauan penyakit hewan menular terutama yang
bersifat zoonosis serta pengawasan pemotongan hewan
betina ruminansia produktif;
c. pelaksanaan ketatausahaan UPT Pusat Kesehatan Hewan;
dan
d. pelaksanaan pengawasan, pengendalian, evaluasi dan
pelaporan kegiatan pelayanan kesehatan hewan.
Paragraf 5
UPTD Pembibitan dan Pakan Ternak
Pasal 14
(1) UPTD Pembibitan dan Pakan Ternak mempunyai tugas
melaksanakan sebagian tugas Dinas Peternakan dan
Kesehatan Hewan lingkup pembibitan, pakan, budidaya dan
manejemen dan penyuluhan peternakan.
(2) Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada
ayat (1), UPTD Pembibitan dan Pakan Ternak mempunyai
fungsi:
a. penyusunan rencana dan teknis operasional pelaksanaan
kegiatan pembibitan ternak, pakan, budidaya dan
manajemen dan penyuluhan peternakan (good farming
practice);
b. Pelaksanaan operasional perbibitan ternak, pakan ternak,
budidaya dan manajemen ternak meliputi bimbingan,
pembinaan dan pengembangan pembibitan ternak,
penyediaan dan pengembangan hijauan pakan ternak,
bimbingan kepada masyarakat dan peternak dalam
budidaya ternak, pengendalian peredaran bibit dan pakan
ternak, pengelolaan manajemen pasar ternak dan
penyuluhan peternakan;
c. pelaksanaan ketatausahaan UPT Pembibitan dan Pakan
Ternak; dan
d. pelaksanaan pengawasan, pengendalian, evaluasi dan
pelaporan kegiatan pembibitan dan pakan ternak.
Paragraf 6
UPTD Balai Benih Ikan
Pasal 15
(1) UPTD Balai Benih Ikan mempunyai tugas melaksanakan
sebagian tugas Dinas Perikanan lingkup pengelolaan
pembenihan ikan.
(2) Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada
ayat (1), UPTD Balai Benih Ikan mempunyai fungsi:
a. penyusunan rencana dan teknis operasional pelaksanaan
kegiatan pembenihan ikan;
b. pelaksanaan operasional pembenihan ikan yang meliputi
pelaksanaan pembenihan, pengawasan kualitas benih,
pemeliharaan sarana dan prasarana serta pelatihan
untuk meningkatkan keterampilan pembenihan serta
pemeliharaan sarana dan prasarana;
c. pelaksanaan ketatausahaan UPTD Balai Benih Ikan; dan
d. pelaksanaan pengawasan, pengendalian, evaluasi dan
pelaporan kegiatan pembenihan ikan.
Paragraf 7
UPTD Satuan Pendidikan Taman Kanak-Kanak
Pasal 16
(1) UPTD Satuan Pendidikan Taman Kanak-Kanak mempunyai
tugas melaksanakan pembinaan yang ditujukan kepada anak
sejak lahir sampai dengan usia 6 (enam) tahun yang
dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk
membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan
rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki
pendidikan lebih lanjut.
(2) Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada
ayat (1), UPTD Satuan Pendidikan Taman Kanak-Kanak
mempunyai fungsi:
a. Pengkoordinasian penyusunan dan/atau penyempurnaan
visi, misi dan tujuan sekolah;
b. Pengendalian dan penyusunan struktur organisasi UPTD
Satuan Pendidikan Taman Kanak-Kanak sesuai dengan
kebutuhan;
c. Pengkoordinasian dan penyusunan rencana kerja jangka
menengah (RKJM) dan Rencana Kerja Tahunan (RKT)
UPTD Satuan Pendidikan Satuan Pendidikan Taman
Kanak-Kanak;
d. Pengkoordinasian dan penyusunan peraturan UPTD
Satuan Pendidikan Taman Kanak-Kanak;
e. Pengkoordinasian dan pengembangan sistem informasi
manajemen UPTD Satuan Pendidikan Taman Kanak-
Kanak
f. Pengelolaan sarana dan prasarana UPTD Satuan
Pendidikan Taman Kanak-Kanak dalam rangka
pendayagunaan secara optimal;
g. Pengelolaan hubungan Taman Kanak-Kanak dan
masyarakat dalam rangka pencarian dukungan, ide,
sumber belajar dan pembiayaan Taman Kanak-Kanak;
h. Pengelolaan peserta didik dalam rangka penerimaan
peserta didik baru (PPDB), penempatan dan
pengembangan kapasitas peserta didik;
i. Pengelolaan pengembangan kurikulum dan kegiatan
pembelajaran peserta didik dengan arah dan tujuan
pendidikan;
j. Pengelolaan keuangan Taman Kanak-Kanak sesuai
dengan prinsip pengelolaan yang akuntabel, transparan
dan efisien;
k. Pelaksanaan ketatausahaan UPTD Satuan Pendidikan
Taman Kanak-Kanak; dan
l. Pelaksanaan pengawasan, pengendalian, evaluasi dan
pelaporan kegiatan pendidikan Taman Kanak-Kanak.
Paragraf 8
UPTD Satuan Pendidikan Sekolah Dasar
Pasal 17
(1) UPTD Satuan Pendidikan Sekolah Dasar mempunyai tugas
melaksanakan pendidikan umum pada jenjang pendidikan
dasar dalam rangka pengembangan Sumber Daya manusia
(SDM) serta koordinasi semua aspek pengelolaan pendidikan
Sekolah Dasar yang meliputi pembinaan,
pengawasan/monitoring, pembagian tugas tenaga pendidik
dan kependidikan serta sarana prasarana tingkat Satuan
Pendidikan Sekolah Dasar.
(2) Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada
ayat (1), UPTD Satuan Pendidikan Sekolah Dasar mempunyai
fungsi:
a. Pengkoordinasian penyusunan dan/atau penyempurnaan
visi, misi dan tujuan sekolah;
b. Pengendalian dan penyusunan struktur organisasi UPTD
Satuan Pendidikan Sekolah Dasar sesuai dengan
kebutuhan;
c. Pengkoordinasian dan penyusunan rencana kerja jangka
menengah (RKJM) dan Rencana Kerja Tahunan (RKT)
UPTD Satuan Pendidikan Satuan Pendidikan Sekolah
Dasar;
d. Pengkoordinasian dan penyusunan peraturan UPTD
Satuan Pendidikan Sekolah Dasar;
e. Pengkoordinasian dan pengembangan sistem informasi
manajemen UPTD Satuan Pendidikan Sekolah Dasar.
f. Pengelolaan sarana dan prasarana UPTD Satuan
Pendidikan Sekolah Dasar dalam rangka pendayagunaan
secara optimal;
g. Pengelolaan hubungan sekolah dan masyarakat dalam
rangka pencarian dukungan, ide, sumber belajar dan
pembiayaan sekolah;
h. Pengelolaan peserta didik dalam rangka penerimaan
peserta didik baru (PPDB), penempatan dan
pengembangan kapasitas peserta didik;
i. Pengelolaan pengembangan kurikulum dan kegiatan
pembelajaran peserta didik dengan arah dan tujuan
pendidikan;
j. Pengelolaan keuangan sekolah sesuai dengan prinsip
pengelolaan yang akuntabel, transparan dan efisien;
k. Pengelolaan sistem informasi sekolah dalam mendukung
penyusunan program dan pengambilan keputusan;
l. Pemanfaatan kemajuan teknologi dan informasi bagi
peningkatan pembelajaran dan kemajuan UPTD Satuan
Pendidikan Sekolah Dasar;
m. Pelaksanaan ketatausahaan UPTD Satuan Pendidikan
Sekolah Dasar; dan
n. Pelaksanaan pengawasan, pengendalian, evaluasi dan
pelaporan kegiatan pendidikan Sekolah Dasar.
Paragraf 9
UPTD Satuan Pendidikan Sekolah Menengah Pertama
Pasal 18
(1) UPTD Satuan Pendidikan Sekolah Menengah Pertama
mempunyai tugas menyelenggarakan pendidikan umum
pada jenjang Pendidikan Dasar sebagai lanjutan dari SD/MI
atau bentuk lain yang sederajat atau lanjutan dari hasil
belajar yang diakui sama atau setara SD/MI;
(2) Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada
ayat (1), UPTD Satuan Pendidikan Sekolah Menengah
Pertama mempunyai fungsi:
a. Pengkoordinasian penyusunan dan atau
meyempurnakan visi, misi dan tujuan sekolah;
b. Pengendalian dan penyusunan struktur organisasi UPTD
Satuan Pendidikan Sekolah Menengah Pertama sesuai
dengan kebutuhan;
c. Pengkoordinasian dan penyusunan rencana kerja jangka
menengah (RKJM) dan Rencana Kerja Tahunan (RKT)
UPTD Satuan Pendidikan Sekolah Menengah Pertama;
d. Pengkoordinasian dan penyusunan peraturan UPTD
Satuan Pendidikan Sekolah Menengah Pertama;
e. Pengkoordinasian dan pengembangan sistem informasi
manajemen UPTD Satuan Pendidikan Sekolah Menengah
Pertama.
f. Pengelolaan sarana dan prasarana UPTD Satuan
Pendidikan Sekolah Menengah Pertama dalam rangka
pendayagunaan secara optimal;
g. Pengelolaan hubungan sekolah dan masyarakat dalam
rangka pencarian dukungan, ide, sumber belajar dan
pembiayaan sekolah;
h. Pengelolaan peserta didik dalam rangka penerimaan
peserta didik baru (PSB), penempatan dan
pengembangan kapasitas peserta didik;
i. Pengelolaan pengembangan kurikulum dan kegiatan
pembelajaran peserta didik dengan arah dan tujuan
pendidikan;
j. Pengelolaan keuangan sekolah sesuai dengan prinsip
pengelolaan yang akuntabel, transparan dan efisien;
k. Pengelolaan sistem informasi sekolah dalam mendukung
penyusunan program dan pengambilan keputusan; dan
l. Pemanfaatan kemajuan teknologi dan informasi bagi
peningkatan pembelajaran dan kemajuan UPTD Satuan
Pendidikan Sekolah Menengah Pertama; dan
m. Pelaksanaan ketatausahaan UPTD.
n. Pelaksanaan pengawasan, pengendalian, evaluasi dan
pelaporan kegiatan pendidikan sekolah menengah
pertama.
Paragraf 10
UPTD Satuan Pendidikan Nonformal Sanggar Kegiatan Belajar
Pasal 19
(1) UPTD Satuan Pendidikan Nonformal Sanggar Kegiatan
Belajar mempunyai tugas menyelenggarakan program
pendidikan nonformal dengan status sebagai kelompok
layanan dari sebahagian tugas Dinas Pendidikan dan
Kebudayaan;
(2) Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada
ayat (1), UPTD Satuan Pendidikan Sanggar Kegiatan Belajar
mempunyai fungsi:
a. Pengkoordinasian pembentukan rombongan belajar
program PAUD dan Dikmas;
b. Pengkoordinasian penyelenggaran pembelajaran program
PAUD dan Dikmas;
c. Penyelenggaraan bimbingan program PAUD dan Dikmas di
masyarakat;
d. Pengkoordinasian pengembang kurikulum, bahan ajar,
dan media belajar muatan lokal;
e. Penyelenggaraan program percontohan program PAUD
dan Dikmas;
f. Penyelenggaraan Desa binaan program PAUD dan Dikmas;
g. Pelaksanaan pengabdian masyarakat yang terkait dengan
program PAUD dan Dikmas;
h. Pelaksanaan hubungan kerjasama dengan orang tua,
peserta didik dan masyarakat;
i. Pelaksanaan ketatauusahaan UPTD; dan
j. Pelaksanaan pengawasan, pengendalian, evaluasi dan
pelaporan kegiatan pendidikan sanggar belajar.
Paragraf 11
UPTD Pusat Kesehatan Masyarakat
Pasal 20
(1) UPTD Pusat Kesehatan Masyarakat mempunyai tugas
melaksanakan sebagian tugas Dinas Kesehatan lingkup
pelayanan kesehatan kepada masyarakat.
(2) Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud
pada ayat (1), UPTD Pusat Kesehatan Masyarakat pada Dinas
Kesehatan mempunyai fungsi:
a. penyusunan rencana dan teknis operasional pelaksanaan
pelayanan kesehatan kepada masyarakat;
b. pelaksanaan operasional pelayanan dasar kesehatan
masyarakat dan pembangunan kesehatan masyarakat di
wilayah kerja sesuai dengan kewenangan
penyelenggaraan pelayanan kesehatan;
c. pelaksanaan ketatausahaan UPTD; dan
d. pelaksanaan pengawasan, pengendalian, evaluasi dan
pelaporan kegiatan pusat kesehatan masyarakat.
Bagian Ketiga
Susunan Organisasi
Pasal 21
(1) Susunan organisasi UPTD terdiri dari:
a. Kepala UPTD;
b. Sub Bagian Tata Usaha; dan
c. Jabatan Pelaksana dan Kelompok Jabatan Fungsional.
(2) Sub Bagian Tata Usaha sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
huruf b, dipimpin oleh Kepala Sub Bagian Tata Usaha yang
berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala UPTD.
(3) Kelompok Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) huruf c, dipimpin oleh seorang Tenaga Fungsional
Senior sebagai Ketua Kelompok dan bertanggung jawab kepada
Kepala UPTD.
(4) Susunan organisasi UPTD sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) tidak berlaku bagi UPTD yang berbentuk Satuan
Pendidikan dan UPTD Puskesmas.
(5) Bagan struktur organisasi UPTD sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) tercantum dalam Lampiran II yang merupakan bagian
tidak terpisahkan dari Peraturan Bupati ini.
Pasal 22
(1) Untuk membantu pelaksanaan koordinasi pada UPTD yang
secara geografis mempunyai jangkauan pelayanan cukup
luas, dapat dibentuk unit layanan non struktural.
(2) Unit layanan non struktural sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) dipimpin oleh seorang koordinator.
Paragraf 1
Tugas, Fungsi dan Uraian Tugas
Kepala UPTD
Pasal 23
(1) Kepala UPTD mempunyai tugas memimpin pelaksanaan
tugas dan fungsi UPTD.
(2) Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud
pada ayat (1), Kepala UPTD pada Dinas menyelenggarakan
fungsi:
a. perumusan kebijakan UPTD;
b. pelaksanaan kebijakan UPTD;
c. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan UPTD; dan
d. pelaksanaan administrasi UPTD.
(3) Uraian tugas Kepala UPTD adalah sebagai berikut :
a. merumuskan rencana dan program kerja UPTD;
b. mengkaji dan merumuskan data dan informasi UPTD;
c. melaksanakan pengoordinasian implementasi dan
evaluasi kebijakan manajemen kepegawaian lingkup UPTD;
d. melaksanakan pengoordinasian manajemen kepegawaian
lingkup UPTD;
e. melaksanakan pengoordinasian penyelenggaraan tugas
tugas yang meliputi pengoordinasian penyusunan,
pelaksanaan, evaluasi dan pelaporan rencana dan program
kerja lingkup UPTD;
f. melaksanakan fasilitasi, pembinaan dan pengendalian
tata naskah dinas lingkup UPTD;
g. menyelenggarakan pembinaan Jabatan Fungsional;
h. memeriksa, memaraf dan/atau menandatangani konsep
naskah dinas sesuai dengan kewenangannya dalam
lingkup UPTD;
i. membuat telaahan staf bahan perumusan kebijakan UPTD;
j. melaksanakan koordinasi dan konsultasi dengan instansi
terkait lingkup UPTD;
k. melaksanakan pengawasan dan pengendalian lingkup
UPTD; dan
l. melaksanakan pembinaan, monitoring, evaluasi dan
pelaporan lingkup UPTD.
Paragraf 2
Tugas, Fungsi dan Uraian Tugas
Sub Bagian Tata Usaha
Pasal 24
(1) Sub Bagian Tata Usaha UPTD mempunyai tugas membantu
Kepala UPTD dalam pengelolaan administrasi, ketatausahaan,
perencanaan program/kegiatan, keuangan, perlengkapan,
kepegawaian, organisasi, tata laksana, kehumasan, hukum,
tugas umum lainnya di lingkungan UPTD.
(2) Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada
ayat (1), Sub Bagian Tata Usaha menyelenggarakan fungsi:
a. pengelolaan surat menyurat, urusan rumah tangga,
kehumasan dan kearsipan;
b. pengelolaan administrasi kepegawaian;
c. pengelolaan administrasi keuangan;
d. pengelolaan perlengkapan dan peralatan kantor; dan
e. pelaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh
pimpinan.
(3) Uraian tugas Sub Bagian Tata Usaha adalah sebagai berikut:
a. menyusun rencana dan program kerja UPTD;
b. menyusun dan mempersiapkan naskah dinas, mengolah
kearsipan dan dokumentasi;
c. menyelenggarakan pelayanan teknis administrasi dan
ketatausahaan di lingkungan UPTD;
d. menyelenggarakan urusan rumah tangga UPTD;
e. menyelenggarakan urusan kehumasan UPTD;
f. menyusun, mempersiapkan dan mengoordinasikan
rencana anggaran satuan kerja UPTD;
g. melaksanakan administrasi keuangan, kepegawaian dan
perlengkapan di lingkungan UPTD;
h. membuat laporan pertanggungjawaban pelaksanaan
anggaran kegiatan UPTD;
i. melaksanakan penatausahaan barang inventaris di
lingkungan UPTD;
j. memberi saran dan pertimbangan kepada Kepala UPTD
dalam bidang ketatausahaan;
k. membuat dan menyampaikan laporan pelaksanaan tugas
kepada atasan; dan
l. melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang diberikan
oleh Kepala UPTD.
Paragraf 3
Kelompok Jabatan Fungsional
Pasal 25
(1) Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas
melaksanakan kegiatan teknis di bidang keahliannya masing-
masing.
(2) Kelompok Jabatan Fungsional dapat dibagi dalam sub
kelompok sesuai dengan kebutuhan dan keahliannya masing-
masing dan dikoordinasikan oleh seorang tenaga fungsional
senior.
(3) Kebutuhan jabatan fungsional ditentukan berdasarkan sifat,
jenis dan beban kerja.
(4) Pembinaan terhadap tenaga fungsional dilakukan sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Bagian Keempat
Eselonering
Pasal 26
Eselonering Jabatan Struktural ditetapkan sebagai berikut :
a. Kepala UPTD merupakan jabatan struktural eselon IV.a atau
jabatan pengawas;
b. Kepala Sub Bagian merupakan jabatan struktural eselon IV.b
atau jabatan pengawas; dan
c. Dikecualikan dari ketentuan sebagaimana dimaksud pada
huruf a dan huruf b di atas, bagi UPTD Satuan Pendidikan
dan UPTD Puskesmas berlaku ketentuan sebagai berikut :
1) Kepala UPTD yang berbentuk Satuan Pendidikan
merupakan jabatan fungsional guru/pamong belajar
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;
dan
2) Kepala UPTD yang berbentuk Puskesmas dijabat oleh
pejabat fungsional tenaga kesehatan yang diberi tugas
tambahan.
BAB VI
TATA KERJA
Pasal 27
(1) Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya, Kepala UPTD,
Kepala Sub Bagian Tata Usaha dan Kelompok Jabatan
Fungsional wajib menerapkan prinsip koordinasi, integrasi
dan sinkronisasi baik dalam lingkungan masing-masing
maupun antar satuan organisasi di lingkungan Pemerintah
Daerah serta Instansi lain diluar Pemerintah Daerah sesuai
dengan tugas dan fungsinya masing-masing.
(2) Setiap pemimpin satuan organisasi wajib mengawasi
bawahannya masing-masing dan bila terjadi penyimpangan
agar mengambil langkah-langkah yang diperlukan.
(3) Setiap pemimpin satuan organisasi bertanggung jawab
memimpin dan mengkoordinasikan bawahan masing-masing
dan memberikan bimbingan serta petunjuk bagi pelaksanaan
tugas bawahannya.
(4) Setiap pemimpin satuan organisasi wajib mengikuti dan
mematuhi petunjuk dan bertanggung jawab pada atasannya
masing-masing serta menyampaikan laporan berkala tepat
waktu.
(5) Setiap laporan yang diterima oleh pimpinan satuan organisasi
dan bawahannya wajib diolah dan dipergunakan sebagai
bahan untuk penyusunan laporan lebih lanjut dan untuk
memberikan petunjuk kepada bawahannya.
(6) Dalam menyampaikan laporan masing-masing kepada atasan,
tembusan laporan wajib disampaikan pula kepada satuan
organisasi lain yang secara fungsional mempunyai hubungan
kerja.
BAB VII
PEMBIAYAAN
Pasal 28
Pembiayaan UPTD berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja
Daerah Kabupaten Lima Puluh Kota dan sumber pendapatan lain
yang sah dan tidak mengikat.
BAB VIII
KETENTUAN PERALIHAN
Pasal 29
UPTD yang ada saat ini tetap melaksanakan tugasnya sampai
dengan dilantiknya pejabat pada UPTD yang terbentuk
berdasarkan Peraturan Bupati ini.
BAB IX
KETENTUAN LAIN-LAIN
Pasal 30
Hal-hal yang belum diatur dalam Peraturan Bupati ini, sepanjang
teknis pelaksanaannya akan diatur lebih lanjut dengan Peraturan
Bupati tersendiri.
BAB X
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 31
Peraturan Bupati ini berlaku efektif pada tahun 2018.
Pasal 32
Pada saat Peraturan Bupati ini mulai berlaku, maka :
1. Peraturan Bupati Nomor 70 Tahun 2008 tentang Susunan
Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Dinas
Pendidikan Kabupaten Lima Puluh Kota (Berita Daerah
Kabuapaten Lima Puluh Kota Tahun 2008 Nomor 70).
2. Peraturan Bupati Nomor 71 Tahun 2008 tentang Susunan
Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis (UPT)
Keluarga Berencana Pada Badan Pemberdayaan Perempuan
dan Keluarga Berencana (Berita Daerah Kabuapaten Lima
Puluh Kota Tahun 2008 Nomor 71).
3. Peraturan Bupati Nomor 72 Tahun 2008 tentang Susunan
Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pada
Dinas Kesehatan Kabupaten Lima Puluh Kota (Berita Daerah
Kabuapaten Lima Puluh Kota Tahun 2008 Nomor 72).
4. Peraturan Bupati Nomor 112 Tahun 2011 tentang Susunan
Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Dinas
Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Kabupaten
Lima Puluh Kota (Berita Daerah Kabupaten Lima Puluh Kota
Tahun 2011 Nomor 112).
5. Peraturan Bupati Nomor 4 Tahun Tahun 2012 tentang
Susunan Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana (UPT)
pada Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten
Lima Puluh Kota sebagaimana diubah dengan Peraturan
Bupati Lima Puluh Kota Nomor 7 Tahun 2013 tentang
Perubahan Atas Peraturan Bupati Nomor 4 Tahun Tahun
2012 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Unit
Pelaksana (UPT) pada Dinas Peternakan dan Kesehatan
Hewan Kabupaten Lima Puluh Kota (Berita Daerah Kabupaten
Lima Puluh Kota Tahun 2012 Nomor 4).
6. Peraturan Bupati Nomor 208 Tahun 2012 tentang Susunan
Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Pada Dinas
Perikanan Kabupaten Lima Puluh Kota (Berita Daerah
Kabupaten Lima Puluh Kota Tahun 2012 Nomor 208).
7. Peraturan Bupati Nomor 16 Tahun 2014 tentang
Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana
Teknis Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Lima Puluh Kota
(Berita Daerah Kabupaten Lima Puluh Kota Tahun 2014
Nomor 16).
dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.
Pasal 33
Ditetapkan di Sarilamak
pada tanggal 22 Desember 2017
IRFENDI ARBI
LAMPIRAN I PERATURAN BUPATI LIMA PULUH KOTA
NOMOR : 76 TAHUN 2017
TANGGAL : 22 Desember 2017
TENTANG : PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA UNIT
PELAKSANA TEKNIS DAERAH PADA DINAS DI
LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN LIMA PULUH
KOTA
Ditetapkan di Sarilamak
pada tanggal 22 Desember 2017
IRFENDI ARBI
LAMPIRAN II PERATURAN BUPATI LIMA PULUH KOTA
NOMOR : 76 TAHUN 2017
TANGGAL : 22 Desember 2017
TENTANG : PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA UNIT
PELAKSANA TEKNIS DAERAH PADA DINAS DI
LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN LIMA PULUH
KOTA
KEPALA
KEPALA
KELOMPOK JABATAN
SUB BAGIAN
FUNGSIONAL
TATA USAHA
Ditetapkan di Sarilamak
pada tanggal 22 Desember 2017
IRFENDI ARBI